• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS COMPOUNDING AND DISPENSING STUDI K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS COMPOUNDING AND DISPENSING STUDI K"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS COMPOUNDING AND DISPENSING

STUDI KELAYAKAN APOTEK

APOTEK “LATIF FARMA”

DISUSUN OLEH

VEBRI FUAD LATIFIGANA

1408020023

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER XX

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2014

(2)

APOTEK

LATIF Farma

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh Apoteker. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.

Kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

(3)

dapat berorientasi pada pasien dan apoteker bersahabat dengan pasien (melayani pasien langsung) serta dapat melaksanakan pharmaceutical care dengan menerapkan pelayanan konseling serta monitoring pengobatan pasien khusus, sehingga dapat menjadi memajukan kesehatan nasional umumnya dan kemajuan profesi apoteker khususnya.

II. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK

1. Menjadikan apotek sebagai sarana kesehatan yang berdasar pada pharmaceutical care. 2. Menjadikan apotek sebagai sarana praktek kefarmasian.

3. Menjadikan apotek sebagai sarana berkonsultasi yang nyaman mengenai pengobatan pasien secara profesional.

4. Menyediakan dan melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan kepada pasien dan masyarakat dengan menjamin mutu dan kualitas produk obat dan alat kesehatan.

5. Memberikan kesempatan teman sejawat untuk ikut bersama--sama menjalankan pekerjaan kefarmasian secara profesional.

6. Memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

III. POFIL APOTEK

Nama Apotek : “LATIF FARMA”

Alamat Apotek : Jalan Veteran No 88 RT 02/IV Kalibogor, Purwokerto Barat

Apoteker Pengelola Apotek (APA)

Nama : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt

Alamat : Jl. Jayadiwangsa Gg 02 No 2, RT 03/IV Karanglewas Lor Purwokerto Barat.

Apoteker Pendamping (APEN)

Nama : Faizal Firmasyah Gunawan, S.Farm., Apt Alamat : Jl. Sendaduri no 34 Berubahan Purwokerto Karyawan

Nama : Eka Gitta Saputri

Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No 23 Purwokerto

(4)

VISI

Menjadikan Apotek sebagai sarana pelayanan kefarmasian yang bersahabat dan berkualitas serta meningkatkan edukasi kepada pasien yang berbasis

“Pharmaceutical Care”

MISI

1. Menerapkan salam, senyum, sapa dan sikap profesional pada setiap pelayanan kefarmasian yang dilakukan.

2. Menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan yang berkualitas dan terjamin mutu.

3. Melaksanakan pelayanan konseling (khususnya untuk penyakit mayor) secara profesional.

4. Melakukan monitoring pengobatan untuk pasien khusus.

5. Mengevaluasi setiap kegiatan praktek kefarmasian sehingga dapat meningkatkan mutu dalam pelayanan kefarmasian yang dilakukan.

6. Melaksanakan penyuluhan / edukasi kesehatan kepada masyarakat sekitar secara berkala (public health)

V. STRUKTUR ORGANISASI

 Jumlah Apoteker dan Karyawan :

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA) : 1 orang

2. Apoteker Pendamping : 1 orang

3. Karyawan : 1 orang

 Struktur Organisasi Apotek “LATIF”

VI. STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP) Apoteker Pengelola Apotek

(APA)

Apoteker Pendamping (APEN)

(5)

a. SOP Pemesanan Obat

1. Lakukan pemesanan obat pada PBF yang resmi

2. Gunakan Surat Pesanan (SP) untuk pemesanan obat sebanyak 2 rangkap, yang asli diberikan kepada sales dan salinannya disimpan sebagai arsip apotek.

3. Gunakan SP khusus untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika. 4. Sesuaikan jumlah dan jenis obat yang dipesan dengan kebutuhan apotek.

5. Periksa kembali nama obat dan jumlah obat sesuai kebutuhan sebelum di tandatangani 6. Tandatangani SP oleh Apoteker dan beri stempel apotek.

b. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang dari PBF : 1. Barang datang dari PBF, terima barang.

2. Periksa kesesuaian barang dengan SP (kesesuaian tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),

3. Periksa kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak), 4. Simpan barang digudang.

5. Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta stempel apotek,

6. Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek dan arsipkan faktur sesuai dengan nama PBF nya.

c. SOP Pelayanan Tanpa Resep :

1. Menyambut pasien yang datang dengan salam, sapa dan senyuman. 2. Perkenalkan diri (identitas diri).

3. Mendengarkan permintaan pasien dengan hati-hati.

4. Tanyakan obat yang diminta untuk siapa (usia, kondisi pasien apakah sedang hamil atau menyusui).

5. Tanyakan keluhan atau gejala yang dirasakan, serta durasi terjadinya sudah berapa lama.

6. Tanyakan riwayat penyakit kronis yang diderita (hipertensi, jantung, ginjal, diabetes) dan tanyakan gangguan mempunyai masalah pada lambung atau tidak.

7. Tanyakan penanganan atau kemungkinan obat yang sudah dikonsumsi.

(6)

9. Jika pasien sudah menyetujui, siapkan obat yang diminta pasien meliputi : nama obat dan jumlah obat.

10. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga.

11. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan memberikan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat.

12. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh

d. SOP Pelayanan Resep

1. Sambut pasien yang datang dengan senyum, sapa dan salam. 2. Perkenalkan diri (identitas diri).

3. Terima resep pasien, cocokkan resep dengan data pasien terkait nama, umur dan alamat.

4. Persilahkan pasien untuk duduk diruang tunggu yang disediakan. 5. Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, farmasetik dan klinik,

6. Jika ditemukan masalah pada skrinning resep, hubungi dan komunikasikan dengan dokter yang bersangkutan.

7. Periksa persediaan obat.

8. Jika persediaan obat tidak ada, lakukan komunikasi terhadap pasien.

9. Jika semua obat tersedia, lanjutkan menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga.

10. Jika pasien setuju dengan nominal harga obat, lanjutkan untuk menyiapkan obat. 11. Lakukan pengemasan dan beri etiket.

12. Teliti nama obat, jumlah obat dan kekuatan sediaan obat sebelum diserahkan ke pasien.

13. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,

14. Ucapkan terimakasih dan semoga lekas sembuh

15. Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien dalam dokumen khusus tentang pasien (PMR).

(7)

1. Sambut pasien yang datang dengan senyum, sapa dan salam

2. Siapkan PMR. Tanyakan informasi tentang pasien, meliputi: nama, usia, serta informasi lain yang diperlukan dan catat dalam PMR

3. Tanyakan keluhan pasien dan durasi keluhan serta tanyakan alasan menggunakan obat tersebut.

4. Tanyakan bagaiman kondisi pasien setelah penggunaan obat tersebut

5. Jika obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya.

6. Jika obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan.

7. Berikan informasi terkait obat yang digunakan pasien serta berikan edukasi terkait penyakit yang dialami pasien.

8. Tanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut.

9. Pastikan pasien paham kemudian lakukan verifikasi terhadap infomasi yang diberikan. 10. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh

f. SOP Konseling resep

1. Siapkan PMR, catat semua informasi pasien.

2. Sesuaikan resep yang diserahkan pasien dengan data pasien. 3. Tanyakan keluhan yang dirasakan pasien.

4. Cocokkan obat dalam resep dengan kondisi pasien.

5. Berikan informasi terkait obat-obatan yang diresepkan pada pasien, meliputi: aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan).

6. Berikan edukasi terkait penyakit pasien.

7. Berikan informasi pada pasien tentang Efek Samping Obat (ESO) yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi.

8. Tanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat.

9. Sarankan pasien untuk konsultasi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu.

10. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan pengobatan.

(8)

g. SOP PENYULUHAN

1. Mengamati masalah yang terjadi di lingkungan sekitar apotek terkait permasalahan penyakit maupun obat.

2. Menyusun materi yang sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi 3. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat

4. Mengajak masyarakat aktif dalam hal kesehatan

5. Menyampaikan materi dengan ramah tamah dan yang mudah di pahami oleh masyarakat sekitar.

VII. ANALISIS SWOT

Aspek Lokasi :

Berdasarkan lokasi dan keadaan penduduk di sekitar dapat dilakukan analisis SWOT sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strength)

 Lokasi didekat perumahan yang padat penduduk serta dekat jalan raya yang cukup ramai.

 Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan

kefarmasian pharmaceutical care

 Belum ada apotek di area sekitar/ jarak apotek kompetitor jauh

 Apoteker yang selalu stand-by di apotek, siap memberikan layanan

dan konsultasi seputar obat.

b. Kelemahan (weakness)

 Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan

belum mempunyai langganan yang loyal.

 Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu

apotek jaringan atau waralaba.

c. Peluang (opportunity)

(9)

 Jarak dengan apotek kompetitor cukup jauh sehingga memberi peluang besar bagi apotek “LATIF”untuk berkembang.

 Jumlah Penduduk, terutama daerah Terban dan Kota Baru

(sekitar lokasi apotek), cukup padat, sehingga menjadi sumber

pelanggan apotek yang potensial,

 Dekat dengan beberapa dokter umum sehingga diharapkan banyak pasien yang datang ke apotek

 Dekat dengan pabrik plastik sehingga pangsa pasar karyawan pabrik besar, bisa juga melakukan kerja sama dengan pabrik plastik jika memungkinkan.

d. Tantangan (threat)

 Pengetahuan masyarakat yang awam tentang pengobatan yang rasional.

 Terdapat Bidan desa didekat lokasi apotek yang lebih dahulu dipercaya untuk mendapatkan obat

 Kepercayaan terhadap apotek latif farma karena apotek ini masih baru di banding dengan apotek yang sudah lama

 Apotek kompetitor di sekitar apotek “Latif Farma”

No Nama Apotek Alamat Jarak dari apotek

“Latif Farma” 1 Apotek Kalibogor Jl. Yos Sudarso Kalibogor 2 km 2 Apotek Pahlawan baru Jl. Yos Sudarso 20

Kalibogor

2 km

3 Apotek Tanjung Sehat Jl. Pahlawan 421 Tanjung 2 km

Jumlah Penduduk dan Pola Penyakit : 1. Angka Kesakitan Nasional adalah 7,3% 2. Jumlah penduduk :

a. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Purwokerto Barat diketahui bahwa jumlah total penduduk di Kecamatan Purwokerto Barat tahun 2014 yang terdiri dari 7 Desa adalah sebagai berikut :

Laki-laki : 26.475 jiwa Perempuan : 26.759 jiwa

(10)

b. Sasaran pengoperasian Apotek “LATIF” mencakup 3desa yaitu dengan jumlah total penduduk adalah sebagai berikut :

Laki-laki : 4.875 jiwa Perempuan : 4.690 jiwa

Total : 9. 565jiwa

c. Penduduk yang diperkirakan sakit sekitar 7,3% x 9.565 jiwa = 698.3 jiwa.

d. Berdasarkan sistem kesehatan Nasional penderita yang mencari pengobatan adalah 60,3% sehingga :

60,3% x 698,3 jiwa = 421jiwa.

Sehingga jumlah penderita yang belum mendapatkan pengobatan adalah sekitar ... jiwa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

698,3 jiwa – 421 jiwa = 277,3 jiwa

e. Penderita yang mengobati sendiri diperkirakan 9 % maka : 9% x .277,3 jiwa = 25 jiwa

f. Jumlah penduduk yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan adalah : 277 Jiwa – 25 Jiwa = 252 jiwa

g. Adapun data pendukung lain yaitu :

Sarana Pelayanan kesehatan yang berada di sekitar apotek “LATIF FARMA” yaitu :

 Praktek dokter yang terletak ± 800 M dari lokasi apotek “Latif Farma”  Praktek bidan yang tersebar di tiap desa

Berikut adalah urutan delapan penyakit yang diambil dari data pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Purwokerto Barat pada tahun 2013 :

No. Nama Penyakit Jumlah

penderita (orang)

Persentase penyakit (%)

1 Infeksi saluran nafas atas (ISPA) 258 32,49%

(11)

3 Dermatitis 75 9,45%

4 Gastritis 60 7,56%

5 Hipertensi 91 11,46%

6 Demam typhoid 20 2,52%

7 Penyakit osteologi 80 10,08%

8 Diare 80 10,08%

JUMLAH KEBUTUHAN OBAT

No PenyakitNama

Lama Pengobatan

( Hari )

Nama Obat Aturanpakai

Jumlah

Paracetamol 500 mg 3x1 21 4.764

Amoxicillin 500 mg 3x1 21 4.764

Vitamin C 3x1 21 4.764

GG (jika batuk

berdahak) 3x1 21 4.764

DMP ( jika batuk

kering) 3x1 21 4.764

CTM 4 mg 3x1 21 4.764

Amoxicilin 500 mg 3x1 tab 500 mg

Asam mefenamat 500 mg 3x1 tab 9 1.029

3 Dermatitis 3

CTM 4 mg 3x1 9 594

Prednison 3x1 9 594

Ampicillin 500 mg 3x1 9 594

Hidrokortison cream

2% 3x1 1 66

4 Gastritis

6

Antasida 3x1 18 1.267

(12)

Omeprazol 1x1 6 422

5. Hipertensi

30

HCT 25 mg 1x1 30 2.401

Antalgin 500 mg

(jika perlu) 3x1 90 7.202

Captopril 12,5 mg 1x1 30 2.401

Captopril 25 mg 1x1 30 2.401

6. Demamtifoid (febris)

6

Kloramfenikol 500 mg 4x1 24 1.267

Cotrimoxazole 2x2 24 1.267

Paracetamol 500 mg 3x1 18 950

Vitamin B komplek 3x1 18 950

7 Penyakit

Vit B komplek 3x1 9 633

8 Diarrhea

5

Metronidazole 500 mg 3x1 15 264

Paracetamol 500 mg 3x1 15 264

cotrimoxazole 2x2 20 352

Vitamin B 6 3x1 15 264

Oralit 3x1 15 264

Ext. Belladona 3x1 15 264

(13)

PERINCIAN PENGADAAN OBAT BERDASARKAN

METODE ANALISIS VEN

Kelompok

obat Nama Obat JKO BS

JKO +

Amoxicillin 500 mg 5.793 869 6.662 300 1.998.600

Paracetamol 500 mg 5.028 754 5.782 150 867.300

Ampicillin 500 mg 594 89 683 300 204.900

Antasida 1.267 190 1.457 100 145.700

Captopril 12,5 mg 2.401 360 2.761 71 196.031

HCT 25 mg 2.401 360 2.761 25 55.220

Captopril 25 mg 2.401 360 2.761 147 405.867

Cotrimoxazole 1.267 190 1.457 150 218.550

Meloxicam 7,5 mg 422 63 485 1.485 720.225

Meloxicam 15 mg 211 32 243 990 240.570

Ext. Belladona 264 40 304 90 27.360

Metronidazole 500 mg 264 40 304 150 45.600

Chloramfenikol 1.267 190 1.457 150 218.550

Ibuprofen 633 95 728 150 109.200

Prednison 594 89 683 40 27.320

CTM 4mg 5.358 804 6.162 20 123.240

Jumlah 5.604.233 Esensial GG (jika batuk

berdahak)

4.764 476 5.240 50 262.000

(14)

kering)

Diklofenak K 1.029 103 1.132 150 169.800

Asam mefenamat 1.029 103 1.132 150 169.800

Hidrokortison cream 2%

66 7 73 2.680 195.640

Cimetidin 845 83 928 80 74.240

Omeprazol 422 42 464 70 32.480

Antalgin 500 mg 7.202 72 7.274 55 400.070

Piroxicam 10 mg 422 42 464 75 34.800

Piroxicam 20 mg 422 42 464 105 48.720

Oralit 264 26 290 350 101.500

Jumlah 2.013.050

Non esensial

Vitamin B1 633 32 665 25 16.625

Vitamin B6 264 13 277 25 6.925

Vitamin B12 633 32 665 25 16.625

Vitamin B complek 1.583 79 1.662 25 41.550

Vitamin C 4.764 238 5002 55 275.110

Jumlah 356.835 Total 7.974.118

Keterangan :

