• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis hubungan stress dengan kinerja karyawan : studi kasus karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis hubungan stress dengan kinerja karyawan : studi kasus karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan - USD Repository"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Mrican dan Paingan Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yohanes Ristu Hariwiyantoro NIM : 04 2214 092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN STRESS DENGAN

KINERJA KARYAWAN

Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan

Oleh :

Yohanes Ristu Hariwiyantoro NIM : 04 2214 092

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I

Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M. Tanggal : 23 Juli 2011

Dosen Pembimbing II

(3)

iii SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN STRESS DENGAN

KINERJA KARYAWAN

Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Nama : Yohanes Ristu Hariwiyantoro NIM : 04 2214 092

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 25 Agustus 2011

dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua M.T. Ernawati, S.E., M.A. ………...

Sekertaris Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. ………... Anggota Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M. ………... Anggota Drs. Laurentius Bambang Harnoto, M.Si. ………... Anggota Drs. Alex Kahu Lantum, M.Si. ………...

Yogyakarta, 29 Agustus 2011 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Dekan,

(4)

iv MOTTO

Kau memperoleh kekuatan, keberanian, dan rasa percaya diri dari setiap pengalaman yang membuatmu berhenti sejenak untuk menghadapi takutmu.

Kau dapat berkata pada dirimu sendiri, ‘Aku telah tabah

menghadapi kengerian ini, aku pasti mampu menghadapi hal berikutnya’.

-Eleanor Roosevelt-

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada TUHAN dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

(5)

v

Skripsi ini kupersembahkan Kepada:

Yesus Kristus, penuntun jalanku

Bunda Maria, pendamping hidupku

Bapak dan Ibu tercinta

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Penulis,

(7)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yohanes Ristu Hariwiyantoro

Nomor Mahasiswa : 04 2214 092

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS HUBUNGAN STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN. Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 26 Agustus 2011

Yang menyatakan,

(8)

viii ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN STRESS DENGAN

KINERJA KARYAWAN

Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan

Yohanes Ristu Hariwiyantoro Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil karyawan dan hubungan antara stress dengan kinerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah responden 30 orang responden.

Penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu : wawancara, observasi, dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis prosentase yang bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen dan analisis data Korelasi Product Moment untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stress dengan kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis persentase dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah berumur 31-35 tahun (43,33%), berjenis kelamin laki-laki (96,7%), status keluarga sudah menikah (90%), dengan tingkat pendidikan SMA (80%), dan lama bekerja 6-10 tahun (50%). Hasil analisis data Korelasi Product Moment menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara stress dengan kinerja karyawan.

(9)

ix

EMPLOYEES’

STRESS AND PERFORMANCE

A Case Study one Servants of Sanata Dharma University at Mrican dan Paingan Campus

Yohanes Ristu Hariwiyantoro Economic Faculty

Sanata Dharma University Yogyakarta 2011

The aim of this research is to know types of employees and relationship between stress and employees’ performance. The research is the case study with thirty respondents.

The writer uses many techniques to collect data. They are interviews, observation and questionnaire. The data of employees’ characteristics were analyzed using percentage analysis to analyze the stress and employees’ performance were analyzed using Product Moment correlation.

Results show that respondents are 43,33% and 31 until 35 years old. They are 96,7% males, 90% are maried and 80% graduated from senior high school. Fifty percent of them worked for 6 until 10 years. Results also show that there is

no relationship between stress and employee’s performance.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala hormat, puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih serta anugerah-Nya yang senantiasa penulis rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS HUBUNGAN STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN.” Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. Marianus Mukhtar Modesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I

(11)

xi

untuk menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.

7. Kedua orang tuaku, Yohanes Pembaptis Wiryanto & Th. Hartinah yang telah melahirkanku dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.

8. Adikku “Theresia Wira” yang telah memberi pengalaman, dukungan, serta doa selama ini.

9. Teman-temanku Manajemen USD angkatan 2004, telah memberi pengalaman, dukungan, serta doa selama ini.

10.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih buat dukungan, doa dan kerjasamanya selama ini.

(12)

xii

Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Penulis

(13)

xiii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ...ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

(14)

xiv

B. Perilaku Organisasi ... 9

C. Kinerja ... 9

D. Manfaat Penilaian Kerja ... 10

E. Stress ... 12

F. Stress dan Kinerja ... 15

G. Reaksi Terhadap Stress ... 16

H. Kerangka Konseptual ... 17

I. Hipotesis Penelitian ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 19

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 19

D. Variabel Penelitian ... 20

E. Jenis Data ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ... 22

G. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 22

H. Uji Instrumen ... 23

I. Alat Analisis Data ... 24

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 28

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ... 28

B. Deskripsi Pekerjaan Pejabat Struktural... 32

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 36

(15)

xv

D. Pengujian Hipotesis ... 49

E. Pembahasan ... 51

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 52

C. Keterbatasan Penelitian ... 54

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 38

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 39

Tabel V.3 Persentase Responden Berdasarkan Umur ... 40

Tabel V.4 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel V.5 Persentase Responden Berdasarkan Status Keluarga ... 41

Tabel V.6 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan ... 42

Tabel V.7 Persentase Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 43

Tabel V.8 Stress ... 45

Tabel V.9 Pengelompokan Stress ... 45

Tabel V.10 Kinerja Karyawan ... 47

Tabel V.11 Pengelompokan Kinerja Karyawan ... 48

Tabel V.12 Hasil Penghitungan Statistik Deskriptif Variabel ... 48

(17)

xvii

(18)

xviii

DAFTAR BAGAN

(19)

1 A. Latar Belakang Masalah

Sebuah organisasi adalah suatu sistem yang berarti bahwa organisasi perusahaan tidak lepas dari lingkungan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Untuk dapat hidup dan berkembang, organisasi selalu memperhatikan dan memenuhi tuntutan lingkungan tersebut dengan memanfaatkan kesempatan dan mengatasi ancaman serta tantangan lingkungan yang ada.

(20)

2

mencapai kematangan psikologi dan pada giliranya akan menjadi frustasi dan

stress. (Anoraga, Suyanti, 1995:78)

Stress merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar akan mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan dan sebagai hasilnya akan mengganggu pelaksanaan kerja mereka. (Anoraga,Suyati, 1995:78). Ada beberapa penyebab stress pada karyawan, seperti masalah keluarga, lingkungan kerja dan beban kerja yang berlebih, hal-hal tersebut dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang dialami oleh karyawan tersebut dapat berdampak negatif baik bagi dirinya sendiri maupun bagi organisasi/perusahaan itu sendiri. Dampak negatif tersebut dapat berupa pelaksanaan kerja yang buruk yang juga akan mempengaruhi prestasi kerja atau kinerja mereka.

Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis akan menguji ada tidaknya hubungan stress dengan kinerja karyawan. Maka dalam penelitian ini penulis akan mengambil judul “ANALISIS HUBUNGAN STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN” studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

(21)

2. Apakah ada hubungan antara stress dengan kinerja karyawan?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah penyebab stress pada karyawan, dan kinerja karyawan di Universitas Sanata Dharma:

1. Stress meliputi beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, iklim positif yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadahi, wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab, konlik antar pribadi dan antar kalompok, perbedaan antar pribadi dan kelompok, dan berbagai bentuk perubahan kebijakan.

2. Kinerja karyawan meliputi mutu pekerjaan, kejujuran karyawan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama, keandalan, pengetahuan tentang pekerjaan, tanggungjawab, dan pemanfaatan waktu.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik karyawan.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stress dengan kinerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

(22)

4

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan sarana untuk memperdalam dan menerapkan ilmu yang diperoleh kedalam praktek sesungguhnya.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan ilmiah dan sebagai tambahan serta bahan referensi.

F. Sistematika Penulisan

Pada penulisan penelitian ini, sistematika penulisannya akan terdiri dari 7 bab denagan urutan sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan mengenai apa yang menjadi latar belakang penulisan ini, pokok masalah yang akan dihadapi, batasan masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II. Landasan Teori

(23)

BAB III. Metode Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang jenis, lokasi, subyek, obyek penelitian, populasi dan sempel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, dan analisis yang digunakan.

BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini di uraikan apa yang diperoleh dari penelitian mengenai kehidupan perusahaan yang meliputi sejarah singkat perusahaan. BAB V. Analisis Data

Berdasarkan teori yang dipakai sebagai landasan pembahasan maka analisis data yang dibahas adalah berdasarkan pada data perusahaan dengan menggunakan metode statistika.

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini kesimpulan akan diperoleh dari hasil perhitungan dan mengenai saran-saran yang diberikan pada perusahaan dilakukan didasarkan pada penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

(24)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen

Untuk dapat memahami pengertian dari manajemen sumber daya manusia, kita harus mengerti dahulu pengertian dari manajemen itu sendiri. Berikut ini adalah deinisi manajemen dari beberapa ahli:

a. Mary Parker Follet

Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. (Handoko, 1998: 8)

b. Stoner

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi lainya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Handoko, 1998: 8)

c. Luther Gulick

(25)

Dari definisi beberapa ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen adalah proses pangelolaan sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

2. Fungsi-fungsi manajemen : a. Perencanaan (Planing)

Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah:

1) Penentuan sumber daya - sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.

3) Penugasan tanggung jawab tertentu.

4) Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada idividu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

c. Penyusunan personalia (staffing)

(26)

8

d. Pengarahan (leading)

Pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat dan mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan, seperti : komunikasi, motivasi, dan disiplin.

e. Pengawasan (controlling)

Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

3. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia, menurut: a. Flipo

Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusiaagar tercapai beberapa tujuan individu, organisasi dan masyarakat. (Handoko, 2000:3).

b. French

(27)

Dari definisi manajemen sumber daya manusia di atas maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses pengelolaan sumber daya manusia untuk pencapaian tujuan idividu maupun organisasi.

B. Perilaku Organisasi

Disiplin organisasial (atau perilaku organisasi) adalah relatif baru dalam bidang organisasi. Disiplin ini mempelajari perilaku manusia sebagai individu, sebagai anggota kelompok (group), dan sebagai anggota organisasi secara keseluruhan dalam kaitanya dengan efektifitas mencapai tujuan organisasi. (Sigit Soehardi, 2003:1)

C. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

(28)

10

2. Pengertian Evaluasi Kinerja/penilaian kinerja.

Penilaian kinerja atau prestasi kerja (performance appraisal)

adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.(Handoko, 2000:135).

Menurut Husein Umar (2002:102) penilaian kinerja atau prestasi kerja dapat diukur melalui komponen-komponen sebagai berikut:

a. Mutu pekerjaan. b. Kejujuran karyawan. c. Inisiatif.

d. Kehadiran. e. Sikap. f. Kerjasama. g. Keandalan.

h. Pengetahuan tentang pekerjaan. i. Tanggung jawab.

j. Pemanfaatan waktu.

D. Manfaat Penilaian Kerja

Manfaat penilaian kerja menurut Hani Handoko adalah: 1. Perbaikan kinerja

(29)

2. Penyesuaian kompensasi

Evaluasi kinerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus, dan bentuk kompensasi lainnya.

3. Keputusan penempatan

promosi dan transfer didasarkan pada kinerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penhargaan terhadap kinerja masa lalu. 4. Latihan dan pengembangan

Kinerja yang tidak baik menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.

5. Perencanaan dan pengembangan

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan karir, yaitu tentang jalur karir yang harus diteliti.

6. Proses staffing

Kinerja mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur stafing departemen sumber daya mausia.

7. Keakuratan informasi

Kinerja yang tidak baik menunjukkan kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana sumber daya manusia, atau komponen sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Informasi yang akurat dapat menghasilkan keputusan personalia yang diambil cepat.

8. Desain pekerjaan

(30)

12

9. Kesempatan yang adil

Penilaian kinerja secara akurat akan menjamin keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.

10.Tantangan eksternal

Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial, atau masalah pribadi lainnya.

E. Stress

1. Pengertian stress

Berikut ini adalah pengertian stress menurut beberapa ahli:

a. Stress merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. (Handoko, 2000:200) b. Stress ialah suatu tekanan psikis atau emosi pada seseorang. (Anoraga,

Suyati, 1995:153)

c. Stress ialah tekanan dari lingkungan yang mengakibatkan timbulnya tanggapan negatif atau positif secara psikologikal dan phsikal dari individu yang terkena. (Sigit Soehardi, 2003: 213).

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan stress adalah tekanan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. 2. Penyebab-penyebab stress

(31)

tergantung dari reaksi karyawan. Diantaranya kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut (Umar, 2001:231).

a. Beban kerja yang berlebihan. b. Tekanan atau desakan waktu. c. kualitas supervise yang jelek. d. Iklim positis yang tidak aman.

e. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadahi.

f. Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab.

g. Kemenduaan peranan (roleambiguity). h. Frustasi.

i. Konflik antar pribadi dan antar kalompok. j. Perbedaan antar pribadi dan kelompok. k. Berbagai bentuk perubahan kebijakan. 3. Akibat stress

Ada dua akibat stress yaitu:

a. Constructive stress: adalah stress yang membangun, dimana individu membangun, dimana individu mengalami perilaku yang positif untuk meningkatkan kinerja, menstimulasi kreativitas, dan meningkatkan ketekunan dalam bekerja.(Schemerhorn, 1996:403)

(32)

14

Akibat stress tersebut yaitu berupa “gejala stress” yang terdiri dari komponen-komponen (Umar, 2002: 101).

a. Penggunaan Obat-obatan/minuman beralkohol b. Tekanan darah menjadi tinggi

c. Sakit kepala d. Nyeri punggung

e. Ucapan-ucapan yang tidak menyenangkan f. Susah tidur

g. Nyeri dada h. Jantung berdebar

i. Sesak nafas karena emosi j. Obat tidur berlebih

k. Sering terbangun pada malam hari l. Letih

m. Kurang nafsu makan n. Sedikit tidur

o. Perasaan cemas p. Mudah marah

q. Keinginan untuk mengubah suasana r. Merasa kehilangan waktu kerja

(33)

v. Kehilangan kepercayaan diri w. Bosan terhadap pekerjaan

x. Kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan

Menurut Hingins, jika minimum tiga komponen stress telah terjadi pada seorang karyawan, maka karyawan tersebut telah terkena stress, hanya perlu disesuakan dengan tingkat stressnya, apakah rendah, sedang atau tinggi.(Umar, 2002:101).

F. Stress dan Kinerja

Menurut Hingins, terdapat hubungan langsung antara stress dan kinerja seperti yang digambarkan lewat sebuah model berikut ini:

Gambar II.1 Stress dan Kinerja

Stress dapat sangat membantu atau fungsional, tetapi dapat juga berperan salah (dysfungsional) atau merusak kinerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stress mempunyai kemampuan untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa tingkat stress. Hal ini dapat dilihat dalam gambar model stress-prestasi kerja yang menunjukan hubungan antara stress dan kinerja (prestasi kerja).

Tinggi

Kinerj a Rendah

(34)

16

Model stress dan prestasi kerja (kinerja) ini menunjukan bila tidak ada stress, tantangan kerja juga tidak ada dan kinerja pun cenderung rendah. Sejalan dengan meningkatnya stress, kinerja cenderung naik, karena stress membantu karyawan untuk mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan. Bila stress telah mencapai puncak, yang dicerminkan melalui kemampuan pelaksanaan kerja harian karyawan, maka stress tambah akan cenderung tidak menghasilkan perbaikan kinerja.

Akhirnya, bila stress terlalu tinggi kinerja akan mulai menurun, karena stress akan mengganggu pelaksanaan kerja. Karyawan kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya, menjadi tidak mampu untuk mengambil keputusan-keputusan dan perilakunya menjadi tidak teratur. Akibat paling ekstrim, adalah kinerja menjadi nol, karena karyawan menjadi sakit atau tidak kuat bekerja lagi, putus asa, keluar atau melarikan diri dari pekerjaan atau mungkin diberhentikan. (Handoko, 2001:202).

G. Reaksi Terhadap Stress

(35)

Berdasarkan reaksi tersebut, kita dapat membedakan dua tipe orang yaitu:

1. Tipe A

Orang-orang tipe A adalah mereka yang agresif dan kompetitif, menetapkan standar-standar tinggi dan meletakan diri mereka dibawah tekanan waktu yang konstan. (Handoko, 2001:203).

2. Tipe B

Orang-orang tipe B adalah lebih rileks dan suka menghadapi masalah. Mereka menerima situasi-situasi yang ada dan bekerja didalamnya, serta tidak senang bersaing. (Handoko, 2001:203).

H. Kerangka Konseptual

Analisis hubungan stress sebagai variabel bebas X (independent variable) mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja karyawan Y

(dependent variable). Hubungan antara kedua variabel tersebut sangat erat karena analisis hubungan stress memiliki hubungan yang erat dengan kinerja karyawan yaitu semakin rendah stress yang dialami karyawan maka semakin baik kinerja karyawan.

(36)

18

Gambar II.1 Kerangka Konseptual

I. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini hipotesis penelitiannya yaitu : ada hubungan yang signifikan antara stress dengan kinerja karyawan.

(37)

19 A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu penelitian secara langsung pada suatu obyek tertentu dan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan. Hasil kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku bagi data dan obyek yang telah diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah karyawan bagian pembersih ruang kelas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Obyek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah tingkat stress dan kinerja karyawan bagian pembersih ruang kelas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

(38)

20

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan bulan Mei – Juni tahun 2011.

D. Variabel Penelitian

Sugiono (1997) menyatakan bahwa variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. (Umar, 2001:47) Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel Indipenden

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebeb terjadinya / terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam studi kasus ini adalah tingkat stress.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dinilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam studi kasus ini adalah kinerja karyawan.

3. Pengukuran

a. Pengukuran stress

Untuk mengukur variabel independen, jawaban skor sesuai dengan

(39)

1untuk jawaban STS (sangat tidak setuju). Jumlah pertanyaan pada variabel independen adalah 9 butir. Karena setiap pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban, maka setiap indikator tersebut mempunyai nilai minimum 9 (1X9) dan nilai maksimum 45 (5X9).

b. Pengukuran kinerja karyawan

Pengukuran variabel dependen ini diperoleh dari penjumlahan seluruh jawaban yang diberi oleh responden. Pertanyaan diberi skor 5 untuk jawaban SB (sangat baik), skor 4 untuk jawaban B (baik), skor 3 untuk jawaban C (cukup), skor 2 untuk jawaban BR (buruk), dan skor 1 untuk jawaban SBR (sangat buruk). Jumlah pertanyaan untuk setiap indikator pada variabel dependen digabung menjadi 10 butir. Maka kinerja karyawan mempunyai nilai minimal 10(1X 10) dan nilai maksimal 50 (5X10).

E. Jenis Data 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan. (Umar, 2001:42)

2. Data sekunder

(40)

22

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi merupakan suatu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh.

2. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada subjek.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat catatan atau arsip yang ada di perusahaan.

4. Angket (kuesioner)

Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan menyebarkan atau memberikan daftar pertanyaan / pernyataan kepada subjek. Butir-butir pertanyaan dalam kuesioner mengenai tingkat stress dengan kinerja karyawan ini nantinya disajikan dalam bentuk skala Likert.

G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi

(41)

Mrican dan Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebanyak + 60 orang.

2. Sampel

Menurut Djarwanto Ps. dan Subagyo (2000 : 108) sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah populasinya).

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling

(penentuan sampel secara kebetulan), yaitu teknik penentuan atau pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel atau dengan kata lain anggota sampel ditentukan dengan sederhana, yaitu dengan memilih responden terdekat yang dijumpai pertama kali saat itu juga bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (Sugiyono, 1999 : 79).

H. Uji Instrumen

1. Uji validitas dan reliabilitas

a. Validitas adalah derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. (Umar, 2001:58).

Untuk menguji validitas ini digunakan korelasi Product Moment

(42)

24

X : nilai jawaban masing-masing responden Y : total butir dari jawaban responden

b. Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen penelitian (Umar, 2001: 57).

Untuk menguji reliabilitas ini digunakan rumus Spearmen Brown.

rxy)

rxy : koefisien korelasi Product Moment.

