Jurnal
Pendidikan
Ekonomi dan Akuntansi
Vol.
3, No.
2,
Juni
2O1O tsSN1978-8770
JurnaI
Pendidikan Ekonomi
danAkuntansi
(JPEA)merupakan
wadah informasj
bjdang
pendidikan ekonomi dan akuntansi berupa pubtikasi hasit karya
penetitian,
karya
itmiah
tain
yangretevan,
dan
studi kepustakaan.
Jurnat
ini
terbit
pertama kati
pada
Butan Desember 2007 denganfrekuensi penerbitan
dua
kaLidalam
setahun
pada
Bulaniunidan
Desember.Dewan
Redaksi
Pemimpin Umum
Sekretaris
Redaksi
Anggota
Redaktur Ahli
L. Saptono,
S.Pd., M.5i.
B.
lndah Nugraheni,5.1.P.,
M.Pd.
S.
Widanarto Prijowuntato, S.Pd.,
M.Si. E.Catur Rismiati,
S.Pd., M.A.
Drs.
FX.MJhadi.
M.Pd. Dr. Fr.Ninik
Yudianti.
M.Acc-(Universitas
Sanata DharmaYogyakarta)
Prof.
Dr.Kjsyani Laksono, M.Hum.
(Unjversitas
Negeri
Surabaya)Prof. Dr
Augusty
Ferdinand,
M. B.A.(Un
jversitas
Dr'ponegoroSemarang)
Dr. C.
Asri Budiningsih
(Universjtas
Negeri Yogyakarta)
lg.
BondanSuratno,
S.Pd.,
M.Si.Natatina Prernastuti
8.,
5.Pd., M.Pd.
Tata
letak
Administrasi
Alamat
Redaksi
Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sanata Dharma
Jl
Afiandl, l\,4rican, Tromol POs 29 Yogyakarta 55002. Telp (0274) 513301 Ext. 1445 Faks. (0274) 562383 E-mail: prodipakusd@staff .usd.ac.idBerlangganan
Hubungi Bagian Tata Usaha Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada lMasyarakat USD Jl. Affandi, lVrican, Tr0mol Pos 29 Telp. (0274) 513301 Ext. 1527, Faks. (0274) 540793
E-mail: lemlit@staff .usd.ac.id.
Harga per exemplar Rp 20.000,-.
JLrrnalPendidlkarEk0nomidanAkuntansi,Vol.3,N0 2,Jun 2010
KARAKTERISTIK
PERANGK,AT
TES
TEORI
KEJURUAN SMK
BISNIS
DAN MANAJEMEN
PROGRAA4
KEAHLIAN AKUNTANSI
DI DAEMH
ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Notolino Premostuti Brotaningrum't
Abstract
The
objectives
of
the
researchwere:
1)to
desctibethe
quolitative
choracteris'tics
of
test
instrument on
accountancytheory
of
vocational
competence examina'tion
on 200812009 studyyeat
in DIYproylnce;2) to
describethe
quolitative
charoc'teristics
of
the
test instrument on
accountoncytheory
of
vocationol
competenceexaminotion
on 200812009study
yedr in
DIY province,This
wasan avaluotive descriptive research. The rcspondent
of
this
reseorchwere
2799students
that fotlow
the
NosionalExamination on Accounting theory
test subject.
Besidesthe
students'
responddato,
this
research also needsthe
test
questions document
of
vocotiondl theory,
Thedota
analysis is donequalitatively
by consultingto
the expert
in precising the
question occordingto the
arrangedcrite'
fio,
Onthe
other
hdnd, the
quantitotive
analysisis
done usingthe
classicoltheory
opprooch
and
Roschll'odel.
The
result
of
the
this
researchwere;
1) the characteristic
of
40 question items on Accountancytheory
that
are
basedon quolitative
analysisby item
analyzing show 57,5%arc
on good cotegory and 42,5%are
bad, 2)
based onqualitotive
onaly'sis
using clossicoltest theory, there
are
8tr1good items
and
1Al bad
items
with
0,n9
realibility
index
0,779so they belong
to
good category.
Thegood
questionitems
basedon item
respondtheory ore
77,5%dnd bad
question item
ore
22,5%with
moximumtest
informdtion
function
14,5 ong
=
-1,0Kata
Kunci:
ahoracteristic
of
test instrument,
yocational competence
examindtion,Notiondl
ExaminationA.
PendahuluanLatar
Belakang MasalahUndang-Undang
Rl
Nomor
20
tahun
2003 tentang Sjstem Pendidikan Nasionat BABXVI
pasat
57ayat (1)
menyatakan bah\ryaevatuasi ditakukan datam rangka pengendalian
mutu
pendidikan secara
nasionat sebagaibentuk
akuntabilitas
penyelenggaraan
pendidjkan kepada pihak-pihak
yang
berkepentingan.
Evatuasiditakukan untuk
menjaga
agar kualitas
penyelenggaraan
pendidikan sesuai dengan
kebutuhan
masyarakat Secara
terus
menerus.
Dengandemikian,
hasit
evatuasipendidjkan
dapatdigunakan
sebagaidasar
untuk
menyusun kebijakan sesuai dengantuntutan
pendjdjkan yanq berubah sangat cepat,Penyelenggaraan evaluasi adatah untuk
mendapatkan gambaran
yang
konkrit
tentang kompetensi peserta didik. Satah satu
variabeI yang
perlu
diperhatikan
adatah bentukalat
ukur yang dipakai. Teknik-teknik penyusunantes
yang digunakan diharapkanmemberjkan
Landasaftyang
kuat
untuk
metakukan
evaluasi yang
tepat.
Hasil
pengukuran yang diperoteh harus mempunyai
tingkat
kesatahansekecjl
mungkin, Tingkat kesalahanerat
kaitannya
denganatat
ukur yangdipakaj.
Terdapatdua
kesalahan yang ditemuidatam alat ukur, yakni kesalahan yangbersjfat
acak
dan
kesatahanyang bersjfat
sistematik
(Djemari Mardapi, 2007:
3). Kesalahan acak disebabkan kondisifisik
dan mentatpada pihakyang diukur maupun pihak yang mengukur, Sebagai contohnya, pesertates
yangmemiuki
tingkat
kecemasan yang tinggi apabjla di tes maka be5ar kemunqkinanhasil
pengukurantidak
menunjukkan
hasil kemampuan sesungguhnya. Berbeda denganKalakteristik Perangkal . (Nata lna Prcnranut Bratanlngrum)
kesalahan
acak,
kesaIahan sistematik
disebabkan otehatat
ukurnya, yang diukur,dan yang mengukur.
Sebagaicontohnya,
pendidik memberikan soal tertatu mudah atau
tertalu
suljt.
lindakan
pendidik
ini
akan berimpLikasi pada hasjI pengukuran yang bisadi
bawahatau
di
atas
kemampuan peserta didik yang sebenarnya.Berbagai fenomena
terkajt
d enga nkesatahan instrumen tes ujian kian merebak, Sebagai contohnya adatah kesatahan datam penutisan soal ataupun kunci
jawaban
yang tebih dari satu jawaban benar. Bahkan datambeberapa
kasusterdapat soal
yang
tidak
termasuk standar
kompetensi
yang
disyaratkan pada
level tersebut.
Kesatahan-kesalahan tersebut sangat mungkin dilakukanoleh
siapapun sekatipun
instrumen
teLah disusun metatui mekanisme yangtepat,
Sekotah Menengah
Kejuruan
(sMK) merupakaninstitusi
pendidikanformal
yangbertujuan
menyeLenggarakanpendidjkan
bagi peserta didik agar memitiki kemampuan. akademik maupun
skills
yangdi
kemudianhari
siap
untuk
memasuki
dunia
kerja.
Sejatan dengan
tujuan
tersebut,
pembelajaran diselenggarakan
dj
sekotah maupundi
dunia usaha. Sehubungan dengantujuan tersebut,
maka
bentuk
pengujian
yang
dilakukan tidak
hanyametiputi
aspekteori, tetapi
juga pada aspekpraktik.
Sistem pengujian pada aspekpraktik
dan
teori
ini
tetah
tama
diterapkan
pada peserta didik
SMK. Pada
tahun ajaran
2008/2009, ujian
teori
yang
diselenggarakanprogram
studi akuntansi menggunakanbentuk
tes,
yaknipenyajian
soal
dengan
memberikan
serentetan
pertanyaan dengantipe
pitihan ganda dengan jumtahsoal
sebanyak 40 butir.Penetitian
ini
dimaksudkan
untuk
mengungkapkan
karakteristik instrumen
tesujian
teori
akuntansi
pada SMK Bisnis danManajemen. Karakteristik instrumen
te5ujian
yang dimaksudmetiputi
karakteristik
kuantitatif
dan
kuatitatif .Batasan Masalah
Penetitian
ini
hanya
terbatas
pada pengungkapankarakteristik
perangkat
tesUjian
Kompetensi Kejuruan Teori Akuntansi SMK Bisnisdan manajemen Program
studiakuntansj tahun ajaran 2008/2009 di witayah Propjnsi DIY
Rumusan Masalah
Rumusan
ma:alah penelitian
inj
adalah sebagaiberikut:
'1.
Bagaimana
karakteristik
kuatitatif
pe
rangkat
tes
Ujian
Kompetensj
KejurLan Teori Akuntansi
tahun
ajaran 2008/2009dl
witayah Propinsi DIY?2.
Bagaimana
karakteristjk
kuantitatif
perangkat
tes
Ujian
Kompetensi
Kejuruan Teori
Akuntansi
tahun
ajaran 2008/2009 diwilayah
Propinsi DIY?Tujuan
Penelitlan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut
di
atas,
makatujuan
penelitian
ini
adalah sebagaiberikut:
'1
.
Mendeskripsikankarakteristik
kuatitatif
perangkat
tes
Ujian
Kompetensi
Kejuruan
teori
akuntansitahun
ajaran 2008/2009di
Propinsi DIY2.
Mendeskripsikan
karakteristik
kuantitatif
perangkat
tes
Ujian
Kompetensi Kejuruan
teori
akuntansitahun ajaran
200812009di
Propinsi DlY.,v{anfaat
Penelitian
1.
Sebagai masukan bagi guru/pengembang testerkait
tentang prosedur penyusunandan
kriteria
tes
yang
baik,
serta
alternatif
metode anatisisbutir
tes yang patingtepat.
2.
Bagisekolah
dapat
digunakan sebagaiinformasi
untuk
tindak
tanjut
pengambitan
keputusan
datam
penyusunan dan pengembangan tes, serta evatuasi pembetajaran
di
sekotah.B.
Kajian TeoriKarakteristik
Mata
Pelaiaran AkuntansiMata pelajaran Akuntansi
merupakanbagian
dari materi
Produktif yang
harusdjkuasai
oleh
peserta
djdik
SMK Bisnis danI\anajemen program keahtian
akuntansi.
Mata petajaran
akuntansidi
datam kurikulumtetah disajikan
n'Lrtaidari
ketas
l
samPaiJ!rna PcndldikanEkonomidanAkuniansi,Vol.3,No.2,J!n]2010
dikuasai pada mata pelajaran ini teLah sejatan
dengan
tujuan
pendidikan
5MK, yakni
menyiapkan peserta
didik
sehingga memilikr'kemampuan
sebagai
tenaga
keuangan
tingkat
menengah,Horngren
dan
Harrison (1989:
2)mendefinisikan
akuntansj
sebagai
sebuahsistem yang djgunakan
untuk
mengukur
aktivitas bisnis,
memproses
informasi
sehingga
dapat
disajr'kanrnenjadi
laporan,dan
mengkomunikasikanberbagai
temuantersebut
bagi
penentu
kebijakan.
Berdasarkan
definisi
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa mata petajaran akuntansi
membahas
be.bagai
hal
terkait
denganproses
identifikasi
bukti
transaksi,
pencatatan transaksi, posting ke datam buku besar,
neraca
satdo,
jurnat
penyesuaian.pembuatan neraca
lajur,
dan
penyusunan laporan keuangan. Padaintinya materi
yangdisajikan
ditujukan
datam rangka untuk
mengetahui
kinerja
perusahaan, baik
perusahaan
jasa dan
perusahaan dagang.EYaluasi
Hasil Belajar
Kegiatan evatuasi
betajar
merupakan prosesyang
ditakukan untuk
mengetahuiketercapaian kompetensi peserta didik.
Selanjutnya berdasarkan
informasi tersebut
dapat
dijadikan
sebagai umpanbatik
untukmengetahui
ketercapaia
n
tuiuan
pembetajaran
yang
tetah
ditetapkan.
Menurut Grontund dan Linn (1990:
5),
evotu-ation is
systematic
proccesof
collecting,
analwing,
ond
interpreting informdtion
to
determine
the extent
to
which
pupi[s
ote
achieving
instructional
obyectives.
Sejalandengan pendapat Grontund dan Linn tersebut, Ktiztik (2009: 2) mengatakan bahwa evaluasi
adalah
proses
yang didesain
untuk
mendapatkan jnformasi dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan (http:
/www.adprima.com/
mea-surement. htm).
Evaluasi hasit
betajar tidak
terlepas darj kegiatan pengukurandan penitaian,
artr'nyakedua
kegiatan
tersebut
tidak
dapat
dipisahkan satu sama tain, serta ditaksanakan secara
berurutan.
Griffin
danNix
(1991: 3) menyatakan bahwa pengukuran, penjtaian,dan
evatuasi adalah
sebuah hirarki.
Penquku
ran
membandjngkan
hasjt
pengamatan dengan
kriteria,
penilaian
menjetaskan
dan
menafsirkan
hasit
pengukuran,
sedangkan
evatuasi
adatahpenetapan
nitai
dan imptikasi peritaku.
Pengukuran adatah membandingkan sesuatu dengan alat ukurnya dan merupakan kegiatan
penentuan bitangan
bagi
obyek
secara
sistematik.
Menurut
Ebet dan Frisbie {1986: 14), meosutementis the
proKes
of
ossign-ing numbers
to
lndividuals
or their
choroc-teristics
occordingto
specified
rules. Penr'taianmerupakan
tangkahlanjutan
setetah ditakukan pengukuran.
lnformasi
yang diperoteh
dari
hasit
pengukuran
setanjutnya dideskripsikan
dan ditafsirkan.
Penafsiran
terhadap hasit
pengukuran ini
didasarkan pada suatu
kriteria.
Kriteria yang digunakan datam penilain hasit betajar dapat dilakukan dengan menggunakan acuan norma dan acuankriteria
(Sax,1980;
22).Tes Prestasi
Belajar
'
lnstrumen
pengukuranyang
digunakan dalam penitaian hasitbetajar dapat
berupates
prestasi betajar. Syaifudjn Azvr'ar (1999:9)
mengatakan,tes
prestasi merupakan te5yang
disusun
secara terencana
untuk
mengungkap kemampuan
makimat
subyek, datam menguasai bahan-bahanatau
materiyang
diajarkan. Hal
senada dikemukakan Atten dan Yen (1979:1)
yang menyebutkanbahwa
o test
is
device
for
obstoining
a sompleof
anindiidual's
behowor. Artinya,tes
sebaqai
instrumen
atau
prosedur
sistematis untuk mengukur peritaku individu.
Ebet
dan
Frisbie
(f986:
20-21)
mengungkapkan beberapa fungsi tes prestasi
yakni: (1)
mengukur prestasibelajar
siswa; (2) mempunyai kontribusitefiadap
programpengajaran:
dan
(3)
sebagai motjvasi
terhadap
belajar
siswa. Agar
diperoteh
informasi data
yang
akurat,
tes
yang digunakanharus
memiliki
buktj
kesahihandan
handal,
hat
inj
bertujuan
untuk
meningkatkan kuatitas pendldikan (Mardapi, 2008:
7).
Persyaratantes
yangbaik
dalam konsep pengukuran,menurut
Mehrens dan Lehman (1973: 101)adatahsebagai berikut
perhaps
the two
most
importont
technicalconcepts
in
mesurement
are
voLidity
andreliobility.
Senada dengan hattersebut,
Li(2001i 90) mengatakan bahwa reLiabiljtas dan
(Naralina Premanlti Br ru'n)
vauditas
merupakan
prinsip
dasar
datam psikometri,ini berarti
bahwa tes sebagaialat
ukur
hasjLbeLajar
harus memenuhj syarat prjnsjp dasar pengukuran yaitu tes yang vatid dan retiabel.Bentuk
TesTes yang
disetenggarakan
dapat
menggunakan
berbagai
bentuk,
Grontund (1976i 144) menjetaskan bahwa berdasarkan bentukpertanyaannya,
tes ada dua macamyaitu tes
bentuk
obyektif
dan esai.
Tesobjektif
adatah
tes
yang
keseturuhan
informasi
yang dipertukanuntuk
menjawab tes tetahtersedia.
Sejatan dengan pendapattersebut
Djemari
Mardapi (2008:
70) mengatakan, bentuk tes obyektif yang seringdigunakan
adatah
bentuk pitihan
ganda,benar
salah.
menjodohkan, dan
uraian
obyektif.
