BAB II
PENDIRIAN DAN PERKEMBANGAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH DI DESA BANDINGAN
A. Gambaran Umum Desa Bandingan
Kecamatan Kejobong merupakan suatu kecamatan di Kabupaten
Purbalingga, dimana Desa Bandingan yang merupakan sasaran dalam
penelitian ini berada di wilayah tersebut. Desa Bandingan merupakan salah
satu dari 12 desa lainnya yang ada di Kecamatan Kejobong Kabupaten
Purbalingga. Terletak arah Timur dari ibu kota Kabupaten yang jaraknya
kurang lebih 9 km dan 10 km dari ibu kota Kecamatan. Desa Bandingan
terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi.
Apabila dilihat dari letak geografis, Desa Bandingan merupakan
wilayah administrasi Kecamatan Kejobong wilayah Barat. Batas administrasi
Desa meliputi :
Sebelah timur : Desa Gumiwang
Sebelah barat : Desa Cilapar
Sebelah utara : Desa Penolih
Sebelah selatan : Desa Lamuk
(Data Geografis Desa Bandingan tahun 2016)
Kecamatan Kejobong memiliki batas wilayah yang sebelah timur adalah
Kabupaten Banjarnegara, sebelah utara Kecamatan pengadegan, sebelah barat
Kecamatan Kaligondang, dan sebelah selatan Kecamatan Bukateja. Dari batas
wilayah tersebut, Kecamatan Kejobong mempunyai jarak yang dekat dengan
untuk mengaji ke daerah Bukateja. Karena pada tahun 1960-an masyarakat
Desa Bandingan yang hendak mengaji ke Bukateja mereka tinggal
menyebrangi sungai yang menghubungkan antara Desa Sokanegara (salah satu
Desa di Kecamatan Kejobong) dengan Bukateja.
Luas wilayah Desa Bandingan sekitar 292 hektar, luas wilayah tersebut
lebih banyak berupa dataran rendah. Wilayah Desa Bandingan dibagi menjadi
lima Dusun yaitu Dusun Klagung, Dusun Kramat, Dusun Derik, Dusun Rawa
Pakis, dan Dusun Larangan. Jumlah rukun tetangga yang ada di Desa
Bandingan sebanyak 30 dan rukun warganyanya sebanyak 12. Jumlah
masyarakat di Desa Bandingan sebanyak 6.353 jiwa penduduk. Hal ini dapat
di lihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel II.1
Dusun Rawa Karet 1154 jiwa
Dusun Larangan 1638 jiwa
Jumlah Penduduk 6353 jiwa
Sumber . Data Statistik Desa Bandingan Tahun 2016
Dari luasnya wilayah Desa Bandingan banyaknya wilayah digunakan
untuk pekarangan dan pemukiman. Pembagian penggunaan tanah adalah
sebagai berikut :
Tabel II.2
Tata Guna Tanah di Desa Bandingan
Penggunaan tanah Luas tanah
Luas pemukiman Luas persawahan
Luas kuburan
Sumber . Data Statistik Desa Bandingan Tahun 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa luas wilayah Desa Bandingan
sebagian besar digunakan untuk pemukiman dengan luas wilayah 124 ha dan
sebagian besarnya lagi digunakan sebagai area persawahan dan perkebunan
dengan luas wilayah 97 ha. Sedangkan luas wilayah yang digunakan untuk
prasaran lainnya dimanfaatkan sebagai lapangan sepak bola, sekolah, pasar
Desa Bandingan, dan dan fasilitas umum lainnya. Karena wilayah yang luas
sebagai area persawahan dan perkebunan masyarakat di Desa Bandingan lebih
banyak bekerja sebagai petani dan pekebun. Hal ini dapat di lihat dari
jenis-jenis pekerjaan masyarakat Desa Bandingan sebagai berikut :
1. Petani, memiliki jumlah yang terbesar dibandingkan dengan pekerjaan
lainnya yang berada di Desa Bandingan yaitu berjumlah sekisar 600
penduduk bermata pencaharian sebagai petani.
2. Buruh tani, bagi mereka yang tidak memiliki lahan tetap untuk di olah,
mereka bekerja sebgai buruh tani bagi pemilik lahan. Jumla buruh tani di
Desa Bandingan sekisar 350 jiwa.
3. Buruh Pabrik, sebagian besar perempuan Desa Bandingan bekerja sebagai
karyawan pabrik buku mata dan rambut palsu.
