• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

17

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 INPUT OUTPUT PROSES SISTEM (IPO)

Berikut merupakan tabel IPO sistem monitoring tanaman :

Tabel 1. IPO sistem monitoring tanaman agrowisata tanaman belimbing manis

Tujuan Input Proses Output

Sistem monitoring Riwayat tanaman Sistem monitoring Perawatan tanaman Data tanaman ID_tanaman Tanggal_tnm Lokasi_tnm Varietas Produktivitas Data tanaman ID_tanaman Lokasi_tnm Jenis_pupuk_ tanah Jenis_pestisida Jenis_pupuk_ daun Jenis_siram Waktu_siram Bahan_ pembungkus Tahap_ Pembungkus warna_tali_ pembungkus

Setup data tanaman Baca data Simpan data Tampilkan data Setup lokasi Baca data Simpan data Tampilkan data Setup grafik produk Baca data Simpan data Tampilkan data Setup peta lokasi Baca data Simpan data Zoom in lokasi Zoom out lokasi Geser peta lokasi Reload peta

Setup data pupuk tanah Baca data

Simpan data Tampilkan data Setup data pestisida Baca data Simpan data Tampilkan data Setup data pupuk daun Baca data

Simpan data Tampilkan data Setup data penyiraman Baca data

Simpan data Tampilakan data Setup data pembungkus Baca data Simpan data Tampilkan data Form riwayat tanaman Form perawatan tanaman

(2)

18

Tabel 1. Tabel IPO sistem informasi monitoring tanaman agrowisata tanaman

belimbing manis (lanjutan)

Tujuan Input Proses Output

Sistem monitoring pencegahan hama dan penyakit tanaman Data tanaman ID_tanaman Lokasi_tnm Data hama Kerusakan_ hama langkah_ penanganan langkah_ penanganan_ yang_telah_ dilakukan penanganan langkah_ penanganan_ yang_belum_ dilakukan Data tanaman ID_tanaman Lokasi_tnm Data penyakit Kerusakan_ penyakit langkah_ penanganan langkah_ penanganan_ yang_telah_ dilakukan penanganan langkah_ penanganan_ yang_belum_ dilakukan

Setup data tanaman Baca data Simpan data Tampilkan data Setup lokasi Baca data Simpan data Tampilkan data Setup hama Baca data Simpan data Tampilkan data Setup peta lokasi Baca data Simpan data Zoom in lokasi Zoom out lokasi Geser peta lokasi Reload peta Setup data tanaman Baca data Simpan data Tampilkan data Setup lokasi Baca data Simpan data Tampilkan data Setup hama Baca data Simpan data Tampilkan data Setup peta lokasi Baca data Simpan data Zoom in lokasi Zoom out lokasi Geser peta lokasi Reload peta

Form hama tanaman

Form penyakit tanaman

Berdasarakan Tabel 1. struktur form dan fungsi-fungsi sistem monitoring tanaman agrowisata tanaman belimbing manis dibangun dengan tujuan tercapainya output tampilan yang dibutuhkan oleh pengguna.

(3)

19

4.2 INVESTIGASI SISTEM

Pada Taman Buah Mekarsari terdapat tanaman yang beraneka ragam dengan jumlah yang besar, begitu juga pada tanaman belimbing yang merupakan satu dari banyak komoditas unggul di Taman Buah Mekarsari sebagai komoditas agrowisata, dengan jumlah tanaman belimbing yang besar akan menyebabkan kesulitan dalam penyimpanan data. Berdasarkan pengamatan dilapangan dan hasil dari wawancara serta kuisioner, untuk melakukan penyimpanan data-data tanaman dilakukan secara tertulis pada buku besar dan arsip. Kondisi penyimpanan data secara tertulis memiliki kemungkinan untuk terjadi redudansi data, sehingga keterjaminan data pada saat pelaporan dapat dikategorikan rendah. Untuk menjawab kondisi ini perlu adanya suatu alat bantu berupa sistem monitoring tanaman sebagai penyimpan dan penyaji data dengan kemudahan dalam akses dan pelacakan data.

Untuk memenuhi studi kelayakan teknikal sistem monitoring tanaman dibangun berbasis personal computer (PC) sesuai dengan spesifikasi komputer yang tersedia di Taman Buah Mekarsari dan sistem monitoring tanaman ini menggunakan perangkat lunak berupa Microsoft Access dengan fungsi sebagai penyimpan data,Visual Basic dan Gigasoft sebagai user interface. Ketiga perangkat lunak tersebut merupakan perangkat lunak yang beredar luas di masyarakat umum sehingga dapat dipergunakan dengan mudah. Ditinjau dari kelayakan operasional, terdapat SDM di Taman Buah Mekarsari yang mengenal dan dapat menjalankan dengan baik perangkat lunak pada sistem monitoring. Hal ini didukung oleh sambutan baik dari pihak Taman Buah Mekarsari yang memberikan dukungan dalam pembangunan sistem monitoring sebagai alternatif penyimpanan dan penyajian data.

