Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
ASPEK SYARIAH
TERHADAP SUKUK
SUKUK
Sukuk berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata
كص
dengan
bentuk jamaknya (plural) adalah
كوكص
, yang berarti
‘certificate’.
Dalam Sharia Standar yang dikeluarkan oleh AAOIFI, sukuk
diartikan sebagai Investment Sukuk(
رامثتسلإا كوكص
), yang
berarti sertifikat yang merepresentasi kepemilikan atas aset
atau manfaat.
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Landasan Diperbolehkannya Sukuk
Historis
:
Hasil Pleno ke empat Majma’ Fiqh Al-Islami di Jeddah tahun
1988: “Any combination of assets (or the usufruct of such
assets) can be represented in the form of written financial
instruments that can be sold at a market price, provided that
the composition of the group of assets represented by the
sukuk consists of a majority of tangible assets.”
Sharia Standard of Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institutions (AAOIFI) No. 17 for Investment
Sukuk (Shukuk Al-Ististmar) May 2003, efektif Januari 2004.
Akad dalam Sukuk
Mudharabah
Musyarakah
Murabahah
Salam
Istishna
Ijarah
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Akad antara pihak pemberi sewa dan pihak penyewa untuk memindahkan hak guna atas suatu obyek ijarah yang dapat berupa manfaat barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa atau upah tanpa diikuti perpindahan kepemilikan obyek ijarah itu sendiri
IJARAH 1
Akad kerjasama antara pihak pemilik modal dan pihak pengelola usaha dengan cara pemilik modal menyerahkan modal dan pengelola usaha mengelola modal tersebut dalam suatu usaha
MUDHARABAH 2
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih dengan cara menyertakan modal baik dalam bentuk uang maupun bentuk
assetlainnya untuk melakukan suatu usaha
MUSYARAKAH 3
Akad antara pihak pemesan/pembeli dalam pihak pembuat/penjual untuk membuat obyek Istishna yang dibeli oleh pihak pemesan/pembeli dengan kriteria, persyaratan, dan spesifikasi yang telah disepakati kedua belah pihak
ISTISHNA 4
Akad antara pihak pemberi kuasa dan pihak penerima kuasa dengan cara pihak pemberi kuasa memberikan kuasa kepada pihak penerima kuasa untuk melakukan tindakan atau perbuatan tertentu
WAKALAH 5
Beberap Jenis Sukuk berdasarkan
Akad
Asset Based vs. Asset Backed
•
Asset based sukuk: the sukuk holders rely on the obligor for
the principal and return, in the same way as they would
under corporate bond issue
have no legal recourse to
the underlying asset.
•
Asset backed sukuk: sukuk holders rely on the asset of the
sukuk issuer for the security
sukuk holders’ claims are
secured by the ownership of the underlying aseet.
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
UNDERLYING ASSET SUKUK
Underlying Asset Sukuk adalah asset yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah yang akan menjadi
dasar dalam penerbitan Sukuk:
Underlying asset dapat berupa:
Fixed Assets
Manfaat Asset
UNDERLYING ASSET SUKUK
)
WHY
1. Membedakan Sukuk dengan Surat Hutang
2. Pendapatan yang dihasilkan Sukuk berasal dari
income stream underlying
-nya.
3. Terbebas dari Riba: Karena setiap kelebihan dari
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Fatwa Terkait Sukuk
• Fatwa DSN-MUI Nomor 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah • Fatwa DSN-MUI Nomor 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah
• Fatwa DSN-MUI Nomor 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
• Fatwa DSN-MUI Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
• Fatwa DSN-MUI Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara
• Fatwa DSN-MUI Nomor 95/DSN-MUI/VII/2004 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Wakalah
• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.95 tentang SBSN Wakalah
• Ketetapan Dewan Syariah Nasional - MUI No. 01/DSN-MUI/III/2012 • Ketetapan Dewan Syariah Nasional - MUI No. 01/DSN-MUI/III/2012
tentang Kriteria Proyek Sesuai dengan Prinsip Syariah. • Fatwa Dewan Syariah Nasional No.69 tentang SBSN
• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.70 tentang Metode Penerbitan SBSN • Fatwa Dewan Syariah Nasional No.71 tentang Sale and Lease Back
• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.72 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back
• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.76 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
PERJANJIAN PERWALIAMANATAN SUKUK
Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk tidak berbeda
dengan Perwaliamantan Obligasi Konvensional
Biasa. Terdapat tambahan tentang Sukuk dalam
satu Bab.
