• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Penurunan Kadar IFN-y Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinokulasi Listeria monocytogenes.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Penurunan Kadar IFN-y Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinokulasi Listeria monocytogenes."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

(Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PENURUNAN KADAR IFN-γ PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

YANG DIINOKULASI Listeria monocytogenes

Griselda, 2009 Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.kes

Pembimbing II : Khie Khiong, S.Si., M.Si., M.Pharm.Sc, PhD

Buah Merah banyak dikonsumsi oleh masyarakat Papua dan akhir-akhir ini banyak laporan mengenai khasiatnya secara empiris sebagai suplemen untuk menjaga kesehatan tubuh. Maka perlu ada penelitian mengenai khasiat Buah Merah terhadap kesehatan tubuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak Buah Merah terhadap kadar IFN-γ pada mencit jantan galur Swiss-Webster yang diinokulasi Listeria monocytogenes. Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif, dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian digunakan mencit jantan galur Swiss-Webster berumur 8 minggu yang diberi perlakuan ekstrak Buah Merah 0,2 mL per hari per oral selama 14 hari yang dikombinasikan dengan penyuntikan Listeria monocytogenes pada hari ke-10. Sebagai kontrol negatif hanya diberikan aquadest sebanyak 0,2 mL per hari per oral selama 14 hari, sedangkan kontrol positif diberikan aquadest sebanyak 0,2 ml per hari per oral selama 14 hari dan mendapat suntikan Listeria monocytogenes pada hari ke 10. Darah retroorbital masing-masing mencit diambil pada hari ke-10 dan pada hari ke-14, kemudian dipisahkan serumnya. Serum masing-masing mencit kemudian diukur kadar IFN-γ mengunakan metode ELISA. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji One-Way ANOVA, dan bila hasil yang diperoleh bermakna dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey-HSD dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan kadar IFN-γ yang signifikan pada pemberian dosis Buah Merah sebesar 0,2 mL bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif LM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak Buah Merah dapat menurunkan kadar IFN-γ pada mencit jantan galur Swiss-Webster yang dinokulasi Listeria monocytogenes.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF RED FRUIT (Pandanus conoideus Lam.) EXTRACT TOWARDS THE LEVEL OF IFN-γ REDUCTION OF Swiss Webster MALE MICE

AFTER THE INOCULATION OF Listeria monocytogenes

Griselda, 2009 Tutor I : Sylvia Soeng, dr., M.kes

Tutor II : Khie Khiong, S.Si., M.Si., M.Pharm.Sc, Ph.D

Red Fruit is largely consumed by Papua civilians and lately many reports about Red Fruit as a supplement to maintain human health had been reported. Therefore, a research (experiment) to prove the effectiveness of this fruit was needed. The objective of this research is to clarify the effect of Red Fruit extract in reducing the level of IFN-γ in inoculated male Swiss Webster mice with Listeria monocytogenes. The method of this research was a real comparative laboratory experiment with Complete Randomized Design. This experiment utilized an 8 weeks aged male Swiss Webster, which had been given a dosage of 0.2 mL Red Fruit’s extract per oral everyday for 14 days combined with Listeria monocytogenes injection on the 10th day. As a negative control the mice only given a dosage of 0,2 mL Aquadest per oral everyday for 14, whereas for LM positive control had been given a dosage of 0,2 mL Aquadest per oral everyday for 14 days and on the 10th day, the Swiss Webster mice was inoculated intra-peritoneally with 2x105 bacteria cell of virulent Listeria monocytogenes. On the 10th day and the 14th day, a blood sample of the Swiss Webster was acquired retroorbitally and then centrifuged the serum was afterwards separated. Each mice serum measured by ELISA method using ELISA plate reader. The data were analyzed using ANOVA One –Way method and if the result is significantly different, the analisis was continued with Post Hoc Tukey-HSD with the accuracy level of 95% (α =0,05). Result showed that level of IFN-γ significantly reduced in 0,2 mL per oral dosage of Red Fruit Extract compared to LM positive control group. As conclusion, the extract of Red Fruit with 0.2 mL dosage is able to reduce the level of IFN-γ in a male Swiss-Webster that had been inoculated with Listeria monocytogenes.