Tes
pitihan
ganda
merupakan
perangkat
tes
yangterdirj dari
pernyataanatau
pertanyaan
(stem),
beberapa
pitihanjawaban, kunci jawaban, dan
pengecoh. jawaban ataupengecoh.
Menurut Grontunddan
Linn (1990:
166-167):multiple
choiseitem
consistsol
prob-Iem and
list
ol
suggested solutions. Theproblem
may bestated
osdirect
queation
or
an
incomplete stotment
and is
called the
stem
of
item.
Thelist
ol
suggested solutions
moy
in-clude words, numbers, symbol,
ot
phroses
ore
calLedalternotives
(olsocolled
optios),,.The
correct
olterna-tives
in
each
item
is called
merely
the
onswer,
and the remoining
ol-ternatiyes are called distrccters.
Menurut Syaifudin Azwar (1999: 57), dari
segi
materites
harus komprehensif dan berisibutir-butir
yang reteyan.
Komprehensif
artinya mencakup keseturuhan isj atau bahan
petajaran
yang teLahdiidentifikasi
sebagaitujuan
pengukuran, relevan
artinya
butir"
butir
tes yanq akan dituhskan berkaitan dan dianggappertu untuk
memahamirrateri.
Pada
umumnya
penutisanitem
pitihanqanda didasarkan
pada prcposjsi
yangdikembangkan
sedemi(ian
rupa
sehirgga
jawabannya
tidak
sekedar menjawab benarsatah,
tetapi
berupa
piljhan
terhadap
pernyataan yang patjng benar
( Azwa\
1999:81).
Untukitu terdapat
beberapa pedomanyang dapat
djgunakanuntuk
penulisan tespitihan
ganda yangefektif.
Dalam menutis soat
pilihan
ganda juga sangat djperlukan kemampuanmenerjemah-kan
gagasan-gagasandatam
bahasa yangkomunikatif.
Soat harus ditutis datam bahasa yang sederhana dan jetas,yaitu
bahasa yang terbebasdari isi
yangtidak
fungsionat dan bebasdari
sumber-sumber kesulitan
yangtjdak
retevan
{misaLnya,ambiguitas)
yangdapat
menyebabkan siswa yang tahujustru
satah
menjawab, Menurut
Popham ('1995: 99), salah satu ketentuan penulisan tes yangbaik
adatah
menghindari
menutiskan
pertanyaan yang bersifat ambigu, oteh sebab
hat ini dapat menimbutkan :atah persep:i bagi siswa, sehjngga
akan
memberikan jawabanyang salah.
SoaI
juga
harus
bebas
dari
petunjuk
yang
tidak
retevan
(misatnya,
asosjasi
verbal),
oteh
sebab
dapat
menyebabkan siswa yang
tidak
tahu justru
menjawab dengan benar. SeLain
itu,
format
soat
harus memungkinkan tanggapan yangefisien dan mengikuti aturan
tata
bahasayang baku. Menurut
Sumadi Suryabrata
(2005:
75),
penulis soal
harussadar
akan kemungkinan adanyaarti
ganda kata-kataatau
makna rangkap datam
kalimat
yangdigunakan
dalam
soal.
Gagasan yang
merupakan
isi
soal harus diterjemahkan
datam
bahasa
yang
jetas
dan
mudah
dimengerti.
Hat yang
juga
pertu diperhatikan dalampenulisan
soat pitihan
ganda
adatah
menentukan
batasan peritaku
atau
kompetensi,
yaitu
kemampuanyang
akandiukur
sesuaidengan
tujuan
instruksionaI yang tetahditetapkan,
Untuk merencanakantingkat
penguasaan kompetensi dapat
ditakukan
berdasarkan sasaran kompetensikognitif
yang diharapkan
datamtes,
yang mengacu pada taksonomj Btoom. Taksonomidisusun
dari
tevel
kognisi yang pating
sederhana,
yaitu
ingatan
(C1) hingga yang pating kompteks yaitu evatuasi (C6). Gronlund(1990: 32)
mengatakan bahwa
the mojor
categories
in
the
cognitiye domoin ate
knowledge, comprehension, opplicdtion,
anolysis,
synthesisand evoluation.
These categoriesbegin
with
the
relotively
simple knowledge outcomesand proceed
through increasinglycomplex
levels
of
inteLlectuolJurnalPendidikanEkanomidanAkunlansi,VOl.3,No 2,Jrn12010 taksonomi kognitif BLoom disusun sedemikjan rupa sehingga kompteksitasnya bertambah secara
bertjngkat
daritaraf
knowledge yang pating rendahke
taraf
evoluotion yangpal-ing
tjnggi-
Konsekuensinya. semakin tinggi kemampuan yangdiuk[r
sesuaj dengantar-get kompetensi, maka semakin suut soal dan semakin sulit puLa menyusunnya. Keseluruhan
butir
dalam
tes
yang
djrencanakanterdirj
atas
beberapa
taraf
kompetensi
yang
berberda-beda,
sudah barangtentu
untuk
menentukan
taraf
kesukaran berdasarkan taksonomiini
harus memperhatikan urgensi pencapaian kompeten5j berdasarkan materi.Meskipun memiUki banyak
ketebihan,penggunaan
tes
pitihan
ganda tetap
mendapatkan
kritik
karena
memiljki
keLemahan-kelemahan.
