• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI BANK DARAH BERBASIS WEB DAN WAP DI UNIT DONOR DARAH PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI BANK DARAH BERBASIS WEB DAN WAP DI UNIT DONOR DARAH PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI"

Copied!
241
0
0

Teks penuh

(1)

i

SISTEM INFORMASI BANK DARAH

BERBASIS WEB DAN WAP DI UNIT DONOR DARAH

PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

FX Novi Adhi Nugroho

NIM : 065314075

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

WEB AND WAP-BASED INFORMATION SYSTEM

OF BLOOD BANK IN THE BLOOD DONATION UNIT

INDONESIAN RED CROSS MAGELANG DISTRICT

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of The Requirements to Obtain The Bachelor Computer Degree

In Informatics Engineering

Compiled By :

FX Novi Adhi Nugroho

NIM : 065314075

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

 Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria.  Bapak (Alm) dan Ibu.

 Kakaku Vivin dan Adikku Lusi.  Mas Agung sekeluarga.

 Om Pri sekeluarga.

 Keluarga besar Simbah Kertodiharjo dan Simbah Arso Wiharjo.  Almamaterku Universita Sanata Dharma Yogyakarta.

(6)

vi

MOTTO

”Percaya bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya. Berdoa,

yakin, sabar dan berusaha sendiri dulu untuk mencari jalan

keluarnya. Dan setelah itu rasakanlah ”sensasi” hasilnya.”

”Ja nga n per n a h m en y er a h, ka r ena ki t a t i da k

a ka n per na h t a u a pa y a ng a ka n t er ja di esok .

K a la u ber hen t i ha r i in i , m ot t o hidup i t u

ha n y a m en ja di penghi bur sa ja di sa a t k it a la gi

(7)
(8)
(9)

ix

ABSTRAK

Unit Donor Darah (UDD) merupakan lembaga pemeritah yang bertugas menyediakan stok darah. Sering kali Unit Donor Darah mengalami keterlambatan dalam menyediaan stok darah, sehingga berdampak pada pelayanan permintaan darah. Padahal pelayanan yang cepat dan tepat dalam penyediaan darah dapat menyelamatkan banyak jiwa. Hal tersebut dikarenakan sistem yang ada saat ini masih manual. Selain itu, masih manualnya sistem yang berjalan saat ini mengakibatkan tidak lancarnya arus informasi misalnya pihak rumah sakit tidak dapat mengetahui stok darah di Unit Donor Darah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diberikan solusi dengan membangun suatu Sistem Informasi Bank Darah Berbasis Web dan WAP yang diharapkan dapat membantu dalam proses pengadaan stok darah dan dapat meningkatkan pelayanan permintaan darah. Sistem Informasi Bank Darah Berbasis Web dan WAP ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemprograman PHP dan WML serta menggunakan database MySQL sebagai penyimpanan datanya.

(10)

x

ABSTRACT

Blood Donation Unit (UDD) is the government institution which as assigned to provide blood supply. Unfortunately, the institution frequently finds difficulty in providing blood supply, so it influences in the blood supplying services. Everybody knows that the fast and accurate services in the blood supplies can make many people safe. It is so because the institution still applies manual technic. Besides, this manual system which runs nowadays, leads to the unsmoothness of information for instance, the hospital management does not know the amount of the blood supplies in in the Blood Donation Unit.

To overcome the problem, it has been set up the Web-based and WAP Information System of Blood Bank which is expected to help the process of the blood supplies and can increase the blood supply services. This system is installed using the program of PHP and WML as well as the MySQL database- the data storage.

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmatnya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer program studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari banyak hal yang terjadi selama pengerjaan skripsi, baik itu yang menyulitkan maupun yang membantu, dan banyak pihak yang telah berpesan besar dalam memberikan doa, dukungan, semangat dan saran. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap proses, serta kesabaran dalam memberikan bimbingan pengarahan, semangat, masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

2. Romo Dr. C. Kuntoro Adi, SJ., M.A., M.Sc dan Bapak J.B. Budi Darmawan, S.T., M.Sc selaku dosen penguji untuk semua kritik dan juga saran yang diberikan kepada penulis pada saat pengujian.

3. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(12)

xii

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses perkuliahan. 6. Bapak (Alm. Yohanes Mudiyanto) yang telah memberikan doa restu dari

surge dan Ibu (Maria Immaculata Asiyah) tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, cinta kasih, dan segala kerja keras untuk membiayai penulis hingga dapat memperoleh gelar sarjana.

7. Kakakku (Agustina Vinastuningrum) dan Adikk (Lucia Anita Nugraheni) yang telah memberikan semangat dan bantuan serta dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Mas Agung sekeluarga dan Om Pri sekeluarga yang telah memberikan masukan, bantuan dan dukungan serta semangat kepada penulis.

9. Mas Widi dan semua staff UDD PMI Kabupaten Magelang yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan kepada penulis.

10.Teman-teman angkatan 2006 yang telah memberikan semangat kepada penulis selama penusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya dengan segala kekurangan yang ada, penulis berharap agar skripsi ini masih dapat diambil amnfaatnya.

Yogyakarta, 18 Juli 2012 Penulis

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

MOTTO …... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR GAMBAR ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Batasan Masalah ... 4

1.5.Metodologi Penelitian ... 5

1.6.Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Sistem Informasi ... 8

2.2. Metodologi Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak ... 8

2.3. Basis Data ... 15

2.3.1. DBMS(Database Management System) ... 15

(14)

xiv

2.4. MySQL ... 18

2.5. PHP (Hypertext Preprocessor) ... 19

2.6. WAP (Wireless Application Protocol) ... 21

2.6.1. WAP Model... 21

2.6.2. Keuntungan dan Kelemahan WAP... 23

2.7. WML (Wireless Markup Language) ... 24

2.7.1. Elemen dalam WML... 25

2.8. Donor Darah ... 25

2.8.1. Kriteria Pendonor... 25

2.8.2. Syarat Menjadi Pendonor... 26

2.9. Transfusi Darah ... 28

2.9.1. Tujuan Transfusi Darah ... 28

2.10.Golongan Darah ABO ... 29

2.10.1.Pembagian Golongan Darah ... 29

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 30

3.1. Analisa Sistem ... 30

3.1.1. Gambaran Sistem Lama ... 30

3.1.2. Gambaran Sistem yang Akan Dikembangkan ... 33

3.1.3. Analisa Kebutuhan Sistem ... 39

3.1.3.1. Use Case Diagram ... 39

3.1.4. Pemodelan Proses ... 43

3.1.4.1. Diagram Konteks ... 43

3.1.4.2. Diagram Berjenjang ... 44

3.1.4.3. DFD Level 0 Proses 1 ... 48

(15)

xv

3.1.4.20.Diagram Berjenjang (Berbasis WAP) ... 59

3.1.4.21.DFD Level 0 Proses 1 (Berbasis WAP) ... 60

3.1.4.22.DFD Level 1 Proses 1.2 (Berbasis WAP) ... 61

3.2. Perancangan Sistem ... 61

3.2.1. Perancangan Basis Data ... 61

3.2.1.1. Conseptual Design ... 61

3.2.1.2. Logical Design ... 63

3.2.1.3. Physical Design ... 64

(16)

xvi

3.2.2.1. Perancangan User Interface Berbasis Web ... 73

3.2.2.2. Perancangan User Interface Berbasis WAP ... 87

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 91

4.1. Pengaturan Handphone ... 91

4.2. Implementasi Database ... 92

4.3. Implementasi Web ...... 100

4.3.1. Implementasi Web untuk Petugas ... 105

4.3.1.1. Halaman Login ... 105

4.3.1.2. Halaman Data Pendonor ... 106

4.3.1.3. Halaman Tambah Data Pendonor ... 107

4.3.1.4. Halaman Ubah Data Pendonor ... 110

4.3.1.5. Halaman Hapus Data Pendonor ... 111

4.3.1.6. Pencarian Data Pendonor ... 112

4.3.1.7. Halaman Data Periksa ... 113

4.3.1.8. Halaman Tambah Data Periksa ... 114

4.3.1.9. Halaman Data Donor Darah ... 117

4.3.1.10. Halaman Tambah Data Donor Darah ... 118

4.3.1.11. Pencarian Data Donor Darah ... 120

4.3.1.12. Halaman Data Hasil Lab ... 121

4.3.1.13. Pencarian Data Hasil Lab ... 121

4.3.1.14. Halaman Data Darah Yang Belum Dites ... 122

4.3.1.15. Halaman Input Hasil Lab ... 123

4.3.1.16. Halaman Data Darah Tidak Layak ... 124

(17)

xvii

4.3.1.18. Halaman Data Permintaan Darah ... 127

4.3.1.19. Halaman Permintaan Darah yang Belum Terpenuhi ... 129

4.3.1.20. Halaman Hasil Cross match ...... 130

4.3.1.21. Halaman Data Rumah Sakit ... 131

4.3.1.22. Halaman Tambah Data Rumah Sakit ... 132

4.3.2. Implementasi Web untuk Petugas Rumah Sakit ... 132

4.3.2.1. Halaman Login Rumah Sakit ... 132

4.3.2.2. Halaman Data Anggota Rumah Sakit ... 133

4.3.2.3. Halaman Data Pasien ... 133

4.3.2.4. Halaman Tambah Data Pasien ... 135

4.3.2.5. Halaman Data Dokter ... 136

4.3.2.6. Halaman Tambah Data Dokter ... 137

4.3.2.7. Halaman Data Permintaan Darah ... 138

4.3.2.8. Halaman Tambah Data Permintaan Darah ... 139

4.3.2.9. Halaman Ubah Data Permintaan Darah ... 141

4.3.2.10. Halaman Ubah Password ... 141

4.3.3. Implementasi Web untuk Pendonor ... 142

4.3.3.1. Halaman Login Pendonor ... 142

4.3.3.2. Halaman Lihat Data Diri Pendonor ... 143

4.3.3.3. Halaman Ubah Data Diri ... 143

4.3.3.4. Halaman Ubah Password ... 144

4.3.4. Implementasi Web untuk Ketua ... 145

4.3.4.1. Halaman Login Ketua ... 145

(18)

xviii

4.3.4.3. Cetak Laporan Data Pendonor ... 147

4.3.4.4. Halaman Laporan Data Hasil Lab ... 148

4.3.4.5. Cetak Laporan Data Hasil Lab ... 148

4.3.4.6. Halaman Laporan Data Donor Darah... 149

4.3.4.7. Cetak Laporan Data Donor Darah ... 150

4.3.4.8. Halaman Laporan Data Permintaan Darah ... 151

4.3.4.9. Cetak Laporan Data Permintaan Darah ... 151

4.3.5. Implementasi Web untuk Admin ... 152

4.3.5.1. Halaman Login Admin ... 152

4.3.5.2. Halaman Data Petugas ... 153

4.3.5.3. Halaman Tambah Data Petugas ... 153

4.3.5.4. Halaman Data Admin dan Ketua ... 154

4.3.5.5. Halaman Tambah Data Admin dan Ketua ... 155

4.3.5.6. Halaman Data Berita ... 156

4.3.5.7. Halaman Tambah Data Berita ... 156

4.3.5.8. Halaman Data Agenda ... 156

4.3.5.9. Halaman Tambah Data Agenda ... 157

4.4. Implementasi WAP ... 158

4.4.1. Halaman Utama WAP ... 158

4.4.2. Halaman Profil UDD PMI Kab. Magelang ... 159

4.4.3. Halaman Ketentuan Donor Darah (Sistem berbasi WAP) .... 159

4.4.4. Halaman Stok Darah (Sistem berbasi WAP) ... 160

4.4.5. Halaman Agenda (Sistem berbasi WAP) ... 161

(19)

xix

4.4.7. Implementasi untuk Pendonor (Sistem berbasi WAP) ... 162

4.4.7.1. Halaman Login Pendonor (Sistem berbasi WAP) ... 162

4.4.7.2. Halaman Utama Pendonor (Sistem berbasi WAP) ... 163

4.4.7.3. Halaman Profil Pendonor (Sistem berbasi WAP) ... 164

4.4.7.4. Halaman Histori Pendonor (Sistem berbasi WAP) ... 166

4.4.7.5. Halaman Edit Data Diri (Sistem berbasi WAP) ... 168

4.4.7.6. Halaman Udah Password (Sistem berbasi WAP) ... 169

BAB V ANALISA HASIL ... 170

5.1. Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 170

5.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Sistem ... 171

5.2. Analisa Hasil Uji Coba Sistem Terhadap User ... 171

5.2.1. Pengumpulan Data ... 171

5.2.2. Sasaran Penyebaran Kuisioner ... 172

5.2.3. Hasil dan Pembahasan (SistemBerbasis Web) ... 172

5.2.4. Hasil dan Pembahasan (SistemBerbasis WAP) ... 205

BAB V PENUTUP... 200

6.1. Kesimpulan ... 200

6.2. Saran ... 201

(20)

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Pendonor ... 63

Tabel 3.2 Data Periksa …... 64

Tabel 3.3 Data darah dan hasil lab ... 65

Tabel 3.4 Data petugas ... 65

Tabel 3.5 Data Pasien ... 66

Tabel 3.6 Data Rumah sakit ... 66

Tabel 3.7 Data Master pesan ... 67

Tabel 3.8 Data dokter... 67

Tabel 3.9 Data rawat... 68

Tabel 3.10 Data golongan darah ... 68

Tabel 3.11 Data kecamatan... 69

Tabel 3.12 Data ring... 69

Tabel 3.13 Data Berita... 69

Tabel 3.14 Data Agenda... 70

Tabel 3.15 Data Admin_ketua ... 70

Tabel 3.16 Data Forum_user ... 70

(21)

xxi

Gambar 2.6 Simbol agen eksternal ... 12

Gambar 2.7 Simbol Data Store ... 13

Gambar 2.8 contoh ERD ... 13

Gambar 2.9 contoh Entity ... 13

Gambar 2.10 contoh atribut ... 14

Gambar 2.11 contoh identifier atau key ... 14

Gambar 2.12 contoh relasi …... 15

Gambar 2.13 Level abstraksi dalam DBMS ... 16

Gambar 2.14 Perancangan Basis Data... 18

Gambar 2.15 Konsep Kerja PHP (Hypertext Prepocessor)... 20

Gambar 2.16 Cara Kerja WAP ... 22

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem ... 36

Gambar 3.2 Use Case Diagram Subsistem Admin ... 38

Gambar 3.3 Use Case Diagram Subsistem Petugas UDD PMI ... 39

Gambar 3.4 Use Case Diagram Subsistem Pendonor ... 40

Gambar 3.5 Use Case Diagram Subsistem petugas Rumah Sakit ... 41

Gambar 3.6 Use Case Diagram Subsistem Ketua ... 42

Gambar 3.7 Use Diagram Konteks ... 43

Gambar 3.8 Diagram Berjenjang ... 44

Gambar 3.9 Diagram Berjenjang (Lanjutan) ... 45

Gambar 3.10 Diagram Berjenjang (Lanjutan) ... 46

Gambar 3.11 DFD Level 0 Proses 1 ... 47

Gambar 3.12 DFD Level 0 Proses 2 ... 48

Gambar 3.13 DFD Level 0 Proses 3 ... 49

(22)
(23)

xxiii

(24)

xxiv

(25)

xxv

(26)

xxvi

(27)

xxvii

Gambar 5.9 Grafik membantu proses pengolahan data hasil lab ... 191 Gambar 5.10 Grafik membantu proses pengolahan data permintaan darah ... 192 Gambar 5.11 Grafik mempercepat membantu pengolahan data pendonor ... 193 Gambar 5.12 Grafik mempercepat proses pengolahan data pemeriksaan ... 194 Gambar 5.13 Grafik mempercepat proses pengolahan data donor darah ... 195 Gambar 5.14 Grafik manfaat dalam proses pengolahan data hasil lab ... 196 Gambar 5.15 Grafik manfaat dalam proses pengolahan data permintaan darah. 196 Gambar 5.16 Grafik proses permintaan mudah dilakukan ... 197 Gambar 5.17 Grafik proses permintaan sudah sesuai dengan standar ... 198 Gambar 5.18 Grafik mempercepat dalam proses permintaan darah ... 199 Gambar 5.19 Grafik langkah-langkah permintaan darah mudah dipahami ... 200 Gambar 5.20 Grafik membantu mengubah data diri ... 201 Gambar 5.21 Grafik mempercepat dalam memperoleh informasi data diri ... 202 Gambar 5.23 Grafik mampercepat penyajian laporan ... 203 Gambar 5.24 Grafik manfaat dalam pengolahan data ... 204 Gambar 5.25 Grafik mempercepat pengolahan data petusa, agenda dan berita 205 Gambar 5.26 Grafik manfaat memberikan informasi (Sistem berbasis WAP) ...206 Gambar 5.27 Grafik kemudahan akses sistem (Sistem berbasis WAP) ... 207 Gambar 5.28 Grafik Tampilan sistem (Sistem berbasis WAP) …... 208 Gambar 5.29 Grafik membantu mengubah data diri (Sistem berbasis WAP) ... 208 Gambar 5.30 Grafik mempercepat memberikan informasi data diri (Sistem

(28)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan di bidang teknologi informasi saat ini yang begitu pesat mendorong bidang-bidang lain untuk menggunakan hasil kemajuan tersebut untuk mendukung proses kerjanya. Dengan adanya kemajuan tersebut pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat. Salah satunya pemanfaatan teknologi informasi yaitu pada sektor kesehatan. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah karena merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi.

(29)

penyimpanan darah dan pendistribusian darah (stok darah keluar). Selain itu, keterlambatan stok darah juga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pendonor sering lupa waktunya mendonorkan darahnya lagi dan pihak UDD tidak dapat memantau satu per satu pendonor yang sudah waktunya mendonorkan darahnya

Selain itu, masih manualnya sistem yang ada saat ini mengakibatkan tidak lancarnya arus informasi misalnya pihak rumah sakit tidak dapat segera mengetahui stok darah yang tersedia di UDD kabupaten Magelang. Hal ini karena media telepon merupakan satu-satunya sarana yang digunakan oleh rumah sakit untuk mendapat informasi. Demikian pula UDD juga menggunakan telepon untuk menyampaikan informasi kepada pihak rumah sakit. Selain menggunakan media telepon, belum ada suatu sistem yang dapat menghubungkan Unit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang dengan rumah sakit dalam menyampaikan informasinya. Akibatnya pihak rumah sakit juga lambat memberi informasi kepada keluarga pasien apakah jenis darah yang dibutuhkan tersedia di UDD Kabupaten Magelang ataukah keluarga pasien harus mencari pendonor yang sesuai dengan golongan darah pasien.

(30)

pengambilan darah, pengolahan darah dan penyimpanan darah agar lebih cepat, tepat dan akurat. Demikian pula dengan anggota pendonor dapat memperoleh informasi waktunya untuk mendonorkan darahnya lagi dan histori donor darahnya dengan media yang dapat diakses dengan mudah dan cepat yaitu melalui website dan WAP.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan Sistem Informasi Bank Darah Berbasis Web dan WAP di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang.

b. Apakah sistem ini dapat membantu mempercepat proses administrasi dan mudah digunakan oleh user terkait?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membangun sebuah Sistem Informasi Bank Darah yang sesuai dengan kebutuhan di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang.

2. Mengintegrasikan antara UDD PMI, rumah sakit dan anggota pendonor sehingga stok darah dan permintaan darah dapat diketahui dan dipantau sepanjang waktu dengan media yang mudah diakses oleh masyarakat yaitu melalui website dan WAP.

(31)

4. Mengorganisir anggota pendonor darah yang sudah terdaftar yang diharapkan dapat membantu mempermudah masyarakat yang sedang membutuhkan darah sehingga kebutuhan akan darah dapat dengan cepat terpenuhi.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada sistem yang dibuat adalah sebagai berikut :

1. Sistem ini menangani pengolahan data donor darah, permintaan darah dari rumah sakit dan menampilkan informasi persediaan darah.

2. Sistem ini juga menangani pencarian terhadap pendonor lama (pendonor yang sudah terdaftar) agar dapat mendonorkan darahnya jika sewaktu-waktu diperlukan disaat kehabisan stok darah tanpa harus menunggu lama untuk mencari donor darah.

3. Sistem ini tidak melayani permintaan darah bagi orang yang vegetarian, dimana orang membutuhkan darah tersebut hanya membutuhkan darah dari donor darah yang vegetarian saja.

4. Anggota pendonor dalam sistem ini dikhususkan untuk orang yang berdomisili di wilayah Kabupaten Magelang.

5. Program sistem informasi yang dibuat tidak membahas masalah jaringan dan sekuritas.

6. Proses pencarian terhadap pendonor berdasarkan pembagian wilayah se-kabupaten Magelang yang sudah dipetakan oleh penulis.

(32)

1.5 Metodelogi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan observasi sistem permintaan dari rumah sakit dan persediaan darah di UDD PMI Kabupaten Magelang. Serta mengamati sistem manual dan pemasalahannya.

2. Pembangunan Perangkat Lunak dengan menggunakan metode Waterfall (Kristanto, 2004) :

a. Definisi dan analisis kebutuhan (Requirements Analysis and Definition) Melakukan studi lapangan dan observasi di UDD PMI Kabupaten Magelang, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi sistem pengolahan data darah secara manual, proses permintaan darah secara manual, pendataan data pendonor secara manual. Dalam tahap ini dilakukan kegiatan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan sistem lama yang akan dibangun.

b. Desain Sistem dan Perangkat Lunak (System and Software Design) Berdasar analisa sistem tersebut di atas, dibuat desain basis data secara konseptual (ER Diagram), secara logical menggunakan Relational Model dan juga desain berdasarkan analisa kebutuhan pengguna.

(33)

d. Uji coba sistem (System Testing)

Melakukan pengujian sistem secara keseluruhan apakah hasil sudah sesuai dengan perancangan yang diinginkan serta mencari segala kesalahan yang mungkin terjadi.

3. Uji coba terhadap pengguna

Melakukan uji coba terhadap pengguna di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang, meliputi :

1. Staff diUnit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang. 2. Beberapa pendonor sebagai sample.

3. Beberapa staff Rumah Sakit sebagai sample.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini akan disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan tugas akhir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan sebagai pendukung dalam penulisan tugas akhir ini.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(34)

browser, perancangan aturan jalannya program yang terdiri dari sisi user dan sisi administrator dan perancangan user interface program.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi penerapan sistem yang dibuat sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan antara lain lingkungan implementasi, karakteristik pengguna, implementasi database, implementasi desain antarmuka yang meliputi antarmuka untuk user dan admin.

BAB V : ANALISIS HASIL

Pada bab ini berisi analisis hasil sistem, analisis manfaat, serta kelebihan dan kekurangan program.

BAB VI : PENUTUP

(35)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).

2.2 Metodologi Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur

Pemodelan terstruktur merupakan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

(36)

Gambar 2.1 Model Waterfall Fase-fase dalam model Watefall, antara lain :

e. Definisi dan analisis kebutuhan (Requirements Analysis and Definition) Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap, kemudian menganalisa dan mendefinikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan selengkap, sehingga untuk desain sistemnya bisa lengkap dan detail.

f. Desain Sistem dan Perangkat Lunak (System and Software Design) Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

(37)

Menerjemahkan desain ke bahasa yang dimengerti komputer. Pada fase ini, kode-kode program yang dihasilkan masih pada tahap modul-modul. Diakhir fase ini, tiap-tiap modul ditesting tanpa diintegrasikan.

h. Uji Coba Sistem (System Testing)

Melakukan pemeriksa program secara keseluruhan dan mencari kesalahan untuk menyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi. i. Pengoprasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Mengoprasikan program di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan

Pemodelan terstruktur memiliki beberapa pemodelan antara lain yaitu :

1. Pemodelan Pengguna (Use Case)

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user (whitten, 2004). Use case merupakan bagian dari keseluruhan sistem secara fungsional. Digambarkan secara grafis dengan ellips horisontal dengan use case tertera diatas, dibawah atau didalam ellips. Gambar 2.2 merupakan simbol use case

Gambar 2.2 Simbol Use Case

Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan / mengubah informasi. Dapat berupa orang, organisasi, sistem informasi yang lain, pirantu luar atau waktu kejadian (Whitten, 2004). Gambar 2.3 merupakan simbol actor

(38)

Gambar 2.3 Simbol Actor

Use case uses relationship merupakan use case yang mengurangi redudansi antara dua atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkah-langkah yang umum ditemui dalam use case tersebut (whitten, 2004). Digambarkan dengan ujung anak panah dimulai dari use case original dan menunjuk ke use case yang digunakan. Setiap garis yang menunjuk relationship dinamakan dengan <<uses>>.

Use case depends on relationship merupakan sebuah relasi yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case (whitten, 2004). Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang bergantung (dependent on) kepadanya. Setiap relasi depend on diberi label <<depend on>>.

2. Pemodelan Proses (DFD)

Data Flow Diagram (DFD)/ Diagram aliran data adalah alat yang menggambarkan aliran data yang melalui sebuah sistem atau pengilahan yang dilakukan oleh sistem tersebut (Whitten, 2004). sinonimnya adalah bubble chart, transformation graph dan process model.

(39)

a. Proses (Process)

Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon arus data yang datang atau suatu kondisi. Gambar 2.4 merupakan simbol proses menurut Gane dan Sarson.

Gambar 2.4 Simbol proses b. Aliran data (Data Flow)

Aliran data menunjukkan input data ke proses atau output data (atau informasi) dari proses. Arus data merupakan data yang bergerak. Gambar 2.5 merupakan simbol dari arus data.

Gambar 2.5 Simbol Arus Data c. Agen eksternal (External Agent)

Agen eksternal adalah orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain, yang berada di luar lingkup proyek itu tetapi berinteraksi dengan sistem yang sedang dipelajari. Gambar 2.12 merupakan simbol agen eksternal

Gambar 2.6 Simbol agen eksternal d. Penyimpanan Data (Data Store)

1 Nama Proses

(40)

Penyimpanan data digunakan untuk menyimpan data hasil proses maupun menyediakan data untuk diproses. Gambar 2.13 merupakan simbol penyimpanan data menurut Gane dan Sarson

Gambar 2.7 Simbol Data Store

3. Pemodelan data (ER Diagram)

Model Entity-Relationship (ERD) adalah sebuah model data konseptual yang mampu menjelaskan kebutuhan data dari sebuah aplikasi dengan cara yang mudah dimengerti dan tidak tergantung pada kriteria pengelolaan dan organisasi data dalam sistem (Atzeni, 2000).

Gambar 2.8 contoh ERD a. Entitas

Entitas adalah sebuah obyek yang nyata ada dan dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah entitas bisa ada secara fisik ataupun secara abstrak. Setiap entitas mempunyai sekumpulan atribut yang menerangkan entitas tersebut. Gambar 2.9 merupakan contoh dari entitas dosen

(41)

Atribut merupakan sebuah properti yang deskritif atau karakteristik dari sebuah entitas. Gambar 2.10 merupakan contoh dari atribut dosen

Gambar 2.10 contoh atribut

Key merupakan sebuah atribut atau kelompok atribut yang diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap instance. Sering juga disebut dengan identifier.

a. Candidate key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai primary key dai sebuah entity. Sinonimnya adalah candidate identifier.

b. Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik instance dari entity yang tunggal.

c. Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih untuk menjadi primary key. Sinonimnya adalah secondary key.

(42)

b. Relasi

Relationship adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu atau lebih entity. Relasi mungkin juga mewakili suatu kejadian yang menghubungkan antara entity atau logika gabungan antara entity. Gambar 2.12 merupakan contoh dari relasi

Gambar 2.12 contoh relasi

2.3 Basis Data

Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (Sutanta, 2011). Dengan adanya basis data maka data yang tersimpan di dalamnya akan terstruktur dan terorganisasi dengan meminimalkan kerangkapan data.

2.3.1 DBMS (Datbase Management System)

(43)

yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data, seperti menyimpan data ke suatu table, lalu kemudian menghapusnya, mengubahnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali.

Gambar 2.13 Level abstraksi dalam DBMS

Keuntungan dari DBMS (Simarmata, 2006) antara lain : 1. Mengurangi pengulangan data

2. Mencapai independensi data.

3. Mengintegrasikan data beberapa file.

4. Mengambil data dan informasi dengan cepat 5. Meningkatkan keamanan.

Kerugian dari DBMS (Simarmata, 2006) antara lain : 1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal

(44)

2.3.2 Metode Perancangan Basis Data

Perancangan basis data terdiri dari 3 tahapan antara lain : 1. Conceptual Database Design

Tahapan ini merupakan proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan tanpa mempertimbangkan perancangan fisik. Pada tahapan ini harus dilakukan analisis kebutuhan dara secara keseluruhan. Biasanya digambarkan dengan ER Model (Entity Relational Model).

2. Logical Database Design

Pada tahapan ini, model data pada tahapan Conceptual Design ditrasformasikan ke dalam bentuk Relational Model. Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini. Pemodelan informasi yang digunakan merupakan model data yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari Database Management System.

3. Physical Database Design

(45)

Gambar 2.14 Perancangan Basis Data

2.4 MySQL

MySQL (My Strukture Query Language) atau yang biasa dibaca “mai-sekuel” adalah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. (Nugroho, 2011).

Kelebihan dari MySQL yaitu

1. Dapat berjalan diberbagai platform baik Windows maupun Linux.

(46)

3. MySQL dapat didukung oleh hamper semua program aplikasi baik yang open source maupun yang tidak.

4. MySQL menggunakan bahasa SQL standar sehingga bahasanya sudah distandarkan oleh semua program pengaksesan database seperti Oracle, Posgres SQl. SQL Server dan lain-lain.

MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Strukture Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi basis data relational. Dengan menggunakan SQL tersebut untuk mengakses data dimanapun atau sebaliknya data yang dikelola sebuah DBMS dapat diakses dari manapun.

SQL juga menyediakan beberapa fasilitas adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas pengamanan data, tujuannya untuk mencegah berbagai pihak yang tidak berwenang melihat isi tabel atau untuk membatasi operasi yang dapat dilakukan pada suatu tabel.

2. Fasilitas pengecekan, misalnya degan menggunaan pernyataan yang menyatakan bahwa sesuatu tidak boleh bernilai kosong (null)

Selain fasilitas tersebut SQL juga memungkinkan dapat menolak data yang tidak sesuai dengan validasi secara otomatis, bila definisi data yang boleh diterima telah ditentukan saat pembentukan stuktur basis data.

2.5 PHP (Hypertext Prepocessor)

(47)

Dengan menggunakan PHP dalam pembuatan aplikasi Web dapat lebih mudah dan efisien untuk maintenance situs webnya karena lebih dinamis.

Kelebihan dari PHP adalah sebagai berikut :

1. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, seperti LINUX, UNIX, Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS.

2. PHP juga mendukung banyak Web Server seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (PWS), Xitami, OmniHTTPd, dan lain-lain.

3. Tidak terbatas pada hasil keluaran HTML (HyperText Markup Languages).

4. Memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, movies Flash serta menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.

5. Dapat didukung oleh banyak database antara lain Adabas D, Direct MS-SQL, Empress, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, MySQL, ODBC, Oracle, Solid dan masih banyak yang lain.

Konsep kerja dari PHP adalah sebagai berikut :

(48)

Konsep kerja dari PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. setelah itu browser mendapatkan alamat URL (Uniform Resource Locator) dari web server. Kemudian halaman yang dimaksud akan diidentifikasi oleh web server dan web server juga membutuhkan informasi dari halaman tersebut. Selenjutnya web server akan mencari berkas yang diminta. Selanjutnya berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya akan segera dikirim ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasil berupa kede HTML. Dan selanjutnya web server akan mengirimkannya ke client.

2.6 WAP (Wireless Application Protocol)

WAP adalah suatu protocol yang mengatur tata-cara bertukar data dalam jaringan, terutama antara telepon seluler dan server. Menurut open mobile aliancy, WAP dengan wireless device untuk melakukan akses dengan mudah dan berinteraksi dengan informasi dan services dengan cepat (instantly). Dengan WAP inilah layanan internet dapat diberikan kepada pengguna telepon seluler, baik ketika ia sedang diam maupun saat ia sedang bergerak. Secara popular WAP sering disebut juga mobile internet.

2.6.1 WAP Model

Model WAP atau konsep WAP pada dasarnya hampir sama dengan konsep internet. Agara dapat melakukan akses pada Wireless Internet Access, Wireless Device harus memiliki handset yang dilengkapi dengan fasilitas WAP.

(49)

perangkat WAP. Sedangkan dokumen HTML yang seharusnya ditampilkan melalui web browser, sebelum dibaca melalui browser WAP, diterjemahkan terlebih dahulu oleh gateway agar dapat menyesuaikan dengan perangkat WAP. Saat ponsel meminta informasi yang ada di server. Begitu juga sebaliknya, proses permintaan informasi dari ponsel ke WAP gateway dan sebaliknya menggunakan jaringan komunikasi nirkabel (wireless). Ilustrasi cara kerja WAP dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.16 Cara Kerja WAP

Alur komunikasi pada WAP Model adalah sebagai berikut :

1. WAP Device mengirim permintaan (request) melalui WAP Protokol. Sebelum mencapai web server, permintaan tersebut terlebih dahulu melalui WAP Gateway.

2. WAP Gateway meneruskan permintaan tersebut ke web server lewat HTTP Protokol.

3. Server mengirim informasi seperti yang diminta kepada WAP Device lewat HTTP Protokol. Sebelum mencapai WAP Device, informasi itu terlebih dahulu dikirim ke WAP Gateway.

4. WAP Gateway memproses informasi tersebut dan selanjutnya dikirim ke WAP Device lewat WAP Protokol.

(50)

1. Untuk meneruskan permintaan informasi dari ponsel menuju server dikirim malalui jaringan wireless, sedangkan fungsi decoder adalah kebalikan dari fungsi encoder.

2.6.2 Keuntungan dan Kelemahan WAP

Beberapa keuntungan dan kelemahan standar WAP adlah sebagai berikut. Keuntungan standar WAP :

1. Tidak ada kepemilikan metode dalam mengakses internet dengan standar WAP, baik pada isi maupun pada layanan.

2. Network yang independent karena WAP bekerja pada seluruh jaringan selular yang ada seperti CDMA, GSM dan jaringan selular yang saat ini sedang dan masih kembangkan seperti GPRS dan 3G.

3. Metode WAP telah digunakan oleh hamper 95% produsen telepon seluler di seluruh dunia dalam memanfaatakan WirelessInternet Access.

4. WAP adalah suatu standar protokol dan aplikasinya, yakni WAP browser yang dapat digunakan pada seluruh system operasi terkenal. Seperti Palmos, EPOC, Windows CE, FIEXOS, OS/9, JavaOS dan lain-lain.

Kelemahan standar WAP :

(51)

3. Protokol lain, seperti SIM Application Toolkit dan MexE (Mobile Station Application Execution Enviroment) secara luas didukung dan didesain untuk bersaing dengan WAP.

4. WAP Forum telah mengeluarkan beberapa versi WAP, yang sudah diluncurkan adalah WAP 1.0, WAP 1.1, WAP 1.2, WAP 1.2.1 dan WAP 2.0. WAP versi 2.0 diluncurkan pada pertengahan tahun 2001.

2.7 WML (Wireless Markup Language)

WML adalah bahasa markup, seperti HTML, yang berdasarkan pada XML (extensible markup language). Spesifikasi resmi WML dibangun dan dimaintain oleh WAP Forum. Spesifikasi ini mendefinisikan sintaks, varibel dan elemen apa yang digunakan dalam sebuah halaman WML yang valid. Sebuah dukumen WML yang valid harus berkoresponden dengan DTD resmi WML.

(52)

2.7.1 Elemen dalam WML

WML mendefinisikan sebuah kumpulan element yang dapat dikombinasikan bersama-sama untuk membuat sebuah dokumen WML. Pencantuman elemen-elemen ini dapat dibagi menjadi dua kelompok :

1. Element Deck/Card 2. Element Event

Yang termasuk dalam element Deck/card : wml, card, template, head, access, meta. Setiap element diatas dimasukkan ke dalam dokumen dengan sintaks : <element> nilai element</element> jika sebuah element tidak punya data di dalamnya (memformat dengan elemenn <br> misalnya), kita cukup memasukkan satu tag yang ditambahi karakter / (contoh : </br>).

2.8 Donor Darah

Donor darah adalah orang yang menyumbangkan darahnya untuk maksud dan tujuan transfusi darah (Sedijarto,. dkk, 2007).

2.8.1 Kriteria Pendonor

Kriteria untuk menjadi pendonor antara lain :

1. Lelaki atau wanita dewasa, sehat jasmani dan rohani menurut pemerikasaan dokter.

2. Umur donor 17-60 tahun (dengan pertimbangan dokter, donor yang berumur 60 tahun dapat menyumbangkan darahnya sampai dengan umur 65 tahun tetapi bukan pendonor pertama).

(53)

5 ml. Donor dengan berat 50 kg atau lebih dapat menyumbangkan darahnya 450 ml.

4. Suhu badan kurang lebih 37° C.

5. Denyut nadi kisaran 60 – 100 per menit, tergantung kondisi pendonor. 6. Tekanan darah

a. Sistolik : 100 – 160 mmHg b. Diastolik : 60 – 100 mmHg

Tergantung kondisi pendonor.

7. Kadar Hemoglobin ≥ 12,5 g/dl, minimal metode CuSO4.

8. Interval penyumbangan darah minimal 8 minggu dengan penyumbangan maksimal 5 kali setahun.

2.8.2 Syarat-syarat menjadi Pendonor

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pendonor antara lain : 1. Kulit Donor ditempat pengambilan dalam keadaan sehat.

2. Tidak mendapatkan transfusi darah atau komponennya dalam waktu 12 bulan terakhir.

3. Tidak menstruasi.

4. Bagi Pendonor yang sedang hamil dapat menyumbangkan darahnya 6 bulan setelah melahirkan atau yang sedang menyusui dapat menyumbangkan darahnya 3 bulan setelah berhenti menyusui.

5. Bagi pengidap Penyakit Infeksi

(54)

terakhir. 3 tahun setelah keluar dari daerah endemis malaria, 12 bulan setelah berkunjung ke daerah endemis malaria, 6 bulan setelan sembuh dari penyakit Typus.

b. Calon donor dengan pemeriksaan HbsAg, HCV, VDRL dan HIV menunjukkan hasil negatif.