5. Pengrajin industri rumah tangga, jumlah pengrajin industri rumah tangga
sekisar 17 jiwa.
6. Pedagang keliling, selain berdagang menetap di ruko-ruko sekitar Desa
Bandingan ada juga masyarakat yang berdagang keliling sekisar 14 jiwa.
7. Pengusaha, terdiri dari pengusaha kayu glondongan, pengusaha rice mile,
kerjinan alat rumah tangga, pengrajin sapu dari serabut kelapa, pengusaha
pembuat snack jajanan pasar (sumber data statistik Desa Bandingan tahun
2016).
Selain jenis-jenis pekerjaan di atas banyak juga masyarakat Desa
Bandingan yang bekerja ke luar Jawa seperti di Sumatra, Kalimantan, Jakarta
dan Batam. Kebanyakan dari mereka lebih memilih bekerja di Batam karena
peluang pekerjaan disana lebih banyak. Dan bagi mereka yang sudah
berkeluarga mereka banyak juga yang membawa istri dan anaknya, dan
mereka mendirikan rumah atau mengontrak rumah di sana. Biasanya mereka
akan pulang ke Desa Bandingan satu tahun sekali yaitu saat hari raya.
Perekonomian Desa Bandingan seiring berjalannya waktu semakin
berkembang, hal ini dapat di lihat dari udaha keras masyrakat Desa
Bandingan untuk memperbaiki ekonominya mereka. Dimana dulu anak-anak
mereka hanya sekolah sampai sekolah menengah pertama (SMP), saat ini
sebagian besar mereka sudah mampu menyekolahkan anaknya sampai
sekolah menengah atas (SMA). Hal ini karena semakin berkembangnya
inovasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bandingan. Selain itu
peluang pekerjaan untuk kaum perempuan, dimana perempuan yang dulunya
hanya seebagi ibu rumah tangga dengan adanya pabrik mereka menjadi
karyawan dan dapat memperoleh penghasila.
Selain adanya pabrik, ada beberapa masyarakat yang memebuka
peluang pekerjaan dengan membuka indutri rumahan.Seperti usaha sapu dari
serbut kelapa yang didirikan oleh Bapak Ikhsan Nurdin, walaupun usaha yang
beliau dirikan masih berupa usaha rumahan akan tetapi sudah memberikan
lapangan pekerjaan bagi orang yang menganggur. (Fajar Samyo, wawancara
tanggal 4 April 2017)
Faktor pendukung lainnya dalam perkembangan perekonomian Desa
Bandingan selain usaha yang dilakukan oleh masyarakat ada juga pasar Desa
Bandingan yangg menjaji aset penting bagi perekonomian Desa Baandingan.
Dengan adanya pasar maka masyarakat Desa Bandingan memiliki peluang
banyak untuk mencari pendapatan. Banyak warga yang akhirnya
menjadipenjual di pasar, seperti penjual sayuran, jajanan pasar, perabotan
rumah tangga, dan ada juga yang bekerja sebagai tukang becak.
Walaupun masyaraat Desa Bandingan mulai berkembang mereka masih
saja menanamkan interaksi sosial dengan sessama dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari kesadaran untuk saling membatu sesama. Seperti halnya gotong
royong, masyarakat Desa Bandingan masih menerapkan gotong royong dan
juga kerja bakti. Mereka dalam bersosialisasai tidak memandang agama yang
dianut atau aliran apa yang mereka ikuti (Miswanto,wawancara tanggal 9
Dalam hal keagamaan masyarakat di Desaa Bandingan mayoritas
sebagai umat muslim dan hanya satu yang non muslim, dengan tingkat
presentasi 99,98% muslim dan 0,02% non muslim. Meskipun masyarakat
Desa Bandingan sudah muslim akan tetapi pada tahun 1960-an masyarakat
Desa Bandingan masih banyak yang kurang baik dalam mengamalkan ajaran
Islam.Karena mayoritas muslim maka di Desa Bandingan terdapat tiga
organisasi Islam yaitu, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Muslim
Jama’ah. Jumlah warga yang mengikuti organisasi Muhammadiyah sebagian
besar menjadi warga Muhammadiyah sekitar 85 %. Warga Bandingan juga
ada yang mengikti aliran NU, akan tetapi hanya beberapa persen saja sekitar
5%, dan ada juga aliran jamaah muslimin yang diikuti oleh warga Bandingan
dengan jumlah sekisar 10%. Tidak semua masyarakat Bandingan merupakan
suku Jawa karena ada juga yang berasal dari suku Sunda, Betawi, Minang,
dan Aceh, mereka merupakan pendatang di Desa Bandingan
B. Berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam di Indonesia.
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tokoh
pendirinya bernama Kyai Haji Ahmad Dahlan di Kampung Kauman. Latar
belakang didirikanya organisasi Muhammadiyah dikarenakan adanya
penyimpangan ajaran agama Islam yang tidak sesuai dengan Al Quran dan Al
Hadits. Dimana masyarakat yang telah memeluk agama Islam masih sering
Muhammadiyah juga melihat kalau pendidikan yang dimiliki umat Islam
belum mampu menyiapkan generasi yang siap untuk bersaing di dunia luar
(Pasha dan Darban, 2003:122).
Dalam gerakannya Muhammadiyah menjauhkan diri dari bidang politik,
karena gerakan Muhammadiyah memfokuskan dalam bidang keagamaan saja.
Awal perkembangannya Muhammadiyah hingga tahun 1917 masih
melakukankegiatan hanya di sekitar Kampung Kauman, Yogyakarta. Dan dalam
gerakanya selain dalam bidang keagamaan juga dalam bidang sosial dan
pendidikan. Setelah tahun 1917 Muhammadiyah mulai semakin pesat
perkembannya. Pada tahun 1920 dalam gerakannya Muhammadiyah mulai
berkembang dengan pesat, hal ini terlihat dari kegiatannya yang ke luar
Daerah Kampung Kauman, yakni ke seluaruh pulau Jawa dan pada tahun
1921 Muhammadiyah mulai melakukan kegiatan di seluruh Indonesia (Noer,
1990:87).
Dalam perkembangannya Muhammadiyah mulai membentuk cabang
Mahammadiyah di setiap Daerah. Cabang sendiri merupakan kesatuan
Ranting disuatu tempat yang terdiri dari atas sekurang-kurangnya tiga
Ranting (Aulia Ali,dkk,20014:1). Sedangkan Ranting adalah kesatuan
anggota disuatu tempat atau kawasan yang terdiri dari atas
sekurang-kurangnya 15 orang yang melakukan pembinaan dan pemberdayaan anggota .
Setiap daerah yang memiliki mayoritas anggota Muhammadiyah di pastikan
Muhammdiyah adalah Cabang Muhammadiyah di Desa Bandingan
Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.
Awal mula berdirinya Cabang Muhammadiyah Bandingan adalah pada
tahun 1960-an masyarakat Desa Bandingan yang ingin mengaji mereka pergi
ke wilayah Bukateja. Di wilayah tersebut terdapat perkumpulan pengajian
dari beberapa wilayah. Semakin tahun jumlah anggota dari perkumpulan
pengajian yang ada di Bukateja semakin banyak, hal itu membuat Bukateja
memberanikan diri untuk mendirikan Cabang Muhammadiyah Bukateja
(wawancara Siswoyo Saeful Majid tanggal 9 maret 2017).
Setelah menjadi Cabang, Bukateja memiliki beberapa ranting. Salah
satu dari rantingnya adalah Ranting Desa Bandingan yang menginduk ke
Cabang Muhammdiyah Bukateja pada tahun 1962. Tokoh yang paling
berpengaruh dalam awal Muhammadiyah di Desa Bandingan adalah Hadi
Atmojo dan Ranting Bandingan di ketuai oleh Hadi Atmojo. Seiring
berjalannya waktu banyak dari wilayah luar desa Bandingan yang mengaji di
Desa Bandingan. Ranting Desa Bandingan pada saat itu sering mengadakan
pengajian dan banyak warga yang antusias untuk mengikuti pengajian
tersebut. Antusias warga tidak hanya dari Desa Bandingan tetapi juga dari
Desa tetangga yaitu Desa Lamuk dan Gumiwang.
Dengan perkembangannya Ranting Bandingan yang menginduk Cabang
Bukateja, yang semakin tahun semakin berkembang dan memiliki banyak
anggota. Maka Ranting Bandingan memutuskan untuk menjadi Cabang
Muhammadiyah Bandingan memiliki tiga Ranting yaitu Ranting Bandingan,
Ranting Lamuk, dan Ranting Gumiwang. Pada awal beridrinya kegiatan yang
dilakukan lebih banyak melakukan pengajian. (Bahrudin wawancara tanggal
31 Mei 2017).
C. Perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan
Dalam perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Desa
Bandingan mengalami kemajuan, hal ini dapat di lihat dari program kerja
yang dilakukan oleh setiap pemimpin. Sejak PCM Bandingan beerdiri tahun
1967 sudah ada lima pemimpin yang pernah menjabat sebagai Ketua
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Desa Bandingan yaitu antara lain :
1. Masa peroide Hadi Atmojo
Dari awal Ranting Muhammadiyah yang masih menginduk di Cabang
Muhammadiyah Bukateja pada tahun 1962 sudah di pimpin oleh Hadi
Atmojo. Hingga Ranting Bandingan beralih menjadi Cabang Bandingan
pun yang pertama kali menjadi pemimpin Cabang Muhammadiyah
Bandingan adalah Hadi Atmojo yakni mulai tahun 1962 sebagai
pemimpin Ranting Bandingan yang menginduk Cabang Bukateja sampai
menadi Cabang yang menjabat sebagai pemimpin sampai tahun
1977.(wawancara Ratam tanggal 21 April 2017)
Pada awal periode ini kegiatan yang dilakukan masih fokus pada
bidang Da’wah dengan melakukan pengajian. Pengajian yang diadakan
arti pengajian antara Muhammadiyah dan Aisyiyah,dan Nasyiatul
Aisyiyah masih bergabung menjadi satu. Warga yang ikut pengajian
belum banyak, karena pada saait itu masih banyak warga yang belum
mengetahui mengenai Muhammadiyah. Setiap diadakan pengajian
dilakukan pengumpulan infaq. Hasil dari infaq digunakan untuk
membantu kaum Dhuafa dan digunakan juga untuk pembangunan amal
usaha Muhammadiyah di bidang pendidiikan.Selain itu juga dilakukan
pengumpulan shadaqoh setiap musim panen.
Pada periode ini wakaf juga mulai diikembangkansehingga banyak
anggota atau simpatisan yang memberikin harta bendanya untuk amal
usaha Muhammadiyah. Seperti tanah yang digunakan untuk
pembangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bandingan
merupakan tanah waqaf dari Bapak Hadi Atmojo dan Bapak Ranasuta.
(wawancara Siti Syahriyah tanggal 10 April 2017)
Pada bidang pendidikan tahun 1970 didirikan Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah 03 Bandingan. Sekolah ini sederajat dengan
sekolah menengah pertama. Perbedaannya terlihat dari mata
pelajarannya, di mana mata pelajaran yang diajarkan lebih banyak pada
bidang Agama. Sarana dan prasarana yang ada baru seadanya dan tanah
yang digunakan untuk membangun merupakan tanah waqaf dari warga
Muhammadiyah. (wawancara Aji Margono tanggal 21 April 2017)
Periode ini sudah banyak usaha yang dilakukan oleh pengurus
mulai ada pedidikan untuk kader-kader Muhammadiyah. Pelatihan
terhadap Kader Muhammadiyah dilakukan dengan dibentuknya IPM
(Ikatan Pelajar Muhammadiyah) dan mewajibkan angkatan muda untuk
aktif dalam acara-acara hari Besar (wawancara Ratam tanggal 21 April
017).
Pada periode kepemimpinan Hadi Atmojo mulai dibentuk
organisasi ortonom yang berada di bawah naungan Pimpinan Cabang
Muhammadiyah. Organisasi ortonom itu antara lainn Aiysiyah dan
Nasiatul Aiyisyah (NA). Aysiyah di Desa Bandingan berdiri pada tanggal
6 Maret 1967. Dengan adanya Aisyiyah memberikan pengaruh yang
besar bagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan. Pengaruh besar
Aisyiyah dalam amal usaha bidang pendidikan mengelola, yakni PAUD,
TK, dan TPQ. Selain itu juga Aisyiyah aktif dalam bidang dakwah hal ini
dapat dilihat dari pengajian-pengajian yang rutin dilakukan oleh ibu-ibu
Aisyiyah (wawancara Siti Syahriyah 10 April 2017).
Selain Ayisyiah ada pula Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan
kelompok ibu-ibu muda yang berada juga dibawah naungan
Muhammadiyah. NA juga berpengaruh besar untuk perkembangan
Cabang Muhammadiyah di Bandingan. Dimana NA memiliki pengajian
rutin yang diadakan pada Jumat minggu pertama dan sebulan sekali
mengadakan perkumpulan NA se-cabang Muhammadiyah Bandingan.
Pada masa kepemimpinan Hadi Atmojo walaupun program kerja
yang dilakukan banyak di bidang dakwah akan tetapi seiring berjalannya
waktu program kerjanya mulai bergerek dibidang amal usaha di bidang
pendidikan maupun non pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari berdirinya
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Selain itu
juga wakaf dan bidang sosial lain mulai berkembang.
2. Masa period Waliyun
Waliyun menjabat selama 3 periode yaitu dari tahun 1977 sampai
1992. Program kerja yang dilakukan pada bidang Dakwah, kesejahteraan
dan kesehatan masyarakat, waqaf dan ZIS, serta pelatihan kader.
Program kerja yang dilakukan pada masa jabatannya lebih banyak
meneruskan program kerja dari periode sebelumnya yaitu masa jabatan
Hadi Atmojo.
Pada bidang Dakwah juga melakukan pengajian yang sebelumya
diadakan pada masa kepemimpinan Bapak Hadi Atmojo, yakni
pengajiannya masih campur antara pengajian Muhammadiyah, Aisyiyah
dan Nasyiatul Aisyiyah. Pada masa kepemimpinan Hadi Atmojo yang
mengikuti pengajian masih sedikit tetapi pada masa ini jumlah warga
yang ikut pengajian sudah lumayan banyak, dulu yang ikut sebagian
besar hanya pengurus Cabang Muhammadiyah saja tetapi sekarang
warga juga sudah mulai antusias untuk mengikuti pengajian. Sebelum
mengadakan pengajian setiap Ahad Manis. (wawancara Bahrudin tanggal
31 Mei 2017)
Dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan masyaraka periode ini
menjalankan program kerja untuk membiasakan hidup sehat, yaitu
dengan program kerja mewajibkan setiap mushola atau Masjid untuk
menyediakan tempat wudlu. Alasannya untuk mempermudah masyarakat
luar yang hendak menjalankan ibadah sholat.
Dalam bidang waqaf banyak warga yang sadar akan manfaat
berwaqaf yaitu berguna untuk orang lain, membantu orang lain, dan
mendapatkan pahala yang terus mengalir. Pada periode iniada beberapa
warga yang mewaqafkan tanahnya untuk dibangun Mushola dan tempat
TPQ. Selain itu ada juga warga yang mewaqafkan tanah, tetapi
tempatnya tidak strstegis untuk pembangunan, sehingga pengurus
memutuskan untuk menjual tanah waqaf dan hasil dari penjualan tanah
waqaf digunakan untuk membeli tanah lagi di tempat yang lebih
strategis. (wawanara Hanan Mukhtarom tanggal 22 April 2017).
Dalam bidang sadaqoh pengurus melanjutkan program kerja yang
sudah dilakukan periode sebelumnya yaitu pengumpulan pari kuning.
Pengumpulan ini dilakukan setiap panen, hal ini dilakukan karena
sebagian besar warga bekerja dibidang pertanian. Selain itu ada juga
pengumpulan zakat fitrah yang dilakukan oleh masing-masing Masjid
Dalam bidang pendidikan meneruskan program kerja periode
sebelumnya, yaitu dengan mengembangkan sarana dan prasarana untuk
sekolah-sekolah Muhammadiyah. Selain itu juga memperhatikan tenaga
kerja pendidik untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah, dengan
memberikan bantuan tambahan honor bagi tenaga pendidik di
sekolah-sekolah Muhammadiyah baik MIM atau MTs. Bantuan itu diambil dari
uang kas Cabang Muhammadiyah Bandingan.
Dalam bidang pendidikan kader pengurus cabang Muhammadiyah
melakukan pembenahan untuk kader-kader Muhammadiyah.
Pembenahan yang dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan pelatihan
bagi para kader mengenai kemuhammadiyahan. Selain itu juga
mengikutsertakan kader-kader pada kegiatan keagamman seperti menjadi
panitia pengajian, pengurus Masjid, pengumpul zakat, dan lain-lain.
3. Masa periode Syamsuh A Zain
Setelah masa kepemimpinan Waliyun berakhir pada tahun 1992.
Maka jabatan ketua beralih ke Syamsuh A Zain. Masa kepemimpinan
Syamsuh berlangsung selama 3 periode, yaitu dari tahun 1992 sampai
tahun 2007. Pada masa kepemimpinanya banyak program kerja yang
dilakukan hampir sama dengan masa kepemimpinan Waliyun karena
pada kepemimpinan ini melanjutkan program kerja yang sudah ada, dan
menambah beberapa program kerja yang lain (wawancara Ambar 10
Dalam bidang dakwah pada masa kepemimpinan Syamsuh A Zain
menjalankan apa yang sudah direncanakan pada masa periode seblumnya
yakni mengadakan pengajian Ahad manis, pengajian ini diikuti oleh
semua warga Muhammadiyah dari semua Ranting yang da di Cabang
Muhammaadiyah. Pengajian ini seringnya diadakan di Bandingan, akan
tetapi karena pengajian ini diadakan untuk semua Ranting maka mulai
bergilir dari Ranting satu ke Ranting yang lain.
Dalam bidang wakaf, infak dan sedekah yang dilakukan periode ini
sama dengan pemimpin pada periode sebelumnya. Sebenarnya setiap
program kerja yang dilakukan masing-masing pemimpin semuanya
hampir sama yang dilakukan oleh pemimpin selanjutynya. Hal ini karena
mereka hanya melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan oleh pemimpin
sebelumnya ( wawamcara Ratam 21 April 2017).
Dalam pembentukan dan pemberiaan bekal untuk para kadar baru
Syamsuh melakukan perkumpulan setiap 3 bulan sekali di Balai Desa
Bandingan. Selain untuk berkumpul melatih para calon kader,
perkumpulan ini pun dibebarengi dengan pengajian Remaja.
Perkumpulan yang sekaligus sebagai pengajian Remaja ini diadakan
setiap hari Rabu Wage.
Pada masa kepemimpinan Syamsuh A Zain dalam bidang
pendidikan hanya mengembangkan yang sudah ada. Bidang amal usaha
non pendidikan masa kepemimpinan ini mendidrikan Koperasi Surya
Muhammadiyah yang kesulitan dalam hal keuangan, karena dapat
meminjam dari Koperasi ini. (wawancara Ratam 21 April 2017)
4. Periode Kamadi B.A
Dalam masa kepemimpinan Kamadi B.A menjabat selama dua
periode yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2015. Masa kepemimpinan
yang dilakukan oleh Kamddi B.A telah melaksanakan program kerja
sebagai brikut :
a) Majelis Tabligh dan Da’wah
1) Pendayagunaan masjid dan mushola yang ada di wilayah Cabang.
2) Penjadwalan khotib Jumat dan Hari Raya sudah dilaksanakan di
tiap masjid dan lapangan.
3) Pengajian Akbar rutin Ahad Manis selalu dilaksanakan dan
bertempat di ranting-ranting secara beergiliran.
4) Pengajian rutin Pimpinan Cabang dan ranting setiap Ahad Kliwon
selalu dilaksanakan di Masjid Ahmad Dahlan.
5) Permasyarakatan Tata Hidup Islami bagi warga Muhammadiyah
dilaksanakan melalui pengajian-pengajian.
b) Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
1) Salah satu kegiatan yang cukup positif bagi kesejahteraan
masyarakat adalah berdirinya Baitut Tamwil Muhammadiyah
(BTM).
2) Koperasi Surya Sekawan yang selama ini dikelola oleh
c) Majelis Wakaf dan ZIS
1) PCM melalui pengajian-pengajian telah berusaha untuk
memasyarakatkan Zakat, Infak, dan Waqaf.Ada beberapa
anggota dan simpatisan Muhammadiyah yang telah
memwaqafkan harta atau tanah kepada AUM Muhammadiyah.
2) Pengelolaan Zakat Maal dan Zakat Fitrah di beberapa Ranting
atau kelompok diurus oleh Muhammdiyah.
d) Majelis Pendidikan Kader
1) Menyelenggarakan pembekalan pimpinan Ranting
Muhammadiyah Periode 2010-2015 pada tanggal 25 Desember
2012, bertempat di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan.
2) Mendorong dan ikut memfasilitasi pembentukan KOKKAM.
e) Majelis Seni Budaya dan Olahraga
Program-program dari Majelis Seni Budaya dan Olahraga
belum berjalan sesuai yang diharapkan sehingga membutuhkan
tenaga ahli pada periode mendatang (Musycab Muhammadiyah
Bandingan Muktamar ke 47).
Selain program kerja di atas yang sudah dilaksanakan pada periode
ini, ada hal yag menggembirakan juga. Bahwa pada periode ini Ranting
Pimpinan Cabang Muhammdiyah Bandingan diadakan pemekaran
Ranting. Jumlah Ranting yang semula 3 Ranting yakni Ranting
Bandingan, Ranting Lamuk, dan Ranting Gumiwang. Dengan adanya
Bandingan dibagi menjadi 2 Ranting yaitu Ranting Bandigan Barat dan
Ranting Bandingan Timur, jadi khusus di Bandingan terdapat 2 Ranting.
Dan yang satunya lagi adalah Ranting Rawapakis.
5. Periode Siswoyo Syaeful Majid, S.Pd
Setelah diadakan Musyawarah Cabang pada tanggal 18 September
2016 terpilihlah Siswoyo Syaeful Majid , S.Pd sebagai ketua Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Bandingan. Meskipun Musycab diadadakn ada
tahun 2016 tetapi pelantikan pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Bandinga barudilantik pada tanggal 16 April 2017 oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Purbalingga. Dalam periode ini beberapa program kerja
yang akan dilakukan, antara lain :
a) Majelis Pendidikan Dasar
1) Mewajibkan pelajaran ISMUBA yang merupakan amanat
persyarikatan dan ciri khas AUM dan sekolah Muhammadiyah.
2) Melestarikan pembinaan Guru PAUD , ABA, TK, MIM, dan MTS
3 bulan sekali.
3) Mewajibkan tenaga pendidik untuk memakai seragam sesuai
dengan persyarikatan Muhammadiyah.
4) Mengupayakan pendampingan agar setiap AUM atau Madrasah
mampu mencapai Standar Pelayanan menuju Madrasah yang SPN.
5) Menerbitkan SK pembaharuan setiap tahun unuk Tenaga Pendidik
dan Tenaga Kependidikan dilingkungan Majeli Dikdasmen PCM
b) Majelis Tabligh dan Da’wah
1) Mendayagunakan masjid yang ada untuk pembinaan organisasi.
2) Menngkatkan mutu materi khutbah Jumat dan Hari Raya.
3) Melestarikan dan meningkatka pengajian rutin.
4) Memasyarakatan tata hidup Islam warga Muhammadiyah.
c) Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan oleh Majelis ini antara lain:
1) Memasyarakatkan pemanfaatan sepetak tanag untuk BOGA dan
TABUGA.
2) Mensosialisasika warga Muhammadiyah untuk berinvestasi dann
menjadi anggota BTM.
3) Menyalurkan sebagian zakat amal untuk membantu fakir miskin.
4) Memasyaraktkan JPKM atau BPJS.
d) Majelis Wakaf dan ZIS
1) Mengiventariskan semua barang, benda, atau anah waqaf dengan
papan nama.
2) Mengoptimalkan panitia atau badan yang menghimun zakat fitrah
dan zakat maal.
3) Memperluas pembagian zakat fitrah ke Panti Asuhan yang di
kelolaoleh Muhammadiyah.
4) Menumbuhkan kesadaran untuk ber-ZIS melalui
pengajian-pengajian.
1) Mengadakan kegiatan Darul Arqam
2) Mengadakan pengajian kusus remaja 3 bulan sekali, dengan
mengutus 10 remaja tiap Ranting.
3) Mengikutserdtakan remaja dalam kegiatan pengajian.
4) Mendayagunakan dan memfasilitasi KOKKAM.
f) Majelis Seni Budaya dan Olahraga
1) Mengadakan pelatihan bela diri Tapak Suci Putra Muhammadiyah
khusus remaja.
2) Menyelenggarakan pekan Olahraga dan Seni Islami, atau pawai
ta’rduf setiap tahun baru Hijriyah.
3) Mengadakan enam manula setiap bulan (Musycab Muhammadiyah
Bandingan Muktamar ke 47).
Selain memperhatikan kegiatan dalam bidang dakwah, pendidikan,
ZIS, dan lainnya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan juga
memperhatikan kegiatan dalam bidang konsolidasi. Bidang konsolidasi
yang dipehatikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan
antara lain konsolidasi organisasi, administrasi, dan keuangan.
Konsolidasi dalam bidang organisasi, dalam bidang ini pengurus
Pimpinan Cabang Muhammadiyah berupaya sebaik mungkin adanya
musywarah ranting di setiap ranting yang ada di Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Bandingan. Dimana terdapat lima ranting yang berada di
bawah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan yaitu Ranting
Musyawarah ranting diadakan untuk membahas mengenai pergantian
pimpinan. Upaya yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Bandingan untuk mengadakan musyran belum sesuai dengan mekanisme
yang ada, akan tetapi setiap lima tahun sekali pasti diadakan pergantia atau
pemiliham pimpinan yang baru.
