• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TEKNIK RANTAIAN KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMK N 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN TEKNIK RANTAIAN KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMK N 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Siti Minzahroh

102110105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2013/2014

(2)
(3)
(4)

iv

nama : Siti Minzahroh

NIM : 102110105

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Purworejo, 15 Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

v

1. ”Ilmu itu lebih baik dari harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu berkurang apabila dibelanjakan tetapi ilmu bertambah bila dibelanjakan” (Ali bin Abi Thalib).

2. Berprestasi di tengah keterbatasan adalah sebuah kepahlawanan dalam bentuk lain (Muhammad Anis Matta).

PERSEMBAHAN :

Kupersembahkan Karya ini dengan sepenuh hati karena Allah sebagai terima kasihku kepada :

Bapak kandung (Abu Ngamar), ibu kandung (Saonah), bapak angkat (Kodim), ibu angkat (Maimunah) tercinta yang telah melimpahkan kasih sayang, perhatian, motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(6)

vi

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Teknik Rantaian Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas XI SMK N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Purworejo.

2. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan pengantar izin untuk melakukan penelitian.

3. Ketua progam studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. H. Khabib Sholeh, M.Pd. pembimbing I dan Drs. H. Bagiya, M.Hum. pembimbing II yang telah banyak membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(7)

vii

dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif. Semoga Allah Swt. membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan semoga dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Purworejo, Juli 2014 Penulis

(8)

viii

Otomoti. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purworejo . 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014; (2) pengaruh teknik rantaian kata terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi terhadap minat dan sikap belajar siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014; (3) peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI program keahlian Pemasaran SMK N 2 Purworejo tahun ajaran 2013/2014. Dalam pengumpulan data digunakan teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes berupa hasil menulis paragraf deskripsi, sedangkan teknik nontes berupa pengamatan, angket, dan dokumentasi foto. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif dan teknik kuantitatif. Dalam penyajian data digunakan teknik informal dan teknik formal.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata dilakukan mulai dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Langkah-langkah penerapan teknik rantaian kata dalam penulisan paragraf deskripsi, antara lain: a) siswa memperhatikan kata- kata kunci yang sudah disediakan dalam kertas peraga; b) membimbing siswa untuk merangkai kata-kata tersebut yang sesuai dengan urutannya ke dalam karangan deskripsi; c) dalam satu kalimat harus terdapat salah satu kata kunci tersebut, kemudian siswa boleh berimprovisasi atau menambahkan dengan kalimat sendiri; d) meminta siswa untuk membuat karangan deskripsi sesuai dengan kata-kata kunci yang telah disediakan. Masing-masing siklus mempunyai empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi; (2) minat dan sikap aktifitas belajar siswa terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi teknik rantaian kata menjadi lebih baik. Skor prasiklus sebesar 41,93%(cukup), skor siklus I sebesar 58,06%(baik), dan skor siklus II sebesar 77,41%(baik sekali); (3) peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas XI program keahlian Pemasaran SMK N 2 Purworejo. Hasil skor prasilkus sebesar 69,61%, skor siklus I 76,09%, dan skor siklus II sebesar 81,48%. Secara keseluruhan, peningkatan hasil siswa dari prasiklus sampai siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,87%.

(9)

ix

PERNYATAAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... . 5 C. Batasan Masalah ... 5 D. Rumusan Masalah ... 6 E. Tujuan Penelitian ... 7 F. Manfaat Penelitian ... 7 G. Penegasan Istilah……… 9 H. Sistematika Penelitian ………... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13

B. Kajian Teoretis. ... 15

1. Hakikat Keterampilan Menulis………. 16

a. Pengertian Menulis………. 16

b. Tujuan Menulis………... 17

c. Manfaat Menulis………. 18

2. Hakikat Menulis Paragraf Deskripsi………... 18

a. Pengertian Deskripsi……… 19

b. Ciri-ciri Deskripsi……… 19

c. Langkah-langkah Penyusunan Deskripsi………. 20

3. Teknik Rantaian Kata………. 24

4. Pembelajaran Menulis Deskripsi melalui teknik rantaian kata… . 25 C. Hipotesis………. 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... . 28

B. Subjek Penelitian ... 29

C. Prosedur Penelitian……… 30

1. Studi Pendahuluan ………. .. 31

(10)

x

G. Validasi Data ... 44 BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data ... 47 B. Pembahasan Data ... 56 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 92 B. Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

Tabel 2: Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ... 37

Tabel 3: Angket Prasiklus ... 38

Tabel 4: Angket Siklus 1 ... 39

Tabel 5: Angket Siklus II ... 40

Tabel 6: Penerapan Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan Teknik Rantaian Kata ... 48

Tabel 7: Hasil Angket Prasiklus ... 49

Tabel 8: Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Prasiklus ... 50

Tabel 9: Hasil Angket Siklus I ... 51

Tabel 10: Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus I ... 52

Tabel 11: Hasil Angket Siklus II ... 53

Tabel 12: Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus II ... 54

Tabel 13: Perbandingan Nilai Siswa ... 55

Tabel 14: Hasil Tes Prasiklus ... 73

Tabel 15: Frekuensi Nilai Prasiklus ... 74

Tabel 16: Hasil Tes Siklus I ... 74

Tabel 17: Frekuensi Nilai Siklus I ... 75

Tabel 18: Hasil Tes Siklus II ... 76

Tabel 19: Frekuensi Nilai Siklus II ... 77

Tabel 20: Perbandingan Pengamatan Pembelajaran ... 79

(12)

xii

Gambar 2: Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 30 Gambar 3: Diagram Perbandingan Hasil Penskoran ... 81

(13)

xiii Lampiran 2: Surat Izin Penelitian Lampiran 3: Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 4: Silabus

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 6: Kertas Peraga

Lampiran 7: Angket

Lamipran 8: Lembar Pengamatan Sikap Siswa Lampiran 9: Hasil Evaluasi Siswa

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Di dalam bab ini disajikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi. Penyajian secara lengkap diuraikan sebagai berikut.

A. Latar Belakang Masalah

Mutu pendidikan erat hubungannya dengan mutu siswa, karena siswa merupakan titik pusat belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu siswa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yang menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepriabadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan undang-undang tersebut, upaya untuk meningkatkan mutu peserta didik dilakukan melalui kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa. Guru diharapkan memiliki kemampuan mengelola proses pembelajaran di kelas untuk mencapai hasil yang maksimal.

(15)

Kemampuan mengelola proses pembelajaran merupakan kecakapan guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan guru yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotorik.

Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung dua unsur pembelajaran yaitu kebahasaan dan kesastraan. Pembelajaran tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan berbahasa, yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008: 1-2). Pembelajaran kebahasaan bertujuan untuk membantu siswa agar terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang kaitannya dengan faktor kebahasaan, sedangkan pembelajaran kesastraan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan yang kaitannya dengan kesastraan dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa. Dalam pembelajaran bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa yang perlu dicapai siswa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008: 1).

Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan berbahasa lainnya. Apa yang diperoleh melalui menyimak, membaca, dan

(16)

berbicara, akan memberi masukan berharga untuk kegiatan menulis. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut apabila mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1994: 21).

Pembelajaran menulis paragraf deskripsi di SMK belum menerapkan metode pembelajaran secara optimal sehingga kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa masih rendah. Agar siswa dapat menulis dengan baik, siswa perlu dipacu dengan menggunakan metode atau teknik pembelajaran yang lebih menarik. Setelah penulis amati dengan saksama ketidak berhasilan itu terjadi karena beberapa faktor. Sebagai contoh ketidak berhasilan siswa ditemukan di SMK N 2 Purworejo.

Faktor yang mengakibatkan rendahnya kemampuan menulis paragraf deskripsi di SMK N 2 Purworejo disebabkan karena dua faktor yaitu faktor guru dan faktor siswa. Faktor yang berasal dari guru, antara lain (1) penjelasan materi yang disampaikan guru sulit dipahami oleh siswa; (2) pada umumnya guru jarang menggunakan media pembelajaran pada saat penyampaian materi sehingga siswa menjadi cepat jenuh dan semakin tidak berminat untuk menulis. Faktor yang berasal dari siswa, antara lain (1) kurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia; (2) kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi; (3) kurangnya latihan menulis dan siswa bingung atau kesulitan dalam memulai suatu tulisan.

(17)

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan telah mempelajari tentang paragraf deskripsi seperti tercantum dalam kompetensi dasar menulis paragraf yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentasi sehingga penulis ingin meningkatkan keterampilan mereka dalam menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik rantaian kata dalam penelitian ini.

Terkait dengan permasalahan di atas, solusi yang penulis tawarkan adalah menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata. Penggunaan teknik rantaian kata ini sebagai alternatif pembelajaran dalam menulis deskripsi sehingga diharapkan siswa akan lebih mudah untuk menemukan dan mengembangkan potensi dalam keterampilan menulis. Selain itu, siswa juga diharapkan akan lebih tertarik dan tidak jenuh dalam pembelajaran menulis. Teknik rantaian kata merupakan teknik merantai atau menyambung kata-kata kunci yang akan dirantaikan ke dalam sebuah cerita.

Keberhasilan kegiatan pembelajaran teknik rantaian kata ditentukan oleh aktivitas siswa. Pembelajaran dengan teknik rantaian kata diharapkan dapat menumbuhkan daya tarik siswa dalam mengikuti pelajaran, menjalin interaksi yang baik antara guru dan siswa, siswa dan guru, maupun antarsiswa, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.

Berdasarkan latar belakang di atas, perlu diadakan penelitian tentang “Penggunaan Teknik Rantaian Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas XI SMK N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa pembelajaran

(18)

menulis di sekolah tersebut masih kurang dan strategi yang digunakan dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo juga masih kurang efektif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. kurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia;

2. kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi;

3. kurangnya latihan menulis dan siswa bingung atau kesulitan dalam memulai suatu tulisan;

4. pada umumnya guru jarang menggunakan media pembelajaran pada saat penyampaian materi, sehingga siswa menjadi cepat jenuh dan semakin tidak berminat untuk menulis, dan banyak siswa beranggapan bahwa keterampilan menulis itu adalah keteranmpilan yang paling sulit karena mereka sulit untuk mengawali kalimat dam sebuah paragraf.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada teknik rantaian kata sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo . Penulis memilih permasalahan tersebut dikarenakan selama ini

(19)

siswa merasa kesulitan dalam mencari ide atau gagasan saat menulis. Selain itu, pembelajaran menulis paragraf deskripsi di SMK belum menerapkan teknik rantaian kata secara optimal sehingga kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa masih rendah. Dalam hal ini peneliti memilih teknik rantaian kata untuk memudahkan siswa dalam mencari ide atau gagasan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan teknik rantaian kata dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan Teknik rantaian kata siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014?

(20)

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan:

1. pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014;

2. pengaruh teknik rantaian kata terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi terhadap minat dan sikap belajar siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014;

3. peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat digunakan dalam rangka penambahan pengetahuan dan wawasan mengenai media pembelajaran terutama dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi dan sebagai sumber informasi dalam rangka upaya peningkatan

(21)

kemampuan menulis paragraf deskripsi. Penelitian ini dapat menambah khazanah penelitian pengajaran bahasa.

2. Manfaat Praktis

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014, secara praktis diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi peneliti, siswa, guru, dan sekolah sebagai berikut.

a. Bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengalaman dalam melaksanakan penelitian selanjutnya atau penelitian serupa di masa yang akan datang, dan untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014.

b. Bagi Siswa

Kegunaan penelitian ini bagi siswa antara lain memberikan motivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran menulis; membantu siswa dalam menemukan ide tulisan; memberi variasi belajar siswa. Dengan variasi belajar yang ada, siswa lebih banyak termotivasi sehingga dapat meningkatkan keterampilannya dalam pembelajaran menulis.

(22)

c. Bagi Guru

Penelitian ini juga berguna bagi guru, yaitu membantu guru untuk dapat mengembangkan kreativitasnya dalam mengajar, mengatasi kesulitan pembelajaran menulis paragraf deskripsi oleh guru dan member solusi baru dalam hal menerapkan pembelajaran menulis.

d. Bagi Sekolah

Kegunaan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dan memberikan sumbangan ide mengenai pnerapan dalam pembelajaran yang digunakan.

G. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul, peneliti merasa perlu menegaskan definisi istilah-istilah yang ada dalam judul skripsi ini, yakni “Penggunaan Teknik Rantaian Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas XI SMK N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Dari judul tersebut,ada beberapa istilah yang akan peneliti tegaskan agar tidak terjadi kesalahan interpretasi.

1. Teknik Rantaian Kata

Sugiyanto (2009: 113) mengemukakan bahwa teknik rantaian kata merupakan teknik merantai atau menyambung kata-kata kunci yang akan dirantaikan ke dalam sebuah cerita.

(23)

2. Deskripsi

Deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya (Finoza,2008: 190). Deskripsi memberi satu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi. Karangan deskripsi merupakan sebuah karangan yang terdiri dari paragraf paragaraf yang bertujuan menggambarkan, atau memindahkan kesan dari hasil pengamatan, dan perasaannya kepada pembaca. Sehingga dalam karangan diskripsi penulis akan menyampaikan sifat, gambaran dan semua rincian wujud dari objek yang sedang diamati dan akan dituliskan dalam karangan tersebut.

Jadi, maksud tujuan penelitian ini adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas XI di SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014 dalam menulis paragraf deskripsi menggunakan teknik rantaian kata.

