• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI KANTONG 2P PADA SISWA KELAS II DI MADRASAH IBTIDAIYAH ASAS ISLAM KALIBENING KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Di ajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI KANTONG 2P PADA SISWA KELAS II DI MADRASAH IBTIDAIYAH ASAS ISLAM KALIBENING KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Di ajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI KANTONG 2P PADA SISWA KELAS II

DI MADRASAH IBTIDAIYAH ASAS ISLAM KALIBENING KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Di ajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh : PUTRI SARI NIM. 11514127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI KANTONG 2P PADA SISWA KELAS II

DI MADRASAH IBTIDAIYAH ASAS ISLAM KALIBENING KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Di ajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh : PUTRI SARI NIM. 11514127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

(8)

PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Keluarga saya, Bapak, Ibu dan Kakak saya yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya.

2. Bapak dan ibu dosen pembimbing, penguji, dan pengajar, yang selama ini telah tulus iklas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tidak ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik.

3. Keluarga besar PGMI angkatan 2014 4. Keluarga besar MI Asas Islam Kalibening

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatNya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucakan banyak trimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, S.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menulis skripsi ini.

5. Ibu Eva Palupi, S.Psi selaku pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama kuliah di IAIN Salatiga.

6. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu serta pengalamandengan penuh kesabaran.

7. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberika layanan serta bantuan.

8. Ibu Asa Anfida Maslina, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Asas Islam Kalibening yang telah memberikan tempat untuk peneliti melakukan penelitian.

9. Ibu Sa’adatul Mutamimah, S.Pd.I yang bersedia menjadi kolabolator

(10)

ABSTRAK

Sari, Putri. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian dan Pembagian Melalui Kantong 2P Pada Siswa Kelas II Di Madrasah Ibtidaiyah Asas Islam Kalibening Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madraah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci : hasil belajar, matematika, materi perkalian dan pembagian, kantong 2P Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian dan pembagaian menggunakan kantong 2P pada siswa kelas II MI Asas Islam Kalibening Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II MI Asas Islam Kalibening Kota Salatiga dengan dua siklus.

Metode pengumpulan datanya menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai dengan program semester genap mata pelajaran Matematika Kelas II selama 2 jam pelajaran (2X35 menit) dengan jumlah siswa 24 anak.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ... xi

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunan Penelitian ... 5

E. Hipotesisi Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Metode penelitian ... 8

(12)

2. Subjek Penelitian ... 8

3. Waktu dan Tempat Penelitian ... 8

4. Pelaksanaan dan Kolabolator ... 9

5. Langkah-langkah Penelitian ... 9

6. Metode Pengumpulan Data ... 14

7. Instrumen Penelitian ... 14

8. Analisis Data ... 15

H. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI ... 17

A. Kajian Teori ... 17

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 17

2. Hakikat Pembelajaran Matematika ... 30

3. Kantong 2P ... 36

B. Kajian Pustaka ... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 41

A. Gambaran Umum MI Asas Islam Kalibening ... 41

B. Nilai Pra Siklus ... 45

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 46

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 54

(13)

1. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I ... 61

2. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus II ... 63

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

1. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I ... 66

2. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Penelitian Siklus II ... 68

BAB V PENUTUP ... 71

C. Kesimpulan ... 71

D. Saran ... 71

(14)

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Tabel 3.1 Identitas Sekolah……… 41

Tabel 3.2 Data Prasarana... 43

Tabel 3.3 Data Guru dan Karyawan ………. 43

Tabel 3.4 Nilai Pra Siklus……….. 45

Tabel 3.5 Observasi Guru Suklus I……… 50

Tabel 3.6 Observasi Siswa Siklus I……… 52

Tabel 3.7 Kekurangan dan Perbaikan Siklus I... 53

Tabel 3.6 Observasi Guru Siklus II……… 58

Tabel 3.7 Observasi Siswa Siklus II……….. 59

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I………. 61

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II……… 63

Tabel 4.3 Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I………. 67

Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I………. 67

Tabel 4.4 Presentase Hasil Belajar Siswa Silus II……….. 68

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II……… 69

(15)

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Bagan 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas………. 10

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci jawaban Siklus II Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Siklus I

Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Siklus I Lampiran 11 Dokumentasi

Lamiran 12 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 13 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 14 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian Lamiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 17 Daftar SKK

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan penting dalam mempersiakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas utama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Matematika menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan desetiap jenjang pendidikan formal memegang peranan penting dalam mencitakan sumber daya alam manusia yang kompeten, karena matematika merupakan sarana berfikir ilmiah untuk mengkaji IPTEK.

Realisasi pentingnya pelajaran matematika adalah matematika menjadi salah satu pelajaran pokok dalam kurikulum di Indonesia, karena masuk dalam Ujian Nasional yang menentukan peserta didik lulus dari suatu lembaga pendidikan dasar dan menengah. Namun, sering kita dengar peserta didik mengatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga akan sulit juga dalam pencapaian standar kompetensi yang diharapkan.

(18)

Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi juga sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya (Basyiruddin Usman, 2002: 1).

Sejak lahir manusia telah diberikan berbagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai penunjang kehidupannya di masa depan, untuk itu perlu adanya sebuah wadah untuk mengembangkan potensi tersebut, salah satu cara untuk mengembangkan potensi manusia adalah dengan belajar. Sebagai mana dalam ayat Al-Qur’an yang menganjurkan agar umat manusia mau menuntut ilmu, tertuang dalam Firman Allah SWT :

اَذِإ َو ۖ ْمُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اوُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا يِف اوُحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

َليِق

ُكنِم اوُنَمآ َنيِذَّلا ُ َّاللَّ ِعَف ْرَي اوُزُشناَف اوُزُشنا

ا َو ْم

َنوُلَمْعَت اَمِب ُ َّاللَّ َو ۚ ٍتاَج َرَد َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّل

ريِبَخ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan

kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan

(19)

ilmu pengetahuan beberapa derajat . Dan Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan“ (Al Mujadalah :11).

Guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar megajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai (Daryanto, 2012: 1).

(20)

keberanian mengerjakan soal kedepan tanpa ditunjuk guru (etd.unsiyah.ac.id, diakses 12 Maret 2018).

Pembelajaran matematika di MI Asas Islam juga menemui kesulitan dalam menciptakan suasana belajar yang membangkitkan semangat peserta didik serta proses pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik dan konsentrasi mereka. Para pendidik disana mengeluhkan tentang hasil pencapaian kompetensi kususnya pelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian yang belum memenuhi standar. Hal ini disebabkan karena faktor proses pembelajaran yang masih konvensional. Maka dari itu perlu diadakan perbaikan tentang proses pembelajaran yang berlangsung di MI tersebut, sehingga hasil belajar matematika peserta didik maksimal dan pembelajaran matematika memberikan pengalaman bermakna dan utuh bagi siswa. Salah satu cara untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan yang menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu guru harus aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran serta menggunakan alat peragayang sesuai dengan materi yang diajarkan.

(21)

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah apakah penggunaan kantong 2P dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa materi perkalian dan pembagian kelas II di MI Asas Islam Kalibening Kota Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian dan pembagian melalui

kantong 2P pada siswa kelas II di MI Asas Islam Kalibening kota Salatiga tahun pejaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran matematika, terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian.

2. Secara Praktis

a. Dapat menciptakan suasana belajar yang berkesan dan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam melakukan pembelajaran dikelas kususnya pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian.

(22)

d. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini peneliti memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang diduga dapat mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang penelitian sebelumnya. Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kantong 2P dapat meningkatkan hasil pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian pada siswa kelas II di MI Asas Islam Kalibening Kota Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan kantong 2P dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar Matematika materi perkalian dan pembagian setelah menggunakan kantong 2P dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60, dan banyaknya siswa memperoleh nilai 60 ke atas minimal 85%. Hal ini dapat dilihat dari presentase siswa tuntas pada tiap akhir siklus.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar Matematika

(23)

Sedangkan seperti yang dikutip oleh Ahmad Alfian (2014, 11) matematika adalah ilmu tentang pola atau ide. Jadi hasil belajar matematika adalah hasil dari sebuah ilmu tentang pola atau ide yang terbentuk dari suatu pola-pola kegiatan yang dilakukan dalam selang waktu tertentu.

2. Perkalian dan Pembagian

Perkalian dan pembagian adalah salah saru materi matematika, materi perkalian didalamnya membahas suatu konsep penjumlahan yang berulang. Sedangkan pembagian adalah sebuah materi matematika yang membahas tentang pengurangan yang berulang sampai habis.

3. Kantong 2P

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kantong adalah saku (baju dan sebagainya), tempat membawa sesuatu (belanja dan sebagainya) yang terbuat dari kain, plastik, dan sebagainya. Sedangkan 2P disini adalah singkatan dari Perkalian dan Pembagian. Dalam konteks ini kantong 2P berperan sebagai alat peraga pembelajaran, sehingga kantong 2P adalah sebuah alat peragayang berbentuk kantong-kantong yang menjadi alat bantu penyampaian materi perkalian dan pembagian. Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penggunaan kantong 2P dalam proses pembelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagain dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas II di MI Asas Islam Kalibening.

(24)

Rancangan penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Seperti yang dikutip oleh (Paramita Ayu Ekasari, 2016:11) penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran yang sama. Dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan di dalam kelas untuk memperbaiki dan meningktkan kualitas pembelajaran.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berjumla 24 orang siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 13 perempuan.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Sedangkan waktu penelitian di mulai pada tanggal 12 April 2018 samapai selesai pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

4. Pelaksana dan Kolabolator

(25)

Salatiga tahun ajaran 2017/2018. Sedangkan kolaboratornya adalah Putri Sari NIM 115-14-127.

5. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya metode dan model pembelajaran yang sudah di gunakan untuk menyampaikan materi Matematika di kelas. Data tersebut di amati melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus tindakan.

Dalam pelaksanaannya peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Dalam hal ini pengampu mata pelajaran Matematika yaitu Ibu Sa’adatul Mutamimah, S.Pd.I. Peneliti sebagai kolaborator, sedangkan guru kelas bertindak sebagai pelaksana. Pada pelaksanaanya terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam beberapa siklus.

Pelaksanaan penelitian ini menganut model yang dibuat Kurt Lewin (Arikunto, 2006:16) sebagaimana yang disajikan dalam bagan dibawah ini :

Bagan 1.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(26)

Berdasarkan model yang dibuat oleh Kurt Lewin diatas, penelitian ini sudah dirancang dalam tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi setiap akhir pelaksanaan tindakan dengan diberi post test untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa.

1. Siklus I

a. Planning/Perencanaan

1) Perencanaan skenario pembelajaran dengan menggunakan kantong 2P yang akan di gunakan dalam pembelajaran Matematika. Penekanan perencanaan di sini adalah

SIKLUS 1 OBSERVATING/PENGAM ATAN PLANNING/PERENCAN

AAN

ACTING/TINDAKAN

SIKLUS 2 OBSERVATING/PENGAM ATAN PLANNING/PERENCANA

AN

REFECTING/REFLEKSI

(27)

untuk termotivasi belajar dengan menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi pembelajaran Matematika yang sedang dibahas.

2) Menentukan pokok bahasan yaitu perkalian dan pembagian 3) Menyusun RPP dengan pokok bahasan perkalian dan

pembagian yang di dalamnya kegiatan siswa, lembar observasi untuk guru pengampu, dan lembar catatan selama aktivitas pembelajaran Matematika berlangsung.

4) Menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran dengan menggunakan kantong 2P bertujuan agar siswa siap mengikuti proses pembelajaran yang sesuai dengan indikator pencapaian dalam pembelajaran tersebut.

b. Acting/Pelaksanaan

Pada tahap tindakan ini pembelajaran di laksanakan dengan menggunakan kantong 2P dengan materi pokok perkalian dan pembagian sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan dengan guru kelas (Pelaksana). c. Observating/Pengamatan

(28)

laksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil dari analisis data pada tahap ini akan dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. Juga diperhatikan kendala yang terjadi pada saat diterapkannya model pembelajaran tersebut.

d. Refecting/Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisa hasil observasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama di terapkannya pembelajaran dengan menggunakan kantong 2P, apakah berhasil atau tidak tindakan yang di berikan. Apabila pelaksanaan siklus I belum tuntas berdasarkan indikator keberhasilan, maka akan dilaksanakan siklus berikutnya sampai indikator keberhasilan tercapai. 2. Siklus II

a. Planning/Perencanaan

1) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif masalah berdasarkan refleksi siklus pertama.

2) Pengembangan skenario pembelajaran dengan menggunakan kantong 2P.

b. Pelaksanaan

(29)

c. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan pengamatan pelaksanaan tindakan kelas untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan kantong 2P.

d. Refleksi

Hasil dari tahap observasi pada tindakan kedua meliputi aktivitas, sikap atau perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran yang berlangsung di kelas, cara mengajar, serta kendala yang ditemui ketika pembelajaran. hal apa yang perlu di perbaiki dan apa saja yang perlu menjadi perhatian pada tindakan berikutnya. Jika pada akhir tindakan kedua ini dan hasilnya sesuai dengan indikator keberhasilan yakni rata-rata nilai siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 60 sudah mencapai batas minimal yaitu 85% dari jumlah siswa, maka tindakan ini sudah dihentikan.

6. Pengumpulan Data a. Tes

(30)

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap objek (benda, peristiwa) diikuti dengan pencatatan secara cermat (Sani, 2016: 68).

Observasi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran matematika yang menggunakan kantong 2P berlangsung pada siklus satu dan siklus selanjutnya.

c. Dokumentasi

Menurut Azwar yang dikutip oleh (Ahmad, 2014: 14) metode dokumentasi adalah data sekunder yang diperoleh dari sumber tidak langung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data siswa, guru, dan sekolah.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar Soal Tes

Lembar soal tes pada setiap siklus untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi dimaksudkan untuk mengamati kegiatan guru dan

siswa selama kegiatan belajar mengajar pada setiap siklus.

8. Analisi Data

(31)

𝑃 =𝑓𝑛 𝑋 100%

Keterangan :

P : jumah nilai dalam presentase

f : frekuensi jumlah siswa tuntas atau tidak tuntas n : jumlah seluruh siswa

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi secara keseluruhan terdiri dari lima bab, masing-masing bab disusun secara rinci dan sistematis. Adapun sistematika pembahasan dan penulisannya sebagai berikut :

BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, definisi perasional, metode penelitian, langkah-langkah penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.

BAB II : Dalam bab ini, penulis mengemukakakan landasan teori. BAB III : Dalam bab ini berisikan pelaksanaan penelitian berisikan Profil Madrasah yang meliputi : Gambaran umum MI Asas Islam Kalibening, terdiri dari : Visi dan Misi Madrasah, Struktur Madrasah, Tenaga Pendidik, Peserta Didik, selain berisikan profil madrasah dalam bab ini juga berisikan Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.

(32)
(33)

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar a. Belajar

a) Pengertian Belajar

Berikut pengertian belajar dari beberapa tokoh yang di kutip oleh (Lilik Sriyanti, 2013: 14):

1) Crow and Crow belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru. Definisi ini menekankan hasil dari aktivitas belajar.

2) Menurut Cronbach mengemukakan “learning is show by a

change in behavior as result of experience”. Menurutnya belajar

yang baik harus ditempuh dengan mengalami secara langsung. 3) Menurut Dictionary of Psikology bawa belajar memiliki dua

definisi. Pertama; belajar diartikan “the process of acquiring

knowledge”. Kedua; belajar diartikan “a relatively permanent change potentiality which occurs as result of reinforced practice”.

(34)

Dictionary of Psichology ini menekankan aspek proses serta keadaan sebagai hasil belajar.

4) A. Caurine mendefinikan belajar adalah modifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman.

5) Gregory A. Kimble mendefinisikan belajar adalah perubahan relative permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit kelelahan, atau obat-obatan.

Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b) Ciri-ciri Belajar

Ciri-ciri belajar (Lilik Sriyanti, Suwardi, dkk, 2014: 15) adalah:

1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.

(35)

4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

5) Pengalaman atau latihan dapat memberikan pengetahuan.

Dari beberapa ciri-ciri di atas dapat di simpulkan bahwa belajar memiliki ciri pokok yaitu seseorang di anggap telah belajar apabila di dalam diri individu terjadi perubahan.

c) Tahap-tahap Belajar

Seperti yang di kutip oleh (Lilik Sriyanti, suwardi, dkk, 2014: 17) siswa mengalami delapan tahap dinamika psikologi, ketika belajar disekolah meliputi:

1) Tahap motivasi

Pada tahap motivasi muncul motivasi dan keinginan dalam diri siswa untuk mempelajari sesuatu yang akan dielajari. Oleh sebab itu,pada saat memulai elajaran guru harus dapat membangkitkan motivasi yang ada dalam diri siswa.

2) Tahap konsentrasi

Pada tahap konsentrasi siswa mulai memusatkan perhatianya pada hal-hal yang akan dipelajari.

3) Tahap mengolah informasi

(36)

konteks kehidupanya sendiri, ada yang lebih lambat menerima pesan dan memaknainya. Hal ini sedikit-banyak dipengaruhi oleh perbedaan kemampuan siswa.

4) Tahap menyimpan

Pada tahap menyimpan, siswa mulai menyimpan informasi yang diberi makna oleh masing-masing siswa itu dalamingatan jangka panjang. Ada tahap ini, hasil belajar sudah mulai nampak pada diri siswa. Karena pada tahap menyimpan ini, dalam diri siswa sudah terjadi perubahan.

5) Tahap menggali 1

Pada tahap menggali 1, siswa menggali informasi yang telah disimpulkan dalam ingatan jangka panjang kedalam ingatan jangka pendek untuk dikaitkan pada informasi baru yang di terimanya. Pada tahap menggali 1 ini berarti terjadi pada proses belajar berikutnya.

6) Tahap mengali 2

(37)

7) Tahap prestasi

Pada tahap restasi, siswa mulai menggunakan tahap menggali 2 untuk kepentingan kerja, enyelesaikan tugas, menjawab soal-soal.

8) Tahap umpan balik

Pada tahap umpan balik,siswa memperoleh kepuasan maupun ketidak uasan hasil belajar sebagai umpan balik dari apa yang dipelajari. Aabila siswa memperoleh prestasi baik, maka akan terjadi kepuasan pada diri siswa, sebaliknya, jika siswa meperoleh prestasi jelek akan menjadikan ketidakpuasan dalam diri siswa.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tahapan-tahap di atas merupakan tahapan yang berkesinambungan, di mana jika salah satu tahap tidak terlaksana maka akan mempengaruhi hasil belajar yang di harapkan.

d) Prinsip-prinsip Belajar

Seperti yang di kutip oleh (Tri Yuriana, 2017: 24) prinsip-prinsip belajar antara lain:

1) Belajar adalah perubahan tingkah laku.

Perubahan tingkah laku sebagai hasilbelajar memiliki cirri-ciri: a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan

yang di sadari.

(38)

c. Fungsional atau bermanfaat bagi bekal hidup. d. Positif dan berakumulasi.

e. Aktif atau sebagai usaha yang di rencanakan dan di lakukan. f. Permanen atau tetap.

g. Bertujuan dan terarah mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

2) Belajar merupakan proses.

Belajar terjadi karena di dorong kebutuhan dan tujuan yang ingin di capai.

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman.

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya.

Dari beberap prinsip diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar adalah membentuk perubahan pada dalam diri individu secara menyeluruh yang terjadi karena pengalaman yang di alami.

b.Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil Belajar

(39)

perubahan-1. Perubahan Intensional

Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu di lakukan dengan sengaja dan disadari. Maksudnya, perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi perubahan itu di sengajan dan disadari sebelum aktifitas belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat dalam diri individu tidak disengaja dan tidak disadari bukan disebut belajar.

2. Perubahan itu positif atau aktif

Perubahan sebagai cirri belajar bersifat positif dan aktif. Bersifat positif maksudnya perubahan itu baikbermanfat, dan sesuai yang di harapkan individu. Aabila perubahan dalam diri individu membawa kesengsaraan maka bukanlah aktifitas belajar. Kemudian perubahan bersifat aktif, maksudnya perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya. Perubahan terjadi secara alamiah, seperti proses berkedipnya mata karena adanya sesuatu benda yang akan masuk kemata bukan disebut belajar.

3. Perubahan itu efektif dan fungsional

(40)

fungsional artinya perubahan itu relative permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di pahami bahwa dalam belajar terjadi perubahan diri individu yang mencangkup pengetahuan, kecakapan, dan tingkahlaku yang terjadi melalui pengalaman, perubahan-perubahan itulah yang di sebut dengan hasil belajar.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi Hail Belajar

Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Lilik Sriyanti, 2013: 22):

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

a. Faktor nonsosial

(41)

b. Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor eksternan yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga,lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.

2. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

1) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya

(42)

dalam keadaan kuarng bugar dan kurang sehat maka akan menghambat hasil belajar.

2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi anca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintugerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.

b. Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sika, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terdapat suatu mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapatkan kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak, yang kurang berbakat bukan berarti gagal belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.

(43)

sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energik, gampang menyerah.kondisi-kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.

Faktor eksteren dan intern memengaruhi keberhasilan belajar, pengaruhnya bisa bersifat positife-mendukung, namun bisa juga negative-menghambat.

Dari beberapa faktor di atas dapat di simpulkan bahwa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri indvidu dan dari lingkungan sekitar individu itu sendiri, fakor-faktor tersebut bisa memberikan efek positif dan efek negatif.

3) Wujud Hasil Belajar

Terdapat sembilan wujud hasil belajar (Lilik Sriyanti, 2013: 19), yaitu:

1. Kebiasaan

Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi kebiasan-kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang akan berperilaku positif yang relative meneta dan otomatis.

2. Ketrampilan

(44)

kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat tingkat ketrampilan yang ada dalam diri individu.

3. Pengamatan

Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra, terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.

4. Berpikir asosiatif dan daya ingat

Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif maksudnya berfikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainya. Orang yang belajar akan mudah melakukan berpikir asosiatif tersebut. Selain itu, orang belajar akan memiliki daya ingat yang lebih baik.

5. Berpikir rasional dan kritis

Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu. 6. Sikap

(45)

muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek, tatanialai, peristiwa, dan sebagainya. 7. Inhibisi

Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kensanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik. 8. Apresiasi

Hasil belajar dapat dilihat adanya aparesiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu. 9. Tingkah laku efektif

Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah laku yang efektif ini dapat di lihat sebagai wujud dari hasil belajar. Maksudnya, seseorang di katakana berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah lakuyang efektif, yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat.

(46)

2. Hakikat Pembelajar Matematika

a. Pengertian Pembelajaran Matematika

Matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan pola, baik pola di alam maupun pola yang di temukan melalui pikiran. Pola-pola tersebut bisa berbentuk real (nyata) maupun berbentuk imajinasi, dapat dilihat atau dapat dalam bentuk mental, statis, ataupun dinamis, kualitatif atupun kuantitatif, asli berkait engan kehidupan nyata sehari-hari atau tidak lebih dari hanya sekedar untuk keperluan rekreas. Hal-hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari ke dalam ruangan dan waktu, atau dari hasil pekerjaan pikiran insane (Fadjar Shadiq, 2014: 7).

Matematika menurut Ruseffendi (Heruman, 2010:1) adalah bahasa symbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi,mulai dari unsur yang tidak didefiniskan keunsur yang didefinisikan, keaksioma atau postulat, dan akhirnya kedalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi (Heruman, 2010: 1), yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola piker yang diduktif.

Dari definisi di atas dapat di simpulkan matematika adalah struktur dan hubungan yang berdasarkan konsep-konsep yang abstrak sehingga di perlukan simbol-simbol untuk menyampaikanya.

(47)

guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Pembelajaran matematika merupan suatu proses belajar mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan. Kegiatan tersebut adalah kegiatan belaja dan mengajar. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi satu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan lingkungan di saat pembelajaran matematika berlangsung.

Dari uraian tesebut dapat di simpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah serangkaian interaksi siswa dan guru dalam upaya meningkatkan kreatifitas berfikir siswa yang terjadi dalam kegiatan belajar matematika.

b.Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana yang di perlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan, pengurangan, geometri, dan pengelolaan data. Tujuan pembelajaran matematika di kutip oleh (Awalina, 2017: 50) adalah:

(48)

b) Menggunakan penalaran ada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c) Memecahkan maslah meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

d) Mengkomunikasikan gagasan dan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

e) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi dan tujuan matematika adalah memberikan kemampuan menghitung pada diri individu.

c. Karakteristik Umum Matematika

Ada beberapa karakteristik untuk matematika yang telah disepakati bersama, antara lain (wardahcheche.blogspot.com, di akses 12 maret 2018):

a) Memiliki objek kajian yang abstrak

Matematika memiliki objek kajian yang bersifat abstrak, walaupun tidak setiap yang abstrak adalah matematika. Ada empat objek kajian matematika, yaitu:

(49)

2. Konsep, adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengkatagorikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan. 3. Operasi atau relasi, adalah pengerjaan hitung, pengertian aljabar,

dan pengerjaan matematika lainya. Sementara relasi adalah hubungan antar dua atau lebih elemen.

4. Prinsip, adalah objek matematika yang terdiri atas beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun operasi.

b) Bertumpu pada kesepakatan

Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika merupakan kesepakan atau konfensi yang penting. Dengan simbol dan istilah yang telah disepakati dalam matematika, maka pembahasan selanjutnya akan menjadi mudah di lakukan dan di komunikasikan.

c) Berpola pikir deduktif

Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikirnya berpangkal dari hal yang bersifat umum di terapkan kepada hal yang bersifat khusus.

d) Konsisten dalam sistemnya

(50)

yang di pandang lepas satu dengan lainya. Di dalam masing-masing sistem berlaku konsistensi. Suatu teorema maupun definisi harus menggunakan istilah atau konsep yang telah di terapkan. Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nulai ke benaranya.

e) Memiliki simbol yang kosong

Simbol matematika akan bermakna sesuatu bila kita mengaitkanya dengan konteks tertentu.

f) Memperhatikan semesta pembicaraan

Semesta pembicaraan bisa sempit bisa pula luas. Bila kita berbicara tentang geometris, maka simbolnya menunjukan suatu transformasi, bila kita berbicara tentang bilangan,simbol tersebut menunjukan bilangan pula. Benar salahnya suatu penyelesaian soal juga ditentukan oleh semesta pembicaraan yang digunakan.

Secara umum karakteristik matematika adalah memiliki simbol yang abstrak yang memiliki pola atau simbol tertentu.

d.Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika

(51)

keliling, luas, volume dalam pemecahan masalah. Pengelolaan data ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan, dan membaca data (Dari arinil.wordpress.com, diakses 12 Maret 2018). 3. Kantong 2P

a. Pengertian Kantong 2P

(52)

Gambar 2.3 Kantong 2P

(Tampak Belakang) (Tampak Depan)

b. Cara Pembuatan Kantong 2P 1) Siapkan alat dan bahan

a) Gunting b) Lem c) Sterofome d) Kertas karton e) sedotan

(53)

3) Potong kertas karton berwarna dengan ukuran 10cmx10xm Sebanyak 8 dan ukuran 20cmx10cm sebanyak 1.

4) Untuk kertas ukuran 10cmx10cm di tempelkan berurutan tiga-tiga 5) Untukkertas yang ukuran 20cmx10cm di temel dibagian aling

bawah sebagai hasil.

6) Tempelkan potongan-potongan kertas karton tersebut keatas sterofom yang sudah ditempeli karton.

c. Kelebihan dan Kekurangan Kantong 2P a) Kelebihan Kantong 2P

1) Memepermudah siswa memahami materi perkalian dan pembagian.

2) Membantu guru dalam menyampaikan materi perkalian dan pembagian .

3) Dapat meningkatkan kemamuan berhitung pada siswa. 4) Biaya pembutan murah.

5) Cara pembuatan mudah.

6) Penyimpanan dan perawatan mudah. b) Kekurangan Kantong 2P

1) Media mudah rusak, karena terbuat dari bahan-bahan yang mudah rusak.

(54)

3) Menuntut guru untuk menjelaskan materi perkalian dan pembagian secara jelas dan rinci secra terisah dengan satu media yang sama.

B. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian yang relevan, peneliti mengambil hasil penelitian yang di teliti oleh Erna Yuniawati fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Salatiga dengan judul peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian melalui media corong berhitung di kelas II

semester II Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Blotongan Salatiga tahun

(55)
(56)
(57)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Asas Islam Kalibening

1. Profil MI Asas Islam Kalibening a. Identitas Sekolah

Tabel 3.1 Identitas Sekolah

Nama Sekolah MI Asas Islam

No. Statistik Madrasah 111233730005

Akreditasi Madrasah B

Alamat jl. Ja’far shodiq No. 17,

Kalibening

Tingkir, Kota salatiga, Jawa Tengah

NPWP Madrasah 00-512-062.1-505-000 Tahun 2015

Nama Kepala Madrasah Asa Anfaida Maslina

No. HP 085640167300

Yayasan Yayasan Pendidikan Asas Islam

(58)

Kalibening Salatiga

No. Akte Pendirian Yayasan 22 Tanggal 21 September 2015

No. SK Kemenhum HAM AHU-0014080.AH.01.04. Tahun 2015

Kepemilikan Tanah Pemerintah Kota

Luas Tanah 3135m2

Status Bangunan Yayasan

Luas Bangunan 875m2

b. Visi dan Misi MI Asas Islam Kalibening 1) Visi

Terwujudnya layanan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan amanant agama, Pancasila, dan UUD 1945.

2) Misi

a) Menumbuhkan pengkajian agama Islam secara komprehensif melalui embinaan keimanan, keislaman, dan akhlaqul karimah.

(59)

c) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(60)

2. Data Guru dan Karyawan di MI Asas Islam Kalibening Tabel 3.3

Data Guru dan Karyawan

(61)

3. Karakteristik Siswa Kelas II MI Asas Islam Kalibening

Siswa kelas II di MI Asas Islam Kalibening berjumah 24 siswa yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 13 anak perempuan.

Karakteristik siswa sebagai subjek dapat digambarkan sebagai berikut: a. Usia rata-rata siswa adalah 8 tahun.

b. Kemampuan siswa rata-rata sedang. c. Siswa malu bertanya.

d. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar berendidikan rendah.

4. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini di laksanakan pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian pada semester genap tahun 2018. Penelitian ini menggunakan kantong 2P yang di laksanakan kedalam 2 siklus. Penelitian tersebut dilaksanakan pada jam mata pelajaran matematika sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas II di MI Asas Islam Kalibening.

(62)
(63)

C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaa tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2018 Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester genap mata pelajaran Matematika Kelas II selama 2 jam pelajaran (2X35 menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan (Planning), tindakan (acting), observasi (observing), refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP yang dikonsultasikan dengan guru Matematika kelas II, peneliti menggunakan kantong 2P untuk materi perkalian dan pembagian. Adapun tahap perencanaan meliputi:

a. Merencanakan proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan kantong 2P, pada mata pelajaran matematika kelas II.

b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus satu yaitu pada hari tanggal 20 April 2018.

c. Menetapkan materi yang diajarkan pada siklus I yaitu perkalian dan pembagian bilangan satu angka dua angka.

(64)

1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

2) Lembar soal pre test dan post test sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian.

f. Menyiapkan alat pembelajaran g. Menyiapkan kantong 2P 2. Tindakan (acting)

Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

a. kegiatan awal

1) guru membuka pelajaran dengan salam.

2) guru dan siswa mengawali pelajaran dengan berdoa. 3) guru menanyakan kabar siswa.

4) Guru mengecek kehadiran siswa

5) Guru mempersilahkan siswa untuk memersiapkan alat tulis. 6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

(65)

b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi

a) Guru memperkenalkan kantong 2P dan menjelaskan cara pembuatan media kantong 2.

b) Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.

c) Guru menjelaskan tentang cara penggunaan kantong 2P pada materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.

d) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian dan pembagian.

2) Elaborasi

a) Guru membagikan kertas soal perkalian dan pembagian . b) Guru bersama-sama siswa menjawab soal menggunakan

kantong 2P.

c) Guru menuliskan soal dipapan tulis mengenai perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.

d) Guru menginstruksikan siswa untuk menjawab soal tersebut.

(66)

f) Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan tugas mereka dipapan tulis dengan menggunakan media yang sudah disediakan guru.

g) Guru bersama-sama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.

3) Konfirmasi

a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai materi yang telah dipelajari.

b) Guru memberika lembar soal pos test dari kegiatan yang telah dilakukan.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Guru mengingatkan siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.

3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

3. Observasi (observing)

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

(67)

Berikut hasil pengamatan guru dan siswa siklus I: Tabel 3.5

Observasi Guru Siklus I

No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan Iya Tidak

Kegiatan Awal 1. Guru melakukan apersepsi

dengan bertanya materi 2. Guru menyampaikan

indikator dan tujuan pembelajaran.

√ -

Kegiatan Inti (eksplorasi) 1. Guru memerkenalkan

kantong 2P dan cara pembuatan kantong 2P.

√ -

2. Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.

√ -

3. Guru menjelaskan

penggunaan kantong 2P pada materi perkalian dan

pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka. 4. Guru bertanya jawab dengan

siswa mengenai materi perkalian dan pembagian.

√ -

Kegiatan Inti (elaborasi) 1. Guru membagikan kertas soal

perkalian dan pembagian.

√ -

2. Guru bersam-sama siswa menjawa soal dengan menggunakan kantong 2P.

√ -

3. Guru menuliskan soal perkalian dan pembagian 1 angka sampai 2 angka

(68)

No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan Iya Tidak

dipapan tulis.

Kegiatan Inti (konfirmasi) 1. Guru bersama-sama siswa

membahas hasil pekerjaan siswa.

√ -

Kegiatan Akhir

1. Guru melakukan refleksi dari √ Sebelum kegiatan pembelajaran Observasi siswa siklus I

(69)

No Kode Siswa Aspek yang di amati Catatan

Kekurangan dan perbaikan siklus I

No Kekurangan Perbaikan

1. ada beberapa siswa yang belum siap ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

Guru menyiapkan siswa terlebih dahulu sebelum membuka pelajaran.

2. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru karena sik dengan temanya.

Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih memperhatikan penjelasan guru.

3. Siswa sedikit bingng dalam mengerjakan soal karena ada yang belum paham ketika guru menjelaskan materi menggunakan kantong 2P.

Guru leboh detail dalam menjelaskan menggunakan kantong 2P.

4. Ada beberapa tahapan RPP yang belum dilaksanakan oleh guru.

Sebelum kegiatan

(70)

ada tahapan yang tidak dilaksanakan.

Terdapat keberhasilan dalam siklus 1 yaitu beberapa anak lebih paham dengan materi yang disampaikan. Meskipun ada keberhasilan pada siklus I tetpi juga ada kekurangan seperti diatas. Kekurangan tersebut akan diperbiki pada siklus selanjutnya.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan ada siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 April 2018 Pelaksanan tindakan ini sesuai dengan program semester genap mata pelajaran Matematika kelas II selama 2 jam pelajaran (2x35 menit).pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan penilaian hasil perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklus II yan dilakukan oleh peneliti adalah:

(71)

c. Menyusun indicator yang akan dicapai setelah pembelajaran. d. Membuat instrument penelitian, yaitu:

1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang guru dan siswa selama proses pembelajaran.

2) Soal pre test dan post test sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.

e. Menyiapkan kantong 2P. 2. Tindakan (acting)

Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesusai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya. Pada siklus II ini sebelum proses pembelajaran guru membaca ulang RPP yang telah disusun agar semua kegiatan yang ada dalam RPP dapat terlaksana.

a. Kegiatan Awal

1) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang dan bersikap duduk yang baik.

2) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.

3) Guru mengawali pelajaran dengan berdoa bersama dengan siswa.

4) Guru menanyakan kabar siswa. 5) Guru mengecek kehadiran siswa.

(72)

7) Guru melakukan apersesi dengan menanyakan materi sebelumnya yang telah dielajari oleh siswa.

8) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. 9) Guru memotivasi siswa untuk memperhatikan guru 10)Pre test.

b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi

a) Guru memperkenalkan kantong 2P secara detail. b) Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.

c) Guru menjelaskan secara detail penggunaan kantong 2P pada materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.

d) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian dan pembagian.

2) Elaborasi

a) Guru menuliskan soal di papan tulis terkait materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.

b) Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengerjakan soal tersebut.

(73)

3) Konfirmasi

a) Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari.

b) Guru memberikan soal post test dari kegiatan yang telah dilakukan dan meminta siswa untuk mengerjakan.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Guru menutu kegiatan pembelajaran dan mengingatkan siswa untuk belajar lagi dirumah.

3) Guru menutup embelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

3. Observasi (observing)

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhada pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

a. Memperhatikan keaktifan dan partisiasi siswa saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

(74)

Tabel 3.8 Observasi Guru siklus II

No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan

Iya Tidak

Kegiatan Awal 1. Guru melakukan apersepsi

dengan bertanya materi sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

√ -

2. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

√ -

3. Guru memotivasi siswa untuk memperhatika penjelasan guru.

√ -

Kegiatan Inti (eksplorasi) 1. Guru memerkenalkan kantong

2P secara detail.

√ -

2. Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian.

√ -

3. Guru menjelaskan secara lebih detail penggunaan kantong 2P pada materi perkalian dan pembagian bilangan 1 angka sampai 2 angka.

√ -

4. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian dan pembagian.

√ -

Kegiatan Inti (elaborasi) 1. Guru menuliskan soal

perkalian dan pembagian 1 angka sampai 2 angka dipapan tulis.

√ -

Kegiatan Inti (konfirmasi) 1. Guru bersama-sama siswa

membahas hasil pekerjaan siswa.

√ -

Kegiatan Akhir 1. Guru melakukan refleksi dari

kegiatan pebelajaran yang telah di lakukan dengan memberikan kesimpulan dari

(75)

No Aspek yang di amati Pengamatan Guru Catatan

Iya Tidak

2. Guru menutup pembelajara dengan berdoa bersama siswa dan mengucap salam.

√ -

Tabel 3.9

Observasi Siswa Siklus II

No Kode Siswa Aspek yang di amati Catatan

(76)

mengikuti kegiatan embelajaran yang sedang berlangsung. Pada siklus II guru dan siswa melaksanakan peranya masing-masing dengan sangat baik.

(77)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I telah diterapkan pembelajaran perkalian dan pembagian menggunakan kantong 2P. Pada siklus I peneliti melakukan proses pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal tes tertulis post test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa daam menguasai materi perkalian dan pembagian. Dari instrument soal test diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I

(78)

No Kode Siswa Nilai Keterangan

1) Presentase siswa tuntas dan tidak tuntas pada siklus 1 a) Presentase siswa tuntas

𝑃 = 𝑓𝑛 𝑋 100%

P = 20

24X 100% = 83,33 %

b) Presentase siswa tidak tuntas

𝑃 = 𝑓𝑛 𝑋 100%

P = 4

24X 100% = 16,17 %

Dari data siklus 1 data disimpulkan bahwa jumlah siswa yang dinyatakan lulus pada pos tes siswa tuntas berjumlah 20 siswa dengan presentase ketuntasan siswa 83,33%.

(79)

menggunakan kantong 2P dengan memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang ada ada siklus 1.

2. Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus II

Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan penggunan kantong 2P pada pembelajaran, peneliti juga mencoba mengatasi beberapa kekurangan yang ada pada siklus 1. Peneliti juga membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari instrument nilai test didaatkan nilai sebagai berikut. :

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II

(80)

No Kode Siswa Nilai Keterangan

Jumlah Kode

Siswa

TT = 0 T = 24 Keterangan:

T: Tuntas

TT: Tidak Tuntas

1) Presentase siswa tuntas dan tidak tuntas pada siklus II a) Presentase siswa tuntas

𝑃 = 𝑓𝑛 𝑋 100%

P = 24

24X 100% = 100 % b) Presentase siswa tidak tuntas

𝑃 = 𝑓𝑛 𝑋 100%

P = 0

24X 100% = 0 %

Pada siklus II hampir semua siswa fokus dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, hal ini dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran secara maksimal. Selain itu pembelajaran yang dilaksanakn pada siklus II sudah tidak asing lagi bagi siswa.

(81)

siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 siswa dengan presentase ketuntasan 100 %. Peningkatan siswa berjumlah 4 anak dengan presentase kenaikan 16,67%.

Hasil Pembelajaran ini sudah memenuhi standar ideal ketuntasan belajar yaitu 85% siswa sudah mencapai KKM/ dinyatakan tuntas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti menunjukan hasil belajar siswa meningkat dari sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai post test serta hasil pengamatan peneliti untuk menilai aktivitas belajar siswa.

1. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus I Peneliti mulai melakukan tindakan siklus I dengan menerapkan kantong 2P yang dilaksanakan pada tanggal 13 April 2018. Pada siklus ini siswa terlihat antusias dalam menerima materi dengan menggunakan kantong 2P. Awalnya siswa masih kebingungan dalam mengerjakan soal perkalian dan pembagian karena pada saat guru menjelaskan ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan.

(82)

pembelajaran berlangsung. Sebelum pelajaran usai, guru membagikan soal test.ini di lakukan untuk menegtahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah di samapikan sekaligus sebagai tolak ukur indicator keberhasilan pembelajaran. Berikut adalah table rekapitulasi ketuntasan siswa siklus I:

Tabel 4.3

Presentase hasil belajar siswa siklus I Hasil Belajar Siswa

Tuntas Tidak Tuntas 20 Siswa

83,33%

4 siswa 16,66%

Dari hasil pada siklus I tersebut menunjukan hasil belajar siswa tuntas sebanyak 20 siswa (83,33%) jumlah siswa tuntas berjumlah 4 siswa (16,66%). Hasil ketuntasan ini meningkat dari nilai pra siklus siswa yang di dapatkan ada 13 siswa yang tidak tuntas dan ada 11 siswa yang tuntas, dengan presentase ketuntasan 45,83%.

(83)

Grafik 4.1

Peningkatan hasil belajar siswa iklus I

Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Selain itu,meskipun ketuntasan belajar siswa telah meningkat, namun belum mencapai target yaitu sebanyak kurang lebih 85% siswa. Oleh karena itu, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II.

2. Pembahasan Hasil Belajar dan Hasil Observasi Siklus II Penelitian Siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 April 2018. Dalam siklus ini peneliti masih menggunakan kantong 2P dalam pembelajaran yang sama dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. berbeda dengan siklus I sebelumnya, pembelajaran pada siklus II ini dapat berjalan lebih kondusif dan siswa juga lebih aktif dan lebih bersemangat lagi dari proses pembelajaran pada siklus sebelumnya. Siswa yang belum aktif pada saat tanya jawab pada siklus sebelumnya juga sekarang menjadi lebih aktif. Pengelolaan kondisi dan suasana kelas juga lebih baik sehinga siklus II ini berjalan lancar dan lebih baik dari siklus

45,83%

83,33%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

(84)

sebelumnya. Berikut ini adalah table rekapitulasi ketuntasan siklus II:

Tabel 4.4 Hasil belajar siklus II

Hasil Belajar

Tuntas Tidak Tuntas

24 Siswa 100%

0 siswa 0%

Dari hasil tes pada siklus II menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa yakni sebanyak 24 siswa dinyatakan tuntas dengan presentase 100% > 85% telah mencapai KKM. Oleh karena itu, pembelajran matematika kelas II materi perkalian dan pembagian dengan menggunakan

kantong 2P di anggap telah berhasil dan pelaksanaan penelitian berhenti pada siklus II. Berikut ini adalah tabel peningkatan hasi belajar dari siklus I dan siklus II dan grafik peningkatan hasil belajar siswa siklus II :

Tabel 4.5

(85)
(86)

Grafik 4.2

Peningkatan hasil belajar siswa siklus II

83,33%

100%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

(87)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat di simpulkan bahwa penggunaan kantong 2P dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dan pembagian pada siswa kelas II MI Asas Islam Kalibening Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai-nilai siswa dengan presentase ketuntasan pada siklus I yaitu 83,33%, dan pada presentase ketuntasan siklus II menjadi 100%. jumlah siswa yang melampaui KKM yaitu 60. Hasil penelitian menunjukan setiap siklus mengalami kenaikan ketuntasan belajar dari siklus I 20 siswa (83,33%) meningkat pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM menjadi 24 siswa (100%). Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.

B. Saran

1. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan media atau alat peraga untuk mendukung pencapaian keberhasilan pembelajaran dan penunjang belajar siswa.

Gambar

Gambar 2.3 Kantong 2P
Tabel 3.1 Identitas Sekolah
Tabel 3.2 Data Prasarana
Tabel 3.3 Data Guru dan Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk

Ada metoda lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dari GCS dengan hasil yang kurang lebih sama akuratnya, yaitu skala ACDU, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan kuliah di

Populasi pada penelitian ini ada pemilik Online Shop yang terdaftar di. www.daftartokoonline.com dalam

Faktor terpenting yang berpengaruh pada proses pembuatan pulp dengan proses kraft adalah rasio cairan pemasak (AA charge ) yang berfungsi untuk mendegradasi dan melarutkan

Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan PT BPRS Harta Insan Karimah Ciledug bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh model pembelajaran investigasi kelompok dalam materi sifat koligatif larutan yang mampu mengembangkan kemampuan

UPAYA PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA SEBAGAI CIVIC CULTURE PADA PERKAWINAN SUKU BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |