• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN SARAN. Saran Perlu penelitian sistem budi daya tanaman dalam beberapa musim pada lahan yang sama.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMPULAN DAN SARAN. Saran Perlu penelitian sistem budi daya tanaman dalam beberapa musim pada lahan yang sama."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Perkembangan populasi hama Plutella xylostella, Crocidolomia pavonana pada sistem budi daya pertanian organik dan input rendah relatif lebih rendah dibandingkan dengan konvensional.

Perkembangan penyakit busuk hitam yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv. campestris pada sistem budi daya pertanian organik, input rendah dan konvensional berkembang dengan pola yang sama. Kejadian penyakit akar gada yang disebabkan oleh Plasmodiopora brassicae dipengaruhi oleh jumlah pupuk kandang yang diaplikasikan.

Secara umum tingkat parasitisasi Plutella xylostella oleh D. semiclausum pada pola pertanaman tumpangsari tanaman kubis-tomat lebih tinggi dibandingkan dengan monokultur tanaman kubis.

Sistem budi daya pertanian input rendah dan organik pada tanaman kubis, layak untuk dikembangkan dalam rangka pertanian berkelanjutan dengan mengatur waktu tanam, mempelajari dan mempertimbangkan kesesuaian iklim.

Saran

Perlu penelitian sistem budi daya tanaman dalam beberapa musim pada lahan yang sama.

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra IMG. 1984. Status resistensi Plutella xylostella Linn. dan parasitoid Diadegma eucerophaga Horstm. terhadap beberapa macam insektisida [tesis]. Yokyakarta: Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada. Agrios GN. 1997. Plant Pathology. Fourth edition. London. Academic Press. Aidawati N, Hidayat SH. Suseno R, Sosromarsono S. 2002. Transmission of an

Indonesian isolate of tobacco leaf curl virus (Geminivirus) by Bemisia tabaci Genn. (Hemiptera: Aleyrodidae). Plant Pathol. J. 18:231-236. Baharjah J.S, Suardi D, Las I (1993). Hubungan Iklim dengan Pertumbuhan

Kedelai Di dalam: Somaatmadja S. editor. Tumpangsari Kedele. Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor 87-102. [BPS] Biro Pusat Statistik. 2004. Survei Pertanian 2004. Produksi Tanaman

Sayuran dan Buah-buahan. Jakarta . BPS.

Borror DJ, Triplehorn CA, Johnson NF. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi keenam. Partosoedjono S, penerjemah; Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Terjemahan dari: An Introduction to the Study of Insects.

[CABI] Centre for Agriculture and Biosciences International. 2003. Crop Protection ed. [CD- ROM]. London. CABI.

Dadang. 2004. Beberapa ekstrak tumbuhan sebagai agens pengendali serangga hama pada tanaman kubis-kubisan. Procceding Simposium Nasional; Pertanian Organik: Keterpaduan Teknik Pertanian Tradisional dan Inovatif. Bogor, 30 November 2004. Bogor: The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISAAS), Indonesia Chapter bekerjasama dengan Fakultas Pertanian IPB dan Asia Network of Organic Recycling (ANOR). hlm 34-40.

Dadang, Suastika G, Priyambodo S, Tondok ET. 2004. Survey on Fungicide Use by Potato and Tomato Farmers in Garut, West Java. Report. Cooperation between Dept. Plant Pests and Diseases, IPB with PT Du Pont Agricultural Products Indonesia.

Damardjati DS. 2005. Kebijakan operasional pemerintah dalam pengembangan pertanian organik di Indonesia. Workshop dan Kongres Nasional II Maporina. Jakarta 21-22 Desember 2005. Jakarta: Masyarakat Pertanian Organik Indonesia.

Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. 1994. Pengelolaan Orgnisme Penggangu Tumbuhan Secara Terpadu, Tanaman Kubis. Jakarta. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan.

(3)

Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. 1999. Buku Saku Musuh Alami. Jakarta. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan.

Direktorat Perlindungan Hortikultura. 2002. Metode Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Sayur. Jakarta. Direktorat Perlindungan Hortikultura.

Flint ML, van den Bosch R. 1981. Introduction to Integrated Pest Management. New York. Plenum Press.

Forman RTT, Godron M. 1986. Landscape Ecology. New York. John Willey and Sons.

Idris AB, Grafius E. 1995. Wildflowers as nectar sources for Diadegma insulare (Hymenoptera: Ichneumonidae), a parasitoid of diamondback moth (Lepidoptera: Yponomeutidae). Environ Entomol 24:1726-1735.

Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan van der, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesie.

Kartosuwondo U. 1994. Populasi Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Yponomeutidae) dan parasitoid Diadegma semiclausum Hellen (Hymenoptera: Ichneumonidae) pada kubis dan dua jenis Brassicaceae liar. Bul HPT 7:39-49.

Kato K, Onuki M, Fuji S, Hanada K. 1998. The first accurrence of Tomato yellow lef curl virus in tomato (Lycopersicon esculentum Mill) in Japan. Ann. Phytopathol. Soc. Jpn 64:552-559.

Kim GH, Soe YS, Lee JH, Cho KY. 1990. Devolopment of fenvalerat resistance in the diamondback moth Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Yponomeutidae). Korean Journal of Applied Entomology 29: 194-200. Lindow SE, McGourty G, Elkins E. 1996. Interactions of antibiodies with

Pseudomonas fluorescens strain A 506 in control of fire blight and forst injur y to pear. Phytopathology 86: 841-848.

Mahimairaja S, Bolan NS, Hedley MJ. 1995. Denitrification losses of N from fresh and composted manure. Soil Biol Biochem 9:1223-1225.

Mehta P, Wyman SA, Nakhla MK, Maxell DP. 1994. Transmission of tomato yellow leaf curl by Bemisia tabaci (Homoptera: Aleyrodidae). J. Econ. Entamol 5:1291-1297.

Oka IN. 1995. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia. Edisi ketiga. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

(4)

Othman N. 1982. Biology of Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera: Pyralidae) and Its Parasites from Cipanas Area (West Java). Seamoa Regional Center for Tropical Biology. Bogor.

Parmadi AH, Sastrosiswojo S. 1993. Kubis. Jakarta. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Hortikultura Lembang dengan Program Nasional PHT Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Program Nasional PHT. 1999. Percobaan Lapang Pengendalian Hama Terpadu Padi. Jakarta. Program Nasional PHT dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Purwanta FX, Rauf A. 2000. Pengaruh samping aplikasi insektisida terhadap predator dan parasitoid pada pertanaman kedelai di Cianjur. Buletin Hama dan Penyakit Tumbuhan 12:35-43.

Rauf A, Prijono D, Dadang, Winasa IW, Russel DA. 2003. Survey on Pesticide Use by Cabbage Farmers in West Java, Indonesia. Report of Research collaboration between Dept. of Plant Protection-IPB with LaTrobe University, Australia.

Reijntjes C, Haverkort B, Haverkort B, Waters-Bayer A, 1999. Pertanian Masa Depan – Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Rendah. Sukoco SSY, penerjemah; Fliert E, Hidayat B, editor. Yokyakarta Kanisius. Terjemahan dari: Farming For The Future, An Introduction to Low-External-Input and Sustainable Agriculture.

Samways MJ. 1995. Insect Conservation Biology. London. Chapman & Hall. Sastrosiswojo S. 1992. Penggunaan pestisida pada tanaman sayuran berdasarkan

konsepsi pengendalian hama terpadu. Makalah Rapat Komisi Perlindungan Tanaman. Cipanas. 19-21 Maret 1992. hlm 12.

Sastrosiswojo S, Setiawati W 1993. Hama–Hama Kubis dan Cara Pengendaliannya. Jakarta. Balai Penelitian Hortikultura Lembang dengan Program Nasional PHT dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Sastrosiswojo S, Suhardi. 1988. Peranan pestisida dalam pengendalian hama tanaman sayuran. Kumpulan Makalah Simposium Penggunaan Pestisida Secara Bijaksana. Jakarta. 15 November 1998. Jakarta. Himpunan Perlindungan Tumbuhan Indonesia. hlm 21.

Sastrosiswojo S, Uhan ST, Sutarya R. 2000. Penerapan Teknologi PHT pada Tanaman Kubis. Bandung. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

(5)

Saxena JC, Rai S, Srivastava KM, Sinha SR. 1989. Resistance in the field population of the diamondback moth to some commonly used synthetic. Indian J. Entomol 51: 265-268.

Semangun H. 2000. Penyakit-Penyakit Penting Tanaman Hortikultura di Indonesia. Edisi keempat. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Semangun H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Edisi kedua.

Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Simatupang S. 1992. Pengaruh beberapa pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi wortel (Daucus carota L.). J Hort 1:16-18.

Sudiono. 2001. Deteksi dan identifikasi virus gemini pada tanaman tomat [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Suryaningsih E. 1981. Penyakit akar pekung (Plasmodiophora brassicae): penyebaran dan pemberantasannya. Kongres Nasional. VI PFI; Bukittinggi, Mei 1981. Bukittinggi PFI. Hlm 21-23.

Sutanto R. 2002. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Pengembangan). Yokyakarta. Kanisius.

Tooker JF, Hanks LM. 2000. Flowering of percent parasitism in studies of insect parasitoids. Environ Entomol 12: 1611-1622.

Tutu S. 2002. Permasalahan pengutamaan penggunaan pestisida dalam usaha tani kubis di Kecamatan Cisarua dan Mega Mendung Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogo r: Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor.

Untung K 1992. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu pada Komoditas Sayur-sayuran sebagai Pelaksanaan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Seminar Nasional dan Forum Komunikasi VI HM-HPT UNPAD; Bandung, 1 September 1992. Tidak Dipublikasikan. Hlm12.

Von Uexkull H R. 1984. Food production in Asia In: Proc. IMC Word Food Prod. Conf. on the Word Dilemma. Honolulu, Hawaii.

Wibisono A. 2004. Mikroba pengompos. Htttp://lingkar.yayasan324.or.id/artikel/ archives/00000010.htm. [23 April 2004].

(6)
(7)

Lampiran 1 Rata-rata populasi P. xylostella pada pertanaman kubis pada MK Populasi (larva/tanaman) Umur kubis (hst) OM OT LM LT KM KT 14 0,9 1,8 0,2 0,1 1,2 1,7 21 0,2 0,3 0,1 0,1 0,6 0,1 28 0,2 0,4 0,1 0 0,2 0,2 35 0,3 0,5 0,1 0 0,2 0,3 42 0,2 0,4 0,2 0 0,3 0,7 49 0,3 0,5 0,5 0,1 0,2 0,4 56 0,3 0,2 0,2 0,2 0,3 0,3 63 0,2 0,2 0,2 0,2 0,3 0,2 70 0,4 0,1 0,4 0,3 0,4 0,2

Lampiran 2 Rata-rata populasi P. xylostella pada pertanaman kubis pada MH Populasi (larva/tanaman) Umur kubis (hst) OM OT LM LT KM KT 13 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 19 0,3 0,2 0,2 0,1 0,1 0 26 0,1 0 0,3 0,1 0,1 0,2 33 0 0,1 0,3 0,1 0,2 0,1 40 1,2 0,5 0,3 0,4 0,2 0,8 47 0,3 0,2 0,2 0,1 0,5 0,4 61 0,1 0 0,3 0,1 0,4 0,2 68 0,3 0,2 0,4 0,2 0,5 0,4 74 0,2 0,7 0,5 0,5 0,7 0

Lampiran 3 Rata-rata populasi C. pavonana pada pertanaman kubis pada MK Populasi (larva/tanaman) Umur kubis (hst) OM OT LM LT KM KT 35 0,1 0 1,8 0 0 0 42 0,1 0,1 0,1 0 0 0,1 49 0 0 0,8 1,3 2,3 0 56 0,1 0 0,1 0,2 0 0,6 63 0,1 0 0,2 0,2 0 0,6 70 0,1 0,1 0,1 0,1 0,6 3,7

(8)

Lampiran 4 Rata-rata populasi C. pavonana pada pertanaman kubis pada MH Populasi (larva/tanaman) Umur kubis (hst) OM OT LM LT KM KT 26 0 0 0,1 0 0 0 33 0 0 0 0 0 0 40 0,1 0,2 0,9 0,2 0,1 0 47 1,2 0,2 0,1 0 0,8 0,2 61 0,1 0 3,7 0,6 3,8 1,2 68 3,1 3,0 6,4 0,9 1,3 1,2 74 0,4 0,2 3,0 3,2 0,9 1,4

Lampiran 5 Rata-rata intensitas serangan X. campestris pada pertanaman kubis pada MK Intensitas serangan (%) Umur kubis (hst) OM OT LM LT KM KT 14 0 0 0,5 0 0,5 0 21 19,0 19,0 10,0 13,0 17,0 23,5 28 21,5 20,0 18,5 13,0 20,0 20,5 35 27,5 22,5 15,5 13,5 20,5 22,0 42 30,0 31,5 22,0 18,5 22,0 22,5 49 35,5 40,0 25,5 21,5 26,5 24,5 56 46,0 35,0 23,5 23,0 29,5 28,5 63 35,5 30,0 24,0 19,5 20,5 22,5 70 32,5 29,0 26,0 20,5 25,0 22,5

Lampiran 6 Rata-rata intensitas serangan X. campestris pada pertanaman kubis pada MH Intensitas serangan (%) Umur kubis (hst) OM OT LM LT KM KT 13 0 3,0 3,0 2,5 2,0 0,5 19 2,0 3,6 3,5 0,5 1,0 0,5 26 4,1 5,3 3,2 2,1 1,5 3,6 33 10,4 7,8 4,0 2,0 4,1 6,1 40 15,4 8,9 9,0 9,5 5,1 7,1 47 11,7 5,0 5,5 6,0 5,1 6,3 61 5,1 3,0 12,0 4,5 5,8 2,7 68 17,1 7,1 19,6 7,7 10,9 10,1 74 8,0 3,3 12,0 6,3 16,9 4,8

(9)

Lampiran 7 Rata-rata populasi B. tabaci pada pertanaman tomat Populasi pada MK (individu/tanaman) Populasi pada MH (individu/tanaman) Umur tomat (hst) OT LT KT Umur Tomat (hst) OT LT KT 21 0 0,2 0 23 4,1 5,4 0,9 28 0,4 2,1 2,7 30 0,5 0,6 0,6 35 0,9 2,4 2,9 38 2 1,6 2,8 42 1,2 4,6 4,8 44 1,8 1,1 2,1 49 3,4 7,7 5,1 51 2,3 1,8 2,4 56 4,2 7,9 8,7 58 1,1 5,1 5,8 63 6,7 9,3 8,9 65 3,2 4,9 7,2 70 6,7 11,5 11,1 70 5 21,9 17,3

Lampiran 8 Rata-rata kejadian penyakit geminivirus pada pertanaman tomat Kejadian penyakit pada MK (%) Kejadian penyakit pada MH (%) Umur tomat (hst) OT LT KT Umur tomat (hst) OT LT KT 21 10,6 15,7 14,7 23 20,3 17,1 23,7 28 22 24,9 27 30 30,5 22,5 37,5 35 41,3 47,3 56,3 38 37 38,6 42,3 42 80,7 80,1 76,3 44 39,2 49,4 46,2 49 95,3 95,5 96 51 42,2 53 47 56 100 100 100 58 51,1 57,2 48,8 63 0 0 0 65 57,2 62,5 50,1 70 0 0 0 70 58 62,5 53,2

Lampiran 9 Rata-rata intensitas serangan A. Solani pada pertanaman tomat pada MH Intensitas serangan (%) Umur tomat (hst) OT LT KT 23 4,6 9,6 5,9 30 4,6 11,3 8,8 38 12,9 15,4 18,8 44 26,7 27,2 31,3 51 27,9 27,2 34,2 58 17,2 24,9 23,3 65 19,9 36,0 40,6 70 6,7 38,4 45,7 77 0 17,6 24,5

(10)

