• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBIAYAAN BMT AL-ISHLAH SALATIGA - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBIAYAAN BMT AL-ISHLAH SALATIGA - Test Repository"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

ULFAH ISLAMIATI WIYOGO

NIM: 201-14-069

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

i

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

ULFAH ISLAMIATI WIYOGO

NIM: 201-14-069

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vi MOTTO

“Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan, belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut”. ( Anwar Fuadi )

“Ilmu itu diperoleh dari lidah yang gemar bertanya serta akal yang suka berpikir”. (Abdullah bin Abbas)

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Teriring ucapan syukur Alhamdulillah, lembar demi lembar Tugas Akhir ini

ku persembahkan untuk:

Bapak Sujogo dan Ibu Sundari

Kedua orang tua yang tidak pernah berhenti memberikan segalanya, baik itu materi dan do’a kepada penulis. Terimakasih mah.. pah.. sudah memberikan

yang terbaik untuk ulfah selama ini.

Hamzah Rizky Prayogo dan Indra Fachrurozy Prayogo

Kedua adikku tercinta yang selalu hadir untuk memberi semangat dan

doanya serta memberi dorongan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Irfan Ariwijaya

Yang selalu memberikan semangat dan waktunya dalam menyelasaikan

Tugas Akhir ini

Sahabatku

Sahabatku Bina, Riswindya, Rima, Mb Titin. Terimakasih atas segala bantuan,

semangat, dan kebersamaan yang diberikan.

Teman-teman Seperjuangan

Teman-temanku jurusan D-III Perbankan Syariah kelas A dan B angkatan

2014

UKM SSC IAIN Salatiga

Eka, Nurul, Aziz, Sukron, Dani, Mas Rifqy (Coach), Mas Asnan, Dini, Firdaus,

Ali, Rozy, Rifky, Terimakasih sudah menjadi keluarga baru bagi ku selama di

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan

rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis

Kualitas Pelayanan Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi

Kasus Pada BMT AL-ISHLAH)”. Penulisan Tugas Akhir ini dalam rangka

memenuhi salah satu syarat kelulusan Jursan DII Perbankan syariah pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Banyak pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, dan penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa

perkuliahan sampai pada tahap penyusunan Tugas Akhir ini, Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Bapak Drs. H. Alfred L MSI, selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

4. Ibu Fetria Eka Yudiana., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan perhatian serta kesabarannya memberikan

bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan tugas akhir ini.

5. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar., M.Si selaku dosen pembimbing

(10)

ix

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

yang telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan selama masa

perkuliahan.

7. Ibu Rusdiana, S. Ag, selaku Manajer BMT AL-ISHLAH Salatiga

8. Seluruh Karyawan BMT AL-ISHLAH Salatiga, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir.

9. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan

kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan

dimasa mendatang.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Salatiga, 14 Juli 2017

Penulis,

Ulfah Islamiati Wiyogo

(11)

x

ABSTRAK

Wiyogo, Ulfah Islamiati. 2017. Analisis Kualitas Pelayanan Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus pada BMT Al-Ishlah). Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Pembiayaan, Lembaga Keuangan Mikro Syariah, SERVQUAL,

Dalam penelitian ini membahas mengenai kualitas pelayanan pembiayaan yang di berikan BMT Al-Ishlah kepada nasabah pembiayaan. Karena pada saat ini, produk pembiayaan sudah menjadi sangat penting bagi lembaga keuangan mikro syariah dalam menambah aset keuntungan. Oleh karena itu untuk meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan, pentingnya kualitas pelayan sangat penting bagi loyalitas nasabah sendiri dan reputasi lembaga kuangan mikro syariah. Dimensi SERVQUAL (service quality) adalah salah satu konsep layanan perusahaan yang dapat diandalkan untuk bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat. Hal ini di lakukan untuk menganalisis sejauh mana tingkat layanan yang diberikan BMT Al-Ishlah kepada nasabah pembiayaan. Tujuan penelitian ini di lakukan untuk mengetahui indikator pelayanan apa sajakah memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan BMT Al-Ishlah kepada nasabahnya.

Metodelogi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan di wilayah Salatiga yang tersebar di beberapa tempat seperti daerah Sayangan, Ndomas, Pasar Raya I, dan Pasar Raya II. Kegiatan pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dari tanggal 15-21 Juni 2017. Dalam mendapatkan responden penelitian maka dilakukan penyebaran sebanyak 30 kuesioner kepada para nasabah yang melakukan pembiayaan di BMT AL-ISHLAH, yang ditemui pada saat jam kerja. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif statistik

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PESETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... v

MOTTO ... vi

E. Metode Penelitian ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

(13)

xii

B. Kajian Teoritik ... 20

1. Pengertian Pelayanan ... 20

2. Pengertian Kualitas Pelayanan ... 22

3. Pengertian Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa ... 23

4. Pengertian Pembiayaan ... 25

5. Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Syariah ... 26

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 28

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan BMT Al-Ishlah ... 28

B. Visi dan Misi ... 29

C. Struktur Organisasi BMT Al-Ishlah ... 30

D. Penjabaran Tugas dan Wewenang ... 31

E. Produk-produk BMT Al-Ishlah ... 34

BAB IV ANALISA DATA ... 39

A. Gambaran Umum Responden ... 39

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 40

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 41

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama menjadi Nasabah ... 42

B. Analisis Data ... 43

1. Hasil Deskripsi Dimensi Tangible (Bukti Fisik) ... 43

2. Hasil Deskripsi Dimensi Reliability (Keandalan) ... 46

3. Hasil Deskripsi Dimensi Responsiveness (Ketanggapan) ... 48

4. Hasil Deskripsi Dimensi Assurance (Jaminan) ... 50

5. Hasil Deskripsi Dimensi Empathy (Empati) ... 53

C. Pembahasan ... 55

1. Dimensi Tangible (Bukti Fisik) terhadap Kualitas Pelayanan di BMT Al-Ishlah ... 55

(14)

xiii

3. Dimensi Responsiveness (Ketanggapan) terhadap Kualitas

Pelayanan di BMT Al-Ishlah ... 57

4. Dimensi Assurance (Jaminan) terhadap Kualitas Pelayanan di BMT Al-Ishlah ... 58

5. Dimensi Empathy (Empati) terhadap Kualitas Pelayanan di BMT Al-Ishlah ... 59

BAB V PENUTUP ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 66

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Sebelumnya ... 18

Tabel 2 Jenis Kelamin Responden ... 39

Tabel 3 Pendidikan Responden ... 40

Tabel 4 Pekerjaan Responden ... 31

Tabel 5 Lama menjadi Nasabah ... 42

Tabel 6 Tanggapan Responden tentang Penampilan Petugas ... 43

Tabel 7 Tanggapan Responden tentang ruangan pelayanan bersih ... 44

Tabel 8 Tanggapan Responden tentang petugas menggunakan tanda pengenal ... 44

Tabel 9 Tanggapan Responden tentang kelengkapan fasilitas ruangan ... 45

Tabel 10 Tanggapan Responden tentang tempat parkir yang luas ... 46

Tabel 11 Tanggapan Responden tentang penerimaan cepat dan tepat ... 46

Tabel 12 Tanggapan Responden tentang pelayanan cepat dan tepat ... 47

Tabel 13 Tanggapan Responden tentang penjelasan pembiayaan ... 48

Tabel 14 Tanggapan Responden tentang sikap siap melayani ... 49

Tabel 15 Tanggapan Responden tentang menjawab pertanyaan nasabah ... 49

Tabel 16 Tanggapan Responden tentang berada di tempat saat di butuhkan ... 50

(17)

xvi

bertransaksi ... 51

Tabel 18 Tanggapan Responden tentang tentang informasi petugas mengenai produk pembiayaan ... 51

Tabel 19 Tanggapan Responden tentang kerahasiaan data nasabah ... 52

Tabel 20 Tanggapan Responden tentang petugas memberi perhatian ... 53

Tabel 21 Tanggapan Responden tentang petugas adil ... 54

Tabel 22 Tanggapan Responden tentang petugas bersahabat ... 54

Tabel 23 Tanggapan Responden mengenai dimensi tangible ... 55

Tabel 24 Tanggapan Responden mengenai dimensi reliability ... 56

Tabel 25 Tanggapan Responden mengenai dimensi responsiveness ... 57

Tabel 26 Tanggapan Responden mengenai dimensi assurance ... 58

(18)

1

Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

yaitu memerima simpanan uang, meminjamkan uang dan jasa pengiriman uang.

Dalam sejarah perekonomian kaum muslim. Fungsi - fungsi bank telah dikenal

sejak jaman rasulullah SAW. Fungsi - fungsi tersebut adalah menerima titipan

harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dankeperluan bisnis, serta

melakukan pengiriman uang. (Hosen, 2008 : 95).

Menurut undang – undang No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah

adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usaha.

Persaingan di dalam industri perbankan yang semakin meningkat baik

dalam hal penyediaan produk maupun pelayanannya, menunjukkan semakin

banyak pula tuntutan masyarakat yang harus mampu dipenuhi oleh dunia

perbankan. Untuk mempertahankan pasar, setiap bank menawarkan produk dan

pelayanan yang handal dan hampir semua kegiatannya tidak berbeda. Karena itu,

agar suatu bank dapat tampil beda dan memenangkan persaingan, bank harus

memiliki pelayanan yang lebih baik dari yang lain dengan cara meningkatkan

kualitas layanan di lembaga keuangan tersebut.

Pada industri jasa, pelayanan merupakan kunci sukses dalam keberhasilan

(19)

Moenir dalam bukunya bahwa pelayanan merupakan salah satu

serangkaian kegiatan, juga merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan

berlangsung secara rutin dan bersinambungan yang meliputi seluruh kehidupan

orang dalam bermasyarakat. Sedangkan yang dimaksud pelayanan umum adalah

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak lain yang ditujukan guna untuk

memenuhi kepentingan orang banyak. (Moenir, 2001:17)

Pada penelitian Nugroho dkk (2013) menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan dari variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik,

kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap tingkat kepuasan

nasabah. Dalam penelitian Pribadi dkk (2007), hasil analisis menunjukkan bahwa

dimensi fisik dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah;

intangible assetdalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah

dan kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Dari sini kita dapat

mengetahui bahwa adanya layanan yang baik dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan nasabah yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. (Dewi dan

Moses, 2015)

Lembaga keuangan mikro di dunia terus mengalami perkembangan yang

sangat pesat. Berdasarkan data yang di publikasikan Microcredit Summit

Campaign tahun 2012, sebanyak 1.746 Program Pembiayaan Mikro telah

dilakukakn dan mencapai 169 juta klien pada tahun 2012 di kawasan Asia-Pasifik

saja. Kawasan ini memang merupakan kawasan yang paling banyak menerima

program pembiayaan mikro, disamping karena jumlah penduduknya banyak juga

(20)

diberikan Institusi Keuangan Mikro atau micro finanace institution (MFI)

mencapai 68,8 persen, dengan kata lain dari sekitar 182,4 juta penduduk miskin

dikawasan tersebut, 125,53 yang mendapat akses dalam program pembiayaan

mikro. Perkembangan menarik juga terjadi di Indonesia di mana dengan semakin

maraknya perkembangan lembaga keuangan mikro maka bank-bank umum juga

mulai terjun memberikan pelayanan kredit mikro. (Jurnal Buletin Studi Ekonomi,

Agustus 2003 dalam Lasmiatun, 2015:16).

Kehadiran lembaga keuangan mikro pada intinya membuka peluang

partisipasi warga masyarakat miskin dalam proses produksi dan distribusi, serta

perancang jalannya proses produksi dan distribusi. Lembaga Keuangan Mikro

Syariah (LKMS) adalah salah satu penopang perekonomian Indonesia yang

menyediakan alternatif pembiayaan terhadap usaha mikro dan kecil, dan sangat

diharapkan dapat membantu dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. LKMS

memiliki sejumlah karakteristik dan mekanisme operasional yang berbeda dari

lembaga keuangan pada umumnya. Lembaga keuangan mikro syariah memiliki

peranan besar menstimulasi bergeraknya sektor riil dan sektor moneter di

kalangan perusahaan kecil. Sinergi dua sector ini membawa implementasipada

penerapan nilai keadilan. (Muhammad, 2009:88)

Tema Besar pada penelitian ini adalah membumikan peran Lembaga

Keuangan Mikro Syariah dalam Menghadapi MEA demi terwujudnya

kesejahteraan masyarakat yang damai bermartabat. Dengan kualitas pelayanan

yang baik yang diberikan unit pembiayaan terhadap lembaga keuangan mikro

(21)

Penelitian sebelumnya tentang pelayanan dengan menggunakan metode

Servqual, sudah di lakukan oleh Dewi Aprilia Kurniawati dan Moses Laksono

Singgih (2015), Arie Angga Lubis dan Febri Yuliani (2014), Wibowo, Suroso,

Suliyanto (2013), Hetty Rohayani. AH dan Afrizal. J (2012), Dini Ratih Priyanti

(2009).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati dan Singgih (2015),

dengan judulIntegrasi Servqual, IPA Dan QFD Sebagai Sarana Peningkatan

Kualitas Pelayanan Unit Pembiayaan Di Bank Syariah. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Keseluruhan atribut dari servqual memiliki nilai gap skor

servqual yang bernilai negatif, artinya nasabah belum merasa puas dengan

pelayanan unit pembiayaan KPR Bank Syariah. Berdasarkan analisa hasil IPA

terdapat 5 atribut yang termasuk dalam kuadran A yaitu atribut yang dirasa oleh

nasabah penting untuk diperbaiki.

Penelitian oleh Lubis dan Yuliani (2014), dengan judul Kualitas

Pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi Kasus Pengiriman Pos Express di

Kantor Pos Pekanbaru 28000). Pelayanan pengiriman Pos Express di PT. Pos

Indonesia (Persero) Kantor Pos Pekanbaru 28000 secara keseluruhan dilihat dari

lima dimensi kualitas pelayanan yaitu: Tangible, Reliability, Responsiveness,

Assurance, dan Empathy sudah menunjukkan kategori baik/berkualitas, namun

masih ada sebagian kecil yang dianggap belum optimal.

Penelitian oleh Wibowo, Suroso, Suliyanto (2013), dengan judul Analisis

Kualitas Pelayanan Jasa Pembiayaan Yang Mempengaruhi Kepuasan Mitra

(22)

Penelitian ini bertujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi kualitas

pelayanan yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

empaty yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih jasa pembiayaan. Alat

analisis yang digunakan adalah analisis faktor, analisis kepausan konsumen dan

importance performance analysis. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Faktor

kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (2) Tingkat

kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh

perusahaan adalah berkisar antara 61,76 persen – 87,15 persen. (3) Atribut yang

tergabung dalam variabel reliability berada dalam kuadran A yang berarti atribut

tersebut yang belum memenuhi harapan konsumen, sehingga membuat konsumen

merasa belum puas.

Penelitian oleh Rohayani dan Afrizal (2012), dengan judul Analisis

Kualitas Pelayanan Dengan Metode Servqual Dan AHP Pada Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muaro Jambi. Hasil penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa nilai sevqual yang didapat dalam keadaan negatif

artiya dimensi-dimensiyang bernilai negatif tersebut perlu ditingkatkan lagi

kualitas pelayanannya, sedangkan dengan metode AHP didapat hasil kualitas

pelayanan tertinggi bobotnya ada pada kriteria emphaty.

Dalam hal ini, saya sebagai peneliti ingin lebih memfokuskan pada

bagaimana Pelayanan yang di lakukan oleh Unit Pembiayaan pada Lembaga

Keuangan Mikro Syariah. Terkait dengan metode servqual beserta atribut-atribut

(23)

Dari uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian ini, “ANALISIS

KUALITAS PELAYANAN PEMBIAYAAN PADA BMT AL-ISHLAH

SALATIGA”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah Salatiga

berdasarkan dimensi tangible?

2. Bagaimana kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah Salatiga

berdasarkan dimensi realibility?

3. Bagaimana kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah Salatiga

berdasarkan dimensi responsiveness?

4. Bagaimana kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah Salatiga

berdasarkan dimensi assurance?

5. Bagaimana kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah Salatiga

berdasarkan dimensi emphaty?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah

Salatiga berdasarkan dimensi tangible

2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah

Salatiga berdasarkan dimensi realibility.

3. Untuk mengetahui kualitas pelayanan pembiayaan BMT Al-Ishlah Salatiga

berdasarkan dimensi responsiveness.

4. Untuk mengetahui kualitas pelayanan pembiayaan pada BMT Al-Ishlah

(24)

5. Untuk mengetahui kualitas pelayanan pembiayaan BMT Al-Ishlah Salatiga

berdasarkan dimensi emphaty

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.

b. Guna menambah pengetahuan sebagai bekal agar dapat menerapkan

ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dengan praktek yang

sesungguhnya.

c. Untuk mengetahui secara langsung kualitas pelayanan pembiayaan pada

Lembaga Keuangan Mikro Syariah

2. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

a. Memperkaya literatur penelitian tentang kualitas pelayanan pembiayaan

pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah

b. menambah wawasan bagi mahasiswa. Khususnya mahasiswa FEBI

IAIN Salatiga program studi Perbankan Syariah

c. Serta sebagai sarana untuk menjalin kerjasama antara lembaga IAIN

dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah lainnya.

3. Bagi Perusahaan

a. Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi Lembaga Keuangan Mikro Syariah untuk mempertahankan dan

mengembangkan kenerja pelayananya di masa akan datang.

(25)

4. Bagi Pembaca

Menambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk

mengetahui lebih lanjut akan kualitas pelayanan pembiayaan pada

Lembaga Keuangan Mikro Syariah

E. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

jenispenelitiandeskriptif kualitatif, prosedurpenelitian yang menggunakan

data deskiptif. Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan

untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung

saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi

atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan

suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau

menggunakan angka-angka.

2. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara

langsung oleh peneliti dari lapangan.

1) Angket (questionere) Angket adalah daftar pertanyaan yang akan

diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon

sesuai dengan permintaan pengguna.

2) Wawancara (interview) Wawancara adalah metode atau cara

(26)

menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dan

berwenang dalam bidangnya atau bahkan orang yang berperan

aktif maupun pasif dalam bidang tersebut.

3) Pengamatan (Observation) Pengamatan adalah metode

pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung diobjek penelitian.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data yang diperoleh

secara tidak langsung atau informasi-informasi yang berkaitan dengan

penelitian ini. Data ini diperoleh oleh peneliti dari studi kepustakaan

sepeti jurnal, majalah, buku, data statistik, dan internet.

3. Teknik Pengambilan Data

a. Pengamatan (Observasi)

Peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian untuk melihat dan

memperhatikan atau mengamati serta mengumpulkan informasi

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara langsung kepada pihak divisi bagian Pembiayaan

pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah, yaitu dengan melakukan

tanya jawab langsung terhadap objek penelitian. Hal ini dilakukan

untuk memperoleh data-data yang berhubungan erat dengan masalah

(27)

c. Angket (questionere)

Menggunakan Kuesioner atau daftar pertanyaan yang dibagikan ke

responden yang di anggap mampu memberikan kriteria tentang

Pelayanan Pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah

d. Dokumentasi

Berupa brosur, formulir, laporan data dan data lain dari pihak

BMT yang berhubungan dengan objek penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab yang terdiri dari beberapa sub

bab yang dapat di uraikan kembali. Sistematika penulisan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari hal-hal yang berkaitan dan berhubungan

dengan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,Penelitian

Terdahulu, Pengumpulan Data dan Sistematika Penelitian.

Bab II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentanglandasan teori yang meliputi

telaah pustaka berdasarkan penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya dan kerangka teoritik mengenai

konsep kualitas pelayanan, konsep pembiayaan, konsep

(28)

Bab III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pada Bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum

BMT Al Ishlah Salatiga yang menjelaskan menegnai

laporan objek yang berisi sejarah berdirinya BMT Al

Ishlah Salatiga, visi dan misi, struktur organisasi,Job

Description, Produk-produk BMT Al-Ishlah.

Bab IV : ANALISIS DATA

Pada Bab ini berisikan tentang hasil penelitiandan

pembahasan menguraikan tentang hasil penelitian yang

telah dilakukan dan pembahasan permasalahan yakni

mengenai kualitas pelayanan pembiayaan pada lembaga

keuangan mikro syariah.

BAB V : PENUTUP

Bab kelima ini merupakan bab penutup yang memuat

kesimpulan dari semua pembahasan dan sekaligus jawaban

dari permasalahan yang di kaji. Bab ini meliputi

(29)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini, penyusun sejauh ini belum menemukan satu

karyapun yang khusus membahas tentanganalisis kualitas pelayanan pembiayaan

pada lembaga keuangan mikro syariah pada BMT Al-Ishlah. Untuk itu penulis

membandingkan literatur-literatur maupun dari penelitian yang sekiranya hampir

sama:

1. Kurniawati dan Singgih (2015) dengan judul Integrasi Servqual, IPA Dan

QFD Sebagai Sarana Peningkatan Kualitas Pelayanan Unit Pembiayaan Di

Bank Syariah. Lokasi berada disalah satu cabang Bank Umum Syariah yang

ada di Surabaya yang selanjutnya akan disebut sebagai Bank Syariah. Bank

Syariah Cabang Surabaya ini pada awalnya merupakan Unit Usaha Syariah

dari perusahaan induknya dan pada tahun 2010 perusahaan ini melakukan

spin off. Bank Syariah memiliki 5 Kantor Cabang Pembantu yang ada di Jalan

Diponegoro Surabaya, Jalan Rajawali Surabaya, Mojokerto, Gresik, dan

Sidoarjo. Waktu penelitian dilakukan adalah pada 11 Desember 2014 hingga

11 Februari 2015. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan

responden sebanyak 109 kuesioner. Metode yang dilakukan untuk uji

validitas adalah menggunakan Product Momen Pearson. Hasil

perhitungannya dinyatakan dengan korelasi Pearson, dimana korelasi

pearsoni ni mengukur adanya hubungan linier antar atribut. Jika atribut tidak

valid, r hitung lebih kecil dari r tabel, maka tidak diikutkan lagi dalam analisa

(30)

a) Keseluruhan atribut dari servqual memiliki nilai gap skor servqual yang

bernilai negatif, artinya nasabah belum merasa puas dengan pelayanan

unit pembiayaan KPR Bank Syariah.

b) Berdasarkan analisa hasil IPA terdapat 5 atribut yang termasuk dalam

kuadran A yaitu atribut yang dirasa oleh nasabah penting untuk

diperbaiki yaitu “Ketika pihak bank menjanjikan sesuatu maka akan

dilakukannya”, “Ketika anda mempunyai masalah maka pihak bank akan

menunjukkan ketertarikan untuk menyelesaikannya”, “Pihak bank akan

memberikan pelayanan yang baik pertama kali”, “Karyawan bank

memberikan pelayanan tepat disaat nasabah membutuhkannya”,

“Karyawan bank memberikan pelayanan secara cepat kepada nasabah”.

Dengan atribut yang memiliki nilai absolute weight and percent dari

customer requirement tertinggi adalah “Ketikapihak bank menjanjikan

sesuatu maka akan dilakukannya”. Hal ini menunjukkan bahwa

memenuhi janji mengenai fasilitas layanan yang akan diberikan

merupakan prioritas utama bagi nasabah.

c) Berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen didapatkan 11 respon

teknis. Respon teknis tersebut adalah “Verifikasi nasabah telah dilakukan

dengan teliti”, “Data nasabah lengkap dan sesuai checklist”, “Selalu

memberi salam”, “Selalu memperkenalkan diri terlebih dahulu”,

“Pelatihan standar pelayanan untuk karyawan”, “Berpenampilan rapi”,

“Meja kerja rapi”, “Fasilitas gedung lengkap dan nyaman”, “Memahami

(31)

yang baik dengan unit terkait”. Dari sebelas respon teknis tersebut,

“Memahami produk-produk bank” memiliki nilai absolute weightand

percent yang tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa respon teknis adalah

prioritas respon teknis yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh

karyawan.

2. Lubis dan Yuliani (2014) dengan judul Kualitas Pelayanan PT. Pos

Indonesia (Persero) (Studi Kasus Pengiriman Pos Express di Kantor Pos

Pekanbaru 28000). Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian yang

menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah peristiwa-peristiwa atau fenomena

yang terjadi di lapangan termasuk perilaku dan sikap subyek/aktor yang

diteliti. Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka peneliti

mengumpulkan data atau informasi dari informan kunci (key informan) sesuai

dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan. Dari informan kunci inilah

kemudian dilanjutkan mencari dan mengumpulkan data atau informasi dari

para informan berikutnya dengan menggunakan teknik “snowball sampling

atau bola salju yang menggelinding semakin lama semakin besar. Hasil

Pelayanan pengiriman Pos Express di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos

Pekanbaru 28000 secara keseluruhan dilihat dari lima dimensi kualitas

pelayanan yaitu: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan

Empathy sudah menunjukkan kategori baik/berkualitas, namun masih ada

(32)

3. Wibowo, Suroso, Suliyanto (2013) dengan judul Analisis Kualitas

Pelayanan Jasa Pembiayaan Yang Mempengaruhi Kepuasan Mitra Usaha

Pada Pt Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Purwokerto.Objek

penelitian ini adalah mitra usaha PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Cabang Purwokerto. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus

dengan metode survei tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan mitra

usaha pada PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Purwokerto.

Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Adira Dinamika Multi Finance

Tbk Cabang Purwokerto. Sumber data menggunakan Data Primer dan Data

Sekunder. Metode pengumpulan data dengan Kuesioner dan Observasi .

Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah mitra usaha pada PT Adira

Dinamika Multi Finance Tbk akhir tahun 2004. Penelitian ini berujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi kualitas pelayanan yang

terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empaty yang

dipertimbangkan konsumen dalam memilih jasa pembiayaan. Alat analisis

yang digunakan adalah analisis faktor, analisis kepuasan konsumen dan

importance performance analysis. Kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Faktor

kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen 2. Tingkat

kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh

perusahaan adalah berkisar antara 61,76 persen – 87,15 persen. 3. Atribut

yang tergabung dalam variabel reliability berada dalam kuadran A yang

berarti atribut tersebut yang belum memenuhi harapan konsumen, sehingga

(33)

4. Rohayani dan Afrizal (2012) dengan judul Analisis Kualitas Pelayanan

Dengan Metode Servqual Dan AHP Pada Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Muaro Jambi. Tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui indikator kualitas layanan yang menjadi prioritas untuk

ditingkatkan kualitas layanannya dengan menggunakan metode servqual.

Variabel penelitian terdiri dari variable terikat yaitu tingkat kepuasan

pelanggan dan variable bebas yaitu Tangibles, Reability, Responsivenes,

Assurance, Emphathy. Pengumpulan data diperoleh melalui kuisioner dari

jawaban responden. Analisa data menggunakan metode Servqual dengan

pembobotan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process. Hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai servqual yang didapat dalam

keadaan negatif artiya aspek-aspek yang bernilai negatif tersebut perlu

ditingkatkan lagi kualitas pelayanannya, sedangkan dengan metode AHP

didapat hasil kualitas pelayanan tertinggi bobotnya ada pada kriteria

yang diberikan Bank Permata Syariah dengan yang diharapkan oleh

nasabah. Kesenjangan terjadi pada semua dimensi kualitas pelayanan,

(34)

(Reliability), Fisik Nyata (Tangible), Empati (Emphaty), dan Daya

Tanggap (Responsiveness).

b. Tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan oleh Bank

Permata Syariah secara keseluruhan dinilai baik atau telah sesuai antara

persepsi dan harapan nasabah selama ini. Hal ini tercermin dari hasil

analisis antara kinerja dengan tingkat kepentingan nasabah yang

memberikan hasil sebesar 84,05%.

c. Variabel yang menjadi prioritas utama pada masing-masing dimensi

adalah sebagai berikut :

1) Pemenuhan Prinsip Syariah, dimana yang menjadi prioritas utama

adalah memberikan informasi yang akurat dan terbaru kepada

nasabah.

2) Keyakinan, harus memprioritaskan keterampilan karyawan dalam

menangani keluhan nasabah.

3) Keandalan, harus memprioritaskan keseriusan dalam memproses

pemberian pembiayaan kepada nasabah.

4) Fisik nyata, yang menjadi prioritas utama adalah keberadaan tempat

parkirsebagai sarana penunjuang bagi nasabah cukup luas dan jaminan

keamanan.

5) Dan daya tanggap, yang menjadi prioritas utama adalah kecepatan

karyawan dalam melayani transaksi nasabah. Atribut-atribut yang

terdapat dalam kuadran ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi

(35)

demikian sangat perlu untuk diperbaiki oleh pihak manajemen di

waktu yang akan datang.

Tabel 1

Penelitian Sebelumnya

Peneliti Judul Metodologi Variabel Hasil

Dewi Aprilia

- Keseluruhan atribut

dari servqual

- Pelayanan pengiriman

(36)

Wibowo,

berkisar antara 61,76 persen – 87,15 persen;

(3) Atribut yang

tergabung dalam

variabel reliability

berada dalam kuadran A yang berarti atribut

(37)

Dini Ratih terdapat kesenjangan

antara kualitas

Menurut Khotler (dalam Hasibuan, 1996: 192) pelayanan adalah setiap

kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh satu pihak kepada pihak

lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat

pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat di kaitkan dengan

(38)

Pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa dari satu pihak ke pihak

lainnya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara

ramah tamah, adil, cepat, tepat, dan etika yang baik sehingga memenuhi

kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerimanya. ( Hasibuan, 1996: 193)

Menurut Arif (dalam Nasuha, 2011) Pelayanan pada dasarnya adalah

kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada

konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Adapun

karakteristik yang harus dimiliki oleh petugas bank dalam melakukan

pelayanan kepada nasabah, diantaranya adalah :

a) Tidak melakukan perbuatan tercela

b) Memegang teguh amanah

c). Menjaga nama baik bank dan nasabah

d). Beriman dan mempunyai rasa tanggung jawab moral

f). Sabar tapi tegas dalam menghadapi permasalahan, seperti keluhan

nasabah

g). Memiliki integritas, artinya bertindak jujur dan benar

h). Manners, artinya tidak egois, disiplin dan tidak kasar.

Adanya Pelayanan yang baik atau pelayanan prima sebagai alat

utama dalam strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan. Tujuan

pelayanan prima sendiri adalah upaya mempertahankan nasabah agar tetap

loyal untuk menggunakan produk jasa yang di tawarkan oleh Perbankan.

(39)

1) Layanan prima adalah pelayanan yang sangat baik dan melampaui

harapan pelanggan/nasabah.

2) Layanan prima adalah pelayanan yang memiliki ciri khas

kualitas (quality nice). Ciri khas kualitas yang baik meliputi

kemudahan, kecepatan, ketepatan, kehandalan, dan

3) Layanan prima adalah pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi

dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan setiap saat,

secara konsisten dan akurat (handal)

4) Layanan prima adalah pelayanan yang memenuhi kebutuhan

praktis (pratical needs), kebutuhan emosional (emotional needs)

2. Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan suatu pernyataan tentang sikap,

hubungan yang dihasilkan dari perbandingan antara ekspektasi (harapan)

dengan kinerja(hasil) (Usmara, 2003:231). Definisi lain kualitas pelayanan

adalah ukuran sejauhmana suatu pelayanan yang diberikan dapat memenuhi

harapan pelanggan(Assegaff, 2009:173).

Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginanpelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapanpelanggan (Tjiptono, 2006:59)

Menurut Tjiptono (2006:59), kualitas pelayananadalah tingkat

keunggulanyang diharapkan dan pengendalian atas tingkatkeunggulan

tersebut untukmemenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada “dua

(40)

perceived service ataukualitas jasa yang diharapkan dan kualitas jasa yang

diterima atau dirasakan.

Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang

diharapkan,maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa

yang diterimaatau dirasakan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas

jasa dipersepsikansebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang

diterima lebih rendahdaripada yang diharapkan maka kualitas jasa

dipersepsikan sebagai kualitasyangburuk.Kualitas harus dimulai dari

kebutuhan pelanggan dan berakhir padapersepsi pelanggan. Hal ini berarti

bahwa citra kualitas yang baik bukanberdasarkan sudut pandang atau

persepsi pihak penyedia jasa, melainkanberdasarkan sudut pandang atau

persepsi pelanggan. Pelangganlah yangmenentukan berkualitas atau

tidaknya suatu pelayanan jasa. Dengan demikianbaik tidaknya kualitas jasa

tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalammemenuhi harapan

pelanggannya secara konsisten.

3. Pengertian Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa

Menurut Parasuraman, Berry dan Zeithaml (dalam Kartajaya,

2009: 9) untuk menganalisis sejauh mana tingkat layanan yang diberikan

kepada pelanggan. Service Quality (Servqual) adalah salah satu konsep

layanan perusahaan yang dapat diandalkan untuk bertahan ditengah

persaingan yang semakin ketat. Servqual terdiri dari lima elemen, yaitu:

(41)

Dimensi yang menggambarkan segala sesuatu yang bersifat Tangibel

dan memengaruhi kualitas layanan kepada pelanggan seperti kerapihan

tempat kerja, kelengkapan fasilitas bagi pelanggan dan penampilan fisik

staff.

b. Dimensi Reliablity

Dimensi yang menggambarkan kemampuan perusahaan

memberikan layanan secara akutrat kepada pelanggan.

c. Dimensi Respponsiveness

Dimensi yang menggambarkan bentuk tindakan yang responsif dan

tepat waktu pada pelanggan. Seperti keingintahuan terhadap kesulitan

yang dihadapi pelanggan, kesanggupan dan jenis bantuan yang dapat

diberikan ke pelanggan.

d. Dimensi Assurance

Dimensi yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menumbuhkan kepercayaan dimata pelanggan melalui keramahan dan

pengetahuan staff dalam melayani.

e. Dimensi Empathy

Dimensi yang menggambarkan perhatian perusahaan kepada

pelanggannya.

Agar perusahaan dapat menyajikan kualitas jasa yang sesuai dengan

harapan konsumen, maka seharusnya dijaga agar:

a. Persepsi atau pemahan manajemen terhadap harapan konsumen itu

(42)

b. Perumusan spesifikasi kualitas jasa yang akan dihasilkan perusahaan

sesuai dengan persepsi manajemen.

c. Apa yang dipublikasikan (sifat atau kualitas jasa) sesuai dengan

spesifikasi yang benar.

d. Kualitas jasa yang dihasilkan yang disampaikan kepada konsumen

sesuai dengan spesifikasi yang benar.

e. Hasilnya, kualitas jasa yang disampaikan kepada konsumen sesuai

dengan harapan konsumen.

4. Pengertian Pembiayaan

a. Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain,

pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk investasi yang

telah direncanakan. (Muhammad, 2005: 17)

b. Pasal 1 ayat (25) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, menyatakan: “Pembiayaan

adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu

berupa:

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittmlik.

3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

(43)

4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.

c. Pembiayaan adalah pemberian fasilitaspenyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihakyang merupakan defisit unit (Antonio, 2001: 16)

5. Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)

a. Pengertian

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Lembaga keuangan yang

khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan

pemberdayaan masyarakat baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam

usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat. Pengolahan simpanan,

maupun pemberian konsultasi pengembangan usaha yang semata-mata

mencari keuntungan.

b. Kegiatan Usaha LKM

1) Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan

pemberdayaan masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan

dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan

Simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

2) Kegiatan usaha yang dapat dilakukan secara konvensional atau

berdasarkan Prinsip Syariah.

3) LKM dapat melakukan kegiatan berbasis fee sepanjang tidak

bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan di sektor jasa

(44)

c. Tujuan LKM:

1)Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat;

2) Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas

masyarakat; dan

3) Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

terutama masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah.

(45)

28 BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan BMT Al – Ishlah

Suatu badan usaha apapun baik suatu bank besar, bank kecil, koperasi,

perusahaan besar, perseroan terbatas dan lain sebagainya pasti mempunyai

legalitas atau keabsahan suatu usaha. Karena hal itu sangat penting bagi

berlangsungnya kegiatan operasional suatu usaha dan memperlancar kerja suatu

usaha. Dan bila suatu tidak mempunyai legalitas atau suatu bukti perijinan

mendirikan suatu usaha oleh pemerintah maka usaha tersebut akan kena sanksi

dan ditutup oleh lembaga yang terkait (Pemerintah).

Oleh sebab itu, BMT Al – ISHLAH Salatiga berdiri sejak tanggal 10

September 1998.Terletak di jalan Pattimura 15B Salatiga.BMT ini masih tetap

berdiri hingga sekarang.Bermula dari keinginan organisasi – organisasi Islam

yang ada di ruang lingkup Salatiga.BMT Al – ISHLAH berdiri dibawah naungan

Depatemen Koperasi dan berbadan hukum KSU Al – Ishlah 518/030/BHVI/2004

yang bergerak dalam sektor simpan pinjam yang berorientasi pada masyarakat

menengah kebawah yang telah disetujui oleh bapak Ir. Husnani,.

BMT Al – ISHLAH juga mengantongi Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) 02.253.366.5.505.000 untuk menjalankan kegiatan usahanya

(perdagangan barang dan jasa), dalam bidang kelembagaan, bidang usaha

(46)

B. Visi dan Misi

1. Visi

“ Menjalin kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan kepuasan

anggota menjadi prioritas kami “

2. Misi

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan memajukan

lingkunga pada umumya

b. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota

dengan prinsip syariah

c. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan menyimpan

d. Menumbuhkan usaha – usaha produktif anggota

e. Memperkuat posisi tawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi para

(47)

C. Struktur Organisasi BMT Al – Ishlah

Adapun struktur organisasi BMT AL – ISHLAH adalah sebagai berikut :

(48)

D. Penjabaran Tugas Dan Wewenang

1. Ketua

a. Memimpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus.

b. Memimpin rapat bulanan pengurus dengan manajemen.

c. Menilai kinerja bulanan dan kesehatan BMT.

d. Melakukan pembinaan kepada pengelola.

e. Ikut menandatangani surat – surat berharga serta surat – surat lain yang

bertalian dengan penyelenggaraan keuangan BMT.

f. Menjalankan tugas – tugas yang diamanahkan oleh anggota BMT

sebagaimana tertuang dalam ADART BMT.

2. Sekretaris

a. Membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari rapat

anggota dan rapat pengurus.

b. Bertanggungjawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat

diadakan sesuai ADART.

c. Memberikan catatan keuangan BMT dari pengelola.

d. Memverivikasi dan memberikan saran pada ketua tentang berbagai

situasi dan perkembangan BMT.

3. Bendahara

a. Bersama manager operasional memegang rekening bersama di Bank

terdekat.

b. Bertanggung jawab mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi

(49)

4. Dewan Pengawas

a. Memastikan produk dan jasa BMT sesuai dengan Syariah. Menelaah dan

mengesahkan setiap spesifikasi produk penghimpunan maupun produk

penyaluran dana.

b. Memastikan tata laksana manajemen danpelayanan sesuai dengan

Syariah.

c. Membantu manajemen dalam pembinaan Aqidah, Syariah, dan Akhlak

manajemen para staff BMT.

d. Mengidentifikasi berbagai bentuk pelanggaran Syariah.

e. Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan dan

membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan konsisten

bermuamalah secara Islam melalui wadah BMT.

f. Membantu terlaksananya pendidikan anggota yang dapat meningkatkan

kualitas Aqidah, Syariah, dan Akhlak anggota.

5. Manajer

a. Memimpin operasional BMT sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum

yang digariskan oleh pengurus.

b. Membuat rencana kerja tahunan, bulanan, dan mingguan, yang meliputi :

1) Rencana pemasaran

2) Rencana pembiayaan

3) Rencana biaya operasi

4) Rencana keuangan

(50)

c. Membuat kebijakan khusus sesuai dengan kebijakan umum yang

digariskan oleh pengurus.

d. Memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilakukan oleh stafnya.

e. Membuat laporan bulanan dan tahunan kesehatan BMT serta

mendiskusikannya dengan pengurus, yang berupa :

1) Laporan pembiayaan baru

2) Laporan perkembangan pembiayaan

3) Laporan keuangan, neraca, dan laba rugi

4) Laporan kesehatan BMT

5) Membina usaha anggota BMT, baik perorangan maupun kelompok

6. Teller

a. Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar (kasir).

b. Menerima, menghitung uang, dan membuat bukti penerimaan.

c. Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer.

d. Melayani pengambilan tabungan.

e. Membuat kas harian.

f. Setiap awal dan akhir jam kerja menghitung uang yang ada.

7. Marketing

a. Bertanggungjawab kepada manajer atas tugas – tugasnya memasarkan

produk dan jasa yang dimiliki BMT.

b. Melakukan penagihan kepada nasabah yang terlambat membayar

pembiayaan.

(51)

E. Produk – Produk BMT Al- Ishlah 1. Simpanan

BMT AL ISHLAH dalam melakukan usaha menghimpun dana dari

masyarakat berupa simpanan mempunyai beberapa jenis usaha sebagai

berikut :

a. Simpanan berjangka (3, 6, 12, 24 bulan)

Yaitu simpanan berdasarkan kaidah syariah mudhorobah al

muthlaqoh, dimana mudharib memberikan kepercayaan kepada BMT

AL ISHLAH untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam

bentuk pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada

anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari pembiayaan

dibagi antara anggota dan BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang

disepakati di awal.Pembukaan rekening minimal Rp 1.000.000,-

b. Simpanan Sukarela,

Yaitu simpanan anggota selain simpanan pokok khusus, simpanan

pokok dan simpanan wajib.Simpanan Sukarela dapat disetor dan ditarik

sesuai dengan perjanjian yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

dan aturan khusus BMT. Setoran awal Rp 10.000,-

c. Simpanan Idul Fitri,

Yaitu simpanan dana dengan akad wadiah yad dhomanah yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari raya Idul Fitri. Setoran awal

(52)

d. Simpanan Qurban,

Yaitu simpanan yang diperuntukan untuk keperluan pembelian

hewan Qurban, penarikan dilakukan satu kali menjelang Idul Adha.

Simpanan ini menggunakan prinsip mudhorobah muthlaqoh sehingga

mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20% (bagi

mitra) dan 80% (bagi BMT). Setoran awal minimal Rp 25.000

e. Simpanan Nikah

Yaitu Simpanan dana yang diperuntukkan bagi kalangan kaum

muda yang merencanakan untuk menikah. Penarikan dilakukan satu

kali penarikan satu bulan menjelang pernikahan. Setoran minimal Rp

25.000,-

f. Simpanan Pendidikan

Di peruntukkan untuk mempersiapkan rencana pendidikan

anak-anak dalam meraih pedidikan yang setinggi-tingginya. Setoran minimal

Rp 10.000,-

g. Arisan sejahtera.

Arisan sejahtera dapat memberikan kemudahan bagi anggota untuk

menyalurkan keuangannya dengan baik, karena uang yang dibayarkan

saat arisan sama dengan menabung.

Ketentuan arisan sejahtera :

1) Peserta arisan adalah yang telah mendaftarkan diri di BMT AL

(53)

2) Menyetor arisan sebesar Rp 100.000,00 tiap bulan untuk

pengundian

3) Penyelenggaraan arisan selama 15 bulan

4) Pengundiaan arisan pada tanggal 16 setiap bulan di kantor BMT

AL ISHLAH untuk satu orang pemenang dengan disaksikan

peserta arisan.

5) Peserta arisan (yang mendapatkan undian) mendapatkan uang

sebesar 1.500.000,00 setelah lunas setor setiap bulan.

h. Talangan Haji, yaitu membantu mewujudkan niat suci ibadah haji dan

umroh, pembayarannya pun mudah, murah dan sesuai Syariah. Yaitu

dengan menyetorkan dana minimal Rp. 5.000.000,00

i. Jasa Pembayaran rekening listrik, telepon dan PDAM. Memudahkan

nasabah dalam pembayaran rekening listrik dan telepon, listrik dan

PDAM setiap bulan.

Adapun syarat pembukaan tabungan/ simpanan :

1) Mengisi formulir pendaftaraan

2) Menyerahkan fotokopi identitas yang masih berlaku

3) Menyerahkan Setoran awal sesuai dengan jenis tabungan /

(54)

2. Pembiayaan

BMT AL ISHLAH dalam menyalurkan dana kepada masyarakat berupa

pembiayaan yang mempunyai beberapa jenis usaha sebagai berikut:

a. Pembiayaan murabahah, yaitu akad jual beli atas barang tertentu dalam

transaksi jual beli tersebut, penjual menyebutkan dengan jelas barang

yang diperjual belikan termasuk harga pembelian dan keuntungan yang

di ambil. Sedangkan murobahah dalam teknis perbankan adalah akad

jual beli antara BMT dengan nasabah.

b. Pembiayaan musyarokah, yaitu pembiayaan sebagian dari modal usaha,

dimana pihak BMT dapat dilibatkan dalam manajemennya. Modal yang

disetor dapat berupa uang, barang perdagangan, properti dan

barang-barang yang dapat dinilai dengan uang

c. Pembiayaan mudhrobah, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada

nasabah sebagai modal kerja dan nasabah bertindak sebagai pengelola

usaha (untuk nasabah yang ingin berwirausaha)

d. Pembiayaan Ijarah, yaitu akad sewa suatu barang antara BMT dengan

nasabah dimana nasabah diberi kesempatan untuk membeli obyek sewa

pada akhir akad atau dalam dunia usaha dikenal dengan nama finleasance

lease, harga sewa dan harga beli ditetapkan bersama di awal perjanjian.

e. Pembiayaan Salam, pembiayaan ini di aplikasikan dalam pembiayaan

jangka pendek untuk produksi argobisnis industri jenis lainya.

f. Pembiayaan istishna, pembiayaan ini di aplikasikan dalam pembiayaan

(55)

pelaksanannya pembiayaan Istishna dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu pihak produsen ditentukan oleh pihak BMT atau pihak produsen di

tentukan oleh nasabah, pelaksanaan dari salah satu dari dua cara tersebut

harus ditentukan dimuka dalam akad oleh kedua belah pihak.

g. Pembiayaan Qardh, yaitu meminjamkan harta kepada orang lain tanpa

mengharapkan imbalan. Dalam literatur fiqh, Qardh di kategorikan

sebagai akad tathawwu’ yaitu akad yang saling membantu dan bukan

transaksi komersial. Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial,

lembaga keuangan syariah dapat memberikan fasilitas yang disebut Al

Qardh al Hasan, yaitu penyediaan pinjaman dana kepada pihak yang

layak untuk mendapatkannya. Secara syariah peminjam hanya

berkewajiban membayar kembali pokok pinjamannya, walaupun syariah

membolehkan peminjam untuk memberikan imbalan sesuai dengan ke

ikhlasannya. Tetapi lembaga keuangan pemberi Qardh tidak

diperkenankan untuk meminta imbalan apapun

Adapun syarat-syarat mengajukan pembiayaan adalah sebagai berikut:

1) Mengisi formulir pembiayaan

2) Fotokopi KTP suami istri yang masih berlaku

3) Fotokopi KK

4) Slip Gaji 3 bulan terakhir

5) Fotokopi Agunan (BPKB/Surat Tanah)

(56)

39

BAB IV

ANALISA DATA A. Gambaran Umum Responden

Penelitian mengenai Analisis Kualitas Pelayanan Pembiayaan Pada BMT

Al-Ishlah ini dilakukan pada tanggal 15-21 Juni 2017 diwilayah Salatiga yang

tersebar di beberapa tempat seperti daerah Sayangan, Domas, Pasar Raya I, dan

Pasar Raya II, sehingga responden penelitian ini diambil dari para nasabah

pembiayaan di BMT AL-ISHLAH.

Dalam mendapatkan responden penelitian maka dilakukan penyebaran

sebanyak 30 kuesioner kepada para nasabah yang melakukan pembiayaan di

BMT AL-ISHLAH, yang ditemui pada saat jam kerja. Agar bisa mendapatkan

gambaran umum responden maka dilakukan analisa deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan lama menjadi

nasabah.

1. Deskripisi Responden berdasarkan Jenis Kelamin.

Dari hasil penyebaran kuesioner maka didapat jumlah responden

pria dan wanita sebagai berikut:

Tabel 2

Jenis Kelamin Responden

No Kategori Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Pria 5 16,6

2 Wanita 25 83,3

Jumlah 30 99,9

(57)

Jumlah responden wanita sebanyak 83,33% dan lebih banyak

dibanding responden pria yaitu sebanyak 16,67%. Jumlah responden

wanita yang lebih banyak dibanding responden pria merupakan faktor

kebetulan karena pad asaat penyebaran kuesioner ,responden yang dapat di

jumpai lebih banyak responden wanita, namun demikian perbedaan jenis

kelamin bisa menimbulkan pendapat atau sudut pandang yang berbeda

dalam menilai kualitas pelayanan dalam melakukan pembiayaan di BMT

AL-ISHLAH.

2. Deskripisi Responden berdasarkan Pendidikan terakhir

Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 3

Pendidikan Responden

No Kategori Pendidikan Jumlah Persentase

1 SD 12 40

2 SLTP 9 30

3 SLTA 9 30

Jumlah 30 100

Sumber: Data primer yang diolah

Latar belakang pendidikan responden adalah dari SD sampai

SLTA, dengan jumlah responden yang berpendidikan SD lebih banyak

(40,0%), sementara yang berpendidikan SLTP dan SLTA mempunyai

jumlah yang sama (30,0%). Tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang

(58)

tingkat pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, yang akan berpengaruh

pada kemampuan analistis terhadap suatu permasalahan seperti kualitas

pelayanan pembiayaan yang diberikan oleh BMT AL-ISHLAH

3. Deskripsi Responden berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan atau profesi yang ditempuh oleh responden dapat dilihat

pada hasil pengelompokkan sebagai berikut :

Tabel 4

Pekerjaan Responden

No Kategori Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Wiraswasta 10 33,3

2 Pedagang 18 60

3 Ibu Rumah Tangga 2 6,6

Jumlah 30 99,9

Sumber: Data primer yang diolah

Secara keseluruhan para responden memiliki latar belakang

pekerjaan yang berbeda-beda, dengan responden yang bekerja sebagai

Pedagang jumlahnya lebih dominan sebanyak 60%, sementara responden

yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 33,3% dan responden yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga jumlahnya lebih sedikit, yaitu 6,6%. Dari

hasil tersebut menunjukkan para peminjam memang kebanyakan dari

mereka yang bekerja sebagai pedagang, karena butuhnya dana untuk

(59)

4. Deskripsi Responden berdasarkan Lama menjadi nasabah

Lamanya responden selama menjadi nasabah BMT AL-ISHLAH

dapat dilihat dari pengelompokkan sebagai berikut :

Tabel 5

Lama menjadi Nasabah

No Kategori Lama menjadi Nasabah Jumlah Persentase

1 1 Tahun 1 3,3

2 2 Tahun 7 23,3

3 3 Tahun 4 13,3

4 4 Tahun 4 13,3

5 5 Tahun 6 20

6 > 5 Tahun 8 26,6

Jumlah 30 99,9

Sumber: Data primer yang diolah

Secara keseluruhan dari 30 responden memiliki waktu yang

berbeda beda selama menjadi nasabah BMT AL-ISHLAH. Nasabah dengan

waktu lebih dari 5 tahun adalah yang paling banyak, yaitu dengan

persentase sebesar 26,6%. Dan yang paling sedikit adalah nasabah dengan

waktu 1 tahun menjadi nasabah yaitu 3,3%. Lamanya waktu bisa

meningkatkan kualitas BMT itu sendiri karena banyaknya responden yang

(60)

B. ANALISIS DATA

Agar dapat mengetahui pendapat atau persepsi yang diberikan

responden pada masing-masing dimensi kualitas pelayanan, maka dilakukan

analisis deskriptif statistik terhadap hasil tanggapan responden pada

masing-masing pernyataan.

1. Hasil Deskripsi Dimensi Tangible (Bukti Fisik)

Dalam mendiskripsikan Dimensi Tangible maka dapat dilihat pada

frekuensi hasil tanggapan responden terhadap masing-masing indikator yang

digunakan untuk mengukur Dimensi Tangible

a. Tanggapan responden mengenai Penampilan petugas rapi, sopan, dan

menarik.

Tabel 6

Tanggapan Responden tentang Penampilan petugas

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 0 0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

tentang penampilan petugas,sebanyak 0% responden menyatakan sangat

(61)

b. Tanggapan responden mengenai ruangan pelayanan yang bersih, teratur

dan menarik.

Tabel 7

Tanggapan responden tentang ruangan pelayanan bersih

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 0 0

c. Tanggapan responden mengenai petugas menggunakan tanda pengenal

Tabel 8

Tanggapan Responden tentang Petugas menggunakan tanda pengenal

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 0 0

(62)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

tentang

petugas menggunakan tanda pengenal, sebanyak 0% responden

menyatakan sangat kurang, 33,3% kurang,33,3% cukup baik, 23,3% baik

serta 10% sangat baik..

d. Tanggapan responden mengenai Kelengkapan fasilitas ruangan seperti

kursi tunggu, brosur dan form selalu tersedia dan cukup untuk nasabah.

Tabel 9

Tanggapan Responden tentang kelengkapan fasilitas ruangan

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 2 6,6

2 Kurang 2 6,6

3 Cukup Baik 4 13,3

4 Baik 20 66,6

5 Sangat Baik 2 6,6

Jumlah 30 99,9

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

tentang kelengkapan fasilitas ruangan, sebanyak 6,6% responden

menyatakan sangat kurang, 6,6%kurang,13,3% cukup baik,66,6% baik

(63)

e. Tanggapan responden mengenai tempat parkir yang luas

Tabel 10

Tanggapan Responden tentang tempat parkir luas

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 9 30

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

tentangtempat parkir luas, sebanyak 30% responden menyatakan sangat

kurang, 40%, kurang, 13,3% cukup baik, 6,6% baik serta 10% sangat

baik..

2. Hasil Deskripsi Dimensi Reliability (Keandalan)

Dalam mendiskripsikan dimensi keandalan maka dapat dilihat pada

frekuensi hasil tanggapan responden terhadap masing-masing indikator yang

digunakan untuk mengukur Reliability (keandalan)

a. Tanggapan responden mengenai petugas melakukan prosedur penerimaan

nasabah yang cepat dan tepat.

Tabel 11

Tanggapan Responden tentang penerimaan cepat dan tepat

No Pernyataan Jumlah Persentase

(64)

2 Kurang 0 0

3 Cukup Baik 2 6,6

4 Baik 16 53,3

5 Sangat Baik 12 40

Jumlah 30 99,9

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

penerimaan cepat dan tepat, sebanyak 0% responden menyatakan sangat

kurang, 0%, kurang, 6,6%, cukup baik, 53,3% baik serta 40% sangat

baik..

b. Tanggapan responden mengenai Petugas melakukan prosedur pelayanan

nasabah yang cepat dan tepat

Tabel 12

Tanggapan Responden tentang pelayanan cepat dan tepat

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 0 0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

tentang

pelayanan cepat dan tepat, sebanyak 0% responden menyatakan sangat

(65)

c. Tanggapan responden mengenai Petugas memberikan penjelasan tentang

pembiayaan dengan lengkap seperti mengenai persyaratan, biaya, dan

lain-lain.

Tabel 13

Tanggapan Responden tentang penjelasan pembiayaan

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 0 0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

tentang

penjelasan pembiayaan, sebanyak 0% responden menyatakan sangat

kurang, 0% kurang, 10%, cukup baik,46,6% baik serta 43,3% sangat baik.

3. Hasil Deskripsi Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap)

Dalam mendiskripsikan dimensi daya tanggap maka dapat dilihat

pada

frekuensi hasil tanggapan responden terhadap masing-masing

indikator yang digunakan untuk mengukur Responsiveness(daya tanggap)

a. Tanggapan responden mengenai petugas selalu menunjukkan rasa percaya

(66)

Tabel 14

Tanggapan Responden sikap siap melayani

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 0 0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari tanggapan

tentang

Sikap siap melayani, sebanyak 0% responden menyatakan sangat kurang,

0% kurang, 13,3%, cukup baik, 43,3% baik serta 43,3% sangat baik.

b. Tanggapan responden mengenai kesediaan petugas memberikan informasi

untuk menjawab dan menjelaskan mengenai semua pertanyaan nasabah

sampai nasabah mengerti.

Tabel 15

Tanggapan Responden tentang menjawab pertanyaan nasabah

No Pernyataan Jumlah Persentase

1 Sangat Kurang 0 0

Gambar

Tabel 1 Penelitian Sebelumnya
Gambar 1 Struktur Organisasi BMT Al-Ishlah
Tabel 2 Jenis Kelamin Responden
Tabel 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penanaman tumbuhan berbunga terhadap keragaman dan kelimpahan serangga polinator serta persentase pembentukan buah

dapat menyelesaikan karya tulis (skripsi) dengan judul : IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) DALAM RANGKA

Proses untuk menentukan tokoh-tokoh penting yang dijadikan daya tarik dalam film ini tentunya didasari oleh peran mereka sebagai pucuk pimpinan di dalam periode

Prinsip dasar yang dituangkan dalam misi visi yang dimiliki oleh masing masing stasiun televisi lokal di Bali yang seluruhnya tetap berpedoman pada keinginan untuk mewujudkan ajeg

tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian atau masalah.. peneliti yang ingin dikembangkan (Ferdinand dalam Suprana,

Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan kedisiplinan antara siswa di sekolah berasrama dan siswa di sekolah non-asrama, yaitu kedisiplinan pada siswa di

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat yang telah diberikan-Nya atas segala nikmat sehat, kemudahan, serta pertolonganNya

Bahan Berbahaya dan Beracun atau lebih dikenal dengan singkatan B3 umumnya digunakan pada sektor industri, pertanian, dan pertambangan. Penggunaan B3 pada