ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DAKWAH
DALAM BUKU PERCEPATAN REZEKI
DALAM 40 HARI DENGAN OTAK KANAN
KARYA IPPHO SANTOSA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh
MUHAMMAD MAGHFURIN
NIM 11713010
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iii
ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DAKWAH
DALAM BUKU PERCEPATAN REZEKI
DALAM 40 HARI DENGAN OTAK KANAN
KARYA IPPHO SANTOSA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh
MUHAMMAD MAGHFURIN
NIM 11713010
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iv
vii
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya
meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka
berbicara dengan tutur kata yang benar.
viii
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT dan segenap ketulusan
hati, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Orang tua penulis, Abah H. Muhammad Sa’idun serta Ibu Hj. Siti Asfiyah
atas segala pengorbanan, kasih sayang serta doanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmat, kasih sayang, serta kesehatan bagi
beliau berdua.
2. Kakak-kakak dan adik-adik tercinta beserta seluruh kerabat.
3. Seluruh guru di lembaga dan instansi pendidikan tempat penulis menimba
ilmu, semoga keberkahan hidup menyertai mereka.
4. Ibu Dra. Maryatin, M. Pd., yang telah membantu mulai saya dari awal
masuk kuliah hingga akhir.
5. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum., yang telah memberikan banyak kemudahan
hingga akhir.
6. Bapak Utsman, Bapak Hidayatullah Daha dan Ibu Juariyah, Bapak
Sujatmika Dwi Atmaja yang telah mengikhlaskan tempat singgah selama
studi di Salatiga.
7. Calon mertuaku, Ibu Siti Fatimah dan Bapak Shofwan yang telah
mendorong penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini.
8. Calon pendamping hidupku, Khoirun Ni’mah, A.H., S. Th. I. yang tiada
henti dengan tulus memberikan motivasi dan bantuan hingga sampai
ix
9. Sahabat-sahabatku: Aswad Ad-Dualy Ali Hummad, A.H., S.E., Sy.,
Suyadi, Ahmad Fikri Sabiq, A.H., S.Pd. I, Tri Wahyono, S.E., Luqman
Hakim, S. Sy., Muhammad Sarifudin, S. Ag., Abdul Ckamim, S. Pd., Nur
Afandi.
10.
Teman-teman UKM, organisasi intra kampus maupun ekstra kampus yangtelah memberikan kesempatan untuk berproses dalam suatu wadah
organisasi sehingga bisa menjadi bekal nanti.
11.
Teman dan sahabat selama studi di IAIN Salatiga, terkhusus angkatan 2013serta semua rekan yang mendukung dan memberikan kontribusi yang
berarti bagi proses studi penulis selama ini.
12.
Teman seperjuanganku Suyadi yang tiada henti memberikan saran danmotivasi.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas limpahan
rahmat, kasih sayang, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Deskriptif Pesan Dakwah Dalam
Buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho
Santosa” ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada sebaik-baik teladan sepanjang jaman Rasulullah Muhammad SAW, berikut keluarga,
sahabat, dan para pengikut setia ajarannya (baca: sunnah) hingga akhir zaman.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar
Sarjana Sosial (S. Sos) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis
menyadari bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas, sehingga
dalam proses penulisan skripsi ini tentu tak lepas dari kontribusi berbagai pihak,
baik dalam bentuk motivasi, masukan, arahan, serta bimbingan, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini dengan
segala kerendahan hati ijinkanlah penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
sekaligus Pembimbing Akademik penulis.
3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
xi
4. Bapak Rasimin, Pak Rifqi Aulia Erlangga, Bu Muna Erawati, Bu Eva Palupi,
Pak Reza Ahmadiansah, Pak Bahroni, Pak Agus Ahmad Su’aidi, Bapak Agus
Hermawan, Bapak Yusuf Khumaini, Bapak Badwan, Pak Fakhruddin Yusuf,
Pak Wahid, Bu Tatik, Pak Amin, Bu Alfi, Pak Badruzzaman, Pak Razikan, Pak
Tris, Pak Yahya, Pak Itmam, Pak Badrodin.
5. Bapak Dr. Adang Kuswaya, Bu Dewi Roro, Bapak Juz’an, Bapak Ari Setiawan, Bapak Jaka Siswanta.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu demi satu.
Terimaksih atas segala bantuan dan doanya. Demikian ungkapan rasa
terimakasih yang bisa penulis sampaikan, mohon maaf jika ada nama yang tidak
bisa tercantumkan. Teriring doa, semoga Allah SWT senantiasa memberikan
xii
Penulis berharap, semoga skripsi ini bisa memberikan banyak manfaat,
khususnya bagi penulis pribadi terlebih bagi khalayak umum. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini jauh dari sempurna disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan
dan kemampuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Salatiga, 02 Mei 2017
Penulis,
xiii ABSTRAK
Maghfurin, Muhammad. 2017. “Analisis Deskriptif Pesan Dakwah Dalam Buku
Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa”. Skripsi. Fakultas Dakwah. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.
Kata Kunci: Analisis Deskriptif, Pesan Dakwah, dan Buku.
Dakwah merupakan salah satu aktifitas paling penting dalam penyebaran ajaran Islam. Aktifitas ini tidak hanya berlaku bagi seorang kiai atau ustadz saja, namun berlaku bagi setiap muslim. Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui tulisan. Ippho Santosa merupakan seorang motivator, pengusaha, dan juga penulis yang tidak memiliki latar pendidikan agama secara khusus namun ia mampu menyisipkan pesan-pesan dakwah yang dikemas dengan menarik di dalam bukunya. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan karya Ippho Santosa ini, dengan analisis; (1) Apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan? (2) Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan?
Metode yang digunakan penulis yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik analisa deskriptif yang seringkali digunakan untuk mengkaji pesan-pesan dakwah. Penulis menganalisa pesan-pesan dakwah di setiap paragraf yang terdiri dari 7 bab dengan menggunakan teknik observasi (pengamatan).
Berdasarkan data dari hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam buku
Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan terdapat banyak pesan dakwah antara lain: pesan akidah, pesan syariah, dan pesan akhlak yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Adapun pesan dakwah yang paling dominan dalam
buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan yang pertama
xiv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR BERLOGO ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
PENGESAHAN KELULUSAN v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi
MOTTO vii
PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR viii
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
E. Penegasan Istilah 5
F. Metode Penelitian 8
G. Tinjauan Pustaka 12
xv BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Dakwah 16
B. Unsur-unsur Dakwah 18
C. Tujuan Dakwah 22
D. Macam-macam Dakwah 23
E. Macam-macam Pesan Dakwah 24
F. Dakwah Melalui Buku 26
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN IPPHO SANTOSA
A. Biografi Penulis 27
B. Sistematika Penulisan Buku Percepatan Rezeki Dalam
40 Hari Dengan Otak Kanan 30
C. Sinopsis Buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari
Dengan Otak Kanan 34
BAB IV ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM BUKU PERCEPATAN
REZEKI DALAM 40 HARI DENGAN OTAK KANAN
A. Pesan-pesan Dakwah Dalam Buku Percepatan Rezeki
Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya
Ippho Santosa 36
B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan Dalam Buku Percepatan
Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 70
xvi
DAFTAR PUSTAKA 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan aktifitas yang paling penting dalam penyebaran
ajaran Islam. Menurut Toha Yahya Omar (Amin, 2009: 3), dakwah diartikan
dengan “mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di
dunia dan akhirat”.
Aktifitas dakwah telah ada sejak masa Rasulullah saw. cara berdakwah
Rasulullah saat itu dimulai dari kerabat dekat dengan cara sembunyi-sembunyi,
kemudian berkembang dengan cara terang-terangan kepada seluruh masyarakat
Arab dan tersebarlah Islam ke seluruh penjuru dunia. Dakwah wajib
disampaikan oleh setiap orang mukallaf, tidak hanya dibebankan kepada
seorang kiai atau ustadz saja. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran:
104:
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Perintah kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada munkar dapat
dilakukan dengan berdakwah. Dakwah juga tidak hanya dilakukan melalui
2
adalah melalui tulisan. Melalui tulisan, pesan dakwah bisa menjangkau
orang-orang sibuk yang tidak bisa menghadiri dakwah secara lisan atau ceramah.
Melalui tulisan juga, pesan dakwah bisa bertahan lebih lama dan abadi, meski
orang yang menyampaikan pesan dakwah tersebut telah tiada.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi pendorong
utama berkembangnya dakwah dengan media tulisan atau buku. Dalam
membuat sebuah karya, seorang penulis tidak akan bisa lepas dari latar
belakang pendidikan dan kehidupan sosio-historisnya. Namun hal ini berbeda
dengan Ippho Santosa yang selama ini dikenal sebagai seorang pembicara,
motivator, penulis buku, dan juga pengusaha. Dalam bukunya, Percepatan
Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan, Ippho mampu menyajikan sebuah
motivasi bisnis yang mengandung pesan dakwah, yang sebenarnya ia tidak
memiliki latar pendidikan agama secara khusus. Ini menunjukkan bahwa
dakwah bisa dilakukan oleh setiap muslim.
Atas dasar latar belakang inilah penulis tertarik untuk menelaah lebih
dalam tentang isi pesan dakwah yang disampaikan oleh Ippho Santosa dalam
bukunya Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan, yang
membahas tentang alasan-alasan kenapa umat Islam itu harus kaya,
amalan-amalan yang bisa menarik rezeki bahkan mempercepatnya, dan lain
sebagainya. Penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil sebuah
judul: ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DAKWAH DALAM BUKU
PERCEPATAN REZEKI DALAM 40 HARI DENGAN OTAK KANAN
3
dakwah yang ada dalam buku tersebut yang dinilai mengandung ajaran-ajaran
Islam sebagai pesan dakwah itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam buku Percepatan Rezeki
Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa?
2. Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Percepatan Rezeki
Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis buat di atas, maka
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, yaitu:
1. Mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam buku Percepatan
Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa
2. Mengetahui pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Percepatan
Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan konsep baru mengenai dakwah melalui media
cetak di kalangan praktisi bisnis maupun akademisi sebagai
bahan acuan dan rujukan. Bisa juga sebagai pijakan atau acuan
para peneliti dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut terkait
4
penelitian ini nantinya dapat menambah khazanah keilmuan
dalam bidang dakwah melalui media cetak pada jurusan KPI
Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
secara langsung (praktis) bagi segenap pelaku dakwah, pelaku
bisnis, maupun masyarakat umum. Secara umum isi penelitian
ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi
masyarakat secara luas dalam mengatasi permasalahan hidupnya.
a. Manfaat bagi pelaku usaha
1) Memberikan langka-langkah praktis dalam membuat sistem
perusahaan yang berbasis spiritual (islami). Sehingga nanti bisa
dilaksanakan oleh karyawan dan berdampak pada kelancaran
usaha.
2) Memberikan langkah-langkah praktis dalam mengatasi
permasalahn usaha melalui spiritual.
b. Manfaat bagi pelaku dakwah
1) Bisa diimplementasikan dalam mengembangkan dakwahnya
melalui media cetak, dalam hal ini adalah buku.
2) Memberikan langkah-langkah tentang teknik dakwah melalui
media cetak khususnya buku.
5
1) Sebagai terapan bagi masyarakat yang ingin melakukan percepatan
rezeki agar kehidupannya menjadi lebih baik.
2) Sebagai terapan bahwa untuk meningkatkan rezeki harus seimbang
antara usaha secara manusiawi diikuti dengan spiritual yang kuat.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap pengertian,
maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variable yang berdiri sendiri) tanpa membuat
perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan
variabel yang lain (Sugiyono, 2005: 35).
Dengan demikian, metode analisis deskriptif merupakan
metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan
faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang
diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah,
menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam pengujian
hipotesis statistik.
Dalam skripsi ini, penulis akan mengolah data dan
menganalisa pesan-pesan dakwah berkaitan dengan pesan
akidah, pesan akhlak, juga pesan syariah yang terdapat dalam
6
memaparkan hasil analisa dalam bentuk deskripsi, yakni
menyajikan dalam bentuk susunan kata yang rapi dan mudah
untuk dimengerti.
2. Dakwah
Arifin mengemukakan dakwah sebagai “suatu kegiatan
ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan
sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam
usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun
secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian,
kesadaran, sikap, penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran
agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan
tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan” (Amin, 2009: 3-4).
3. Pesan Dakwah
Dakwah adalah aktifitas menciptakan perubahan sosial dan
pribadi yang didasarkan pada tingkah laku pembaharuaannya. Dan yang
menjadi inti tindakan dakwah adalah perubahan kepribadian seseorang
dan masyarakat secara kultural (Muhyiddin, 2002: 28).
Inti aktifitas dakwah adalah terjadinya perubahan menuju lebih
baik dalam melaksanakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkar.
Dakwah sebenarnya adalah sebuah komunikasi yang memiliki tujuan dan
cara yang berbeda. Dalam penyampaian dakwah, secara garis besar
terdapat tiga pesan, yakni pesan aqidah, pesan akhlak, dan pesan syariah.
8
4. Buku
Buku merupakan kumpulan tulisan seseorang yang telah
disusun sehingga seseorang dapat membacanya secara sistematis
apa yang diungkapkan oleh penulisnya. Keberadaan buku di
tengah masyarakat sangat besar peranannya. Dengan membaca
buku seseorang dapat memperoleh informasi, dengan membaca
buku seseorang memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang
sesuatu dan dengan membaca buku seseorang dapat belajar
secara otodidak.
Buku merupakan jendela ilmu. Melalui buku ini
informasi-informasi atau pesan-pesan dakwah dapat
disebarluaskan secara mudah kepada sasaran dakwah. Dalam hal
ini, buku dan penerbitan buku cukup efektif sebagai media
dakwah kepada khalayak atau sasaran dakwah.
Para ulama salaf telah menggunakan buku sebagai media
dakwah yang efektif. Bahkan buku-buku dapat bertahan lama,
dan menjangkau masyarakat luas, menembus ruang dan waktu.
Para da’i atau ulama penulis cukup banyak yang telah
mengabadikan namanya dengan menulis dan mengarang
buku/kitab sebagai kegiatan dakwahnya. Bahkan sampai
sekarang buku/kitab karya ulama terdahulu masih tetap dikaji,
seperti Imam Al-Ghazali menulis Ihya’ ‘Ulumuddin, Imam
10
5. Buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari dengan Otak Kanan
Buku ini merupakan salah satu buku yang ditulis oleh
Ippho Santosa. Sudah diketahui secara umum bahwa Ippho
Santosa adalah seorang pakar otak kanan yang memiliki
pengalaman bisnis yang luar biasa. Namun, di dalam
pembahasan buku ini ternyata berbeda dari buku tentang bisnis
yang lainnya. Jika pada umumnya buku tentang bisnis yang
memiliki kesamaan tema maupun judul hanya membahas
tentang hal-hal yang berkaitan bisnis. Namun di dalam buku ini
Ippho Santosa mampu menyisipkan pesan dakwah.
Adapun yang dimaksud dengan skripsi berjudul Analisis
Deskriptif Pesan Dakwah Dalam Buku Percepatan Rezeki
Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa yakni
memberikan gambaran secara sistematis dan faktual lalu
mendeskripsikan dengan bahasa yang rapi dan mudah dipahami
terkait pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam buku
Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya
Ippho Santosa yang dinilai mengandung ajaran Islam.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian studi pustaka
yaitu suatu penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan
11
perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal,
seperti majalah-majalah ilmiah, dokumen-dokumen, dan materi
perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sumber rujukan
untuk menyusun suatu laporan ilmiah (Abdurrahmat Fathoni,
2006: 95-96).
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian
skripsi ini adalah penelitian deskriptif yaitu sebuah penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan gejala agama, sosial,
politik, ekonomi dan budaya. Metode deskriptif ini bertujuan
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1988: 63).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kualitatif Litereter yaitu pendekatan yang tidak bisa diukur atau
dinilai dengan angka secara langsung. Dalam hal ini hendak
diuraikan pesan-pesan dakwah dalam buku Percepatan Rezeki
Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan karya Ippho Santosa dan
relevansinya dalam usaha percepatan rezeki.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan
standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun teknik
12
a. Library Research (penelitian kepustakaan). Maka peneliti
menggunakan teknik yang diperoleh dari perpustakaan dan
dikumpulkan dari kitab-kitab dan buku-buku yang berkaitan objek
penelitian.
b. Literature yaitu salah satu metode pengumpulan data yang digunakan
dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data historis
(Burhan, 2008: 121). Sedangkan menurut Sugiyono (2005: 329),
literature merupakan penelitian yang berupa catatan-catatan peristiwa
yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dan dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan
Otak Kanan karya Ippho Santosa.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas sumber
primer dan sumber sekunder. Kedua sumber data penelitian
skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Sumber Primer, adalah sumber utama yang langsung berkaitan dengan
pokok permasalahan ingin diteliti atau dikaji yaitu: Percepatan Rezeki
Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan karya Ippho Santosa.
b. Sumber Sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber pendukung
untuk memperjelas data primer. Yaitu buku Komunikasi Dakwah
(Wahyu Ilaihi), Ilmu Dakwah (Samsul Munir Amin), Dakwah
13
lain yang relevan dengan pesan dakwah, dan media elektronik internet
14
4. Teknik Analisis Data
Menurut Patton (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103)
menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Dalam menganalisis data yang ada, penulis
menggunakan dua metode yaitu:
a. Metode deduktif adalah penelitian yang bertitik tolak dari pernyataan
yang bersifat umum dan menarik kesimpulan yang bersifat khusus
(Sukandarrumidi, 2006: 40). Adapun tahapan penggunaan metode ini
adalah metode deduktif ini digunakan untuk menganalisis pada bab III
tentang biografi, karya-karya penulis, dan sinopsis buku Percepatan
Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan, kemudian pada bab IV
digunakan untuk menarik pesan dakwah dalam buku tersebut lalu
dijadikan sebagai amalan-amalan percepatan rezeki.
b. Metode Content Analysis
Metode Content Analysis (analisis isi) menurut Weber sebagaimana
dikutip oleh Soejono dalam bukunya yang berjudul: Metode Penelitian
Suatu Pemikiran dan Penerapan, adalah: “metodologi penelitian yang
memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang
sahih dari sebuah buku atau dokumen” (Soejono, 2005: 13). Dengan
teknik analisis ini penulis akan menganalisis terhadap setiap kalimat
yang terkandung dalam buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari
15 percepatan rezeki.
G. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis melakukan penelaahan terhadap karya ilmiah lain,
penulis menemukan beberapa skripsi yang relevan dengan penelitian penulis.
Beberapa karya tersebut di antaranya:
Skripsi Aminah (2016) dengan judul Pesan-pesan Dakwah Islamiyah
dalam Buku di Bawah Naungan al-Qur’an Karya Dr. H. Mukhyar Sani, MA.
Aminah menuturkan, buku Di Bawah Naungan al-Qur’an merupakan buku
yang menyebarkan dakwah melalui sebuah tulisan. Dalam buku tersebut
banyak mengandung pesan-pesan dakwah dalam kehidupan sehari-hari baik
masalah akidah, syariat, muamalah, dan akhlak. Skripsi ini bersifat Library
Research (kepustakaan). Metode penelitian yang digunakan dalam buku ini
adalah dengan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data yang diperlukan,
Aminah melakukan survei kepustakaan untuk mendapatkan bahan pustaka
yang memuat kajian masalah yang relevan diteliti pada beberapa
perpustakaan.
Skripsi Siti Suhaeliyah (2014) dengan judul Analisis Deskriptif Pesan
Dakwah dalam Buku How To Master Your Habits karya Felix Y. Siauw.
Skripsi ini menggunakan pendekatan kulitatif dengan teknik analisa deskriptif.
Di dalam skripsinya, Siti Suhaeliyah menuturkan bahwa dakwah melalui
tulisan memiliki keunggulan di bandingkan metode lain. Dengan tulisan,
pesan yang disampaikan akan tetap abadi meskipun seorang penulis telah
16
Ustadz Felix Y. Siauw, yakni pesan aqidah, pesan akhlak dan pesan syariah.
Pesan syariah menjadi pesan paling dominan di antara pesan yang lain. Kisah
para sahabat rasul yang memiliki kelebihan turut menjadi isi dari buku
tersebut.
Skripsi Ahmad Rian Lisandi (2014) dengan judul Analisis Pesan
Dakwah dalam Buku Pejuang Subuh Karya Hadi E. Halim. Dalam skripsinya,
Ahmad Rian Lisandi menggunakan metode analisis isi secara kualitatif. Pesan
dakwah dalam buku karya Hadi E. Halim tersebut mencakup tiga hal, yakni:
pesan akidah, pesan akhlak, dan pesan syariah. Namun pesan yang paling
ditonjolkan dalam buku tersebut adalah pesan syariah yang meliputi ibadah
shalat subuh.
Skripsi Risma Dewi Malasari (2009), yang berjudul Pesan Dakwah
dalam Buku “Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan” Karya Salim A. Fillah.
Dalam skripsinya, Risma menggunakan pendekatan content analisys. Pesan
dakwah yang terdapat dalam buku karya Salim A. Fillah tersebut tercakup
dalam tiga hal, yakni akidah, akhlak, dan syariat. Ia juga membedakan secara
tegas antara pacaran dan ta’aruf. Keduanya berbeda, pacaran sangat jelas keharamannya, sedangkan ta’aruf menjaga kemaslahatan masyarakat Islami.
Relevansi beberapa karya di atas dengan penelitian penulis terletak
pada pesan dakwah yang menjadi poin utama dalam kajian. Adapun
perbedaannya adalah terletak pada sumber yang dikaji, yang dalam skripsi ini
penulis akan mengkaji sebuah buku karya Ippho Santosa yang berjudul
17 H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dimaksud di sini adalah sistematika
penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Hal ini bertujuan agar
bisa mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan menyeluruh dari
penulisan skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima
bab yaitu sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan, bab ini akan menguraikan tentang: Latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
penegasan istilah, metode penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika
penulisan.
BAB II: Landasan Teori, bab ini akan menjelaskan tentang: Pengertian
dakwah, unsur-unsur dakwah, tujuan dakwah, macam-macam dakwah, dan
buku sebagai media dakwah.
BAB III: Deskripsi Pemikiran Ippho Santosa, pada bab ini akan
dijelaskan tentang: Biografi penulis dan karya-karyanya. Selain itu dalam bab
ini juga akan membahas sistematika penulisan buku serta sinopsis buku
Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.
BAB IV: Analisis Pesan Dakwah Dalam Buku Percepatan Rezeki
Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa, bab ini akan
diuraikan tentang: Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam buku
Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan karya Ippho Santosa
18
BAB V: Penutup, bab ini berisi kesimpulan dari pesan dakwah yang
terkandung dalam buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak
19 BAB II
LANDASAN TEORI A. Pengertian Dakwah
1. Pengertian Dakwah Secara Etimologi
Secara etimologi, menurut Halimi (2008: 31) kata dakwah berasal
dari bahasa Arab;
ۡ ةَوْعَد
ۡ
-
اْوُعْدَي
ۡ
-
اَعَد
ۡۡ
yang memiliki beberapa arti antaralain; ajakan atau seruan, permohonan, ibadah, dan nasab. Pendapat yang
hampir sama juga dikemukanan oleh Amin (2009: 1) bahwa kata dakwah
ditinjau dari etimologi atau bahasa, berasal dari bahasa Arab
ۡاْوُعْدَي
ۡ
–
ۡاَعَد
ۡ–
ۡ
ۡ ةَوْعَد
ۡ
, artinya mengajak, menyeru, memanggil. Selanjutnya menurutMunawwir sebagaimana yang dikutip oleh Amin mengungkapkan bahwa
dakwah artinya mengajak, menyeru, memanggil, memohon, mengundang,
dan mendorong. (Amin, 2009: 1)
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka secara garis besar
dakwah secara bahasa dapat diartikan sebagai; ajakan, seruan, panggilan,
undangan, dan pemohonan. Dakwah dalam pengertian tersebut, dapat
dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur’an antara lain firman Allah SWT:
ۡ ِّ بَرۡ َلاَق
Artinya: Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai dari
pada memenuhi ajakan mereka kepadaku.” (QS. Yusuf [12]: 33)
َۡوٱ
20
dan memberi petunjuk orang-orang yang dikehendakinya kepada
jalan yang lurus (Islam). (QS. Yunus [10]: 25).
2. PengertianDakwah Secara Terminologi
Pengertian tentang dakwah telah banyak diungkapkan oleh para ahli
dengan berbagai susunan bahasa yang berbeda, namun pada prinsipnya
sebenarnya memiliki maksud yang serupa. Menurut Halimi (2008: 32)
dakwah secara terminologi dipandang sebagai seruan dan ajakan kepada
manusia menuju kebaikan, petunjuk, serta amar ma’ruf (perintah yang
baik) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia maupun akhirat. Sedangkan menurut Asep Muhiddin
yang dikutip oleh Arifin (2011: 37), dakwah diartikan sebagai “upaya
kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar berada di jalan Allah
(sistem Islam) yang sesuai fitrah dan kehanifaannya secara integral melaui
kegiatan lisan dan tulisan atau kegiatan nalar dan perbuatan.”
Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Kewajiban dakwah merupakan sesuatu yang tidak
mungkin dihindarkan dari kehidupannya, karena melekat erat bersamaan
dengan pengakuan diri sebagai penganut Islam (muslim). Dengan kata lain
setiap muslim secara otomatis sebagai pengemban misi dakwah
sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
ۡ ةَيَأْۡوَلَوِّْۡ نَعۡاْوُغِّ لَ ب
21
Dengan demikian dakwah merupakan bagian yang sangat esensial
dalam kehidupan seorang muslim, di mana esensinya berada pada ajakan
dan dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain
untuk menerima ajaran agama Islam dengan penuh kesadaran demi
keuntungan dirinya dan bukan untuk kepentingan pengajaknya. (Amin,
2009: 6) Oleh karenanya, dakwah harus dipahami sebagai sebuah upaya
bersama untuk menjadi lebih baik.
B. Unsur-unsur Dakwah
Dalam setiap aktifitas dakwah tentu ada unsur-unsur yang ada di
dalamnya, sehingga dakwah tersebut bisa berjalan dengan lancar. Unsur-unsur
dakwah tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Subjek Dakwah
Subjek dakwah yaitu individu atau kelompok yang
menyampaikan dakwah. Subjek dakwah ini merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan aktifitas
dakwah. Maka subjek dakwah dalam hal ini da’i atau lembaga
dakwah hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang
profesional. Baik gerakan dakwah yang dilakukan oleh
individual maupun kolektif, profesionalisme sangat dibutuhkan,
termasuk profesionalisme lembaga-lembaga dakwah. Di
samping profesional, kesiapan subjek dakwah baik penguasaan
terhadap materi, maupun penguasaan terhadap metode, media
22
mencapai keberhasilannya. (Amin, 2009: 13) Oleh karenanya,
subyek dakwah menjadi bagian utama dan terpenting untuk
diperhatikan guna suksesnya sebuah misi dakwah.
2. Objek Dakwah
Objek dakwah (Mad’u, Communicant, Audience), Objek
dakwah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. Masyarakat
baik individu maupun kelompok, sebagai objek dakwah,
memiliki strata dan tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hal ini
seorang da’i dalam aktivitas dakwahnya, hendaklah memahami
karakter dan siapa yang akan diajak bicara atau siapa yang akan
menerima pesan-pesan dakwahnya. Da’i dalam menyampaikan
pesan-pesan dakwahnya, perlu mengetahui klasifikasi dan
karakter objek dakwah, hal ini penting agar pesan-pesan dakwah
bisa diterima dengan baik oleh mad’u.
Dengan mengetahui karakter dan kepribadian mad’u
sebagai penerima dakwah, maka dakwah akan lebih terarah
karena tidak disampaikan secara serampangan tetapi mengarah
kepada profesionalisme. (Amin, 2009: 15) Oleh karenanya,
ketika materi dakwah, metode maupun media dakwah yang
digunakan sesuai dengan kondisi objek dakwah, maka dakwah
23
3. Materi Dakwah
Materi dakwah (Madah Ad-Da’wah, Message). Materi
dakwah adalah isi dari pesan-pesan dakwah Islam. Pesan atau
materi dakwah harus disampaikan secara menarik tidak monoton
sehingga merangsang objek dakwah untuk mengkaji tema-tema
Islam yang pada gilirannya objek dakwah akan mengkaji lebih
mendalam mengenai materi agama Islam dan meningkatkan
kualitas pengetahuan keislaman untuk pengalaman keagamaan
objek dakwah. (Amin, 2009: 14) Sebelum materi dakwah
disampaikan kepada objek dakwah, sebaiknya subjek dakwah
menggali informasi terkait situasi dan kondisi objek dakwah,
agar nantinya materi dakwah bisa diterima dengan baik sesuai
dengan karakter dan cara berfikir objek dakwah.
4. Media Dakwah
Media dakwah adalah alat untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah. Penggunaan media dakwah yang tepat akan
menghasilkan dakwah yang efektif. Penggunaan media-media
dan alat-alat modern bagi pengembangan dakwah adalah suatu
keharusan untuk mencapai efektivitas dakwah. Media-media
yang dapat digunakan dalam aktivitas dakwah antara lain:
media-media tradisional, media-media cetak, media
broadcasting, media film, media audio-visual, internet, maupun
24
sudah selayaknya digunakan bagi aktifitas dakwah, agar dakwah
dapat diterima oleh publik secara komprehensif. (Amin, 2009:
14) Memperhatikan media dakwah menjadi hal yang penting
untuk dilakukan agar bisa terlaksana dan berhasil sesuai dengan
apa yang diinginkan.
5. Metode Dakwah
Metode dakwah (Kaifiyah Ad-Da’wah, Methode) yaitu
cara-cara penyampaian dakwah, baik individu, kelompok,
maupun masyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut
mudah diterima. Metode dakwah hendaklah menggunakan
metode yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi mad’u
sebagai penerima pesan-pesan dakwah. Sudah selayaknya
penerapan metode dakwah mendapat perhatian yang serius dari
para penyampai dakwah.
Berbagai pendekatan dakwah baik dakwah bi al-lisan,
dakwah bi al-qalam (dakwah melalui tulisan, media cetak),
maupun dakwah bi al-hal (dakwah dengan amal nyata,
keteladanan) perlu dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan
tuntunan modernitas. Demikian pula penggunaan metode
dakwah dengan Hikmah, Mauidzah Hasanah, dan Mujadalah.
(Amin, 2009: 13) Penggunaan metode dakwah harus
menyesuaikan perkembangan zaman, agar tujuan dakwah bisa
25
Selain lima unsur yang ada di atas, Ilaihi menambahkan
satu unsur lain yaitu: efek dakwah. Efek dalam ilmu komunikasi
biasa disebut dengan feedback (umpan balik) adalah umpan
balik dari reaksi proses dakwah. Dalam bahasa sederhananya
adalah reaksi dakwah yang ditimbulkan oleh aksi dakwah.
Menurut Jalaluddin Rahmat efek dapat terjadi pada tataran yaitu:
1. Efek kognitif, yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang
diketahui, dipahami, dan dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan
dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau
informasi.
2. Efek afektif, yaitu timbul jika ada perubahan pada apa yang dirasakan,
disenangi, atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berkaitan
dengan emosi, sikap serta nilai.
3. Efek behavioral, yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat
diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan
tindakan berperilaku. (Ilaihi, 2010: 21)
Tiga hal di atas menjadi penting untuk diperhatikan oleh
para pelaku dakwah mengingat bahwa obyek dan medan dakwah
memiliki berbagai macam karakteristik. Hal ini dilakukan agar
proses dakwah bisa berjalan secara maksimal dan berhasil sesuai
dengan apa yang diinginkan.
C. Tujuan Dakwah
26
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah
Swt. (Amin, 2009: 59). Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh
Abdul Halim Mahmud yang dikutip oleh Halimi (2008: 36) bahwa tujuan
dakwah adalah agar manusia yang didakwahi itu bisa mendapatkan
keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Dengan demikian, dakwah merupakan proses jangka panjang yang terus
menerus dilakukan oleh setiap manusia. Sebagaimana tujuan dakwah di atas,
manfaat dari dakwah tidak hanya bisa dirasakan saat ini, tapi juga untuk masa
depan, bahkan manfaatnya adalah manfaat sampai akhirat nanti.
D. Macam-macam Dakwah
Menurut Amin, secara umum dakwah Islam itu dapat dikategorikan ke
dalam tiga macam, yaitu:
1. Dakwah bi al-Lisan
Dakwah bi al-Lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan
melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan
ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-lain. Metode
ceramah ini tampaknya sudah sering dilakukan oleh para juru
dakwah, baik ceramah di majlis taklim, khutbah Jumat di
masjid-masjid atau ceramah pengajian-pengajian. Dari aspek
jumlah barangkali dakwah melalui lisan (ceramah dan yang
lainnya) ini sudah cukup banyak dilakukan oleh para juru
dakwah di tengah-tengah masyarakat.
27
Dakwah bi al-Haladalah dakwah dengan perbuatan nyata
yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal
karya nyata yang dari karya tersebut hasilnya dapat dirasakan
secara konkret oleh masyarakat sebagai objek dakwah.
Dakwah bi al-Hal dilakukan oleh Rasulullah, terbukti
bahwa ketika pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan Nabi
adalah membangun masjid al-Quba, mempersatukan kaum
Anshar dan Muhajirin. Kedua hal ini adalah dakwah nyata yang
dilakukan oleh Nabi yang dapat dikatakan sebagai dakwah bi
al-Hal.
3. Dakwah bi al-Qalam
Dakwah bi al-qalam, yaitu dakwah melalui tulisan yang
dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah,
buku, maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh
dakwah bi al-qalam ini lebih luas daripada melalui media lisan,
demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan
waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan di mana
saja mad’u atau objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah bi
al-qalamini.
Dalam dakwah bi al-qalam ini diperlukan kepandaian
khusus dalam hal menulis, yang kemudian disebarluaskan
melalui media cetak (printed publications). Bentuk tulisan
28
kolom keislaman, cerita religius, cerpen religius, puisi
keagamaan, publikasi khutbah, pamflet keislaman, buku-buku
dan lain-lain (Amin, 2009: 11-12).
E. Macam-macam Pesan Dakwah
Yang menjadi materi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri, sebab
semua ajaran Islam dapat dijadikan sebagai pesan dakwah. Abdul Hamid
Mahmud mengemukakan tiga unsur ajaran Islam sebagai materi dakwah yang
harus disampaikan oleh da’i dalam berdakwah, yakni akidah, ibadah dan
akhlak. Ketiga aspek tersebut merupakan pondasi yang paling pokok bagi
Islam serta peradabannya dan saling berkaitan satu satu sama lain. Akidah
yang benar menjadi dasar bagi ibadah yang benar dan ibadah yang benar
menjadi dasar bagi akhlak individual maupun akhlak sosial yang baik dan
benar (Halimi, 2008: 36). Sedangkan menurut Ilaihi secara umum materi
dakwah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa masalah pokok yaitu:
1. Pesan Akidah, meliputi;
a. Iman kepada Allah Swt.
b. Iman kepada Malaikat-Nya
c. Iman kepada kitab-kitab-Nya
d. Iman kepada Hari Akhir
e. Iman kepada Qadha-Qadar
2. Pesan Syariah, meliputi;
a. Ibadah: thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji serta muamalah.
29
c. Hukum Publik: hukum pidana, hukum negara, hukum perang dan
damai.
3. Pesan Akhlak, meliputi;
a. Akhlak terhadap Allah Swt.
b. Akhlak terhadap makhluk yang meliputi:
1) Akhlak terhadap manusia: diri sendiri, tetangga, masyarakat
lainnya.
2) Akhlak terhadap bukan manusia: flora, fauna, dan sebagainya.
(Ilaihi, 2010: 101-102)
F. Dakwah Melalui Buku
Buku merupakan kumpulan ide yang diungkapkan dengan kata-kata ke
dalam bentuk tulisan yang telah disusun secara sistematis sehingga seseorang
dapat memahami apa yang diungkapkan oleh penulisnya. Keberadaan buku di
tengah masyarakat sangat besar peranannya. Dengan membaca buku,
seseorang akan menjadi kaya akan ilmu dan informasi yang bermanfaat untuk
kehidupannya. Melalui buku ini pesan-pesan dakwah dapat disebarluaskan
secara mudah kepada sasaran dakwah. Dalam hal ini, buku dan penerbitan
buku cukup efektif sebagai media dakwah kepada khalayak atau sasaran
dakwah (Amin, 2009: 123).
Para da’i atau ulama terdahulu telah banyak yang mengarang atau
menulis sebuah buku/kitab sebagai kegiatan dakwahnya, seperti Imam
Ash-30
Shalihin, dan lain-lain. Bahkan sampai sekarang namanya tetap dikenang dan
karyanya masih dikaji di seluruh penjuru dunia, meskipun penulisnya telah
meninggal. Sebab, karya dalam sebuah buku/kitab mampu menjangkau
31
BAB III
DESKRIPSI PEMIKIRAN IPPHO SANTOSA
A. Biografi Penulis
1. Riwayat Hidup Ippho Santosa
Ia dilahirkan pada 30 Desember 1977 di Pekanbaru, dari
orang tua bernama Dwianto Sri Santosa dan Husnelly Nedvia.
Ayahnya berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, ibunya dari
Sumatra Barat. Kebetulan dua daerah ini pernah menjadi ibukota
Republik Indonesia pada zaman perjuangan. Dibesarkan di
keluarga yang sangat sederhana, ia pun dikaruniai satu adik dan
dua kakak.
Setelah tamat S1 dengan Double Majoring (Pemasaran
dan Bisnis Internasional) dari kampus bisnis terbaik di Malaysia,
ia berkarier sebagai marketer di Genting Highland, perusahaan
Filipina, Sinar Mas Group, Universitas Internasional Batam
(www.uib.edu), dan interpreter untuk ILO-PBB. Kemudian ia
mendirikan dan menjalankan EnterTrend Training, di mana
puluhan ribu orang se-Indonesia telah menjadi peserta pelatihan
dan seminarnya sepanjang 2004-2007. EnterTrend Training juga
menangani konsultasi dan riset pemasaran. Karena kekangan
waktu, mulai 2007 ia betul-betul mengurangi memberikan
pelatihan, konsultasi, dan riset. Belakangan ini fokusnya hanya
32
sebuah kota yang dikenal di luar negeri dengan Face of
Indonesia (Santosa, 2009:160).
Perusahaan dan institusi besar yang pernah
mengundangnya adalah Garuda Indonesia, Telkom, Telkomsel,
Indosat, B’right (PLN), BTN, Bank Panin, BPR Indra, Takaful,
Perum Pegadaian, Panasonic, distributor ConocoPhilips,
distributor HM Sampoerna, distributor Honda, distributor
Yamaha, Jasa Raharja, Bio Farma, Pelabuhan Indonesia
(Pelindo), Sepatim (Semen Padang), Temprina Media Grafika
(Jawa Pos Group), Riau Pos Group (Jawa Pos Group), ITS
(Surabaya), Politeknik Pontianak, Politeknik Batam, Universitas
Internasional Batam, Sekolah Global Indo-Asia, Sekolah
Kallista, Centrinova, REI, Arsikon Developer (Pengembang
Coastarina), Ikatan Akuntan Indonesia, PHRI, Terminal Tiket,
Patria Tour & Travel, Southlinks Country Club, Rumah Zakat,
RS Awal Bros, RS Budi Kemuliaan, RS Otorita Batam, Badan
Otorita Batam, Pemko Batam, Pemko Tanjung Pinang, Satlantas
Kepri, Piswan (DPRD Kepri), Pemprov Silsel, dan masih banyak
lagi. Termasuk asuransi Cigna (Santosa, 2009:158).
2. Karya-karya Ippho Santosa
Ia telah menulis belasan buku pemasaran. Dua buku
masing-masing ia tulis bersama Tantowi Yahya (2006) dan Aa
33
dan sering menjadi topik seminar adalah:
a. 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!
b. 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?
c. Marketing is Bullshit … Meledakkan Profit dengan Kreativitas dan Otak Kanan.
d. Hot Marketing: Cara Paling Ganas Mengorbitkan Merek.
e. Marketer with Love: Menjual dengan Kekuatan Cinta dan Otak Kanan.
Satu-satunya konsep pemasaran di Indonesia yang dikemas dalam
bentuk cerita. Juga satu-satunya konsep pemasaran yang berkembang
menjadi lagu dan novel.
f. Muhammad Sebagai Pedagang: Akhirnya Terbongkar juga
Pelajaran-pelajaran Tersembunyi dari Sang Khalifah tentang Otak Kanan,
Entrepreneurship, dan Kekayaan.
g. Menyingkap Khazanah Cinta. Sebuah novel berlatar Malaysia yang
diadaptasi dari Marketer with Love, ditulis bersama Nurul Huda
(Santosa, 2009:159).
h. Moslem Millionare. Menguasai Cinta dan Harta Dalam 365 Hari.
Disusun bersama Tim Khalifah.
i. Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda.
j. 7 Keajaiban Rezeki. Rezeki Bertambah, Nasib Berubah dalam 99 Hari,
Dengan Otak Kanan.
34
l. Success Protocol. Target Jadi Lebih Mudah. Hidup Jadi Lebih Indah.
Dapat Dibuktikan Dalam 99 Hari.
m. Menjemput Rezeki. Menjelajah 5 Hikmah Tersembunyi.
n. Magnet Rezeki. Mengubah Jutaan Jadi Miliaran. Ditulis bersama
Ahmad Gozali dan Nasrullah.
3. Setting Sosial
Disebut-sebut No. 1 Creative Marketer in Indonesia dan
One of the Most Productive Marketing Writers, kini ia aktif
sebagai:
a. Pembicara seminar di Indonesia dan Singapura.
b. Entrepreneur di bidang properti, pendidikan, dan musik.
c. Co-Founder EnterTrend, InspirAction, Entrepreneur Association (EA),
dan Young Entrepreneur Academy (YEA).
d. Mentor di Entrepreneur University (EU).
e. Staf ahli di Universitas Internasional Batam.
f. Redaktur ahli di majalah Pengusaha, kolumnis di majalah Marketing,
majalah ESQ Nebula, dan belasan media cetak lainnya (Santosa, )
B. Sistematika Penulisan Buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan
Sistematika penulisan buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan
Otak Kanan ini berbeda dari sistematika penulisan buku pada umumnya.
Sebab, buku ini ditulis oleh Ippho Santosa menggunakan pendekatan khas
35
beraturan (sistematis). Oleh karenanya, sistematika penulisan buku ini pun
tidak beraturan sebagaimana sistematika penulisan buku pada umumnya.
Pada halaman pertama dalam buku ini langsung disambut dengan
komentar-komentar terhadap buku-buku Ippho Santosa sebanayak tujuh
halaman, kemudian selang satu halaman disusul oleh judul buku. Dilanjutkan
dengan persembahan, ucapan terimakasih, daftar isi yang dibagi dalam 7 Bab.
Selanjutnya adalah pembahasan pembuka yang berisi penjelasan tentang
perbedaan otak kanan dan kiri, perbedaan dengan buku sebelumnya, kisah dan
motivasi untuk kaya.
Selanjutnya memasuki bab 1 warisan nabi, bab 2 piagam tertinggi, bab
3 invesatasi gaib dan delapan benefit, bab 4 koin keberuntungan dan tiga
komoditas termahal, bab 5 puncak kenikmatan dan tiga rahasia besar, bab 6
akar serbut kerugian dan cara mengatasinya, dan bab 7 keajaiban ke delapan.
Setelah pembahasan tiap bab tadi selesai, ada judul besar “bacalah (2)”, kemudian “bacalah (3)”, selanjutnya disusul dengan lembar profil penulis, paparan bonus, audio motivasi, lagu motivasi, kalender motivasi, konsultasi,
masukan. Kemudian paparan tentang buku terbaik Ippho Santosa,
peluang-peluang usaha, serta testimoni peserta seminar dan perusahaan yang pernah
mengundang beliau. Lebih mudahnya, sistematika penulisan buku tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Cover buku
2. Testimoni, komentar, apreasiasi seseorang terhadap buku-buku lainnya
36
3. Persembahan
4. Ucapan Terimakasih
5. Daftar Isi
Bacalah (1). Berisi tentang sekilas tentang otak kanan,
pernyataan-pernyataan serta analogi untuk menjadi kaya
Materi pembahasan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Bagian satu: Warisan Nabi. Membahas tentang 8 teladan kekayaan, 8
alasan meneladani Umar, 8 alasan untuk kaya, 8 alasan untuk tidak
miskin, 8 cara mengubah takdir, 8 jalur menuju keberlimpahan, 8 umat
di dunia, dan siklus 7 abad.
b. Bagian dua: Piagam Tertinggi. Membahas tentang mafia saja boleh
berharap, cara terbaik membeli impian, tiga keutamaan dari berharap,
harap itu bagian dari iman, malaikat pun berharap, Allah mendidik kita
untuk berharap, Nabi mengajarkan kita untuk berharap, tidak ada satu
pun dalil yang melarang berharap, peristiwa persalinan istrinya,
peristiwa seminar, dan testimoni buku “7 KeajaibanRezeki”.
c. Bagian tiga: Invesatasi Gaib dan 8 Benefit. Membahas tentang jamu
manjur 4-in-1, pasti dibalas ngak pakai nanti, langsung dibalas nggak
pakai lama, bukan lagi menjaga harta tapi meningkatkan harta,
mengajaibkan hasil seajaib-ajaibnya, malaikat pun bisa diatur dengan
uang, amalan paling praktis sedunia, tidak harus ikhlas, guyonan dan
37
d. Bagian empat: Koin Keberuntungan dan 3 Komoditas Termahal.
Membahas tentang pilihan antara kepastian dan ketidakpastian, pilihan
ikhtiar atau ibadah, kerja sekian menit langsung dibayar, kerja sekian
menit dibayar lebih besar, kerja sekian hari dibayar besar-besaran,
pilihan otak kiri atau kanan, dan tiga komoditas termahal.
e. Bagian lima: Puncak Kenikmatan dan 3 Rahasia Besar. Membahas
tentang rahasia besar 1, rahasia besar 2, dan rahasia besar 3.
f. Bagian enam: Akar Serabut Kerugian dan Cara Mengatasinya.
Membahas tentang ketika harta tidak diproteksi, ketika menahan hak
orang lain, ketika impian tidak selaras, ketika bias-bias pelangi
diabaikan, ketika meminta sekedar meminta, ketika mengalami
keajaiban,
g. Bagian tujuh: Keajaiban ke-8. Membahas tentang keyakinan yang
salah, keyakinan sempurna prisma sempurna, harapan yang salah,
keteladanan yang salah, ikhtiar yang salah, niat yang salah,
melipatgandakan keyakinan, dan keyakinan iblis.
Bacalah (2)
Bacalah (3). Berisi tentang latar belakang penulisan buku.
1. Profil Penulis
2. Bonus Langsung
3. Halaman sinopsis beberapa buku terbaik karya Ippho Santosa
4. Penawaran peluang usaha dari Ippho
38
39
C. Sinopsis Buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan
“Dibahas secara islami, buku ini menunjukkan inti segala inti, rezeki di atas rezeki!”
1. Menyingkap ke-ajaiban ke-8 yang menggerakkan 7 keajaiban rezeki
2. Menguasai uang, waktu, dan kesehatan dalam hitungan menit
3. Membuat konsumen datang berbondong-bondong
4. Meningkatkan motivasi dan produktivitas hingga 3 kali lipat
5. Menjadikan kerja dan usaha sebagai bentuk ibadah tertinggi
6. Menyelaraskan impian perusahaan dan karyawan
7. Menyiasati utang dan Akar Serabut Kerugian
8. Mengubah takdir dan keluar dari masalah
9. Membongkar Warisan Nabi dan Koin Keberuntungan
10.Membongkar fakta-fakta tersembunyi tentang sedekah:
a. Pasti dibalas, nggak pake ‘Insya Allah’
b. Pasti dibalas, nggak pake lama
c. Pasti dibalas, nggak harus ikhlas
d. Malaikat pun diatur dengan uang
e. Jor-joran itu penting, pamrih juga penting
Demikianlah tadi bentuk sinopsis dari buku Percepatan Rezeki Dalam
40 Hari Dengan Otak Kanan karya Ippho Santosa. Mungkin terkesan berbeda
dengan sinopsis buku pada umumnya. Hal itu dikarenakan memang buku ini
bukan termasuk buku ilmiah. Buku ini berisi renungan sekaligus motivasi dari
40
41 BAB IV
ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM BUKU
PERCEPATAN REZEKI DALAM 40 HARI DENGAN OTAK KANAN KARYA IPPHO SANTOSA
A. Pesan Dakwah yang Terkandung dalam Buku Percepatan Rezeki dalam 40 Hari dengan Otak Kanan Karya Ippho Santosa
Kalimat-kalimat dalam buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari
Dengan Otak Kanan merupakan kumpulan sejarah, ide, dan pengalaman yang
dituangkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan yang dinilai mengandung
pesan-pesan dakwah. Hal itu banyak ditunjukkan dalam bentuk percakapan
langsung, deskripsi cerita, kutipan sejarah, termasuk pengalaman pribadi yang
dikuatkan dengan dalil-dalil Al-Qur’an, Hadits Rasulullah, dan juga pendapat
para sahabat. Namun, terkadang pesan yang disampaikan pengarang kepada
pembaca dipahami berbeda. Oleh sebab itu, pesan tersebut perlu disampaikan
melalui kalimat-kalimat yang lebih jelas agar mudah dipahami. Untuk melihat
pesan di balik deskripsi cerita yang ada dalam buku, maka penulis
menyampaikan dalam bentuk potongan paragraf dan kalimat.
Buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan karya
Ippho Santosa terdiri dari 7 bab yang di dalamnya mengandung pesan-pesan
dakwah mencakup 3 pesan yaitu: (1) pesan dakwah kaitannya dengan akidah,
(2) pesan dakwah kaitannya dengan syariat, dan (3) pesan dakwah kaitannya
dengan akhlak. Adapun penjelasan daripada pesan-pesan dakwah yang
terkandung dalam buku Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak
Kanan karya Ippho Santosa tersebut, akan penulis jabarkan sebagai berikut:
42
a. Keyakinan
Keyakinan atau iman diadopsi dari bahasa Arab, berasal dari
kata “amana” yang berarti aman. Maksudnya, orang yang beriman
selalu memiliki perasaan aman karena yakin selalu dilindungi oleh
Allah. Dalam hal inilah iman berkaitan erat akidah. Akidah juga
berasal dari bahasa Arab “aqad” yang bermakna ikatan. Maksudnya
ikatan hati dengan Allah. Adapun definisi iman secara terminologi
yaitu keyakinan sempurna yang dibenarkan oleh hati, diucapkan secara
lisan dan diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan. (Wiyani, 2012:
24).
Menurut tinjauan bahasa, iman berarti tashdiq, membenarkan.
Menurut tinjauan syara’, iman berarti membenarkan Rasul berkaitan dengan semua yang disampaikan Rabb-Nya; pembenaran yang
mengandung unsur qabul (penerimaan), mahabbah (cinta), dan ‘amal
(praktik). Az- Zajjaj berkata, “iman adalah menampakkan ketundukan
dan penerimaan terhadap syari’ah dan apa yang dibawa oleh Nabi, serta meyakini dan membenarkannya dengan hati." (Farid, 2008: 17).
Kutipan kalimat yang mengandung pesan dakwah tentang keyakinan
adalah sebagai berikut:
43
bahwa Dia itu Maha Berkehendak atas kehidupan kita dan Dia itu Maha Mengetahui kepantasan kita) (Santosa, 2011:15). Kalimat diatas menunjukkan bahwa kita harus yakin akan
kekuasaan Allah. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya untuk
menghendaki adanya percepatan rezeki dalam empat puluh (40) hari.
Hal tersebut sangatlah mudah. Asal kita yakin dan
bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah-Nya serta menjauhi segala
larangan-Nya. Allah hanya cukup mengatakan “Kun”, maka apa yang
Dia kehendaki akan terjadi. Dan apa yang diungkapkan Ippho di atas,
telah dibuktikan oleh banyak orang melalui testimoni. Mereka yang
telah sukses, adalah orang yang memiliki mimpi besar, usaha besar,
dan keyakinan yang besar pula.
Keyakinan Sempurna, Prisma Paripurna
Kita lanjutkan. Perlu digarisbawahi, keyakinan yang kami maksudkan pada buku ini bukanlah sembarang keyakinan. Melainkan keyakinan yang sempurna. Istilahnya, Prisma Paripurna, di mana prisma ini dibentuk oleh lima ruas:
Ruas #1. Yakin akan keberadaan Allah. Ruas #2. Yakin akan kekuasaan Allah. Ruas #3. Yakin akan jani-janji Allah.
Ruas #4. Yakin akan cara-cara yang diajarkan dan dianjurkan Allah.
Ruas #5. Yakin bahwa segala sesuatu dari Allah adalah yang terbaik (Santosa, 2011:106).
Kalimat diatas menjelaskan tentang keyakinan yang sempurna,
yaitu: yakin akan keberadaan Allah, yakin akan kekuasaan Allah,
yakin akan janji-janji Allah, yakin akan cara-cara yang diajarkan oleh
Allah (syariat). Banyak permisalan tentang keyakinan yang sempurna
kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan. Seperti halnya keyakinan Nabi
44
ia akan diselamatkan dari kobaran api Namrud yang dzalim. Kisah
Nabi Musa as juga menjadi teladan tentang sebuah keyakinan yang
tinggi. Beliau yang dalam keadaan cemas tetap dalam keyakinan
bahwa Allah membersamainya, Allah adalah penolong baginya.
Sebagaimana firman-Nya:
Artinya: Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku" (QS. Asy-Syu’ara: 62)
Terlepas dari itu, dengan keyakinan yang benar dan kesabaran yang benar, satu orang dapat menghadapi dua sampai sepuluh orang sekaligus (QS. 8: 65-66) (Santosa, 2011:114).
Kalimat ini merupakan intisari dari pada firman Allah dalam
Artinya: Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar
45 ke materi berikutnya.
masih ingat isi buku sebelumnya? Disampaikan di sana bahwa keyakinan itu adalah faktor pengali.
Untuk keyakinan, angkanya hanya 1 dan 0.
Katakanlah, Anda punya 100 action, tapi 0 keyakinan. Itu artinya, 100x0. Hasilnya? Yah, nol besar!
Sebaliknya, Anda punya 2 action dan 1 keyakinan.
Itu artinya, 2x1. Hasilnya? Masih mungkin jadi kenyataan! Sekali lagi, mestinya janji Allah di atas sudah cukup melipatgandakan keyakinan Anda.
Rasa pesimis dan kemustahilan terhadap kehendak Allah
adalah salah satu tanda iman yang lemah. Bahkan, rasa mustahil
menjadi tanda bagi orang yang tak mempercayai Tuhan. Maka, untuk
mendapatkan sesuatu yang tampak tidak mungkin, perlu keyakinan
yang kokoh bahwa Allah Maha Berkehendak. Sangat mudah bagi
Allah memberikan rizki kepada hamba-Nya bahkan bisa kurang dari
empat puluh (40) hari.
Bicara soal keyakinan, kadang kita kalah telak dengan Iblis. Ini bukan sindiran. Ini kenyataan. Ah, apa iya? Iya! Iblis, jelek-jelek begitu, dia masih punya namanya keyakinan.
Iblis meyakini bahwa Allah itu Maha Kuasa. Iblis meyakini bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bayangkan,
sebagian manusia masih membantah dan menyanggah, “ini mustahil, itu mustahil!”
Iblis meyakini bahwa Hari Pembalasan itu memang ada. Bayangkan, sebagian manusia masih meragukan dan mempertanyakan.
Iblis meyakini bahwa surga dan neraka itu memang ada. Bukankah dia pernah berada di surga dan manusia belum tentu akan berada di surga?
Hanya saja, keyakinan Iblis berbeda dengan keyakinan manusia. Karena Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan manusia sampai akhir zaman dan sumpah ini telah diperkenankan oleh Allah, maka Iblis tidak dapat memperoleh manfaat sedikit pun dari keyakinannya (Santosa, 2011: 115) Kutipan kalimat di atas menjelaskan tentang sebuah keyakinan
46
hamba nantinya akan sungguh-sungguh dalam beribadah kepada-Nya.
Ini merupakan pesan dakwah yang paling mendasar yang perlu
ditekankan kepada umat Islam. Pesan berupa keyakinan inilah yang
selalu ditekankan kepada audiennya. Bahwa dengan keyakinan, segala
yang tidak mungkin, bisa saja terjadi. Dan segala yang di luar nalar
47
b. Niat dan balasan amal
Niat adalah sebuah kemauan yang kuat. Qardhawi mengutip
definisi niat dari berbagai pendapat ulama. Diantaranya; (1) Niat
adalah tujuan yang terbetik di dalam hati (2) Niat adalah tuntutan yang
kuat (3) Niat juga merupakan tujuan sesuatu disertai dengan
pelaksanaannya (4) Niat adalah dorongan hati yang dilihat sesuai
dengan tujuan, baik berupa rumusan demi mendatangkan manfaat atau
menghindarkan diri dari mudharat, baik fisik-material maupun
psikis-spiritual. (Sholeh, 2008: 94)
Kutipan kalimat yang mengisyaratkan tentang niat dan balasan
amal diantaranya sebagai berikut:
Diimbuhkan oleh Nabi, “sesungguhnya, pahala (ganjaran) engkau sesuai dengan kadar kepayahan engkau.” (Santosa,
2011:44).
Bukankah Allah sengaja meninggikan ganjaran berumrah di bulan Ramadhan ketimbang berumrah di bulan lainnya? (Santosa, 2011:44).
Bukankah Allah sengaja meninggikan ganjaran berpuasa sunnah dua hari ketimbang berpuasa sunnah satu hari? (Santosa, 2011:44).
Bukankah Allah sengaja meninggikan ganjaran shalat dhuha delapan rakaat ketimbang sholat dhuha dua rakaat? (Santosa, 2011:44).
Bukankah Allah sengaja meninggikan ganjaran berzikir semalaman ketimbang sekadarnya? (Santosa, 2011:44).
Beberapa kutipan kalimat di atas dengan jelas memberikan
kemantapan kepada manusia untuk berbuat baik, beramal, bekerja, dan
beribadah dengan maksimal dan sekuat tenaga. Sebab, perbuatan baik
akan mendapatkan kebaikan serupa. Demikian pula dengan perbuatan
yang sangat baik, tentu balasan Allah akan lebih baik. Dan amal
perbuatan yang bernilai ibadah dunia, bisa menjadi pahal akhirat