H. Sistematika Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun sesuai dengan format yang telah ditetapkan universitas. Berikut ini dipaparkan sistematika penulisan skripsi ini.

Halaman sampul depan berisi judul skripsi, maksud penyusunan skripsi, lambang Universitas Muhammadiyah Purworejo, identitas peneliti, identitas program studi, fakultas, dan tahun penyusunan.

(24)

Bagian awal skripsi ini terdiri atas halaman judul, pengesahan, pernyataan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan abstrak. Bagian isi terdiri dari lima bab yaitu bab pendahuluan sampai dengan bab simpulan yang tertulis secara rinci sebagai berikut. Bab I berisi pendahuluan. Dalam bab I, penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka, kajian teori, kerangka pikir dan hipotesis penelitian.

Bab III berisi metode penelitian. Metode penelitian meliputi, desain penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, prosedur penelitian, fokus penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan tindakan dan teknik penyajian data. Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan penulis untuk meneliti pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Purworejo tahun pembelajaran 2013/2014.

Bab IV berisi penyajian dan pembahasan data hasil penelitian. Dalam bab ini penulis menuliskan penyajian hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Purworejo tahun pembelajaran 2013/2014.

Bab V berisi penutup merupakan bagian akhir yang berisi simpulan dan saran. Simpulan berisi tentang saran-saran dari penulis untuk kemajuan

(25)

pembelajaran menulis. Pada bagian akhir dimuat tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS, DAN HIPOTESIS

Di dalam bab ini dikemukakan tinjauan pustaka, kajian teoretis, kerangka pikir dan hipotesis. Penyajian secara lengkap diuraikan sebagai berikut.

A. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian terdahulu yang membahas topik upaya peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan sebagai tinjauan pustaka, antara lain Nani Rokhayati (2011) dan Septi (2012).

Penelitian yang dilakukan Rokhayati (2011) berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Metode Field Trip pada Siswa Kelas X MAN Purworejo Tahun Ajaran 2010/2011”. Rokhayati menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis deskripsi dengan metode Field Trip dapat meningkatkan keterampilan awal siswa dengan rerata hasil tes 68,31. Hasil dari siklus I meningkat menjadi 72,44 dan hasil dari siklus II meningkat menjadi 74,93. Berdasarkan hasil penilaian lembar observasi, diketahui bahwa sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dan respon siswa terhadap guru pada pre-test cukup. Hasil dari siklus I dan siklus II meningkat menjadi baik serta tidak berbicara sendiri. Keaktifan siswa dalam bertanya pada pre-test masih kurang, meningkat menjadi cukup pada siklus I dan menjadi baik pada siklus II. Peningkatan produk tampak pada keterampilan siswa dalam menulis deskripsi. Keterampilan siswa dalam menulis deskripsi pada pre-test cukup baik dan meningkat menjadi baik pada siklus I dan

(27)

menjadi lebih baik pada siklus II. Persepsi dan kesan siswa terhadap pembelajaran menulis deskripsi menggunakan metode Field Trip adalah siswa merasa lebih mudah dalam menulis deskripsi.

Penulis menemukan persamaan dan perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian Rokhayati. Persamaan antara penelitian Rokhayati dengan penulis adalah sama-sama meneliti keterampilan menulis menggunakan jenis PTK dan penelitian tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Sedangkan perbedaan antara penelitian Rokhayati dengan penulis adalah Rokhayati meneliti keterampilan siswa dalam menulis deskripsi pada siswa kelas X MAN Purworejo dan penulis meneliti tentang keterampilan siswa menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Purworejo.

Selain penelitian Rokhayati, dikaji juga penelitian Septi. Penelitian yang dilakukan oleh Septi (2012) berjudul “Kemampuan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas V SD Negeri Wolojurutengah Kecamatan Grabag kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penelitian yang dilakukan Septi dinyatakan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa dikategorikan kurang dengan presentase keruntutan cerita sebanyak 38,23%, kepaduan paragraf deskripsi 32,35%, pemakaian ejaan sebanyak 94,91%. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa kemampuan menulis deskripsi siswa dalam pemakaian ejaan sangat baik dibandingkan kemampuan siswa dalam kepaduan paragraf deskripsi.

(28)

Penulis menemukan persamaan dan perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian Septi. Persamaan antara penelitian Septi dengan penulis adalah sama-sama meneliti keterampilan menulis menggunakan jenis PTK dan penelitian tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, sedangkan perbedaan antara penelitian penulis dengan Septi adalah Septi meneliti keterampilan siswa dalam menulis deskripsi pada siswa kelas V SD Negeri Wolojurutengah, dan penulis meneliti tentang keterampilan siswa menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Purworejo.

Penelitian ini difokuskan pada keterampilan siswa dan perilaku belajar siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014 terhadap teknik rantaian kata. Dengan demikian, diharapkan keterampilan menulis siswa akan lebih meningkat sehingga penelitian ini dapat dijadikan pelengkap dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa.

B. Kajian Teoretis

Pada bagian ini dikemukakan mengenai (1) hakikat keterampilan menulis yang meliputi pengertian menulis, tujuan, dan manfaat menulis, (2) hakikat menulis paragraf deskripsi yang meliputi pengertian paragraf deskripsi, ciri-ciri deskripsi, dan langkah-langkah penyusunan deskripsi, (3) hakikat teknik rantaian kata, dan (4) hakikat pembelajaran menulis deskripsi melalui teknik rantaian kata.

(29)

1. Hakikat Keterampilan Menulis

Pada bagian ini akan dikemukakan pengertian menulis, tujuan menulis, dan manfaat menulis.

a. Pengertian Menulis

Tarigan (2008: 2) menjelaskan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan pengetahuan. Selanjutnya, Rahmanto (1998: 247) menyatakan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan kepada pihak lain secara tertulis, kemampuan menulis bukan berasal dari sebuah bakat, karena bakat bukan syarat mutlak untuk menjadi penulis.

Berdasarkan pandangan dan pemaparan mengenai pendapat para ahli tersebut, dapat dikemukakan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memegang peran penting dalam proses komunikasi yang lebih efektif. Menulis seperti halnya keterampilan berrbicara, merupakan salah satu keterampilan yang produktif. Artinya, menulis merupakan salah satu kegiatan yang menghasilkan atau menulis merupakan kegiatan yang aktif menghasilkan tulisan. Di samping itu, menulis juga merupakan kegiatan yang ekspresif karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan gagasan, maksud, pikiran, ataupun pesan yang dimiliki kepada orang lain. Untuk dapat menghasilkan tulisan, diperlukan keterampilan kognitif berupa pengetahuan, pemahaman, dan apersepsi penulis mengenai apa yang akan ditulis, yang tentu saja melibatkan unsur pikiran.

(30)

b. Tujuan Menulis

Setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan digarapnya. Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan harus ditentukan lebih dahulu karena hal ini akan merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis tersebut. Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulis dalam kegiatan menulis selanjutnya. Dengan menentukan tujuan penulisan, akan diketahui apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan. Tujuan merupakan penentu yang pokok dan akan mengarahkan serta membatasi karangan. Kesadaran mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga keutuhan tulisan (Akhadiah, dkk. 1988: 11).

Tarigan (2008: 24-25) mengatakan bahwa tujuan menulis ada empat macam, sebagai berikut: 1) tujuan informatif, 2) tujuan persuasif, 3) tujuan literer, dan 4) tujuan ekspresif.

Tujuan informatif adalah suatu tulisan yang bertujuan memberikan atau memberitahukan sebuah informasi atau keterangan kepada pembaca.

Tujuan persuasif adalah suatu tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mengajak kepada pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan agar pembaca dapat mengikuti kemauan penulis.

Tujuan literer adalah suatu tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan para pembaca dengan karyanya tersebut.

Tujuan ekspresif adalah suatu tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api yang bertujuan untuk

(31)

memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.

Dari pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa tujuan menulis adalah memberikan informasi atau keterangan kepada pembaca, meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan dan mengarahkan serta membatasi tulisan sehingga akan menghasilkan suatu tulisan yang utuh.

c. Manfaat Menulis

Tarigan (2008: 22) menyebutkan bahwa manfaat menulis merupakan alat komunikasi secara tidak langsung, mempermudah para pelajar dalam berpikir, membantu berpikir kritis, membantu merasakan dan menikmati hubungan berbagai hal, memperdalam daya tanggap, membantu menyusun rangkaian pengalaman kita, dan membantu memperjelas pikiran dan perasaan kita melalui tulisan. Menulis juga dapat digunakan untuk mengembangkan daya inisiatif dan kreatif. Berkaitan dengan unsur mekanik seperti bahasa, ejaan, dan tanda baca harus didukung juga dengan unsur kreatifitas yang tidak terlepas dari kemampuan berpikir kritis yakni kemampuan unsur yang berinisiatif dan berkemampuan menciptakan hal-hal yang baru. Penulis akan timbul rasa keberanian yang meliputi pemikiran, perasaan, sikap, dan gaya untuk disampaikan kepada pembaca.

2. Hakikat Menulis Paragraf Deskripsi

Pada bagian ini akan dikemukakan pengertian deskripsi, ciri-ciri deskripsi, dan langkah penyusunan deskripsi.

(32)

a) Pengertian Deskripsi

Deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya (Finoza,2008: 190). Selanjutnya, Wiyanto (2006: 64) mengatakan paragraf deskripsi merupakan paragraf yang bertujuan memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan oleh penulis. Deskrispsi yang baik, pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis. Pada karangan deskripsi, penulis menggambarkan satu citra mental mengenai suatu hal yang dialami, misalnya, pemandangan, orang atau sensai.

Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa deskripsi merupakan paragraf yang melukiskan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang ditulis pengarang, maksudnya adalah membuat para pembacanya melihat barang-barang atau objeknya, atau menyerap kualitas khas dari barang-barang itu. Dalam deskripsi, penulis juga melihat objek garapan secara hidup dan konkret, dan melihat objek secara bulat.

b) Ciri-ciri Deskripsi

Ciri-ciri deskripsi adalah sebagai berikut: 1) melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu, 2) melukiskan objek secara rinci atau detail, dan 3) objek yang dideskripsikan berupa objek yang dapat

(33)

ditangkap oleh panca indera (TIM AVIVA dalam LKS bahasa Indonesia untuk SMK kelas XI semester genap. 2014: 42).

Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu, maksudnya adalah pengarang dalam menulis karangan deskripsi menuliskan penggambaran suatu objek berdasarkan pengamatannya.

Melukiskan objek secara rinci atau detail, maksudnya adalah pengarang dalam menulis karangan deskripsi menuliskan penggambaran suatu objek ditulis secara rinci dan urut yang sesuai dengan objek yang diamatinya. Dan objek yang dideskripsikan berupa objek yang dapat ditangkap oleh panca indera, maksudnya adalah pengarang dalam menulis karangan deskripsi menuliskan penggambaran suatu objek yang dapat ditangkap oleh panca indera. Objek tersebut dapat berupa keindahan alam, jasmani, watak seseorang atau objek lainnya yang dapat dilihat oleh panca indera.

c) Langkah-langkah Penyusunan Deskripsi

Menurut Akhadiah (1988: 2-5), langkah-langkah dalam menulis paragraf deskripsi dapat diuraikan sebaga berikut:

1. menentukan tema

Langkah yang pertama adalah menentukan tema. Pada kegiatan iniyang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karangan ialah menentukan tema. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Tema adalah gagasan pokok yang hendak disampaikan didalam penulisan. Gagasan atau ide pokok dapat

(34)

diperoleh dari pengalaman,hasil penelitian, beberapa sumber, pendapat, dan pengamatan.

2. menetapkan tujuan penulisan

Langkah kedua adalah menetapkan tujuan penulisan. Pada langkahini setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dilaksanakannya. Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan harus ditentukan lebih dahulu karena hal ini merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis selanjutnya. Dengan menentukan tujuan penulisan, akan diketahui apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan. Kita akan tahu bahan-bahan yang diperlukan, macam organisasi karangan yang akan diterapkan, atau mungkin sudut pandang yang akan dipilih. Tujuan merupakan penentu yang pokok dan akan mengarahkan serta membatasi karangan. Kesadaran mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga keutuhan tulisan.

3. mengumpulkan bahan

Langkah ketiga adalah mengumpulkan bahan. Pada waktu memilih dan membatasi topik kita hendaknya sudah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi topik, maka kita pun sebetulnya telah memusatkan perhatian pada topik yang terbatas itu, serta mengumpulkan bahan yang khusus pula. Bahan penulisan ini dapat dikumpulkan pada tahap prapenulisan dan dapat pula pada waktu penulisan berlangsung. Untuk masalah kecil yang tujuannya sudah jelas

(35)

dalam pikiran kita penetapan dan pengumpulan bahan dapat dilakukan pada waktu penulisan. Bahan tulisan dapat diperoleh melalui berbagai cara, diantaranya :

1. dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap

objek yang akan ditulis.

2. membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya. Cara

seperti ini disebut studi bacaan atau studi kepustakaan.

3. melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai

permasalahan yang ingin kita ketahui.

4. melalui gabungan beberapa cara yang telah dikemukakan.

Kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang upacara penaikan bendera di sekolah, bahan tulisan yang dapat diperoleh dan dikumpulkan adalah waktu upacara, petugas pelaksana upacara, tempat upacara, peserta upacara, pembina upacara, pesan pembina upacara, dan suasana upacara.

4. membuat kerangka karangan

Langkah keempat adalah membuat kerangka karangan. Agar organisasi karangan dapat ditentukan, sebelumnya kita harus menyusun kerangka karangan. Menyusun kerangka karangan merupakan satu cara untuk menyusun suatu rangkaian yang jelas dan terstruktur yang teratur dari karangan yang akan ditulis. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang dapat digunakan sebagai garis besarnya dalam mengarang. Kerangka karangan juga menjamin penulis dalam ide

(36)

secara logis dan teratur. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan karena akan menghindarkan penulis dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu terjadi. Kegunaan kerangka karangan bagi penulis adalah:

1. kerangka karangan dapat membantu penulis menyusun karangan secara teratur dan tidak membahas satu gagasan dua kali serta dapat mencegah penulis keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul;

2. sebuah kerangka karangan memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan serta memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut. Hal ini akan membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda, sesuai dengan variasi yang diinginkan; dan

3. sebuah kerangka karangan akan memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti.

5. mengembangkan kerangka karangan

Langkah yang kelima adalah mengembangkan kerangka karangan.Pada langkah ini penulis mengembangkan kerangka karangan menjadi suatu karangan atau tulisan yang utuh.

6. merevisi karangan

Langkah yang terakhir adalah merevisi karangan. Pada kegiatan ini dilkaukan penelitian secara meyeluruh mengenai ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, dan sebagainya.

(37)

3. Teknik Rantaian Kata

Teknik Rantaian Kata adalah teknik merantai atau menyambung kata-kata kunci yang akan dirantaikan ke dalam sebuah cerita (Sugiyanto, 2009: 113). Dalam menulis deskripsi, siswa harus konsentrasi dengan menggunakan otak kiri dan mengakses memori semantik untuk menghafal kata-kata yang akan dijadikan sebuah cerita. Dengan teknik rantaian kata ini, siswa dapat melatih imajinasi yang berada di otak kiri siswa untuk menemukan gagasan atau ide yang kemudian dikembangkan menjadi paragraf atau karangan yang utuh. Contoh: - pantai - hembusan - tebing - matahari - gempuran - wisatawan

kata-kata tersaebut dirangkaikan ke dalam karangan deskripsi yang sesuai dengan urutan kata tersebut adalah sebagai berikut:

Pemandangan pantai Mojopahit - Mojokerto sangat mempesona. Di sebelah kiri terlihat tebing yang amat sangat tinggi, dan di sebelah kanan terlihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. Banyaknya wisatawan yang selalu mengunjungi Pantai Mojopahit ini membuat pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Di pantai Mojopahit ini pengunjung bisa bermain pasir dan merasakan hembusan segar angin laut. Pengunjung juga bisa naik kuda ataupun angkutan sejenis andong yang bisa membawa ke area karang laut yang sungguh sangat indah. Di sore hari, terlihat matahari terbenam yang merupakan momen

(38)

sangat istimewa melihat matahari yang seolah-olah masuk ke dalam hamparan air laut.

4. Pembelajaran Menulis paragraf Deskripsi melalui Penggunaan Teknik Rantaian Kata

Tujuan pembelajaran di salah satu pihak, menyarankan pada bentuk-bentuk atau kategori-kategori tertentu hasil belajar. Keluaran dari hasil belajar yang antara lain berupa kemampuan, keterampilan, sikap, dan tingkah laku tertentu, dipihak lain, pada hakikatnya merupakan realisasi atau perwujudan terhadap pencapaian tujuan. Bagaimana wujud atau tingkah laku keluaran hasil belajar itu adalah bergantung bagaimana tujuan pembelajaran yang dilakukan itu (Nurgiantoro, 2012: 54).

Dalam menulis deskripsi, siswa harus konsentrasi dengan menggunakan otak kiri dan mengakses memori semantik untuk menghafal kata-kata yang akan dijadikan sebuah cerita. Dengan teknik rantaian kata ini, siswa dapat melatih imajinasi yang berada di otak kiri siswa untuk menemukan gagasan atau ide yang kemudian dikembangkan menjadi paragraf atau karangan yang utuh.

Sesuai dengan teori yang berkenaan dengan teknik rantaian kata, penerapan metode tersebut dalam pembelajaran menulis deskripsi menempuh langkah-langkah sebagai berikut.

a. Persiapan

Pada tahap ini, guru terlebih dahulu bermusyawarah dengan siswa mengenai tujuan kunjungan, mengurus surat izin kepada kepala sekolah,

(39)

dan persiapan materi yang dibutuhkan, serta membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Pelaksanan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan guru antara lain: 1) memberikan pemahaman tentang keterampilan menulis deskripsi; 2) mengenalkan pada siswa tentang teknik rantaian kata;

3) membagi siswa ke dalam beberapa kelompok;

4) meminta siswa untuk berpencar dan bergabung dengan kelompok masing-masing;

5) menerapkan keterampilan menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata. Pada penerapan ini dilakukan melalui dua siklus;

6) memberikan pelatihan penugasan keterampilan menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata.

a) memperhatikan kata- kata kunci yang sudah disediakan;

b) siswa merangkai kata-kata tersebut yang sesuai dengan urutannya ke dalam karangan deskripsi;

c) dalam satu kalimat harus terdapat salah satu kata kunci tersebut, kemudian siswa boleh berimprovisasi atau menambahkan dengan kalimat sendiri.

7) mengamati hasil dari pekerjaan siswa;

8) observasi kegiatan proses belajar mengajar secara langsung;

9) kegiatan refleksi untuk mengetahui hasil pelaksanaan tindakan baik; bersifat negatif maupun positif.

(40)

C. Hipotesis

Berdasarkan pemaparan di atas, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Penerapan teknik rantaian kata dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Purworejo tahun ajaran 2013/2014;

2. Kemampuan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Purworejo tahun ajaran 2013/2014 meningkat setelah dilakukan pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata.

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian ini dipaparkan desain penelitian, subjek penelitian, dan prosedur penelitian

A.Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas atau PTK, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2010: 3).

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan siklus II. Tindakan siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata, sedangkan tindakan siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata dan mengontrol kekurangan yang terdapat di dalam tindakan siklus I. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas (setiap siklus), yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2012: 16).

(42)

Model Penelitian Tindakan terdiri dari 4 tahap seperti pada gambar 3.1 berikut:

Gambar 1.

Desain penelitian tindakan model Arikunto

B.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 31 siswa. Penelitian dilaksanakan dengan standar kompetensi berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara tingkat dan kompetensi dasar 2.12 menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif. Penulis memilih kompetensi menulis paragraf deskripsi sebagai bahan penelitian karena menulis sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran menulis paragraf deskripsi di SMK juga belum menerapkan metode pembelajaran secara optimal, sehingga kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa masih rendah. Agar siswa dapat menulis

BERHASIL ATAU BELUM ? PENGAMATAN REFLEKSI REFLEKSI PELAKSANAAN PELAKSANAAN SIKLUS II PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS I PERENCANAAN

(43)

dengan baik, siswa perlu dipacu dengan menggunakan metode atau teknik pembelajaran yang lebih menarik.

C.Prosedur Penelitian

Pada prosedur penelitian ini diuraikan alur penelitian menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata pada siswa kelas XI Pemasaran SMK N 2 Purworejo sebagai berikut:

Gambar 2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Persiapan penelitian

1. Penyamaan konsep teknik rantaian kata antara guru dengan peneliti

2. Penyusunan format pengamatan untuk siswa

Penetapan teknik rantaian kata sebagai metode pembelajaran menulis paragraf deskripsi . Studi pendahuluan 1. Pengamatan pembelajaran Pelaksanaan tindakan siklus I: 1. Perencanaan pembelajaran 2. Pelaksanaan pembelajaran 3. Pengamatan pembelajaran 4. Refleksi siklus I IDE AWAL Simpulan Berhasil Belum Pelaksanaan tindakan siklus II: 1. Perencanaan pembelajaran 2. Pelaksanaan pembelajaran 3. Pengamatan pembelajaran 4. Refleksi siklus II Berhasil Pengumpulan Data 1. Penetapan instrument data

2. Penetapan jenis data 3. Penetapan sumber data 4. Penetapan teknik pengumpulan data Analisi Data 1. Teknik analisis data 2. Teknik penyajian data dan hasil data 3. Indikator kinerja

Pengecekan Keabsahan Data

1. Triangulasi 2. Diskusi 

(44)

1. Studi Pendahuluan

Pada bagian studi pendahuluan meliputi pengamatan pembelajaran. a. Pengamatan Pembelajaran

Peneliti mengamati permasalahan yang muncul pada siswa kelas XI Pemasaran SMK N 2 Purworejo berdasarkan pengamatan, yaitu siswa belum bisa membedakan ciri-ciri paragraf deskripsi dengan paragraf lainnya dan siswa kesulitan dalam menuangkan ide ke dalam paragraf deskripsi.

2. Penetapan teknik rantaian kata sebagai metode pembelajaran menulis paragraf deskripsi 

 

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencari penyelesaian untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata.

3. Persiapan Penelitian

Pada bagian persiapan penelitian dibahas penyamaan konsep teknik rantaian kata antara guru dengan peneliti, dan penyusunan format.

a. Penyamaan Konsep Teknik Rantaian Kata antara Guru dengan Penulis

Peneliti dan guru menyamakan persepsi dan melakukan diskusi untuk mengidentifikasikan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Setelah ditemukan solusi untuk

(45)

mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan menggunakan teknik rantaian kata, peneliti bersama guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan identifikasi masalah yang muncul dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Selanjutnya, peneliti dan guru merencanakan langkah-langkah penelitian tindakan kelas.

b. Penyusunan Format

Agar tindakan sesuai dengan yang diinginkan, peneliti dan guru menyiapkan penyusunan format yang berupa materi dan sarana pendukung dalam proses pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan, lembar penilaian, dan catatan lapangan untuk mengamati jalannya pembelajaran menulis paragraf deskripsi.

4. Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Perencanaan I

Pada tahap ini peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang akan disajikan, dan bagaimana rencana pelaksanaan penelitiannya.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pada kegiatan siklus I, pelaksanaan yang dilakukan adalah pendidik mulai mengajar menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata dimulai dari:

(46)

1) memberikan pemahaman tentang keterampilan menulis deskripsi; 2) mengenalkan pada siswa tentang teknik rantaian kata;

3) membagi siswa ke dalam beberapa kelompok;

4) meminta siswa untuk berpencar dan bergabung dengan kelompok masing-masing;

5) menerapkan keterampilan menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata. Pada penerapan ini dilakukan melalui dua siklus;

6) memberikan pelatihan penugasan keterampilan menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata, sebagai berikut:

a. memperhatikan kata- kata kunci yang sudah disediakan;

b. siswa merangkai kata-kata tersebut yang sesuai dengan urutannya ke dalam karangan deskripsi;

c. dalam satu kalimat harus terdapat salah satu kata kunci tersebut, kemudian siswa boleh berimprovisasi atau menambahkan dengan kalimat sendiri.

d. Observasi I

Observasi proses pelaksanaan menggunakan pedoman observasi siswa yang berisi pernyataan mengenai perilaku atau sikapsiswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti mengikuti kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Peneliti juga dibantu oleh seorang rekan dalam melakukan observasi.

e. Refleksi I

Dalam tahap ini diperoleh data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui seberapa jauh tindakan membawa perubahan dan apa atau dimana perubahan terjadi.

(47)

5. Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Perencanaan II

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkanmasalah yang akan dihadapi. Pada tahap ini peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang akan disajikan, dan bagaimana rencana pelaksanaan penelitiannya.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pada kegiatan siklus II, pelaksanaan yang dilakukan adalah pendidik mulai mengajar menulis paragraf deskripsi dengan teknik rantaian kata dimulai dari:

a. memberikan pemahaman tentang keterampilan menulis deskripsi; b. mengenalkan pada siswa tentang teknik rantaian kata;

c. membagi siswa ke dalam beberapa kelompok;

d. meminta siswa untuk berpencar dan bergabung dengan kelompok masing-masing;

e. menerapkan keterampilan menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata. Pada penerapan ini dilakukan melalui dua siklus;

f. memberikan pelatihan penugasan keterampilan menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata. Langkah-langkah yang harus diperhatikan, sebagai berikut:

a. memperhatikan kata- kata kunci yang sudah disediakan;

b. siswa merangkai kata-kata tersebut yang sesuai dengan urutannya ke dalam karangan deskripsi;

(48)

c. dalam satu kalimat harus terdapat salah satu kata kunci tersebut, kemudian siswa boleh berimprovisasi atau menambahkan dengan kalimat sendiri.

c. Observasi II

Observasi proses pelaksanaan menggunakan pedoman observasi siswa yang berisi pernyataan mengenai perilaku atau sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti mengikuti kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Peneliti juga dibantu oleh seorang rekan dalam melakukan observasi.

d. Refleksi II

Dalam tahap ini diperoleh data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui seberapa jauh tindakan membawa perubahan dan apa atau dimana perubahan terjadi. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan suatu tindakan, yang kemudian peneliti mengimplementasikan rancangan tindakan.

6. Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti mengemukakan tentang penetapan instrumen penelitian, penetapan data dan sumber data. Masing-masing bagian dipaparkan sebagai berikut.

a. Penetapan instrumen data 1) Instrumen Tes

Bentuk instrumen yang berupa tes ialah, berupa perintah kepada siswa untuk menuliskan paragraf deskripsi dengan teknik rantaian

(49)

kata. Tes berupa soal esay yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dengan memperhatikan aspek-aspek penilaian yang sudah ditentukan. Adapun aspek yang dinilai dalam menulis paragraf deskripsi disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Aspek Penilaian menulis paragraf deskripsi

No Aspek Indikator Nilai

1 Isi

kesesuaian judul dengan isi kerapian tulisan

pelukisan objek yang diceritakan

imajinasi

20-40

2 Organisasi Keruntutan cerita 5-15

3 Tata bahasa 5-15

4 Gaya Kosa kata 5-15

5 Ejaan dan tata tulis Tata tulis sesuai dengan EYD 5-15

JUMLAH 100 Keterangan: Baik sekali : 85-100 Baik : 75-84 Cukup : 65-74 Kurang : 55-64 Sangat kurang : 0-54 2) Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa lembar pengamatan, lembar angket, dan dokumentasi. b. Pengamatan (Observasi)

Lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati proses pembelajaran menulis deskripsi yang sedang berlangsung berupa lembar pengamatan aktivitas siswa dengan teknik rantaian

(50)

kata. Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas XI Pemasaran SMK N 2 Purworejo dengan teknik rantaian kata. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Situasi kegiatan

pembelajaran Indikator Ya Tidak

a. Aktifitas belajar Keantusiasan siswa dalam mengikuti pelajaran

b. Perhatian Perhatian siswa terhadap pelajaran

c. Keaktifan Peran siswa dalam kegiatan pembelajaran Keterangan: BS : baik sekali (76%-100%) B : baik (51%-75%) C : cukup (26%-50%) D : kurang (0%-25%) c. Angket

Kuisioner (Quistionare) atau angket, merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada peserta didik (dalam penelitian: responden) mengenai masalah-masalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari peserta didik (responden) tersebut. Angket dapat bersifat terbuka, tertutup, atau gabungan keduanya. Angket bersifat terbuka, jika peserta didik diberi kebebasan untuk menjawab sesuai dengan keyakinannya, sedangkan angket bersifat tertutup, jika

(51)

jawaban yang harus dipilih sudah tersedia, dan angket besifat gabungan dari keduanya, jika disediakan pilihan jawaban tepati sekaligus boleh mengisi jawaban sendiri (Nurgiyantoro, 2012: 91). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

Tabel 3. Angket Penggunaan Teknik Rantaian Kata Terhadap Minat Belajar Siswa Prasiklus

No Pertanyaan Ya Kadang-kadang Tidak

1 Apakah Anda tertarik dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia? 2 Apakah Anda lebih suka pelajaran menulis dari pada menyimak?

3 Apakah Anda tahu perbedaan karangan dengan puisi?

4 Apakah Anda tertarik dengan pembelajaran menulis deskripsi? 5 Apakah Anda senang mendapatkan

tugas menulis deskripsi?

6 Apakah guru selalu menggunakan metode ceramah dalam belajar mengajar?

7 Apakah Anda tahu cara menulis deskripsi?

8 Apakah Anda membutuhkan media belajar dalam menulis deskripsi?

9 Apakah Anda tidak mengalami kendala dalam menulis deskripsi?

(52)

Tabel 4. Angket Penggunaan Teknik Rantaian Kata Terhadap Minat Belajar Siswa Siklus I

No Pernyataan SS S KS TS

1

Dengan adanya pembelajaran menulis deskripsi, saya lebih memahami tentang menulis deskripsi

2 Sebelum adanya pembelajaran menggunakan teknik rantaian kata, saya kurang paham tentang menulis deskripsi

3

Sebelum adanya pembelajaran

menggunakan teknik rantaian kata, saya kurang terampil dan kurang kreatif dalam menulis deskripsi

4

Dengan adanya pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata, akan membantu saya dalam menulis deskripsi lebih baik, menarik, dan kreatif.

5

Dengan adanya pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata, saya lebih tertarik untuk menulis deskripsi

6

Dengan adanya penerapan teknik rantaian kata dalam menulis deskripsi akan membantu saya menuangkan ide-ide kreatif yang nantinya akan

dikembangkan menjadi sebuah karangan

7

Dengan adanya pembelajaran menulis dengan teknik rantaian kata, harus perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar membantu para siswa untuk

meningkatkan keterampilan menulis

8

Dengan adanya teknik rantaian kata, jika saya mendapat tugas menulis deskripsi akan lebih terampil dalam menulis deskripsi

(53)

Tabel 5. Angket Penggunaan Teknik Rantaian Kata Terhadap Minat Belajar Siswa Siklus II

No Pernyataan SS S KS TS

1

Ketika diberi tugas menulis deskripsi dengan media teknik rantaian kata, saya dapat lebih cepat menentukan tema dalam menulis puisi

2

Ketika diberi tugas menulis deskripsi saya lebih cepat mengembangkan pikiran dan perasaan dengan

memperhatikan unsur-unsur pembangun sebuah karangan

3 Penggunaan teknik rantaian kata membuat saya lebih tertarik untuk menulis deskripsi

4

Penggunaan media teknik rantaian kata dapat membantu saya menulis kembali karangan deskripsi

5

Saya setuju jika penerapan teknik rantaian kata dilakukan dalam pembelajaran menulis deskripsi

6

Setelah mengikuti pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata, saya ingin terus

bersemangat dalam menulis deskripsi, dan berbagai karangan tulis lainnya

7

Pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata memberi bekal saya untuk menulis sehingga menumbuhkan minta saya untuk berperan aktif

menyumbangkan hasil tulisan dalam bentuk majalah dinding sekolah

8

Setelah menerima materi dan tugas menulis deskripsi dengan teknik rantaian kata, selain mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menulis deskripsi, saya juga

mendapatkan motivasi dan sumber baru yang bisa dijadikan sebagai referensi saya untuk menulis deskripsi

(54)

d. Dokumentasi Foto

Dalam penelitian tindakan kelas ini, foto sangat menunjang karena semua kegiatan pembelajaran dapat terekam secara visual. Dokumentasi merupakan salah satu data pendukung yang sangat penting sebagai bukti fisik rekaman visual, bahwa terjadi sebuah peristiwa yang terkait dengan tahapan-tahapan dalam proses penelitian atau tindakan. Dalam penelitian tindakan ini, penulis menggunakan dokumentasi foto untuk menampilkan gambar-gambar atau rekaman aktivitas siswa selama mengikuti proses. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas, maupun pada saat siswa sedang menulis deskripsi.

b. Penetapan Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses pembelajaran menulis, kemampuan siswa dalam menulis, motivasi siswa dalam menulis, serta kemampuan guru dalam menuysun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

7. Analisis Data

Dalam analisis data ini dibahas mengenai teknik analisis data, penyajian data, dan indikator kinerja. Masing-masing bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.

