• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Pemberian Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Perkembangan Palatum Pada Mencit Galur Swiss Webster.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Pemberian Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Perkembangan Palatum Pada Mencit Galur Swiss Webster."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

Buah merah (Pandanus conoideus Lam.) dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit termasuk penyakit degeneratif dan kanker karena kaya akan beta karoten. Buah merah memiliki aktivitas antiproliferasi yang mendekati bahkan melebihi aktivitas doxorubicin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian minyak buah merah terhadap perkembangan palatum (palatogenesis) pada mencit galur Swiss Webster.

Penelitian menggunakan metode prospektif eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan rancangan acak lengkap. Masing-masing jantan dan betina dibagi kedalam 4 kelompok. Setelah ditemukan sumbat vagina mencit jantan dipisahkan. Mencit betina yang hamil diberikan perlakuan dosis sesuai dengan desain penelitian, kelompok kontrol negatif aquabidest (0,1 mL), Buah Merah 1 (0,1 mL), Buah Merah 2 (0,2 mL) dan Buah merah 3 (0,3 mL) hanya satu kali pada hari ke-12 usia kehamilan saat palatogenesis dimulai. Parameter yang diperiksa adalah lebar celah antara kedua palatum sekunder.

Hasil penelitian ini menunjukan lebar celah antara palatum sekunder pada kelompok Buah Merah 3 mempunyai perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan kelompok tanpa perlakuan (p=0,000), sedangkan kelompok tanpa perlakuan, kelompok Buah Merah 1 dan Buah Merah 2 memiliki persamaan karena tidak terbentuk celah.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak buah merah menyebabkan celah palatum pada mencit galur Swiss Webster.

(2)

vi ABSTRACT

Red fruit (Pandanus conoideus Lam.) is believed to cure various diseases, including the degenerative diseases and cancer because its rich of beta carotene. Red fruit have antiproliferation activity approaching and even exceed the activity of doxorubicin. The aim of this research was to know the effect of red fruit oil on development of palate (palatogenesis) in Swiss Webster mice.

This research was a comparative prospective laboratory experiment which used complete randomized design. Each male and female mice were divided into four groups. After the presence of a vaginal plug, then males mice are separated. Pregnant females are treated with study design, negative control group aquabidest (0,1 mL), Buah Merah 1 (0,1 mL), Buah Merah 2 (0,2 mL) and Buah merah 3 (0,3 mL) only once on day-12 gestation while palatogenesis begins. Data mentioned were the width of cleft between both secondary palates.

The research showed that the width between secondary palate of Buah Merah 3 group was very significantly different with the negative control group (p=0,000). While the negative control, Buah Merah 1 and Buah Merah 2 were similarities because there not formed a cleft.

The conclusion was red fruit oil induced a cleft palate in Swiss Webster mice.

(3)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAFIK...xvii

DAFTAR DIAGRAM ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

(4)

xi

1.5.2 Hipotesis Penelitian...6

1.6 Metode Penelitian ... 6

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan ... 7

2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang ... 7

2.1.1.1 Kontrol Genetik ... 8

2.1.1.2 Faktor Lingkungan ... 8

2.1.1.3 Regulasi Endokrin ... 9

2.1.1.4 Nutrisi ... 10

2.2 Palatum ... 11

2.2.1 Anatomi Palatum ... 11

2.2.2 Pembentukan Palatum ... 14

2.2.2.1 Perkembangan Lempeng Palatum ... 15

2.2.2.2 Elevasi Lempeng Palatum ... 17

2.2.2.3 Berfusinya Lempeng Palatum ... 22

2.2.3 Cleft Palate ... 25

2.2.3.1 Etiologi Cleft Palate...25

2.2.3.1.1 Faktor Herediter...26

2.2.3.1.2 Faktor Lingkungan...26

2.2.3.2 Jenis-jenis Cleft Palate...26

(5)

xii

2.3 Buah Merah ... 29

2.3.1 Deskripsi Tanaman Buah Merah ... 30

2.3.2 Taksonomi Buah Merah ... 31

2.3.3 Kandungan dan Komposisi Buah Merah ... 31

2.3.4 Manfaat Buah Merah ... 34

2.3.5 Efek Samping Buah Merah ... 34

2.4 Vitamin A ... 35

2.4.1 Karotenoid... 36

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 40

3.1.1 Alat ... 40

3.1.2 Bahan ... 41

3.2 Subjek Penelitian ... 41

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.4 Metode Penelitian ... 42

3.4.1 Desain Penelitian ... 42

3.4.2 Variabel Penelitian ... 43

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.4.4 Perhitungan Besar Sampel ... 44

(6)

xiii

3.5.1 Pengumpulan Bahan ... 45

3.5.2 Persiapan Bahan Uji ... 45

3.5.3 Persiapan Hewan Coba... 46

3.5.4 Pelaksanaan Penelitian ... 47

3.5.5 Pembuatan Preparat Histopatologis ... 48

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 53

3.7 Analisis Gambaran Histopatologis Palatum ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Lebar Celah ... 54

4.1.2 Gambaran Histopatologi ... 55

4.2 Pembahasan ... 57

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 60

4.3.1 Hipotesis Celah Palatum ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 61

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 66

(7)

xiv

DAFTAR TABEL

No Tabel Teks Halaman

Tabel 2.1 Hasil Analisis Laboratorium Minyak Buah Merah Per 100

g Sampel ... 32

Tabel 2.2 Kandungan Nutrisi Per 100 gram Buah Merah ... 33

Tabel 2.3 Kandungan Senyawa Aktif Buah Merah ... 33

(8)

xv

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Teks Halaman

Gambar 2.1 Cavitas Oris dan Hubungannya dengan Rongga Lain di

Sekitarnya (Potongan Sagital)………... 12

Gambar 2.2 Anatomi Palatum Durum ... 12

Gambar 2.3 Sistem Persarafan Palatum Durum dan Palatum Molle ... 14

Gambar 2.4 A. Pembentukan Palatum dan Septum Nasii (Potongan Coronal). B.Tahap-tahap Pembentukan Palatum ... 15

Gambar 2.5 Celah Melibatkan Palatum Durum dan Molle... 27

Gambar 2.6 A. Unilateral Labioschisis B. Bilateral Labioschisis C.Celah Unilateral Pada Palatum Durum D. Celah Unilateral Pada Palatum Molle... 27

Gambar 2.7 Klasifikasi Palatoschisis Menurut Veau... 28

Gambar 2.8 Klasifikasi Simbolik Kernahan dan Stark... 28

Gambar 2.9 Buah Merah... 31

Gambar 2.10 Struktur kimia dan jenis karotenoid... 37

Gambar 2.11 Absorbsi retinol menuju plasma... 38

(9)

xvi

Gambar 4.2 Potongan Koronal Palatum Kelompok Buah Merah 0,1

mL (Pewarnaan HE, 100x) ... 56

Gambar 4.3 Kelompok Buah Merah 0,2 mL (Pewarnaan HE, 100x) ... 56

Gambar 4.4

(10)

xvii

DAFTAR GRAFIK

No Grafik Teks Halaman

Grafik 2.1. Grafik ilustrasi perubahan jumlah

glycosaminoglycans (GAG) selama perkembangan

palatum anterior dan posterior ... 18

Grafik 2.2 Grafik menunjukan perubahan konsentrasi hyaluronat pada regio anterior dan posterior dari

(11)

xviii

DAFTAR DIAGRAM

No Diagram Teks Halaman

(12)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Teks Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 66

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 67

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ... 68

Lampiran 4 Perhitungan Dosis Minyak Buah Merah... 70

(13)

LEMBARAN PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) SIDANG SKRIPSI PROGRAM SARJANA (S1)

TGL UJIAN : 18 JANUARI 2013

NAMA : DICHA YULIADEWI RAHMAWATI

PROGRAM STUDI : KEDOKTERAN GIGI

JUDUL SKRIPSI :Efek Pemberian Minyak Buah Merah (Pandanus

conoideus Lam.) Terhadap Perkembangan Palatum Pada

Mencit Galur Swiss Webster.

TELAH DIREVISI, DISETUJUI OLEH TIM PENGUJI/TIM PEMBIMBING DAN DIPERKENANKAN UNTUK DIPERBANYAK/DICETAK.