I. Alat Analisis Data 1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisis data yang menggunakan keterangan-keterangan yang didapat secara langsung dari responden. 2. Analisis Kuantitatif

(43)

terhadap hipotesis harus mencari hubungan antara tingkat stress dengan kinerja karyawan. Dalam perhitungan ini penulis menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment, karena rumus tersebut digunakan untuk menentukan hubungan antara dua gejala interval.

Rumus koefisien korelasi Product Moment sebagai berikut: a. Rumus Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk menguji hipotesis, yaitu apakah ada hubungan antara tingkat stress dengan kinerja karyawan, digunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment. Rumus Koefisien Korelasi Product Moment

adalah sebagai berikut (Priyatno, 2008:54):

)

r : Koefisien korelasi Product Moment antara tingkat stress dengan kinerja.

x : Tingkat stress y : Kinerja karyawan

n : Jumlah sampel dari karyawan

Dalam korelasi ini, nilai koefisien relasi terletak antara -1 sampai +1 yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:

(44)

26

Jika r  0 berarti kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang sempurna dan negatif, artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat berlawanan.

Jika r = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel. Menurut Sugiyono (2007) dalam Priyatno (2008:54) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0 – 0,199 = sangat rendah

0,200 – 0,399 = rendah 0,400 – 0,599 = sedang 0,600 – 0799 = kuat 0,800 – 1,000 = sangat kuat

b. Setelah nilai r diketahui, kemudian dilakuakan uji signifikan dengan taraf signifikan  = 5%. Untuk mengujinya, penulis menggunakan uji

t-test yaitu :

r : Koefisien korelasi antara variabel tingkat stress dengan kinerja tenaga karyawan.

n : Jumlah sampel. c. Kriteria penilaian

(45)

kinerja karyawan.

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan kinerja karyawan.

d. Kriteria Pengujian

Ho diterima bila thitung ≤ t tabel atau thitung  - ttabel

Ho ditolak bila thitung  ttabel atau –thitung ≤ -ttabel

Gambar III.1

Daerah Kritis/Daerah Penolakan Ho

Daerah terima Ho/Tolak Ha

(46)

28 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma

(47)

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma”

sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia). 2. Perkembangan Selanjutnya

(48)

30

(49)

pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang) 4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

a. Visi

(50)

32

b. Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional. Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma : Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

B. Deskripsi Pekerjaan Pejabat Struktural 1. Nama Jabatan

KEPALA SUB BAGIAN RUMAH TANGGA

(51)

2. Ringkasan Pekerjaan

Menyediakan dan memelihara kebutuhan Rumah Tangga universitas. 3. Keterkaitan

a. Pejabat atasan terdekat : Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan b. Pejabat bawahan terdekat : -

4. Uraian Tugas

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan : 1) Gudang

2) Keamanan/SATPAM 3) Parkir

4) Dapur

5) Kebersihan Kebun 6) Kebersihan Ruang

b. Melaksanakan pengadaan barang-barang perlengkapan untuk kebutuhan Alat Tulis/Kantor dan Rumah Tangga untuk keperluan universitas.

c. Merencanakan dan mengatur permintaan minum dan snack/makanan untuk keperluan rapat/ujian dan kebutuhan lainnya.

d. Melaksanakan dan melaporkan pertanggungjawaban keuangan atas pembelian/pengadaan barang perlengkapan dan keperluan Rumah Tangga.

(52)

34

f. Evaluasi pekerjaan. 5. Wewenang

a. Mengarahkan pekerjaan karyawan di unitnya. 6. Kualifikasi

a. Memiliki kemampuan manajerial. b. Memiliki kemampuan berkomunikasi. 7. Catatan bagi petugas kebersihan:

a. Setiap petugas kebersihan dalam suatu tim kerja mempunyai tanggungjawab penuh dalam hal menjamin terciptanya kebersihan di seluruh cakupan wilayah tanggungjawab tim tersebut termasuk kebersihan selasar, kaca-kaca, sayap gedung dan dalam hal pembuangan sampah di TPA sampah USD ( di bak container).

b. Setiap petugas kebersihan juga bertanggungjawab atas kelancaran suatu kegiatan seperti rapat, seminar, yang berlangsung di wilayah kerjanya dengan menjamin kesiapan tempat dan kebutuhan logilistik (minum, snack, makan).

(53)

d. Dalam suatu tim akan ditunjuk satu orang yang bertugas untuk mengkoordinir jalannya kerja tim tersebut, atau diatur langsung oleh Kabag Rumah Tangga.

e. Penataan Pegawai ini berlaku mulai 7 September 2009.

Bagan IV. 1

Struktur Organisasi Biro Administrasi

(54)

36 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang diadakan di Universitas Sanata Dharma, maka dalam bab ini penulis akan menyajikan tentang metode pengukuran instrumen, persentasi identitas responden, analisis data dan pengujian hipotesis. Langkah pertama penulis akan mengadakan pengujian terhadap instrumen penelitian dengan uji validitas dan reliabilitas. Langkah kedua penulis akan mempersentasikan data yang diperoleh dari identitas responden yaitu karyawan bagian pembersih ruang kelas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Langkah ketiga penulis akan mengelompokkan data yang diperoleh melalui kuesioner yaitu mengenai tingkat stress yang dialami oleh karyawan dan kinerjanya. Langkah keempat penulis akan mengadakan pengujian hipotesis tentang hubungan antara tingkat stress dengan kinerja karyawan dengan menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment.

A. Metode Pengukuran Instrumen

(55)

1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995 : 123).

(56)

38

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel r item-total r tabel Status

Stress

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item instrumen penelitian dinyatakan valid karena memiliki nilai r item-total yang lebih besar dari r tabel. Dengan demikian, kuesioner dinyatakan valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

(57)

batasan tertentu seperti 0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Setelah diuji validitasnya maka semua item dimasukkan ke dalam uji Reliabilitas. Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel V.2 berikut ini.

Tabel V.2

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Cronbach'

(58)

40

Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha sebesar 0,772. Ini menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha

berada di atas 0,600.

B. Karakteristik Responden

Berikut ini adalah hasil-hasil dari penyebaran kuesioner oleh penulis mengenai identitas/karakteristik responden yang didapat.

a. Umur Responden

Tabel V.3

Persentasi Responden Berdasarkan Umur

Usia Jumlah Persentasi (%)

26-30 tahun 4 13,33

31-35 tahun 13 43,33

36-40 tahun 7 23,33

41-45 tahun 2 6,67

46-50 tahun 4 13,33

Jumlah 30 % 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

(59)

yang berusia 26-30 dan berusia 46-50 tahun. Urutan kelima, sebanyak 2 orang (6,67%) yang berusia 41-45 tahun.

b. Jenis Kelamin

Tabel V.4

Persentasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentasi (%)

Laki-laki 29 96,7

Perempuan 1 3,3

Jumlah 30 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

Berdasarkan data yang diperoleh, dari jenis kelamin responden sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 29 orang (96,7%) dan sisanya berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 1 orang (3,3%).

c. Status Keluarga

Tabel V.5

Persentasi Responden Berdasarkan Status Keluarga

Status Keluarga Jumlah Persentasi (%)

Menikah 27 90

Lajang 3 10

Jumlah 30 100%

(60)

42

Berdasarkan data yang diperoleh, dari status keluarga responden sebagian besar responden berstatus menikah yaitu sebanyak 27 orang (90%) dan sisanya berstatus lajang yaitu sebanyak 3 orang (10%).

d. Pendidikan

Tabel V.6

Persentasi Responden Berdasarkan Pendidikan

Lama Bekerja Jumlah Persentasi (%)

SMP 6 20

SMA 24 80

Jumlah 30 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

(61)

e. Lama Bekerja

Tabel V.7

Persentasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Persentasi (%)

1-5 tahun 1 3,33

6-10 tahun 15 50

11-15 tahun 7 23,33

16-20 tahun 6 20

< 21 tahun 1 3,33

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lama bekerja responden sebagian besar responden bekerja selama 6-10 tahun yaitu sebanyak 15 orang (50%). Urutan kedua adalah sebanyak 7orang (23,33%) yang bekerja selama 11-15 tahun. Urutan ketiga adalah sebanyak 6 orang (20%) dan bekerja selama 16-20 tahun. Urutan keempat dan kelima sebanyak masing-masing 1 orang (3,33%) yang bekerja selama 1-5 tahun dan > 21 tahun.

C. Pengelompokan Data Stress dan Kinerja Karyawan

(62)

44

1. Kriteria/Pengelompokan stress (Saifuddin Azwar, 2000 : 109):

a. Stress Berat X < ( - 1,0)

b. Stress Ringan ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) c. Tidak Stress ( + 1,0) ≤ X

- Keterangan :

 = standar deviasi  = R/6

 = mean (nilai minimum x kelas)

R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan

kelas = 3 - Perhitungan :

Nilai max = (9 x 5) = 45 Nilai min = (9 x 1) = 9 R = (45 – 9) = 36

 = 36 / 6 = 6

 = 9 x 3 = 27

a. Tidak Stress X < ( - 1,0) X < (27 - 1,0.6) X < (27 - 6) X < 21

(63)

21 ≤ X < 33

Nilai Frekuensi Persentasi Persentasi Total

Sumber : Data Primer diolah, 2011. Tabel V.9 Pengelompokan Stress

Kriteria

Pengelompokan Jumlah Persentasi

Tidak Stress 2 7

Stress Ringan 23 76

Stress Berat 5 17

Jumlah 30 100

(64)

46

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 2 responden (7%) dengan kondisi stress, 23 responden (76%) dengan kondisi stress ringan, dan sisanya sebanyak 5 responden (17%) dengan kondisi tidak stress. 2. Kriteria/Pengelompokan Kinerja (Saifuddin Azwar, 2000 : 109):

a. Kinerja Buruk X < ( - 1,0)

b. Kinerja Cukup ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) c. Kinerja Baik ( + 1,0) ≤ X

- Keterangan :

 = standar deviasi  = R/6

 = mean (nilai minimum x kelas)

R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan

kelas = 3 - Perhitungan :

Nilai max = (10 x 5) = 50 Nilai min = (10 x 1) = 10 R = (50 – 10) = 40

 = 40 / 6 = 6,7 dibulatkan menjadi 7

 = 10 x 3 = 30

(65)

b. Kinerja Cukup ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) (30 - 1,0.6) ≤ X < (30 + 1,0.6) (30 - 6) ≤ X < (30 + 6)

24 ≤ X < 36

c. Kinerja Baik ( + 1,0) ≤ X X < (30 + 1,0.6) ≤ X X < (30 + 6) ≤ X 36 ≤ X

Tabel V.10 Kinerja Karyawan

Nilai Frekuensi Persentasi Persentasi Total

23 1 3.3 3.3

29 1 3.3 6.7

30 3 10.0 16.7

31 4 13.3 30.0

33 1 3.3 33.3

34 1 3.3 36.7

35 2 6.7 43.3

36 3 10.0 53.3

37 3 10.0 63.3

38 4 13.3 76.7

40 5 16.7 93.3

43 1 3.3 96.7

46 1 3.3 100.0

Total 30 100.0

(66)

48

Tabel V.11

Pengelompokan Kinerja Karyawan

Kriteria

Pengelompokan Jumlah Persentasi

Buruk 1 3

Cukup 12 40

Baik 17 57

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 1 responden (3%) menunjukkan kinerja yang buruk, sebanyak 12 responden (40%) menunjukkan kinerja yang cukup, dan sisanya sebanyak sebanyak 17 responden (57%) menunjukkan kinerja yang baik.

Tabel V.12 Hasil Penghitungan Statistik Deskriptif Variabel

Simbol Variabel Mean

X Stress 2,9

Y Kinerja

Karyawan

3,54

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

(67)

D. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara stress dengan kinerja karyawan. Penulis menggunakan teknik analisis Product Moment. Untuk menghitung nilai r pada hipotesis ini dapat dilihat pada tabel V.13 berikut :

Tabel V.13 Correlations

Stress Kinerja Karyawan

Stress Pearson Correlation 1 0,243

Sig. (2-tailed) 0,195

N 30 30

Kinerja Karyawan Pearson Correlation 0,243 1

Sig. (2-tailed) 0,195

N 30 30

Sumber : Data Primer diolah, 2011.

1. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t)

Uji signifikansi koefisien korelasi digunakan untuk menguji adakah hubungan yang terjadi antara stress dengan kinerja karyawan.

a. Menentukan hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara stress dengan kinerja karyawan.

(68)

50

b. Menentukan Tingkat Signifikansi

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.

c. Menentukan t hitung

t hitung = 𝑟 𝑛−2 1−𝑟2 t hitung = 0,243 30−2

1− 0,2432 t hitung =0,243 (5,3)

0,97 t hitung =1,29

0,97 t hitung = 1,33 d. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n – 2 atau 30 – 2 = 28. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,048. e. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika – t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak jika – t hitung < – t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan probabilitas :

(69)

f. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas

Nilai t hitung < t tabel (1,33 < 2,048) dan P value (0,195 > 0,05) maka Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan secara signifikan antara stress dengan kinerja karyawan.

E. Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di atas yaitu untuk menguji apakah ada hubungan antara tingkat stress dengan kinerja karyawan, maka dapat diuraikan sebagai berikut :

(70)

52 BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, serta uraian-uraian yang telah dikemukakan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik responden terbanyak berusia 31-35 tahun yaitu sebanyak 13

orang (43,33%), berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 29 orang (96,7%), status keluarga sudah menikah sebanyak 27 orang (90%), tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 24 orang (80%, dan lama bekerja selama 6-10 tahun yaitu sebanyak 15 orang (50%).

2. Dari jawaban responden untuk kuesioner stress dengan nilai rata-rata 2,9 yang berarti responden tidak mengalami stress atau stress ringan. Untuk kuesioner kinerja karyawan dengan rata-rata 3,54 yang berarti kinerja karyawan baik.

3. Dari uji signifikan t-test dengan nilai t hitung < t tabel (1,33 < 2,048) dan P value (0,195 > 0,05), tidak ada hubungan yang signifikan antara stress dengan kinerja karyawan, hal ini berarti bahwa dalam kondisi stress ataupun tidak, tidak akan mempengaruhi kinerja karyawan.

B. Saran

(71)

terkait dengan penelitian ini dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Bagi universitas (Sub Bagian Rumah Tangga)

Jika dilihat dari tingkat signifikansi dengan uji t tidak terjadi hubungan antara stress dengan kinerja karyawan. Karyawan dalam keadaan stress ataupun tidak, tidak akan mempengaruhi kinerja, sehingga sebaiknya pemberian tanggungjawab kerja dapat ditingkatkan, bahwa karyawan harus bertanggungjawab terhadap pekerjaannya dan menjalankannya sesuai tugas dan kewajibannya.

Kinerja karyawan akan meningkat biasanya karena karyawan ingin mendapatkan insentif ataupun penghargaan dari pekerjaan yang dijalaninya. Untuk itu pihak universitas sebaiknya dapat membuat kebijakan yang tepat dan kinerja yang hendak dicapai sebaiknya sesuai kemampuan karyawan. Jika pihak universitas ingin kinerja karyawan dapat meningkat, sebaiknya memperhatikan bentuk-bentuk penghargaan yang dapat memotivasi karyawan dalam bekerja, seperti dengan pemberian insentif.

2. Bagi peneliti selanjutnya

(72)

54

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan skripsi ini jauh dari sempurna.

(73)

55

Anoraga, Suyanti, dan Panji, Sri. (1995). Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta : Pustaka Jaya.

As’aa, Mohamad. (2001). Psikologi Industri. Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.

Azwar, Saifudin. (2002). Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Handoko, Hani T. (1999). Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE UGM. ______________ (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : BPFE UGM.

Prawirosentono, Suyadi. (1999). MSDM, Kebijakan Kinerja Karyawan. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE UGM.

Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution) : Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta : MediaKom.

Schermerhorn, Jr. (1996). Management, Seventh Edition. USA : Mc. Graw-Hill. Sigit Soehardi. (2003). Perilaku Organisasional. Yogyakarta : BPFE-UST,

Lukman Offset.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.

Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sunarto, Noor Sahedhy, R. (2001). Metode Penelitian Untik Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali Press.

Umar, Husein. (2001). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali Press.

(74)
(75)

1. Nama : ... 2. Umur : ... 3. Jenis Kelamin : ... 4. Status keluarga : ... 5. Pendidikan terakhir : ... 6. Lama bekerja : ...

Berikut ini merupakan beberapa pernyataan untuk variabel stress (X).

Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan didiri anda!

Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju

N = Netral

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

NO KOMPONEN-KOMPONEN STRESS

INTERNAL (USD) STS TS N S SS

1 Anda merasa beban kerja mulai pukul 05.30 sampai dengan 20.00 tersebut berlebihan.

2 Anda tertekan dengan perbedaan jam kerja anda dengan karyawan administrasi lainya.

3 Anda merasa tertekan karena waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan kurang (desakan waktu).

4 Anda sering merasa tertekan ketika banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.

5 Pekerjaan yang berlebihan membuat anda tertekan.

(76)

7 Pekerjaan anda menjadi sumber konflik diantara sesama karyawan.

8 Saat bekerja dengan karyawan lain sering muncul perselisihan karena perbedaan pendapat.

(77)

SBR = Sangat Buruk

BR = Buruk

C = Cukup

B = Baik

SB = Sangat Baik

NO KOMPONEN-KOMPONEN KINERJA

KARYAWAN SBR BR C B SB

1. Bagaimana anda dalam bekerja dengan jam kerja mulai pukul 05.00-20.00?

2. Bagaimana tingkat kejujuran anda saat melakukan pekerjaan?

3. Bgaimana peran inisiatif anda untuk pemecahan masalah dalam menghadapi rutinitas pekerjaan? 4. Bagaimana tingkat kehadiran anda saat bekerja? 5. Perasaan nyaman anda dengan banyaknya

pekerjaan.

6. Bagaimana kerjasama dengan rekan kerja anda? 7. Kekonsistenan anda dengan banyaknya

pekerjaan.

8. Anda memahami bahwa pekerjaan anda berat. 9. Bagaimana anda dalam bekerja ketika hari libur

anda terpaksa masuk, dikarenakan ada kegiatan kampus?

(78)
(79)
(80)
(81)
(82)

Sig. (2-tailed) .642 .727 .516 .231 .089 .563 .660 .270 .220 .049 .016 .031 .306 .023 .010 .089 .043 .554 .034

(83)

Case Processing Summary

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(84)

X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10

NO STRESS (X) KINERJA (Y)

(85)

Stress Karyawan

Stress Pearson Correlation 1 .243

Sig. (2-tailed) .195

N 30 30

Kinerja Karyawan Pearson Correlation .243 1

Sig. (2-tailed) .195

(86)

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.1
Gambar III.1
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di Pelantar KUD pada bulan Februari sampai Maret 2013 dengan interval waktu 6 hari, yang bertujuan untuk mengkaji sebaran frekuensi panjang,

Pengertian waralaba menurut peraturan perundang-undangan dapat ditemukan pengaturannya dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, yaitu: hak khusus

Masyarakat pesisir Kabupaten Jeneponto khususnya komunitas nelayan Desa Arungkeke merepresentasikan diri sebagai sebuah komunitas yang sedang bertransisi dari kehidupan

(2) Dalam kedudukannya sebagai subjek hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat adat di Kabupaten Malinau memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa DI Senggowar mengalami bero seluas 1904 Ha sedangkan pada DI Widas sebesar 2804 Ha, hal ini diakibat karena kecilnya debit yang ada di

Jadi dari segi transferabilitas dan aksesibilitas transportasi dan komunikasi sampai akomodasi (karena banyak hotel mulai dari yang berbintang sampai melati terdapat di kota

Abstrak: Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap siswa non muslim dalam mengikuti pelajaran Arab Melayu dan faktor-faktor yang

Kegagalan Musa membuat ia lari ke Midian. Dan puji Tuhan bahwa disana Tuhan melatihnya dan mengajarinya bagaimana menjadi pemimpin versi Allah. Lewat apakah Tuhan mengajari