Berdasarkan studi kelayakan organisasional, sistem monitoring tanaman dirancang untuk dapat memberikan informasi yang menyangkut riwayat tanaman, perawatan tanaman, hama dan penyakit tanaman. Tujuan dari pembangunan sistem adalah membantu memenuhi kebutuhan informasi pihak Taman Buah Mekarsari dalam melakukan monitoring tanaman.

4.3 ANALISIS SISTEM

Hasil analisis dan wawancara dari lapangan menunjukkan perlunya suatu sistem monitoring yang dapat menyajikan tampilan informasi yang mencakup data-data riwayat tanaman, perawatan, serta hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan variabel pemisah berupa hari sebagai kebutuhan untuk pelaporan.

Berdasarkan hasil wawancara, kebutuhan data untuk penguna sistem monitoring meliputi tiga bagian besar yaitu: (1) data riwayat hidup tanaman yang terdiri dari: id tanaman, lokasi tanaman, umur tanaman, produktivitas tanaman, asal bibit tanaman. (2) data perawatan yang meliputi: data-data pemupukan, pembungkusan, penyiraman, dan penyemprotan. (3) data hama dan penyakit yang tersusun atas: jenis hama dan penyakit, nama hama dan penyakit, kerusakan yang disebabkan, bagian yang terserang, langkah penanganan yang telah dilakukan serta langkah penanganan yang belum dilakukan.

Untuk memenuhi kebutuhan data setiap harinya, maka dalam sistem monitoring dibangun fitur tanggal yang berfungsi sebagai pemisah tampilan data setiap harinya, dan terdapat fitur peta sebagai alat bantu dalam penggambaran lokasi tanaman pada areal kebun. Pengisian data sistem monitoring menggunakan fitur memilih, untuk mengurangi tingkat kelelahan dan kejenuhan operator serta mengurangi kesalahan pengisian data saat pengisian data dilakukan dalam jumlah besar.

(4)

20

Sistem informasi monitoring difokuskan kepada arah fungsional dikarenakan tidak dibuat fitur-fitur yang bisa menghitung dan menjawab segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan ekonomi perusahaan, seperti penghasilan dan pengeluaran dari perusahaan.

4.4 DESAIN SISTEM

4.4.1 Desain Data Base

Data base dibangun menggunakan Office Access 2003 karena Access merupakan perangkat lunak yang mudah diperoleh untuk masyarakat umum, tingkat kesulitan rendah dalam perancangan, tidak sulit untuk melakukan perawatan data dan perangkat lunak Access telah digunakan oleh Taman Buah Mekarsari.

Berdasarkan hasil dari lapangan, secara garis besar diperoleh 5 jenis data untuk membangun sistem informasi agrowisata belimbing, yang meliputi data-data riwayat tanaman, perawatan, hama, penyakit dan tanggal sebagai kunci untuk memisahkan data pada pelaporan perhari. Klasifikasi data dihasilkan 6 tabel yang terdiri dari:

a. Data base Tabel riwayat tanaman

Tabel riwayat_tanaman merupakan tabel induk/utama yang berisikan kunci relasi dengan tabel anakan dan kunci relasi yang terdapat pada tabel ini menjadi fokus perhatian yang akan digunakan pada program. Tabel ini terdiri dari ID_tanaman sebagai kunci relasi dan tanggal_tanam, varietas, asal bibit sebagai atribut lainnya.

b.Data base Tabel tanggal

Tabel tanggal merupakan tabel referensi. Kegunaan dari tabel ini adalah sebagai tabel yang menyimpan data tanggal untuk data perawatan, hama dan penyakit tanaman untuk setiap satuan hari, Primary key pada tabel ini adalah tanggal sedangkan komponen hama, penyakit, perawatan dan id_tanaman sebagai atribut.

c. Data base Tabel produksi

Tabel produksi merupakan tabel referensi. Tabel ini berfungsi sebagai tabel yang menyimpan data produksi tanaman dalam 7 tahun dengan selang waktu 1 tahun sekali. Kolom-kolomnya terdiri dari ID_tanaman, produksi_2003, produksi_2004, produksi_2005, produksi_2006, produksi_2007, produksi_2008, rataan_produksi, dan id_tanaman.