No. NAMA TANDA TANGAN

1 dr. Heddy Herdiman, M.Kes 2 drg. Vinna Kurniawati .S, M.Kes 3 Dr. dr. Diana K.Jasaputra, M.Kes 4 drg Florence Meliawaty Sp.BM, M.Kes

Bandung, Januari 2013

Mengetahui/Menyetujui,

drg Florence Meliawaty Sp.BM, M.Kes Ketua Tim Skripsi

(14)

66 Lampiran 1

(15)

67

Lampiran 2

(16)

68

Lampiran 3

Dokumentasi Penelitian

Sonde/oral gavage Dissecting set

Neraca analitis digital Mikroskop cahaya

Mikrometer okuler Tabung urin

Minyak buah merah dalam tabung falcon Mikrotom

Pembuatan preparat histopatologis Mencit jantan dan betina galur Swiss

(17)

69

Pemeriksaan sumbat vagina pada mencit Pemberian minyak buah merah sesuai desain penelitian pada mencit betina

hamil

Persiapan pembedahan Sectio caesaria

Janin mencit Potongan untuk memisahkan kepala dan bagian tubuh janin

Sampel dimasukan ke dalam t abung urin yang berisi larut an buffer

formalin 99%.

Pengukuran celah di antara palatum sekunder dengan menggunakan

(18)

70

Lampiran 4

Perhitungan Dosis Minyak Buah Merah

Dosis Minyak Buah Merah

Dosis manusia 70 kg = 2 x 15 mL (1 sendok makan) = 30 mL

Dosis Mencit 20 g = 30 mL x 0,0026 = 0,078 mL

Dosis Mencit 30 g = 30 : 20 x 0,078 = 0,117 mL  0,1mL.

Maka : Dosis 1 = 0,1 mL/hari (BM 1)

Dosis 2 = 0,1 mL/hari x 2 = 0,2 mL/hari (BM 2)

(19)

71

RIW AYAT HIDUP

Nama : Dicha Yuliadew i Rahmaw at i

NRP : 0912018

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 28 Juli 1991

Alamat : JL RH Abdul Halim No 64 Cimahi, Jaw a Barat . Riw ayat Pendidikan :

- TK Terat ai (1996-1997)

- SD Negeri Budhi Karya Cimahi (1997-2003)

- SM P Negeri 1 Cimahi (2003-2006)

- SM A Negeri 9 Bandung (2006-2009)

- Progr am St udi Pendidikan Dokt er Gigi Universit as Krist en M aranat ha (2009-sekarang) Karya Tulis yang Pernah Dibuat :

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Integrasi pertumbuhan dan perkembangan sebagian besar dipertahankan oleh

interaksi konstan dari gen, hormon, nutrisi, dan beberapa faktor lain seperti

sosioekonomi. Pertumbuhan sangat berkaitan erat dengan nutrisi. Oleh karena itu

vitamin memiliki peran penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin A

adalah bahan utama bagi fungsi tubuh dan kesehatan yang dibutuhkan dalam jumlah

sedikit namun sangat bermanfaat bagi tubuh. Beberapa kelompok vitamin seperti

vitamin A, D, E, K, C, B1, B2, niacin, B6, B12, folat, biotin, dan asam pantothenat

memiliki fungsi fisiologisnya masing-masing.1,2

Vitamin A memiliki peran penting bagi fungsi sistemik, termasuk diferensiasi sel

normal dan fungsi permukaan sel, regulasi gen, pigmentasi penglihatan, pertumbuhan

dan perkembangan, fungsi imun, dan reproduksi.Namun vitamin A pada dosis tinggi

bersifat toksik sehingga dapat menyebabkan nyeri dan kerapuhan pada tulang,

hidrocephalus (pada bayi dan anak-anak), kulit kering dan pecah-pecah, gingivitis,

anoreksia, dan hepatomegali.2

Derivat vitamin A yang digunakan dalam dunia dermatologist adalah vitamin A

alkohol (retinol), vitamin A ester (retinil palmitat dan retinil asetat), vitamin A aldehid

(retinal), dan tretinoin (all-trans retinoic acid). Isotretinoin adalah tretinoin (all-

trans-retinoic acid) dan struktural isomer isotretinoin (13-cis-trans-retinoic acid) yang dapat

(21)

2

Vitamin A dan metabolitnya sangat penting untuk perkembangan normal embrio

namun isotretinoin yang digunakan dalam dosis tinggi telah terbukti bersifat

teratogenik bagi manusia karena akan menyebabkan fenotipe spesifik yang

dikarakterisasikan dengan malformasi kongenital otak, jantung dan arteri utama,

kraniofasial dan timus (termasuk anoitia/mirotia, micrognathia, cleft palate, defek

truncus arteriosus, abnormalitas arcus aorta, defek timus, retina dan abnormalitas

nervus optikus dan defek (CNS). Banyak defek yang timbul dari migrasi abnormal sel

neural crest kranium atau defek pada pola aksial awal. Berdasarkan penelitian,

individu yang mengkonsumsi obat yang mengandung isotretinoin (13-CIS-RA) dengan

rentang dosis 0,5 – 1,5 mg/hari, pada trimester pertama khususnya minggu ke-20

kehamilan dapat menimbulkan defek pada janin.3

Vitamin A yang berasal dari tumbuhan berbentuk provitamin A, dikenal dengan

karotenoid atau beta karoten yang akan diubah menjadi retinol dalam tubuh dan

beberapa bentuk aktif vitamin A termasuk tretinoin. Salah satu sumber provitamin A

yang berasal dari tumbuhan adalah provitamin A yang berasal dari buah merah yang

merupakan buah asli papua dan memiliki potensi sebagai makanan fungsional karena

memiliki aktivitas anitioksidan. Tingginya kandungan karotenoid (beta karoten) dalam

buah merah membuat buah ini digunakan secara empiris untuk mencegah dan

mengobati berbagai penyakit, diantaranya untuk penyakit degenerasi seperti

(22)

3

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka dapat diidentifikasikan masalah,

apakah pemberian minyak buah merah dapat mempengaruhi perkembangan palatum

pada mencit galur swiss webster.

1.3Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian

minyak buah merah terhadap perkembangan palatum pada mencit galur swiss webster.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya

adalah:

1.4.1Manfaat Akademik

Menambah ilmu pengetahuan mengenai pengaruh pemberian minyak buah merah

terhadap perkembangan palatum mencit dan sebagai landasan untuk

penelitian-penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai informasi bagi masyarakat mengenai keamanan mengkonsumsi buah merah

(23)

4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Vitamin adalah molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai fungsi yang sangat

bervariasi. Tubuh manusia memerlukan beberapa vitamin untuk fungsi tubuh seperti

metabolisme yang berperan sebagai kofaktor dimana menghasilkan energi untuk

mendukung kerja sel diantaranya dalam proses glikolisis, siklus krebs, transport

elektron dan beta oksidasi selain itu vitamin juga berperan dalam kesehatan tulang dan

gigi, penglihatan yang baik, dan untuk memelihara kesehatan.6,7

Vitamin A terdiri dari 3 senyawa yang mempengaruhi aktivitas metabolisme: alkohol

(retinol), aldehid (retinal atau retinaldehid), dan asam (asam retinoat). Vitamin A

(retinoid) telah terbukti bersifat toksik pada embrio. Hal ini terutama disebabkan oleh

13-cis-retinoic acid yang dapat menyebabkan malformasi kraniofasial, sistem saraf

pusat, kardiovaskuler, dan thymus pada janin.2

Senyawa 13-cis–retinoic acid merupakan bentuk paling efektif bagi perawatan

jerawat. Pada wanita hamil yang mengkonsumsi obat jerawat dengan vitamin A dosis

tinggi dapat menyebabkan malformasi pada janin karena migrasi abnormal sel neural

crest kranium atau defek pada pola aksial awal. Hal ini terjadi bila wanita hamil

menkonsumsi vitamin A lebih dari 3000 RAEs /hari (retinol activity equivalent).2,3

Vitamin A terdiri dari dua kategori, bergantung dari sumber makanan yang berasal

dari hewan atau tumbuhan. Vitamin A yang berasal dari hewan disebut preformed

vitamin A dan diabsorbsi sebagai retinol, sedangkan yang berasal dari tumbuhan

mengandung provitamin A yang disebut sebagai karotenoid dimana dalam tubuh akan

(24)

5

Vitamin A banyak terkandung dalam buah merah yang merupakan buah asli papua

dan memiliki potensi sebagai makanan fungsional karena mengandung senyawa

karotenoid atau beta karoten yang tinggi sehingga memiliki aktivitas antioksidan,

aktivitas provitamin A, dan aktivitas antiproliferasi yang mendekati bahkan melebihi

aktivitas doxorubicin yang merupakan obat kemoterapi.4,5,8 Beta karoten mempunyai

aktivitas provitamin A karena adanya cincin beta-ionon yang tidak terhidrolisis.

Kesimetrisan cincin terminal karoten berhubungan dengan aktivitas biologinya untuk

menjadi vitamin A.9

Beta karoten memiliki manfaat bagi tubuh untuk menanggulangi kebutaaan karena

xeropthalmia, meningkatkan sistem imun, membantu diferensiasi sel epitel,

pertumbuhan, reproduksi, dan yang paling penting memiliki aktivitas antioksidan

sebagai antikanker, mencegah proses penuaan dini dan penyakit degeneratif.

Konsentrasi beta karoten plasma yang tinggi dapat menurunkan risiko terjadinya

penyakit kanker paru-paru dan penyakit jantung.9

Beta karoten dapat dikonversikan menjadi senyawa vitamin A yang aktif salah

satunya isotretinoin melalui oksidasi bertahap dari β-karoten. Namun jika dikonsumsi

dengan dosis tinggi akan menyebabkan defek pada embrio seperti malformasi

kongenital pada otak, jantung, skeletal, mata, sistem saraf pusat, kranium dan struktur

kraniofasial terutama palatoschisis.3,10

Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh

pemberian minyak buah merah yang kaya akan beta karoten terhadap perkembangan

(25)

6

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini yaitu pemberian minyak buah merah dapat

menyebabkan palatoschisis pada mencit.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium sungguhan. Bila

didapatkan celah palatum pada dua kelompok atau lebih maka dilanjutkan dengan uji

statistik one way anova.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Patologi

Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Rumah Sakit Hasan Sadikin,

Laboratorium Farmakognostik Sekolah Farmasi ITB Bandung dan Laboratorium

Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Penelitian

(26)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemberian minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) menyebabkan celah

pada palatum mencit.

2. Pemberian minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) memberikan efek

teratogenik pada embrio mencit.

5.2 Saran

1. Perlu penelitian lebih lanjut secara histokimia hingga biomolekuler mengenai efek

pemberian minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap

perkembangan palatum.

2. Perlu dilakukan uji toksisitas mengenai efek pemberian minyak buah merah

(Pandanus conoideus Lam.) terhadap mencit sebagai dasar untuk penelitian lebih

lanjut terhadap manusia.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat spesifik dalam buah

(27)

62

DAFTAR PUSTAKA

1. Bose, Kaushik Dr. Concept of Human Physical Growth and Development. [serial online] 2007 [cited 2012 October 1]; 11-3. Available from: URL: http://nsdl.niscair.res.in/bitstream/123456789/243/1/PDF+5.5CHAPTER+ON+HUMAN +GROWTH+FOR+CSIR.pdf

2. Mahan L.Kathleen, Escott Stump, & Sylvia. Krause’s Food & Nutrition Therapy . 12th ed. St.Louis : Elsevier. 2000. p : 41, 68-9, 72-4, 174, 412, 1170, 1188, 1289

3. Blomhoff Rune, Brot Christine, Lammer et al. Health risks related to high intake of

preformed retinol (vitamin A) in the Nordic countries. [serial online] 2003 [cited 2012

February 7]; 51-7, 69. Available from: URL:

http://folk.uio.no/runeb/pdf%20filer/Vitamin%20A%20toxicity.PDF

4. Kurniaty Roreng, Mathelda. Carotenoid Bioavailability of Red Fruit (Pandanus

conoideus Lam.) Extract on Rat Liver and Plasma. [serial online] 2011 [cited 2012 March

10]. Available from: URL:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52110/BAB%20I%20Pendahulua n.pdf?sequence=3

5. Rohman A, Sugeng, R. & Che Man YB. Characterizaton of red fruit . [serial online] 2012 [cited 2012 March 10]. Available from: URL:

http://www.ifrj.upm.edu.my/19%20(02)%202012/(28)IFRJ-2012%20Rohman.pdf

6. D Mueller. ABC Vitamins. [serial online] 2011 [cited 2012 October 1]. 1-4. Available from: URL: http://neurosurgerycenterofcolorado.com/util/documents/AprilVitamins.pdf

7. Drh Imbang Dwi Rahayu M.Kes. Klasifikasi, Fungsi dan Metabolisme Vitamin. [serial online] 2010 [cited 2013 January 02]. Available from URL: http://imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/Klasifikasi_dan_Metabilisme_vitamin_imban g.pdf

8. Penelope D. Ottewell, Julia K. Woodward, Diane V. Lefley, et al. Anticancer

(28)

63

9. Budi, I Made. Kajian Kandungan Zat Gizi dan Sifat Fisiko Kimia Berbagai Jenis Minyak

Buah Merah. [serial online] 2008 [cited 2012 March 10]. Available from: URL:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/4455/2001imb_abstract.pdf?seque nce=1

10. James Allen Olson, PH.D. The absorption of beta carotene and its conversion into

vitamin A. The american journal of nutrition. [serial online] 2005 [cited 2012 May 13].

Available from: URL: http://www.ajcn.org/content/9/4/1.full.pdf

11. dr Nur Faizah. Tumbuh Kembang Anak. [serial online] 2010 [cited 2012 December 21]. Available from URL: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197011292003122-NUR_FAIZAH_ROMADONA/KES_d_GIZI/TUMBUH_KEMBANG_ANAK.pdf

12. Yuni S A, S.Kp, M.Kes. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. [serial online] 2009

[cited 2012 December 21]. Available from URL:

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/konsep%20pertukem%20anak%20(edit).pdf

13. Arumi Savitri V S.Psi. Tumbuh Kembang Anak. [serial online] 2012 [cited 2012

December 21]. Available from URL:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengantar%20Tumbuh%20Kembang%20Anak.pdf

14. Diego F Wyszynski. Cleft Lip and Palate. Oxford University Press, Inc. 2002. p : 25.

15. Joseph Feher. Quantitive Human Physiology: An Introduction.United States. Elsevier. 2012. p : 296.

16. Richard S Snell, PhD. Clinical Anatomy. 9nd Edition. US: Wolters Kluwer Health, 2008; p: 622. [serial online] 2008 [cited 2012 December 27]. Available from URL: http://books.google.co.id/books?id=vb4AcUL4CE0C&pg=PA626&dq=hard+palate+and +soft+palate+anatomy&hl=en&sa=X&ei=knDcULeeDIuqrAepnoH4Cw&redir_esc=y#v =onepage&q=hard%20palate%20and%20soft%20palate%20anatomy&f=false

17. Omar Faiz & David Moffat. Anatomy at a Glance. Erlangga Medical Series, 2002; p: 121. [serial online] 2012 [cited 2012 December 26]. Available from URL: http://books.google.co.id/books?id=lfzeG6ahJ7UC&pg=PA121&lpg=PA152&dq=anato mi+kepala+dan+leher&hl=id

(29)

64

19. Larsen. Facial and Palatal Development. 3rd ed. Chruchill Livingstone. 2004. p : 352; pp.365-371; 398-404.

20. Daniel S Wibowo & Widjaya Paryana. Anatomi Tubuh Manusia. Elsevier. 2007. p : 545-9.

21. Inderbir Singh. Textbook of Anatomy with Colour Atlas. 4rd Edition. New Delhi: Jaypee Medical Publisher, 2007; 896. [serial online] 2007 [cited 2012 December 21]. Available

from URL:

http://books.google.co.id/books?id=PVnk5UvDDm4C&pg=PA896&dq=vascular+supply +of+palate&hl=en&sa=X&ei=fBLbUILRFoXUrQfXz4BQ&ved=0CDoQ6AEwAg#v=on epage&q=vascular%20supply%20of%20palate&f=false

22. Berkovitz, BKB. Oral Anatomy, Histology and Embryology.3rd Edition.Mosby. 2004. p : 273-283.

23. Swapan Kumar Purkait. Essentials of Oral Pathology. New Delhi. Jaypee Brothers Medical Publisher. 2011. p : 16, 17.

24. Shafer, Hine & Levy. Shafer’s Textbook of Oral Pathology. 6th Edition. Elsevier. 2009. p : 17.

25. Neelima Anil Malik. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. 2nd Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers. 2008. p : 545-560

26. SM Balaji. Textbook of Oral Maxillofacial Surgery. Elsevier. 2007. p : 500-8

27. Mulyono dan Astuti. Pro & kontra buah merah: pendapat pakar dan praktisi. Cetakan I. Redaksi AgroMedia. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. 2005. p : 7-12

28. Dr Inge Permadhi MS. Vitamin E (α-tokoferol). [serial online] 2009 [cited 2013 January

02]. Available from URL:

http://staff.ui.ac.id/internal/131949782/material/S2VITAMINE.pdf

29. Jermia Limbongan & Afrizal Malik. Peluang Pengembangan Buah Merah (Pandanus

(30)

65

30. Hayuning PR .Pengujian Toksisitas Akut Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoidus Lam)

Secara In Vivo. [serial online] 2008 [cited 2012 December 21]. Available from URL: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13375/F08hpr.pdf?sequence=2

31. Dr Noel Sturm. Vitamin A and Vision. [serial online] 2010 [cited 2012 December 30].

Available from URL:

http://chemistry.gravitywaves.com/CHE452/16_Vitamin%20A%20and%20Vision.htm

32. D.E Poswillo. Cleft Palate in The Rat. Department of Dental Science,Royal College of Surgeons of England.1968 ; p 181-190. [serial online] 2007 [cited 2012 May 22]. Available from URL: http://www.la.rsmjournals.com/content/2/2/181.full.pdf

33. Sharon A.R, Peter J.M, & Ursula C.D. Retinoids in Embryonal Development. Vol. 80, pp. 1021-1054. [serial online] 2000 [cited 2012 May 22]. Available from URL: http://physrev.physiology.org/content/80/3/1021.full.pdf+html

34. Zengli Yu, Jiuxiang Lin, Ying Xiao Et Al. Induction of Cell-Cycle Arrest by all-trans

Retinoic Acid in Mouse Embryonic Palatal Mesenchymal (MEPM) Cells. [serial online]

2004 [cited 2012 March 05]. Available from URL:

http://toxsci.oxfordjournals.org/content/83/2/349.full.pdf+html

35. Keith L Moore & TVN Persaud. The Developing Human. 8th ed. Saunders Elsevier; p 185-195

36. Carol A Lorente PhD & Sanford A Miller PhD. Vitamin A Induction of Cleft Palate. [serial online] 2006 [cited 2012 March 10]. Available from URL: http://digital.library.pitt.edu/c/cleftpalate/pdf/e20986v15n4.10.pdf

37. David Wray, David Lee, David Stenhouse & Andrew Clark. Textbook of General and

Oral Surgery. London. Churchill Livingstone. 2003. p : 131-9

38. Pradiph K Gosh. Synopsis of Oral and Maxillofacial Surgery. 1st Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers. 2006. p : 153-158

Referensi

Dokumen terkait

Untuk lebih mengenal antara satu dengan yang lainnya , mengikat hubungan marga mereka dan menambah keakraban diantara mereka maka orang Batak akan membentuk suatu perkumpulan

Tujuan penelitian ini adalah: (i) Mengidentifikasi keragaan program kredit peternakan sapi potong, yang dikaji berdasarkan: nama program kredit, nama lembaga

selama periode Tahun 1995 sampai dengan 2005 dari alat tangkap gabungan bubu dan jaring insang dasar terhadap ikan lencam adalah sebesar 667 ton per tahun yang berada di bawah

Untuk melestarikan tumbuhan yang biasa digunakan sebagai batangeh di Sumatera Barat maka dilakukan inventarisasi tumbuhan yang digunakan di lima kabupaten di

drldjurb relba@p troL. n/senyava

Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini sebagai bahan awal yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan desain penelitian lain mengenai

Hasil penulisan adalah: 1) Penduduk yang tinggal di desa Sukakarya mayoritas suku Dayak Kendawangan, mata pencahariannya bertani. Budaya lokal masyarakat adat Dayak

Dalam  hal  satuan  kerja  telah  mempublikasikan  Karya  Cetak  dan/atau  Karya  Rekam  tanpa  menyerahkan  ke  Perpustakaan  Kementerian  Kesehatan  dan