• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPA 1103296 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPA 1103296 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Verina, 2014

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan mata pelajaran kimia di SMA adalah agar siswa mempunyai kemampuan memahami konsep-konsep dan saling keterkaitan serta penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi (Depdiknas, 2006). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2006). Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karena itu kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Hal ini berarti bahwa dalam pembelajaran kimia siswa harus diajak untuk menggunakan proses berpikir untuk menemukan konsep-konsep kimia. Selain itu, tidak hanya dalam proses menguasai konsep, tetapi siswa juga harus selalu aktif berpikir dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan fenomena kehidupan sehari-hari dan teknologi (Devi, 2011). Keterampilan berpikir merupakan salah satu aspek penting kecakapan hidup yang harus dikembangkan dalam pembelajaran (Depdiknas, 2006).

(2)

Verina, 2014

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya. Menurut Marzano, pemecahan masalah merupakan suatu proses, yaitu proses berpikir dan aplikasi pengetahuan yang telah diperoleh (Anita, 2007). Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide (Sagala, 2012). Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah menjadi hal yang penting karena kemampuan ini paling utama menentukan seseorang dapat berkembang (Anwar, 2006). Guru mempunyai kewajiban untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dengan berbagai metode (Dogru, 2008). Kemampuan pemecahan masalah juga menjadi hal yang penting bagi siswa, karena dalam belajar siswa cepat lupa jika pembelajaran hanya diberikan secara lisan, mereka ingat jika diberikan contoh, dan akan memahami jika diberi kesempatan untuk memecahkan masalah (Santyasa, 2008). Strategi pemecahan masalah dapat meningkatkan motivasi dan sikap siswa (Gok & Silay, 2010).

(3)

Verina, 2014

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau hanya menunggu guru untuk memberikan petunjuk atau solusi yang tepat (Mettes dkk., 1980). Dalam mengajar, guru selalu menuntut siswa untuk belajar, namun jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana cara untuk belajar. Guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah tetapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah (Arends, 1997 dalam Trianto, 2010). Guru lebih banyak memaparkan konsep yang sudah tertulis di buku. Jadi, proses pembelajaran hanya sebatas transfer informasi tentang suatu konsep dari buku kepada siswa tanpa disertai bagaimana menemukan konsep tersebut.

Hasil studi lapangan di salah satu SMA di Kabupaten Bangka juga menunjukkan bahwa pembelajaran cenderung berpusat pada guru dibandingkan peran aktif siswa. Di dalam kelas, guru menjelaskan materi ajar, memberikan contoh dan bukan contoh, latihan soal, kemudian memberikan pekerjaan rumah. Kebermaknaan pelajaran kimia yang terkait dengan kehidupan sehari-hari belum diintegrasikan dalam proses belajar mengajar. Siswa kurang dipersiapkan untuk menghadapi permasalahan yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, agar tujuan pembelajaran kimia tercapai, perlu diterapkan model pembelajaran yang cocok. Artinya, model pembelajaran yang dipilih harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan kemampuan yang akan dikembangkan. Menurut Lie (2008) alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa lainnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya kemampuan pemecahan masalah, keaktifan siswa, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama serta saling berinteraksi dengan sesama siswa adalah model pembelajaran investigasi kelompok.

(4)

Verina, 2014

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran ini lebih menekankan pada pengembangan pemecahan masalah dalam suasana yang demokratis, artinya pengetahuan tidak diajarkan secara langsung kepada siswa, tetapi diperoleh melalui proses pemecahan masalah (Slavin, 2009). Siswa dalam pembelajaran investigasi kelompok dikondisikan untuk aktif mencari informasi dari berbagai sumber. Strategi pemecahan masalah lebih efektif diajarkan melalui pembelajaran kooperatif (Gok & Silay, 2010). Hal ini berarti bahwa model pembelajaran investigasi kelompok mempunyai potensi yang besar dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

Ada beberapa penelitian tentang investigasi kelompok yang telah dilakukan. Doymus dkk. (2009) menyatakan bahwa investigasi kelompok memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik dan pemahaman konsep termokimia. Investigasi kelompok merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan yang sulit (Tsoi dkk., 2004). Investigasi kelompok cocok untuk siswa berkemampuan rendah dan sedang. Melalui investigasi kelompok kemampuan sosial dan kognitif siswa meningkat (Mitchell dkk., 2008).

(5)

Verina, 2014

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

salah satu materi yang kurang disukai siswa karena memerlukan pemahaman konsep dalam perhitungan kimia (Nuraini dkk., 2013).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan pengembangan model pembelajaran investigasi kelompok pada materi sifat koligatif larutan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan masalah pokok penelitian ini yaitu:

“Bagaimana pengembangan model pembelajaran investigasi kelompok

pada materi sifat koligatif larutan yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah?”

Untuk mempermudah pengkajian secara sistematis terhadap masalah yang akan diteliti, maka rumusan masalah tersebut dirinci dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana desain pembelajaran investigasi kelompok dalam materi sifat koligatif larutan yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah? 2. Bagaimana implementasi model pembelajaran investigasi kelompok yang

dikembangkan pada siswa SMA kelas XII IPA?

3. Bagaimana pengaruh implementasi model pembelajaran investigasi kelompok yang dikembangkan untuk materi sifat koligatif larutan terhadap kemampuan pemecahan masalah?

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian, maka permasalahan dibatasi dalam lingkup sebagai berikut.

(6)

Verina, 2014

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menyelesaikan masalah, memilih strategi yang akan digunakan,

menjalankan strategi, mendeskripsikan solusi yang diperoleh, mengecek

apakah masalah dapat terselesaikan, dan menghubungkan proses berpikir

yang digunakan dalam menyelesaikan masalah terhadap konteks kehidupan

nyata lainnya.

2. Materi kimia yang ditinjau pada penelitian ini adalah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh model pembelajaran investigasi kelompok dalam materi sifat koligatif larutan yang mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Memberikan wawasan dan informasi kepada guru tentang alternatif

pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. 2. Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada siswa dalam

proses pembelajaran kimia.

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kawasan Tujuh Titik Bebas Pkl Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Prinsip kerja rangkaian ini secara umum adalah sistem minimum dihubungkan ke sumber tegangan PLN dengan menggunakan adabter, setelah sistem aktif maka dilakukan penyambungan

Web site sebagai bagian dari teknologi internet berperan penting dalam penyebaran informasi, berbagai kegiatan bersifat online, serta berbagai aktifitas lain yang membutuhkan

Dan dengan kebutuhan manusia yang seperti ini maka sistem pengontrolan menggunakan android sangatlah tepat untuk membantu pekerjaan manusia untuk membuka dan menutup pagar

Aplikasi Pengolahan Data Penerimaan Murid di SMA 113 merupakan sebuah aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 yang berisi mengenai penginputan data murid

wajar, sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi dengan kesengajaan, (2) Peneliti sebagai instrumen penelitian yaitu peneliti sebagai key instrument atau alat penelitian utama,

Sedangkan pengaruh atas penerapan CSR juga menunjukkan perbedaan dari hasil- hasil penelitian yang telah dilakukan, baik pengaruhnya terhadap kinerja keuangan

Tesis dengan judul ‚Dampak Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik di SMK Negeri 2 Raha‛, yang disusun oleh Saudara Said NIM: