• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN TRANSAKSI DALAM SISTEM PENJUALAN KOMPUTER RAKITAN BERBASIS WEB (Studi Kasus Toko Komputer DATATEK, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MANAJEMEN TRANSAKSI DALAM SISTEM PENJUALAN KOMPUTER RAKITAN BERBASIS WEB (Studi Kasus Toko Komputer DATATEK, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika"

Copied!
242
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN TRANSAKSI DALAM

SISTEM PENJUALAN KOMPUTER RAKITAN BERBASIS WEB (Studi Kasus Toko Komputer DATATEK, Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

Johanes Taufan Sungkit NIM : 055314051

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

TRANSACTION MANAGEMENT ON

WEB BASED SELLING SYSTEM OFCOMPOSEDCOMPUTER (Case Study on DATATEK Computer Shop, Yogyakarta)

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Teknik Degree

In Informatics Engineering Department

By :

Johanes Taufan Sungkit 055314051

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)

MOTTO

 

“SEGALA SESUATU DAPAT TERJADI JIKA KITA

MELAKUKANNYA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH DAN

TANPA PUTUS ASA”

(6)

INTISARI

Pencatatan data penjualan dan pembelian menjadi hal yang penting dalam

transaksi di toko komputer. Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan

sistem penjualan komputer rakitan berbasis web dengan studi kasus toko

komputer DATATEK, Yogyakarta. Dengan dibangunnya sistem ini diharapkan

pencatatan data penjualan dan pembelian menjadi lebih akurat dan lebih cepat

sehingga data menjadi konsisten. Konsumen juga dapat melakukan pembelian

komputer secara on-line. Selain itu, sistem dapat menyajikan laporan penjualan

dan pembelian.

Sistem ini dirancang dengan pemodelan berorientasi obyek. Pencatatan

data di database menggunakan konsep manajemen transaksi dengan teknik Two

Phase Locking (2PL) untuk menjamin konsistensi data terhadap masalah the lost

update problem. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi JSP

dan teknologi basisdata MySQL.

Hasil akhir adalah sebuah sistem penjualan komputer rakitan berbasis web

yang berfungsi dengan baik serta mampu menangani transaksi secara bersamaan

dalam proses penjualan maupun pembelian. Manajemen transaksi pada sistem ini

dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat mengatasi masalah the lost update

(7)

ABSTRACT

Register selling and purchasing data is an important thing in computer

shop transaction. This report is made with the purpose for creating web based

selling system of composed computer with case study in DATATEK computer

shop, Yogyakarta. By developing the system, register selling and purchasing data

will be more accurate and faster in order the data become consistent was expected.

Consumer can purchase computer by on-line. Besides that, system can show

selling and purchasing report.

The system has been developed using by object oriented modeling.

Register data in database uses management transaction concept with Two Phase

Locking (2PL) to guarantee that data is consistent toward the lost update problem.

It was developed with JSP technology and MySQL database technology.

The result is a web based selling system of composed computer which has

a well function and also has a capability to handle transaction simultaneously in a

selling and purchasing process. Transaction management in this system has a well

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan limpahan kasih

karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul :

“MANAJEMEN TRANSAKSI DALAM SISTEM PENJUALAN

KOMPUTER RAKITAN BERBASIS WEB (Studi Kasus Toko Komputer

DATATEK, Yogyakarta)”.

Dorongan serta nasihat dari berbagai pihak sangat membantu sampai

tersusunnya skripsi ini. Untuk itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua saya Susiyanto Adjan, Cresensia Djap Tjhai Lie (Alma.) dan Djap

Tjhai Ngo yang telah memberi dukungan moral, spiritual dan finansial dalam

penyusunan skripsi.

2. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom.,M.Sc. selaku dosen pembimbing Skripsi.

Terima kasih telah membimbing dan menyediakan waktu dalam memberikan

pengarahan selama penulisan skripsi ini.

5. Kakak dan adikku, terima kasih atas dukungannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi.

6. My Lovely Livie, terima kasih atas doa, bantuan, kasih sayang ,dan

perhatianmu. Semua itu yang menguatkan dan membuatku mampu bertahan

sampai sekarang.

7. Teman-teman kontrakan “Sun Rise” : Vicimus, Yuan, dan Roland terima

(9)

8. Teman-teman TI 05 : Tepan, Mas Goundrex, Tomi, Cahyo, April, Icha,

Kingkin, Ami, Ita, Niko dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu. Terima kasih atas persahabatannya selama ini.

9. Van Deventer-Maas Stichting (VDMS), terima kasih atas beasiswa yang telah

diberikan kepada penulis sehingga berguna dalam perjalanan studi penulis.

Dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

(10)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Agustus 2009

Penulis

(11)
(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………....i

HALAMAN JUDUL………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….iii

HALAMAN PENGESAHAN……….iv

MOTTO ... v

INTISARI ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... x

LEMBAR PERNYATAAN ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LISTING PROGRAM ... xix

DAFTAR TABEL... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Manajemen Transaksi ... 7

2.1.1 Locking Methods (Metode-metode penguncian) ... 9

2.1.2 Two Phase Locking (2PL) ... 11

2.2 Use Case Diagram ... 12

(13)

2.4 Class Diagram ... 17

2.4.1 Class Diagram Analisis ... 17

2.4.2 Class Diagram Desain ... 17

2.5 Sequence Diagram ... 18

2.6 Java ... 19

2.6.1 Java 2 Platform Enterprise Edition (J2EE) ... 19

2.6.2 JSP(Java Server Pages) ... 20

2.7 SQL (Structured Query Language) ... 21

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

3.1 Sistem yang Ada Saat Ini ... 25

3.2 Sistem yang Akan Dibangun ... 25

3.3 Diagram Konteks ... 26

3.4 Diagram Use case ... 26

3.4.1 Ringkasan Use case ... 29

3.4.2 Narasi Use-case ... 31

3.5 Diagram Activity ... 60

3.6 Diagram Class ... 78

3.7 Diagram Sequence ... 79

3.8 Diagram Class Desain (lampiran) ... 104

3.9 Desain Fisikal Tabel ... 104

3.10 Daftar Stored Procedure ... 107

3.11 Desain Manajemen Transaksi ... 112

3.12 Desain Teknologi ... 116

3.13 Desain Input ... 117

3.13.1 Desain input Pegawai ... 117

3.13.2 Desain input Pembeli ... 126

3.14 Desain Output ... 128

3.14.1 Desain output Pegawai ... 128

3.14.2 Desain output Pembeli ... 141

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 146

4.1 Implementasi halaman user ... 146

4.2 Implementasi halaman admin ... 156

(14)

BAB V ANALISA HASIL ... 202

BAB VI PENUTUP ... 213

6.1 Kesimpulan ... 213

6.2 Saran ... 214  DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR GAMBAR

Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Simbol Use Case 12

Gambar 2.2 Simbol Aktor 12

Gambar 2.3 Activity diagram poin 1 sampai 5 14 Gambar 2.4 Activity diagram poin 6 sampai 8 15 Gambar 2.5 Activity diagram poin 9 dan 10 16

Gambar 2.6 Sequence Diagram 18

Gambar 2.7 Arsitektur J2EE 20

Gambar 2.8 Arsitektur JSP 21

Gambar 3.1 Diagram Konteks 26

Gambar 3.2 Diagram Use-Case 27

Gambar 3.3 Diagram Activity Log in 59

Gambar 3.4 Diagram Activity Log out 59

Gambar 3.5 Diagram Activity Merakit Komputer 60 Gambar 3.6 Diagram Activity Mengisi Data Pembelian 60 Gambar 3.7 Diagram Activity Mengubah Data Pembelian 61 Gambar 3.8 Diagram Activity Menghapus Data Pembelian 61 Gambar 3.9 Diagram Activity Mengubah Status Penjualan 62 Gambar 3.10 Diagram Activity Menghapus Data Penjualan 63 Gambar 3.11 Diagram Activity Mengisi Komentar 64 Gambar 3.12 Diagram Activity Menjawab Komentar 65 Gambar 3.13 Diagram Activity Menghapus Komentar 66 Gambar 3.14 Diagram Activity Mengisi Berita 67 Gambar 3.15 Diagram Activity Mengubah Berita 68 Gambar 3.16 Diagram Activity Menghapus Berita 69 Gambar 3.17 Diagram Activity Mengisi Data Barang 70 Gambar 3.18 Diagram Activity Mengubah Data Barang 71 Gambar 3.19 Diagram Activity Menghapus Data Barang 72 Gambar 3.20 Diagram Activity Mencari Data Barang 72 Gambar 3.21 Diagram Activity Cetak Laporan 73 Gambar 3.22 Diagram Activity Membuat Account Baru 74 Gambar 3.23 Diagram Activity Menghapus Account 75 Gambar 3.24 Diagram Activity Mencatat Retur Barang 75

Gambar 3.25 Diagram class sistem 76

Gambar 3.26 Diagram sequence Log in 87

(16)

Keterangan Halaman Gambar 3.28 Diagram sequence Merakit computer 88

Gambar 3.29 Diagram sequence Mengisi data pembelian 89 Gambar 3.30 Diagram sequence Mengubah data pembelian 89 Gambar 3.31 Diagram sequence Menghapus data pembelian 90 Gambar 3.32 Diagram sequence Mengubah status penjualan 91 Gambar 3.33 Diagram sequence Menghapus data penjualan 92 Gambar 3.34 Diagram sequence Mengisi komentar 93 Gambar 3.35 Diagram sequence Menjawab komentar 93 Gambar 3.36 Diagram sequence Menghapus komentar 94 Gambar 3.37 Diagram Sequence Mengisi berita 94 Gambar 3.38 Diagram Sequence Mengubah berita 95 Gambar 3.39 Diagram Sequence Menghapus berita 95 Gambar 3.40 Diagram sequence Mengisi Data Barang 96 Gambar 3.41 Diagram Sequence Mengubah data barang 96 Gambar 3.42 Diagram Sequence Menghapus data barang 97 Gambar 3.43 Diagram Sequence Mencari data barang 97 Gambar 3.44 Diagram Sequence Cetak laporan 98 Gambar 3.45 Diagram Sequence Membuat account baru 99 Gambar 3.46 Sequence Diagram Menghapus account 99 Gambar 3.47 Diagram Sequence Mencatat retur barang 100 Gambar 3.48 Flowchart manajemen transaksi pembelian 113 Gambar 3.49 Flowchart manajemen transaksi penjualan 115

Gambar 3.50 Arsitektur Three Tier 116

(17)

Keterangan Halaman Gambar 3.65 Desain output halaman hapus data barang 131

Gambar 3.66 Desain output halaman cetak laporan penjualan 132 Gambar 3.67 Desain output halaman cetak laporan pembelian 133 Gambar 3.68 Desain output halaman cetak nota 134 Gambar 3.69 Desain output halaman catat retur penjualan 135 Gambar 3.70 Desain output halaman menu berita 136 Gambar 3.71 Desain output halaman hapus berita 137 Gambar 3.72 Desain output halaman menu komentar 138 Gambar 3.73 Desain output halaman hapus komentar 139 Gambar 3.74 Desain output halaman menu account 140 Gambar 3.75 Desain output halaman hapus account 141 Gambar 3.76 Desain output halaman utama Pembeli 142 Gambar 3.77 Desain output halaman cetak transaksi 143 Gambar 3.78 Desain output halaman berita 144 Gambar 3.79 Desain output halaman menu contact 145

Gambar 4.1 Halaman utama user 147

Gambar 4.2 Halaman belanja user 148

Gambar 4.3 Halaman detail belanja user 152

Gambar 4.4 Halaman berita 153

Gambar 4.5 Halaman komentar 154

Gambar 4.6 Halaman contact us 155

Gambar 4.7 Halaman cari produk 156

Gambar 4.8 Halaman login 157

Gambar 4.9 Halaman utama admin 160

Gambar 4.10 Halaman penjualan 161

Gambar 4.11 Halaman daftar retur 162

Gambar 4.12 Halaman ubah data penjualan 163 Gambar 4.13 Halaman detail penjualan 164 Gambar 4.14 Halaman retur penjualan 165

Gambar 4.15 Halaman cetak nota 166

Gambar 4.16 Halaman pembelian 170

Gambar 4.17 Halaman tambah pembelian 171 Gambar 4.18 Halaman ubah data pembelian 175

Gambar 4.19 Halaman cetak laporan 179

(18)

Keterangan Halaman

Gambar 4.23 Halaman berita 186

Gambar 4.24 Halaman tambah berita 187

Gambar 4.25 Halaman ubah berita 188

Gambar 4.26 Halaman upload foto berita 189

Gambar 4.27 Halaman komentar 190

Gambar 4.28 Halaman jawab komentar 191

Gambar 4.29 Halaman admin 192

Gambar 4.30 Halaman tambah admin 193

Gambar 5.1 Hasil pemasukan data processor Intel Core 2 Duo E7300 203 Gambar 5.2 Halaman pemesanan user 1 204 Gambar 5.3 Halaman pemesanan user 2 205 Gambar 5.4 Halaman detail pemesanan user 1 206 Gambar 5.5 Halaman detail pemesanan user 2 206 Gambar 5.6 Stok produk processor Intel Core 2 Duo setelah

pemesanan oleh 2 user secara bersamaan

207

Gambar 5.7 Data sampel harddisk Fujitsu MHZ 208 Gambar 5.8 Halaman pengisian data pembelian yang dilakukan oleh

user 1

209

Gambar 5.9 Halaman pengisian data pembelian yang dilakukan oleh user 2

210

Gambar 5.10 Halaman detail pembelian barang user 1 211 Gambar 5.11 Halaman detail pembelian barang user 2 211 Gambar 5.12 Stok harddisk Fujitsu MHZ setelah dilakukan

pencatatan pembelian secara bersamaan oleh user 1 dan user 2

(19)

DAFTAR LISTING PROGRAM

Keterangan Halaman Listing 4.1 Kelas ServletPenjualanTambah.java 149

Listing 4.2 Kelas ServletLogin.java 158

Listing 4.3 Kelas ServletCetakLaporan.java 166 Listing 4.4 Kelas ServletPembelianTambah.java 172

Listing 4.5 Method insertPembelian 174

Listing 4.6 Kelas ServletPembelianUbah.java 176 Listing 4.7 Kelas ServletPembelianHapus.java 177 Listing 4.8 Kelas ServletUploadBarangFoto.java 182 Listing 4.9 Stored procedure untuk penambahan data pembelian 195 Listing 4.10 Stored procedure untuk penambahan data penjualan 199  

DAFTAR TABEL

Keterangan Halaman

Tabel 3.1 Ringkasan Use-Case 28

Tabel 3.2 Narasi Use-case Log in 30

Tabel 3.3 Narasi Use-case Log out 32

(20)

Keterangan Halaman Tabel 3.22 Narasi Use-case Menghapus account 56 Tabel 3.23 Narasi Use-case Mencatat retur barang 57 Tabel 3.24 Desain fisikal tabel admin 100 Tabel 3.25 Desain fisikal tabel barang 100 Tabel 3.26 Desain fisikal untuk tabel berita 101 Tabel 3.27 Desain fisikal untuk tabel jenis barang 102 Tabel 3.28 Desain fisikal untuk tabel komentar 102 Tabel 3.29 Desain fisikal untuk tabel pembeli 103 Tabel 3.30 Desain fisikal untuk tabel pembelian 103 Tabel 3.31 Desain fisikal untuk tabel pembelian_barang 103 Tabel 3.32 Desain fisikal untuk tabel penjualan 104 Tabel 3.33 Desain fisikal untuk tabel penjualan_barang 104 Tabel 3.34 Desain fisikal untuk tabel penjualan_retur 105 Tabel 3.35 Desain fisikal untuk tabel returpenjualan 105 Tabel 3.36 Daftar seluruh store procedure yang digunakan dalam sistem 107

Tabel 3.37 daftar stored procedure yang terkait dengan manajemen transaksi

110

(21)

BAB I

PENDAHULUAN 

1.1Latar Belakang

Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat dibutuhkan.

Informasi yang diberikan harus cepat, tepat dan akurat. Dengan kemajuan

teknologi sekarang, informasi disajikan dalam berbagai macam perangkat

lunak (software). Peralihan sistem dari yang bersifat manual ke otomatis

mulai dilakukan oleh berbagai instansi, baik instansi pemerintahan

maupun instansi swasta. Pada instansi yang bergerak di bidang

perdagangan seperti toko komputer, sistem yang mengalami peralihan

adalah sistem transaksi dan sistem inventori.

Dalam setiap transaksi di toko komputer, pencatatan akan

penjualan barang dan pembelian merupakan hal yang penting untuk

dilakukan. Dengan adanya pencatatan ini toko komputer dapat mengetahui

keuntungan yang diperoleh ataupun kerugian yang dialami. Pencatatan

akan barang masuk dan barang keluar juga berguna untuk dilakukannya

pengecekan stok barang. Pengecekan stok ini dapat membantu untuk

melakukan keputusan penambahan ataupun pengurangan pemesanan

barang. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan secara rutin dan

informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain

(22)

barang-barang yang dijual secara detail. Informasi ini dibutuhkan oleh pembeli

untuk melakukan pembelian.

Pada transaksi pembelian, masalah muncul saat transaksi dilakukan

secara bersamaan. Pencatatan transaksi ini akan mengalami kesalahan jika

kedua transaksi mengakses dan melakukan perubahan terhadap data yang

sama. Hal ini dapat mengakibatkan data barang yang ter-update menjadi

hilang, pembacaan terhadap data salah, dan tidak konsistennya analisa

terhadap data.

Untuk meningkatkan kinerja toko komputer, maka perlu dibangun

sebuah sistem yang mampu untuk melakukan kegiatan transaksi dan

inventori barang pada toko komputer. Pada kegiatan transaksi pembelian

diperlukan manajemen transaksi untuk mengurangi kesalahan pencatatan

data pada saat transaksi berlangsung secara bersamaan.

1.2Batasan Masalah

Sistem yang dibangun mempunyai batasan sebagai berikut :

1. Dalam manajemen transaksi, sistem menangani masalah the lost

update problem dengan menggunakan Two Phase Locking (2PL).

2. Sistem dapat melakukan transaksi penjualan (pencatatan barang keluar,

retur penjualan, laporan penjualan) dan transaksi pembelian

(pencatatan barang masuk, laporan pembelian).

(23)

4. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java dengan

database MySQL Server 5.0.

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari pembuatan sistem adalah :

1. Terbentuknya Sistem Penjualan Komputer Rakitan Berbasis Web yang

diharapkan dapat diaplikasikan secara nyata di toko komputer sehingga

dapat meningkatkan kinerja toko komputer.

2. Adanya manajemen transaksi yang baik dalam Sistem Informasi

Penjualan Komputer Rakitan Berbasis Web.

Manfaat dari pembuatan sistem adalah :

1. Mempermudah pengguna untuk melakukan transaksi pembelian

dengan mengakses website.

2. Menghindari terjadinya kesalahan pencatatan data jika terjadi transaksi

secara bersamaan.

1.4Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah yang dapat diambil adalah :

1. Bagaimana membangun aplikasi sistem penjualan komputer berbasis

(24)

2. Bagaimana sistem mengatasi masalah the lost update problem pada

saat transaksi yang dilakukan bersamaan oleh user?

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem ini

adalah studi kasus (case study) yang mempunyai beberapa tahapan, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pemilik toko komputer DATATEK

untuk mengetahui proses bisnis yang terjadi di toko tersebut dan

mengumpulkan materi-materi yang diperlukan untuk pembuatan

aplikasi.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka dilakukan untuk mendalami teori mengenai analisis,

perancangan dan pembuatan sistem.

3. Pembuatan Sistem Penjualan Komputer Rakitan Berbasis Web, dengan

tahap :

a. Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis dan Perancangan Sistem menggunakan pemodelan

berorientasi obyek (object-oriented modeling). Pemodelan

dilakukan dengan menggunakan UML(Unified Modeling

Language) meliputi diagram Use Case, diagram Class, diagram

Sequence, dan diagram Activity.

(25)

Pembuatan aplikasi sistem menggunakan software Netbeans 6.5

untuk interface dan pengolahan data dan MySQL Server 5.0

sebagai software untuk database.

c. Pengujian Sistem

Aplikasi sistem yang telah selesai dibuat akan diujikan. Pengujian

dilakukan oleh penulis (pengujian tingkat alpha).

1.6Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, rumusan masalah, metodologi

penelitian yang digunakan serta sistematika isi penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang dasar teori yang mana akan digunakan untuk

pembahasan dalam penulisan laporan tugas akhir ini.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang cara penerapan konsep dasar yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya untuk menganalisa dan merancang

(26)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini akan berisi tentang implementasi sistem dari perancangan

yang telah dibuat.

BAB V ANALISA HASIL

Bab ini berisi analisa hasil yang terdiri dari kelebihan dan kelemahan

sistem yang dibuat.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulisan laporan

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1Manajemen Transaksi

Transaksi merupakan kegiatan atau sekumpulan kegiatan yang

dilakukan oleh seorang pengguna atau program aplikasi yang membaca atau

mengubah konten pada basis data. Transaksi mempunyai sifat yang disebut

ACID, yaitu (Haerder dan Reuter, 1983):

a. Atomicity, di mana sebuah transaksi merupakan sebuah unit yang tidak

dapat dibagi yang dilakukan secara keseluruhan atau tidak sama sekali.

b. Consistency, di mana sebuah transaksi dapat mengubah basis data dari

suatu keadaan konsisten ke keadaan konsisten lainnya.

c. Isolation, di mana transaksi dijalankan secara bebas. Dengan kata lain, jika

terjadi transaksi yang tidak selesai, maka transaksi lain tidak akan

terpengaruh.

d. Durability, di mana transaksi dapat tercatat secara permanen dalam basis

data dan tidak hilang karena kesalahan pada transaksi berikutnya.

Untuk menciptakan transaksi yang menciptakan hasil yang sesuai dan

dapat meningkatkan integritas dan konsistensi basis data, maka dibutuhkan

concurrency control. Concurrency control merupakan proses mengatur

(28)

mengganggu transaksi satu sama lain. Masalah yang dapat terjadi jika tidak

ada kontrol terhadap concurrency :

a. The lost update problem

Merupakan masalah yang terjadi jika data transaksi yang telah

di-update tidak diakses oleh transaksi yang lainnya. Misalnya transaksi A

melakukan perubahan pada data A. Kemudian transaksi B mengakses

data A sebelum diubah transaksi A dan kemudian melakukan perubahan

terhadap data A tersebut. Maka yang tercatat hanya perubahan data yang

dilakukan oleh transaksi B.

b. The uncommitted dependency (dirty read) problem

Masalah ini terjadi jika suatu transaksi melakukan perubahan data.

Kemudian data tersebut digunakan oleh transaksi lainnya, meskipun

transaksi yang melakukan perubahan data tersebut membatalkan

perubahan data yang dilakukan. Misalnya transaksi A mengubah data A

dan data tersebut digunakan transaksi B untuk melakukan perubahan

terhadap data A. Kemudian transaksi A membatalkan seluruh kegiatan

transaksinya, maka data A menjadi tidak akurat.

c. The inconsistent analysis problem

Masalah ini disebabkan oleh dua transaksi yang mengakses

sumber yang sama pada waktu yang bersamaan. Transaksi yang pertama

melakukan perubahan terhadap data, kemudian transaksi lainnya

menggunakan data yang belum diubah untuk menganalisa data lainnya.

(29)

perubahan pada data B berdasarkan data A yang belum mengalami

perubahan yang dilakukan oleh transaksi A. Ini menyebabkan data B

menjadi data yang tidak konsisten.

2.1.1 Locking Methods (Metode-metode penguncian)

Locking adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengendalikan akses bersamaan pada suatu data. Saat sebuah

transaksi mengakses basisdata, suatu kunci (lock) boleh menolak

akses dari transaksi lain untuk mencegah hasil yang tidak benar. Sifat

dasar locking pada sebuah transaksi adalah transaksi harus dinyatakan

sebagai shared untuk proses baca (read) dan sepenuhnya terkunci

untuk proses tulis (write). Aturan pada locking adalah :

1. Shared lock yaitu jika suatu transaksi memiliki suatu shared lock

pada item datanya, maka data tersebut dapat dibaca namun tidak

dapat diubah.

2. Exclusive lock yaitu jika suatu transaksi memiliki suatu exclusive

lock pada item datanya, maka data tersebut dapat dibaca dan

dapat diubah.

Karena operasi baca tidak menimbulkan konflik, maka diijinkan

lebih dari 1 transaksi untuk melakukan lock bersama secara serentak

pada saat yang bersamaan. Sedangkan pada exclusive lock jika suatu

(30)

ada transaksi-transaksi lain dapat membaca atau mengubah item data

tersebut. Locks dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Setiap transaksi perlu mengakses suatu item data maka

pertama-tama ia harus meminta shared lock untuk akses baca saja atau

exclusive lock untuk akses baca dan tulis.

2. Jika item data tersebut belum dikunci oleh transaksi lain, maka lock

akan diberikan.

3. Jika item data tersebut sedang dikunci, DBMS akan menentukan

apakah permintaan tersebut cocok atau sesuai dengan kondisi

lock yang sedang aktif. Jika shared lock diminta pada saat suatu

item data tersebut sedang dalam kondisi shared lock, maka

permintaan shared lock akan diberikan. Sebaliknya jika tidak,

transaksi tersebut harus menunggu (waiting) sampai lock yang

sedang aktif dilepaskan atau dibuka.

4. Sebuah transaksi melakukan lock sampai dilepaskan pada saat

eksekusi atau saat operasi transaksi berakhir (abort atau commit).

Efek dari perubahan data dapat dilihat oleh transaksi lain hanya

pada saat exclusive lock telah dilepaskan.

Sebagai tambahan dari peraturan tersebut, beberapa sistem

mengijinkan untuk :

1. Upgrade the lock (meningkatkan penguncian) yaitu dari shared

(31)

2. Downgrade the lock (menurunkan penguncian) yaitu dari exclusive

lock ke shared lock.

2.1.2 Two Phase Locking (2PL)

Sebuah Transaksi menerapkan protokol 2PL jika semua operasi

locking mendahului operasi yang tak terkunci (unlock) dalam

transaksi tersebut. Menurut aturan tersebut, setiap transaksi dapat

dibagi mejadi 2 fase, yaitu :

1. Growing phase : memperoleh semua locks yang dibutuhkan tetapi

tidak dapat melepaskan satu locks pun.

2. Shrinking phase : melepaskan semua locks yang dimiliki tetapi

tidak dapat memperoleh locks yang baru.

Peraturan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Sebuah transaksi harus memperoleh suatu lock pada suatu item

data, sebelum melakukan operasi terhadap data tersebut. Macam

lock dapat untuk read atau write tergantung kebutuhan.

2. Sekali transaksi tersebut melepaskan suatu lock, maka transaksi

tersebut tidak pernah bisa mendapatkan sejumlah lock baru yang

(32)

2.2Use Case Diagram

Diagram use case adalah sebuah diagram yang menggambarkan

interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user. Secara grafis

menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara

bagaimana user berinteraksi dengan sistem. Use case sendiri merupakan

bagian dari keseluruhan sistem yang digambarkan dalam bentuk elips

horisontal. Nama use case sendiri tertera di atas, di bawah atau di dalam

elips. Gambar 2.1 di bawah ini merupakan simbol use case :

Gambar 2.1 Simbol Use Case

Aktor merupakan segala sesuatu yg perlu berinteraksi dengan sistem

untuk mendapat/ mengubah informasi. Aktor dapat berupa orang, organisasi,

sistem informasi yang lain, piranti luar (external device) atau waktu kejadian.

Gambar 2.2 di bawah ini merupakan simbol aktor :

(33)

2.3Activity Diagram

Merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan aliran

sebuah proses bisnis, sebuah langkah dalam use case atau logika dari sifat

objek. Notasi-notasi yang digunakan pada diagram ini antara lain:

1. Initial node : berbentuk lingkaran berwarna hitam yang menggambarkan

dimulainya suatu proses.

2. Actions : berbentuk segi empat yang sisinya melengkung. Notasi ini

menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan secara berurutan untuk

membentuk kegiatan secara keseluruhan.

3. Flow : disimbolkan dengan anak panah yang mengindikasikan pergerakan

pada setiap kegiatan. Umumnya flow tidak diberi keterangan kecuali

digambarkan keluar dari decisions.

4. Decision : disimbolkan dengan diamond dengan satu flow yang masuk dan

dua atau lebih flow yang keluar. Flow yang keluar ditandai dengan suatu

kondisi.

5. Merge : disimbolkan dengan diamond dengan dua atau lebih flow yang

masuk dan satu flow yang keluar.

6. Fork : disimbolkan dengan bar hitam yang memiliki satu flow yang masuk

dan dua atau lebih flow yang keluar.

7. Join : disimbolkan dengan bar hitam yang memiliki dua atau lebih flow

yang masuk dan satu flow yang keluar. Semua actions yang masuk ke join

(34)

8. Activity final : digambarkan dengan lingkaran hitam yang berada di dalam

lingkaran putih. Simbol ini menandakan akhir dari sebuah proses.

9. Subactivity indicator : simbol dalam aksi ini menandakan bahwa aksi

dipecah menjadi diagram aktivitas yang terpisah. Hal ini untuk membantu

agar diagram aktivitas tidak menjadi kompleks.

10.Connector : merupakan huruf di dalam lingkaran yang membantu untuk

mengatur kompleksitas. Alur masuk ke dalam konektor akan melompat

ke alur keluar dengan huruf yang sesuai.

Gambar 2.3, 2.4 dan 2.5 berikut merupakan gambar dari notasi-notasi

yang telah dijelaskan sebelumnya.

(35)
(36)
(37)

2.4Class Diagram

2.4.1 Class Diagram Analisis

Class diagram analisis merupakan gambaran grafis dari

struktur obyek statis sistem. Class diagram ini menunjukkan

kelas-kelas obyek yang menyusun sistem serta relasi diantara kelas-kelas-kelas-kelas

obyek. Obyek pada class diagram ini dapat disimpan dalam dua 2

kelas, yaitu:

¾ Kelas Persisten adalah sebuah kelas yang mendeskripsikan

obyek yang akan tetap ada meskipun eksekusi program sudah

selesai dengan kata lain obyek tersebut disimpan secara

permanen di dalam basis data.

¾ Kelas obyek Transien adalah sebuah kelas yang

mendeskripsikan obyek yang dibuat secara temporer dan hanya

dikenali selama program dieksekusi.

2.4.2 Class Diagram Desain

Class diagram desain merupakan sebuah diagram yang

menggambarkan kelas-kelas yang berhubungan dengan komponen

software yang digunakan untuk membangun aplikasi software.

Diagram kelas ini berisi:

a.Kelas.

b. Relasi asosiasi, generalization/specialization, dan agregasi.

(38)

d. Metode dengan parameter.

e.Navigability.

f.Ketergantungan (dependensi).

2.5Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan diagram UML yang memodelkan logika

dari use case dengan menggambarkan interaksi pesan-pesan antara obyek

dalam urutan waktu. Sequence diagram terdiri-dari beberapa bagian seperti

yang terlihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Sequence Diagram

Keterangan Gambar:

1. Actor

2. Interface class

3. Controller class

(39)

5. Messages

6. Activation bars

7. Return messages

8. Self-call

9. Frame

2.6Java

Java merupakan suatu bahasa pemrograman yang bersifat

object-oriented, multi platform dan aman. Object-oriented merupakan suatu metode

pengembangan perangkat lunak di mana sebuah program merupakan

sekelompok objek yang bekerja bersama. Multi platform berarti dapat

dijalankan di berbagai macam sistem operasi jika mempunyai interpreter Java

yang dapat membaca bytecode.

2.6.1 Java 2 Platform Enterprise Edition (J2EE)

J2EE merupakan ekstensi dari J2SE(Java 2 Platform Standard

Edition) yang membuat Java Enterprise API dapat berfungsi dan dapat

diakses dengan cara diintegrasikan. J2EE digunakan untuk

membangun aplikasi enterprise berskala besar dan mempunyai

(40)

Gambar 2.7 Arsitektur J2EE

2.6.2 JSP(Java Server Pages)

JSP merupakan salah satu komponen J2EE yang digunakan

dalam pemrograman web sebagai penghubung antara HTML dan Java.

JSP menggunakan HTTP sebagai protokol untuk melakukan

komunikasi seperti meminta ke server dan merespon ke client. Hal ini

yang membuat JSP menjadi teknologi Web yang ideal untuk

digunakan.

Dalam arsitekturnya, JSP bergantung pada Java Servlet API

dan implementasi. Walaupun JSP ditulis oleh pembangun aplikasi,

tetapi pada akhirnya akan dikonversi ke Java Servlet. Implementasi

kelas pada JSP sebenarnya mendasari representasi servlet pada JSP.

Pembangun aplikasi dapat membuat komponen-komponen JSP

menggunakan element yang sesuai untuk penyajian seperti HTML,

XML, perintah-perintah JSP dan bahasa lainnya. Keuntungan yang

(41)

teknologi tersebut dilihat secara umum sebagai komponen Web dalam

J2EE yang merupakan mekanisme untuk konfigurasi dan manajemen

layanan. Gambar 2.8 beikut merupakan arsitektur JSP.

Gambar 2.8 Arsitektur JSP

2.7 SQL (Structured Query Language)

SQL merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses basis

data. SQL dapat digunakan untuk menjelaskan struktur dari suatu data,

modifikasi data pada basis data dan menetapkan batasan keamanan. SQL

mempunyai terbagi atas beberapa bagian, yaitu :

a. Data-Definition Language(DDL) yang menyediakan perintah untuk

menjelaskan relasi, menghapus relasi dan memodifikasi relasi. DDL

(42)

1. CREATE nama_objek

2. ALTER nama_objek

3. DROP nama_objek

b. Data-Manipulation Language (DML) yang merupakan bahasa query

berbasis relational algebra dan tuple relational calculus. DML

menyediakan perintah-perintah seperti :

1. SELECT

Digunakan untuk membaca data dari basis data. Bentuk umum

perintah ini adalah :

SELECT * | {[DISTINCT|DISTINCTROW] column |

expression[alias], …}

FROM table

[WHERE condition(s)] [GROUP BY condition(s)] [HAVING

condition(s)]

[ORDER BY condition(s) [ASC|DEC]]

2. INSERT

Digunakan untuk menambahkan satu atau lebih data dari basis data.

(43)

INSERT INTO table (column1, column2, [columnN]) VALUES

(value1, value2, [valueN])

3. UPDATE

Digunakan untuk mengubah data pada satu atau lebih baris data pada

tabel. Bentuk umum perintah ini adalah :

UPDATE table SET column1 = value1, column2 = value2,

[columnN = valueN] [WHERE id_column = value]

4. DELETE

Digunakan untuk menghapus satu atau lebih data dari suatu tabel.

Bentuk umum perintah ini adalah :

DELETE FROM tablename [where field1 = value1 [AND | OR]

field2 = value2 [AND | OR] fieldN = valueN]

c. View-Definition yang merupakan bagian dari DDL yang menyediakan

perintah view untuk melihat data dari satu tabel atau lebih.

d. Transaction control yang menyediakan perintah untuk memulai dan

mengakhiri transaksi.

e. Embedded SQL yang menjelaskan di mana perintah SQL dapat

diintegrasikan ke dalam bahasa pemrograman seperti C, C++, Java, Cobol,

(44)

f. Integrity yang merupakan bagian dari DDL yang menyediakan perintah

untuk menspesifikasi integritas data yang masuk ke basis data.

g. Authorization yang merupakan bagian dari DDL yang menyediakan

(45)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

 

3.1Sistem yang Ada Saat Ini

Ketika pembeli ingin membeli barang komputer, maka pembeli akan

langsung ke toko komputer untuk merakit komputer. Perakitan komputer

dapat dilakukan oleh pembeli ataupun penjual. Setelah melakukan perakitan,

maka penjual akan memberikan nota sebagai bukti transaksi. Proses ini

kemudian dilanjutkan dengan pembayaran. Penjual kemudian mencatat

proses penjualan ke buku penjualan. Toko juga dapat membantu pembeli

untuk melakukan retur barang selama masa garansi masih berlaku. Rekap

laporan penjualan dilakukan 1 minggu sekali.

Pada proses pembelian barang, nota pembelian yang diperoleh dari

distributor akan dicatat ke dalam buku pembelian. Kemudian dari buku

pembelian, akan dicatat stok barang yang bertambah sesuai dengan

pembelian yang dilakukan. Rekap laporan pembelian dilakukan 1 minggu

sekali.

3.2Sistem yang Akan Dibangun

Sistem akan melakukan proses bisnis dari toko secara komputerisasi

meliputi pencatatan pembelian, penjualan, retur penjualan dan pencetakan

laporan. Sistem dibangun dengan berbasis website. Sistem juga akan

(46)

melalui website. Setelah itu pembeli dapat mengambil barang dan melakukan

pembayaran ke toko.

Selain membantu proses bisnis, pembeli atau pengunjung website juga

dapat berinteraksi dengan penjual dengan memberi komentar atau

pertanyaan. Pembeli atau pengunjung website juga dapat memperoleh berita

terbaru seputar komputer.

3.3Diagram Konteks

Gambar 3.1 berikut merupakan diagram konteks sistem.

Gambar 3.1 Diagram Konteks

3.4Diagram Use case

(47)

Pegawai Pemilik Pembeli Log in Merakit Komputer Subsistem Komentar Mengisi komentar Menjawab komentar Menghapus komentar Subsistem Data Barang Mengisi data barang Mengubah data barang Menghapus data barang Subsistem Berita Mengisi berita Mengubah berita Menghapus berita Log out Cetak laporan <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> Membuat account baru Menghapus account <<depends on>> Subsistem Data Pembelian

Mengisi data pembelian Mengubah data pembelian Menghapus data pembelian

Subsistem Data Penjualan

Mengubah status penjualan Menghapus data penjualan Mencatat retur barang <<depends on>> Mencari data barang Admin «extends» «extends» <<depends on>> <<depends on>>  

(48)
(49)

3.4.1 Ringkasan Use case

Ringkasan use-case sistem yang memuat use-case, deskripsi dan

pelaku yang berpartisipasi dapat dilihat pada :

Tabel 3.1 Ringkasan Use-case

No Nama Use-case Deskripsi Use-case Pelaku yang berpartisipasi

1 Log in Use case ini menggambarkan

proses untuk masuk ke sistem

Administrasi

Pegawai , Pemilik (primary

business)

2 Log out Use case ini menggambarkan

proses untuk keluar ke sistem

Administrasi

Pegawai , Pemilik (primary

business)

3 Merakit komputer Use case ini menggambarkan

proses merakit komputer dan

memperoleh bukti transaksi

Pembeli (primary business)

4 Mengisi data

pembelian

Use case ini menggambarkan

proses pencatatan data barang

yang telah dibeli dari distributor

Pegawai , Pemilik (primary

business)

5 Mengubah data

pembelian

Use case ini menggambarkan

proses pengubahan data

pembelian. Proses ini dapat berupa

penambahan data barang ataupun

pengubahan detail data pembelian

Pegawai , Pemilik (primary

business)

(50)

pembelian proses penghapusan data

pembelian

business)

7 Mengubah status

penjualan

Use case ini menggambarkan

proses pengubahan status dari

suatu penjualan

Pegawai , Pemilik (primary

business)

8 Menghapus data

penjualan

Use case ini menggambarkan

proses penghapusan data

penjualan

Pegawai , Pemilik (primary

business)

9 Mengisi komentar Use case ini menggambarkan

proses untuk pengisian komentar

Pembeli (primary business)

10 Menjawab

komentar

Use case ini menggambarkan

proses menjawab komentar yang

telah diisi oleh Pembeli

Pegawai , Pemilik (primary

business)

11 Menghapus

komentar

Use case ini menggambarkan

proses penghapusan komentar

Pegawai , Pemilik (primary

business)

12 Mengisi berita Use case ini menggambarkan

proses pengisian berita

Pegawai , Pemilik (primary

business)

13 Mengubah berita Use case ini menggambarkan

proses mengubah berita yang telah

ada

Pegawai , Pemilik (primary

business)

14 Menghapus berita Use case ini menggambarkan

proses penghapusan berita

Pegawai , Pemilik (primary

business)

(51)

barang proses penambahan data barang business)

16 Mengubah data

barang

Use case ini menggambarkan

proses pengubahan data barang

yang ada

Pegawai , Pemilik (primary

business)

17 Menghapus data

barang

Use case ini menggambarkan

proses penghapusan data barang

Pegawai , Pemilik (primary

business)

18 Mencari data

barang

Use case ini menggambarkan

proses pencarian data barang

Pegawai , Pemilik (primary

business)

19 Cetak laporan Use case ini menggambarkan

proses pencetakan laporan

Pegawai , Pemilik (primary

business)

20 Membuat account

baru

Use case ini menggambarkan

proses pembuatan account baru

untuk Pegawai

Pemilik (primary business)

21 Menghapus account Use case ini menggambarkan

proses penghapusan data Pegawai

Pemilik (primary business)

22 Mencatat retur

barang

Use case ini menggambarkan

proses pencatatan barang yang

akan diretur

Pegawai , Pemilik (primary

business)

3.4.2 Narasi Use-case

Narasi Use-case Log in dapat dilihat pada :

(52)

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Log in Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-001 Business Requirements: √

Priority: High

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses masuk ke sistem Proses ini

berguna untuk menjaga keamanan dalam mengakses data.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah memiliki password dan Pembeliname.

Trigger: Use case ini akan digunakan apabila ada Pegawai / Pemilik yang

akan mengakses atau melakukan manipulasi data. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pegawai / Pemilik

mengakses halaman Log in.

Step 3: Pegawai / Pemilik memasukkan username dan password.

Step 4: Pegawai / Pemilik mengklik tombol OK

Step 2: Sistem meminta Pegawai / Pemilik memasukkan username dan password.

Step 5: Sistem mengecek validasi username dan password di database.

Step 6: Sistem masuk ke menu utama Admin.

Alternate Course:

Alt-Step 4: Pegawai tidak jadi memasukkan username dan password dengan mengklik tombol BATAL.

Alt-Step 5: Jika username dan password yang diinputkan tidak sesuai, maka sistem akan memberikan peringatan dan secara otomatis kembali ke halaman Log in.

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pegawai / Pemilik berhasil masuk ke

menu utama Pegawai.

Postcondition: • Pegawai / Pemilik berhasil masuk ke menu utama Admin.

• Pegawai / Pemilik tidak berhasil masuk ke menu utama Admin.

Business Rules: Pegawai / Pemilik memasukkan username dan password yang benar.

Implementation Constrains and

(53)

Narasi Use-case Log out dapat dilihat pada :

Tabel 3.3 Narasi Use-case Log out Specifications:

Assumptions: -

Open issues: Karena tidak hanya satu orang saja yang mengakses data-data yang

ada dikhawatirkan data yang harusnya tidak boleh dilihat oleh orang yang tidak memiliki wewenang pada akhirnya juga dapat dilihat.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Log out Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-002 Business Requirements: √

Priority: High

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses keluar dari sistem Proses ini

berguna untuk menjaga keamanan setelah mengakses sistem.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan apabila ada Pegawai / Pemilik ingin

keluar dari sistem. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pegawai / Pemilik

mengklik Log out.

Step 2: Sistem akan keluar.

Alternate Course:

-

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pegawai / Pemilik telah keluar dari

sistem.

Postcondition: Pegawai / Pemilik kembali ke menu Log in.

Business Rules: -

Implementation Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa Web.

Assumptions: -

(54)

Narasi Use-case Merakit komputer dapat dilihat pada :

Tabel 3.4 Narasi Use-case Merakit komputer

ada dikhawatirkan data yang harusnya tidak boleh dilihat oleh orang yang tidak memiliki wewenang pada akhirnya juga dapat dilihat.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Merakit komputer Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-003 Business Requirements: √

Priority: High

Source: -

Primary Business Actor: Pembeli Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses perakitan komputer. Proses ini

berguna untuk transaksi pembelian barang komputer. Dalam proses ini Pembeli melakukan perakitan dan mendapatkan kode transaksi untuk kemudian melakukan pembayaran dengan kode tersebut.

Precondition: Pembeli mengakses menu utama sistem.

Trigger: Use case ini akan digunakan apabila ada Pembeli ingin melakukan

transaksi pembelian barang komputer. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pembeli meng-klik

menu produk

Step 4: Pembeli mengklik menu cart untuk

memasukkan produk tersebut ke keranjang belanja.

Step 5: Untuk mengakses data belanja, Pembeli meng-klik menu belanja.

Step 2: Sistem akan masuk ke menu produk.

Step 3: Sistem menampilkan data-data produk komputer.

(55)

Narasi Use-case Mengisi data pembelian dapat dilihat pada :

Tabel 3.5 Narasi Use-case Mengisi data pembelian Step 7: Pembeli mengisi data

jumlah produk kemudian meng-klik OK untuk menyetujui transaksi.

dibeli.

Step 8: Sistem menyimpan data transaksi yang telah disetujui oleh Pembeli.

Step 9: Sistem memberitahukan bahwa proses pembelian berhasil dan memberikan kode transaksi untuk melakukan pembayaran.

Alternate Course:

Alt-Step 6: Pembeli dapat membatalkan pembelian produk dengan meng-klik menu hapus pada data produk.

Alt-Step 7: Pembeli membatalkan transaksi dengan meng-klik tombol BATAL.

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pembeli telah menyetujui transaksi atau

membatalkan transaksi.

Postcondition: • Pembeli berhasil melakukan pembelian produk.

• Pembeli tidak berhasil melakukan pembelian produk.

Business Rules: Pembeli yang melakukan transaksi harus memberikan identitas diri

yang sebenarnya. Implementation

Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa form yang disajikan dalam Web. Form ini berisi pilihan-pilihan barang komputer yang dapat dibeli. Pembeli hanya perlu meng-klik tombol yang disediakan untuk melakukan perakitan dan transaksi.

Assumptions: -

Open issues: Terkadang Pembeli malas untuk merakit komputer langsung di toko

komputer karena suasana dan kondisi toko komputer yang ramai dan kurang nyaman.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Mengisi data pembelian Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-004 Business Requirements: √

Priority: High

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

(56)

Participating Actor:

Other Interested Stakeholder:

-

Description: Use case ini menggambarkan proses pencatatan data pembelian.

Pencatatan pembelian dilakukan berdasarkan faktur pembelian yang ada.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan jika Pemilik / Pegawai akan melakukan

pencatatan barang yang telah dibeli. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pemilik / Pegawai

meng-klik menu pembelian.

Step 4: Pemilik / Pegawai meng-klik menu tambah untuk melakukan

penambahan data pembelian.

Step 6: Pemilik / Pegawai mengisi data pembelian dan data barang pada form penambahan data pembelian.

Step 2: Sistem akan masuk ke menu pembelian.

Step 3: Sistem menampilkan data-data pembelian yang telah ada dalam database.

Step 5: Sistem menampilkan form penambahan data pembelian.

Step 7: Sistem menyimpan data pembelian yang telah diisikan.

Alternate Course:

Alt-Step 6: Pemilik / Pegawai tidak jadi mencatat data pembelian dengan meng-klik tombol Batal.

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pemilik / Pegawai telah mengisikan

semua data pembelian.

Postcondition: • Pemilik / Pegawai berhasil mengisikan data pembelian beserta

detail data barang yang dibeli.

• Pemilik / Pegawai tidak berhasil mengisikan data pembelian beserta detail data barang yang dibeli.

Business Rules: Pemilik / Pegawai harus memiliki faktur pembelian yang belum

dicatat untuk kemudian diisikan. Implementation

Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa form yang disajikan dalam Web. Form ini berisi inputan untuk mengisikan data pembelian. Pada saat mengisi data pembelian baru, semua data harus diisikan. Jika data pembelian sudah ada, Pemilik / Pegawai hanya perlu mengisikan data barang saja.

(57)

Narasi Use-case Mengubah data pembelian dapat dilihat pada :

Tabel 3.6 Narasi Use-case Mengubah data pembelian

Open issues: Pemilik / Pegawai perlu untuk mencatat data pembelian agar dapat

melakukan penyesuaian antara stok barang yang tercatat dan yang tersedia.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Mengubah data pembelian Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-005 Business Requirements: √

Priority: Low

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses pengubahan data pembelian jika

terjadi kesalahan pada saat melakukan penambahan.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan jika Pemilik / Pegawai akan melakukan

kesalahan pencatatan data pembelian. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pemilik / Pegawai

meng-klik menu pembelian.

Step 4: Pemilik / Pegawai meng-klik menu ubah untuk melakukan pengubahan data pembelian.

Step 6: Pemilik / Pegawai mengubah data pembelian yang salah dan meng-klik Simpan untuk menyimpan

Step 2: Sistem akan masuk ke menu pembelian.

Step 3: Sistem menampilkan data-data pembelian yang telah ada dalam database.

Step 5: Sistem menampilkan form untuk mengubah data pembelian.

(58)

Narasi Use-case Menghapus data pembelian dapat dilihat pada :

Tabel 3.7 Narasi Use-case Menghapus data pembelian

data. kembali ke halaman pembelian.

Alternate Course:

Alt-Step 5: Pemilik / Pegawai tidak jadi mengubah data pembelian dengan meng-klik tombol Batal.

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pemilik / Pegawai telah mengganti data

pembelian yang salah dalam pencatatan.

Postcondition: • Pemilik / Pegawai berhasil mengubah data pembelian beserta

detail data barang yang dibeli.

• Pemilik / Pegawai tidak berhasil mengubah data pembelian beserta detail data barang yang dibeli.

Business Rules: -

Implementation Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa form yang disajikan dalam Web. Form ini berisi data pembelian yang akan diubah. Data yang diubah hanya data pembelian, tidak data barang dari pembelian.

Assumptions: -

Open issues: Pemilik / Pegawai perlu untuk melakukan perubahan terhadap data

pembelian jika terjadi kesalahan pencatatan pada saat melakukan penambahan data pembelian.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Menghapus data pembelian Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-006 Business Requirements: √

Priority: Low

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses penghapusan data pembelian

jika data tidak digunakan dan sudah diarsipkan.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan jika Pemilik / Pegawai akan menghapus

data-data pembelian yang tidak digunakan.

(59)

Narasi Use-case Mengubah status penjualan dapat dilihat pada :

Tabel 3.8 Narasi Use-case Mengubah status penjualan

of event: Step 1: Pemilik / Pegawai

meng-klik menu pembelian.

Step 4: Pemilik / Pegawai meng-klik menu hapus untuk melakukan penghapusan data pembelian.

Step 2: Sistem akan masuk ke menu pembelian.

Step 3: Sistem menampilkan data-data pembelian yang telah ada dalam database.

Step 5: Sistem menghapus data pembelian dan kembali ke halaman pembelian.

Alternate Course:

-

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pemilik / Pegawai berhasil menghapus

data pembelian.

Postcondition: • Pemilik / Pegawai berhasil menghapus data pembelian.

• Pemilik / Pegawai tidak berhasil menghapus data pembelian.

Business Rules: Data yang dihapus sebaiknya merupakan data yang sudah diarsipkan

agar dapat kembali direkap jika diperlukan. Implementation

Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa form yang disajikan dalam Web. Form ini berisi data-data pembelian di mana terdapat menu untuk menghapus pada setiap datanya.

Assumptions: -

Open issues: Pemilik / Pegawai perlu melakukan proses penghapusan data untuk

mengurangi jumlah data pembelian sehingga tidak terjadi penumpukan data di database.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Mengubah status penjualan Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-007 Business Requirements: √

Priority: High

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

Other

Participating Actor:

(60)

Other Interested Stakeholder:

-

Description: Use case ini menggambarkan proses pengubahan status penjualan.

Status penjualan berubah jika pembeli telah melakukan pembayaran terhadap barang pesanan atau data pesanan telah habis masa pembayarannya.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan jika Pemilik / Pegawai akan mengubah

status terhadap suatu data penjualan. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pemilik / Pegawai

meng-klik menu penjualan.

Step 4: Pemilik / Pegawai meng-klik menu ubah untuk melakukan pengubahan data penjualan.

Step 6: Pemilik / Pegawai mengganti status dari data penjualan.

Step 2: Sistem akan masuk ke menu penjualan.

Step 3: Sistem menampilkan data-data penjualan yang telah ada dalam database.

Step 5: Sistem menampilkan form yang berisi data penjualan yang akan diubah.

Step 7: Sistem melakukan

perubahan terhadap data penjualan dan kembali ke halaman penjualan.

Alternate Course:

-

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pemilik / Pegawai berhasil mengganti

status dari suatu data penjualan.

Postcondition: • Pemilik / Pegawai berhasil mengubah data penjualan.

• Pemilik / Pegawai tidak berhasil mengubah data penjualan .

Business Rules: Data yang akan diubah adalah data penjualan yang telah berhasil

melakukan pembayaran ataupun data penjualan yang telah habis masa pembayarannya.

Implementation Constrains and Specifications:

(61)

Narasi Use-case Menghapus data penjualan dapat dilihat pada :

Tabel 3.9 Narasi Use-case Menghapus data penjualan

Assumptions: -

Open issues: Pemilik / Pegawai perlu melakukan proses pengubahan status

penjualan untuk menjamin kebenaran data stok barang jika suatu penjualan batal.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Menghapus data penjualan Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-008 Business Requirements: √

Priority: Low

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses penghapusan data penjualan

yang tidak digunakan dan telah direkap.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan jika Pemilik / Pegawai akan menghapus

data penjualan yang tidak digunakan. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pemilik / Pegawai

meng-klik menu penjualan.

Step 4: Pemilik / Pegawai meng-klik menu hapus untuk melakukan penghapusan data penjualan.

Step 2: Sistem akan masuk ke menu penjualan.

Step 3: Sistem menampilkan data-data penjualan yang telah ada dalam database.

(62)

Narasi Use-case Mengisi komentar dapat dilihat pada :

Tabel 3.10 Narasi Use-case Mengisi komentar

ke menu penjualan. Alternate

Course:

-

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pemilik / Pegawai berhasil menghapus

data penjualan.

Postcondition: • Pemilik / Pegawai berhasil menghapus data penjualan.

• Pemilik / Pegawai tidak berhasil menghapus data penjualan .

Business Rules: Data yang dihapus adalah data yang status penjualannya batal atau

sudah bayar. Implementation

Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa form yang disajikan dalam Web. Form ini berisi detail data penjualan. Untuk menghapus data penjualan langsung dengan meng-klik menu hapus.

Assumptions: -

Open issues: Pemilik / Pegawai perlu melakukan proses penghapusan data

penjualan untuk menghindari penumpukan data penjualan pada database sehingga akses data penjualan menjadi lebih cepat.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Mengisi komentar Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-009 Business Requirements: √

Priority: High

Source: -

Primary Business Actor: Pembeli Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses pengisian komentar. Proses ini

berguna bagi Pembeli untuk memberi pertanyaan ataupun komentar seputar masalah komputer.

Precondition: Pembeli mengakses menu utama sistem.

Trigger: Use case ini akan digunakan apabila ada Pembeli yang akan

memberi komentar atau pertanyaan. Typical Course

of event:

Actor Action System Response

(63)

Narasi Use-case Menjawab komentar dapat dilihat pada :

Tabel 3.11 Narasi Use-case Menjawab komentar menu Komentar.

Step 3: Pembeli mengisikan form yang telah tersedia.

Step 4: Pembeli mengklik tombol KIRIM

komentar-komentar dan form untuk mengisikan komentar

Step 5: Sistem menyimpan komentar ke database.

Step 6: Sistem menampilkan komentar yang masuk ke database. Alternate

Course:

Alt-Step 4: Pembeli tidak jadi mengisikan form komentar dengan mengklik tombol BATAL.

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pembeli berhasil memasukkan

komentar atau membatalkan pengisian komentar.

Postcondition: Pembeli berhasil mengirimkan komentar.

Pembeli tidak jadi mengirimkan komentar.

Business Rules: -

Implementation Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa Web di mana terdapat komentar-komentar yang telah masuk dan jawabannya, serta form untuk mengisikan komentar.

Assumptions: -

Open issues: Pembeli ingin tahu seputar masalah komputer dan memberi

komentar kepada toko komputer.

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Menjawab Komentar Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-010 Business Requirements: √

Priority: High

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

(64)

Narasi Use-case Menghapus komentar dapat dilihat pada :

Tabel 3.12 Narasi Use-case Menghapus komentar

Description: Use case ini menggambarkan proses menjawab komentar yang telah

diisikan oleh Pembeli. Komentar yang dijawab adalah komentar yang berupa pertanyaan yang berhubungan dengan komputer.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan apabila ada Pegawai / Pemilik yang

akan menjawab komentar yang telah diberikan oleh Pembeli. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pegawai / Pemilik

mengklik menu Komentar.

Step 3: Pegawai / Pemilik memilih komentar yang akan dijawab kemudian mengklik tombol JAWAB.

Step 5: Pegawai / Pemilik mengisikan jawaban pada form yang telah tersedia.

Step 6: Pegawai / Pemilik mengklik OK untuk menyetujui jawaban komentar.

Step 2: Sistem akan menampilkan komentar-komentar yang ada pada database.

Step 4: Sistem akan menampilkan form untuk menjawab komentar.

Step 7: Sistem akan menampilkan pesan bahwa jawaban komentar berhasil dimasukkan.

Alternate Course:

Alt-Step 6: Pembeli tidak jadi mengisikan form komentar dengan mengklik tombol BATAL.

Alt-Step 7: Sistem akan menampilkan pesan bahwa jawaban komentar tidak berhasil dimasukkan.

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pegawai / Pemilik telah berhasil

mengisi komentar.

Postcondition: Pegawai / Pemilik berhasil menjawab komentar.

Pegawai / Pemilik tidak jadi menjawab komentar.

Business Rules: -

Implementation Constrains and Specifications:

Tampilan sistem berupa Web di mana terdapat tabel yang

menampilkan data-data komentar dan pilihan untuk menjawab setiap komentar.

Assumptions: -

(65)

Author : Johanes Taufan Sungkit

Date : 21 November 2008 Version : 1.0

Use-case Name: Menghapus komentar Jenis Use-case

Use-case ID: DTK-011 Business Requirements: √

Priority: Low

Source: -

Primary Business Actor:

Pegawai, Pemilik

Other Participating Actor: - Other Interested Stakeholder: -

Description: Use case ini menggambarkan proses penghapusan komentar atau

pertanyaan. Komentar atau pertanyaan yang dihapus adalah komentar yang tidak sesuai dengan masalah komputer.

Precondition: Pegawai / Pemilik telah Log in.

Trigger: Use case ini akan digunakan apabila ada Pegawai / Pemilik yang

ingin menghapus komentar. Typical Course

of event:

Actor Action System Response Step 1: Pegawai / Pemilik

mengklik menu Komentar.

Step 3: Pegawai / Pemilik memilih komentar yang akan dihapus.

Step 4: Pegawai / Pemilik meng-klik HAPUS.

Step 2: Sistem akan menampilkan komentar-komentar yang ada pada database.

Step 5: Sistem akan menghapus komentar dari database.

Alternate Course:

-

Conclusion: Use case ini berhenti apabila Pegawai / Pemilik telah keluar dari

sistem.

Postcondition: Pegawai / Pemilik berhasil menghapus komentar.

Pegawai / Pemilik tidak berhasil menghapus komentar.

Business Rules: -

Implementation Constrains and Specifications:

Ta

Gambar

Gambar 2.2 di bawah ini merupakan simbol aktor :
Gambar 2.5 Activity diagram poin 9 dan 10
Gambar 2.8 Arsitektur JSP
Gambar 3.1 berikut merupakan diagram konteks sistem.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mayoritas karyawan adalah orang - orang yang telah berpengalaman di bidangnya dan pernah menjalani cara kerja mengikuti budaya perusahaan Jepang, namun nilai

Kebutuhan analisis yang diperlukan oleh laboratorium bahan bakar nuklir di Indonesia khususnya BATAN terhadap kadar Uranium dan pengotornya seperti, Boron, Cadmium, Barium, Cobalt

Dapatan kajian secara umumnya menunjukkan bahawa (i) pelbagai pendekatan digunakan oleh pendakwah untuk menggarap mesej dalam talian; (ii) kategori dan fungsi mesej

Kardus rejek dan berasal dari pembungkus sepatu, pakaian, buah-buahan kualitasnya tidak baik, hal ini disebabkan bahan dasarnya banyak memakai bahan pengisi non pulp sehingga

Kerusakan di pinggir perkerasan adalah retak yang terjadi di sepanjang pertemuan antara permukaan perkerasan aspal dan bahu jalan, lebih-lebih bila bahu jalan tidak

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi Massage bagi Eks Tenaga Kerja Indonesia di-Subang Jawa Barat dapat berjalan sesuai dengan rencana program yang telah ditentukan baik dari segi

tinggi terjadi pada masukan panas 2,16 kJ/mm dengan nilai 50 joule sedangkan ketangguhan tertinggi pada suhu 20 0 C pada masukan panas 3,14. kJ/mm adalah

Pandhu Pramawata, (2013) dalam penelitian tentang pengaruh jenis pahat, sudut potong pahat, dan kedalaman pemakanan terhadap tingkat kekasaran dan kekerasan pada proses