• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENDIRIAN DAN PERKEMBANGAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH DI DESA BANDINGAN - PERKEMBANGAN DAKWAH MUHAMMADIYAH DI DESA BANDINGAN KECAMATAN KEJOBONG KABUP ATEN PURBALINGGA TAHUN 1962 - 2016 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PENDIRIAN DAN PERKEMBANGAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH DI DESA BANDINGAN - PERKEMBANGAN DAKWAH MUHAMMADIYAH DI DESA BANDINGAN KECAMATAN KEJOBONG KABUP ATEN PURBALINGGA TAHUN 1962 - 2016 - repository perpustakaan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENDIRIAN DAN PERKEMBANGAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH DI DESA BANDINGAN

A. Gambaran Umum Desa Bandingan

Kecamatan Kejobong merupakan suatu kecamatan di Kabupaten

Purbalingga, dimana Desa Bandingan yang merupakan sasaran dalam

penelitian ini berada di wilayah tersebut. Desa Bandingan merupakan salah

satu dari 12 desa lainnya yang ada di Kecamatan Kejobong Kabupaten

Purbalingga. Terletak arah Timur dari ibu kota Kabupaten yang jaraknya

kurang lebih 9 km dan 10 km dari ibu kota Kecamatan. Desa Bandingan

terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi.

Apabila dilihat dari letak geografis, Desa Bandingan merupakan

wilayah administrasi Kecamatan Kejobong wilayah Barat. Batas administrasi

Desa meliputi :

Sebelah timur : Desa Gumiwang

Sebelah barat : Desa Cilapar

Sebelah utara : Desa Penolih

Sebelah selatan : Desa Lamuk

(Data Geografis Desa Bandingan tahun 2016)

Kecamatan Kejobong memiliki batas wilayah yang sebelah timur adalah

Kabupaten Banjarnegara, sebelah utara Kecamatan pengadegan, sebelah barat

Kecamatan Kaligondang, dan sebelah selatan Kecamatan Bukateja. Dari batas

wilayah tersebut, Kecamatan Kejobong mempunyai jarak yang dekat dengan

(2)

untuk mengaji ke daerah Bukateja. Karena pada tahun 1960-an masyarakat

Desa Bandingan yang hendak mengaji ke Bukateja mereka tinggal

menyebrangi sungai yang menghubungkan antara Desa Sokanegara (salah satu

Desa di Kecamatan Kejobong) dengan Bukateja.

Luas wilayah Desa Bandingan sekitar 292 hektar, luas wilayah tersebut

lebih banyak berupa dataran rendah. Wilayah Desa Bandingan dibagi menjadi

lima Dusun yaitu Dusun Klagung, Dusun Kramat, Dusun Derik, Dusun Rawa

Pakis, dan Dusun Larangan. Jumlah rukun tetangga yang ada di Desa

Bandingan sebanyak 30 dan rukun warganyanya sebanyak 12. Jumlah

masyarakat di Desa Bandingan sebanyak 6.353 jiwa penduduk. Hal ini dapat

di lihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel II.1

Dusun Rawa Karet 1154 jiwa

Dusun Larangan 1638 jiwa

Jumlah Penduduk 6353 jiwa

Sumber . Data Statistik Desa Bandingan Tahun 2016

Dari luasnya wilayah Desa Bandingan banyaknya wilayah digunakan

untuk pekarangan dan pemukiman. Pembagian penggunaan tanah adalah

sebagai berikut :

Tabel II.2

Tata Guna Tanah di Desa Bandingan

Penggunaan tanah Luas tanah

Luas pemukiman Luas persawahan

(3)

Luas kuburan

Sumber . Data Statistik Desa Bandingan Tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa luas wilayah Desa Bandingan

sebagian besar digunakan untuk pemukiman dengan luas wilayah 124 ha dan

sebagian besarnya lagi digunakan sebagai area persawahan dan perkebunan

dengan luas wilayah 97 ha. Sedangkan luas wilayah yang digunakan untuk

prasaran lainnya dimanfaatkan sebagai lapangan sepak bola, sekolah, pasar

Desa Bandingan, dan dan fasilitas umum lainnya. Karena wilayah yang luas

sebagai area persawahan dan perkebunan masyarakat di Desa Bandingan lebih

banyak bekerja sebagai petani dan pekebun. Hal ini dapat di lihat dari

jenis-jenis pekerjaan masyarakat Desa Bandingan sebagai berikut :

1. Petani, memiliki jumlah yang terbesar dibandingkan dengan pekerjaan

lainnya yang berada di Desa Bandingan yaitu berjumlah sekisar 600

penduduk bermata pencaharian sebagai petani.

