• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH ANALISIS PEMAKAIAN KALIMAT PAST TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA KELAS VIII A SMP ANGKASA KUTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH ANALISIS PEMAKAIAN KALIMAT PAST TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA KELAS VIII A SMP ANGKASA KUTA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

JURNAL ILMIAH

ANALISIS PEMAKAIAN KALIMAT PAST TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA KELAS VIII A SMP ANGKASA KUTA

Si Putu Agung Ayu Pertiwi Dewi

Banjar Tegeh No. 777 Kerobokan Kuta Utara Badung 081805380078

gungayoe@gmail.com

ABSTRAK

Tulisan ini membahas fenomena yang sering terjadi di kelas bahasa Inggris siswa Kelas VIIIA SMP Angkasa Kuta. Permasalahan yang ditemukan pada para siswa adalah mereka sulit memahami perubahan bentuk yang terjadi pada regular dan irregular verbs, pola kalimat Simple Past Tense, penggunaan huruf kapital dan kesalahan mekanik yang lainnya. Rendahnya ketrampilan menulis siswa dalam bentuk Simple Past Tense dapat dilihat dari nilai menulis mereka yang sangat rendah di mana dari 31 orang siswa hanya 5 orang siswa yang memenuhi nilai 78 sebagai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah dan ada 26 yang tidak.

Ditemukan 4 jenis kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa kelas VIII A SMP Angkasa Kuta yaitu (1) kesalahan penggunaan bentuk past regular/irregular verb, (2) kesalahan penggunaan to be bentuk past, (3) kesalahan penggunaan adverb of time dan (4) kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif atau kalimat menyangkal. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa adalah bahwa dari 31 orang siswa ditemukan 16 orang siswa tidak membawa kamus ketika terjadi proses belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. Hal itu menyebabkan mereka kurang memahami perubahan kata kerja khususnya kata kerja bentuk I dan II, perubahan to be¸ dan keterangan waktu lampau. Faktor lainnya adalah siswa kurang aktif dalam proses belajar karena malas mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja siswa (LKS) dan menghafal pola perubahan regular/irregular verb. Dari penelitian, selain siswa yang kurang aktif guru pun kurang aktif dalam memberi dorongan kepada siswa untuk membawa kamus ke sekolah dan mengerjakan tugas yang ada pada LKS.

(2)

2 ABSTRACT

This writing discuses about the phenomenon that mostly happen in the class during English session at VIII A SMP Angkasa Kuta’s students. The problems occurred were students found the difficulties in understanding the changing of regular and irregular verbs,sentence’s pattern of Simple Past Tense, the using of capital letters, and other mechanic errors. This could be seen from their score in Simple Past Tensewhere out of 31 students only 5 students got the score above 78 as Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) that stipulated by the school, it means 26 students failed.

There were 4 errors found in writing materials of the students of VIII A SMP Angkasa Kuta those (1) errors in forming second form of regular/irregular verb, (2) errors in using second form of to be , (3) errors in using adverb of time and (4) errors in negative sentences. Based on the observation, factors that influenced students writing skill in writing simple past tense are out of 31 students only 16 students brought their dictionaries school, while the other did not during English session in their class. The results were they did not really know the changing of verbs especially first and second forms, the forms of to be, and adverb of time. Other factor is students did not have much attention during teaching learning process because they were lazy to do the exercises in their Lembar Kerja Siswa (LKS) and memorized the form of irregular verbs, besides the students, it could be seen that the teacher was really active to give motivation to the students to do the exercises on their LKS.

(3)

3

PENDAHULUAN

Setiap bahasa memiliki struktur atau pola kalimat yang berbeda dibandingkan dengan bahasa lain. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memiliki struktur atau pola kalimat yang kompleks karena memiliki tenses/kala di mana kata kerjanya mengalami perubahan dari bentuk I sampai III dan juga bentuk -ing. Perubahan kata kerja ini sering kali membingungkan siswa. Hal ini nampak karena siswa masih belum mampu membedakan pola kalimat. Pola kalimat yang memiliki struktur Diterangkan Menerangkan (DM) membingungkan siswa, misalnya pada kata mobil biru=blue car, seringkali diterjemahkan secara harfiah menjadi car blue. Selain itu siswa juga kurang mampu memahami perubahan kata kerja yang disesuaikan dengan bentuk tenses/kala, misalnya pada bentuk simple present tense yang menggunakan bentuk kata kerja I. Hasilnya siswa kurang mampu mebedakan kapan suatu bentuk tenses digunakan untuk menyatakan maksudnya. Misalahnya, pada kalimat “I go to Kintamani yesterday”. Go merupakan kata kerja I (Verb I) seharusnya diubah menjadi went (Verb II). Kurangnya pemahaman siswa ini dapat dilihat dari nilai siswa kelas VIIIA SMP Angkasa Kuta. Dari total 31 orang siswa, berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 78 yang dipersyaratkan sekolah, 5 orang siswa memenuhi KKM dan 26 orang siswa tidak.

Setelah diobservasi kemampuan siswa pada sekolah ini, diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta memiliki kemampuan yang rendah dalam pelajaran menulis berbahasa Inggris. Kemampuan yang rendah ini disebabkan oleh siswa kurang berkonsentrasi ketika diberi tugas menulis. Hal ini dapat dilihat

(4)

4

dari banyaknya kertas kosong dalam waktu yang lama ketika siswa diberikan sebuah tugas, kekurangan ide, dan lainnya, sehingga siswa mengalihkan kegiatan mereka dengan cara bermain handphone, makan di kelas, serta mengobrol dengan temannya. Hal tersebut di atas yang menjadi pendorong penulisan penelitian ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan menulis siswa di sekolah tersebut.

Hal ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dua peneliti. Penelitian pertama dilakukan oleh Milati (2011) dengan berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis kalimat Passive Simple Present Tense Siswa SMPN 1 Tegalalang dengan Pendekatan Chain and Chard Game”. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tidakan kelas yang terdiri atas empat tahapan dalam setiap siklus yang diterapkan. Kelebihan penelitian Milati adalah hasil analisis data kuantitatif yang digunakan menunjukkan bahwa pendekatan chain and card game dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat passive simple present tense pada siswa di SMP N 1 Tegalalang. Sedangkan kelemahannya adalah pendekatan chain and chard game yang digunakan tidak dijelaskan begitu rinci sehingga menyulitkan pembaca untuk mengerti akan teknik-teknik dalam permainan kartu tersebut. Relevansinya dengan penelitian yang dilakukan mengkaji peningkatkatan kemampuan menulis dalam bahasa Inggris sehingga dapat dijadikan sebagai sumber acuan penelitian ini.

Penelitian kedua oleh Dharma Astika yang berjudul “Improving The Ability To Use verbs In Paraghraph Writing Through Grammar Tranformational Teaching Method” pada tahun 2012 yang mengambil penelitian tindakan kelas serta menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian itu menunjukkan

(5)

5

bahwa penerapan metode tata bahasa transformasional berhasil dilakukan karena analisis ini memilih kata kerja yang tidak tepat dengan teori kesalahan (error analysis) yang digunakan untuk mengatasi masalah siswa dan dapat mengurangi kesalahan di dalam menggunakan kata kerja dalam menulis paragraf. Kelemahannya adalah metode transformasi grammar ini membutuhkan waktu yang lama dalam analisis kesalahan yang dilakukan. Baik peneliti maupun siswa tidak memiliki waktu yang cukup di kelas karena jam pelajaran Bahasa Inggris yang terbatas. Relevansi penelitian ini yaitu menganalisis kesalahan menulis bahasa Inggris dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa.

Menelaah fenomena di atas dilakukan penelitian dengan mengetengahkan 3 masalah sebagai berikut.

(1) Bagaimana pemahaman siswa terhadap kalimat past tense?

(2) Apa sajakah jenis kesalahan yang muncul dalam penulisan kalimat past tense pada siswa kelas VIII A SMP Angkasa Kuta?

(3) Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengumpulkan data deskriptif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilakukan dalam suatu siklus yang dilakukan secara berulang hingga permasalahan suatu penelitian dapat diselesaikan. Menurut Arikunto (2012:3) ada tiga pengertian yang diterangkan yaitu: (1) penelitian – menunjuk oada suatu kegiatan memcermati

(6)

6

suatu objek dengsn meggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memeroleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti; (2) tindakan-menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus untuk kegiatan siswa; dan (3) kelas- sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas secara bersamaan.

Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII A tahun pembelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 31 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes awal dan tes akhir berupa penulisan 10 kalimat past tense dalam proses belajar dan mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan kriteria penilaian sekolah. Data yang telah dianalisis kemudian diinterpretasikan kemudian dibuatkan kesimpulan dan saran.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan dan melihat langsung ke lokasi penelitian untuk memeroleh data. Menurut Sudaryanto (1993:133), metode simak ini dapat disejajarkan dengan metode observasi.

Tahapan-tahapan dalam pengumpulan data adalah seperti di bawah ini.

1. Mengamati kelas dan staf pengajar yang dipilih diamati selama + satu bulan.

(7)

7

2. Mengamati dan mencatat teknik mengajar dan tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

3. Memberikan lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan. 4. Menanyakan kesulitan yang dialami oleh siswa.

PEMBAHASAN Pengertian Past Tense

Kegiatan menulis dalam pengajaran bahasa kedua biasanya dianggap sebagai keterampilan sekunder yang nilai pentingnya terletak di bawah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis banyak digunakan sebagai cara untuk mempraktekkan unsur-unsur linguistik atau untuk mengekspresikan hal-hal yang bersifat personal bagi siswa (Ghazali,2012:295).

Menurut Harmer (2007:325) terdapat berbagai tahap dalam proses menulis yaitu penyusunan, peninjauan, menyusun kembali, badan terakhir adalah menulis yang dilakukan secara rekursif sehingga pada tahap pengeditan mungkin dirasa perlu untuk kembali ke fase pramenulis dan berpikir kembali. Potongan tulisan dapat diedit seperti yang disusun sebelumnya. Tahap menulis di antaranya adalah: (a) periksa penggunaan bahasa, (b) periksa tanda baca dan tata letak, (c) periksa ejaan anda, (d) periksa tulisan anda untuk pengulangan yang tidak perlu, (e) tentukan informasi untuk setiap, (f) tulisan berbagai ide, (g) pilih ide-ide terbaik untuk dimasukkan, (h) menulis salinan bersih dari versi yang dikoreksi, (i) tulislah versi kasar.

(8)

8

Merujuk pada pemahaman tata bahasa menurut Yule (2010: 83) tata bahasa adalah proses menggambarkan struktur frasa dan kalimat sedemikian rupa semua unsur tata bahasa dalam suatu bahasa dan mengatur urutan non tata bahasa.

Dalam tata bahasa Inggris, terdapat tense yang berfungsi untuk menentukan kapan suatu aktifitas terjadi. Terkait dengan penelititian ini yang membahas tentang penulisan kalimat past tense oleh siswa, dapat dirujuk pada pengertian past tense menurut Baehaqi (2009:35) past berarti lampau, past tense digunakan untuk menyatakan peristiwa atau aktivitas masa lampau. Peristiwa masa lampau bisa disimpulkan dari waktu yang tersirat dalam kalimat seperti berikut.

- When did your grandmother pass away? - When did you park your car?

Tanpa menggunakan keterangan waktu, dua kalimat di atas harus menggunakan past tense karena menanyakan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Akan tetapi, terkadang diperlukan keterangan waktu yang memperjelas bahwa suatu peristiwa terjadi di masa lampau seperti; just now, yesterday, las night, last week, two days ago dan lainnya yang dinyatakan dalam contoh kalimat “it rained heavily yesterday”.

Used to atau would to + verb word digunakan untuk menyatakan kebiasaan yang dilakukan di masa lampau yang diterangkan dalam contoh berikut.

- when I was a child, I used to fly a kite.

- Every time she heard a particular song, she would cry.

Used to berbeda dengan be used to, become used to, atau get used to. Tiga ungkapan ini menunjukkan kegiatan yang menjadi kebiasaan seseorang,

(9)

9

yang digunakan tergantung dari konteks kalimat seperti contoh kalimat “John doesn’t mind getting up at 04:00 a.m. because he is used to it. Did + present verb digunakan untuk memberi tekanan dalam kalimat sedperti dalam kalimat “I did pass the examination even though I didn’t study hard” (Baehaqi, 2009:37).

Pemahaman Siswa Terhadap Kalimat Past Tense

Berdasarkan 10 soal yang diberikan pada tes awal ditemukan empat jenis kesalahan yaitu kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb, kesalahan penggunaan to be, kesalahan penggunaan adverb of time dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif .

Pada tes awal, jenis kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb dilakukan oleh 16 siswa. Contoh kesalahan tersebut ditemukan dalam kalimat “I thinked of my examination so I could not sleep”. Kata thinked seharusnya diubah menjadi thought (verb II) karena kalimat yang dibuat siswa adalah kalimat positif simple past tense. Selanjutnya kesalahan penggunaan to be dilakukan oleh 18 orang siswa, contohnya dalam kalimat “They are running to the forest”. Are merupakan to be I dan tidak dapat dipakai dalam kalimat simple past tense. Kalimat yang benar adalah “They were running to the forest”. Kemudian kesalahan penggunaan adverb of time dilakukan oleh 7 orang siswa pada contoh kalimat “My sister and I were eating at café today”. Kata today merupakan keterangan waktu simple present tense seharusnya diganti menggunakan yesterday atau ago. Selain itu, kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif dilakukan oleh 20 orang siswa pada contoh kalimat “They didn’t went to school

(10)

10

because it was rain yesterday”. Penggunaan kata went tidak tepat dan seharusnya diganti menjadi go karena dalam pola kalimat negative simple past tense yang benar adalah S + did + not + VI + O. Kemudian pada tes akhir kesalahan-kesalahan yang dilakukan berkurang, jenis kesalahan-kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb dari 16 orang yang melakukan kesalahan berkurang menjadi 4, kesalahan penggunaan to be dari 18 orang yang melakukan kesalahan berkurang menjadi 7 orang, selanjutnya kesalahan penggunaan adverb of time berkurang dari 7 orang menjadi tidak ditemukannya kesalahan, dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negative berkurang menjadi 9 orang yang masih melakukan kesalahan.

Jenis Kesalahan yang Dilakukan Oleh Siswa Kelas VIII A SMP Angkasa Kuta

Berdasarkan pola kalimat Simple Past Tense: S + V2 + O (kalimat positif), S + did + not + V1 + O (kalimat negatif), dan did + S + V1 + O (kalimat interogatif) ditemukan empat jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis kalimat 10 kalimat past tense. Empat jenis kesalahan tersebut yaitu kesalahan penggunaan bentuk past regular/irregular verb, kesalahan penggunaan to be bentuk past, kesalahan penggunaan adverb of time dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif yang dijabarkan seperti berikut.

1. Kesalahan pertama yaitu siswa belum mampu membedakan kata kerja yang termasuk dalam pastregular/irregular verb.

Menurut Leech (2006:119) Verbs berasal dari bahasa Latin verbun yang berarti “kata” dalam artian melakukan atau memiliki. Verbs dapat dibagi menjadi

(11)

11

dua jenis yaitu regular dan irregular verb. Kebanyakan dari verbs adalah regular verb yang memiliki empat bentuk seperti; help (infinitif), helps (present yang bersesuai dengan orang ketiga tunggal), helped (past form) dan helping (continuous). Irregular verb termasuk dalam bentuk verba umum dan auxiliarly verbs. Fungsi kedua bentuk yang verb yang ada dibagi menjadi infinite dan non-finite verb.

Finit dan non-finite yang berarti tidak lengkap karena mereka tidak memiliki sebuah subjek atau benda yang melakukan aksi. Non-finite verb juga tidak menunjukkan waktu. Finit verb memiliki subjek contohnya, “I hope (present) John hoped (past)”. Bentuk yang paling umum dapat dikenali dari non-finite verb adalah to-infinitive contohnya, to drink, to be, to laugh (Dykes, 2007:42).

Kesalahan penggunaan past regular/irregular verb yang dapat dilihat pada tiga kalimat yang ditulis siswa sebagai berikut.

Nama Kalimat siswa Perbaikan

S011 I eated fried chicken yesterday. I ate fried chicken yesterday S23 She wotch movie at cinema Mall

Bali Galeria last night

She watched movie at cinema Mall Bali Galeria last night.

S09 My teacher teached me in the classroom

My teacher touch me in the classroom.

Kesalahan kalimat yang ditulis oleh S01 ada pada kesalahan penggunaan irregular verb bentuk V2. Siswa menulis eated yang seharusnya ate yang memiliki bentuk infinitive eat. Selanjutnya, kesalahan yang dilakukan oleh S023 adalah kesalahan yang penggunaan irregular verb. Verb watch dalam bentuk VI ditulis wotch yang seharusnya berubah menjadi watched dalam bentuk past tense (VII). Kemudian kesalahan penggunaan bentuk kata kerja teached yang ditulis

(12)

12

siswa S29 memiliki bentuk infititif teach dalam present sedangkan dalam bentuk past adalah dengan menambahkan sufik –ed menjadi teached.

2. kesalahan penggunaan to be (am, is, are) bentuk past.

Menurut Leech (2006: 15) secara gramatikal sebuah kata kerja bantu tidak bisa nampak sebuah kalimat tanpa diikuti kata kerja utama. Kata kerja utama be, have dan do digunakan sebagai kata kerja bantu namun dapat juga digunakan sebagai kata kerja utama. Sebagai kata kerja bantu, verba tersebut diikuti oleh bentuk nonfinite dari verb seperti; is help (passive), is helping (progressive), has helped (perfect).

Kesalahan-kesalahan yang dilakuakan siswa dijabarkan dalam tabel berikut.

Nama Kalimat siswa Perbaikan

S05 I am born in Denpasar I was born in Denpasar

S29 They were went to Kuta last week They went to Kuta last week. S10 My sister is born at 1 November

1995

My sister was born on November, 1st 1995

Kesalahan yang dilakukan oleh S05 dalam kalimat yang dibuat adalah kesalahan penggunaan bentuk to be am yang seharusnya ditulis was sebagai bentuk past-nya yang disesuaikan dengan subjek I. Kesalahan S29, pada kalimat yang dituliskan terjadi kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan pola kalimat simple past tense yang tidak perlu penambahan to be jika sudah ada verb. Kesalahan pada kalimat S10, terletak pada perubahan penggunaan to be is yang seharusnya ditulis was.

Dalam kalimat S10 juga terjadi kesalahan penggunaan preposisi. Menurut Leech (2006:90), preposisi adalah kata yang secara khusus ada di depan noun phrase. Dua kategori penting dari preposisi adalah tempat dan keterangan waktu

(13)

13

seperti; of, in, of milk, in the building, at the beginning. Merujuk pada kesalahan S10 yang terpadat pada kalimat “My sister is born at 1 November 1995”, preposisi yang seharusnya digunakan adalah on karena merujuk pada penyebutan tanggal sehingga kalimat tersebut menjadi “My sister was born on November, 1st 1995”

3. Kesalahan adverb of time, kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dijabarkan sebagai berikut.

Nama Kalimat siswa Perbaikan

S06 My father went to sanur beach in the morning.

My father went to sanur beach yesterday morning.

S07 He washed my motorcycle two days

He washed my motorcycle two days ago

S08 She was angry with me since three days.

She was angry with me since three days ago.

Menurut Dykes (2007:62) adverb of time (when (adverbs)) adalah kata keterangan yang menerangkan kapan waktu kejadian terjadi. Kesalahan S06, terletak pada kesalahan penggunaan keterangan waktu kejadian yang sudah lampau. Maksud siswa adalah ayahnya pergi ke panataio sanur kemarin pagi. Verb past went seharusnya diikuti oleh yesterday morning. Selanjutnya, kesalahan S07 dan S08 memeliki kesalahan serupa yang terletak pada keterangan waktu past yang kurang lengkap pada kalimat “He washed my motorcycle two days”, dan “She was angry with me since three days”. Penggunaan Verb2washed dan to be past + adjective pada was angry sudah benar sesuai dengan pola kalimat past tense, namun adverb of time yang ditulis two days dan three days seharusnya ditambah ago sebagai past adverb of time.

(14)

14

4. Kesalahan penggunaan bentuk VI dalam kalimat negatif past tense, kesalahan-kesalahan yang dilakukan dijelaskan seperti dalam tabel berikut.

Nama Kalimat siswa Perbaikan

S18 She did not took your pencil She did not take your pencil

S25 I not went yesterday because I was sick.

I did not go to school yesterday because I was sick.

S13 I am not studied English

yesterday.

I did not study English yesterday.

Kesalahan yang yang ditulis oleh S18 adalah kesalahan pola kalimat past negative. Penggunaan V1 pada too seharusnya diganti menjadi take karena penamban did + not mengubah kata kerja utama menjadi V1 dan kalimat yang seharunya adalah “She did not take your pencil”. Selanjutnya, kalimat S25 dan S13 “I not went yesterday because I was sick” dan “I am not studied English yesterday” memiliki kesalahan serupa karena siswa tidak menulis pola negative past verb dengan benar dalam kalimat tersebut, I not seharusnya yang ada pada kalimat S25 ditambah did dan “I am not” pada kalimat S13 diubah menjadi I did not. Verb2 went dan study diubah kedalam bentuk present go sehingga kalimat tersebut menjadi I did not go to school yesterday because I was sick” dan “I did not study English yesterday”.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Terjadinya Kesalahan Dalam Penulisan Kalimat Past tense Oleh Siswa Kelas VIII SMP Angkasa Kuta.

Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa dari 31 orang siswa ditemukan 16 orang siswa tidak membawa kamus ketika terjadi proses belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. Hal ini menyebabkan mereka kurang

(15)

15

memehami perubahan kata kerja khusunya kata kerja bentuk I dan II, perubahan to be¸ keterangan waktu lampau. Faktor lainnya adalah siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar karena malas mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja siswa (LKS) dan menghafal pola perubahan regular/irregular verb. Dari pengamatan peneliti, selain siswa yang kurang aktif gurupun kurang aktif dalam memberi dorongan kepada siswa untuk membawa kamus ke sekolah dan mengerjakan tugas yang ada pada LKS.

SIMPULAN

Rendahnya tingkat pemahaman siswa tentang past tense yang dapat dibuktikan melalui hasil tes awal dimana ditemukan empat jenis kesalahan yaitu (1) kesalahan penggunaan bentuk past regular/irregular verb dilakukan oleh 16 siswa dalam contoh kalimat “I thinked of my examination so I could not sleep” seharusnya “I thought of my examination so I could not sleep”. (2) kesalahan penggunaan to be dilakukan oleh 18 orang siswa dalam kalimat “They are running to the forest” seharusnya “they were running to the forest”, (3)kesalahan penggunaan adverb of time dilakukan oleh 7 orang siswa dalam kalimat “My sister and I were eating at café today” seharusnya “My sister and I were eating at café yesterday“ dan (4) kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif dilakukan oleh 20 orang siswa pada contoh kalimat “They didn’t went to school because it was rain yesterday” seharusnya “They didn’t go to school because it was rain yesterday”. Kemudian setelah proses belajar mengajar pada tes akhir dilakukan dengan memberikan soal yang sama ditemukan bahwa kesalahan-kesalahan tersebut berkurang. Jenis kesalahan-kesalahan penggunaan bentuk past

(16)

16

regular/irregular verb berkurang menjadi 4, jenis kesalahan penggunaan to be berkurang menjadi 7 orang, tidak ditemukannya kesalahan dalam penggunaan adverb of time dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif berkurang menjadi 9 orang.

Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta adalah sebagian besar siswa tidak membawa kamus Bahasa Inggris dalam proses belajar-mengajar berlangsung. Kemudian siswa malas dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru maupun yang ada pada LKS. Kemudian, kurangnya motivasi guru keopada siswa untuk mengerakan soal-soal dan mengingatkan siswa untuk selalu membawa kamus dalam setiap pembelajaran berlangsung dan menugaskan siswa untuk menghafal perubahan-perubahan bentuk verb khususnya perubahan VI ke VII.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas: Jakarta: Bumi Aksara

Asthika, I Made Dharma 2012. “Improving The Ability To Use Verbs In Paragraph Writing Through Grammar Transformational Teaching Method”Thesis (tidak diterbitkan). Denpasar: Universitas Udayana

Baehaqi, Imam. 2009. A Handbook of English Grammar, Panduan Lengkap dan Praktis Belajar Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu

Dykes, Barbara. 2007. Grammar for Everyone: Vivtoria: Acer Press

Ghazali, H. A Syukur 2010. “Pembelajaran keterampilan Berbahasa”. Malang : Aditama.

(17)

17

Harmer, Jeremy. “The Practice of English Language Teaching”. Fourth Edition. Cambrigde : Longman.

Leech, Geoffery. 2006. Glossary of Englsih Grammar: Edinburgh United Kingdom: Edinburgh University Press

Milati, Ni Made. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Passive Simple Presnt Tense Siswa SMPN 1 Tegalalang Dengan Pendekatan Chain Card Game”. Thesis (tidak diterbitkan). Denpasar : Universitas Udayana.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Jakarta: Indonesian Linguistics Development Project.

Referensi

Dokumen terkait

maka Pokja Pengadaan Barang/Jasa Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2016 menetapkan Paket tersebut di atas dengan rincian sebagai berikut :.

Mencermati hal-hal di atas, maka penulis berkeinginan untuk menerapkan konsep Algoritma Minimax untuk membuat sebuah aplikasi permainan Othello yang berbasis

Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum obyek penelitian yang meliputi :identivikasi MTs.ihyaul ulum, letak geografis, sejarah berdirinya MTs.ihyaul ulum,motto, visi, misi,

Perbedaan nilai yang diperoleh dalam ke tiga perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini selama mengunakan metode proyek terhadap kemampuan bersosialisasi anak dapat dilihat

Those features are multi-user feature to enable many lecturers use the LMS, XMLRPC to enable educators to update their educational contents easily and file upload

kemiskinan dan pengangguran yang begitu besar dengan melihat bahwa sepak bola menjadi kultur dan budaya orang-orang Brazil sehingga orang-orang ini memiliki talenta dan skill..

KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Pada Dinas Pendapatan.. dan Pengelolaan Keuangan

abs and appactivate array as asc asm atn attribute base bdata beep begin bit boolean byte call case cbool cbyte ccur cdate cdate cdbl char chdir chdrive chr cint circle class clear