• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN LAHAN KERING MASAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN LAHAN KERING MASAM"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PERTANIAN RAMAH

LINGKUNGAN LAHAN KERING MASAM

Balai Penelitian Tanah,

Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian

Rapat Kerja BBSDLP

Semarang, 3-6 April 2013

(2)

OUTLINE

1. Pendahuluan

Ciri, Masalah dan Potensi Lahan Kering Masam (LKM)

Definisi dan Karakteristik Pertanian Ramah Lingkungan

2. Model Pertanian Ramah Lingkungan di LKM

a. LKM Dengan Ternak

b. LKM Tanpa Ternak

3. Contoh Model Pertanian Ramah Lingkungan

di KP Tamanbogo, Lampung

(3)
(4)

Ciri dan Masalah LKM

pH tanah rendah, KTK rendah, C-organik Rendah, P

tersedia Rendah, Kejenuhan basa rendah

Potensi LKM

Luas LKM +108,8 juta ha (sekitar 69,4% dari lahan kering

di Indonesia) (BBSDLP, 2012)

ƒ

Kalimantan

: 41,3 juta ha

ƒ

Sumatera

: 28,4 juta ha

ƒ

Papua & Maluku

: 21,0 juta ha

ƒ

P. Jawa

: 8,5 juta ha

ƒ

Bali dan NTT

: 220 ribu ha

(5)

Ultisols: 42,1% dari total LKM

Oxisols: 13,0% dari total LKM

(6)

9

Lahan kering masam sesuai untuk

kawasan budidaya pertanian 62,6 juta ha

(BBSDLP, 2012)

9

Potensi perluasan areal:

ƒ

Tanaman pangan : 7,1 juta ha

(7)

Sistem pertanian berbasis ekologi dan berkonsep keberlanjutan

hasil pertanian yang tinggi serta menguntungkan secara ekonomi.

Pertanian Ramah Lingkungan

Marketable Products

(Tangible Benefits)

Environmental Services

(Intangible

Benefits/Externality):

Fungsi hidrologi

Biodiversiti

Penurunan erosi/run off

Penurunan

Emisi

GRK

(8)

Komponen penciri pertanian ramah lingkungan

(Diadaptasi dari Sumarno et al., 2000)

(1)

pengendalian erosi dan aliran permukaan untuk

mitigasi degradasi lahan

(2)

bebas dari cemaran polutan yang berasal dari luar

usahatani;

(3)

rendah emisi gas rumah kaca

(4)

produk pertanian bebas residu dan aman

konsumsi

(9)

Sistem Pertanian Efisien Karbon (CEF)

Sistem pertanian dengan memanfaatkan secara optimal

(efisien) karbon yang dikandung oleh produk dan by

product (bahan organik sisa tanaman dan ternak)” untuk

dapat:

¾

memberikan nilai tambah dan meningkatkan

pendapatan petani melalui peningkatan produktivitas

tanaman,

¾

meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan

ketersediaan pakan ternak,

¾

meningkatkan sekuestrasi dan konservasi karbon,

¾

mengurangi/menurunkan emisi gas rumah kaca

¾

bersifat clean run-off

¾

diversifikasi dan penghematan energi dan air

(10)

PRINSIP CEF

ƒ

Optimalisasi pemanfaatan lahan:

Integrasi Tanaman-Ternak

Siklus BO: ”Zero Waste” (Bebas limbah)

ƒ

Mengintegrasikan seluruh komponen pertanian baik secara horizontal maupun

vertikal, sehingga tdk ada limbah usahatani (organik) yang terbuang.

Î

Prinsip Pengelolaan BO

:

memperlambat dekomposisi

meningkatkan sekuestrasi

mengoptimalkan pemanfaatan

ƒ

Penerapan konservasi tanah dan air

ƒ

Peningkatan pendapatan petani:

SUT akan bersifat berkelanjutan jika secara ekonomi menguntungkan

(disamping aspek lingkungan tetap terjaga dengan baik)

(11)

ORIENTASI CEF

¾

Pemanfaatan hasil samping

(

by product

) pertanian

(brangkasan tanaman, limbah agroindustri dan kohe)

untuk pakan ternak, pupuk organik, pembenah tanah

dan bahan bakar terbarukan

¾

Pengintegrasian beberapa komoditas

untuk

meningkatkan nilai tambah

by product

(tanaman dan

ternak) dan produktivitas

¾

Penggunaan dan

integrasi pupuk anorganik,

pupuk organik, dan pupuk hayati

serta

energi

terbarukan

dari bahan insitu untuk menurunkan

emisi GRK, untuk efisiensi energi fossil, dan

(12)

MODEL PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN

LAHAN KERING MASAM

(13)

1.

 

Model

 

pertanian

 

ramah

 

lingkungan

 

lahan

 

kering

 

masam

 

(+

 

ternak)

No Komponen Implementasi Catatan

Agronomi dan teknik konservasi

1 Tanaman tahunan Buah-buahan dan kayu-kayuan Sumeber pendapatan utama

2 Pola tanam tanaman pangan

Padi-palawija Palawija-palawija

Sumber pangan dan sumber pendapatan

3 Teknik konservasi Vegetatif (alley cropping atau strip rumput) Teras Gulud

Penanggulangan erosi dan run off

Pakan ternak dan sumber bahan organik,

4 Rehabilitasi lahan Penggunaan amelioran Bahan organik, biochar, bioamelioran, kapur/dolomit

5 Pengelolaan air Embung, kedung (komunal)

Rorak, dam parit, mulsa, biochar (individual)

Efisiensi penggunaan air Panen hujan

Konservasi kelembaban

Pengelolaan hara dan pupuk (organik, an-organik dan hayati)

6 Penggunaan pupuk Pemupukan berimbang dan terpadu Pupuk organik insitu dan pupuk hayati Pengurangan/substitusi pupuk anorganik

7 Peningkatan ketersediaan P Pengapuran, pemupukan P, penggunaan pupuk organik dan mikroba pelarut P

Ternak: Pengelolaan ransum ternak, dll.

8 Ternak sapi Pemeliharaan sapi (komunal atau individu) Sumber pupuk organik

9 Pakan Sisa hasil pertanian, Legume dan rumput Komplemen: konsentrat

Bersumber dari sistem alley cropping dan strip rumput

Konsentrat: dedak , daun dan umbi ubi kayu

10 Rumah pakan Penyimpanan pakan sepanjang tahun Kontinuitas pakan

11 Kandang sapi Pemeliharaan kandang Kebersihan kandang

Pengembangan dan pengelolaan biogas

12 Instalasi Biogas dan kompos Pemanfaatan gas untuk rumah tangga dan pertanian energy dari kohe (gas): Dihasilkan sludge dan slury

(14)

Produk dan hasil samping sistem Usaha tani ramah lingkungan LKM (+ternak)

No. Pola Penggunaan lahan Produk By produk (produk

samping

Keterangan

1 Tanaman tahunan (buah-buahan

dan kayu-kayuan) Buah segar Kayu Serasah Ranting kayu Mulsa Biochar/arang

2 Tanaman pangan Gabah

Pipilan kering jagung Umbi segar Polong kc. Tanah/kedelai/tunggak Jerami Dedak sekam Brangkasan jagung Tongkol jagung Batang ubikayu Daun ubikayu Brangkasan Kc tanah/kedelai/tunggak Pakan Pakan Biochar, energi Pakan/kompos Pakan/biochar Stek/Biochar Pakan Pakan

3 Sistem Alley cropping atau

Strip rumput

Penurunan erosi dan run off

Pangkasan legume Rumput

Pakan dan mulsa

4 Ternak sapi Daging

Anak ternak

Kohe Kohe untuk Biogas

5 Instalasi biogas Energi (gas) Sludge dan slury Sumber energi

alternatif dan sumber pupuk organik

(15)

2. Model pertanian ramah lingkungan lahan kering masam (- ternak)

No Komponen Implementasi Catatan

Agronomi dan teknik konservasi

1 Tanaman tahunan Buah-buahan dan kayu-kayuan Sumeber pendapatan utama

2 Pola tanam tanaman

pangan

Padi-palawija Palawija-palawija

Sumber pangan dan sumber

pendapatan

3 Teknik konservasi Vegetatif (alley cropping atau strip

rumput) Teras gulud

Penanggulangan erosi dan run off Sumber bahan organik

4 Rehabilitasi lahan Penggunaan amelioran Bahan organik, biochar,

bioamelioran, kapur/dolomit

5 Pengelolaan air Embung, kedung (komunal)

Rorak, dam parit, mulsa, biochar

(individual)

Efisiensi penggunaan air Panen hujan

Konservasi kelembaban Pengelolaan hara dan pupuk (organik, an-organik dan hayati)

6 Penggunaan pupuk Pemupukan berimbang dan terpadu Pupuk organik insitu dan pupuk

hayati

Pengurangan/substitusi pupuk

anorganik

7 Peningkatan

ketersediaan P

Pengapuran, pemupukan P, penggunaan pupuk organik dan mikroba pelarut P

(16)

Produk dan hasil samping sistem Ustan ramah lingkungan LKM

(-ternak)

No. Pola Penggunaan lahan

Produk

By produk

(produk samping

Keterangan

1

Tanaman tahunan

(buah-buahan dan kayu-kayuan)

Buah segar

Kayu

Serasah

Ranting kayu

Mulsa

Biochar/arang

2

Tanaman pangan

Gabah

Pipilan kering

jagung

Umbi segar

Polong kc. tanah

Jerami

sekam

Brangkasan jagung

Tongkol jagung

Batang ubikayu

Daun ubikayu

Brangkasan Kc

tanah

Kompos

Biochar, energi

Mulsa, kompos

Biochar

Stek/Biochar

Mulsa/kompos

Kompos/mulsa

3

Sistem Alley cropping atau

Strip rumput

Penurunan erosi

dan run off

Pangkasan legume

Rumput

Pupuk hijau dan

mulsa

(17)