2. Buruh tani, bagi mereka yang tidak memiliki lahan tetap untuk di olah,

mereka bekerja sebgai buruh tani bagi pemilik lahan. Jumla buruh tani di

Desa Bandingan sekisar 350 jiwa.

3. Buruh Pabrik, sebagian besar perempuan Desa Bandingan bekerja sebagai

karyawan pabrik buku mata dan rambut palsu.

(4)

5. Pengrajin industri rumah tangga, jumlah pengrajin industri rumah tangga

sekisar 17 jiwa.

6. Pedagang keliling, selain berdagang menetap di ruko-ruko sekitar Desa

Bandingan ada juga masyarakat yang berdagang keliling sekisar 14 jiwa.

7. Pengusaha, terdiri dari pengusaha kayu glondongan, pengusaha rice mile,

kerjinan alat rumah tangga, pengrajin sapu dari serabut kelapa, pengusaha

pembuat snack jajanan pasar (sumber data statistik Desa Bandingan tahun

2016).

Selain jenis-jenis pekerjaan di atas banyak juga masyarakat Desa

Bandingan yang bekerja ke luar Jawa seperti di Sumatra, Kalimantan, Jakarta

dan Batam. Kebanyakan dari mereka lebih memilih bekerja di Batam karena

peluang pekerjaan disana lebih banyak. Dan bagi mereka yang sudah

berkeluarga mereka banyak juga yang membawa istri dan anaknya, dan

mereka mendirikan rumah atau mengontrak rumah di sana. Biasanya mereka

akan pulang ke Desa Bandingan satu tahun sekali yaitu saat hari raya.

Perekonomian Desa Bandingan seiring berjalannya waktu semakin

berkembang, hal ini dapat di lihat dari udaha keras masyrakat Desa

Bandingan untuk memperbaiki ekonominya mereka. Dimana dulu anak-anak

mereka hanya sekolah sampai sekolah menengah pertama (SMP), saat ini

sebagian besar mereka sudah mampu menyekolahkan anaknya sampai

sekolah menengah atas (SMA). Hal ini karena semakin berkembangnya

inovasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bandingan. Selain itu

(5)

peluang pekerjaan untuk kaum perempuan, dimana perempuan yang dulunya

hanya seebagi ibu rumah tangga dengan adanya pabrik mereka menjadi

karyawan dan dapat memperoleh penghasila.

Selain adanya pabrik, ada beberapa masyarakat yang memebuka

peluang pekerjaan dengan membuka indutri rumahan.Seperti usaha sapu dari

serbut kelapa yang didirikan oleh Bapak Ikhsan Nurdin, walaupun usaha yang

beliau dirikan masih berupa usaha rumahan akan tetapi sudah memberikan

lapangan pekerjaan bagi orang yang menganggur. (Fajar Samyo, wawancara

tanggal 4 April 2017)

Faktor pendukung lainnya dalam perkembangan perekonomian Desa

Bandingan selain usaha yang dilakukan oleh masyarakat ada juga pasar Desa

Bandingan yangg menjaji aset penting bagi perekonomian Desa Baandingan.

Dengan adanya pasar maka masyarakat Desa Bandingan memiliki peluang

banyak untuk mencari pendapatan. Banyak warga yang akhirnya

menjadipenjual di pasar, seperti penjual sayuran, jajanan pasar, perabotan

rumah tangga, dan ada juga yang bekerja sebagai tukang becak.

Walaupun masyaraat Desa Bandingan mulai berkembang mereka masih

saja menanamkan interaksi sosial dengan sessama dengan baik. Hal ini dapat

dilihat dari kesadaran untuk saling membatu sesama. Seperti halnya gotong

royong, masyarakat Desa Bandingan masih menerapkan gotong royong dan

juga kerja bakti. Mereka dalam bersosialisasai tidak memandang agama yang

dianut atau aliran apa yang mereka ikuti (Miswanto,wawancara tanggal 9

(6)

Dalam hal keagamaan masyarakat di Desaa Bandingan mayoritas

sebagai umat muslim dan hanya satu yang non muslim, dengan tingkat

presentasi 99,98% muslim dan 0,02% non muslim. Meskipun masyarakat

Desa Bandingan sudah muslim akan tetapi pada tahun 1960-an masyarakat

Desa Bandingan masih banyak yang kurang baik dalam mengamalkan ajaran

Islam.Karena mayoritas muslim maka di Desa Bandingan terdapat tiga

organisasi Islam yaitu, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Muslim