(55)

a. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian tindakan ini penulis menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

1) Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa, tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, sikap siswa terhadap metode belajar baru, aktivitas siswa mengikuti mata pelajaran (Arikunto: 2006, 131). Data kualitatif ini diperoleh dari data non-tesnya berupa lembar pengamatan, angket, dan dokumentasi. Data observasi dan angket dianalisis untuk mengetahui kesulitan siswa selama proses pembelajaran menulis paragraf deskripsi berlangsung. Sementara itu, dokumentasi digunakan untuk mengambil gambar siswa dalam proses pembelajaran.

Analisis dilakukan dengan cara memadukan data secara keseluruhan. Analisis dan pengargumentasian data non-tes ini bertujuan untuk mengungkapkan semua perilaku siswa dan perubahannya selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II.

2) Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif adalah teknik analisis data yang berbentuk angka-angka (Supardi, 2012: 131). Salah satu cara untuk mengolah atau menganalisis data kuantitatif adalah statistik. Teknik analisis data secara statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah, presentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca dan diikuti

(56)

alur pemikirannya (Arikunto, 2006: 131). Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan perhitungan Mean (Nilai rata-rata hitung). Rumus nilai rata-rata itu adalah sebagai berikut.

Keterangan:

X : nilai rata-rata hitung

∑f : jumlah frekuensi skor (nilai) yang ada N : jumlah sample atau subjek

(Nurgiyantoro, 2012: 219).

Cara menghitung presentase menggunakan rumus sebagai berikut:

%

Keterangan:

XP : nilai persen yang dicari atau diharapkan SK : jumlah frekuensi skor (nilai) yang ada SM : jumlah sample atau subjek

100% : bilangan tetap

b. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Dalam penyajian hasil analisis data penelitian ini digunakan teknik gabungan antara informal dan formal. Menurut Sudaryanto (1993: 145), teknik penyajian data informal merupakan penyajian hasil analisis dengan kata-kata biasa, sedangkan teknik penyajian formal merupakan penyajian hasil analisis dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang.

Jadi, dalam teknik informal mengenai penyajian hasil analisis yang berupa “Penggunaan Teknik Rantaian Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas XI SMK N 2

(57)

Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”, digunakan kata-kata biasa. Selanjutnya, teknik formal digunakan untuk menyajikan hasil analisis yang berupa tanda-tanda atau lambang-lambang seperti, pemuatan foto, tabel minat belajar siswa, tabel prestasi belajar siswa, tabel peningkatan skor rata-rata tiap siklus, dan diagram batang.

c. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Suwandi, 2008: 70). Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya kemampuan menulis narasi pada siswa kelas XI SMK N 2 Purworejo tahun pembelajaran 2913/2014 dengan menggunakan teknik rantaian kata. Indikator penelitian ini bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP Bahasa Indonesia kelas XI SMK serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 76.

8. Validitas Data

Dalam pengujian keabsahan data penelitian ini digunakan teknik triangulasi dan diskusi. Masing-masing teknik tersebut dipaparkan sebagai berikut.

a. Triangulasi

Dalam penelitian ini, validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Sugiyono (2012: 330) mengemukakan bahwa triangulasi

(58)

dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam teknik ini, penulis mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data dengan cara mengecek kredibilitas data dari berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Penulis menguji kredibilitas data melalui pengecekan dengan menggabungkan berbagai macam teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara kemudian dilakukan cek ulang dengan teknik observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Jika hasil pengujian dengan cara menggabungkan beberapa teknik tersebut memperoleh hasil yang relatif sama maka data yang diperoleh melalui teknik tersebut dinyatakan valid. Penyajian gembar triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data sebagai berikut.

Wawancara Observasi

Kuesioner/Dokumen

Gambar 3. Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berbeda. Sumber data yang diperoleh dari informan kemudian diuji kembali dengan sember data yang diperoleh dari tempat dan peristiwa pembelajaran dan dokumen. Data dari ketiga sumber tersebut kemudian dideskripsikan dan diklasifikasikan mana pandangan yang sama, pandangan yang berbeda, dan mana pandangan yang khusus dari ketiga sumber data tersebut. Data

(59)

yang telah dianalisis nantinya menghasilkan suatu kesimpulan yang kemudian selanjutnya dibuat suatu kesepakatan dengan ketiga sumber data tersebut. Penyajian gambar triangulasi dengan tiga sumber data sebagai berikut.

Informan Tempat & peristiwa

Dokumen/arsip

Gambar 4. Triangulasi dengan Tiga Sumber Data.

b. Diskusi

Selain digunakannya teknik triangulisi dalam penelitian ini, teknik diskusi juga digunakan dalam uji keabsahan data. Teknik diskusi digunakan untuk mengkonfirmasikan data temuan kepada informan. Setelah melakukan kegiatan diskusi ini, peneliti akan memperoleh kesepakatan dengan informan tentang data temuan tersebut.

Gambar

Gambar 2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Tabel 1. Aspek Penilaian menulis paragraf deskripsi
Tabel 4. Angket Penggunaan Teknik Rantaian Kata  Terhadap Minat Belajar Siswa Siklus I
Tabel 5. Angket Penggunaan Teknik Rantaian Kata  Terhadap Minat Belajar Siswa Siklus II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sambungan baut mutu tinggi mengandalkan gaya tarik awal yang terjadi karena pengencangan awal. Gaya tersebut dinamakan proof load. Gaya tersebut akan memberikan friksi,

Pengalaman empiris dalam proses pemetaan aktor-aktor konflik Anuta (Anak Nunu dan Tavanjuka) 2012 silam ditemukan bahwa sejak persitiwa konflik awal antar kedua

Untuk menempatkan posisi suatu produk di pasar sasaran yang tepat, perusahaan harus mempunyai suatu ciri produk yang khas atau spesifik sehingga dapat menimbulkan suatu

Bank Perkreditan Rakyat Unisritama Pekanbaru dengan nasabah (debitur) terdapat permasalahan yang disebabkan oleh 27 orang nasabah (debitur) dalam melakukan

Rumah yang dibeli oleh debitur menjadi jaminan pelunasan kredit (utang) debitur kepada bank yang dibebani Hak Tanggungan. Rumah tersebut berbentuk rumah

teladan bagi mereka yang hidup di luarnya. Kedudukan kulturil yang relatif lebih unggul ini memungkinkan pesantren mengambil peranan sebagai penentu dalam proses penyaringan

Hasil validasi menunjukkan bahwa training yang optimal dilakukan dengan iterasi 1000 kali. Hasil tersebut jauh lebih baik dibandingkan yang diperoleh dengan menggunakan

Kemudian memberikan solusi atau rekomendasi perbaikan berkaitan dengan existing program iklan SMS Telkomsel yang sesuai dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan