1 3.1 Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan, di temukan adanya permasalahan yang terkait dengan etika komunikasi interpersonal karyawan, khususnya pada divisi customer relations kepada penghuni . Sebagai pegamatan awal terdapat beberapa karyawan di divisi customer relations melayani kurang ramah kepada penghuni, serta cenderung acuh dalam bersikap. Seharusnya etika khususnya etika komunkasi yang mereka lakukan atau tunjukan adalah mencerminkan moral-moral baik, membantu para professional dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat dalam menghadapi dilema pekerjaan mereka yakni menjaga citra atau nama baik perusahaan serta menjaga sikap karyawan yang baik.
Ketika karyawan dalam divisi customer relations memiliki etika kerja yang baik dalam berkomunikasi, maka secara otomatis efektifitas komunikasi antar divisi hingga keluar perusahaan pun akan bardampak baik kepada citra perusahaan.
Dalam hal ini peneliti tertarik mengambil pendekatan penelitian dengan indikasi fenomena yang ada. Bungin (2012 hal. 77) menjelaskan, fenomena pada penelitian menjelaskan sebuah indikasi, fenomena banyak dibantu oleh pemahaman terhadap pemaknaan atas fenomena itu sendiri. Fenomena itu sendiri memaparkan hal tentang indikasi masalah yang ditemukan dan ingin dikupas lebih mendalam. .
Dengan demikian, maka metode penelitian ini dipilih dan dianggap tepat untuk meneliti Peran Dalam Menciptakan Citra Positif Melalui Etika Komunikasi dalam Studi Kasus Apartemen Mediterania Garden Residences 2. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa pendekatan kualitatif relavan dan cocok dengan masalah penelitian yang diajukan melalui interpretasi proses dan makna.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penedekatan kualitatif. Penelitian kualitatif juga ditekankan pada segi proses dari hasil penelitian yang mengungkapkan permasalahan apa adanya, sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan penelitian melalui kata-kata tertulis atau lisan
dari orang dan prilaku yang diamati. Penelitian Kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang di tujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan,persepsi pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan explanatory. Sukmadinata (tahun 2005 Hal.60)
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Dipaparkan juga oleh Nazir (2005 hal.54) dalam bukunya metode penelitian, yaitu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Nazir (2005 hal.55) Secara harfiah menuturkan, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar saja. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode penelitian yang lebih luas diluar metode sejarah dan eksperimental , dan secara lebih umum sering diberi nama, metode survei.
Dalam hal ini, bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, membuat prediksi serta mendpatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba dalam (Dedy Mulyana, 2004 hal.201) yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetailtentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian.
Menurut Lincoln dan guba ( Dedy Mulyana, 2004 hal.201) penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
1. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek peneliti 2. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa
yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari
3. Studi kasus merupakann sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan informan.
4. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi penilaian transferabilitas.
Pada dasranya penelitian dengan jenis syudi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka penelitian ini akan menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui, Peran Dalam Menciptakan Citra Positif Melalui Etika Komunikasi dalam Studi Kasus Apartemen Mediterania Garden Residences 2
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar wawancara sebagai uraian lebih lanjut dari pertanyaan penelitian, pedoman observasi, dan dokumentasi.
Teknik ini dipilih untuk memberi kemudahan dalam kegiatan penelitian tidak dimaksudkan untuk membatasi tingkat fleksibilitas dalam melakukan penelitian sebagai instrumen di lapangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atastangan peratama dilapangan. Sumber data ini bisaanya responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuisioner,wawancara,observasi (Kriyanto,2009: 41) informasi yang diperoleh berasal daripara sumber informasi yang terkait langsung dengan Apartemen Mediterania Garden Residences 2 :
a) Wawancara
Menurut Berger dalam kriyantono (2009 hal.98) menjelaskan wawancara adalah percakapan antara periset – seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan-seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek penelitiian ini menggunakan wawancara karena informasi yang diperoleh berdasarkan hasil Tanya jawab orang-orang terkait dengan perusahaan
Bungin (2012 hal.111) mengungkapkan dalam bukunya yang sama yaitu metode penelitian kualitatif, bahwa metode wawancara mendalam adalah (in-dept interview) sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran wawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat sangat berbeda dengan, metode wawancaa lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lamaa bersama informannya di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya.
Teknik pemilihan informan yang digunakan yaitu teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009, p. 85). Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan. Informan yang diwawancarai juga sesuai dengan bidangnya.
Dalam melakukan Penelitian ini digunakan tekhnik informan atau narasumber karena, agar data yang didapat penulis lebih mendalam. Serta adanya informasi yang lengkap dan akurat mengenai perusahaan. Sehingga dapat mengetahui lebih dalam tentang perusahaan atau organisasi Apartemen
Mediterania Garden Residences 2. Dalam penelitian ini telah ditentukan syarat yang diperlukan untuk menentukan informan, :
1. Penghuni yang sudah tinggal lebih dari dua tahun di Apartemen Mediterania Garden Residences 2
2. Mengetahui banyak hal, mengenai seluk beluk apartemen mediterania garden residences 2.
3. Seseorang yang sering berhubungan langsung dengan customer relations apartemen mediterania garden residences 2.
Pada kesempatan kali ini wawancara akan dilakukan dengan informan atau narasumber :
1. Bapak Luthfi Aldi Siregar Selaku General Manager Apartemen Mediterania Garden Residences 2.
2. Bapak Yonsen Tanzil selaku chief Costmer Relations Apartemen Mediterania Garden Residences 2.
3. Gabrie callino Customer relations Apartemen Mediterania Garden Residences 2.
4. Penghuni Apartemen Mediterania Garden Residences 2.
b) Observasi
Observasi yaitu pemilihan, pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data yang ditinjau secara langsung atau pengamatan yang diperoleh secara teratur. (Bungin 2012 hal.118) juga menjelaskan bahwa observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu observasi adalah kemampuan seseorang menggunakan pengamatannnya melalui hasil kerja panca indera mata serta di bantu panca indera lainnya.
Dalam penelitian ini observasi dilakukan di dalam divisi Customer relations kantor pengelola Apartemen Mediterania Garden Residences 2, Tanjung Duren Jakarta barat. Observasi ini dilakukan selama tiga bulan, terhitung dari bulan maret hingga juni 2014.
3.4.2 Data Sekunder
Penelitian ini tidak hanya focus pada data primer saja melainkan juga pada data sekunder. Hal itu digunakan untuk memperkuat hasil penelitian.Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber kedua. (Kriyantono,2009 hal. 42)
Data penelitian ini didapatkan dan dikaji melalui webite yang dimiliki perusahaan, data tersebut dapat mendukung penelitian ini secara tidak langsung. Karena didalam data sekunder ini kami dapat menemukan informasi lebih mendalam mengenai perusahaan Apartemen Mediterania Garden Residences 2.
3.5 Analisa Data
Analisis kualitatif berakar pada pendekatan fenomenologi yang sebenarnya lebih banyak mengkritik pendektan positivisme yang dianggap terlalu kaku, hitam putih dan terlalu taat asa. Alasannya bahwa analissis fenomenologi lebih tepat digunakan untuk mengurai persoalan subjek manusia yang umumnya tidak taat asas, berubah ubah, memiliki subjektivitas individual, memiliki emosi, dan sebagainya. hal tersebut dipaparkan oleh (Bungin, 2012 hal.147)
Tahapan Metode Analisis Data :
1. Reduksi
Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, dalam hal ini peneliti harus mampu merekam data lapangan dalam bentuk catatan lapangan, menafsirkan catatan tersebut, dan menyeleksi data yang relevan dengan focus masalah yang diteliti. Artinya , reduksi data merupakan proses memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi potongan-potongan yang lebih teratur dengan mengoding, menyusunnya menjadi pola dan susunan yang sederhana.
(Daymon, 2008 hal. 369)
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dapat dilaukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Namun yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. (Sugiono, 2012 : 436)
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan kesimpulan akhir dari tahapan metode analisis data setelah data ditafsirkan, diseleksi dan disajikan, maka penarikan kesimpulan tergantung pada besarnya kumpulan catatan lapangan, pengkodean penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan serta kecakapan peneliti. Interpretasi pun merupakan makna serta pemahaman yang didapatkan dari kata – kata dan tindakan para partisipan riset, dengan memunculkan konsep dan teori (atau teori berdasarkan generalisasi) yang menjelaskantemuan Anda. Lalu, dikomunikasikan makna temuan Anda pada yang lain melalui laporan tertulis. (Daymon, 2008 hal.369)
3.6 Tekhnik Keabsahan Data
Setiap informasi yang diperoleh penulis dikaji keakuratannya dalam validitas atau keabsahan data. Hal tersebut dikarenakan jawaban yang berbeda-beda dari setiap informasi yang diperoleh.
(Kriyantono,2009 hal.70) Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini didasarkan atas kriteria tertentu yaitu derajat kepercayaan dan kebenaran data (credibility) yang diperoleh dari informan-informan yang langsung terlibat dalam divisi customer relations ataupun pengelola perusahaan Apartemen Mediterania Gaarden Residences 2
Analisis triangulasi, yaitu dimana menganalisa jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya yang tersedia). (Kriyantono,2009 hal.70)
Wiersma dalam Sugiyono (2008 hal.125) juga mengatakan bahwa Triangulaition is qualitative cross-validation. It assesses the sufficient of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedure. Salah satu teknik keabsahan data adalah menggunakan teknik triangulasi. Analisi triangulasi, yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainya).
Menurut Kriyantono ( 2009 : 70-71) ada beberapa macam triangulasi, yaitu :
1. Triangulasi Sumber Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
2. Triangulasi Waktu Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu
3. Triangulasi Teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif. 4. Triangulasi Periset Menggunakan lebih dari satu periset dalam
mengadakan observasi atau wawancara.
5. Triangulasi Metode Usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset.
Menurut kesimpulan penelitian ini menggunakan Triangulasi sumber karena dalam penelitian ini, Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda dengan lebih dari tiga informan yang berbeda-beda