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman Judul ...i

Lembar Persetujuan ...ii

Surat Pernyataan ...iii

Abstrak...iv

Abstract ... v

Prakata ...vi

Daftar Isi ...viii

Daftar Grafik ...xii

Daftar Tabel ...xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1...L atar Belakang ... 1

1.2... Identifikasi Masalah ... 2

1.3...M aksud dan Tujuan... 3

1.4...M anfaat Penelitian ... 3

1.4.1...M anfaat Akademis ... 3

1.4.2...M anfaat Praktis... 3

1.5...K erangka Pemikiran dan Hipotesis... 3

(4)

ix

1.5.2...H

ipotesis... 5

1.6...M etodologi ... 5

1.7...L okasi dan Waktu Penelitian... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Sistem Imun ... 6

2.1.1 Respon Imun Non Adaptif ... 7

2.1.1.1 Pertahanan Seluler... 7

2.1.1.2 Komplemen ... 9

2.1.2 Respon Imun Adaptif... 10

2.1.2.1 Respon Imun Humoral ... 10

2.1.2.2 Respon Imun Seluler... 11

2.2 Inflamasi (Radang) ... 12

2.2.1 Radang Akut ... 12

2.2.2 Radang Kronik... 13

2.3 Interferons (IFN) ... 15

2.3.1 Interferon alpha (IFN-α) dan Interferon beta (IFN-β)... 16

2.3.2 Interferon gamma (IFN-γ) ... 17

2.3.2.1 Struktur Protein IFN-γ ... 17

2.3.2.2 Transduksi Sinyal IFN-γ... 18

2.3.2.3 Peran IFN-γ dalam Sistem Imun Spesifik (cell mediated immune response) dan Pengaturan Sistem Imun ... 19

2.3.3 Penggunaan Interferon Untuk Pengobatan... 20

2.4 Buah Merah ... 20

2.4.1 Klasifikasi Buah Merah ... 21

2.4.2 Morfologi Buah Merah ... 22

(5)

x

2.4.4 Kandungan Buah Merah sebagai Antioksidan ... 24

2.4.4.1 Betakaroten ... 24

2.4.4.2 Tokoferol ... 24

2.5 Listeria monocytogenes... 25

2.5.1 Kultur dan karakteristik Pertumbuhan... 25

2.5.2 Klasifikasi Antigen ... 26

2.5.3 Patogenesis dan Imunitas... 26

2.5.4 Gejala Klinik ... 27

2.6 Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA)... 28

2.6.1 Prinsip ELISA ... 29

2.6.2 Direct ELISA ... 30

2.6.2.1 Direct Labeled Antibody ELISA ... 30

2.6.2.2 Direct Labeled Antigen ELISA ... 30

2.6.3 Indirect ELISA ... 30

2.6.4 Sandwich ELISA ... 31

2.6.4.1 Direct Sandwich ELISA... 31

2.6.4.2 Indirect Sandwich ELISA... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1 Alat dan Bahan ... 34

3.2 Persiapan Penelitian ... 35

3.2.1 Persiapan Bahan Uji ... 35

3.2.2 Persiapan Hewan Percobaan ... 36

3.2.3 Persiapan Isolat bakteri Listeria monocytogenes ... 36

3.2.4 Sterilisasi Alat ... 37

3.3 Metode Penelitian ... 37

3.3.1 Desain Penelitian ... 37

3.3.2 Variabel Penelitian... 37

3.3.3 Metode Penarikan Sampel... 38

(6)

xi

dan Isolat bakteri Listeria monocytogenes ... 38

3.4.2 Prosedur ELISA... 40

3.4.3 Pembacaan ELISA dengan ELISA Plate Reader ... 41

3.5 Analisis Data ... 41

3.5.1 Hipotesis Statistik... 41

3.5.2 Kriteria Uji ... 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Pengujian Statistik Efek Buah Merah terhadap Kadar IFN-γ Hari ke-10 ... 44

4.1.2 Pengujian Statistik Efek Buah Merah terhadap Kadar IFN-γ Hari ke-14 ... 45

4.2 Pembahasan ... 48

4.3 Uji Hipotesis... 49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA... 51

LAMPIRAN ... 55

(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Gizi per 100 gram Buah Merah ... 23 Tabel 2.2 Komposisi Gizi per 100 gram Ekstrak Buah Merah ... 23 Tabel 4.1 Rata-rata Kadar IFN-γ pada Serum Mencit ... 43 Tabel 4.2 Hasil Uji ANOVA Efek Buah Merah terhadap Kadar IFN-γ Hari

ke-10 ... 44 Tabel 4.3 Hasil Uji ANOVA Efek Buah Merah terhadap Kadar IFN-γ Hari

ke-14 ... 46 Tabel 4.4 Rata-rata Kadar IFN-γ pada Serum Mencit Hari ke-14

(8)

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-rata Kadar IFN-γ pada Serum Mencit Hari ke-10 ... 45

(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Statistik dengan SPSS 17.0 ... 55

(10)

55

Lampiran 1

Perhitungan Statistik dengan SPSS 17.0

Kadar IFN-γ pada Serum Mencit Hari ke-10

Oneway

Descriptives hasil

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

Min. Max. K (-) 6 38.614 9.230 3.768 28.928 48.301 29.167 52.786

LM 6 46.188 20.276 8.278 24.909 67.466 19.917 64.522 BM 6 39.098 32.898 13.431 4.573 73.622 2.898 88.071 I 6 60.512 17.054 6.962 42.615 78.409 42.933 77.961 Total 24 46.103 22.090 4.509 36.775 55.431 2.898 88.071

ANOVA hasil

Sum of Squares

df Mean

Square

F Sig.

Between Groups 1876.702 3 625.567 1.338 .290

Within Groups 9347.313 20 467.366

(11)

56

Kadar IFN-γ pada Serum Mencit Hari ke-14

Oneway

Descriptives hasil

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Lower Bound

Upper Bound

Min. Max. K (-) 6 28.884 6.474 2.643 22.090 35.679 16.847 34.923

LM 6 56.902 9.354 3.819 47.085 66.718 43.156 72.250 BM 6 28.712 28.758 11.740 -1.467 58.892 0.081 70.200 I 6 18.599 12.952 5.288 5.007 32.192 5.286 36.837 Total 24 33.274 21.369 4.362 24.251 42.298 0.081 72.250

ANOVA hasil

Sum of Squares

df Mean

Square

F Sig.

Between Groups 4882.028 3 1627.343 5.790 .005 Within Groups 5620.921 20 281.046

(12)

57

Post HOC Tests

Multiple Comparisons hasil Tukey HSD

95% Confidence

Interval

(I) perlakuan (J) perlakuan Mean

Difference

(I-J)

Std. Error Sig. Lower

Bound

Upper

Bound

Kontrol LM -28.017* 9.679 .041 -55.108 -.926

Kontrol BM .172 9.679 1.000 -26.918 27.263 Kontrol (-)

Perlakuan I 10.285 9.679 .715 -16.806 37.376

Kontrol (-) 28.017* 9.679 .041 .926 55.108

Kontrol BM 28.189* 9.679 .040 1.099 55.280 Kontrol LM

Perlakuan I 38.302* 9.679 .004 11.211 65.392

Kontrol (-) -.172 9.679 1.000 -27.269 26.919

Kontrol LM -28.189* 9.679 .040 -55.279 -1.098 Kontrol BM

Perlakuan I 10.113 9.679 .726 -16.978 37.203

Kontrol (-) -10.285 9.679 .715 -37.376 16.806

Kontrol LM -38.302* 9.679 .004 -65.392 -11.211 Perlakuan I

Kontrol BM -10.113 9.679 .726 -37.203 16.978

(13)

58

Homogenous Subsets

hasil Tukey HSDa

Subset for alpha = 0.05

perlakuan N 1 2

Perlakuan I 6 18.599

Kontrol BM 6 28.712

Kontrol (-) 6 28.884

Kontrol LM 6 56.901

Sig. .715 1.000

(14)

59

Lampiran 2

Dokumentasi Penelitian

(15)

60

RIWAYAT HIDUP

Nama : GRISELDA

NRP : 0510077

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 10 Februari 1987 Alamat : Jl. Abdul Hamid no.21 , Bandung Riwayat Pendidikan : SD Kristen Yahya, Bandung. 1999

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inflamasi merupakan reaksi yang kompleks terhadap agen penyebab jejas, seperti mikroba dan kerusakan sel. Respon inflamasi berhubungan erat dengan proses penyembuhan, karena inflamasi menghancurkan agen penyebab jejas dan menyebabkan rangkaian kejadian yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki jaringan yang rusak (Kumar et al., 2005).

Interferon merupakan sitokin yang mengatur aktivitas semua komponen sistem

imun, merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik yang timbul pada tahap awal infeksi virus sebelum timbulnya reaksi dari sistem imun spesifik. Interferon gamma (IFN-γ) dihasilkan oleh sel T yang telah teraktivasi dan sel NK, sebagai

reaksi terhadap antigen (termasuk antigen virus dalam derajat rendah) atau sebagai akibat stimulasi limfosit oleh mitogen. IFN-γ meningkatkan ekspresi molekul MHC-II pada Antigen Presenting Cell (APC) yang kemudian akan meningkatkan presentasi antigen pada sel T helper. IFN-γ juga dapat mengaktifkan kemampuan makrofag untuk melawan infeksi virus (aktivitas virus intrinsik) dan membunuh sel lain yang telah terinfeksi (aktivitas virus ekstrinsik) (Hunt, 2006).

Listeria monocytogenes merupakan food-borne pathogen yang menyebabkan

reaksi inflamasi. Infeksi oleh Listeria monocytogenes pada penderita imunokompeten memberikan gejala seperti flu, namun pada penderita imunosupresi dapat menyebabkan kematian. Selain itu bila terjadi pada ibu hamil akan meningkatkan kematian fetus (Garifulin and Boyartchuk, 2005).

(17)

2

Buah Merah mempunyai peran yang sangat menonjol sebagai antioksidan, karena mengandung karotenoid (12.000 ppm), tokoferol (11.000 ppm), dan beta karoten (700 ppm). Beta karoten bermanfat sebagai antioksidan yang mampu menghambat perkembangan atau pertumbuhan kanker melalui proses metabolisme. Beta karoten meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan meningkatkan aktivitas sel-sel T helper dan limfosit. Tokoferol berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mengurangi morbiditas dan mortalitas sel jaringan (I Made Budi, 2005).

Buah Merah kini banyak diolah oleh masyarakat di Papua karena diyakini mampu menyembuhkan AIDS dan secara empiris sejumlah pengidap HIV telah mendapatkan manfaat dari Buah Merah tersebut. Penderita HIV-AIDS yang semula bertubuh kurus, setelah mengkonsumsi ekstrak Buah Merah yang telah diramu dapat meningkat berat badannya. Kandungan betakaroten yang tinggi diduga mampu meningkatkan daya tahan tubuh penderita HIV.

Pada penelitian sebelumnya, terbukti pemberian ekstrak Buah Merah dengan dosis 0,2 mL mampu meningkatkan jumlah limfosit T pada limpa mecit dan proliferasi sel leukosit non-T, tetapi juga menyebabkan penurunan proliferasi dari sel limfosit T. Berdasar alasan tersebut, penulis ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak Buah Merah dapat mempengaruhi kadar IFN-γ yang penting dalam sistem imun dan reaksi inflamasi.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

(18)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Buah Merah dalam reaksi inflamasi.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek ekstrak Buah Merah terhadap kadar IFN-γ mencit yang diinokulasi Listeria monocytogenes.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini berguna memperluas wawasan pembaca mengenai tanaman obat, khususnya Buah Merah dan pengaruhnya terhadap sistem imun.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini berguna untuk menyediakan informasi bagi masyarakat mengenai manfaat Buah Merah terhadap sistem imun.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(19)

4

kemudian menyebar ke hepar, dan akan memicu produksi Tumor Necrosis Factor, (TNF), interferon-γ (IFN-γ), macrophage activating factor, dan sel T sitotoksik (Todar, 2008).

Interferon (IFN) merupakan sitokin yang berperan penting sebagai pertahanan

tubuh, merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik yang dihasilkan oleh sel T. Dikenal dua tipe IFN, yaitu IFN tipe 1 (IFN-α dan IFN-β ) yang berperan terhadap infeksi virus dan IFN tipe 2 (IFN-γ) yang berperan terhadap infeksi bakteri. IFN-γ dihasilkan oleh sel T yang teraktivasi akibat infeksi mitogen, dan meningkatkan ekspresi molekul MHC-II pada Antigen Presenting Cell (APC) yang kemudian akan meningkatkan presentasi antigen pada sel T helper. IFN-γ dapat mengaktifkan kemampuan makrofag untuk melawan infeksi virus dan membunuh sel lain yang telah terinfeksi (Hunt, 2006).

Buah merah dipercaya sebagian masyarakat dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit. Berdasar penelitian yang dilakukan oleh I Made Budi (2005), Buah Merah dapat berfungsi seperti obat antiretrovirus yang amat dibutuhkan penderita HIV/AIDS. Buah Merah mengikat protein dan meningkatkan kekebalan tubuh, terutama pada pasien HIV/AIDS, disamping khasiatnya untuk mengobati berbagai macam penyakit. Kemampuan Buah Merah memperbaiki keadaan pasien AIDS karena kandungan vitamin E (tokoferol) dan betakaroten yang sangat tinggi, kedua kandungan ini berfungsi sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitan lain mengenai vitamin E oleh Lee dan Wan (2000) menyatakan bahwa diperlukan jumlah vitamin E tertentu untuk proliferasi limfosit T.

(20)

5

1.5.2 Hipotesis

Ekstrak Buah Merah menurunkan kadar IFN-γ pada mencit jantan galur Swiss Webster yang diinokulasi Listeria monocytogenes.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kadar IFN-γ diukur dengan menggunakan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Data yang diperoleh, dianalisis menggunakan analisis statistik One-Way ANOVA yang bila bermakna dilanjutkan dengan uji lanjutnya Post Hoc Tukey

HSD dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

1.7Lokasi dan Waktu

Lokasi Penelitian : Pusat Penelitian Ilmu Kedokteran (PPIK) Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha.

(21)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ekstrak Buah Merah menurunkan kadar IFN-γ pada mencit yang diinokulasi Listeria monocytogenes.

5.2 Saran

(22)

51

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2005. Pro dan Kontra Buah Merah Pendapat Pakar dan Praktisi. Dalam : Mulyono dan Astuti, eds. Depok: PT. Agromedia Pustaka. h.1-12

Alberts B. Alexander J., Julian L., Martin R., Keith R., Peter W. 2002. Molecular Biology of The Cell. 4th ed. USA: Garland Science. h. 557

Brooks G.F, Karen C.C, Janet S.B, Stephen A.M. 2007. Jawetz, Melnick, and Adelberg’s Medical Microbiology. 24th ed., USA: The McGraw Hills Company. h.216-222

Crowther J.R. 1995. ELISA Theory and Practice. Vol.42. New Jersey: Humana Press

Davidson College. 2006. Human Interferon gamma (IFN-g). www.bio .davidson.edu. 5 September 2008

Evan Kristiono. 2008. Pengaruh Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap Proliferasi Limfosit Mencit Jantan galur Swiss-Webster yang

Diinokulasi Listeria monocytogenes. KTI. Bandung : UKM

Garifulin and Boyartchuk. 2005. Listeria monocytogenes as a Probe of Immune Function in: Briefing in Functional Genomics and Proteomics. 4: 258-269.