d.Data base Tabel perawatan

Tabel perawatan merupakan tabel referensi pada tabel tanggal. Tabel ini berfungsi sebagai tabel utama pada tabel-tabel yang akan menyimpan data perawatan yang akan menghubungkan dengan data-data perwatan lainnya. Pada tabel ini terdapat kolom perawatan sebagai Primary key, dan sebagai atribut terdapat komponen jns_pemupukan1, jns_pemupukan2, dosis_pemupukan1, dosis_pemupukan, status_pemupukan1,

status_pemupukan2, jns_penyiraman, wkt_ penyiraman, bhn_pembungkusan, thp_pembungkusan, wrn_tali_ pembungkusan, catatan_prwtn.

e. Data base Tabel penyakit

Tabel penyakit merupakan tabel referensi pada tabel tanggal. Tabel ini berfungsi sebagai tabel utama pada tabel-tabel yang akan menyimpan data penyakit. Kolom-kolom pada tabel ini adalah penyakit sebagai kunci relasi pada tabel yang menyajikan data penyakit berikutnya, jenis_penyakit, nama_penyakit, kerusakan_penyakit,

bagian_serangan_penyakit, anjuran_lkh_penanganan_penyakit, anjuran_lkh_penanganan _penyakit, anjuran_lkh_blm_penanganan_penyakit, anjuran_sdh_penanganan _penyakit dan cacatan pyk.

(5)

21

f. Data base Tabel hama

Tabel hama merupakan tabel referensi pada tabel tanggal. Tabel ini berfungsi sebagai tabel utama pada tabel-tabel yang akan menyimpan data hama. Kolom-kolom pada tabel ini adalah hama sebagai kunci relasi pada tabel yang menyajikan data hama berikutnya, jenis_hama, nama_hama, kerusakan_hama, bagian_serangan_hama, anjuran_lkh_penanganan_hama, anjuran_lkh_penanganan_hama,

anjuran_lkh_blm_penanganan_hama, anjuran_sdh_penanganan _hama dan cacatan hm. Pembuatan tabel ini dengan menggunakan fasilitas design view, yaitu dengan menekan ”design view” pada kotak dialog ”new tabel” (Gambar 4).

Gambar 6. kotak dialog new table.

Hubungan antar tabel dilakukan dengan menggunakan kunci relasi yang telah dibuat pada setiap tabel. Hubungan dari basis data prototipe ini menggunakan tipe one to many (Gambar 7)

(6)

22

4.4.2 Desain

User Interface

Sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini menggunakan bahasa pemrograman Visual basic.net 2008 yang memiliki tampilan yang menarik dan kemudahan dalam berinterkasi dengan pengguna dan pembuat. Dalam sistem ini dibuat 4 form, yaitu:

a. Monitoring riwayat tanaman

Form riwayat tanaman merupakan halaman yang akan muncul pertama kali ketika pengguna program memilih tombol lanjut pada window selamat datang. Pada halaman ini pengguna mendapatkan informasi tentang ID tanaman, koordinat tanaman pada peta, asal bibit, varietas dari tanaman, umur tanaman sebagai indikator untuk perencanaan replantasi tanaman dan rataan produksi belimbing.

Pada form ini terdapat fitur grafik yang menggambarkan perkembangan produksi buah dengan menggunakan satuan tahun dan jumlah produksi tanaman. Pada form riwayat tanaman terdapat fitur tanggal, peta dan scearch engine dengan tujuan membantu pengguna untuk mengakses informasi monitoring berdasarkan data tanggal ataupun letak dari tanaman. Jika terdapat perubahan data yang ditampilkan pada salah satu fitur maka data yang ditampilkan pada fitur lainnya akan ikut berubah. Fitur catatan khusus pada form riwayat tanaman berfungsi sebagai suatu media yang memberikan informasi jika terdapat data yang tidak lengkap ataupun belum terisi oleh operator dan sebagai pemberi informasi jika tanaman telah terlalu tua dan memerlukan replantasi. Desain form riwayat tanaman dapat terlihat pada Gambar 8.

Gambar 7. Desain tampilan form riwayat tanaman.

b.Monitoring perawatan

Mekarsari memiliki jadwal tetap untuk melakukan perawatan tanaman setiap bulannya untuk pemupukan penyemprotan tetapi untuk jadwal penyiraman dan pembungkusan disesuaikan dengan keadaan dilapangan. Sehingga dengan kondisi penyiraman dan pembungkusan yang tidak tetap setiap bulan maka pada form perawatan didesain untuk dapat menyajikan informasi monitoring tanaman dalam satuan per hari dengan pertimbangan kebutuhan akan air untuk tanaman belimbing merupakan hal yang penting. Form perawatan didesain dengan tujuan pengguna mendapatkan informasi

(7)

23

monitoring pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan dalam satu halaman.

