ABSTRAK
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS LIMPA MENCIT GALUR Swiss
Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH
(Pandanus conoideus Lam.) Ivan Filbert, 2011. Pembimbing I : Jeanny Ervie Ladi, dr.
Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes, PA(K).
Buah merah merupakan tanaman endemik Papua yang bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Limpa merupakan organ limfoid di dalam tubuh yang berperan dalam fungsi kekebalan tubuh individu. Secara histologis, limpa terdiri atas pulpa alba dan pulpa rubra. Di antara kedua struktur tersebut terdapat zona marginalis. Zona marginalis banyak mengandung antigen darah sehingga memiliki peran utama dalam aktivitas imunologis limpa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran histopatologi limpa mencit pasca pemberian minyak buah merah dengan mengamati zona marginalis limpa mencit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian prospektif eksperimental laboratorium bersifat komparatif dengan rancang acak lengkap. Mencit yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan yang dibagi dalam 4 kelompok (n=6). Keempat kelompok tersebut ialah kontrol negatif (KN), kelompok perlakuan buah merah 1, 2, dan 3 (BM1, BM2, dan BM3). Kelompok KN diberikan aquabides 0,1 mL, sedangkan kelompok BM1, BM2, dan BM3 diberi minyak buah merah sebanyak 0,1 mL (BM1), 0,2 mL (BM2), dan 0,4 mL (BM3). Perlakuan diberikan selama 14 hari secara per oral. Semua mencit dikorbankan pada akhir penelitian, kemudian dibuat preparat histologi dari limpa mencit. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadap luas zona marginalis limpa mencit dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi dengan mikrometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan BM3 memiliki rerata luas zona marginalis yang lebih besar dibandingkan kelompok KN, BM1, dan BM2. sedangkan antar kelompok perlakuan KN, BM1, BM2, tidak terdapat perbedaan luas zona marginalis yang bermakna.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa buah merah dapat menyebabkan peningkatan besar luas zona marginalis limpa mencit.
viii ABSTRACT
HISTOPATHOLOGICAL IMAGE OF SPLEEN FROM Swiss Webster MICE AFTER TREATMENT WITH RED FRUIT OIL (Pandanus conoideus Lam.)
Ivan Filbert, 2011. Supervisor I : Jeanny Ervie Ladi, dr.
Supervisor II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)
Red fruit is the endemic plant of Papua that has been known as useful in boosting immune system. Spleen is secondary lymphoid organ in the body that has role in individu immune function. Histologically, spleen is divided into white pulp and red pulp. There is marginal zone between white pulp and red pulp. Marginal zone contains blood antigen, so that it has main role in spleen immunological activity. This observation has been done in order to know histopathological image of mice spleen after treatment with redfruit oil. The parameter that is used in this observation is the wide of the splenic marginal zone.
This observation used prospective experimental laboratory method with complete randomized design. The Swiss Webster mice were divided into 4 groups (n=6). Those 4 groups were negative control group (KN), red fruit oil 1 (BM1), red fruit oil 2 (BM2), and red fruit oil 3 (BM3). The mice in KN group were given 0,1 mL aquabidest per orally. Red fruit oil were given to the mice in BM1, BM2, BM3 groups each as many as 0,1 mL, 0,2 mL, 0,4 mL per orally. The treatment of those 4 groups were given in 14 days. The mice were executed in the day after the last treatment. After execution of the mice had been done, the preparation of the mice spleen were made in order to observe the wide of splenic marginal zone. The observation of splenic marginal zone were done by using microscope equipped with micrometer.
The result of this observation showed that BM3 group had larger average of splenic marginal zone’s wide than KN, BM1, and BM2 groups (p=0.000). There were no significant difference between KN, BM1, and BM2 groups.
Based on the result, red fruit oli could increase the wide of mice splenic maginal zone.
DAFTAR ISI
1.2 Indentifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3
x
2.4 Radikal Bebas (Pro-oksidan) ... 22
2.4.1 Penggolongan Radikal Bebas ... 22
2.4.2 Tahap-tahap Kerusakan oleh Radikal Bebas ... 23
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan... 25
3.1.1 Alat ... 25
3.1.2 Bahan... 26
3.2 Subjek Penelitian ... 26
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 26
3.4 Metode Penelitian ... 27
3.5.6 Analisis Gambaran Histopatologis Limpa... 34
3.5.7 Metode Analisis Data ... 34
3.5.8 Hipotesis Statistik... 34
3.5.9 Kriteria Uji... 34
3.6 Aspek Etik ... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.1.1 Luas Zona Marginalis Limpa Mencit... 36
4.1.2 Analisis Statistik... 37
4.2 Pembahasan ... 39
4.3 Uji Hipotesis ... 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 43
5.2 Saran... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
LAMPIRAN ... 47
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Senyawa Aktif Dalam Minyak Buah Merah... 16 Tabel 2.2 Komposisi Zat Gizi per 100 gram Buah Merah... 17 Tabel 4.1 Luas Zona Marginalis Limpa Mencit antar Kelompok
Perlakuan Berdasarkan Pengukuran Mikrometer ... 36 Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA Zona Marginalis Limpa Antar
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Permukaan Limpa... 7
Gambar 2.2 Histologi Limpa ... 9
Gambar 2.3 Struktur Fungsional Limpa... 11
Gambar 2.4 Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) dan Sari Buah Merah ... 12
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian ... 47 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Minyak Buah Merah ... 48 Lampiran 3 Hasil Analisis Rerata Luas zona Marginalis Limpa Mencit
Menggunakan Analisis Varian (ANAVA) Satu Arah ... 49 Lampiran 4 Hasil Analisis Rerata Luas Zona Marginalis Limpa Mencit
Menggunakan Uji Beda Rata-rata Tukey HSD ... 50 Lampiran 5 Hasil Pengamatan Zona Marginalis Kelompok Kontrol Negatif... 52 Lampiran 6 Hasil Pengamatan Zona Marginalis Kelompok Kontrol Buah Merah
1... 53 Lampiran 7 Hasil Pengamatan Zona Marginalis Kelompok Kontrol Buah Merah
2... 54 Lampiran 8 Hasil Pengamatan Zona Marginalis Kelompok Kontrol Buah Merah
Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian
Minyak Buah Merah Aquades Alkohol 95%
Formalin Kandang Mencit Mikroskop Cahaya
Lensa Mikrometer Alat-alat Bedah Pembedahan
48
Lampiran 2. Perhitungan Dosis
Dosis Buah Merah
Dosis manusia 70 kg = 30 mL
Dosis untuk mencit 20 g = 30 mL x 0,0026 (Faktor Konversi Menurut Laurence-Bacharach) = 0,078 mL
49
Lampiran 3. Hasil Analisis Rerata Luas Zona Marginalis Limpa Mencit Menggunakan Analisis Varian (ANAVA) Satu Arah
ONEWAY HASIL BY PERLAKUAN
/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS
Deviation Std. Error Lower Bound
Upper Bound
Minimum Maximum
KN 6 .03702583 .004626161 .001888622 .03217098 .04188069 .029963 .044407 BM 1 6 .03774673 .003287059 .001341936 .03429717 .04119628 .031314 .039784 BM 2 6 .04259803 .009144539 .003733242 .03300142 .05219463 .035090 .059118 BM 3 6 .07192597 .011033601 .004504449 .06034692 .08350503 .064566 .094231 Total 24 .04732414 .016338879 .003335160 .04042484 .05422344 .029963 .094231
ANOVA
Test of Homogeneity of Variances
HASIL
50
Lampiran 4. Hasil Analisis Rerata Luas Zona Marginalis Limpa Mencit menggunakan Uji Beda Rata-rata Tukey HSD
Multiple Comparisons
BM 1 -.000720892 .004449429 .998 -.01317456 .01173278
BM 2 -.005572192 .004449429 .602 -.01802586 .00688148
KN
BM 3 -.034900142* .004449429 .000 -.04735381 -.02244647
KONTROL
NEGATIF .000720892 .004449429 .998 -.01173278 .01317456
BM 2 -.004851300 .004449429 .699 -.01730497 .00760237
BM 1
BM 3 -.034179250* .004449429 .000 -.04663292 -.02172558
KONTROL
NEGATIF .005572192 .004449429 .602 -.00688148 .01802586
BM 1 .004851300 .004449429 .699 -.00760237 .01730497
BM 2
BM 3 -.029327950* .004449429 .000 -.04178162 -.01687428
KONTROL
NEGATIF .034900142
*
.004449429 .000 .02244647 .04735381
BM 1 .034179250* .004449429 .000 .02172558 .04663292
BM 3
BM 2 .029327950* .004449429 .000 .01687428 .04178162
51
Homogeneous Subsets
HASIL
Tukey HSDa
Subset for alpha = 0.05
PERLAKUAN N
1 2
KONTROL NEGATIF 6 .03702583
BM 1 6 .03774673
BM 2 6 .04259803
BM 3 6 .07192597
Sig. .602 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
52
53
54
Lampiran 7. Hasil Pengamatan Zona Marginalis Kelompok Buah Merah 2
55
56
57
RIWAYAT HIDUP
Nama : Ivan Filbert
NRP : 0810116
Agama : Kristen
Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 11 Februari 1990
Alamat : Taman Holis Indah B1 No. 21 Bandung-40214
Riwayat Pendidikan:
- SD Santo Yusuf I Bandung (1996-2002)
- SMP Santo Aloysius 2 Bandung (2002-2005)
- SMA Santo Aloysius 2 Bandung (2005-2007)
- SMAK Trimulia Bandung (2007-2008)
1 meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu pengobatan beberapa penyakit, antara lain kanker, tumor, infeksi Human immunodeficiency virus/Acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS), hipertensi, asam urat,
stroke, gangguan mata, diabetes mellitus, dan osteoporosis. Buah merah memiliki kandungan senyawa aktif seperti tokoferol dan beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan dan mencegah pembiakan sel-sel kanker (Machmud Yahya dan Bernard Wahyu Wiryanta, 2005).
Akhir-akhir ini, buah merah menarik perhatian banyak orang sebagai obat herbal karena data ilmiah mengenai buah merah masih sangat minim dan khasiatnya masih banyak yang belum diakui secara medis (Redaksi Agromedia, 2005; Abdul Mun’im dkk, 2006).
Buah merah kaya akan bahan aktif yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu β -karoten dan tokoferol sebagai antioksidan, serta lemak nabati yang tinggi untuk menurunkan kolesterol dalam darah. β-karoten dan tokoferol berfungsi sebagai imunostimulan yang memicu kekebalan tubuh secara alamiah. Senyawa-senyawa tersebut dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh (Redaksi Agromedia, 2005).
2
Imunostimulan merupakan bahan yang dapat meningkatkan sistem imun dengan cara menginduksi atau meningkatkan aktifitas dari komponen-komponennya (Anonimus, 2008).
Tubuh memiliki sistem pertahanan untuk melawan antigen, salah satunya adalah limpa. Limpa merupakan organ limfoid di dalam tubuh yang memiliki beberapa fungsi penting sebagai salah satu organ reservoir darah spesifik. Selain itu juga, limpa mempunyai peranan yang penting dalam regulasi pertukaran limfosit dengan darah di dalam sirkulasi seperti pemindahan, penyimpanan, pembentukan, dan penambahan limfosit yang akan menghasilkan antibodi (Snell, 2006; Sherwood, 2004).
Fungsi utama limpa ialah membentuk limfosit, menghancurkan eritrosit serta mempertahankan organisme terhadap partikel asing yang masuk dalam aliran darah. Dalam menjalankan fungsi tersebut, limpa menghasilkan antibodi terhadap antigen yang diangkut melalui darah. Secara histologis, limpa terdiri atas pulpa alba dan pulpa rubra. Di antara pulpa alba dan pulpa rubra terdapat zona marginalis yang terdiri atas banyak sinus dan jaringan ikat longgar. Pada zona ini terdapat sedikit limfosit dan banyak makrofag aktif. Zona marginalis banyak mengandung antigen darah sehingga memiliki peran utama dalam aktivitas imunologis limpa (Khasanah, 2009).
Respon imun sangat bergantung pada kemampuan sistem imun untuk mengenali molekul asing dan selanjutnya membangkitkan reaksi yang tepat untuk melawan antigen tersebut. Proses pengenalan antigen dilakukan oleh unsur utama sistem imun yaitu limfosit. Limfosit dapat dipicu menjadi aktif oleh antigen (Siti Boedina Kresno, 2003).
3
1.2 Identifikasi Masalah
− Apakah minyak buah merah menyebabkan perubahan gambaran histopatologis limpa mencit yaitu memperluas zona marginalis limpa mencit.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efek minyak buah merah terhadap organ limpa.
Tujuan penelitian adalah untuk menilai efek minyak buah merah terhadap gambaran histopatologis limpa mencit, khususnya terhadap luas zona marginalis.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat akademis adalah menambah pengetahuan pembaca tentang tanaman obat dari Indonesia, khususnya efek minyak buah merah terhadap organ limpa dengan menilai besar luas zona marginalis limpa mencit percobaan.
Manfaat praktis adalah mengamati dan menilai efek minyak buah merah dalam fungsinya sebagai imunomodulator yang dapat meningkatkan imunitas seseorang terhadap limpa sebagai salah satu organ yang berperan dalam kekebalan tubuh individu.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Senyawa-4
senyawa tersebut dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Buah merah juga diduga mempunyai peranan sebagai imunomodulator.(Budi dan Paimin, 2005; Redaksi Agromedia, 2005; Tjay dan Rahardja, 1996).
Imunomodulator mendorong tubuh seseorang untuk mengoptimalkan fungsi sistem imun yang berperan dalam pertahanan tubuh seseorang. Fungsi imunomodulator ialah memperbaiki sistem imun yaitu dengan cara stimulasi (imunostimulan) atau menekan/menormalkan reaksi imun yang abnormal (imunosupresan) (Suhirman dan Winarti, 2007).
Limpa merupakan organ limfoid di dalam tubuh yang memiliki beberapa fungsi penting sebagai salah satu organ reservoir darah spesifik. Selain itu juga, limpa mempunyai peranan yang penting dalam regulasi pertukaran limfosit dengan darah di dalam sirkulasi seperti pemindahan, penyimpanan, pembentukan, dan penambahan limfosit yang akan menghasilkan antibodi (Snell, 2006; Sherwood, 2008).
Pada limpa dapat dijumpai limfosit T maupun limfosit B, terutama di pulpa alba. Sel B sering ditemukan pada folikel limfoid limpa yang berperan dalam respon imun humoral. Aktivasi dan proliferasi sel T di limpa terjadi pada selubung limfoid periarteriolar (PALS), kemudian terjadi migrasi ke zona marginalis. Sebagian dari sel T tersebut masuk ke dalam folikel limfoid dan yang lainnya terdapat dalam sirkulasi darah perifer. Zona marginalis juga mengandung sejumlah makrofag, sel dendritik, dan populasi sel B yang tidak bersirkulasi. Sel B zona marginalis berpartisipasi pada perkembangan respon imun dini. Zona marginalis banyak mengandung antigen darah sehingga memiliki peran utama dalam aktivitas imunologis limpa (early immune response). (Abbas et al., 1994; Batista, 2009; Khasanah 2009).
5
terjadilah perubahan folikel primer menjadi pusat germinal dan dengan demikian disebut dengan folikel sekunder (Tizard 2004).
Berdasarkan hal-hal di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengamati perubahan gambaran histopatologis limpa mencit setelah pemberian minyak buah merah dengan mengamati luas zona marginalis limpa mencit.
1.5.2 Hipotesis
Minyak buah merah menyebabkan perubahan gambaran histopatologis limpa mencit yaitu dengan memperbesar luas zona marginalis limpa mencit.
1.6 Metode Penelitian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pemberian minyak buah merah dapat dapat menyebabkan perubahan gambaran histopatologis limpa mencit yaitu dengan memperbesar luas zona marginalis limpa mencit yang mungkin disebabkan oleh kandungan zat dalam buah merah yang bersifat menyerupai antigen terhadap organ limpa.
Dosis minyak buah merah yang memiliki efek pada luas zona marginalis limpa ialah buah merah dosis 3 (BM3) sebanyak 0,4 mL.
5.2 Saran
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan buah merah yang bersifat antigenik terhadap mencit.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek buah merah terhadap organ-organ limfoid lainnya.
44
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Abul K., Lichtman, Andrew H., Pober, Jordan S. 1994. Cells and Tissues of The Immune System in Cellular and Molecular Immunology. 2nd Ed. USA: W.B Saunders Company
Abdul Mun’im, Retnosari Andrajati, Henis Susilowati. 2006. Uji hambatan tumorigenesis sari buah merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap tikus putih betina yang diinduksi 7,12 dimetilbenz(a)antrazen (DMBA). Majalah Ilmu Kefarmasian; 3(3): 153-161.
Agur, Anne M.R. and Dalley, Arthur F. 2009. Grant’s Atlas of Anatomy, 12th Edition. Lippincott William & Wilkins.
Albertus SP. Pengaruh aktivitas ekstrak tanaman cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) terhadap proliferasi sel limfosit darah tepi manusia secara in vitro [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor; 2000. hal: 26-7, 29-30.
Anonimus. 2008. http://en.wikipedia.org/ 15 Oktober 2008.
Batista, F. D. and Harwood, N. E. 2009. The who, how and where of antigen presentation to B cells. Nature Reviews Immunology, (9):15-27.
Budi, I. Made dan Paimin, Fendy R. 2005. Buah Merah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Cairns, Donald. 2008. Intisari Kimia Farmasi. Ed.2. Jakarta : EGC.
Cesta, Mark F. 2006. Normal Structure, Function, and Histology of The Spleen. Integrated Laboratory Systems, Inc., Durham, North Carolina 27713, USA.
Clarkson, PM. and Thompson, HS. 2000. Antioxidants: what role do they play in physical activity and health. J. Clin Nutr. Biochem, 72.: 637S-46S.
Eroschenko, V. P. 2003. Atlas Histologi di Fiore. Ed 9. Jakarta: Penerbit EGC.
45
Gordon, M.H. 1990. The Mechanism of Antioxidants Action In Vitro, In: Hudson BJF, Editor: Food Antioxidants. Elsiver Aplieed Science, London.
Halliwell, B. and Whiteman, M. 2004. Measuring reactive species and oxidative damage in vivo and in cell culture: how should you do it and what do the results mean. Br J Pharmacol .142: 55-231.
Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 6-7.
Khasanah, N. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam(Nigella Sativa) Terhadap ResponProliferasi Limfosit Limpa Mencit Balb/C Yang Diinfeksi Salmonella Typhimurium. LaporanAkhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Kresno, Siti Boedina. 2003. Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: FKUI.
Kritchevsky, S.B. 1999. β-Carotene, Carotenoids and the Prevention of Coronary Heart Disease. J Nutr 129: 5–8.
Limbongan, J. dan Malik, A. 2009. Peluang Pengembangan Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) di Provinsi Papua. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol.28. No.4.
Pokorni, J., Yanishlieva, N., and Gordon, M. 2001. Antioxidant in Food; Practical Applications. CR Press. New York.
Redaksi Agromedia. 2005. Pro dan Kontra Buah Merah Pendapat Pakar dan Praktisi. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Sen, S., Chakraborty, R., Sridhar, C., Reddy, Y.S.R., De, B. 2010. Free Radiclas, Antioxidants, Disease, And Phytomedicines: Current Status and Future Prospect. Int J of Pharm Sciences Review and Research. 21(3): 91-100. Sherwood L. 2004. Human physiology from cells to system 5th ed. New York:
Thompson Learning-Brooksdale Cole
46
Universitas Kristen Maranatha Snell, Richard S., 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6.
Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC
Surono, I.S., T. Nishigaki, A. Endaryanto, and P. Waspodo. 2006. Indonesian Biodiversities from Microbes to Herbal Plants as Potential Functional Food. J. Fac. Agric. Shinshu Univ. 44(1−2): 23−27.
Sutarno, S. 2001. Tumbuhan Penghasil Warna Alami dan Pemanfaatannya dalam Kehidupan Suku Meyah di Desa Yoom Nuni, Manokwari. Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Papua, Manokwari.
Tjay, T.H., Rahardja, K. Obat-obat penting khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia; 1996. hal: 197, 212
Tizard, I.R. 2004. Veterinary Immunology an Introduction. Edisi ke-7. USA: Saunders.
Valko, M, et al. 2006. Free Radical, Metal and Antioxidant In Oxidative Stress Inducced Iancer. J.Chem-Biol. Rusia, ed. 160: 1-40
Waspodo, I.S., dan Nishigaki, T., 2007. Novel Chemopreventive Herbal Plant Buah Merah (Pandanus conoideus) for Lung Cancers, PATPI Conference Bandung, 17 – 18 Juli 2007.
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
Wiryanta, Bernard T. Wahyu.2005.Keajaiban Buah Merah; Kesaksian dari Mereka Yang Tersembuhkan. Jakarta: Agromedia Pustaka.