JKO : Jumlah Kebutuhan Obat (Jumlah Penduduk Sakit x Prosentase Penyakit x Jumlah Obat) BS : Buffer Stok (Vital: 15%, Esensial:10%, Non Esensial: 5%)

Total Harga : (JKO+BS) x Harga

VIII. ANALISIS KEUANGAN

ASPEK PERMODALAN

A. Modal Apotek

I. Modal Tetap

(15)

Kontrak ruko @5tahun = Rp. 25.000.000,-Renovasi/dekorasi = Rp.

15.000.000,-Total = Rp.

40.000.000,-2. Perlengkapan dan peralatan apotek

a. Alat penyimpanan perbekalan farmasi

1. Lemari atau etalase tempat penyimpanan obat = Rp.

6.500.000,-2. Lemari pendingin atau kulkas = Rp.

1.500.000,-3. Lemari untuk menyimpan Psikotropika = Rp.

270.000,-4. Lemari untuk menyimpan Narkotika = Rp.

300.000,-b. Alat untuk pembuatan, pengolahan dan peracikan obat

1. Timbangan gram dan miligram dengan enam

anak Timbangan yang sudah ditara = Rp.

4.000.000,-2. Alat racik (mortir, stamper, sudip) = Rp.

400.000,-3. Alat-alat gelas = Rp.

300.000,-4. Meja racik = Rp.

300.000,-5. Rak tempat pengeringan alat = Rp.

100.000,-6. Wastafel = Rp.

300.000,-c. Perlengkapan etiket dan wadah pengemas

1. Label, dan etiket = Rp.

50.000,-2. Wadah pengemas atau bahan pengemas = Rp.

150.000,-d. Alat-alat dan perlengkapan administrasi

1. Buku surat pemesanan obat = Rp.

50.000,-2. Buku faktur penjualan = Rp.

30.000,-3. Buku nota penjualan obat = Rp.

40.000,-4. Buku kuitansi = Rp.

20.000,-5. Buku pemesanan obat psikotropika = Rp.

(16)

25.000,-14.Stampel dan tinta = Rp.

120.000,-15.Alat tulis kantor = Rp.

230.000,-e. Buku-buku standar

1. Farmakope Indonesia Edisi terbaru = Rp.

200.000,-2. ISO = Rp.

50.000,-3. MIMS = Rp.

80.000,-4. Kumpulan perundang-undangan apotek = Rp.

50.000,-5. Buku pendukung kefarmasian lainnya = Rp.

100.000,-f. Perlengkapan dan peralatan yang lain

1. Papan nama Apotek = Rp.

400.000,-2. Papan nama Apoteker dan SIA = Rp.

120.000,-3. Meja dan kursi apoteker (konsultasi) = Rp.

450.000,-4. Meja kasir = Rp.

230.000,-5. Kursi tunggu pasien = Rp.

100.000,-6. Alat pemadam kebakaran = Rp.

500.000,-7. Kalkulator = Rp.

120.000,-8. Telepon = Rp.

300.000,-9. Tempat sampah dan alat kebersihan = Rp.

100.000,-10.Perijinan = Rp.

2.000.000,-Jumlah =Rp.20.020.000,- Jumlah Modal Tetap

=Rp.60.020.000,-II.Modal Operasional

a. SDM ( Tenaga kerja )

Besarnya gaji atau jasa profesi untuk SDM (tenaga kerja) yang diperlukan untuk pengelola apotek yaitu :

1. Satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) = Rp.

1.700.000,-2. Satu orang Apoteker Pendamping (APEN) = Rp.

900.000,-3. Satu orang tenaga administrasi = Rp.

400.000,-Jumlah =Rp.

3.000.000,-Dalam 1 tahun = 12 x Rp. 3.000.000,-

(17)

2.600.000,-Jumlah Beban Gaji atau Jasa Profesi (1 tahun) =

Rp.38.600.000,-b. Pengadaan obat, alkes, dan susu

1. Pengadaan obat generik = Rp. 7.974.118,-2. Pengadaan obat paten (branded) = Rp.

5.559.912,-3. Obat bebas, kosmetik dan susu

=Rp.12.500.000,-4. Pengadaan alat kesehatan atau laboratorium = Rp.

1.500.000,-5. Pengadaan jamu dan Obat tradisional = Rp.

3.000.000,-Jumlah Pengadaan Obat dan Alkes =

Rp.30.534.030,-c. Biaya listrik dan telepon = Rp.

300.000,-d. Air PAM = Rp.

100.000,-e. Internet = Rp.

100.000,-f. Cadangan modal = Rp.

7.000.000,-Jumlah Modal Operasional = Rp.69.634.030,-

III. Rekapitulasi Modal Apotek

A. Modal Apotek

a. Modal tetap

1. Bangunan baru dibangun = Rp

50.000.000,-2. Peralatan dan perlengkapan apotek =

Rp.20.500.000,-Total Modal Tetap =

Rp.70.500.000,-b. Modal Operasional

1. SDM ( gaji dan THR ) =

Rp.38.600.000,-2. Pengadaan obat dan Alkes = Rp.

30.534.030,-3. Listrik dan telepon = Rp.

300.000,-4. Air PAM = Rp.

100.000,-5. Internet = Rp.

100.000,-6. Cadangan Modal = Rp.

59.865970,-Total Modal Operasional = Rp. 76.634.000 Total Modal Apotek (APA 100%) =

Rp.200.000.000,-B. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun Pertama

(18)

a. SDM

1. Satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) = Rp.

1.700.000,-2. Satu orang Apoteker Pendamping (APEN) = Rp.

900.000,-3. Satu orang tenaga administrasi = Rp.

400.000,-Jumlah = Rp.

3.000.000,-b. Biaya lain-lain

1. Biaya administrasi = Rp.

50.000,-2. Biaya listrik, air, telepon dan internet = Rp.

500.000,-3. Biaya pemeliharaan = Rp.

50.000,-Jumlah = Rp. 600.000,-Jumlah Biaya Rutin per-Bulan Tahun Pertama =

Rp.3.600.000,-II.Biaya Rutin Tahun I

a. Biaya rutin per-Bulan x 12

(Rp.3.600.000,- x 12) =

Rp.43.200.000,-THR = Rp.

2.600.000,-Total Biaya Rutin per-Tahun

=Rp.45.800.000,-III. Proyeksi Pendapatan Tahun I

a. Jenis Pendapatan

Dalam 1 tahun “LATIF FARMA” melakukan pelayanan kefarmasian selama 345 hari, dan 15 hari tidak beroperasi sebab untuk libur hari raya maka proyeksi pendapatan untuk tahun 1 yaitu sebagai berikut :

1. Resep

Asumsi ; Resep yang masuk 5 resep/hari @ Rp. 50.000,-345 x 5 x Rp. 50.000,- = Rp.

86.250.000,-2. Swamedikasi

Asumsi ; Swamedikasi 20 kasus/hari @ Rp.

(19)

3. Obat bebas

345 x Rp. 250.000,- = Rp.

86.250.000,-4. Jamu atau obat tradisional

345 x Rp. 200.000,- = Rp.

69.000.000,-5. Susu, kosmetik, dan peralatan sanitasi

345 x Rp. 300.000,- = Rp.103.500.000,-

6. Alkes dan lab

345 x Rp. 100.000,- = Rp.

34.500.000,-Total pendapatan Tahun I =

Rp.586.500.000,-b. Pengeluaran Tahun I

1. Pembelian Obat Resep

(100/125 x 86.250.000) (Margin : 25%) = Rp.

69.000.000,-2. Swamedikasi

(100/140 x 172.500.000) (Margin : 40%) =

Rp.123.214.286,-3. Obat Bebas

(100/110 x 86.250.000) (Margin : 10 %) = Rp.

78.409.091,-4. Jamu atau Obat Tradisional

(100/115 x 69.000.000) (Margin : 15%) = Rp.

60.000.000,-5. Susu, Kosmetik, dan Peralatan Sanitasi

(100/110 x 103.500.000) (Margin : 10%) = Rp.

94.090.909,-6. Alkes dan Lab

(100/125 x 34.500.000) (Margin : 25%) = Rp.

27.600.000,-Total Biaya Variabel =

Rp.452.314.286,-7. Biaya Rutin Tahun I = Rp. 45.800.000,-

Total Pengeluaran Tahun I =

(20)

Pendapatan Tahun I = Rp.

586.500.000,-Pengeluaran Tahun I = Rp. 498.114.286

Laba Bersih Tahun I = Rp.

88.385.714,-IV. Pajak

Pajak

Pajak dihitungdengan system norma yaitu 20% dari omset selama 1 tahun dan dikurangi penghasilan tidak kena pajak.

Penghasilan netto = 20% x omset 1 tahun = 20% x 586.500.000 = Rp.117.300.000 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) PTKP Wajib Pajak =Rp. 15.840.000 Wajib Pajak yang Kawin =Rp. 1.320.000

Istri = Rp. 2.025.000

Anak (2) =Rp. 2.025.000

=Rp. 23.235.000

Penghasilan Kena Pajak (PKP) =Penghasilan Netto-PTKP

=Rp.117.300.000-Rp. 23.235.000 =Rp.94.065.000

Penghasilan 50.000.000-250.000.000 dikenakan pajak 15% pertahun =Rp. 94.065.000 x 15% = Rp. 14.109.750

Dibayarkan tiap bulan ke kantor pajak = Rp.14.109.750: 12 = Rp.

1.175.812,5,-V. Analisis Keuangan

a. Pay Back Periode (PBP)

PBP = Total InvestasiLaba ×1Tah un

= Rp .Rp .200.000 .00088.385.714 ×1Tah u n

(21)

b. Break Event Point (BEP)

BEP =

1

1−BiayaVariabelPendapatan

× Biaya Tetap

=

1

1−RpRp..452 .314 .286586.500 .000

× Rp .45.800 .000

= Rp. 200.183.009 / tahun

= Rp. 16.681.917 / bulan

= Rp. 556.063.914 / hari

c. Persentase BEP

% BEP = Pendapatan – Biaya variabel ×Biaya Tetap 100 %

= Rp .586.500 .000Rp .45.800 .000Rp.453.314 .286×100 %

= 34,39 %

d. Kapasitas BEP dalam Resep

Kapasitas BEP = ( 1 - % BEP ) x Resep dalam 1 tahun = ( 1- 34,39% ) x 1725 Resep

= 1.132 lembar resep / tahun = 94 lembar resep / bulan = 3,1 lembar resep / hari = ± 3 lembar resep / hari e. Return On Investment (ROI)

ROI = Total Investasi ×Laba 100 %

= Rp .Rp .200.000 .00088.385.714 ×100 %

(22)

IX. KESIMPULAN

a. Lokasi calon Apotek di Jalan Veteran No 88 RT 02/IV Dusun Kalibogor Desa Rejasari, , Kecamaan Purwokerto Barat. Jumlah penduduk sekitar apotek yaitu ± 53.243 jiwa

b. Analisis keuangan :

- PBP : 2,26 tahun

- BEP : Rp. 556.063.914/hari

- % BEP : 34,39 %

- Kapasitas BEP dalam resep : ± 3 lembar resep / hari

(23)

Berdasarkan analisis studi kelayakan ini, Apotek “Latif Farma” dinilai layak untuk didirikan sebagai upaya untuk menyalurkan obat yang berkualitas, aman dan bermutu kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat kelurahan Sudimara.

X. PENUTUP

Demikian proposal Studi Kelayakan Apotek “Latif Farma” kami susun, kami menyadari jika dalam penyusunannya masih banyak kekurangan. Kritik dan saran membangun sangat kami nantikan demi mendapatkan hasil yang terbaik. Semoga kehadiran kami dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar dan pembangunan khususnya dalam bidang kesehatan.

Purwokerto, 5 Juli 2014 Penyusun,

(24)

1. Logo Apotek

2. Peta Lokasi

(25)

No Keterangan

1. Rumah Sakit Islam Purwokerto (Jl. H.Masyhuri No 39 , Rejasari) 2. Apotek Pahlawan Baru (jalan yos sudarso 20, kalibogor)

3. Pom Bensin Kalibogor

4. Apotek Kalibogor (Jl. Yos Sudarso Kalibogor) 5. Pabrik Plastik SETIA KAWAN kalibagor

6. Masjid Ambaradi Kalibogor

7. CALON LOKASI APOTEK “Latif Farma”

8. PT Coca-Cola Distribution Indonesia Purwokerto Alamat lengkap Jl Veteran 691, Pasirmuncang

9. Stasiun Kereta Api Purwokerto 10. Balaidesa Rejasari (Jl. H. Masyhuri No. 36)

11. Apotek Tanjung Sehat (jalan pahlawan 421 tanjung purwokerto) 12. Pasar PON (jalan Yos Sudarso)

3. Denah Ruangan Apotek

Keterangan

Huruf Keterangan

A Meja Display/Etalase

B Tempat Kasir

C Pintu Dorong

D Lemari Penyimpanan Obat

(26)

F Lemari Psikotropik

G Lemari ES

H Ruang Konseling

I Toilet

J Wastafel

K Sofa Tempat Tunggu

L Meja

M Wastafel

O Tanaman Hias

P Meja konseling

Q Lemari Medical Record

R Wastafel

Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor

APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt

SIPA: 03.08..6688

Kalibogor,

APOTEK “Latif Farma”

Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor

APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt

SIPA: 03.08..6688

No: tgl:

APOTEK ALIYAN

Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor

APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt

SIPA: 03.08..6688

No: tgl:

OBAT LUAR

(27)

Jumlah Nama Barang Harga

Total

3. Surat Pemesanan

APOTEK ALIYAN

Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor

APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt

SIPA: 03.08..6688

SURAT PESANAN NARKOTIKA

No.

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor

APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt

SIPA: 03.08..6688

SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

No.

Yang bertanda tangan di bawah ini:

(28)

REGISTER NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA APOTEK “LATIF FARMA”

Bln Stock Awal

Penambahan Pengurangan

Stock Akhir Paraf

Pembelian Resep Sediaan

Tgl Jml PBF No.

Faktur Tgl No.

R/ Jml

Nama & Almt

px

Nama

dokter Tgl Jml

Kalibogor, Apoteker Pengelola Apotek

(29)

LAPORAN NARKOTIKA

Nama : APOTEK “Latif Farma

Alamat : Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor

Bulan : Tahun :

No Nama

Obat Satuan

Stock Awal

Penerimaan Jumlah Seluruh

Penggunaan Stock Akhir

Dari Jumlah Untuk Jumlah

Kalibogor, Apoteker Pengelola Apotek

(30)

LAPORAN PSIKOTROPIKA

Nama : APOTEK “Latif Farma”

Alamat : Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor

Bulan : Tahun :

No Nama

Obat Satuan

Stock Awal

Penerimaan Jumlah Seluruh

Penggunaan Stock Akhir

Dari Jumlah Untuk Jumlah

Kalibogor, Apoteker Pengelola Apotek

Referensi

Dokumen terkait

Berikut pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh kunjungan wisatawan terhadap kesejahteraan masyarakat lokal Desa Rumbia dengan

Malaria tropika- fal%iparum malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak

Saat 1 hari SMRS itu pasien membuang sayuran yang telah dia buat dan mengatakan bahwa itu adalah  barang haram dan dibuang di depan rumah orang lalu di buang

Hal ini mengindikasikan bahwa kelima variabel tersebut tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang literate (paham dan mampu) dalam mengelola keuangan bagi

Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas a khir dengan judul “ Sistem

Hasil survey kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan 185 orang per 1000 penduduk Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa stres melalui Sing-a-Song Stress Test (SSST) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap selective attention pada

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai evaluasi kesesuaian lahan tegalan di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, maka dapat disimpulakan bahwa evalusi