MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEYNOTE SPEECH
PERAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
DALAM MEMBANGUN KUALITAS HIDUP
MANUSIA DI INDONESIA
Prof. Dr.dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K)
Menteri Kesehatan RI
Disampaikan pada Kongres ke-2 INA-HEA
Jakarta, 8 April 2015
MENTERI KESEHATAN
SISTEMATIKA
Tantangan Pembangunan Kesehatan
Strategi Pembangunan Kesehatan
JKN – Sistem Pembiayaan Pelayanan Kes.
Harapan pada Ahli Ekonomi Kesehatan
1
3
2
INDONESIA:
Dalam Konteks Sosio
Politik dan Geografis
•
Jumlah Penduduk: 240 juta (estimasi
2013)
•
GDP per kapita $3,592 (2012)
•
Koefisien Gini meningkat dari 0.37
(2012) ke 0.41 (2013)
•
Luas Wilayah: 1.9 juta kilometer2
•
17,504 pulau
•
34 Kementerian
•
34 provinsi, 511 Kabupaten/Kota,
6994 Kecamatan , 72944 desa
•
9655 Puskesmas
•
Demokrasi baru/
new democracy
,
desentralisasi
•
Pemilihan Presiden langsung
Piramida Penduduk
Indonesia
2012
BPS, Susenas 2012
Posisi HDI Indonesia urutan ke-5 di
negara ASEAN (2014)
HDR, 2014
Ranking
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
71,17
70,59
71,76
72,27
72,77
73,29
73,81
Usia harapan hidup
70,07
tahun
Rata-rata lama
sekolah 8,14 tahun
Angka Melek Huruf
94,14%
Rata-rata pengeluaran
per bulan
Rp. 643.360
Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia (2007 – 2013)
BPS, 2014
6 MENTERI KESEHATAN
TREN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI
INDONESIA (2011-2013)
7 (SUSENAS, BPS 2013)(Dalam ribuan)
28,28 Juta Penduduk
Miskin Indonesia.
Penerima bayar iur JKN
sebanyak 90,2 juta jiwa.
???
APAKAH AKI TERKAIT
KEMISKINAN
TERKAIT
KESEHATAN
ATAU
MUTU
TENAGA
KESEHATAN
ATAU
ADA HAL YANG LAIN
DI
LUAR
SEKTOR
KESEHATAN?
ATAU
TENAGA
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I2005 -2009
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
Bangkes
diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia VISI: MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN RPJMN II 2010-2014 2015 -2019RPJMN III 2020 -2025RPJMN IV
KURATIF-REHABILITATIF
PROMOTIF - PREVENTIF
VISI DAN MISI PRESIDEN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dlm budaya
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia
3 D IM EN SI PE M BA NGU NA N :P EM BA NGU NA N MA NUSI A, SE KT O R U NGGU LA N, P EME RA TA AN DA N K EW IL AY AH AN NO RMA PE M BA NGU NA N K ABI NE T K ER JADTPK
PROGRAM INDONESIAPINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PARADIGMA
SEHAT
PENGUATAN
YANKES
JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL
Paradigma
Sehat
Program
• Peng-arusutama-an
kesehatan dalam
pembangunan
• Promotif - Preventif
sebagai pilar utama
upaya kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat
Penguatan
Yankes
Program
•
Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
•
Optimalisasi Sistem
Rujukan
•
Peningkatan Mutu
JKN
Program
•
Benefit
•
Sistem pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
•
Kendali Mutu &
Kendali Biaya
•
Sasaran: PBI & Non
PBI
Tanda kepesertaan
KIS
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk)
Beban Penyakit di Indonesia
56%
37%
7%
Cedera
Penyakitmenular
11 Penyakit tidak menular1990
2010
Penyakit tidak menular Sumber IHME: 2010 43% 49% 8%2000
Cedera Penyakit menular33
%
58
%
9%
Cedera Penyakit menular
Penyakit tidak menular
SEPULUH FAKTOR RESIKO TERTINGGI
12Sumaber International Health Metric Evaluation, 2010
Sepuluh Faktor Resiko Utama dengan Beban yang
ditimbulkan
DALYs share
Pola makanan yang tidak baik/beresiko
10.7%
Tekanan darah tinggi
10.0%
Merokok
8.3%
Pencemaran udara dalam rumah tangga
5.9%
Kadar Glukosa Darah Puasa tinggi
4.7%
Aktifitas fisik yang tidak memadai
3.1%
Pekerjaan yang beresiko tinggi
2.9%
Index massa tubuh
2.8%
Kekurangan zat besi
2.4%
MDGS YANG BELUM
TERCAPAI
13
+
8AGENDA PEMBANGUNAN
PASCA-2015
1
Mengakhiri Kemiskinan
2 Memberdayakan Anak Perempuan, KaumPerempuan dan Pencapaian Kesetaraan Gender 3 Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Penerapan Belajar Seumur Hidup 4
Menjamin Hidup Sehat
5
Menjamin Ketahanan Pangan dan Gizi
Baik
6
Menjamin Tersedianya Akses Air
Bersih dan Sanitasi
7 Membangun Ketahanan Energi Berkelanjutan Menciptakan Lapangan Kerja, Penghidupan Berkelanjutan, dan Pertumbuhan Berkeadilan 9 Mengelola Aset Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan 10 Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan efektif 11 Menjamin Kehidupan Bermasyarakat yang Aman dan Damai 12 Menciptakan Lingkungan Global yang Kondusif sebagai Katalisator Pembiayaan Jangka panjang
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
•
↙
angka kematian
•
↙
angka kemiskinan
•
↙
angka kesakitan
Pencapaian
MDGs dan Post
2015
•
↗
akses pelayanan
•
Pelayanan yang terstruktur
•
Pelayanan yang efisien &
efektif
Implementasi
JKN
Derajat
kesehatan
rakyat yg
setinggi-tingginya
80,71%
Penduduk merokok dalam rumah dengan anggota rumah tanggaBPS, 2014
Persentase Penduduk Berumur > 10 Tahun
Pertama Kali Merokok
Provinsi
TertinggiBangka Belitung
16,56
batang TerendahDI Yogyakarta10,31
batangBPS, 2014
Rata-rata Batang Rokok yang dihisap setiap hari
oleh Penduduk Berumur 10 tahun ke atas
DAMPAK PERKEMBANGAN
TERHADAP PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Biaya langsung dan
tidak langsung
33 miliar euro/tahun
(pada negara anggota EU di 2002: Fry
dan Finley, 2005)
‘
Cost of Value
’
‘
Intangible Cost
’
PROGRAM INTEGRASI
Perilaku
Sosial
Negatif?
Tahun 18
BONUS
DEMOGRAFI
2020
mayoritas penduduk
USIA PRODUKTIF
menentukan
peluang Indonesia
menjadi
NEGARA MAJU
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 950 1 955 1 960 1 965 1 970 1 975 1 980 1 985 1 990 1 995 2 000 2 005 2 010 2 015 2 020 2 025 2 030 2 035 2 040 2 045 2 050 P e rs e n ta s eB onus demografi dan jendela peluang
M uda
Lansia
Bonus
Demografi Jendela peluang
19
KERUGIAN EKONOMI AKIBAT PENYAKIT
FILARIASIS
HIV +
AIDS
MALARIA
Rp. 13,2 T /
Tahun
kasus 2012 : 591.823
Hari produkif hilang : 1,575
Jumlah hari produktif yang hilang dari semua kasus HIV :
932.121.225
Jumlah hari tidak produktif sebenarnya : 626.484.858
Pendapatan rata rata UMR per hari (Rp) : 79.000
Rata2 prev.: 4,7 %
Jumlah pddk berisiko :
102.279.736 orang
Jumlah pddk terinfeksi
: 4.897.148 orang
Asumsi total kerugian
per kasus
(berdasarkan UMR
2013) : 2.753.368/
tahun
Total kasus malaria yg berobat dg ACT (2012) :
417.000
kasus malaria di
masyarakat : 1.237.389
Hari produktif yg hilang : 5
Jumlah hari produktif yang hilang : 6.186.944
Jumlah hari tidak produktif sebenarnya : 4.640.208
Pendapatan rata2 UMR per hari (Rp) : 79.000 Jumlah kematian ODHA (50%) : 295.911,50 Tahun yg hilang : 35 Total thn produktif hilang : 10.356.903
Total hari produktif hilang : 3.780.269.413
Pendapatan rata rata UMR per hari (Rp) : 79.000 Kerugian kematian akibat HIV-AIDS (Rp) : 298.641.283.587.500
Rp. 51,5 T /
Tahun
Rp. 350 T /
Tahun
Rp. 366 M/
Tahun
STATUS KESEHATAN PEREMPUAN
Anemia 23,9%
Kanker payudara
28,7%
Ca serviks 12,8%
ASFR 48%
AKI 359/100.000 KH
KDRT 280.710
IRT banyak
dilaporkan
menderita
AIDS: 6.539
kasus
KEK pada WUS 15-19 thn: 38.5% (hamil); 46.6% (tdk hamil)
Kondisi geografis
Faktor budaya
Pendidikan
rendah
Sosial ekonomi
rendah
Ketidaksetaraan gender:
diskriminasi, subordinasi,
rentan mengalami kekerasan,
peran ganda
Kurangnya akses
ke pelayanan
kesehatan
TFR 2.6
Ketidakberdayaan
perempuan dlm mengambil
keputusan
Status gizi dan
kesehatan rendah
Persentase AIDS terbanyak pd usia
produktif 30-39 thn (42%) & 20-29
thn (36.9%), lbh bnyk pd perempuan
(68%)
Ibu Hamil
dengan HIV
2061
Anemia remaja puteri
•
Prevalensi anemia remaja = 18,4%(15-24 thn), 26,4%(5-14 tahun)Riskesdas 2013
•
Jumlah remaja putri : 22.136.584
Pengobatan anemia
(sumber : Adolescent Jobs Aid):
•
3 tablet besi (II) 200 mg + 0.25 mg sulfat per hari x 90 hari
•
Albendazole 400 mg (atasi masalah kecacingan)
•
Economic loss
≈
cost pengobatan
≈ 10
T
= (18,4% x 22.000.000* x 270 tab x Rp.90**) + (18,4% x 22.000.000 x Rp.549) =
Rp.
10.058.875.200.000,-*Kemenkes No. 436 tahun 2013 tentang HET Obat Generik, *Jumlah Sasaran Penduduk 2014, Pusdatin,
Kehamilan remaja
•
ASFR 15-19 tahun (≈ Angka kehamilan remaja ) = 48/1000 kelahiran (SDKI 2012)
•
Estimasi jumlah kelahiran (lahir hidup) 2014 = 4.809.304 (Jumlah Sasaran Penduduk 2014,
Pusdatin)
•
40% remaja hamil tidak melanjutkan pendidikannya (Preventing Teen Pregnancy 2010-2015,
CDC)
•
Rata-rata upah buruh/karyawan pegawai (BPS 2012) = Rp 1,6 juta/ bulan
•
Economic loss setahun
≈
Beban Ekonomi Kesehatan Remaja
Loss = 48/1000 x 4.809.304 x 40% x Rp. 1.600.000 x 12 bulan = Rp 1,77 T
•
The Copenhagen Consensus 2012
:
Para ekonom terkenal dunia
mengidentifikasi cara paling
cerdas mengalokasikan uang untuk
menghadapi 10 tantangan utama
dunia adalah:
Investasi untuk
perbaikan status gizi penduduk
•
Investasi pada gizi dapat membantu memutus lingkaran kemiskinan
dan meningkatkan PDB negara
2 hingga 3% per tahun.
•
Investasi
$1
pada gizi dapat menghasilkan kembalinya
$30
dalam
peningkatan kesehatan, pendidikan dan produktivitas ekonomi.
Investasi Gizi untuk pembangunan manusia
• Sumber: SUN Movement Secretariate, 2013
Rasio “Manfaat-Biaya” untuk paket inti intervensi
spesifik gizi dengan cakupan >= 90% untuk
menurunkan Stunting
Indonesia: 48
Setiap investasi 1 USD u/
menurunkan Stunting akan
memberikan manfaat 48 kalinya
(48 USD)
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN KESEHATAN (1)
PEMBIAYAAN KESEHATAN
DERAJAT
KESMAS
TERSEDIA DG JML YG
MENCUKUPI,
BERKESINAMBUNGAN
TERALOKASI
SECARA ADIL,
MERATA
TERMANFAATKAN
SECARA EFEKTIF
DAN EFISIEN
MENJAMIN
TERSELENGGARANYA
PEMB KESEHATAN
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN KESEHATAN (2)
ANGGARAN
KESEHATAN
Minimal 5%
dari APBN
diluar gaji
Minimal 10%
dari APBD
diluar gaji
Anggaran kesehatan diprioritaskan utk pelayanan publik yg besarannya
sekurang2nya 2/3 darianggaran kesehatan
Askes
(PNS, Pens PNS)
Jamsostek
(Pekerja sektor formal)
Jamkesmas
(penduduk miskin)
Jamkesda
TNI/Polri
86,4 Juta
4,5
Juta
8,1
Juta
4,2
Juta
16,3
Juta
INTEGRASI BEBERAPA SKEMA JAMINAN KESEHATAN
MENJADI JKN (1 JANUARI 2014)
Pool
tunggal, Pembayar tunggal:
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
dikelola oleh BPJS Kesehatan
Semua masyarakat Indonesia berhak mendapat JKN untuk mencapai tujuan Pelayanan
Universal pada 2019. Program JKN merupakan loncatan besar untuk penyatuan
27
ProyeksiJumlahPendudukdanTargetPesertaJKN2014-2019
PERLUASAN PESERTA 2015 &
PROYEKSI KEPESERTAAN 2014-2019
NO
RINCIAN
KEGIATAN
JUMLAH
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK & TARGET
PESERTA JKN 2014-2019
Supply Side Readin ess 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Penduduk (Jiwa) 252,164,800 255,461,700 258,705,000 261,890,900 265,015,300 268,074,600 1. TAMBAHAN PBI JKN KIS 2015 1.831.816 jiwaa. Bayi baru lahir dari orang tua peserta PBI 950.400 jiwa b. Narapidana/tahana n miskin 32.409 jiwa c. PMKS 849.007 jiwa 2. BESARAN PREMI/
IURAN PER ORANG
Rp.
19.225,-3. ALOKASI ANGGARAN
PBI JKN KIS DARI APBN-P 2015 (point 1 x point 2 x 12 bln) Rp. 422.6 milyar Tah un %-pesert a 201 4 51% 201 5 60% 201 6 70% 201 7 80% 201 8 90% 201 9 95%
POLA PEMBAYARAN DALAM JKN
FKTP (Puskesmas, Dokter
Praktek, Bidan Praktek,
Klinik Pratama)
KAPITASI
Cara pembayaran
lain (Non kapitasi)
FKRTL (Klinik Utama,
Balkes, Rumah Sakit)
INA-CBG
+
non INA-CBG
Pola
pembayaran
iIURAN NON PBI:
PEKERJA DAN
PEMBERI KERJA
Pembayaran
kpd FKTP
Pembayaran
kpd FKRTL
B
P
J
S
K
E
S
29ALUR DANA JKN
IURAN PBI: APBN
Jasa Pelayanan
(jasa medik, dll)
Jasa Sarana (Obat,
BMHP & Alkes)
Biaya Operasional
lainnya
Biaya pelayanan
kesehatan
Biaya operasional
Biaya cadangan
GAMBARAN
PENGELUARAN KESEHATAN DI
INDONESIA
Expenditure
1995* 2000* 2005 2010 2011 2012 TEH per Kapita (Rupiah current prices) 45.749,8 132.578,4 357.820,0 815.259,8 909.503,5 1.055.146,4TEH per Kapita (exchange rate USD at current prices) 20,35 15,74 36,87 89,68 103,70 112,41
% TEH terhadap PDB 2,0 2,0 2,8 3,0 2,9 3,1 2,650% 2,900% 3,150% 3,400% ,00 50000,00 100000,00 150000,00 200000,00 250000,00 300000,00 2005 2006 2007
Government expenditure on health
2008 2009
Private expenditure on health
2010 2011 2012
Total health expenditure as % of GDP
% T EH te rh ad ap PD B m ily ar Ru pi ah
Total Expenditure on Health (TEH)
dan Rasio TEH terhadap GDP Tahun 2005-2012
*WHO Global Health Expenditure Database, Juni 2014
DATA NHA
0% 10% 20.000 5% 15% 25% 60.000 20% 30% 40% 100.000 35% 45% -40.000 80.000 120.000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Belanja Kesehatan oleh Publik
GAMBARAN PENGELUARAN KESEHATAN SISI PUBLIK
DI INDONESIA
DATA NHA
Kementerian Kesehatan Kementerian Lainnya Pemerintah Provinsi
Provider layanan rawat jalan 17,7% Provider yang menjual eceran barang medis 16,9% Penyedia dan administrasi program kesehatan masyarakat 5,3% Administrasi dan asuransi kesehatan 8,4% Provider lain 1,8% Rumah Sakit 49,8%
Total Health Expenditure by Provider, 2012
GAMBARAN
PENGELUARAN KESEHATAN DI
INDONESIA
Dibelanjakan dimana?
DATAProyeksi Jumlah Kasus Penyakit
Katastropik 2014-2019
Tren Jumlah Kasus Katastropik
33
2014
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL RANAP 1.359.013 1.627.387 1.922.723 2.224.458 2.532.370 2.703.915
TOTAL RAJAL 1.901.805 2.277.367 2.690.660 3.112.908 3.543.801 3.783.861
Beban Penyakit Katastropik:
[% Kasus Vs. % Biaya]
•
Klaim INA-CBGs periode Jan-Juli 2014 mencapai Rp.
3.4 T (Kasus RAJAL) dan Rp. 12.6 T (kasus RANAP)
•
Meskipun penyakit Katastropik hanya 8% thd total
Kasus Rajal dan 28% Kasus Ranap, NAMUN burden
(beban) biayanya mencapai 30% Rajal dan 33%
Ranap.
PENYAKI
T
KASUSINA-CBGs
RAJAL
JmlKasus
Jml
Biaya(Rp)
KASUSINA-CBGs
RANAP
Jml
Kasus
JmlBiaya
(Rp)
Semua
Penyakit
Penyakit
Katastropi
k
12,759,
501
1,029,7
17
3,454,443,1
70,335
1,034,610,0
20,423
2,611,6
95
735,8
27
12,662,402,
518,875
4,237,618,
198,602
Beban
Katastropik
(%)
8.1
%
30.0
%
28.
2%
33.5%
Jumlah Kasus
Biaya(Rp)
Jenis Penyakit
Jumlah Kasus & Biaya Penyakit Katastropik:
Rawat Inap Januari-Juni 2014
Katastropik
Ranap
735,827
56,033
313,094,604,232
12,170
71,250,444,475
53,948
174,850,865,430
70,584
313,639,067,679
172,303
794,079,777,612
232,010
1,820,092,504,825
138,779
750,610,932,614
Kanker
Hemofilia
Thalasemia
Diabetes
Stroke
Jantung
Ginjal
POLA PEMBAYARAN DALAM JKN
FKTP (Puskesmas, Dokter
Praktek, Bidan Praktek,
Klinik Pratama)
KAPITASI
Cara pembayaran
lain (Non kapitasi)
FKRTL (Klinik Utama,
Balkes, Rumah Sakit)
INA-CBG
+
non INA-CBG
Pola
pembayaran
PENGANGGARAN KESEHATAN
KESEHATAN KE DEPAN
AN
GG
AR
AN
KE
SE
HA
TAN
KEGIATAN PROMOTIF DAN
PREVENTIF
PENGUATAN PELAYANAN
KESEHATAN (INFRASTRUKTUR,
KOMPETENSI SDM, DLL)
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(IURAN PBI)
Dimaksudkan untuk
memastikan layanan
kesehatan masyarakat
oleh fasilitas layanan
kesehatan primer dan
fasilitas layanan rujukan
(kesiapan layanan).
OUTPUT 2015 -2019
1. Kesiapan 6.000
Puskesmas
2. Pembangunan
184
Rumah Sakit Rujukan
Daerah
3. Pembangunan
14
Rumah Sakit Rujukan
Nasional
MEMPERKUAT FASILITAS LAYANAN
KESEHATAN
Layanan Kesehatan Primer :
Model Intervensi Integratif
LAYANAN KESEHATAN PRIMER
Tertinggal,
Perbatasan,
Kepulauan
Perkotaan/
Kota Besar
Bermasalah
Kesehatan dan di
wilayah yang
ditinggalkan,
DTPK
Papua &
Papua
Barat
Model 1
Model 2
Model 3
Model 4
Tertinggal,
Perbatasan
dan
Kepulauan
“ Nusantara Sehat”
•
Intervensi berbasis-tim
di layanan kesehatan
primer
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAJA
GA
K
ES
EH
ATAN
SE
ND
IR
I
LA
YANAN K
ES
EH
ATAN
PRIM
ER
LA
YANAN
KE
SEH
ATAN
TE
RT
IER
LA
YANAN
KE
SEH
ATAN
SE
KU
N
DER
PROMOTIF
DOKTER SESUAI
KOMPETENSI
DOKTER
SUB SPESIALIS
INA CBGs
TENAGA MEDIS
LAYANAN PRIMER
DOKTER LAYANAN PRIMER
:
THE AGENT OF CHANGE
1. CARE PROVIDER
2. DECISION MAKER
3. COMMUNICATOR
4. COMMUNITY LEADER
5. MANAGER
Upaya
Kesehatan
Mayarakat
BOK
PROGRAM
KAPITASI
421. Kondisi tenaga kesehatan Puskesmas
(9.655 per Oktober 2014):
a. 1.039 puskesmas tanpa dokter b. 3.029 puskesmas tanpa tenaga gizi c. 7.781 puskesmas tanpa tenaga asisten
apoteker
d. 4.252 Puskesmas tanpa tenaga analis.244
2. Distribusi tidak merata,
daerah-daerah tertentu akan tetap sulit memenuhi kebutuhan nakes
Sebaran SDM Kesehatan Tahun 2013
3. Mutu belum memadai (November
2014)
MENTERI KESEHATAN
Jenis Nakes per 100.000 penduduk
Target 2014 Status Tahun 2014 Target 2019 Dokter Umum 40 39,5 45 Dokter Gigi 12 10,1 13 Perawat 158 100,6 180 Bidan 100 98,4 120 PARAMETER Profesi Ners DIII Keperawatan DIII Kebidanan
Periode Juni – Juli
Nilai Batas Lulus 46,70 42,16 40,14
% Kelulusan 57,81 47,81 64,65
Periode November - Desember
Nilai Batas Lulus 46,70 44,48 40,28
Menkes utk Rakerkeswil
Barat
44
110 RS RUJUKAN REGIONAL
RS RUJUKAN REGIONAL (= 110 RS) RS KELAS A 3 RS RS KELAS B 48 RS RS KELAS C 52 RS RS KELAS D 7 RSTARGET PENGUATAN SISTEM
RUMAH SAKIT RUJUKAN NASIONAL
45 KETERANGAN
2015 2018
2016 2019