• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Seno Dwi Prakoso BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Seno Dwi Prakoso BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia sebagai salah satu elemen utama dari organisasi, merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan dan memiliki peranan yang sangat penting, karena tanpa didukung sumber daya manusia yang baik suatu organisasi akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengurangi masalah tersebut, perlu hendaknya bagi suatu organisasi memandang manusia tidak lagi sebagai beban bagi organisasi melainkan aset untuk suatu perusahaan. Apabila hal tersebut dapat dicapai, akan tercipta hubungan dan yang baik antara pemimpin dan karyawan di organisasi tersebut. Salah satu hal yang dapat memotivasi karyawan dalam bekerja adalah memenuhi harapan atau kebutuhan mereka dalam berorganisasi, jika kebutuhan mereka terpenuhi, maka mereka akan berusaha untuk tetap bekerja dengan baik pada organisasi tersebut.

(2)

sebaliknya sebagai suatu tekanan, yang dapat membuat perilaku karyawan tidak sejalan dengan iklim organisasi yang diharapkan.

Perilaku-perilaku yang berkaitan dengan sumber daya manusia akan menjadi bahasan yang cukup penting bagi organisasi dalam menjalankan kegiatannya. Adanya visi dan misi dalam suatu organisasi diharapkan mampu menjadi tolak ukur bagi karyawan dalam bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Selain itu kinerja dari sebuah perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia yang ada. Menurut Gibson (Susanti, 2012), kinerja organisasi tergantung pada kinerja individu tersebut.

(3)

Menurut pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi yang kondusif sangat penting untuk mencapai kesuksesan organisasi. Dengan iklim yang kondusif akan menimbulkan kepuasan kerja dan komitmen yang tinggi pada setiap individu yang bekerja didalam organisasi tersebut. Iklim organisasi dalam setiap organisasi dengan organisasi yang lain tentunya berbeda-beda. Iklim organisasi yang berbeda-beda tersebut dapat mempengaruhi perilaku SDM yang berada didalam organisasi.

Iklim organisasi dapat membuat kinerja organisasi berbeda karena menunjukkan indikasi penuh semangat lingkungan pekerjaan karyawan. Bagaimanapun kinerja organisasi lebih jelas dilihat dari semangat karyawan atau kehadiran di dalam organisasi dan karakteristik kepemimpinan. Oleh karena itu pengenalan iklim organisasi dapat dijadikan pedoman bagi pimpinan dalam menangani serta mengelola lingkungan kerja yang berbeda-beda. Wijayanto (Amalia, 2007), mengatakan bahwa terbentuknya iklim yang mendorong terbentuknya sikap dan perilaku proaktif, kreatif dan inovatif akan membawa manusia dan organisasi kepada kekuatan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam organisasi. Oleh karena itu dituntut peranan yang besar dari pihak manajemen untuk mengubah iklim organisasi menjadi lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi.

(4)

Perilaku yang ditimbulkan oleh iklim organisasi dapat mendorong munculnya peluang untuk berkreasi atau justru menghambatnya, karena hasil persepsi karyawan akan mempengaruhi sikap maupun keyakinan subjektif mereka terhadap organisasi.

Maraknya bisnis usaha baik peroranganmaupun kelompok yang bergerak di bidang hiburan dan pangan menjadi daya tarik bagi peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana proses kinerja karyawan yang berjalan di industri tersebut. Persaingan yang begitu ketat antara kompetitor sendiri dan selera konsumen yang fluktuatif menjadikan pengusaha yang berkecimpung di bidang harus pandai membaca situasi dan keinginan konsumen. Pada dasarnya bisnis di dunia hiburan dan pangan bukan merupakan sesuatu yang saling berkaitan, dikarenakan hiburan dan pangan juga menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat. Salah satu medianya adalah dengan menjual jasa, seperti yang dilakukan CV. Sejahtera Auto Perkasa dengan mendirikan Cherry Freshfruit dan Happy Family Karaoke yang kemudian melanjutkan usahanya dengan mendirikan AA Carwash.

Sejalan dengan hal tersebut CV.Sejahtera Auto Perkasa merupakan bentuk Perusahaan yang sudah cukup meluas cabangnya di Purwokerto. CV. Sejahtera Auto Perkasa mengembangkan beberapa bentuk di bidang

manufacturing, Perhotelan, Karaoke, Minimarket, dan Carwash. Dari

(5)

beberapa bidang usaha yang ada di CV. Sejahtera Auto Perkasa, Peneliti memilih tiga bentuk usaha yang dijalani CV. Sejahtera Auto Perkasa yaitu Happy Family Karaoke, Cherry Freshfruit, dan AA carwash. Karena ketiga bentuk usaha tersebut berada di satu tempat. Dari ketiga tempat tersebut, jumlah karyawannya yaitu sekitar 80 Karyawan yang terbagi di tiga tempat. 40 Karyawan berada di Cherry Freshfruit, 25 Karyawan berada di Happy Family Karaoke dan 15 karyawan bekerja di AA carwash.