Menurut
Nitko
dan Bookkhart (1996: 152),jika
tes pitihan gandadigunakan
eksktusif untuk
penilaian
highstdkes mungkin akan
menghasilkan
modet
pendidikan yang
tidak
djkehendaki.Misatnya
penitaian pada
ujian
yang
menggunakan
tes
pitihan
ganda yang fokus pada pengetahuanfaktual,
paraguru
akancenderung menempuh
teknjk
drili
dan praktis datam mempersiapkan siswanya.Teori Tes Klasik
Penggunaan
teori
tes
ktasjk
datam
kontruki
dan intepretasi skor tetah berjalan beberapa dekade tamanya. Djemari Mardapj (2008:32)
mengungkapkan bahwateorj
tes ktasik menggunakan model pengukuran yang sangat sederhana,yakni
skor yang tampak merupakan penjumtahan dari skor mumi dan kesalahanpengukuran,
Hubungan antaraskor
tampak
(X),
skor murni
(T)
dankesaLahan pengukuran (E) dapat ditutis datam
persamaan:X=T+E.
Ada
tujuh
macam asumsiteori
ktasik.Menurut
Atten&
Yen (1979: 57-60) ketujuhasumsi
teori
klasik tersebut
yaitu:
('l)
terdapat
hubungan antara skortampak
(ob-served score) yang ditambangkan
denganhuruf
X,
skor
murni
(true
scoreJ yang
ditambangkan dengan
T
dan skor kasalahan(error)
yang ditambangkan dengan
E;
(2) skormurnj
(T) merupakannilai harapan
X (expected
value
of
X)
yaitu
E(X),
jadi
f
merupakan
harga
rerata djstribusi teorjtjk
skor X
apabila
orang yang sama dikenai tesyanq
sama beruLang
kali
denqan
asumsi pengutangan tesjtu
ditakukan tidak terbatas banyaknya dan setiap pengulangan tes adalahjndependen
satu
samalajn;
(3) tidak
adakorelasi antara
error
pengukurandan
skormurni; (4) korelasi antar
kesalahan
pada pengukuranpertama dan pada
pengukurankedua
adalah
(=0); (5)
jika
terdapat
dua tes untuk mengukuratrjbut
yang sama maka skor kesatahan padates pertama
(81)tidak
berkorelasi dengan skor murni pada tes kedua
(T;);
(6) menyajikantentang
pengertjan tesyang
pararet; (7) definisi tes
yang
setara (essentiallyequivolent),
Jika dua perangkat tes mempunyai skor-skor perolehan dan yang memenuhi asumsi1
sampai
5
dan
apabila untuk setiap populasi subyekXl
= XZ +ClZ'
dimana
C12
adatah
sebuah
bilangan
konstanta,
maka keduates
itu
disebut
tes yang paratet .Asumsi-asumsi
teori
kLasik sebagaimana disebutkan sebagai dasar dikembangkannyaberbagai
formula
yang
berguna untuk
mengetahui
karakteristjk
perangkat tesyajtu
reliabilitas, vatiditas, tingkatkesukaran, daya beda, dan kesa(ahan baku pengukuran.
I'lodel
RaschModel Rasch pertama kati
diajukan
olehGeorge
Rasch
sekitar
tahun
1956 yang
kemudian dikembangkan
di
Amerika
oLehBenjamjn
Wright
di
Universitas Chicago.Pa-rameter
butir
pada modelini
adatahtingkat
kesukaran
buti
r,
sedangkan parameter
lainnya
seperti
daya pembeda
dianggapsama,
dan
dugaan
atau
guessing
sama dengannot.
Berikut
inj
akandisajikan
for-muta modet
Rasch(Wright
&
Stone,
1979: 16).e,rp d8,
-
a,)
o'r
=
lt
+
exp lF,.-
d,)i
d
adatah petuang
peserta tes
YangmemiUki
kemampuanv
menjawab
butir
i dengan benar, av adatahtingkat
kemampuanpeserta
tes,
parameter
o
adalah tingkat
kesuLitan
butir
i,
dan exp adalah
bitangantransendentai yang
memitikj nitai
2,
7'18.Ketika
peserta
tes
v
tebih
memiliki
Karaklerlstik Perangkar... (Nalalina Premastuti Bratanif gturn)
akan
terjadi
selisih
posjtif
dan
probabititasuntuk
menjawabjtem iLebih
dari
0,5.
Jjka kemampuan seseorangjauh
metebihitingkat
kesulitan
item,
maka akan
terjadi
setisihpositif
yanglebih
besar, yang pada akhirnyaprobabilitas menjawab benar mendekati
'1, Tetapi ketikajtem
terlatu sukar djjawab oLehpeserta
tes.
kemudian dvlebih
kecrt dari di.seLisihnya menghasjtkan
angka negatif
sehjngga
probabititas peserta
tes
untuk
menjawab
benar
kurang
dari
0,5,
selanjutnya,
ketika tingkat
kesukaranitem
jauh
melampaui
kemampuan
seseorang,maka
probabititas
peserta
tes
menjawab
benar akan mendekati not.
Tingkat
kesukaran
pada
modet
Roschmerupakan
fungsi
dari
kemampuan
seseorang.
Seseorang yang
mempunyai
kemampuan
tinggi
akan merasa
mudah mengerjakanbutir
soat, sebaliknya seseorang yangmemitiki
kemampuan rendah akansutit
menjawab
butir
soat. Asumsi yang digunakan padamodel
Roschadatah: (1)
semuabutir
memitiki
daya pembeda yang sama, dan (2)petuanq
menjavr'abbutir
benar
bagi
yangmemitiki
kemampuan rendah sama dengannol.
Dengan
kata tain
semua
kurva
karakteristjk
butir
soaL adbtahsejajar
ataumendekati
sejajar,
karena
besarnya slope kurya sama dan memotong sumbuy di
titik
0
atau
mendekati 0.C.
Metode
Penelitian
Jenis
Penelitian
Penelitian
jni
merupakan peneutian yangmenggunakan
pendekatan
deskriptif
evatuatif.
Datam
peneLr'tian
ini
akan
diungkapkan
karakteristik
butir
tes ujian
teori
akuntansibaik
dari
indeks kesukaran, jndeks
pembeda,
pengecoh,
maupun
retiabititasnya yang
kemudian akandinitai
apakah
tetah
sesuai dengankriteria
ideal.Pengambilan Data
dan Waktu
PenelitianPengambitan
data
respon peserta tes
teori
akuntansi diLaksanakan di Kantor PusatPenitajan Pendidikan
BaUtbang DepdiknasJakarta.
Teknik
pengambilan
data
ini
menggunakan
teknik
dokumentasi.
Setanjutnya instrumen yang digunakan untuk melakukan
tetaah
kuatitatif
dikonsultasikan kepada ahli/pakar,Populasi
Penelitian
Jumtah
populasi
datam
penetitian ini
adatah sebesar 2.799 peserta
didik
(pesertates).
Subjek
dan Objek Penelitian.
Subjek
penetitian
ini
adatah
mata
petajaran akuntansi
jenjang
SMKtahun
Tabel: Hasil
PenelaahanButir
SoalAkuntansi
Berdasarkan AnalisisKualitatif
l',,lateri
2 5,11,23,29 8,1
3 14.11 11
4
5 'tl 11
Konstiuksi
1
2 8,10, r 1
3 4 5
6 33
1
n
8I
B alr asa
1 21,34,31
2 9.17.35 11
3
rl
Jrrnal Pendidlkan Ekon0nrldanAkunlansl, Vol 3, N0.2, Jufi2010
petajaran 2008/2009. Objek
penelitjan
ini
adatah respon peserta
ujian,
dan tembar soatujian
nasional
teori
kejuruan
program
keahUanakuntansijenjang
SMK tahun ajaran200817009.
Teknik Analisis Data
AnaLisis
data
datam
peneLiLian
inl
ditakukan dengan pendekatan
kuatitatif
dankuantr'tatif.
Pendekatankuatitatif
berupa anatisisdata metalui
penelaahanbutir
soat.TeLaah butir soat dilakukan dari aspek
materi,
aspek
konstruksi,
dan
asPek bahaia,
berdasarkan
kriteria
penetahaan
yang
ditetapkan oteh Pussijian Batitbang Depdiknas dalam
bentuk
format kartu
telaah
sebagajinstrumen
utama.
Pendekatankuantitatif
dilakukanmetalui
anatisisempiris
terhadapbutir
soatyang direspon oteh peserta
tes. Padapenetitian
inj
digunakan anallsisbutir
soaL
menurut
teori tes
ktasik,
dengan pro-gram ll,icrocot lteman versi 3.00 dan analisisbutir
soat menurut model Rasch dengan pro-graml
icrocot
Bigstep
versi 2.30,
dengantujuan untuk
saling metengkapi.Tab€l
D.
Hasil Penelitian dan
Pembaha5anHasiL Penelitian
Hasit Analisis
Kualitatif
Berdasarkan
anatisis secara
kuatitatif
sepertj
tampak padatabet
1di
atas, dapat disimpulkan bahwabutir
soatteori
akuntansi termasuk dalam kategori cukup baik. Hatjnj
djkarenakan
57,5%
butir
masuk
datam
kriteria
baik sementara
42,5%termasuk
datam
kriteria tidak
baik.Hasil Analisis
Kuantitatif
dengan PendekatanTeori
Tes KlasikTingkat
KesukaranBerdasarkan
hasit anatjsis denganpro-gtam
lteman,
tingkat
kesukaranbutir
soalAkuntansi
dapat ditunjukkan
pada Tabet 3berikut
ini.
Daritabel2
dj bawah dapat ditihat bahwaterdapat
3
(7,5%)butir
soal masuk dalamkategori
sukar,
12
(30%)butir
soat
masuk datam kategori sedang, dan 25 (62,5%)butir
soat
masuk
dalam kategori
mudah.
Kesukaran
Butir
Soal Akuntansi8,9,17,
Jum lah
Kesimputan yang
dapat
ditarik
adatah
sebagian
besar
butir
soat
tes
tersebut
dikategorikan mempunyai
tingkat
kesukaran yang sedang.Daya Beda
Hasit anatisis daya beda
butir
soaiteori
akuntansj dapat
ditjhat
pada Tabet 4 sebagaiberikut.
Dari
tabet 3
di
bawah,
dapat ditihat
bahwa 3'1 (77,5%)
butir
soat mempunyai dayabeda yang
baik
dan
9
(22,5%)butir
soat mempunyaj daya bedayang tjdak
bajkEfektifitas
PengecohHasit analisjs
efektifitas
pengecohbutir
soat akuntansj menggunakan program /temon djsajikan pada Tabet4
di
bawahini.
Dari hasit anatisis
butir soat
matematikayang
disalikan
pada
tabet
4
di
bawah,nampak
33
(82,5%)
butir
soat memiliki
pengecoh
yang
baik,
karena
memiliki
rpbi=negatif. Sedangkan pengecoh yang
tidak
baik sebanyak
7
(17,5',4)butlt
soal, karenamemjtiki
positjf
setain kunci.
Selain
itu
terdapat
3
butir
soat dengan perinqatan
"check
the key", yajtu
nomor8,9
dan 17.40 2:,
Tingkat
1,2,3,5,6,1,10,1 1,1 5,16,18,19.21,23,2
s,26,27,A,30,32,35,36,37,33,40.
4,1 2,13,1 4,20,22.24,28,31,33,3 4,38
Karakte stik Peran!kat. (Nata na Prema stull BrakringrLrm)
Tabel
l:
Daya BedaButir
Soal Akuntansi1,2,3,4,5,6,7,10,11,12,1 3,14,15,16,18,19, 20,21 ,22,23,2 4,25 ,26,21 ,28,25,30,31 ,32,
33.34.35.3637.3
ria"r t'"
r I
8'9'll1,2,3,4,5,6,1,10.11,12,1 3,14,15,16 18,19,20 21,23,24 25,26,27,28,29
fiili{
Postf selajnkuncijawaban 8,9,17,22,34,36,38
Skata
Statistik
Tabel
Efektifita5
PengecohButlr Soal
AkuntansiHasil
Analisis
Kuantitatif
denganModel
RaschTabel
6:
Statistlk
Tes Bahasalndonesia
dengan Program EigstpesKecocokan
dengan
ModelHasiL anahsis kecocokan model
butir
soatujian nasional
teori
akuntansj disajikan padatabel
7di
bawahini.
Berdasarkan
hasjl
analisis denganpro-gram Eigsteps pada Tabet
7
tersebut,
diperoleh informa5i
bahwabutlr
soal yangcocok dengan model
(/it)
sebanyak
31(77,5%). Sedangkan
butir
soal yang
tidak
cocok dengan
model
sebanyak9
(22,5%)Tabel
5:
SkataStatistik
Tes AkuntansiJumlah bmir soal 40 9. Skoa maksimum 37
2. Jumlah pesena tes 2799 10 l\,ledian
8
3. Rerata 21
,fi3
1i. Aldla 0i 794. Varian 23.218 12. SEM 2,267.
5. Simpanqan baku 4,818 13. l\4ean P 0,688
6, Skew -0,718 14. Mean item-tot 0,314
1. Kudo.sis 0,327 15. Mean bisedal 0,411
8. Skor minimum 6
Rem la kejalaha,r pe ngulluan
F
i
.-rra P.ndidilanL(onoriddrAtLn"-\ Vot 3 No.2 .u-iZ0-0
Tabel
7:
KecocokanButir
Soal denganModel
Raschouft < 2,00
d an P bis p osigif (coco k
denoan model)
1,2,3,6,7,8.9,1 0,11,12,13,15.1
6,11 ,18,15,21 ,23,25,26 ,21 ,28,
29,30,32,33,35,3 7,38,39,40.
31 175
ouft > 2.00 dan Ptbis
negatif (tidak cocok
denoan model)
4,5,1 4,20,22,24,i1,34,36. 9 22,5
Jur,.lah 40 100
8,9, r3,17
1,2,3,6,7,10,11,12,15,1 6,18,19, 21,23,25,26,27,28,25,30,33,35,31 38 33
Tabel
8:
Distrlbusl
Tingkat yangKesukaRn
Butir
SoalUjian
Nasional Teori Akuntansi Cocok denganModel
RachBerdasarkan
tabet
I
di
atas diperoleh
jnformasi bahwa dari
3l
butir
soatyang cocok dengan modeL,terdapat
butir
soal dengantingkat
kesukaranyang baik
sebanyak 26(83,87%).
Butir
soat
nomor
8,9,13,17
tergolong
butjr
soal sukardan
butir
nomor 32 mudah sehingga tergotongtidak
baik. Fungsilnformasi
Berdasarkan penghitungan
nitai
infomasjbutir,
semuabutir
memitiki
niLai infomasilebih
dari
0,7.
SeLanjutnya
nitaj
fungsi
iriformasi tes
maksimat sebesar 14,15 dan nilai ini tercapaijika
parameter kemampuan peserta sebesar-0,1.
Grafik nitai
informasites
besera hargastdndard
error
of
estima"tion
pada rentang"4,0
4,0,Setanjutnya dapat ditihat
tengkungan fungsi informast' tes TeoriAkuntansi sMK Bisnis dan Manajemendi
DIYtahun ajaran
2008/ 2009seperti
padacambar
5di
bawah.E
Gambar
2:
Kurye
Fungsilnformari
TesUjian
Nasional Teori Akuntansi r.6,o1.40
12;O
10,o
8,O
6,O
4,O
2,O
o,o
-4. -3,4 -2,4
-2,2-r,6
-r
-O,40,2
O,aI,4 2
2,6 3,2
3,a ata mampuanKa&klerislik Peranqkal ,, (Nata ina Premsstuti Brata
B.
PembahasanHasil Analisls
Kuatltatif
Secara
teoritis,
hasiI
tetaah kuatitatif
terhadap
butir.butir
yang
terdapat
padaperangkat
tes
teorl
akuntansj
SMK Bisnis dan Manajemendi
DIYtahun
aJaran 2008/2009, sebagian besar
butir
soat
sudah masuk datamkategori
bajk.
Hatini
terlihat
dari terpenuhinya hampir
semua
krite
apada aspek
materj,
konstruksi dan bahasa. Namundemikian
masihterdapat
beberapa soalyang belum
memenuhikdterja.
Pada
aspek
materi terdapat 13/butir
yang
tidak
memenuhi
kriteria.
Kriteria
pengecoh
tidak
dipenuhi oleh
6butir
yaknibutir 1,5,
8,'11,23, 29.
Sementarakriteria
kunci jawaban
tidak
dipenuhi
oleh butjr
17. Soat
No.
17terkait
dengantopik
bukubesar,
pitihan
yang
dianggap
sebaqai
jawaban adatah
E
dimana
bunyi pitjhan
jawabannya
adalah media
untuk
memposting transaksi
dari
beragam
akunke
datam
satu
akun.
Pitihan
ini
menjadi
tidak
tepat
karena betuin
memberikan
informasi
yangmemadai.
Untuk menjawabpertanyaan
no.17, pilihan
jawaban
Cmemberikan
informasi yang
sangat
memadai dan
lebih
tepat
bbrfungsi sebagaikunci jawaban.
Pada
kriteria
pitihan
ja\/aban
benar-benar
berfungsi
terdapat
satu
nomor
yakni
no.17
yang
tidak
memenuhi
kriteteria.
Pada aspek
kontruksi
terdapat
11item
yang
tidak
memenui
kriteria
yang
disyaratkan.
Pokok
(stem) soat
dan
jawaban pada
butir
8,10,11
tidak
dirumuskan
dengantegas.
Butir 33 tidak
memenuhi
kriteria
pitihan
jawaban,
angkaseharusnya
diurutkan berdasarkan
besarkecilnya
angka.
Untuk
kriteria
pitihan
javvaban homogen,
butir
8
dan 29 tidak
memenuhi persyaratan
tersebut.
Pada aspek bahasaterdapat 6
butir
yang
tidak
memenuhi
kriteria.
Butir
27, 30,
37tidak
memenuhi
kriteria
bahwa
kalimat
tidak
ditutis
dengan
menggunakan bahasa yangbaik
dan benar,
sesuai dengan
jenis
bahasanya.
Butir
9,17,35
tidak
memenuhikriteria
bahyr'akatimat
tidak
menimbutkanpenafsiran
ganda.Hasil Analisls
Kuantltatif
HasilAnalisls
TeoriTes
Klasik dengan Programlteman
Berdasarkan hasiI anatisis
teorl
tes klasik dengan programlteman
dapat dikemukakan beberapa pembahasan sebagaiberjkut.
Dari
hasit
anatisjs tingkat
kesukaran, dapatditihat
bahwa sebanyak 12 (30%)butir
soat masuk datam
kategorj
sedang,artinya
butir
soattersebut
sudah berfungsi denganbaik.
Sedangkan28
(70%)butir
soal
betumberfungsi
dengan
baik,
karena
butir
soattersebut
masukkategori tertatu
mudah dantertalu
sukar.Ditihat dari hasitanatisis daya beda, dapat
dikatakan
bahwa
hampir
selurHh
butir
Akuntansi berfungsi
dengan
cukup
baik,
karena sebanyak
37
butir
soat
atau
92,5%memenuhi persyaratan yang dltentukan,
artinya
sebagian besarbutir
soaltetah dapat membedakan kemampuan antara siswa yang mempunyai kemampuantinggi
dan
rendah.Ditinjau dari
distribusi
jawaban,
maka dapat dijetaskan bahvr'a sebagian besarbutir
masuk
kategori baik. Butir
soal yang baik
berdasarkan distribusi jawaban tes Akuntansi sebanyak 33
butir
soal
atau
82,5%. Hatini
menunjukkan
bahwa
pengecoh telah
berfungsi dengan
baik,
karena
sebagian besar pengecoh sudah dipitih oteh siswa yang mempunyai kemampuan rendah.HasiI anatisis
butir
soatAkuntansi dengan menggunakan lt€mon djperoteh skatastatistik
sebagai
berikut.
Rerata 5kor tampak peserta ddatah 27,503 dengannitai
simpangan baku sebesar 4,818 dan rentang skor dari 6 sampai dengan 37. Hargaikew
sebesar:0,718, tandanegatif
bermaknadijtribusi
menceng kekiri
hat
ini
dapat
ditihat darj
hargarerata
yang tebih keciLdarj
medjan (27,503 < 28) Reratatingkat
kesukaran
sebesar
0,688
menunjukkan
rerata jumtah
butir
soal yangdijawab
benar
oleh
siswa menujukkan
tingkat
kesukaranyang sedang, Dari
ha5il anatisisjuga
diperoteh
diperoleh
koefisien reiiabititas sebesar0,779 termasukperangkat tesyang sudah retr'abet, Nil.aiindek
retiabititas berkaitan denqan stondorerror of
measure"JunralPendidlkanIkonomidanAkLrnlansi,Vol.3,No.2,Juni2010
Leydens,
J.
A.,
Moskat,B.
M.
(2000).
Sco-rjng Rubrjc Development: Validity and
Retiabitity.
P rocti
cal
Assesment,
Reoseatch
&
Evoluation. Diambit
15Nopember
2009.
dari
http:
/I
po reon li n e. ne t I ge tvn. asp?v=7 8 n= 1 0.
Li,
H.
(2003).
The
Resotution
of
Some Paradoxs ReLatedto
Retjabitity
andVatidity.
Journol
of
Educational
andBehoviorol
stotistics, Vot.28,
No.2,pp.89-95.
Linn,
R,L.
(19891, Educotionlleasurement.
New York: lAacmilon Publishing Co,n'
pany
Mardapi,
Djemari.
(2008).
Teknik
Penyusunan
lnstrumen
Tes,dan
Nontes.Yogyakarta:
Mitra
Cendekia. Mehrens,W.A.,
Lehmann,l. J.
{1973\.Mea-surement
and Evaluotion
iniEduca-tion
ond
Psychology. New
York:
Reinhart and
Winston,
lnc.Nitko, A.
J.,
Brookkhart,5. M.
(1996). Edu-cationol Assessmentol
Students. New Jersey: PeorconlAerril
Prentice
Holl.sax, G.
(1980).
Principles
of
Educotionoland
Psychologicallleasurement
andEvaluation, san fransisco:
Phoenix Publishing services.Suryabrata, Sumadj
.
(2005). PengembonganAIat
Ukur
Psikologis.
Yogyakarta:Andi Offfset.
Wrjght,
B.D.&
Stone, M.H \1979). Best Test Design. Chicago: MesA
Press.wjberg, M.
(2004).An
Evatuationof
Theory Testin The
Swedish Driving"licenceTest.
6lo55icol Test Theory
vsltem
Response
Theory. Diambil tanggat
ISeptember
2009,
dari
httD:/
/
www
8.
u
mu.
se
/
e d m e a s/
pubtikationer/pdf/
(2003).
Undang"Undang
RlNomor
20,
tahun
2003,
tentang
Sistem Pendidikan Nasionat.
(2005). Peraturan
PemerintahRl Nomor
19,
Tahun2005, tentang
.
Standar Nasional Pendidikan.-,
(2007). Peraturan
Menteri
Rl Nomor20 tahun
2007, Tentang
Standar
Penitaian Pendidikan.