Pada setiap bagian informasi monitoring penyemprotan terbagi atas dua bagian yaitu penyemprotan pupuk daun dan penyemprotan pestisida, pupuk daun dimasukkan kedalam kategori penyemprotan dikarenakan pada Mekarsari hanya menggunakan pupuk daun yang perlakuannya dengan cara penyemprotan. Pada form perawatan juga terdapat fitur tanggal, peta dan scearch engine dengan tujuan membantu pengguna untuk mengakses informasi monitoring berdasarkan data tanggal ataupun berdasarakan letak dari tanaman. Fitur catatan khusus pada halaman perawatan berfungsi sebagai indikator yang memberikan informasi kepada pengguna jika terdapat data yang kurang lengkap dan data yang tidak dapat ditampilkan dikarenakan data belum dimasukan oleh operator ketika pengguna mengakses data perawatan tanaman pada tanggal yang akan datang. Desain form perawatan tanaman dapat terlihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Desain tampilan form perawatan.

c. Monitoring hama dan form penyakit

Form hama dan Form penyakit didesain untuk dapat menampilkan informasi monitoring dari jenis hama atau penyakit yang menyerang tanaman, kerusakan yang dapat disebabkan oleh hama dan penyakit dan langkah untuk penanggulangan dari hama dan penyakit. Pada kedua form ini didesain suatu fitur warna pada peta, warna merupakan indikator terdapatnya hama atau penyakit pada suatu tanaman, jika titik pada peta yang merupakan letak tanaman berwarna hijau maka tanaman tersebut terbebas dari hama maupun penyakit, jika titik pada peta yang merupakan letak tanaman berwarna kuning memiliki arti tanaman tersebut dalam kondisi dicurigai akan terjangkit hama maupun penyakit sedangkan jika titik letak tanaman pada peta berwarna merah dapat diartikan bahwa tanaman tersebut telah terjangkit hama ataupun penyakit. Pada kedua form ini juga tersedia fitur tanggal, scearch engine dan peta dengan tujuan akan memberikan kemudahan kepada pengguna dalam mengakses data tanaman dari segi tanggal, letak ataupun ID tanaman. Fitur catatan khusus pada form ini memiliki fungsi yang sama

(8)

24

dengan fitur catatan khusus pada form perawatan tanaman. Desain form hama dan penyakit dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11.

Gambar 10. Tampilan desain form hama.

Gambar 11. Desain tampilan form penyakit.

d.Form administrator

Form administrator merupakan form dengan akses terbatas yang memerlukan password untuk dapat menggunakannya sebagai sistem proteksi data. Form administrator berfungsi sebagai perawatan data, baik untuk penambahan, pengeditan dan pengahapusan data pada sistem monitoring. Form administrator adalah form kecil yang berfungsi untuk mengakses fitur-fitur edit data pada setiap form riwayat tanaman, form perawatan, form hama dan form penyakit. Pada from administrator tersedia fitur tambah dan fitur update, fitur tambah berfungsi untuk membangun baru yang akan disajikan sedangkan fitur

(9)

25

update berfungsi untuk menambahkan informasi-informasi terbaru pada data yang telah tersedia.

4.4.3

Coding Programming

Program dibangun dengan bahasa pemrograman visual basic, tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna dalam pengoperasian dan perawatan program. Coding program dibangun untuk pengolahan basis data dan informasi monitoring tanaman yang terbagi dalam 5 form yaitu form riwayat tanaman, form perawatan, form hama, form penyakit, form administrator. Secara keseluruhan coding program disajikan pada lampiran, berikut merupakan contoh coding pada saat pengguna akan mengakses administrator :

Public Class Form_Login_Admin Dim jml_salah As Integer = 0

Private Sub OK_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles OK.Click

If UsernameTextBox.Text = "admin" And PasswordTextBox.Text = "admin" Then Form_Administrator.Show() Me.Close() Else UsernameTextBox.Text = "" PasswordTextBox.Text = "" jml_salah += 1 If jml_salah < 3 Then

MsgBox("Username dan/atau password yang Anda masukkan salah.") Else

MsgBox("Username dan/atau password yang Anda masukkan salah. Kesempatan habis !!!") Me.Close() End If End If UsernameTextBox.Focus() End Sub

Private Sub Cancel_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Cancel.Click

Me.Close() End Sub End Class

4.5 OUTPUT SISTEM

Program dibangun dengan nama sibem.exe, pada saat pengguna mengakses program maka akan tampil form selamat datang sebagai tanda bahwa program sibem.exe berhasil dijalankan, selanjutnya secara default program akan langsung dibawa pada window yang menampilkan gabungan dari form riwayat tanaman, form perawatan, form hama dan form penyakit. Pada window ini terdapat 4 tools dengan fungsi untuk menyajikan informasi tanaman sesuai dengan kebutuhan pengguna berdasarkan ID tanaman, tanggal, maupun letak tanaman pada peta. Pada program sibem.exe ini terdapat suatu fitur yang mempermudah pengguna untuk mengetahui informasi tanaman berdasarkan letak pada peta tanpa harus mengetahui ID tanaman, tool tersebut adalah radiobutton yang terdapat pada peta. Pada program sibem.exe juga terdapat fitur tool