Dari Ketiga outlet tersebut dijabarkan oleh HRD CV. Sejahtera Auto Perkasa beberapa jabatan yang ada didalamnya. Di Cherry Freshfruit ada Pramuniaga, Kasir, Acounting, Supervisor, kepala gudang (Receiving) dan cleaning service. Dan di HappyFamily Karaoke ada Waiters, Kasir, Supervisor, Acounting, Pramuniaga, Marketing, dan Cheff. Dari Ketiga Outlet tersebut Di koordinir oleh satu HRD.

(6)

komunikasi. Selain itu Terdapat beberapa permasalahan yang saya temukan terutama dalam kinerja karyawan dan tanggung jawab karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, semisalnya saat tidak ada customer karyawan lebih memilih sibuk dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Kemudian dalam menjalankan tugas terkadang karyawan melemparkan tugas antara satu dengan yang lain dalam melayani customer.

Namun dari semua permasalahan tersebut terkadang HRD melakukan pendekatan langsung pada karyawan yang mengalami permasalahan saat bekerja. Selain itu setiap bulannya CV. Sejahtera Auto Perkasa mengadakan pelatihan-pelatihan, bekerjasama dengan salah satu instansi di Purwokerto yang bernama PT.SKS untuk menunjang kinerja karyawan agar lebih baik.

(7)

Gambar 1.0 Grafik Kinerja Karyawan

Dari Grafik diatas dijelaskan hasil kinerja karyawan dalam empat bulan terakhir terjadi kenaikan di bulan Mei pada karyawan Laki-laki, namun sebaliknya penurunan pada karyawan perempuan. Yang kemudian terjadi penurunan secara terus-menerus selama tiga bulan selanjutnya. Penurunan yang cukup signifikan yaitu dari penilaian karyawan laki-laki rata-rata nilai 7.5 dan karyawan perempuan rata-rata 7 pada bulan Juni. Menjadi nilai rata-rata 7 pada karyawan laki-laki dan 6 pada karyawan perempuan di bulan Juni. Data tersebut diambil dari penilaian HRD pada setiap bulannya. Menurut HRD CV. Sejahtera Auto Perkasa Permasalahan kinerja dalam tiap-tiap karyawan, menurutnya karyawan kurang cekatan dalam melayani customer, cekatan disini didefinisikan misalnya ketika ada customer, karyawan kurang ramah dan tidak

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

April

Mei

Juni

Juli

Laki-laki

(8)

komunikatif terhadap karyawan. Kemudian permasalahan lain karayawan kurang memahami SOP yang ada di CV. Sejahtera Auto Perkasa. Dan Tingkat kedisiplinan karyawan terlihat masih kurang, karena ada bebrapa peraturan yang dilanggar seperti meninggalkan pekerjaan saat jam kerja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu “Apakah ada pengaruh antara iklim organisasi terhadap kinerja pada karyawan CV.Sejahtera Auto Perkasa?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh antara iklim organisasi dengan kinerja pada karyawan CV.Sejahtera Auto Perkasa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, yaitu : 1. Secara Teoritis

(9)

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini secara langsung dapat memberikan masukan kepada pihak CV. Sejahtera Auto Perkasa sebagai bahan evaluasi kinerjanya.

Gambar

Gambar 1.0 Grafik Kinerja Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas

Suryono, 2005, Mikrokontroler ISP MCS-5,Lab Elektronika & Instrumentasi Fisika Undip. Suryono, 2005, Workshop Elektronika Dasar, Lab Elektronika & Instrumentasi Fisika

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang sedang berjalan tetap berlaku

Pada bagian ini dijelaskan bahwa, jika pemberi kerja tidak mampu untuk membayar pekerjaan yang telah dilaksanakan selama lebih dari 28 hari, pemberi kerja dinyatakan bangkrut

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan

Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa word of mouth adalah orang yang berbicara satu sama lain tentang pengalaman menggunakan suatu produk maupun

Untuk melihat apakah kemiskinan yang terjadi pada masyarakat sekitar hutan Desa Sekaran Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban merupakan bentuk kemiskinan struktural,

Hasil dari penelitian membuktikan bahwa ada kontribusi yang signifikan dari kepuasan kerja dan iklim organisasi terhadap komitmen karyawan, dimana kepuasan kerja dan