Jama’ah. Jumlah warga yang mengikuti organisasi Muhammadiyah sebagian

besar menjadi warga Muhammadiyah sekitar 85 %. Warga Bandingan juga

ada yang mengikti aliran NU, akan tetapi hanya beberapa persen saja sekitar

5%, dan ada juga aliran jamaah muslimin yang diikuti oleh warga Bandingan

dengan jumlah sekisar 10%. Tidak semua masyarakat Bandingan merupakan

suku Jawa karena ada juga yang berasal dari suku Sunda, Betawi, Minang,

dan Aceh, mereka merupakan pendatang di Desa Bandingan

B. Berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam di Indonesia.

Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tokoh

pendirinya bernama Kyai Haji Ahmad Dahlan di Kampung Kauman. Latar

belakang didirikanya organisasi Muhammadiyah dikarenakan adanya

penyimpangan ajaran agama Islam yang tidak sesuai dengan Al Quran dan Al

Hadits. Dimana masyarakat yang telah memeluk agama Islam masih sering

(7)

Muhammadiyah juga melihat kalau pendidikan yang dimiliki umat Islam

belum mampu menyiapkan generasi yang siap untuk bersaing di dunia luar

(Pasha dan Darban, 2003:122).

Dalam gerakannya Muhammadiyah menjauhkan diri dari bidang politik,

karena gerakan Muhammadiyah memfokuskan dalam bidang keagamaan saja.

Awal perkembangannya Muhammadiyah hingga tahun 1917 masih

melakukankegiatan hanya di sekitar Kampung Kauman, Yogyakarta. Dan dalam

gerakanya selain dalam bidang keagamaan juga dalam bidang sosial dan

pendidikan. Setelah tahun 1917 Muhammadiyah mulai semakin pesat

perkembannya. Pada tahun 1920 dalam gerakannya Muhammadiyah mulai

berkembang dengan pesat, hal ini terlihat dari kegiatannya yang ke luar

Daerah Kampung Kauman, yakni ke seluaruh pulau Jawa dan pada tahun

1921 Muhammadiyah mulai melakukan kegiatan di seluruh Indonesia (Noer,

1990:87).

Dalam perkembangannya Muhammadiyah mulai membentuk cabang

Mahammadiyah di setiap Daerah. Cabang sendiri merupakan kesatuan

Ranting disuatu tempat yang terdiri dari atas sekurang-kurangnya tiga

Ranting (Aulia Ali,dkk,20014:1). Sedangkan Ranting adalah kesatuan

anggota disuatu tempat atau kawasan yang terdiri dari atas

sekurang-kurangnya 15 orang yang melakukan pembinaan dan pemberdayaan anggota .

Setiap daerah yang memiliki mayoritas anggota Muhammadiyah di pastikan

(8)

Muhammdiyah adalah Cabang Muhammadiyah di Desa Bandingan

Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.

Awal mula berdirinya Cabang Muhammadiyah Bandingan adalah pada

tahun 1960-an masyarakat Desa Bandingan yang ingin mengaji mereka pergi

ke wilayah Bukateja. Di wilayah tersebut terdapat perkumpulan pengajian

dari beberapa wilayah. Semakin tahun jumlah anggota dari perkumpulan

pengajian yang ada di Bukateja semakin banyak, hal itu membuat Bukateja

memberanikan diri untuk mendirikan Cabang Muhammadiyah Bukateja

(wawancara Siswoyo Saeful Majid tanggal 9 maret 2017).

Setelah menjadi Cabang, Bukateja memiliki beberapa ranting. Salah

satu dari rantingnya adalah Ranting Desa Bandingan yang menginduk ke

Cabang Muhammdiyah Bukateja pada tahun 1962. Tokoh yang paling

berpengaruh dalam awal Muhammadiyah di Desa Bandingan adalah Hadi

Atmojo dan Ranting Bandingan di ketuai oleh Hadi Atmojo. Seiring

berjalannya waktu banyak dari wilayah luar desa Bandingan yang mengaji di

Desa Bandingan. Ranting Desa Bandingan pada saat itu sering mengadakan

pengajian dan banyak warga yang antusias untuk mengikuti pengajian

tersebut. Antusias warga tidak hanya dari Desa Bandingan tetapi juga dari

Desa tetangga yaitu Desa Lamuk dan Gumiwang.

Dengan perkembangannya Ranting Bandingan yang menginduk Cabang

Bukateja, yang semakin tahun semakin berkembang dan memiliki banyak

anggota. Maka Ranting Bandingan memutuskan untuk menjadi Cabang

(9)

Muhammadiyah Bandingan memiliki tiga Ranting yaitu Ranting Bandingan,

Ranting Lamuk, dan Ranting Gumiwang. Pada awal beridrinya kegiatan yang

dilakukan lebih banyak melakukan pengajian. (Bahrudin wawancara tanggal

31 Mei 2017).

C. Perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan

Dalam perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Desa

Bandingan mengalami kemajuan, hal ini dapat di lihat dari program kerja

yang dilakukan oleh setiap pemimpin. Sejak PCM Bandingan beerdiri tahun

1967 sudah ada lima pemimpin yang pernah menjabat sebagai Ketua

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Desa Bandingan yaitu antara lain :

1. Masa peroide Hadi Atmojo

Dari awal Ranting Muhammadiyah yang masih menginduk di Cabang

Muhammadiyah Bukateja pada tahun 1962 sudah di pimpin oleh Hadi

Atmojo. Hingga Ranting Bandingan beralih menjadi Cabang Bandingan

pun yang pertama kali menjadi pemimpin Cabang Muhammadiyah

Bandingan adalah Hadi Atmojo yakni mulai tahun 1962 sebagai

pemimpin Ranting Bandingan yang menginduk Cabang Bukateja sampai

menadi Cabang yang menjabat sebagai pemimpin sampai tahun

1977.(wawancara Ratam tanggal 21 April 2017)

Pada awal periode ini kegiatan yang dilakukan masih fokus pada

bidang Da’wah dengan melakukan pengajian. Pengajian yang diadakan

(10)

arti pengajian antara Muhammadiyah dan Aisyiyah,dan Nasyiatul

Aisyiyah masih bergabung menjadi satu. Warga yang ikut pengajian

belum banyak, karena pada saait itu masih banyak warga yang belum

mengetahui mengenai Muhammadiyah. Setiap diadakan pengajian

dilakukan pengumpulan infaq. Hasil dari infaq digunakan untuk

membantu kaum Dhuafa dan digunakan juga untuk pembangunan amal

usaha Muhammadiyah di bidang pendidiikan.Selain itu juga dilakukan

pengumpulan shadaqoh setiap musim panen.

Pada periode ini wakaf juga mulai diikembangkansehingga banyak

anggota atau simpatisan yang memberikin harta bendanya untuk amal

usaha Muhammadiyah. Seperti tanah yang digunakan untuk

pembangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bandingan

merupakan tanah waqaf dari Bapak Hadi Atmojo dan Bapak Ranasuta.

(wawancara Siti Syahriyah tanggal 10 April 2017)

Pada bidang pendidikan tahun 1970 didirikan Madrasah

Tsanawiyah Muhammadiyah 03 Bandingan. Sekolah ini sederajat dengan

sekolah menengah pertama. Perbedaannya terlihat dari mata

pelajarannya, di mana mata pelajaran yang diajarkan lebih banyak pada

bidang Agama. Sarana dan prasarana yang ada baru seadanya dan tanah

yang digunakan untuk membangun merupakan tanah waqaf dari warga

Muhammadiyah. (wawancara Aji Margono tanggal 21 April 2017)

Periode ini sudah banyak usaha yang dilakukan oleh pengurus

(11)

mulai ada pedidikan untuk kader-kader Muhammadiyah. Pelatihan

terhadap Kader Muhammadiyah dilakukan dengan dibentuknya IPM

(Ikatan Pelajar Muhammadiyah) dan mewajibkan angkatan muda untuk

aktif dalam acara-acara hari Besar (wawancara Ratam tanggal 21 April

017).

Pada periode kepemimpinan Hadi Atmojo mulai dibentuk

organisasi ortonom yang berada di bawah naungan Pimpinan Cabang

Muhammadiyah. Organisasi ortonom itu antara lainn Aiysiyah dan

Nasiatul Aiyisyah (NA). Aysiyah di Desa Bandingan berdiri pada tanggal

6 Maret 1967. Dengan adanya Aisyiyah memberikan pengaruh yang

besar bagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan. Pengaruh besar

Aisyiyah dalam amal usaha bidang pendidikan mengelola, yakni PAUD,

TK, dan TPQ. Selain itu juga Aisyiyah aktif dalam bidang dakwah hal ini

dapat dilihat dari pengajian-pengajian yang rutin dilakukan oleh ibu-ibu

Aisyiyah (wawancara Siti Syahriyah 10 April 2017).

Selain Ayisyiah ada pula Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan

kelompok ibu-ibu muda yang berada juga dibawah naungan

Muhammadiyah. NA juga berpengaruh besar untuk perkembangan

Cabang Muhammadiyah di Bandingan. Dimana NA memiliki pengajian

rutin yang diadakan pada Jumat minggu pertama dan sebulan sekali

mengadakan perkumpulan NA se-cabang Muhammadiyah Bandingan.

(12)

Pada masa kepemimpinan Hadi Atmojo walaupun program kerja

yang dilakukan banyak di bidang dakwah akan tetapi seiring berjalannya

waktu program kerjanya mulai bergerek dibidang amal usaha di bidang

pendidikan maupun non pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari berdirinya

Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Selain itu

juga wakaf dan bidang sosial lain mulai berkembang.