Prospektus Sukuk dapat dijadikan satu dengan
prospektus konvensional dan tidak perlu dibuat
terpisah karena syariah tidak mensyaratkan
Features of Common Sukuk Structure (1)
Sukuk Structure
Explanation Sukuk holders Return -- Contractual Recovery of principal
expected
Murabahah Sukuk holders via a trustee sell asset to the obligor on a
deferred basis
Owners of debt (sales receivable)
Profit from sale of assets ----Yes
Salam Sukuk holders buy commodity on forward basis
Owners of commodity to be delivered in the future (debt in kind)
Profit earned when commodity sold to third party upon delivery --Yes
Istishna’ Sukuk holders
construct/manufacture aseet and sell it to obligor
Owners of debt (receivable via sale of asset under construction)
Profit from sale -- Yes
Ijarah Sukuk holders lease asset to obligor
Owners of leased asset/usufruct
Rental of asset --- by control of asset/purchase
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Features of Common Sukuk Structure (2)
Sukuk Structure
Explanation Sukuk holders Return -- Contractual Recovery of principal
expected
Musyarakah Sukuk holders and obligor are both capital providers and become partners in a venture
Owners of the underlying asset of venture
Income generated from asset/venture ---- No
Mudharabaha Sukuk holders are capital providers to obligor in a business venture
Owners of the underlying asset of venture
Income generated form asset/venture ---- No
Wakalah/ Agency Sukuk
Sukuk holders are principals/ grantor; obligor is investment agent
Owner of investment undertaken by agent
Income generated form investment ---- No
ASPEK SYARIAH
TERHADAP SAHAM
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Landasan Diperbolehkannya Saham
•
I.
Fatwa DSN-MUI No. 40 tahun 2003 (Pasal 4 ayat 3)
•
II. Standard AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization of Islamic Financial Institution) No. 21
2/1 Diperbolehkan mengeluarkan saham yang tujuan
pendiriannya tidak bertentangan dengan syariah.
Akad-nya adalah Syirkah Al-Musahamah
(
ةمهاسملا ةكرش
)
Landasan Diperbolehkannya Saham
•
Keputusan Muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami tahun
1992 di Jeddah:
ةكرشلا ماظن هب ىضتقي ام ةاعارم عم هنهر وأ مهسلا عيب زوجي
“Boleh menjual atau menjaminkan saham dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku pada
perseroan.”
•
Pendapat Dr. Wahbah al-Zuhaily
اعرش زئاج مهسلأب لماعتلا
....
“Bermuamalah dengan (melakukan transaksi atas)
saham hukumnya boleh…
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Dasar Diperbolehkannya Transaksi Saham
1. Standard AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution) No. 21
• 3/2 It is permitted to buy and sell shares of corporations, on a spot or
deferred basis which delay is permitted, if the activity of the corporation is permissible irrespective of its being an investment (that is, the acquisition of the share with the aim of profiting from it) or dealing in it (that is, with the intention of benefiting from the difference in price)
• 3/7 It is permitted to the buyer of a share to undertake transaction in it by way of sale to another and the like after the completion of the formalities of the sale and the transfer of liability to him even though the final
settlement in his favor has not been made.
2. Fatwa No. 80/DSN-MUI/VI/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek
• Pembeli boleh menjual Efek setelah akad jual beli di nilai sah waulupun
settlement di T+3 berdasarkan prinsip qabdh hukmi
• Mekanisme jual beli Efek bersifat ekuitas menggunakan akad bai’
al-musawamah (mekanisme tawar menawar yang berkesinambungan untuk mencapai harga pasar wajar)
syariah
IKNB
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Konsep & Implementasi
Aspek Syariah
Cara Menghitung NAB
Reksa Dana Syariah
adalah• Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya
• Pengelolaannya tidak bertentangan dengan
Peraturan OJK Nomor 19 Tahun 2015
Reksa Dana
adalah•
wadah
yang dipergunakan• menghimpun dana dari masyarakat pemodal
• Diinvestasikan dalam Portofolio Efek
• oleh Manajer Investasi
UU Pasar Modal Pasal 1 angka 27 KONSEP REKSA DANA SYARIAH
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Fee/Ujrah
Investor
Menguasakan/ mewakilkan
Return/Imbal Hasil Investasi
KIK Manajer Investasi & Bank Kustodian SAHAM
Yang termasuk dalam DES
Sukuk Korporasi
Sukuk Negara (SBSN)
Instrumen Pasar Uang Syariah dan Efek Syariah
Lainnya
Investasi
REGULASI & FATWA REKSA DANA SYARIAH
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
19/POJK.04/2015
tentang
Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah
Peraturan ini menjelaskan tentang jenis-jenis Reksa Dana Syariah dan tentang manajer investasi yang mengelola Reksa Dana Syariah, yang diwajibkan memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang ditunjuk oleh direksi
Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi Untuk Reksa Dana Syariah
”Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non halal dari pendapatan yang
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah JENIS REKSA DANA SYARIAH (RDS)
RDS Pasar Uang
Investasi ke instrumen pasar uang (deposito, sukuk tenor 1 tahun)
RDS Pendapatan Tetap Min 80% investasi di sukuk korporasi, SBSN
RDS Saham
Min 80% investasi di saham syariah RDS Campuran Maks 79% masing 2x Investasi pada efek saham, sukuk, depositoRDS Terproteksi
Beri proteksi 100% pokok dana jika tidak dicairkan sampai jatuh tempo
RDS
Efek Luar Negeri
Min 51% investasi di efek syariah luar negeri RDS Sukuk
Min 85%
investasi di Sukuk
RDS Indeks Mengikuti performa suatu indeks tertentuJENIS REKSA DANA SYARIAH (RDS)
RDS
KIK Unit Penyertaan diperdagangkan di Bursa (ETF)
•RDS dimana Unit Penyertaan dapat diperjualbelikan dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia
•RDS ini memiliki sifat seperti saham
RDS
Penyertaan Terbatas (RDPT)
• Menghimpun dana pemodal professional (tidak penawaran umum)
• Terbatas hanya 50 pemodal dengan investasi minimal Rp.5 Milyar
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Reksa Dana Syariah Reksa Dana Non Syariah
Dikelola sesuai prinsip syariah Dikelola tanpa memperhatikan prinsip syariah
Investasi hanya pada Efek Syariah yang diperbolehkan
Investasi pada seluruh Efek yang diperbolehkan
Terdapat mekanisme pembersihan harta Non-Halal (Cleansing)
Tidak menggunakan konsep pembersihan harta Dikelola oleh Manajer Investasi yang
profesional dan mengerti kegiatan yang dilarang berdasarkan prinsip Syariah
Dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional
Perbedaan Reksa Dana Syariah Dan Non Syariah
PERBEDAAN REKSA DANA SYARIAHDiversifikasi investasi
Investasi pada berbagai jenis efek, dapat menyebarkan risiko atau memperkecil risiko • tidak perlu menganalisa investasi terus-menerus
• Biaya investasi rendah Terjangkau Minimum investasi Rp. 100.000
1
2
3
4
mempermudah investor karenadikelola oleh Manajer Investasi yang
profesional
Kemudahan
Investasi Efisiensi Biayadan Waktu
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Pencairan dana Investasi dilakukan sewaktu-waktu tingkat pertumbuhan
nilai investasi yang lebih baik dan optimal dalam jangka panjang
Transparansi Informasi
Investor dapat
mengetahui portofolio secara berkala
5
Hasil yang optimal6
LikuiditasTerjamin7
8
Sesuai dgnSyariahHanya dapat
diinvestasikan di Efek Syariah
ASPEK SYARIAH
Fiqih
Ibadah
Muamalah
Prinsip Syariah di
Pasar Modal
•Mengatur hubungan manusia dengan Allah Subhana Wa Ta’ala
•Semua TIDAK BOLEHdilakukan KECUALI yang ada perintah atau ketentuannya
•Mengatur hubungan antara sesama manusia
•Semua BOLEH dilakukan
KECUALI jelas ada larangannya
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah AKAD-AKAD DALAM REKSA DANA
INVESTOR
Penyertaan MANAJER INVESTASI BANK KUSTODIAN Unit Penyertaan INSTRUMEN PASAR UANG SYARIAH EFEK SUKUK) EFEK EKUITAS SESUAI SYARIAH Investasi Investasi Investasi REKSA DANAWAKALAH
Dewan Pengawas Syariah PengawasanWAKALAH
WAKALAH
30DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DPS bertugas melakukan supervisi baik sebelum maupun setelah peluncuran reksadana.
Dewan Pengawas Syariah Reksa Dana harus
melakukan review atas seluruh dokumen yang terkait dengan rencana peluncuran suatu produk Reksa Dana Syariah.
Dokumen utama berupa:
1. Dokumen Perjanjian Kontrak Investasi Kolektif
2. Prospektus, yang merupakan informasi tertulis Tugas Dewan Pengawas Syariah
1. Mengawasi
2. Memberikan Nasihat
3. Memberikan pertimbangan pemanfaatan dana sosial 4. Edukasi/Promosi/Product Dev
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
SUPERVISI DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Supervisi setelah penerbitan adalah supervisi atas pengelolaan atau manajemen portofolio yang dilakukan oleh Manajer Investasi.
Supervisi ini mencakup:
1. Penyeleksian Portofolio Efek: penyaringan saham 2. Monitoring Portofolio: investasi pada efek yang
telah ditetapkan.
3. Portfolio Purification: Pemurnian portofolio, yaitu melakukan penyisihan (tafriq) atas pendapatan dari pendapatan yang diterima yang masih mengandung unsur non halal.
SELEKSI PORTOFOLIO
Saham Obligasi Syariah Pasar Uang
Syariah Seleksi Saham: 1. Core Business Screening 2. Financial Ratio Screening Investasi hanyalah pada obligasi syariah saja
Pasar Uang yang digunakan adalah
Pasar Uang berdasarkan prinsip
syariah.
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah MONITORING PORTOFOLIO
Monitoring Portofolio
Efek yang dibeli sesuai dengan kebijakan yang telah
disetujui DPS
Tidak melakukan transaksi yang terlarang secara syariah:
shortselling, margin trading
1. Cek Laporan Portofolio
2. Cek Rincian Transaksi (Transaction Listing)
Adakan interview Portofolio Manager
PURIFIKASI
•
Fatwa No.20 Pasal
11(2): ”Hasil investasi
yang dibagikan harus
bersih dari unsur
non-halal, sehingga Manajer
Investasi harus
melakukan pemisahan
bagian pendapatan
yang mengandung
unsur non halal dari
pendapatan yang
diyakini halal.
•
Standard No. 21 AAOIFI
(Accounting and
Auditing Organization for
Islamic Financial
Institution) pada butir
3/4/5: “It’s obligatory to
eliminate prohibited
income specific to the
share that is mixed up
with the earnings of the
corporations…”
Hasil dari purifikasi digunakan sebagai dana sosial untuk kemaslahatan umat
sesuai persetujuan DPS
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah PURIFIKASI
Purifikasi dapat terjadi dari:
1.
Pendapatan jasa giro dari rekening kas pada Bank Kustodian, hal ini
karena pada saat ini masih banyak Reksa Dana Syariah yang
menggunakan jasa Bank Kustodian Konvensional.
2.
Pendapatan Dividen pada perusahaan yang merupakan perusahaan
yang mixed (seperti perusahaan konglomerasi) atau terdapat
pendapatan bunga Emiten ybs sehingga dalam dividen mengandung
unsur yang tidak sesuai dengan syariah
Pendapatan (income) yang tidak sesuai dengan syariah
Dikeluarkan dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah Cek penggunaan
LAPORAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Laporan Dewan Pengawas Syariah mencakup: a. Monitoring Portofolio Reksa Dana Syariah b. Proses Purifikasi
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah CARA MENGHITUNG NAB
Penghitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Portofolio Reksa Dana
Saham A 300,000 Sukuk A 500,000 Pasar uang A 700,000 1,500,000 Beban Operasional Beban pajak 50,000
Biaya jasa manajemen RD 25,000
Biaya lain-lain 15,000
90,000 Nilai Aktiva Bersih (NAB) 1,410,000
NAB per unit (unit beredar 1,000 unit) 1,410
Disajikan sebesar nilai
wajarnya
Jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh seluruh
CARA MENGHITUNG NAB (2)
NAB 15 Januari
Portofolio Reksa Dana
Saham A 300,000 Sukuk A 500,000 Pasar uang A 700,000 1,500,000 Beban Operasional Beban pajak 50,000 Biaya jasa manajemen RD 25,000 Biaya lain-lain 15,000
90,000
Nilai Aktiva Bersih (NAB) 1,410,000
NAB 15 Juni
Portofolio Reksa Dana
Saham A 500,000 Sukuk A 550,000 Pasar uang A 710,000 1,760,000 Beban Operasional Beban pajak 50,000 Biaya jasa manajemen RD 25,000 Biaya lain-lain 15,000
90,000
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
1
TIPS BERINVESTASI REKSA DANA SYARIAH
Tentukan tujuan investasi
2
Kenali jenis Reksa Dana
3
Tentukan jangka waktu investasi
4
Pastikan Manajer Investasi tersebut
memiliki izin
5
Baca dan teliti prospektus Reksa
syariah
IKNB
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
Efek Beragun Aset merupakan efek beragun asset yang portofolionya terdiri dari
asset keuangan berupa piutang pembiayaan atau asset keuangan lainnya yang akad
dan cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
REGULASI EBA SYARIAH
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/POJK.04/2015 tentang
Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun Aset (EBA) Syariah
Peraturan ini menjelaskan sebagai berikut:
1. Pihak yang akan melakukan penerbitan EBA Syariah 2. Manajer Investasi yang mengelola EBA Syariah
3. Penerbitan EBA Syariah wajib mendapat pernyataan kesesuian DPS
4. Anggota DPS dan TAS wajib memiliki izin Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah FATWA EBA SYARIAH
• Dewan
Syariah
Nasional
Majelis
Ulama
Indonesia
belum
mengeluarkan fatwa tersendiri terkait EBA syariah.
• Namun secara prinsip, skema EBA syariah lebih tepat menggunakan
akad
ijarah muntahiya bi al-tamlik
atau
musyarakah mutanaqisah.
• Dalam hal ini, secara fiqih pendekatan analisisnya memakai metode
analogi (
qiyash
).
syariah
IKNB
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah
•
RDPT
adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh
Manajer Investasi pada Portofolio Efek yang berbasis Kegiatan
Sektor Riil
•
Kriteria RDPT:
1. RDPT hanya ditawarkan kepada pemodal profesional
dan
tidak ditawarkan melalui penawaran umum
2. Ditawarkan tidak lebih dari 50 orang pemodal profesional
3. Minimal nilai investasi awal Rp. 5 Milyar
4. Dilarang melakukan investasi dalam kegiatan sektor riil di luar
negeri.
REGULASI & FATWA RDPT SYARIAH
Fatwa Dewan Syariah Nasional
–
Majelis Ulama
Indonesia No. 20/DSN-MUI/IV/2001
tentang
Pedoman
Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
19/POJK.04/2015
tentangPenerbitan dan
Persyaratan Reksa Dana Syariah
Ketentuan RDPT syariah mengikuti regulasi dan fatwa yang sama seperti reksa dana syariah.
syariah
IKNB
•
DIRE (Dana Investasi Real Estat)
atau
REITs (
Real Estate
Investment Trust
)
diartikan sebagai wadah untuk menghimpun
dana masyarakat pemodal, yang selanjutnya diinvestasikan pada:
aset real estat (Bangunan Mall, Hotel, Rumah Sakit)
aset yang berkaitan dengan real estat dan atau kas dan setara
kas.
•
DIRE diwajibkan menginvestasikan setidaknya 80% dari dana yang
dikelolanya ke sektor properti, dimana minimal 50% harus
berbentuk aset properti langsung
Modul Training of Trainer Keuangan Syariah REGULASI DIRE SYARIAH
DIRE Syariah dapat mengacu pada peraturan Bapepam-LK, yang telah menerbitkan 4 (empat) peraturan terkait Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE KIK) pada 18 Desember 2007:
1) Peraturan Nomor IX.C.15 tentang Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum oleh DIRE KIK.
2) Peraturan Nomor IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penawaran Umum oleh DIRE KIK.
3) Peraturan Nomor IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang Melakukan Pengelolaan DIRE KlK.
4) Peraturan Nomor IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif DIRE KIK.
Peraturan-peraturan tersebut masih dalam tahapan proses konversi ke Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).
FATWA DIRE SYARIAH
DSN-MUI belum mengeluarkan fatwa tersendiri tentang DIRE Syariah. Namun dari penjelasan secara konsep, ada tiga tema besar yang dapat dikaji secara syariah dengan pendekatan-pendekatan akad yang dapat digunakan, yaitu: pengelolaan dana investasi, penyewaan asset, fungsi kustodian dan manager properti. Adapun pembahasannya sebagai berikut secara prosesnya:
1. Pengelolaan Dana Investasi 2. Penyewaan Aset
3. Fungsi Kustodian 4. Manajer Properti