6. Imunisasi dan Vaksinasi

a. Minimal 8 minggu post vaksinasi baru dapat menjadi donor.

b. Penyumbangan darah dilakukan 12 bulan setelah mendapatkan Imunisasi Hepatitis B, Immunoglobulin atau 4 minggu setelah vaksinasi Rubella. c. Calon donor yang digigit binatang yang menderita rabies, dapat

menyumbangkan darahnya 1 tahun setelah digigit.

7. Calon donor dengan penyakit : jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit pendarahan, kejang, kanker atau penyakit kulit kronis tidak diperkenankan menyumbangkan darah tanpa seijin dokter yang merawat. 8. Reiwayat operasi : 6 bulan setetlah operasi kecil dan 12 bulan setelah operasi

besar serta 5 hari setelah cabut gigi, donor dapat menyumbangkan darahnya. 9. Riwayat pengobatan :

a. Donor yang makan Aspirin dan Piroxicam 1 minggu terakhir, darahnya tidak diperkenankan diolah menjadi trombosit pekat.

b. 12 bulan setelah sembuh penyakit sifilis dan GO, donor dapat menyumbangkan darahnya.

(55)

11.Mempunyai kesenderungan pendarahan atau penyakit darah, misalnya defisiensi G6PD, Thalasemia dan Polisitemia Vera.

12.Yang mempunyai tato, tindik dan tusuk jarum baru boleh menyumbangkan darahnya setelah 12 bulan.

13.Kelompok masyarakat dengan resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (Homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jaru suntik tidak steril, mempunyai tato, tindik(piercing).

2.9 Transfusi Darah

Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah (Sedijarto., dkk, 2007).

2.9.1 Tujuan Transfusi Darah

Tujuan dari transfusi darah antara lain :

a. Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.

b. Memelihara keadaan biologis darah atau komponen-komponennya agar tetap bermanfaat.

c. Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas darah).

d. Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah. e. Meningkatkan oksigenasi jaringan.

(56)

2.10 Golongan Darah ABO

Sistem golongan darah ABO didasarkan pada jenis Antigen (Aglutinogen). Aglutinogen adalah antigen-antigen yang dapat membuat sel peka terhadap jenis Aglutinin(Antibodi). Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan Aglutinasi sel. Ada dua jenis Aglutinogen (Antigen), yaitu Antigen A dan Antigen B. Sedangkan ada 2 jenis Aglitinin yaitu anti A dan Anti B (Sedijarto,. dkk, 2007).

2.10.1 Pembagian Golongan Darah

Pembagian golongan darah antara lain :

a. Bila memiliki Antigen (Ag) A dan Anti B disebut golongan darah A b. Bila memiliki Antigen (Ag) B dan Anti A disebut golongan darah B.

c. Bila memiliki Antigen (Ag) A dan Atigen (Ag) B, tidak mempunyai Anti A dan Anti B disebut golongan darah AB.

(57)

30

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

2.11 Analisa Sistem

2.11.1 Gambaran Sistem Lama

Unit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang mempunyai tanggung jawab dalam permintaan darah dan menyediakan darah yang meliputi pengambilan darah, pengolahan darah, penyimpanan darah dan pendistribusikan darah kepada pasien. Pendataan terhadap pengadaan dan pengeluaran stok darah yang dilakukan UDD PMI Kabupaten Magelang sekarang ini masih dilakukan secara manual serta pendataan untuk permintaan darah juga masih dilakukan secara manual. Hal tersebut mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan yang dilakukan UDD PMI dalam melayani pendonoran darah maupun melayani permintaan darah.

Dalam melayani permintaan darah pasien, pihak rumah sakit belum mengetahui stok darah yang tersedia di UDD PMI kemudian meminta pihak

(58)

Prosedur yang berlaku pada sistem yang ada di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang sekarang antara lain:

a. Proses Pengadaan Darah

Pencatatan data pendonor dilakukan oleh petugas UDD PMI. Pencatatan dilakukan setelah pendonor dinyatakan layak dan memenuhi syarat untuk menjadi donor darah berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas dibawah tanggung jawab dokter, data pendonor dicatat dalam sebuah buku secara manual.

Adapun prosedur untuk melakukan donor darah di UTDC PMI adalah sebagai berikut :

1. Calon pendonor datang ke kantor UTCD kemudian mengisi inform conscent.

2. Kemudian petugas akan melakukan pengecekan terhadap data yang telah diisikan. Bila donor yang terakhir lebih dari 3 bulan maka pendonor dinyatakan siap untuk mendonorkan darah.

3. Pendonor terlebih dahulu diperiksa oleh dokter atau tenaga kesehatan lain yang diberi wewenang di bawah tanggung jawab dokter.

4. Pemeriksaan Golongan darah, kadar Hb, dan tekanan darah.

5. Jika pendonor dinyatakan lolos pemeriksaan kesehatan sederhana maka akan dilakukan pengambilan darah yang dilaksanakan oleh Analis/ ATD (Asisten Transfusi Darah) selama 10 menit dan total pengambilan darah disesuai yang tercantum di inform conscent.

(59)

7. Setelah diambil darahnya dan dimasukkan ke dalam kantong darah dan diambil 5/10 ml untuk keperluan uji serologi, kemudian petugas akan memberikan label yang berisi golongan darah, tanggal penyadapan tanggal kedaluarsa dan kode bagian. Setelah itu darah dimasukkan ke dalam blood bank yang belum di uji serologi.

8. Setelah selesai pendonor akan mendapatkan kartu anggota donor darah.

b. Pengolahan Data Darah

Proses update penambahan stok darah dicatat pada buku stok darah berdasarkan darah yang masuk ke blood bank yang belum diuji serologi. Kemudian bagian serologi akan menguji darah yang telah dimasukkan ke blood bank dari kemungkinan hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan Sifilis. Hasilnya akan dicatat ke dalam lembar kerja uji saring dan kemudian darah yang telah lolos uji serologi akan dimasukkan ke dalam lemari penyimpanan darah yang sudah diuji serologi, sedangkan darah yang diduga positif mengandung hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan Sifilis akan dikarantina dan masuk ke dalam lemari darah rusak untuk kemudian dimusnahkan di incinerator.

c. Proses darah Keluar (Pendistribusian Darah)

Proses pendistribusian darah kepada pasien yang selama ini ada di UDD PMI Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut :

(60)

2. Petugas akan melihat ketersediaan stok darah yang ada di UDD PMI. Jika stok darah yang ada dibutuhkan ada, maka formulir permintaan darah dan sample darah dimasukkan ke bagian crossmatch (cocok serasi) untuk diuji apakah dara pasien dengan stok darah di UDD PMI cocok. Jika telah dinyatakan cocok maka akan dicatat dalam lembar kerja pemeriksaan uji serasi. Kemudian petugas akan menyaiapkan darahnya dan akan diserahkan kepada keluarga pasien beserta formulir Surat Pengantar Darah Transfusi.

3. Jika ketersediaan stok darah yang ada di UDD PMI habis maka pihak UDD PMI akan menyarankan untuk menghubungi UDD PMI terdekat untuk mengetahui informasi ketersediaan stok darah. Atau pihak UDD PMI menyarankan agar mencari donor darah pengganti yang sesuai dengan darah pasien.

2.11.2 Gambaran Sistem Yang Akan Dikembangkan

Prosedur yang akan dikembangkan di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Magelang antara lain:

Proses Pengadaan Darah (Pendonor Baru)

Proses pengadaan darah yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut : 1. Petugas akan memasukkan data pendonor setelah dinyatakan lolos berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas UDD PMI dibawah tanggung jawab dokter.

(61)

mengakses website sehingga pendonor dapat mengetahui informasi tentang dirinya sendiri serta histori donor darahnya.

3. Setelah itu petugas akan meng-input-kan hasil pemeriksaan pendonor ke dalam database. Data yang di-input-kan meliputi nomor pendonor, tanggal pemeriksaan, tensi, suhu, berat badan, riwayat medi pendonor, keputusan apakah lolos atau tidak, alasannya jika tidak lolos.

4. Kemudian petugas melakukan pengambilan darah pasien selama ± 10 menit. Kemudian data pengambilan darah tersebut dimasukkan kedalam database donor darah.

Proses Pengadaan Darah (Pendonor Lama)

Proses pengadaan darah yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut : 1. Pendonor menyerahkan kartu donor yang sudah pernah diberikan oleh pihak UDD PMI untuk keperluan input data. Jika pendonor lupa membawa kartunya, pendonor dapat menyebutkan nomor pendonor ataupun nama pendonor agar petugas mencarikan data pendonor melalui sistem pencarian yang ada.

2. Setelah itu petugas akan meng-input-kan hasil pemeriksaan pendonor ke dalam database. Data yang di-input-kan meliputi nomor pendonor, tanggal pemeriksaan, tensi, suhu, berat badan, riwayat medi pendonor, keputusan apakah lolos atau tidak, alasannya jika tidak lolos.

(62)

apakah pada waktu diambil darah lancar atau tidak, rekasi pendonor, volume, harga.

Proses Pengolahan Darah

Proses pengolahan data darah yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut petugas yang bertanggung jawab menangani uji serologi dapat memasukkan data hasil lab terhadap kemungkinan dari kemungkinan hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan Sifilis.

Proses Pendistribusian Darah (Permintaan Darah)

Proses pendisrtibusian darah yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Pihak Rumah Sakit selaku pemohon darah dapat memesan darah melalui online dengan login terlebih dahulu sesuai account-nya yang sudah dibuatkan oleh pihak UDD PMI.

2. Pihak Rumah Sakit memasukkan data pasien terlebih dahulu. Data yang dimasukkan antara lain : golongan darah, nama pasien, nomor rekam medis, nomor akses jika punya, jenis kelamin, umut pasien, alamat

(63)

4. Setelah itu pihak Rumah Sakit akan meminta keluarga pasien untuk mengambil darah ke UDD PMI dengan membawakan formulir permintaan darah yang sudah tercetak sebelumnya serta sample darah pasien untuk keperluan crossmatch.

5. Setelah itu petugas akan melihat ketersediaan stok darah sesuai dengan permintaan di sistem. Jika stok yang ada, maka akan dilakukan crossmatch, apakah darah pasien dengan stok darah yang ada cocok. 6. Jika darah stok dengan darah pasien cocok maka petugas akan

memasukkan data antara lain : jumlah kantong darah yang diambil, total pembayaran, nama penerima, status pengambilan apakah sudah diambil atau belum. Setelah itu petugas menyerakhan darah kepada pihak keluarga yang mengambil serta meminta untuk menandatangani bukti pengambilan darah.

Proses Permintaan Darah Apabila Stok Darah Kurang

(64)

melakukan pengambilan darah pendonor tersebut dan memasukan data donor darah tersebut ke database. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan dari virus hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan Sifilis. Apabila darahnya dinyatakan negatif dari kemungkinan-kemungkinan tersebut, maka darah tersebut dapat diserahkan kepada pihak keluarga pasien.

Selain itu, untuk mengatasi keterlambatan stok darah petugas UDD PMI dapat melakukan pencarian pada daftar pendonor di sistem pencarian pendonor, dimana daftar pendonor yang akan ditampilkan adalah data pendonor yang dinyatakan disiap untuk diambil darahnya. Kemudian petugas dapat menghubungi pendonor tersebut.

Sistem Informasi Bank Darah Berbasis Web dan WAP, digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem

(65)

1. Petugas

Petugas merupakan pengguna yang dapat mengelola data-data antara lain : data pendonor, data pemeriksaan, data donor darah, data hasil lab, data permintaan kantong darah, data rumah sakit. Data pemeriksaan merupakan data yang dimasukkan ke dalam database setelah calon pendonor dinyatakan layak menjadi donor darah berdasarkan ketentuan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas. Data donor darah merupakan data darah yang sudah melalui pemeriksaan lab terhadap kemungkinan mengandung HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis.

2. Admin

Admin merupakan salah satu pengguna yang bertugas unutk mengurusi data-data yang bersifat umum, misalnya : data-data berita, data-data agenda serta mengurusi data-data petugas.

3. Pendonor

Pendonor merupakan pengguna yang sudah dinyatakan layak menjadi pendonor berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas dibawah pengawasan dokter. Jika pendonor ingin mendonorkan darahnya lagi pendonor tinggal menunjukkan kartu pendonor yang sudah dicetak Untuk anggota pendonor dapat melihat beberapa informasi antara lain melihat data diri maupun histori donor darah, melihat agenda UDD PMI, melihat berita, melihat informasi stok darah darah.

4. Ketua UDD PMI

(66)

laporan pendonor, laporan hasil lab, laporan donor darah, laporan permintaan darah.

5. Rumah Sakit

Rumah Sakit merupakan pengguna sistem yang dapat melakukan permintaan darah. Sebelum melakukan permintaan darah ,data pasien dan data dokter dimasukkan terlebih dahulu, setelah itu dapat memasukkan data permintaan pada form permintaan darah.

2.11.3 Analisa Kebutuhan Sistem

Analisa kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui fasilitas yang dibutuhkan didalam pembuatan sistem agar dapat memenuhi keinginan pengguna yaitu analisa peran pengguna dan analisa sumber daya sistem.

3.1.3.1Use Case Diagram

(67)

Gambar 3.3 Use Case Diagram Subsistem Petugas UDD PMI Login Petugas

Mengelola data pendonor

Mengelola data periksa Pendonor

Mengelola data donor darah

<< depends on >>

Mengelola data hasil lab

Mengelola data Permintaan darah

Mengelola data Rumah sakit Petugas

(68)

Gambar 3.4 Use Case Diagram Subsistem Pendonor Login Pendonor

Mengelola data pendonor

Melihat informasi stok darah

<< depends on >>

Melihat informasi agenda

Melihat informasi berita

(69)

Gambar 3.5 Use Case Diagram Subsistem petugas Rumah Sakit Login Rumah Sakit

Mengelola data pasien

Mengelola data dokter

<< depends on >>

Mengelola data master pesan

Melihat informasi stok darah

Melihat informasi berita

(70)

Gambar 3.6 Use Case Diagram Subsistem Ketua

2.11.4 Pemodelan Proses

Diagram arus data digunakan untuk memodelkan proses yang menggambarkan aliran arus data proses, input dan output dari sistem yang akan dibuat.

3.1.4.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Entity yang ada dalam Sistem Informasi Bank Darah berbasis Web dan Wap yaitu pendonor, rumah sakit, petugas, ketua dan admin.

(71)

Gambar 3.7 Diagram Konteks

3.1.4.2Diagram Berjenjang

(72)

Gambar 3.8 Diagram Berjenjang

Sistem Iinformasi Bank Darah Berbasis WEB di UDD PMI

(73)
(74)
(75)

3.1.4.3DFD Level 0 Proses 1

(76)

3.1.4.4DFD Level 0 Proses 2

(77)

3.1.4.5DFD Level 0 Proses 3

(78)

3.1.4.6DFD Level 0 Proses 4

(79)

3.1.4.7DFD Level 0 Proses 5

Gambar 3.15 DFD Level 0 Proses 5

3.1.4.8DFD Level 1 Proses 1.2

(80)

3.1.4.9DFD Level 1 Proses 2.2, 2.3, 2.4, 2.5

(81)

3.1.4.10 DFD Level 1 Proses 3.2

Gambar 3.18 DFD Level 1 Proses 3.2

3.1.4.11 DFD Level 1 Proses 3.3

(82)

3.1.4.12 DFD Level 1 Proses 3.4

Gambar 3.21 DFD Level 1 Proses 3.4

3.1.4.13 DFD Level 1 Proses 3.5

(83)

3.1.4.14 DFD Level 1 Proses 3.6

Gambar 3.23 DFD Level 1 Proses 3.6

3.1.4.15 DFD Level 1 Proses 3.7

(84)

3.1.4.16 DFD Level 1 Proses 5.2

Gambar 3.25 DFD Level 1 Proses 5.2

3.1.4.17 DFD Level 1 Proses 5.3

(85)

3.1.4.18 DFD Level 1 Proses 5.4

Gambar 3.27 DFD Level 1 Proses 5.4

3.1.4.19 DFD Level 1 Proses 5.5

(86)

3.1.4.20 Diagram Berjenjang(berbasis wap)

Gambar 3.29 Diagram Berjenjang (Berbasis Wap)

1

Sistem Iinformasi Bank Darah Berbasis WAP di UDD PMI

(87)

3.1.4.21 DFD Level 0 Proses 1 (Berbasis wap)

(88)

3.1.4.22 DFD Level 1 Proses 1.2 (Berbasis wap)

Gambar 3.31 DFD Level 1 Proses 1.2 (Berbasis Wap)

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi

3.2.1 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan anggota.

3.2.1.1 Conceptual Design

(89)
(90)

3.2.1.2 Logical Design

Perancangan secara logikal menggambarkan relasi antar tabel yang memuat semua atribut yang dimiliki oleh setiap entitas.

(91)

3.2.1.3 Physical Design

Tabel Pendonor

Field Type Null Key Default Keterangan

Id_pendonor int NO PRI Berisi kode unik Pendonor

Id_gol Varchar (20) NO FK Berisi id golongan darah

Id_kecamat an Varchar (20) NO FK Berisi id kecamat an

Id_pekerjaan Varchar (20) NO FK Berisi id pekerjaan

nama varchar(50) NO Berisi nama Pendonor

jenisKelamin varchar(15) NO Berisi jenis kelamin pendonor

agama Varchar (20) Berisi agama pendonor

t mpat Lahir Varchar(25) No Berisi t empat lahir pendonor

t glLahir Varchar(20) No Berisi t anggal lahir pendonor

Alamat longt ext No Berisi alamat pendonor

Telpon Int No Berisi nomor t elepon pendonor

passw d Int No Berisi passw ord pendonor

email Varchar(20) No Berisi email pendonor

Tabel 3.1 Data Pendonor Tabel Periksa

Field Type Null Key Default Keterangan

Id_periksa int No PRY berisi nomor periksa

Id_pendonor int no FK berisi nomor pendonor

Id_pet ugas int No FK berisi nomor petugas

(92)

TglPeriksa Varchar(20) No berisi t anggal periksa

Tensi Int No berisi tensi pendonor

Nadi Int No berisi nadi pendonor

Suhu Int No Berisi suhu pendonor

Riw ayat M edis Varchar(50) no Berisi riw ayat medis

Pendonor

Keput usan Varchar(30) No Berisi hasil keputusan

Alasan Varchar(50) No Berisi alasan

Berat_badan Int No Berisi berat badan

pendonor

Tabel 3.2 Data Periksa Tabel Donor darah dan hasil lab

Field Type Null Key Default Keterangan

Id_kant ong Int No PRY Berisi nomor kant ong darah

Id_pendonor Varchar(20) No FK Berisi Nomor pendonor

Id_pet ugas Int No FK Berisi nomor pet ugas

Id_pesan varchar No FK - Berisi nomor pesanan

TglAmbil Dat e No Berisi t anggal pengambilan

Darah

St at usAmbil Varchar(15) No Berisi st at us pengambilan

ReaksiPendonor Varchar(50) No Berisi reaksi pendonor saat

(93)

volume Varchar(20) No Berisi jumlah pengambilan

darah

harga Varchar(20) No Berisi harga 1 kantong darah

t glsero Varchar(20) No Berisi t anggal pemeriksaan

Lab

JenisDarah Varchar(10) No - Berisi jenis darah

HBsAg Varchar(10) No - Berisi hasil lab apakah darah

posit if terdeteksi Hepat it is

B at au tidak

Ant i_HIV Varchar(10) No - Berisi hasil lab apakah darah

Posit if t erdet eksi AIDS at au

Tidak

Ant i_HCV Varchar(10) No - Berisi hasil lab apakah darah

Posit if terdet eksi Hepat it is

C at au Tidak

Ant i_RPR Varchar(10) No - Berisi hasil lab apakah darah

Posit if terdet eksi sifilis

at au Tidak

Tabel 3.3 Data darah dan hasil lab Tabel petugas

Field Type Null Key Default Keterangan

(94)

Nama_pet ugas varchar(30) No Berisi nama pet ugas

Jenis_kelamin Varchar(15) No Berisi jenis kelamin

Alamat _pet ugas Varchar(50) No Berisi alamat pet ugas

Username Varchar(50) No Berisi username pet ugas

Password Varchar(30) No Berisi passw ord pet ugas

Tabel 3.4 Data petugas Tabel Pasien

Field Type Null Key Default Keterangan

Id_pasien Int no PRY Berisi nomor pasien

Id_gol Varchar(10) no FK Berisi id golongan darah

Id_rs Varchar(15) No FK Berisi id rumah sakit

Nama_pasien Varchar(50) No Berisi nama pasien

No_askes Int no Berisi nomor askes pasien

No_rm Varchar(30) No Berisi nomor rekam medis di

Rumah sakit

Jenis_kelamin Varchar(30) No Berisi jenis kelamin pasien

Umur Int (10) Berisi umur pasien

alamat Varchar(60) Berisi alamat pasien

Tabel 3.5 Data Pasien Tabel Rumah sakit

Field Type Null Key Default Keterangan

(95)

Nama int No Berisi nama rumah sakit

Alamat int No FK Berisi alamat rumah sakit

t elepon Dat e No Berisi nomor t elepon

rumah sakit

Username Int No Berisi username rumah

sakit

Passw ord Int No Berisi password rumah

sakit

Email Int No Berisi email rumah sakit

Tabel 3.6 Data Rumah sakit Tabel Master pesan

Field Type Null Key Default Keterangan

Id_pesan Int No PRY Berisi nomor pemesanan

darah

Tgl_mint a Varchar(20) No Berisi t anggal permint aan

Tgl_digunakan Varchar(20) No Berisi t anggal digunakan

Tot al_bayar Int (20) No Berisi Tot al pembayaran

st at us Varchar(20) No Belum

diambil

Berisi st at us pengambilan

Jml_permint aan int (10) No Berisi jumlah permint aan

kant ong darah

Gambar

Gambar 2.1 Model Waterfall
Gambar 2.2 Simbol Use Case
Gambar 2.3 Simbol Actor
Gambar 2.6 Simbol agen eksternal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Video mapping, atau juga dikenal sebagai projection mapping , dapat menguatkan makna dan nilai budaya suatu kesenian tari tradisional karena media ini menggunakan

Reinforcer aktivitas dan Reinforcer simbolik. Model pembelajaran punishment hal yang diterapkan adalah: teori hukuman preventif dan represif. 2) Dampak positif dan negatif dari

yang menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata yaitu pada perlakuan a 4 (genotip asal Purwakarta 0,15% EMS), b 2 (genotip asal Pandeglang 0,05% EMS), b 4 (genotip asal

Total regulatory adjustments to Tier 2 capital Jumlah faktor pengurang (regula- tory adjustment) Modal Pelengkap

Bentuk produk dari usaha ini adalah produk tas yang menggunakan bahan dasar dari barang-barang yang sudah tidak terpakai, seperti Tote bag yang dimana juga merupakan

Antara ilmu lain yang saya dapat hasil daripada latihan industri ini adalah membaikpuih mesin pencetak, komputer, belajar cara menguasal fungsi dan kawalan kamera DSLR, menulis bil

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2016 II - 25 lebih besar dari Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Desa

Xiaomi merupakan smartphone yang tidak memerlukan waktu yang lama untuk bisa dikenal oleh masyarakat secara luas terlebih dinegara asalnya yaitu tiongkok yang kemudian