2. Masa period Waliyun

Waliyun menjabat selama 3 periode yaitu dari tahun 1977 sampai

1992. Program kerja yang dilakukan pada bidang Dakwah, kesejahteraan

dan kesehatan masyarakat, waqaf dan ZIS, serta pelatihan kader.

Program kerja yang dilakukan pada masa jabatannya lebih banyak

meneruskan program kerja dari periode sebelumnya yaitu masa jabatan

Hadi Atmojo.

Pada bidang Dakwah juga melakukan pengajian yang sebelumya

diadakan pada masa kepemimpinan Bapak Hadi Atmojo, yakni

pengajiannya masih campur antara pengajian Muhammadiyah, Aisyiyah

dan Nasyiatul Aisyiyah. Pada masa kepemimpinan Hadi Atmojo yang

mengikuti pengajian masih sedikit tetapi pada masa ini jumlah warga

yang ikut pengajian sudah lumayan banyak, dulu yang ikut sebagian

besar hanya pengurus Cabang Muhammadiyah saja tetapi sekarang

warga juga sudah mulai antusias untuk mengikuti pengajian. Sebelum

(13)

mengadakan pengajian setiap Ahad Manis. (wawancara Bahrudin tanggal

31 Mei 2017)

Dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan masyaraka periode ini

menjalankan program kerja untuk membiasakan hidup sehat, yaitu

dengan program kerja mewajibkan setiap mushola atau Masjid untuk

menyediakan tempat wudlu. Alasannya untuk mempermudah masyarakat

luar yang hendak menjalankan ibadah sholat.

Dalam bidang waqaf banyak warga yang sadar akan manfaat

berwaqaf yaitu berguna untuk orang lain, membantu orang lain, dan

mendapatkan pahala yang terus mengalir. Pada periode iniada beberapa

warga yang mewaqafkan tanahnya untuk dibangun Mushola dan tempat

TPQ. Selain itu ada juga warga yang mewaqafkan tanah, tetapi

tempatnya tidak strstegis untuk pembangunan, sehingga pengurus

memutuskan untuk menjual tanah waqaf dan hasil dari penjualan tanah

waqaf digunakan untuk membeli tanah lagi di tempat yang lebih

strategis. (wawanara Hanan Mukhtarom tanggal 22 April 2017).

Dalam bidang sadaqoh pengurus melanjutkan program kerja yang

sudah dilakukan periode sebelumnya yaitu pengumpulan pari kuning.

Pengumpulan ini dilakukan setiap panen, hal ini dilakukan karena

sebagian besar warga bekerja dibidang pertanian. Selain itu ada juga

pengumpulan zakat fitrah yang dilakukan oleh masing-masing Masjid

(14)

Dalam bidang pendidikan meneruskan program kerja periode

sebelumnya, yaitu dengan mengembangkan sarana dan prasarana untuk

sekolah-sekolah Muhammadiyah. Selain itu juga memperhatikan tenaga

kerja pendidik untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah, dengan

memberikan bantuan tambahan honor bagi tenaga pendidik di

sekolah-sekolah Muhammadiyah baik MIM atau MTs. Bantuan itu diambil dari

uang kas Cabang Muhammadiyah Bandingan.

Dalam bidang pendidikan kader pengurus cabang Muhammadiyah

melakukan pembenahan untuk kader-kader Muhammadiyah.

Pembenahan yang dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan pelatihan

bagi para kader mengenai kemuhammadiyahan. Selain itu juga

mengikutsertakan kader-kader pada kegiatan keagamman seperti menjadi

panitia pengajian, pengurus Masjid, pengumpul zakat, dan lain-lain.

3. Masa periode Syamsuh A Zain

Setelah masa kepemimpinan Waliyun berakhir pada tahun 1992.

Maka jabatan ketua beralih ke Syamsuh A Zain. Masa kepemimpinan

Syamsuh berlangsung selama 3 periode, yaitu dari tahun 1992 sampai

tahun 2007. Pada masa kepemimpinanya banyak program kerja yang

dilakukan hampir sama dengan masa kepemimpinan Waliyun karena

pada kepemimpinan ini melanjutkan program kerja yang sudah ada, dan

menambah beberapa program kerja yang lain (wawancara Ambar 10

(15)

Dalam bidang dakwah pada masa kepemimpinan Syamsuh A Zain

menjalankan apa yang sudah direncanakan pada masa periode seblumnya

yakni mengadakan pengajian Ahad manis, pengajian ini diikuti oleh

semua warga Muhammadiyah dari semua Ranting yang da di Cabang

Muhammaadiyah. Pengajian ini seringnya diadakan di Bandingan, akan

tetapi karena pengajian ini diadakan untuk semua Ranting maka mulai

bergilir dari Ranting satu ke Ranting yang lain.

Dalam bidang wakaf, infak dan sedekah yang dilakukan periode ini

sama dengan pemimpin pada periode sebelumnya. Sebenarnya setiap

program kerja yang dilakukan masing-masing pemimpin semuanya

hampir sama yang dilakukan oleh pemimpin selanjutynya. Hal ini karena

mereka hanya melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan oleh pemimpin

sebelumnya ( wawamcara Ratam 21 April 2017).

Dalam pembentukan dan pemberiaan bekal untuk para kadar baru

Syamsuh melakukan perkumpulan setiap 3 bulan sekali di Balai Desa

Bandingan. Selain untuk berkumpul melatih para calon kader,

perkumpulan ini pun dibebarengi dengan pengajian Remaja.

Perkumpulan yang sekaligus sebagai pengajian Remaja ini diadakan

setiap hari Rabu Wage.

Pada masa kepemimpinan Syamsuh A Zain dalam bidang

pendidikan hanya mengembangkan yang sudah ada. Bidang amal usaha

non pendidikan masa kepemimpinan ini mendidrikan Koperasi Surya

(16)

Muhammadiyah yang kesulitan dalam hal keuangan, karena dapat

meminjam dari Koperasi ini. (wawancara Ratam 21 April 2017)

4. Periode Kamadi B.A

Dalam masa kepemimpinan Kamadi B.A menjabat selama dua

periode yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2015. Masa kepemimpinan

yang dilakukan oleh Kamddi B.A telah melaksanakan program kerja

sebagai brikut :

a) Majelis Tabligh dan Da’wah

1) Pendayagunaan masjid dan mushola yang ada di wilayah Cabang.

2) Penjadwalan khotib Jumat dan Hari Raya sudah dilaksanakan di

tiap masjid dan lapangan.

3) Pengajian Akbar rutin Ahad Manis selalu dilaksanakan dan

bertempat di ranting-ranting secara beergiliran.

4) Pengajian rutin Pimpinan Cabang dan ranting setiap Ahad Kliwon

selalu dilaksanakan di Masjid Ahmad Dahlan.

5) Permasyarakatan Tata Hidup Islami bagi warga Muhammadiyah

dilaksanakan melalui pengajian-pengajian.

b) Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

1) Salah satu kegiatan yang cukup positif bagi kesejahteraan

masyarakat adalah berdirinya Baitut Tamwil Muhammadiyah

(BTM).

2) Koperasi Surya Sekawan yang selama ini dikelola oleh

(17)

c) Majelis Wakaf dan ZIS

1) PCM melalui pengajian-pengajian telah berusaha untuk

memasyarakatkan Zakat, Infak, dan Waqaf.Ada beberapa

anggota dan simpatisan Muhammadiyah yang telah

memwaqafkan harta atau tanah kepada AUM Muhammadiyah.

2) Pengelolaan Zakat Maal dan Zakat Fitrah di beberapa Ranting

atau kelompok diurus oleh Muhammdiyah.

d) Majelis Pendidikan Kader

1) Menyelenggarakan pembekalan pimpinan Ranting

Muhammadiyah Periode 2010-2015 pada tanggal 25 Desember

2012, bertempat di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan.

2) Mendorong dan ikut memfasilitasi pembentukan KOKKAM.

e) Majelis Seni Budaya dan Olahraga

Program-program dari Majelis Seni Budaya dan Olahraga

belum berjalan sesuai yang diharapkan sehingga membutuhkan

tenaga ahli pada periode mendatang (Musycab Muhammadiyah

Bandingan Muktamar ke 47).

Selain program kerja di atas yang sudah dilaksanakan pada periode

ini, ada hal yag menggembirakan juga. Bahwa pada periode ini Ranting

Pimpinan Cabang Muhammdiyah Bandingan diadakan pemekaran

Ranting. Jumlah Ranting yang semula 3 Ranting yakni Ranting

Bandingan, Ranting Lamuk, dan Ranting Gumiwang. Dengan adanya

(18)

Bandingan dibagi menjadi 2 Ranting yaitu Ranting Bandigan Barat dan

Ranting Bandingan Timur, jadi khusus di Bandingan terdapat 2 Ranting.

Dan yang satunya lagi adalah Ranting Rawapakis.

5. Periode Siswoyo Syaeful Majid, S.Pd

Setelah diadakan Musyawarah Cabang pada tanggal 18 September

2016 terpilihlah Siswoyo Syaeful Majid , S.Pd sebagai ketua Pimpinan

Cabang Muhammadiyah Bandingan. Meskipun Musycab diadadakn ada

tahun 2016 tetapi pelantikan pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah

Bandinga barudilantik pada tanggal 16 April 2017 oleh Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Purbalingga. Dalam periode ini beberapa program kerja

yang akan dilakukan, antara lain :

a) Majelis Pendidikan Dasar

1) Mewajibkan pelajaran ISMUBA yang merupakan amanat

persyarikatan dan ciri khas AUM dan sekolah Muhammadiyah.

2) Melestarikan pembinaan Guru PAUD , ABA, TK, MIM, dan MTS

3 bulan sekali.

3) Mewajibkan tenaga pendidik untuk memakai seragam sesuai

dengan persyarikatan Muhammadiyah.

4) Mengupayakan pendampingan agar setiap AUM atau Madrasah

mampu mencapai Standar Pelayanan menuju Madrasah yang SPN.

5) Menerbitkan SK pembaharuan setiap tahun unuk Tenaga Pendidik

dan Tenaga Kependidikan dilingkungan Majeli Dikdasmen PCM

(19)

b) Majelis Tabligh dan Da’wah

1) Mendayagunakan masjid yang ada untuk pembinaan organisasi.

2) Menngkatkan mutu materi khutbah Jumat dan Hari Raya.

3) Melestarikan dan meningkatka pengajian rutin.

4) Memasyarakatan tata hidup Islam warga Muhammadiyah.

c) Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan oleh Majelis ini antara lain:

1) Memasyarakatkan pemanfaatan sepetak tanag untuk BOGA dan

TABUGA.

2) Mensosialisasika warga Muhammadiyah untuk berinvestasi dann

menjadi anggota BTM.

3) Menyalurkan sebagian zakat amal untuk membantu fakir miskin.

4) Memasyaraktkan JPKM atau BPJS.

d) Majelis Wakaf dan ZIS

1) Mengiventariskan semua barang, benda, atau anah waqaf dengan

papan nama.

2) Mengoptimalkan panitia atau badan yang menghimun zakat fitrah

dan zakat maal.

3) Memperluas pembagian zakat fitrah ke Panti Asuhan yang di

kelolaoleh Muhammadiyah.

4) Menumbuhkan kesadaran untuk ber-ZIS melalui

pengajian-pengajian.

(20)

1) Mengadakan kegiatan Darul Arqam

2) Mengadakan pengajian kusus remaja 3 bulan sekali, dengan

mengutus 10 remaja tiap Ranting.

3) Mengikutserdtakan remaja dalam kegiatan pengajian.

4) Mendayagunakan dan memfasilitasi KOKKAM.

f) Majelis Seni Budaya dan Olahraga

1) Mengadakan pelatihan bela diri Tapak Suci Putra Muhammadiyah

khusus remaja.

2) Menyelenggarakan pekan Olahraga dan Seni Islami, atau pawai

ta’rduf setiap tahun baru Hijriyah.

3) Mengadakan enam manula setiap bulan (Musycab Muhammadiyah

Bandingan Muktamar ke 47).

Selain memperhatikan kegiatan dalam bidang dakwah, pendidikan,

ZIS, dan lainnya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan juga

memperhatikan kegiatan dalam bidang konsolidasi. Bidang konsolidasi

yang dipehatikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan

antara lain konsolidasi organisasi, administrasi, dan keuangan.

Konsolidasi dalam bidang organisasi, dalam bidang ini pengurus

Pimpinan Cabang Muhammadiyah berupaya sebaik mungkin adanya

musywarah ranting di setiap ranting yang ada di Pimpinan Cabang

Muhammadiyah Bandingan. Dimana terdapat lima ranting yang berada di

bawah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan yaitu Ranting

(21)

Musyawarah ranting diadakan untuk membahas mengenai pergantian

pimpinan. Upaya yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah

Bandingan untuk mengadakan musyran belum sesuai dengan mekanisme

yang ada, akan tetapi setiap lima tahun sekali pasti diadakan pergantia atau

pemiliham pimpinan yang baru.

Selain diadakan musyran diadakan pula musycab setiap lima tahun

sekali, hal ini dilakukan agar sesuai dengan aturan daerah Pimpinan Pusat

Muhammadiyah. Musycab diadakan untuk memilih Pimpinan Cabang

Muhammadiyah Bandingan yang baru. Seringnya pemimpin yang dipilih

adalah pemimpin yang sebelumnya sudah menjabat akan dipilih kembali

karena pengurus lainnya mempercayai kepada pemimpin sebelumnya, hal

ini yang menjadikan satu orang pemimpi dapat memimpin selama 3

periode berturut-turut.

Selain pertemuan untuk musycab dan musyran diadakan pula

pertemuan di luar kegiatan itu. Walaupun pertemuan yang dilakukan

belum bisa diadakan secara rutin karena kebanyakan pengurus Cabang

Muhammadiyah Bandingan mempunyai kesibukan di luar organisasi

Muhammadiyah, seperti mereka juga memiiki kesibukan mengajar di

sekolah, berdagang, dan bertani. Akan tetapi pertemuan akan dilakukan

ketika dirasa ada permasalahan yang perlu dipecahkan secara bersama,

maka pengurus akan menyempatkan diri untuk mengikuti pertemuan.

Dalam bidang konsolidasi administrasi, Pimpinan Cabang

(22)

sistem administrasi. Dalam melaksanakan kegiatan musycab mengacu

pada mekanisme dan tata kelola yang sesuai dengan Musyda. Akan tetapi

walupun sudah mengacu pada tata kelola Musyda masih banyak

kekurangan kerena terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki

Pimpinan Cabang Muhmmadiyah Bandingan.

Dalam administrasi mengenai surat menyurat, notulen rapat, dan

pelaporan suatu kegiatan sudah dilaksanakan. Walaupun Pimpinan Cabang

Muhammadiyah Bandingan masih memiliki beberapa kekurangan antara

lain belum memiliki kantor sendiri dan belum memiliki komputer. Selama

ini apabila pengurus PCM Bandingan membutuhkan sarana dan prasarana,

maka pengurus akan menggunakan fasilitas yang ada di sekolah MTs

Muhammadiyah 03 Bandingan. Seperti untuk mengadakan pertemuan

maka pengurus akan menggunakan MTs Muhammadiyah 03 Bandingan

untuk tempat pertemuannya, seperti kegiatan Musyran, Musycab, dan

lainnya. Selain itu dikarenakan PCM Bandingan belum memiliki komputer

sendiri, maka apabila ada kebutuhan surat menyurat pengurus akan

menggunakan fasilitas komoputer yang ada di MTs Muhammadiyah 03

Bandingan.

Kekurangan yang dimiliki Pimpinana Cabang Muhammadiyah

Bandingan baik dari belum memiliki kantor dan komputer sendiri, hal ini

menjadikan dat dokumen yang terkait dengan dokumen Pimpinan Cabang

Muhammdiyah disimpan oleh perorangan. Dan karena banyak disimpan

(23)

Kekurangannya juga ada pada tidak dibukukannya semua hal penting yang

berkaitan dengan Pimpinan Cabang Muhammdiyah Bandingan, seperti

sejarah dan perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Badingan.

Meskipun masih ada beberapa kekurangan PCM Badingan akan terus

berusaha untuk melengkapi kekurangan dan memaksimalkan program

kerjanya.

Konsolidasi bidang keuangan, untuk menjalankan berbagai kegiatan

Pimpinan Cabang Muhammdiyah Bandingan sesuai dengan program kerja

yang sudah ada maka dibutuhkan dana untuk beroperasional. Dana yang

didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya adanya iuran atau infak dari

PCM Bandingan dan setiap Ranting. Selain itu ada juga dana dari infaq

yang didapatkan dari pengajian rutin. Akan tetapi dana yang didapatkan

belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan lagi.

Dengan didirikannya BTM Pimpinan Cabang Muhammdiyah

Bandingan memberikan dampak yang positif bagi keuangan PCM

Bandingan. Walaupun BTM yang dimiliki PCM Bandingan masih dalam

tahap baru dirintis akan tetapi kontribusinya sudah terlihat unutk PCM

Bandingan. Hal ini dapat dirasakan saat dilaksanakannya Musycab periode

Muktamar ke-47 pengeluaran yang digunakan untuk kegiatan ini dibantu

Gambar

Tabel II.1

Referensi

Dokumen terkait

dengan arah yang berlawanan dengan elektron pada panel surya silikon. 3) Gabungan / susunan beberapa panel surya mengubah energi surya menjadi.. sumber daya listrik dc, yang

Hal yang akan dibahas dalam penulisan hukum ini adalah implementasi pengelolaan prioritas penggunaan dana desa khususnya di Desa Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

Didalam perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam pekerjaannya, penempatan sumber daya manusia yang tepat sesuai dengan keahliannya itu sangat diperlukan

dikombinasikan dengan minyak dasar yang dapat menenangkan atau merangsang, tergantung pada minyak yang digunakan. Pijat minyak esensial dapat diterapkan ke area masalah tertentu

Pin Arduino Mega 2560 yang dapat digunakan untuk komunikasi SPI adalah. pin 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK), dan 53 (SS) mendukung komunikasi

Pengujian dengan media BGLB.

Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di

Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertikal, maka pada bidang tersebut akan terbentuk bayangan yang disebut gambar perspektif.. Dalam