BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah
melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
Winkel mengemukakan bahwa “mengemukakan bahwa prestasi
belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang”.
(1996:226).
Abdullah (2008) mengemukakan prestasi belajar adalah taraf
keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah atau pondok pesantren yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Prestasi Belajar menurut Nasution (1996:17) adalah:
Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan
prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut.
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu
itu sendiri. Adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern
yaitu kecerdasan/ intelegensi, bakat, minat dan motivasi. Mahmud
mengatakan bahwa “faktor Internal adalah faktor yang berasal dari
siswa itu sendiri” (1989 : 84 – 87 ).
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar yang sifatnya diluar diri siswa, yaitu beberapa
pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan
sebagainya.
Menurut Soenoro ( 1982 : 30 ) faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar si pelajar, hal ini dapat berupa sarana
prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah
maupun lingkungan masyarakat.
2. Metode Diskusi Kelompok
a. Pengertian Diskusi Kelompok
Metode diskusi dalam proses pembelajaran menurut Suryobroto
(2002:179) adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok – kelompok siswa)
untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas
Pendapat Usman menjelaskan diskusi kelompok merupakan
suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. (2005:94).
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi Kelompok
1) Kelebihan Metode Diskusi Kelompok :
Di dalam buku Samiawan, dkk (1988:76), diskusi
memiliki kelebihan sebagai berikut :
- Mempertinggi peran serta secara perorangan.
- Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan.
- Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Menurut Suryobroto (2002:185) kelebihan metode
diskusi adalah :
- Melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses
belajar.
- Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan
penguasaan bahan pelajaran.
- Dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan
sikap ilmiah.
- Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya
dalam diskusi para siswa akan dapat memperoleh
- Dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial
dan sikap demokratis para siswa.
2) Kelemahan Metode Diskusi Kelompok :
a) Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif
dalam diskusi dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh dan tidak
ikut bertanggung jawab terhadap hasil diskusi.
b) Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan
waktu yang terlalu panjang.
c) Para siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau
pendapat mereka secara ilmiah atau sistematis.
c. Langkah-Langkah Metode Diskusi
1) Tahap Persiapan
a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan didiskusikan,
yaitu memberi contoh Peraturan Pusat dan Daerah.
b) Merumuskan permasalahan dengan jelas dan ringkas;
c) Mempertimbangkan karakteristik anak dengan benar, dengan
mempertimbangkan kedekatan pertemanan, kesamaan minat
maupun tingkat kecerdasan masing-masing peserta didik;
d) Menyiapkan kerangka diskusi yang meliputi : (1)
menentukan dan merumuskan aspek-aspek masalah, (2)
menentukan alokasi waktu, (3) menentukan format susunan
e) Menyiapkan fasilitas diskusi, meliputi : (1) mengadakan
bahan diskusi, (2) menentukan dan mendesain tempat diskusi,
(3) mempersiapkan alat-alat peraga yang dibutuhkan.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Menyampaikan tujuan pembelajaran, misalnya agar peserta
didik dapat menguasai konsep memberikan contoh sederhana
Peraturan Pusat dan Daerah.
b) Menyampaikan pokok-pokok yang akan didiskusikan,
misalnya memberikan contoh Peraturan Pusat dan Daerah
c) Menjelaskan prosedur diskusi;
d) Mengatur dan membentuk beberapa kelompok-kelompok
diskusi, dengan mempertimbangkan kedekatan pertemanan,
kesamanaan minat maupun tingkat kecerdasan
masing-masing peserta didik.
3) Tahap Penutup
a) Memberi kesempatan kelompok untuk melaporkan hasil;
b) Memberi kesempatan kelompok untuk menanggapi;
c) Memberi umpan balik;
d) Menyimpulkan hasil diskusi.
3. Pembelajaran Mata Pelajaran PKn
a. Pengertian Mata Pelajaran PKn
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49),
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak – hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
b. Fungsi Mata Pelajaran PKn
Fungsi Mata Pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk
membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter, yang setia
kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila
dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
c. Tujuan Mata Pelajaran PKn
Tujuan Mata Pelajaran PKn adalah untuk :
1) Membentuk warga negara yang demokratis.
2) Menumbuhkembangkan kepekaan, ketanggapan, kritisasi dan
kreatifitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat secara
tertib, damai dan kreatifitas.
3) Mengembangkan sikap kritis dan kreatif sebagai anggota keluarga,
warga sekolah, anggota masyarakat, warga negara dan umat manusia
di lingkungannya yang cerdas dan baik.
d. Pokok dan Bahan Materi
B. Hasil Penilaian yang Relevan
Sesuai dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya
menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode diskusi dapat meningkatkan
presatsi belajar siswa di Sekolah Dasar. Hasil penelitian tersebut jelas di uraikan
oleh Gufron. 2005. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan dengan Menggunakan Kartu Pecahan
dan Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Blitongan Salatiga
Tahun Ajaran 2004/2005.
Hal penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dengan penggunaan
metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan
matematika. Hal itu terbukti, karena setelah diadakan siklus I diperoleh nilai> 7,5
ada 77,7 % atau sebanyak 14 anak dari 18 siswa, kemudian siklus II diperoleh
nilai >7,5 ada 94,4 % atau sebanyak 17 anak dari 18 siswa.
Dari hasil uraian di atas terbukti bahwa dengan menggunakan metode
pembelajaran diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SD.
Dimana hasil belajar tersebut mencakup di dalamnya prestasi belajar.
Berdasarkan penelitian ditemukan hasil yang relevan bahwa
pembelajaran pada materi Pengertian Peratuan Pusat dan Peraturan Daerah
melalui metode diskusi kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
Tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan
memiliki peran dalam rangka mencapai tujuan adalah ketepatan mengorganisir
peserta didik. Guru sebagai pemegang kendali di kelas, mempunyai tanggung
jawab yang besar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mencari model atau
metode pembelajaran yang dapat membawa pengaruh besar pada pola pikir siswa
dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar.
Untuk mendapatkan hasil memuaskan, guru dituntut menyajikan materi
dengan model pembelajaran yang variatif. Penggunaan model pembelajaran
diskusi kelompok akan menjadi solusi terbaik bagi guru agar tercipta KBM yang
diinginkan.
Secara skematis, kerangka berfikir dapat ditunjukkan dibawah ini.
Kondisi
awal
GURU :
Belum menggunakan
metode pembelajaran
diskusi kelompok
SISWA :
Motivasi dan
prestasi belajar
siswa rendah
Tindakan
Guru menggunakan
metode pembelajaran
diskusi kelompok
Kondisi
akhir
Diduga : Melalui Metode Diskusi Kelompok dapat
Meningkatkan Prestasi dan Memotivasi Belajar PKn
pada Materi Pengertian Peraturan Pusat dan
Peraturan Daerah di Kelas V SDN 01 Kayugeritan
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis
tindakannya adalah dengan melalui metode diskusi kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar pada materi Peraturan Pusat dan Daerah Kelas V