Lampiran 10 Rata-rata intensitas serangan P. infestans pada pertanaman tomat Intensitas serangan pada MK (%) Intensitas serangan pada MH (%) Umur tomat (hst) OT LT KT Umur tomat (hst) OT LT KT 14 12,1 20,4 24,6 23 0 0 0 21 21,3 22,1 33,3 30 0 0 0 28 22,9 36,4 40,8 38 0 0 0 35 36,3 39,2 38,3 44 0 0 0 42 48,3 41,7 42,5 51 6,7 0,4 0,4 49 52,9 48,8 50,8 58 9,4 1,3 0,4 56 65,5 64,8 66,4 65 39 7,5 1,7 63 80,4 73,1 75,2 70 60,2 9 5,4 70 82,1 76,5 76,7 77 97,9 72,3 80,1

Lampiran 11 Rata-rata tinggi tanaman tomat

Tinggi pada MK (cm) Tinggi pada MH (cm) Umur tomat (hst) OT LT KT Umur tomat (hst) OT LT KT 14 34,4 33,6 30,8 23 14,5 10,5 13,6 21 45,7 41,3 41,9 30 22,8 14,1 20,4 28 61,1 56,2 58,6 38 38,3 26,8 37,6 35 81,4 74,8 77,7 44 51 37,5 50,1 42 100,8 90,6 89,1 51 67,9 54,4 71,8 49 114,4 101,8 103 58 80,3 75,5 89,5 56 126 114,3 124,2 65 92,7 93,3 104,6 63 132,7 126,6 136,6 70 98,2 102,9 109,4

(11)

Lampiran 12 Penggolongan arthropoda tanah hasil pitfall trap berdasarkan peranannya

Peran Ordo Famili

Hama Orthoptera: Coleoptera: Hemiptera:

Gryllotalpidae, Gryllidae, Acrididae

Elateridae, Anobiidae, Scarabaeidae, Scolytidae Aphididae

Musuh alami Orthoptera: Coleoptera: Hemiptera: Diptera: Hymenoptera: Arachnida: Gryllacrididae,

Cicindellidae, Carabidae, Coccinellidae, Staphylinidae,

Reduviidae

Ceratopogonidae, Dolichopodidae Formicidae, Scelionidae, Mymaridae, Ichneumonidae

Lycosidae, Salticidae, Tetragnathidae, Araneidae Pengurai Collembola: Sminthuridae, Isotomidae, Hypogastruridae,

Neanuridae, Entomobryidae. Serangga lain Orthoptera:

Coleoptera: Hemiptera: Diptera: Hymenoptera:

Tetrigidae, Anthicidae, Languriidae Dermestidae, Curculionidae

Delphacidae, Miridae, Cicadellidae, Encocephalidae, Pentatomidae Sciaridae, Micropezidae Pompilidae

( ) Tidak teridentifikasi dan jumlahnya < 0,1% (MK) = Coleoptera, Hemiptera, Diptera, Hymenoptera, Acarina, Lepidoptera, Chilopoda

(MH) = Coleoptera, Hemiptera, Diptera, Hymenoptera, Acarina, Lepidoptera, Isopoda, Chilopoda

Referensi

Dokumen terkait

bidang perencanaan dan promosi BKPM melalui Bidang perencanaan dan Promosi. Awal pengembangan e-government masih bersifat statis. Sejalan dengan berkembangnya internet

Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunianyalah, sehingga penilis dapat menyelesaikan penulisan skripsi di

Tujuan khusus ketiga yaitu keluarga mampu memberikan stimulasi bagi anak dengan kriteria evaluasi keluarga mampu mempraktekkan cara memberikan stimulasi bagi

Untuk manganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh B ook-tax Differences, Leverage , dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi Laba pada Sektor Properti dan Real Estae

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar pemahaman konsep fisika peserta didik

Hasil penelitian ini berbentuk hasil penelitian kepustakaan yang mengkaji dari dokumen-dokumen untuk menjawab segala perihal mengenai pertimbangan Hukum Hakim dalam

Tuturan sebagai bentuk tindakan atau kegiatan yang berkaitan dengan maksud ilokusi, yaitu saying something doing something .Dalam hal ini sebuah tuturan yang

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable brand image, brand trust, dan company reputation baik secara parsial atau simultan terhadap