Serasah  Ranting kayu Gabah TANAMAN  PANGAN TANAMAN  TAHUNANt UMBI  UBSEGARt POLONG KC  TANAH PIPILAN  KERING  JAGUNGt Legume/ rumput SLUDGE SLURRY

PUPUK ORGANIK DIPROSES DAGING/ ANAK SAPI PAKANt TERNAK SAPI KOHE ENERGI BIOGAS Digester BIOGAS Jerami dedak Brangkasan jagung

Umbi dan daun UK

Brangkasan KT Mulsa  Biochar SISTEM ALLEY  CROPPING/ teras gulud Buah segar Batang kayu Sekam Tongkol jagung Batng UK Biochar

Diagram Alir Model pertanian Ramah Lingkungan LKM (+ternak)

PUPUK HAYATI

PUPUK ANORGANIK

EROSI/

RUN OFF Ê

(18)

Serasah  Ranting kayu Gabah TANAMAN  PANGAN TANAMAN  TAHUNAN UMBI  UBSEGARt POLONG  KC TANAH PIPILAN  KERING  JAGUNGt Legume/ rumput Jerami Brangkasan jagung Daun UK Brangkasan KT Mulsa  Biochar SISTEM ALLEY  CROPPING/ TERAS GULUD Buah segar Batang kayu Sekam Tongkol  jagung Batang UK Biochar

Diagram Alir Model pertanian Ramah Lingkungan LKM (-ternak)

KOMPOS Mulsa  Kompos Pupuk organik PUPUK HAYATI PUPUK ANORGANIK KAPUR/DOLOMIT

(19)

CONTOH MODEL PERTANIAN RAMAH

LINGKUNGAN DI KP TAMANBOGO

(20)

Gambar 1. Diagram Alir Pilot Plan Sistem Usahatani Model ICEF Berbasis Padi, Palawija dan Ternak di KP Tamanbogo, Lampung Timur

LAHAN SAWAH 4,6 ha TERNAK 15 penggemukan, 5 pembibitan BERAS 31,98 t/th, JAGUNG 19,56 t BY-PRODUCT (JERAMI, DEDAK, BRANGKASAN, UBI+DAUN UBI, RUMPUT DAN LEGUM

178,21 t/th

JAGUNG & PALAWIJA 29,32 t/th

DIDUKUNG OLEH:Varietas rendah emisi, Effisiensi N, Rotasi

tanaman, Minimum/ Zerro Tillage, LCC, Mulsa, Intermitten, Breed, Formula pakan, Jenis konsentrat

PADI 45,70 t/thn, JAGUNG 27,96 t/th BERAS 2,61 t/th BIJI 20,52 t/th DAGING 2,7 t/th ANAK SAPI 10 ekor KOHE 73,0 t/th LAHAN KERING 10 ha PADI GOGO 3,73 t/th UBI 22,4t/th EMISI GRK BIOGAS 62,04 t ~ 178 lt minyak Tanah/hari EMISI GRK DIGESTER BIO-GAS SLUDGE 11,17 t/th, SLURRY 26, 04t/th

Pertanian Ramah Lingkungan LKM

BIOGAS 62,04 t-178 lt minyak tanah/th

(21)
(22)
(23)

Gambar

Diagram Alir Model pertanian Ramah Lingkungan LKM (+ternak)PUPUK HAYATI
Diagram Alir Model pertanian Ramah Lingkungan LKM (-ternak)
Gambar 1. Diagram Alir Pilot Plan Sistem Usahatani Model ICEF Berbasis Padi, Palawija   dan Ternak di KP Tamanbogo, Lampung Timur

Referensi

Dokumen terkait

81 Taman Tuanku Haminah

Berdasarkan narasi (31) menggambarkan ketidakwajaran Pak Bulan dalam memberikan nasihat. Sesuatu yang dikatakan oleh Pak Bulan sering membuat lawan bicaranya harus

Biogeografi Alga Makro (Rumput) Laut di Kawasan Pesisir Indonesia.. A Field Guide to the British Seaweeds as Required for Assistance in the Classification of Water Bodies

560.3.2 sumber listrik untuk layanan keselamatan sumber listrik yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai bagian sistem suplai listrik untuk layanan keselamatan 560.3.3 sirkit

Dan yang terjadi pada kertas berwarna adalah warna kertas akan lebih cepat memudar karena kekuatan dari kaporit ditentukan oleh banyaknya klor, dimana pada reaksi ini kaporit

Penentuan mode kegagalan ini dilakukan untuk setiap komponen mesin stenter finish sesuai dengan structure breakdown yang telah dilakukan sebelumnya. Mode kegagalan

Hasil tabulasi silang antara variabel pengetahuan dan perilaku tentang kanker payudara pada Wanita Usia Subur menunjukkan bahwa dari 24 responden yang memiliki pengatahuan dalam

Setelah memahami makna yang terkandung dalam frasa “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia” dan bersepakat bahwa itu adalah salah satu