Volume 04 Nomor 02 September 2017 94
STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF
MATA KULIAH TEORI DENGAN PENDEKATAN
BRAINSTORMING
, SIMULASI DAN
PEER GROUP
Dayu Sri Herti
Program Studi Desain Grafis, Politeknik Negeri Media Kreatif signis22@yahoo.com
Abstrak
Dalam sebuah konteks pembelajaran di dunia pendidikan bidang vokasi yang di dalamnya mencakup mata kuliah teori 25% dan praktek yang 75%. Seorang dosen berperan penting dalam memilih dan menerapkan metode pengajaran yang akan dijalankan. Berhubungan dengan mata kuliah teori dan atau praktek yang diajarkan. Mata kuliah teori dalam hal ini dapat diberikan dengan memberikan praktek yang relevan dan bersinergi antara keduanya.
Jurnal ini membahas mengenai tiga metodologi pembelajaran khususnya metode pendekatan brainstorming, simulasi, dan peer group. Pada metode brainstorming, sudah meliputi diskusi dan tanya jawab serta bagaimana memecahkan masalah. Pada metode simulasi merupakan perpaduan antara teori dan praktek. Pada metode peer group dimaksudkan untuk bekerja secara tim dan praktek berkolaborasi dalam mencari solusi berhubungan dengan teori dan praktek materi.
Kesimpulannya adalah bahwa metode menjadi perihal yang utama dalam menentukan arah pembelajaran. Maka dengan metode pembelajaran yang tepat akan diperoleh proses dan hasil pembelajaran yang maksimal, antara mahasiswa, dosen, materi dan metode yang digunakan, untuk mencapai output yang diharapkan. Mata kuliah teori yang diajarkan dengan metode semi praktek akan menghasilkan keseimbangan antara pemahaman dan pengertian, teori dan praktek.
Kata kunci : belajar, metode pembelajaran, brainstorming, simulasi, peer group.
1. PENDAHULUAN
Dalam sebuah konteks
pembelajaran, metode merupakan tonggak utama yang harus dipersiapkan oleh seorang dosen, terkait materi perkuliahan yang diampu. Apalagi di dunia pendidikan bidang vokasi yang di dalamnya mencakup mata kuliah teori 25% dan praktek yang 75%. Dosen harus pandai-pandai dalam memilih dan menerapkan metode pengajaran yang akan dijalankan. Dalam hal ini tentunya metode yang digunakan
untuk mata kuliah teori berbeda dengan metode pengajaran untuk mata kuliah praktek.
Dosen sebagai motivator, fasilitator dan moderator dalam proses belajar mengajar [PBM]. Terciptanya kelancaran, ketertiban, kesuksesan dan apresiasi positif sebuah kelas, mahasiswa, adalah tugas dari seorang dosen. Selebihnya merupakan faktor pendukung yang lain seperti sarana dan prasarana, dan civitas akademika yang lain. Dosen sebagai pengampu mata kuliah
Volume 04 Nomor 02 September 2017 95
‘
berkewajiban menjelaskan dengan rinci setiap sub yang ada pada Rancangan
Pembelajaran [RP]. Memberikan
pembelajaran sampai dengan pertemuan ke-16 dan memberikan hasil penilaian terakhir dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sudah terlaksana. Serta sudah tentu menyiapkan strategi pembelajaran yang akan ditempuh selama satu semester perkuliahan.
Metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan, akan menghasilkan output yang sesuai dengan ekspektasi pembentukan awal terkait kurikulum dan silabus serta turunannya yang sudah ditetapkan yaitu Rancangan Pembelajaran [RP] dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran [RPP] yang sudah dirancang oleh pakar-pakar akademisi dan praktisi di dalamnya.
Strategi Pembelajaran yang diterapkan oleh dosen dalam perkuliahan memang idealnya sudah direncanakan terlebih dahulu dan dibicarakan dengan ketua program studi dan ketua jurusan.
Dalam mengimplementasikan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, Zahorik E. Mulyasa (2003) mengetengahkan lima strategi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntutan Kurikukum Berbasis Kompetensi; yaitu : (1) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning); (2) Bermain Peran (Role
Playing); (3) Pembelajaran
Partisipatif (Participative Teaching and
Learning); (4) Belajar Tuntas (Mastery
Learning); dan (5) Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction). Sementara itu, Gulo (2005) memandang pentingnya strategi pembelajaran inkuiri (inquiry)/(6).
2. PROSES BELAJAR MENGAJAR
Metode PCL atau Paticipant Centered Learning adalah metode perkuliahan yang berbasis kepada partisipasi para mahasiswa. Pada jam
pertama perkuliahan, metode yang diterapkan adalah diskusi. Dosen memberikan pertanyaan kepada mahasiswa yang ditunjuk secara acak. Pertanyaan yang diajukan bersifat menggali pendapat dan mengembangkan kemampuan analisis mahasiswa. Kemudian, pada satu jam terakhir, dosen memberikan rangkuman dan inti
dari diskusi pada hari itu disertai dengan inti dari context materi dihubungkan dengan aplikasi/implementasi di lapangan.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Jenis-jenis atau metode
pembelajaran menurut Haryanto, S.Pd antara lain sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan. 2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran
Volume 04 Nomor 02 September 2017 96
‘
yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penulisannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses
bekerjanya? Bagaimana proses
mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan. b. Proses belajar siswa lebih terarah pada
materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat
didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika
didemonstrasikan oleh pengajar yang
kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah : a. Pengetahuan yang diperoleh peserta
didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa
Volume 04 Nomor 02 September 2017 97
‘
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai koordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode
yang merangsang berfikir dan
menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru, dosen harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari 4 dari materi tersebut.
Yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah lima metode yang sering digunakan secara umum oleh dosen, dengan variasi masing-masing dosen. Kelima metode tersebut seperti yang sudah disebutkan dalam batasan masalah, yakni :
1. metode pembelajaran ceramah dan Tanya jawab
Volume 04 Nomor 02 September 2017 98
‘
2. metode pembelajaran Diskusi
3. metode pembelajaran Brainstorming
4. metode pembelajaran Simulasi
5. metode pembelajaran peer group
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep yang dicoba padukan oleh penulis adalah meliputi metode pembelajaran yang sudah ada pakem atau ada ketentuan bakunya, dengan memadukan atau dikombinasikan dengan teknik praktik. Materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa, terlebih dahulu di email kan kepada mahasiswa, kemudian pada hari pertemuan, dikerjakan atau dipraktikkan di kelas, dengan media kertas BC yang sudah disediakan oleh jurusan.
Bagaimanakah praktek pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode Ceramah dan Tanya jawab?
Dalam konteks ini, penulis mengutip mengenai Metode Ceramah Plus, seperti yang telah disebutkan pada bab II
Landasan Teori, yakni Metode
Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus,
diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL)
Metode ini penulis terapkan dalam kelas, dengan menampilkan slide-slide presentasi, menjelaskan materi yang ada dalam bab, menanyakan pemahaman mahasiswa, memberikan waktu untuk bertanya dan diskusi.
Pada penerapan metode ceramah dan tanya jawab, penulis berusaha mengoptimalkan waktu pembelajaran dengan ceramah, yaitu penayangan slide pada power point, selanjutnya adalah tanya jawab antar mahasiswa.
Bagaimanakah praktek pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode pembelajaran Diskusi?
Seperti pada bagian di atas, bahwa metode ceramah plus, memasukkan unsur-unsur diskusi dalam kelas antara dosen dan mahasiswa, sehingga terjadi pembelajaran yang efektif dan interaktif. Dapat juga dilakukan di perpustakaan untuk referensi mahasiswa-mahasiswa dimana mereka membutuhkan diskusi diluar kelas dan membahas mengenai materi pembahasan yang diajarkan.disajikan merupakan bahan yang dibuat
Pada penerapan metode ini, bahan diskusi yang menjadi tugas mid yakni berupa paper atau makalah secara berkelompok digunakan sebagai bahan sajian, yang disajikan pula secara kelompok. Atau diskusi dari wacana-wacana perkembangan materi PBM.
Bagaimanakah praktek pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode pembelajaran Brainstorming?
Merupakan metode yang diterapkan juga oleh penulis dalam melakukan proses belajar mengajar. Curah pendapat ini dimaksudkan untuk memberikamn solusi-solusi yang sekiranya dapat menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa. Dengan memberikan curah pendapat di kelas atau di luar kelas seperti di perpustakaan, mahasiswa akan merasa mendapatkan tempat dan semakin menambah minat dalam belajar. Apalagi sebagai dosen, apabila lebih mendekatkan diri pada mahasiswa dan ikut berempati, maka mahasiswa akan merasa bersemangat
Volume 04 Nomor 02 September 2017 99
‘
dan berminat. Karena menganggap bahwa materi yang disajikan dapat lebih ringan dan mudah dipahami.
Metode ini sering penulis gunakan dalam pembelajaran di kelas. Dengan curah pendapat, akan lebih dapat menyatukan misi dan visi dari konten materi pembelajaran yang akan dibahas.
Bagaimanakah praktek pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode pembelajaran Simulasi?
Pada metode simulasi ini peserta didik diajak langsung demonstrasi mengenai karya yang sudah di emailkan kepada mereka. Biasanya mahasiswa antusias dalam mengerjakan menggambar atau membuat ilustrasi, yang tema nya sudah di emailkan seminggu sebelum masuk kelas dan mengerjakannya.
Sehingga, dalam pelaksanaannya di kelas, penulis hanya memberikan diskusi ringan, selanjutnya mahasiswa mengerjakan tugas
drawing dengan tema masing-masing.
Kertas, dibagikan oleh penulis.
Bagaimanakah praktek pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode pembelajaran Peer Group?
Pada metode pembelajaran peer
group mahasiswa diminta untuk
mengerjakan tugas mengumpulkan materi atau artikel yang berhubungan dengan pembahasan bab I, II, III atau IV yang sudah disampaikan. Artikelnya disusun menjadi buku yang dijilid dan dicantumkan nama kelompok serta foto diri.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penulisan di dalam kelas, periode 2013-2014 ini adalah bahwa memang sangat dibutuhkan metode dalam mengajar di kelas, terutama mengenai mata kuliah teori.
Variasi metode pembelajaran yang digunakan menentukan hasil atau outcome learning yang akan diperoleh.
1. Pada praktek pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode Ceramah dan Tanya jawab, masih dibutuhkan, untuk mendapatkan chemistry pertama dari mahasiswa. Bahwa, kehadiran dosen, sangat diharapkan oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran. Ceramah dan tanya jawab merupakan jembatan awal untuk memulai
kesinambungan pembelajaran
selanjutnya. Jika mahasiswa sudah aktif dan respek dalam pembelajarn dengan metode ini, maka selanjutnya akan mudah dalam mengkoordinir kelas dan situasinya.
2. Pada praktek pelaksanaan metode
pembelajaran dengan metode
pembelajaran Diskusi, menentukan dalam kelanjutan minat mahasiswa dalam mengikuti materi pembelajaran yang disampaikan pengajar.
3. Pada praktek pelaksanaan metode
pembelajaran dengan metode
pembelajaran Brainstorming,
dibutuhkan situasi dan kondisi yang rileks dan tidak memaksa peserta didik atau mahasiswa dalam mengikuti. Biasanya mereka atau mahasiswa akan selalu bekerja juga tangannya, dalam arti dooling, atau coret-coret atau menggambar di kertas atau bukunya. 4. Pada praktek pelaksanaan metode
pembelajaran dengan metode
pembelajaran Simulasi, sangar disukai mahasiswa, karena selain menyalurkan bakat menggambarnya, simulasi juga mudah dalam arti, materi sudah di emailkan sejak seminggu sebelum hari atau jadwal pembelajaran simulasi dimulai. Sehingga mahasiswa sangat antusias dan berminat.
5. Pada praktek pelaksanaan metode
Volume 04 Nomor 02 September 2017 100
‘
pembelajaran Peer Group dalam materi perkuliahan terutama mata kuliah teori, sangat membantu mahasiswa dalam bersikap tegas, berani tampil di depan kelas, belajar mempresentasikan makalahnya secara
kelompok, dapat memberikan
kesimpulan atas materi yang disajikan, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam diskusi mengenai materi masing-masing, dan sebagainya.
6. Kesimpulan lain berupa temuan dalam penulisan ini bahwa pada kelas di angkatan berikutnya yang tidak diberikan perlakuan yang sama, keliatan mencolok pada pelaksanaan pembelajaran terutama mata kuliah teori, Analisis Budaya Visual pada angkatan 2014. Maka hasil akhir yang diperoleh sangat jelas berbeda dan signifikan.
4.2 Saran
1. Untuk kemajuan dalam pembelajaran mata kuliah teori, sangat disarankan
dalam menentukan metode
pembeljaran yang tepat dan nyaman bagi mahasiswa atau peserta didik. 2. Alangkah baiknya apabila dalam
pelaksanaan pembelajaran mata kuliah teori, dapat ditunjang dengan pengetahuan dari nara sumber dari luar institusi yang memang pakar di bidangnya. Sehingga pengajar terkait, satu dengan yang lain dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan masing-masing metode dan dapat menerapkan apa yang disarankan oleh nara sumber.
5. DAFTAR PUSTAKA
Prof. DR. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, diterbitkan oleh PT. Bumi Aksara, Maret 2002.
Prof. DR.H.Wina Sanjaya.,M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Profesi Pendidikan,
DR. Rusman.,M.Pd, Model-Model Pembelajaran
Dr. H.Martinis Yamin.,M.Pd, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran Buku Ajar Analisis Budaya Visual oleh
Dayu Sri Herti.,M.Sn Internet :
Internet, mengenai strategi pembelajaran, Perencanaan Pembelajaran