Selain diadakan musyran diadakan pula musycab setiap lima tahun
sekali, hal ini dilakukan agar sesuai dengan aturan daerah Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. Musycab diadakan untuk memilih Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Bandingan yang baru. Seringnya pemimpin yang dipilih
adalah pemimpin yang sebelumnya sudah menjabat akan dipilih kembali
karena pengurus lainnya mempercayai kepada pemimpin sebelumnya, hal
ini yang menjadikan satu orang pemimpi dapat memimpin selama 3
periode berturut-turut.
Selain pertemuan untuk musycab dan musyran diadakan pula
pertemuan di luar kegiatan itu. Walaupun pertemuan yang dilakukan
belum bisa diadakan secara rutin karena kebanyakan pengurus Cabang
Muhammadiyah Bandingan mempunyai kesibukan di luar organisasi
Muhammadiyah, seperti mereka juga memiiki kesibukan mengajar di
sekolah, berdagang, dan bertani. Akan tetapi pertemuan akan dilakukan
ketika dirasa ada permasalahan yang perlu dipecahkan secara bersama,
maka pengurus akan menyempatkan diri untuk mengikuti pertemuan.
Dalam bidang konsolidasi administrasi, Pimpinan Cabang
sistem administrasi. Dalam melaksanakan kegiatan musycab mengacu
pada mekanisme dan tata kelola yang sesuai dengan Musyda. Akan tetapi
walupun sudah mengacu pada tata kelola Musyda masih banyak
kekurangan kerena terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki
Pimpinan Cabang Muhmmadiyah Bandingan.
Dalam administrasi mengenai surat menyurat, notulen rapat, dan
pelaporan suatu kegiatan sudah dilaksanakan. Walaupun Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Bandingan masih memiliki beberapa kekurangan antara
lain belum memiliki kantor sendiri dan belum memiliki komputer. Selama
ini apabila pengurus PCM Bandingan membutuhkan sarana dan prasarana,
maka pengurus akan menggunakan fasilitas yang ada di sekolah MTs
Muhammadiyah 03 Bandingan. Seperti untuk mengadakan pertemuan
maka pengurus akan menggunakan MTs Muhammadiyah 03 Bandingan
untuk tempat pertemuannya, seperti kegiatan Musyran, Musycab, dan
lainnya. Selain itu dikarenakan PCM Bandingan belum memiliki komputer
sendiri, maka apabila ada kebutuhan surat menyurat pengurus akan
menggunakan fasilitas komoputer yang ada di MTs Muhammadiyah 03
Bandingan.
Kekurangan yang dimiliki Pimpinana Cabang Muhammadiyah
Bandingan baik dari belum memiliki kantor dan komputer sendiri, hal ini
menjadikan dat dokumen yang terkait dengan dokumen Pimpinan Cabang
Muhammdiyah disimpan oleh perorangan. Dan karena banyak disimpan
Kekurangannya juga ada pada tidak dibukukannya semua hal penting yang
berkaitan dengan Pimpinan Cabang Muhammdiyah Bandingan, seperti
sejarah dan perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Badingan.
Meskipun masih ada beberapa kekurangan PCM Badingan akan terus
berusaha untuk melengkapi kekurangan dan memaksimalkan program
kerjanya.
Konsolidasi bidang keuangan, untuk menjalankan berbagai kegiatan
Pimpinan Cabang Muhammdiyah Bandingan sesuai dengan program kerja
yang sudah ada maka dibutuhkan dana untuk beroperasional. Dana yang
didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya adanya iuran atau infak dari
PCM Bandingan dan setiap Ranting. Selain itu ada juga dana dari infaq
yang didapatkan dari pengajian rutin. Akan tetapi dana yang didapatkan
belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan lagi.
Dengan didirikannya BTM Pimpinan Cabang Muhammdiyah
Bandingan memberikan dampak yang positif bagi keuangan PCM
Bandingan. Walaupun BTM yang dimiliki PCM Bandingan masih dalam
tahap baru dirintis akan tetapi kontribusinya sudah terlihat unutk PCM
Bandingan. Hal ini dapat dirasakan saat dilaksanakannya Musycab periode
Muktamar ke-47 pengeluaran yang digunakan untuk kegiatan ini dibantu