Gartner L.P. and Hiatt J.I. 2001. Color textbook of histology. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier

(23)

52

I Made Budi. 2005. Seri Agrisehat Buah Merah. Jakarta: Penebar Swadaya. h. 17-23

Ingrid S. Surono, Toshiaki Nishigaki, Anang Endaryanto dan Priyo Waspodo. 2008. Indonesian Biodiversities, from Microbes to Herbal Plants as Potential Functional Foods In: Journal of the Faculty of Agriculture Shinshu University. 44: 23-27.

Karnen Garna Baratawidjaja. 2004. Imunologi Dasar. Ed.6. Jakarta: Balai Penerbit FK UI

Kumar,V, Abul K.A, Nelson F. 2005. Acute and Chronic Inflammation in: Kumar,V, Abul K.A, Nelson F, editors: Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. China: Elsevier Inc.

Lee C.Y.J., Wan J.M.F. 2000. Vitamin E supplementation improves cell-mediated imunity and oxidative stress of asian men and women. J. Nutr 130:

2932:2937

Marquardt and Kircher. 2002. Manual of Allergy and Immunology. 4th ed. Philadelphia: Elsevier

Mims, Cedric. Dockrell, HM. ROitt, Ivan. Wakelin, Derek, Zuckerman, Mark. 2004. Medical microbiology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier

Murray P.R. et al. 2005. Medical Microbiology. 5th ed. Philadelphia: Elsevier. h. 93, 228 – 235

(24)

53

Shella Hudaya. 2008. Pengaruh Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap Jumlah Limfosit T pada Limpa Mencit Jantan galur Swiss-Webster

yang Diinokulasi Listeria monocytogenes. KTI. Bandung : UKM

Standley L.J.2008. http://www.drstandley.com/images/immune.bmp. 5 September 2008

Tan P.H. 2005. Inhibition of NF-kB and Oxidative Pathways in Human Dendritic Cells by Antioxidative Vitamin Generates Regulatory T Cells. The Journal of Immunology. 174 : 7633-7644i

Todar K. 2008. Listeria monocytogenes and listeriosis.

http://textbookofbacteriology.net/Listeria.html. 15 September 2008

http://www.answer.com/topic/interferon. 10 September 2008

http :/ /www.buahmerah.info. 30 September 2008

http://www.cat.md.us/courses/bio141/lecguide/unit1/prostruct/cytokines/cytokine 2.html. 15 September 2008

http://www.clinical-virologi.org. Prinsip ELISA. 5 November 2008

http://www.cmc.uab.edu/faculty_staff/carson/papers/ifn/ifn_fg4.html. 20 Agustus 2008

http://www.geocities.com/sibungamerah2/fakta.htm. 30 September 2008

(25)

54

http://home.inje.ac.kr/~lecture/immunollab/E$$00000.JPG. ELISA. 5 November 2008

http://www.lucerna-chem.ch/97.html. Sandwich ELISA. 5 November 2008

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Salah satu fasilitas internet yang paling populer adalah world wide web atau lebih sering dikenal dengan Web.

[r]

[r]

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: (1) Agar investor dapat mengetahui saham mana yang memberikan return yang optimal sesuai dengan risiko yang berani ditanggung

[r]

ditinjau dari aspek pengetahuan, dan (2) capaian hasil uji kompetensi ditinjau dari aspek keterampilan.Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari nilai

Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini sebagai bahan awal yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan desain penelitian lain mengenai

Kendala apa yang ditemui dalam aktivitas saluran pemasaran pada PT. Tigaraksa Satria Tbk