(10)

26

datetimepicker dengan fungsi menampilkan data berdasarkan tanggal pembuatan data. Demikian pulanya untuk fitur ketiga dan keempat yang merupakan tool search dan tool list yang menampilkan informasi tanaman berdasarkan ID tanaman. Untuk setiap fitur yang terdapat pada sibem.exe baik berdasarkan ID, tanggal, maupun letak tanaman pada peta memiliki hubungan satu dengan yang lainnya, sehingga jika terjadi perubahan data yang ditampilkan pada satu tools maka tool lainnya akan menampilkan data yang sama disetiap fitur. Pada seluruh form yang tercakup dalam windows menu utama diberikan tombol fitur exit untuk keluar dari program dan fitur tombol login as admin dengan fungsi pengguna dibawa masuk ke windows administrator untuk melakukan pengeditan data, out put kelima windows pada program adalah sebagai berikut:

1. Informasi riwayat tanaman

Pada informasi ini tersaji data-data yang menunjukkan asal bibit dari tanaman, tanggal tanam tanaman, umur tanaman, grafik produktivitas, rataan produksi dan lokasi tanaman pada peta. Peta lokasi tanaman dibangun dengan menggunakan fitur radiobutton bertujuan untuk membantu pengguna mendapatkan informasi tanaman berdasarkan letak tanaman pada peta hasil proyeksi lahan. Kelebihan dari menu riwayat tanaman adalah terdapatnya grafik yang menampilkan perkembangan dari produksi tanaman selama lima tahun, grafik produksi ini terdapat fasilitas tambahan maximize dan fungsi-fungsi untuk perubahan tampilan grafik sehingga dapat digunakan untuk presentasi pada saat pelaporan, fasilitas pada grafik dapat diakses dengan mengklik kanan pada grafik (Gambar 12). Pencarian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui ID tanaman, lokasi pada peta, search engine berdasarkan ID tanaman, fitur yang terletak dibawah search engine juga berfungsi sebagai penyaji data secara berurutan berdasarkan ID tanaman.

Pada Gambar 12 ditampilkan lokasi tanaman BEL001 pada koordinat 106.79,-6.34 artinya adalah tanaman terletak pada titik horizontal 106.79 dan titik vertikal -6.34 pada peta.

Pada form riwayat tanaman fitur catatan khusus merupakan indikator apakah tanaman telah memasukin masa replantasi dan sebagai suatu media yang memberikan informasi jika terdapat data yang tidak lengkap ataupun belum terisi oleh operator.

(11)

27

2. Informasi perawatan

Pada tampilan perawatan terdapat informasi mengenai pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan. Pada bagian ini disajikan seluruh informasi perawatan tanaman seperti pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan ditampilkan secara lengkap dalam satu layar. Tujuan informasi monitoring perawatan dalam satu layar adalah untuk memudahkan pengguna memperoleh seluruh informasi yang berkaitan dengan perawatan tanaman yang tersaji dalam satu tampilan informasi monitoring. Pada informasi pemupukan dan penyemprotan terdapat informasi yang menyajikan jenis dan dosis serta terdapat kotak status yang berfungsi sebagai indikator telah dilakukan atau belum dilakukannya kegiatan pemupukan ataupun penyemprotan tanaman pada hari tersebut. Bagian penyiraman memberikan informasi jenis dan waktu penyiraman yang dilakukan dan pada bagian pembungkusan terdapat informasi manajemen penggunaan tali pembungkus dengan tujuan akan mempermudah dalam penentuan waktu dan rotasi pemanenan buah.

(12)

28

Gambar 14. Contoh tampilan dengan informasi perawatan yang telah dilakukan

Jika terdapat bagian kosong atau data blank memiliki arti bahwa pada tanaman dengan ID yang tertampil tidak terdapat perlakuan apapun. Gambar 13 menyajikan contoh informasi berupa jadwal pemupukan, penyemprotan, penyiraman dan pembungkusan yang belum dikerjakan. Gambar 14 menyajikan data untuk informasi telah dilakukannya seluruh kegiatan perawatan untuk tanaman belimbing dengan id BEL001.

Gambar 15 menampilkan contoh kondisi tampilan informasi monitoring dimana pada hari tersebut tidak terdapat kegiatan untuk perawatan dan penyiraman tetapi hanya terdapat informasi untuk melakukan kegiatan pembungkusan dengan menggunakan bahan pembungkus berupa kertas koran dan karbon dengan tali pembungkus berwarna merah, hal ini dapat dilihat dengan terdapatnya aksi pada fitur catatan khusus yang memberikan informasi ”tidak terdapatnya jadwal pemupukan, penyemprotan dan penyiraman”.

Gambar 16 merupakan tampilan dimana jika tidak terdapat data ataupun belum terisinya data pada tanggal yang dituju oleh pengguna, yang dapat terjadi jika pengguna program berusaha untuk memperoleh data informasi kegiatan untuk satu minggu kedepan. Kondisi yang demikian fitur catatan khusus akan memberikan tampilan berupa informasi kepada pengguna agar menghubungi administator untuk memastikan kondisi kekosongan data pada tanggal tersebut.

(13)

29

Gambar 15. Contoh tampilan data yang kurang lengkap dan munculnya informasi

petunjuk pada catatan khusus

Gambar 16. Contoh tampilan pada fitur catatan khusus terkait dengan kurang lengkapnya data perawatan

3. Informasi hama dan penyakit

Menu hama memberikan informasi nama hama, kerusakan akibat penyerangan hama, anjuran langkah penanganan hama, langkah penanganan yang telah dilakukan dan langkah penanganan yang tertunda. Menu informasi hama membantu pengguna untuk mengetahui langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan dilapangan dan yang belum dilakukan. Pada kedua form informasi monitoring ini terdapat suatu fitur warna pada peta, warna merupakan indikator terdapatnya hama atau penyakit pada suatu tanaman, jika pada titik pada peta yang menggambarkan letak tanaman berwarna hijau maka tanaman tersebut terbebas dari hama

(14)

30

maupun penyakit, jika berwarna kuning memiliki arti tanaman tersebut dicurigai akan terjangkit hama maupun penyakit sedangkan jika titik letak tanaman pada peta berwarna merah dapat diartikan bahwa tanaman tersebut telah terjangkit hama ataupun penyakit.

Pada Gambar 17 merupakan presentasi dari tampilan hasil output dimana terdapat satu langkah penanganan hama lalat buah yang belum dilakukan, sedangkan pada Gambar 18 merupakan tampilan bahwa seluruh langkah penangan antisipasi untuk lalat buah telah dilaksanakan.

Gambar 17. Contoh tampilan dengan informasi terdapatnya penanganan hama lalat buah yang belum dilakukan

Gambar 18. Contoh tampilan dengan informasi telah dilaksanakannya seluruh langkah penanganan untuk lalat buah

(15)

31

Gambar 19. Contoh tampilan informasi terdapatnya langkah penanganan yang belum

terlaksana untuk penyakit kerontokan daun

Gambar 20. Contoh tampilan informasi telah terlaksananya seluruh kegiatan penanganan untuk penyakit kerontokan buah

Gambar 19 merupakan tampilan informasi kegiatan untuk mengantisipasi bercak daun, pada contoh tampilan informasi ini pengguna dapat memperoleh informasi bahwa tanaman dengan ID BEL001 yang terletak pada koordinat 106.79,-6.43 telah terjangkit penyakit bercak daun. Program memberikan informasi bahwa dari langkah-langkah penanganan yang dianjurkan oleh program untuk penyakit bercak daun telah dilakukan perlakuan penyemprotan fungisida, tetapi masih terdapat satu langkah penanganan yang

(16)

32

belum dilaksanakan berupa amputasi bagian tanaman. Gambar 20 merupakan tampilan informasi dimana seluruh kegiatan antisipasi untuk penyakit bercak daun telah terpunuhi. 4. Informasi administrator

Pada program sibem.exe terdapat suatu fitur dengan akses terbatas yang memiliki fungsi yang berguna untuk mengedit data yang terdapat di dalam program. Fitur administrator seperti yang tertampil pada Gambar 21 hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki akses khusus, yaitu merupakan pengguna yang bertanggungjawab atas data yang terdapat pada program sibem.exe. Untuk dapat mengakses fitur ini pengguna dapat mengklik tombol admin yang terdapat pada setiap form, ketika tombol tersebut ditekan maka akan tampil window kecil yang akan meminta pengguna untuk memasukkan kata sandi, secara default kata sandi yang harus dimasukkan oleh pengguna untuk mengakses fitur pengeditan data adalah admin.

Gambar 21. Contoh tampilan form admin pada saat permintaan kata sandi untuk mengakes fitur-fitur pengeditan data.

Seluruh fitur pengeditan data pada setiap form riwayat tanaman, form perawatan, form hama dan form penyakit akan menjadi tombol aktif ketika kata sandi yang dimasukkan oleh penguna dalam status benar. Pada Gambar 22 ditampilkan telah aktifnya fitur-fitur pengeditan data pada form perawatan yaitu fitur tambah, fitur update dan fitur hapus. Fitur tambah adalah fitur yang berfungsi untuk menambahkan data-data baru, fitur update merupakan fitur yang memiliki fungsi untuk menambahkan informasi baru pada data tanaman yang telah ada meliputi data-data perawatan, hama dan penyakit. Fitur hapus adalah fitur yang berfungsi untuk menghapus seluruh data tanaman dengan id yang dipilih oleh pengguna.

(17)

33

Gambar 22. Contoh tampilan form perawatan dengan fitur edting data yang telah aktif

4.6 IMPLEMENTASI SISTEM

Uji coba sistem informasi agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini melibatkan pengguna langsung di dua divisi Mekarsari, divisi yang terlibat adalah divisi agrowisata dan juga pada divisi penelitian dan laboratoruim. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkatan kemudahan penggunaan program dan ketersediaan informasi yang disajikan dari program dalam membantu untuk penjadwalan, perawatan serta pengambilan tindakan bila tanaman belimbing terkena hama atau penyakit.

Ada terdapat kendala ketika uji coba dilakukan, yaitu kuantitas dari peserta yang melakukan pengujian dari sistem informasi sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh tingginya kesibukan dalam perusahaan untuk melayani pengunjung yang hampir setiap hari selalu padat. Dari segi pengetahuan akan komputer para peserta yang mengikuti pengujian sistem informasi ini dapat dikatakan memiliki pengetahuan yang cukup baik, sehingga tidak ditemukannya kendala dalam pengenalan software sistem informasi agrowisata tanaman belimbing. Berdasarkan hasil kuesioner beberapa pengguna mengatakan penggunaan sistem ini cukup mudah, hal ini disebabkan pengguna hanya menggerakkan kursor dan mengklik pada bagian-bagian informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Hasil jawaban oleh pengguna dalam kuisioner disajikan dalam Tabel 2 sampai dengan Tabel 7.

1. Tingkat kemudahan penggunaan sistem monitoring

Tabel 2. Respon pengguna terhadap kemudahan penggunaan sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing

Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%)

Sangat mudah - - Mudah 5 50 Sedang 4 40 Sulit 1 10 Sangat sulit - - Total 10 100

(18)

34

Berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden pada Tabel 1, sistem informasi agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini tergolong mudah dikarenakan terdapat 50% responden yang menjawab sistem informasi ini mudah untuk digunakan, hal ini disebabkan karena para responden telah memiliki pengetahuan dasar dalam penggunaan komputer dan pengetahuan dalam penggunaan perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi ini. 2. Tingkat kelengkapan informasi riwayat tanaman sistem monitoring

Tabel 3. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi riwayat tanaman pada sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing

Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%)

Sangat lengkap - -

Lengkap 1 10

Sedang 6 60

Kurang lengkap 3 30

Sangat tidak lengkap - -

Total 10 100

Hasil dari para responden terhadap kelengkapan informasi pada bagian riwayat tanaman dapat dikatakan sedang, ini dikarenakan terdapat lebih dari 50% yaitu 60% responden menjawab tingkatan informasi pada bagian riwayat tanaman adalah sedang, sisa dari jawaban responden menanggapi perlu adanya penambahan informasi pada bagian ini. 3. Tingkat kelengkapan informasi perawatan tanaman sistem monitoring

Tabel 4. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi perawatan tanaman pada sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing

Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%)

Sangat lengkap - -

Lengkap 2 20

Sedang 5 50

Kurang lengkap 3 30

Sangat tidak lengkap - -

Total 10 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa informasi perawatan yang ditampikan oleh sistem informasi agrowisata studi kasus tanaman belimbing ini dapat memenuhi harapan dari responden, karena terdapat sebesar 20% dari responden yang menjawab lengkap dan sebesar 50% dari responden menjawab sedang.

(19)

35

4. Tingkat kelengkapan informasi hama sistem monitoring

Tabel 5. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi hama tanaman

monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing pada sistem Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%)

Sangat lengkap - -

Lengkap - -

Sedang 6 60

Kurang lengkap 4 40

Sangat tidak lengkap - -

Total 10 100

Hasil jawaban responden untuk kelengkapan informasi pada hama tanaman tergolong sedang karena terdapat sebesar 60% responden yang memilih jawaban sedang. Hal ini disebabkan para responden melihat informasi yang tersaji pada bagian hama masih terlalu umum.

5. Tingkat kelengkapan informasi penyakit sistem monitoring

Tabel 6. Respon pengguna terhadap kelengkapan informasi penyakit tanaman pada sistem monitoring tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing

Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%)

Sangat lengkap - -

Lengkap - -

Sedang 6 60

Kurang lengkap 4 40

Sangat tidak lengkap - -

Total 10 100

Seperti pada bagian hama, untuk bagian penyakit tanaman ini juga digolongkan sedang karena informasi yang disajikan masih tergolong umum, hal ini ditunjukkan jumlah persentase sebesar 60% dari responden yang memilih jawaban sedang.

6. Tingkat kemudahan pemasukan data sistem monitoring

Tabel 7. Respon pengguna terhadap pemasukan data sistem informasi tanaman agrowisata studi kasus tanaman belimbing

Pilihan jawaban Jumlah responden (orang) Persentase (%)

Sangat mudah - - Mudah 6 60 Sedang 4 40 Sulit - - Sangat sulit - - Total 10 100

Tanggapan dari para responden terhadap pemasukan data adalah mudah dikarenakan untuk pemasukan data pada form administrator di beri kemudahan kepada pengguna untuk

(20)

36

tidak mengetik, dimana dalam pengisian datanya pengguna hanya memilih dari optional yang telah tersedia. Dari hasil kuisioner didapati angka kemudahan sebesar 60%.

7. Saran terhadap perbaikan sistem monitoring agrowisata studi kasus tanaman belimbing Saran yang diberikan pengguna untuk sistem ini adalah:

a. Sistem monitoring tanaman agrowisata ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mencakup keseluruhan komoditas tanaman yang ada pada Taman Buah Mekarsari (PT. Mekar Unggul Sari)

b. Perlu adanya penambahan informasi yang lebih detail pada bagian-bagian perawatan, hama, dan penyakit.

c. Perlu ditambahkannya tampilan secara visual dari tanaman, hama dan penyakit yang akan dapat membantu dalam mempercepat tindak lanjut pada tanaman yang akan dilakukan perlakuan.

Hasil kuisioner pada Tabel 5 dan Tabel 6 terdapat sebesar 40% responden memberikan penilaian kurang lengkap terhadap sistem monitoring hama dan penyakit, penilaian kurang lengkap ini disebabkan oleh karena informasi yang tersaji hanya berdasarkan literatur dan tidak terdapatnya suatu sistem yang mampu memberikan langkah-langkah lanjutan yang perlu dilakukan jika terjadi penyebaran hama dan penyakit dalam skala besar.

4.7 PERAWATAN SISTEM

Perawatan sistem dilakukan dengan cara memberikan pelatihan kepada peserta yang mengikuti uji coba sistem informasi dari kedua divisi agrowisata dan divisi penelitian dan laboratorium pada saat dilakukannya implemetasi sistem. Perawatan sistem merupakan perawatan dari data input dengan jadwal pemasukan data setiap harinya, sehingga dapat menjaga kualitas dari data yang akan disajikan oleh sistem informasi. Data minimal yang dimiliki oleh sistem informasi pada saat ini merupakan data-data dari hari sebelumnya, untuk mencapai hal tersebut pemasukan data dilakukan selambat-lambatnya pada sore hari ketika jam kerja dari perusahaan akan mencapai tahap akhir. Pelatihan yang diberikan merupakan pelatihan dalam penggunaan form administrator sehingga operator yang akan memiliki tanggung jawab dalam pengisian data dapat mengisi data tidak ada kecanggungan yang akan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengisian data.

Gambar

Tabel 1. IPO sistem monitoring tanaman agrowisata tanaman belimbing manis
Gambar 6. kotak dialog new table .
Gambar 7. Desain tampilan form  riwayat tanaman.
Gambar 9. Desain tampilan form perawatan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.12: Plot variasi harian f oF2 terhadap median bulanan serta plot δ f oF2 untuk tanggal 17 September 2009 atau 13 hari sebelum gempa terjadi.. Deviasi negatif tampak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh usia, hipertensi, diabetes DM, hiperkolesterol, dan kebiasaan merokok terhadap kejadian presbikusis di RSUP Dr..

• Zona 3, merupakan kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan sedang dan daerah perdagangan yang harus diatasi dengan pilihan sistem terpusat (off-site) dalam jangka menengah.

Hasil penelitian jenis luka yang dirawat adalah luka ulkus diabetic, luka post operasi, luka kanker, dan luka decubitus, durasi luka bervariasi mulai 2 minggu sampai 1

Pada saat ini tingkat pelayanan jalan dirasa masih kurang, sehingga pembangunan jalan baru dan peningkatan jalan serta pemeliharaan berkala jalan perlu direncanakan dengan matang

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui indeks kekeringan dan indeks ketajaman kekeringan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di DAS Wuryantoro

khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

Berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan metode forward chaining dapat dibuat 98 aturan penarikan kesimpulan untuk penjadwalan imunisasi anak usia 0 – 18 tahun