• Tidak ada hasil yang ditemukan

Computer assisted instruction [CAI] tentang sistem reproduksi manusia untuk siswa SMA kelas XI - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Computer assisted instruction [CAI] tentang sistem reproduksi manusia untuk siswa SMA kelas XI - USD Repository"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh: Desy Marlena

043124034

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ii

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fullfilment of the Requirements To Obtain Bachelor of Sains

Computer Science Study Program

By: Desy Marlena

043124034

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v •

(6)
(7)

vii

Dalam bidang pendidikan, komputer sebagai hasil teknologi modern membuka kemungkinan-kemungkinan untuk dapat dijadikan media pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Komputer juga dapat digunakan sebagai media yang memungkinkan pembelajar belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan, karena komputer mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video. Dengan semakin meningkatnya jumlah kepemilikan komputer oleh berbagai lembaga pendidikan, maka untuk mengoptimalkan fungsinya dirasakan perlu untuk mengembangkan program-program Computer Assisted Instruction (CAI) sebagai salah satu media pembelajaran berbasis komputer.

Program CAI dapat dijadikan sebagai media alternatif lain dalam proses belajar. Dalam Biologi, program CAI dapat dimanfaatkan untuk menvisualisasikan materi “Sistem Reproduksi Manusia”. Hal ini mengingat beberapa kekhususan materi seperti: Spermatogenesis, Oogenesis, siklus menstruasi dan Fertilisasi (pembuahan), yang dapat dibantu dalam pemahamannya melalui pendekatan Tutorial maupun Simulation.

(8)

viii

An education, computer as modern technology possibilities to be education media, especially in study. Computer as possible to purpose of learning media in self-supporting concept comprehending. It’s very well, because computer have ability to combine text, voiced, colors, drew, moved, and video. With the ownership of computers by various educations institutes to optimal the function, are required to develop CAI programs as one of study media base on computer.

In biology, Computer Assisted Instruction (CAI) programs could be exploited for visualizing " The Human reproduction system" such as: Spermatogenesis, Oogenesis and fertilization (Impregnation), to assisted the understanding of Tutorial and Simulation approach.

(9)
(10)

x

berjudul “Computer Assisted Instruction (CAI) tentang Sistem Reproduksi Manusia untuk Siswa SMA Kelas XI”. Tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan pendidikan setingkat sarjana S-1 pada Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Bapak St. Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom selaku pembimbing dan Ibu P.H Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku Kepala Program Studi Ilmu Komputer, atas segala bantuan, saran, dan bimbingannya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Ayahanda Jumari, Ibunda Ely Warti, Rosy Safitri, Leo Bowo P. dan Dyan Anggraini, atas cinta dan kasih sayangnya yang tulus.

Abdi Setya Nugraha atas dukungan dan semangatnya.

SMA Negeri I Kotagajah, Lampung Tengah atas kerjasamanya.

Seluruh dosen yang pernah mengajar penulis dan staff-staff Universitas Sanata Dharma atas bantuannya.

Chairuddin, Om Dwi, Papah dan Mamah beserta keluarga atas dukungannya.

Debby Indranila S. dan Eka Yanti N. atas belajar bersama dan pertemanannya.

• Rekan-rekan Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis buat jauh dari sempurna, kritik dan saran sangat penulis butuhkan supaya penulis dapat berbuat yang lebih baik di masa datang.

Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca.

(11)

xi

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ... x

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Metode Penelitian... 4

G. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Media Pembelajaran... 7

B. Multimedia Pembelajaran ... 9

C. Computer-Assisted Instruction (CAI) ... 11

D. Macromedia Flash MX 2004 ... 15

E. Sistem Reproduksi Manusia... 16

a. Reproduksi Seksual ... 16

b. Sistem Organ Reproduksi ... 18

(12)

xii

B. Perancangan Sistem ... 31

a. Model Perancangan Perangkat Lunak... 31

b. Perancangan Struktur Menu... 32

c. Perancangan Interface... 33

BAB IV Implementasi dan Analisa Hasil Uji Coba Sistem... 40

A. Implementasi Sistem ... 40

a. Halaman Pembuka... 40

b. Halaman “Bab I” ... 53

c. Halaman Spermatogenesis” ... 57

d. Halaman movieFertilisasi”... 61

e. Halaman Lanjutan”Siklus Menstruasi”... 62

f. Halaman ”Latihan Soal” ... 63

B. Analisa Hasil Uji Coba Sistem... 65

BAB V PENUTUP... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(13)

xiii

Gambar 2.3 Spermatogenesis... 24

Gambar 2.4 Oogenesis ... 25

Gambar 2.5 Siklus Menstruasi ... 26

Gambar 2.6 Proses Perkembangan Embrio... 29

Gambar 3.1 Diagram Konteks... 31

Gambar 3.2 Struktur Menu ... 32

Gambar 3.3 Halaman Pembuka... 33

Gambar 3.4 Halaman ”Bab I” ... 35

Gambar 3.5 Halaman ”Spermatogenesis”... 36

Gambar 3.6 Halaman Movie Fertilisasi” ... 37

Gambar 3.7 Halaman Lanjutan”Siklus Menstruasi”... 38

Gambar 3.8 Halaman ”Latihan Soal” ... 39

Gambar 3.9 Halaman ”Message Box”... 39

Gambar 4.1 Halaman Pembuka... 41

Gambar 4.2 Halaman ”Bab I” ... 53

Gambar 4.3 Halaman ”Spermatogenesis”... 57

Gambar 4.4 Halaman Movie Fertilisasi” ... 61

Gambar 4.5 Halaman Lanjutan”Siklus Menstruasi”... 62

Gambar 4.6 Halaman ”Latihan Soal” ... 63

(14)

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Proses komunikasi baru dapat berjalan jika ada bantuan media. Proses komunikasi baru dapat berjalan jika ada bantuan media. Bovee dalam Hernawo (2007) mengartikan media sebagai alat yang berfungsi menyampaikan pesan. Penggunaan media sebagai pemanfaatan Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan, sejak lama telah dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Seperti penemuan kertas, mesin cetak, radio, video taperecorder, film, televisi, Overhead Projector (OHP), dan komputer baik dalam bentuk Computer Assisted Instruction (CAI), maupun E-learning telah dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Alat-alat tersebut dimanfaatkan dalam proses pendidikan guna meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kualitas hasil pembelajaran.

(15)

Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar dalam berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, komputer sebagai hasil teknologi modern membuka kemungkinan-kemungkinan untuk dapat dijadikan media pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Komputer juga dapat digunakan sebagai media yang memungkinkan pembelajar belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan, karena komputer mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video.

Sebagai salah satu produk teknologi, komputer dinilai tepat digunakan sebagai media pembelajaran. CAI merupakan salah satu media berbasiskan komputer. Dengan CAI, konsep-konsep yang abstrak dapat dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan. Penerapan CAI dalam pendidikan diantaranya adalah Drill and Practice, Tutorial, Simulation, dan Game.

(16)

Oleh karena belum optimalnya media pembelajaran yang sudah ada, khususnya dalam visualisasi materi sistem reproduksi manusia dan kendala dalam bahasan materi yang menggunakan bahasa inggris, maka dalam tugas akhir ini akan dibuat Computer Assisted Instruction (CAI) tentang Sistem Reproduksi Manusia untuk Siswa SMA Kelas XI.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana membuat Computer Assisted Instruction (CAI) tentang Sistem Reproduksi Manusia untuk Siswa SMA Kelas XI?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penelitian tugas akhir ini dibatasi pada:

1. Materi pembahasan diambil dari buku Penuntun Biologi untuk SMU Kelas 2, Kurikulum 1994 Suplemen GBPP 1999.

2. Materi yang disajikan Spermatogenesis, Oogenesis, Siklus Menstruasi sampai dengan proses fertilisasi (pembuahan), tidak membahas tentang perkembangan embrio sampai dengan kelahiran.

3. Aplikasi yang dipergunakan terbatas pada: 1) Tutorial

2) Simulation

(17)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah membuat Computer Assisted Instruction (CAI) tentang Sistem Reproduksi Manusia untuk Siswa SMA Kelas XI.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tugas akhir ini yaitu untuk membantu Siswa SMA Kelas XI dalam memahami materi Sistem Reproduksi Manusia.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir adalah sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

Metode ini dipergunakan untuk mempelajari referensi sumber-sumber pustaka sebagai bahan panduan untuk metode selanjutnya.

b. Wawancara

(18)

c. Waterfall

Metode ini menyangkut aktivitas berikut:

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirements

Analysis). Merupakan tahap penganalisisan hal-hal yang dibutuhkan (data-data yang diperlukan) dalam pembuatan program.

2. Desain (Design). Merupakan tahap penerjemahan data-data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh perangkat lunak sebelum program penulisan dimulai.

3. Penulisan Program (Coding). Merupakan tahap penerjemahan design program menjadi bentuk yang dapat dimengerti komputer. Maka dilakukan langkah penulisan dalam bahasa pemrograman. 4. Testing. Setelah program selesai dibuat, maka tahap berikutnya

(19)

G. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori tentang Media Pengajaran, CAI, Multimedia Pembelajaran, Macromedia Flash MX 2004, serta teori tentang Sistem Reproduksi Manusia.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisa sistem dan perancangan sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL UJI COBA SISTEM

Bab ini berisi implementasi dan analisa hasil uji coba sistem. BAB V PENUTUP

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran

Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. Harsoyo dalam Mustholih (2007) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

Raharjo (1991) mendefinisikan media sebagai “komponen sumber belajar” di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik untuk belajar dari tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak jelas menjadi jelas.

Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi, dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan.

(21)

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap (Winkel, 2004). Dengan demikian, tenaga pengajar, buku pelajaran, papan tulis, gambar dinding dan gedung sekolah merupakan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk:

1. Merekam dan menyimpan data/informasi, misalnya bunyi suara berbagai jenis burung dapat direkam pada cassette recorder.

2. Memanipulasi aneka objek, misalnya proses mekarnya bunga dapat diperlihatkan pada film dengan mempercepat atau memperlambatnya. 3. Menyebarluaskan data/informasi, misalnya melalui siaran televisi yang

disalurkan lewat satelit komunikasi, dapat diketahui dengan cepat apa yang sedang terjadi di daerah lain.

4. Mendampingi siswa dalam mengolah materi pelajaran baru atau mengolah kembali materi pelajaran lama, yang memungkinkan siswa memperoleh pemahaman yang lebih luas dan lebih dalam.

(22)

Adapun kategori media pembelajaran, diantaranya:

1. Media visual yang tidak menggunakan proyeksi, misalnya buku pelajaran, papan tulis, kliping dan gambar dinding.

2. Media visual yang menggunakan proyeksi, seperti film, kaset video dan proyektor.

3. Media auditif, seperti kaset yang berisikan ceramah atau wawancara dengan seseorang, kaset pengucapan bahasa asing, kaset musik dan siaran radio.

4. Media kombinasi visual auditif yang diciptakan sendiri, seperti serangkaian slide yang dikombinasikan dengan kaset audio

B. Multimedia Pembelajaran

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.

(23)

Dari poin di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron.

2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung.

(24)

4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju.

5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun.

6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

C. Computer Asissted Instruction (CAI)

Pada umumnya dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor, di mana informasi atau materi yang disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. CAI merupakan salah satu jenis aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan. Dalam pembelajaran berbantuan komputer, peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer.

Istilah CAI umumnya menunjuk pada semua Software pendidikan yang diakses melalui komputer, dimana anak didik dapat berinteraksi dengannya. Banyak penelitian ekperimen tentang CAI telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai program CAI. Hasil penelitian ini cenderung menyimpulkan bahwa belajar dengan menggunakan CAI akan lebih meningkatkan prestasi belajar dibanding dengan paket pembelajaran lainnya (Herman, et:al, 1994).

(25)

efektifitas belajar bagi pemakainya. Jadi suatu CAI bisa saja menjadi alat bantu pembelajaran yang sangat baik tetapi bisa juga sebaliknya.

Berikut ini akan diuraikan beberapa tujuan penggunaan komputer dalam kegiatan pembelajaran (Heinich, et:al, 1996):

1. Untuk Tujuan Kognitif

Penggunaan komputer dalam kegiatan pembelajaran, dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan dapat mengajarkan konsep-konsep, aturan, prinsip, langkah-langkah, proses yang kompleks. 2. Untuk Tujuan Psikomotor

Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games maupun simulasi, baik digunakan untuk menciptakan kemampuan persepsual termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik dalam menanggapi sesuatu.

3. Untuk Tujuan Afektif

Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan menggunakan media komputer.

Beberapa bentuk penerapan aplikasi CAI dalam pembelajaran adalah sebagai berikut (Heinich, et:al, 1996):

1. Drill and Practice

(26)

Jadi dalam Drill and Practice, tidak ada bagian penjelasan materi, yang ada hanya penjelasan soal dan feedback.Feedback-nya adalah benar atau salah jawaban atas soal tersebut dan seterusnya. Tujuan yang akan dicapai dalama Drill and Practice yaitu agar siswa akan lebih terampil, cepat dan tepat dalam melakukan suatu keterampilan. Misalnya keterampilan mengetik atau menjawab soal hitungan.

2. Tutorial

Berisi sejumlah materi yang perlu dipelajari dan pahami siswa, yang kemudian diikuti sejumlah latihan soal untuk memeriksa pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Sehingga siswa dapat berinteraksi dengan komputer seperti ia berinteraksi dengan guru (one-to-one sesion). 3. Simulation

(27)

4. Game

Berisikan materi atau konteks bentuk permainan yang disajikan mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain sekaligus juga berperan sebagai motivator.

Meskipun komputer dirasa cukup baik dalam membantu pembelajaran siswa, namun tidak menutup kemungkinan CAI menjadi kurang efektif untuk dipergunakan misalnya kurang user friendly. Di bawah ini beberapa kriteria pembuatan CAI yang baik :

a. Dibuat secara sistematis sesuai kurikulum pembelajaran. b. Mengambil poin-poin yang penting dari materi yang dibahas.

c. Isi harus konsisten dan tidak cepat usang karena setidaknya dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.

d. Dapat menarik siswa sehingga menambah rasa ingin tahu siswa dan termotivasi untuk belajar.

e. Informasi yang diberikan dijamin kebenarannya f. User friendly

Sebagai salah satu bentuk media berbasis komputer, CAI berguna untuk: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar.

(28)

D. Macromedia Flash MX 2004

Flash MX 2004 atau Flash versi 7.0 adalah salah satu program yang digunakan untuk pembuatan animasi interaktif maupun non-interaktif, seperti animasi pada halaman web, animasi kartun, presentasi dan beberapa media animasi lainnya (Budi, 2004). Keunggulan Macromedia Flash dibanding program animasi lain yang sejenis:

1. Teknologi Vektor Graphic yang dimiliki Flash memungkinkan sebuah movie atau gambar diubah ukurannya tanpa mengurangi kualitas animasi atau gambar tersebut.

2. Memungkinkan desainer melakukan editing objek simbol pada tempatnya (editing of symbol in place).

3. Dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke dalam beberapa tipe file diantaranya adalah .swf, .html, .gif, .jpg, .png, .exe, .mov.

(29)

otomatis. Teknik ini disebut dengan tweened animation. Untuk animasi yang kompleks yang membutuhkan beberapa perubahan gerak yang berbeda, cukup menambahkan frame kunci pada tiap langkah, kemudian Flash akan mengerjakan tween diantaranya.

Selain itu, Flash memberikan keleluasaan bagi penggunanya untuk mengimpor dan menyisipkan suara, misalnya dalam format .mp3, ke dalam movie Flash. Dengan demikian animasi yang ditampilkan pun akan tampak lebih menarik, karena bukan hanya gambar saja yang dapar dinikmati tetapi juga ada suara-suara pendukung yang membuat efek animasi tampak lebih dramatis. Flash juga memiliki bahasa pemrograman sendiri yang disebut Action Script. Dengan Action Script, dapat mengontrol detail movie dan aplikasi flash dengan mudah.

E. Sistem Reproduksi Manusia

Materi pada program CAI tentang Sistem Reproduksi Manusia ini diambil dari buku Penuntun Biologi untuk SMU Kelas 2, Kurikulum 1994 Suplemen GBPP 1999.

a. Reproduksi Seksual

Dalam keadaan normal, setiap orang pasti memiliki organ reproduksi. Bila tidak, tentu manusia kini sudah musnah. Organ-organ reproduksi manusia mulai aktif berfungsi pada waktu seseorang memasuki masa pubertas, terjadinya hal ini disertai perubahan fisik dan psikhis.

(30)

muka. Pada wanita ditandai dengan menstruasi pertama, buah dada membesar serta jaringan ikat dan saluran darah bertambah, sifat kelamin sekunder tampil, lekungan tubuh berkembang, adanya bulu ketiak dan pulbis pelvis melebar. Dengan mulai aktifnya hormon seksual menyebabkan munculnya perilaku seksual dan dorongan seksual. Dan hal tersebut memang merupakan fungsi pertama sekaligus utama dari organ reproduksi.

Istilah reproduksi umumnya digunakan untuk menyebut proses menghasilkan suatu individu baru (secara aseksual, yaitu dari satu organisme induk, ataupun secara seksual, yaitu dari dua organisme induk yang berbeda), walaupun istilah tersebut sebenarnya juga menggambarkan proses menghasilkan sel-sel baru dalam proses pertumbuhan.

(31)

b. Sistem Organ Reproduksi

Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan. Seperti halnya mamalia lainnya, reproduksi manusia terjadi secara seksual, fertilisasi internal, melahirkan dan menyusui anaknya.

Bila kita bicara soal reproduksi memang tidak terlepas dari istilah organ seksual. Penny (2007) mengemukakan bahwa, reproduksi seksual manusia diawali dengan perkawinan atau kopulasi yaitu pemindahan sperma dari sistem organ reproduksi pria kedalam sistem organ reproduksi wanita. Alat kopulasi laki-laki berupa penis dan alat kopulasi wanita adalah vagina. Organ reproduksi pria dan wanita jelas berbeda. Tapi sebelum kita berbicara lebih dalam mengenai hal tersebut, ada baiknya bila kita kenali dulu dengan baik berbagai organ reproduksi pria dan wanita. Sebagaimana di dalam www.unicef.org:

1. Struktur Organ Reproduksi Pria

Testis, merupakan gonade jantan berbentuk oval terletak dalam skrotum atau kantung pelir. Testis mengandung lipatan saluran-saluran tubulus seminiferus (saluran-saluran tempat pembentukan sperma) dan sel-sel Leydig (sel penghasil hormone testosterone).

(32)

Uretra, merupakan saluran yang terdapat di sepanjang penis, memiliki lubang keluar di ujung penis. Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran keluar air mani.

Prostat, jumlah satu buah. Terdapat di bawah kandung kemih. Mensekresikan getahnya secara langsung ke dalam uretra berupa cairan encer berwarna putih seperti susu mengandung enzim antikoagulan dan asam sitrat (nutrisi bagi sperma).

Penis, tersusun atas tiga silinder jaringan erektil mirip spons berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi. Dua terletak di atas disebut korpus karvenosa, satu buah terletak di bawah dan membungkus uretra disebut korpus spongiosum. Penis berfungsi sebagai alat kopulasi bila dalam keadaan ereksi. Glans, kepala penis (Glans) adalah bagian paling depan dari batang kemaluan atau penis yang sangat banyak mengandung pembuluh darah. Ujung penis ini tertutup kulit yang biasanya dibuang (disunat). Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi.

(33)

Gambar 2.1 Organ Reprduksi Pria

2. Struktur Organ Reproduksi Wanita

Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi eksternal. Keduanya saling berhubungan dan tak terpisahkan.

Ovarium, Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut melalui mesentrium ke uterus. Merupakan gonade perempuan yang ber-fungsi menghasilkan ovum dan mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat dan banyak mengandung folikel.

(34)

Rahim, berbentuk seperti buah pir, bagian bawah mengecil disebut cervix. Uterus merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya embrio, dindingnya dapat mengembang selama kehamilan dan kembali berkerut setelah melahirkan. Dinding sebelah dalam disebut endometrium, banyak mengasilkan lendir dan pembuluh darah.

Vagina, merupakan akhir dari saluran reproduksi wanita. Suatu selaput berpembuluh darah yang disebut hymen menutupi sebagian saluran vagina. Membran ini dapat robek akibat aktivitas fisik yang berat atau saat terjadi hubungan badan. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi wanita dan juga sebagai saluran kelahiran.

Cervix, leher rahim (cervix) teksturnya keras, bentuknya seperti kubah. Saluran cervix yang membentang pada bagian tengahnya sepanjang 2,5-3,5cm dan menghubungkan vagina dengan rahim. leher rahim membantu dan mempertahankan kelicinan vagina, sebagai pelindung ekstra, cervix menjaga infeksi masuk, penyumbat berbentuk lendir menutup diameter kanal yang berukuran 2-3mm.

(35)

pecah karena senggama atau karena sebab lain (jatuh,kecelakaan, dll).

Clitoris, dibentuk dari jaringan yang sama seperti penis. Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsang karena banyak mengandung saraf.

Gambar 2.2 Organ Reproduksi Wanita

c. Proses Reproduksi

Reproduksi manusia bermula dari pertemuan sel jantan (Spermatozoa) dan sel telur (Ovum). Setiap sel telur masak yang ukurannya sebesar tanda titik ini jatuh melalui salurannya menuju rahim. Dalam perjalanannya itulah ada kemungkinan ovum bertemu spermatozoa.

(36)

disebut zona pellusida. Jika berhasil, dia akan menempel kuat dan menembusnya dengan cepat masuk ke sel telur mencapai intinya. Terjadilah proses pembuahan.

Setelah terjadi pembuahan, maka berkembanglah dua sel yang bertemu itu pada hari ketiga menjadi 16 sel. Begitu seterusnya hingga ketika lahir dari dua sel itu berkembang menjadi 2 miliar sel.

1. Spermatogenesis

(37)

beberapa minggu mulai memanjang dan berubah bentuk menjadi sperma yang memiliki kepala dan ekor. Kemudian Spermatid berubah menjadi sperma. Perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.

Gambar 2.3 Diagram Sederhana Spermatogenesis

2. Oogenesis

(38)

primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil). Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum.

(39)

3. Siklus Menstruasi

Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.

Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari 3 fase, yaitu fase aliran menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekresi.

(40)

1) Fase Aliran Menstruasi

Tahap ini berakhir pada empat sampai enam hari pada suatu siklus. Oleh karena hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mukus, dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah. haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilangnya progesteron dan estrogen, FSH aktiv diproduksi lagi.

2) Fase Proliferasi

(41)

3) Fase Sekresi

Fase sekresi terjadi pada hari keempatbelas sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel Graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badah kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon prosgeteron.Selama fase sekresi, endometrium terus menebal, arteri-arteri membesar, dan kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.

4. Fertilisasi

(42)

pembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat telur yang dibuahi berjalan dari oviduk ke uterus, yang memakan waktu 3-5 hari. zigot akan mengalami pembelahan menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan akhirnya akan terjadi satu kelompok sel baru yang disebut morula (32 sel). Morula kemudian membentuk bola berongga, bentuk ini disebut blatosit. Blastosit kemudian turun ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi. Implantasi terjadi pada hari ke-7 atau ke-8. Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Sebagian membentuk embrio, dan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio.

(43)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Analisa sistem

Seperti yang telah disampaikan di awal, tugas akhir ini akan membahas mengenai program CAI sebagai media alternatif lain dalam proses belajar, yang dimanfaatkan untuk menvisualisasikan materi “Sistem Reproduksi Manusia”. Berikut akan diberikan gambaran umum program CAI tentang Sistem Reproduksi Manusia dan kebutuhan minimal perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)yang digunakan untuk menjalankan program Flash Player 7.0.

a. Gambaran Umum Sistem

(44)

b. Kebutuhan Sistem

Kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan untuk menjalankan program Flash Player 7.0, minimal komputer dengan processor Intel Pentium III 600 Mhz atau sederajat dengannya, yang mampu menjalankan dengan baik Sistem operasi Windows 98 (Budi, 2004). Spesifikasi kebutuhan sistem tersebut merupakan rekomendasi minimal, disarankan agar menggunakan spesifikasi kebutuhan sistem yang lebih tinggi.

B. Perancangan Sistem

Berikut akan dijelaskan rancangan pembuatan program CAI tentang Sistem Reproduksi Manusia yang meliputi model pearancangan perangkat lunak, struktur menu dan interface.

a. Model Perancangan Perangkat Lunak

Pemodelan (modeling) adalah proses merancang perangkat lunak sebelum melakukan coding . Gambaran dari model perancangan perangkat lunak CAI tentang Sistem reproduksi Manusia ini, dimodelkan dengan model diagram berikut ini:

Gambar 3.1. Diagram Konteks

Navigasi oleh user pada model diagram merupakan bentuk komunikasi (dialog) antara user dan perangkat lunak CAI. Dialog yang dimaksud yaitu

Perangkat lunak CAI Pemakai

(USER)

Navigasi oleh user

(45)

pertukaran simbol yang terjadi antara dua pihak, termasuk didalamnya pertukaran makna yang diberikan ke dalam simbol tersebut selama proses komunikasi berlangsung. Simbol pada perangkat lunak CAI ini dilambangkan dengan tombol (button), gaya dialog (merujuk pada lambang dan proses kendali yang dipakai) berupa perintah langsung.

b. Perancangan Struktur Menu

Pada tahap perancangan struktur menu ini, submenu-submenu untuk program CAI tentang Sistem reproduksi Manusia, di kelompokan sesuai dengan materi Sistem Reproduksi Manusia pada sumber acuan, seperti pada Bab II. Berikut adalah rancangan struktur menunya:

Gambar 3.2 Struktur Menu

(46)

c. Perancangan Interface

1. Halaman Pembuka

Gambar 3.3 Halaman Pembuka

Ini adalah rancangan interface pada halaman pembuka. Pada halaman ini akan terdapat animasi opening dengan backsound sebagai pembuka

program. Pada halaman ini juga terdapat 10 tombol yang masing-masing adalah tombol :

a. Tombol 1, Kembali ke awal. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke halaman Pembuka.

b. Tombol 2, Motivasi. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke halaman Motivasi.

c. Tombol 3, Bab sebelumnya. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke halaman Bab sebelumnya.

(47)

e. Tombol 5, Bab selanjutnya. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke halaman Bab selanjutnya.

f. Tombol 6, Halaman selanjutnya. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke Halaman selanjutnya.

g. Tombol 7, Menu Utama. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke halaman Menu Utama.

h. Tombol 8, Tujuan. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke halaman Tujuan.

i. Tombol 9, Bantuan. Jika user memilih tombol ini, maka akan menavigasikan ke halaman Bantuan.

j. Tombol 10, Keluar. Tombol untuk mengakhiri atau menutup program.

(48)

2. Halaman ”Bab I”

Gambar 3.4 Halaman”Bab I”

(49)

3. Halaman ”Spermatogenesis”

Gambar 3.5 Halaman”Spermatogenesis”

(50)

4. Halaman movie ”Fertilisasi”

Gambar 3.6 Halaman movie ”Fertilisasi”

Ini adalah rancangan untuk halaman lanjutan dari sub bab ”Fertilisasi”, yang menampilkan movie. Pada halaman ini terdapat dubbing (penjelasan simulasi dengan suara) dan animasi yang mensimulasikan proses bertemunya ovum dengan sperma (fertilisasi). Pada rancangan ini ditambahkan tombol 11, 12, dan tombol 13 yang masing-masing fungsinya untuk close movie, play movie dan sound. Semua fungsi tombol lainnya, sama seperti pada rancangan Gambar 3.3.

11

(51)

5. Halaman lanjutan ”Siklus Menstruasi”

Gambar 3.7 Halamanlanjutan”Siklus Menstruasi”

(52)

6. Halaman ”Latihan Soal”

Gambar 3.8 Halaman ”Latihan Soal”

Ini adalah rancangan interface untuk halaman latihan soal, yang ada pada Bab I, Bab II dan Bab III. Pada halaman ini terdapat pernyataan dan pilihan jawaban, yaitu benar dan salah, lihat Gambar 3.7. Jika user memilih benar atau salah maka akan muncul message box yang menyatakan jawaban yang dipilih itu benar atau salah, setelah dipilih ”OK” pada message box (Gambar 3.8) tersebut, maka akan ada pernyataan selanjutnya. Sampai dengan ke pernyataan ke-5, perlakuannya sama seperti penyataan ke-1. Setelah pernyataan ke-5 selesai, maka selanjutnya akan kembali ke halaman materi lagi, yaitu halaman bab. Berikut adalah interface message box:

Gambar 3.9 Halaman Message Box

pernyataan

OK

Pernyataan

(53)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL UJI COBA SISTEM

A. Implementasi Sistem

Pada bab ini akan dijelaskan pengimplementasian aplikasi CAI tentang Sistem Reproduksi Manusia, dengan menggunakan perangkat lunak Photoshop versi 7.0 dan Macromedia Flash MX 2004. Pada tahap implementasi ini, perangkat lunak Photoshop versi 7.0 digunakan untuk membuat skin, dan untuk implementasi pembuatan aplikasi CAI menggunakan perangkat lunak Macromedia Flash MX 2004.

a. Halaman Pembuka

Halaman pembuka merupakan halaman pertama saat kita masuk ke program CAI tentang Sistem Reproduksi Manusia. Di halaman pembuka ini terdapat beberapa animasi. Di halaman pembuka ini disertai audio berupa backsound sebagai intro. Pada halaman pembuka terdapat action yang mengatur tampilan agar tampilan terlihat fullscreen, yaitu:

fscommand(“fullscreen”,”true”);

Pada halaman ini juga dan semua halaman lainnya terdapat animasi mouse trails,berikut ini adalah ActionSkript pada mouse trails:

(54)

Gambar 4.1 Halaman Pembuka

Pada halaman ini terdapat beberapa tombol yang aktif dengan Action Script, diantaranya:

• Tombol ”Motivasi”,

on (release)

{ loadMovie("motivasi.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Motivasi” dengan

memanggil file motivasi.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Menu Utama”

on (release)

{ loadMovie("menu.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Menu Utama” dengan memanggil file menu.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Tujuan”

on (release)

(55)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Tujuan” dengan

memanggil file tujuan.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bantuan”

on (release)

{ loadMovie("bantuan.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bantuan” dengan memanggil file bantuan.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Keluar”

on(release)

{ fscommand("quit"); }

ActionScript ini berarti keluar dari program.

Implementasi interface pada halaman ”Tujuan”, ”Motivasi”, ”Menu

Utama”, ”Bantuan”, ”Struktur Organ Reproduksi Pria”, ”Struktur Organ Reproduksi Wanita” dan ”Reproduksi Seksual”, sama dengan implementasi interface pada halaman pembuka (Gambar 4.1). Tetapi berbeda pada tombol yang aktif serta content. Berikut ini penjelasannya:

1. Pada halaman “Motivasi” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Kembali Ke Awal”

on (release)

{ loadMovie("opening.swf", 0); }

(56)

• Tombol ”Menu Utama”

on (release)

{ loadMovie("menu.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Menu Utama”

dengan memanggil file menu.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Tujuan”

on (release)

{ loadMovie("tujuan.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Tujuan” dengan

memanggil file tujuan.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bantuan”

on (release)

{ loadMovie("bantuan.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bantuan” dengan memanggil file bantuan.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Keluar”

on(release)

{ fscommand("quit"); }

ActionScript ini berarti keluar dari program.

2. Pada halaman “Menu Utama” tombol yang aktif beserta

ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Kembali Ke Awal”

on (release)

(57)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman Pembuka dengan

memanggil file opening.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Motivasi”

on (release)

{ loadMovie("motivasi.swf", 0);}

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Motivasi” dengan memanggil file motivasi.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Tujuan”

on (release)

{ loadMovie("tujuan.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Tujuan” dengan memanggil file tujuan.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bantuan”

on (release)

{ loadMovie("bantuan.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bantuan”

dengan memanggil file bantuan.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Keluar”

on(release)

{ fscommand("quit"); }

(58)

3. Pada halaman “Tujuan” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Motivasi”

on (release)

{ loadMovie("motivasi.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Motivasi”

dengan memanggil file motivasi.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

•Tombol ”Menu Utama”

on (release)

{ loadMovie("menu.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Menu Utama”

dengan memanggil file menu.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Kembali Ke Awal”

on (release)

{ loadMovie("opening.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman Pembuka dengan memanggil file opening.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bantuan”

on (release)

{ loadMovie("bantuan.swf", 0); }

(59)

• Tombol ”Keluar”

on(release)

{ fscommand("quit"); }

ActionScript ini berarti keluar dari program.

4. Pada halaman “Bantuan” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Motivasi”

on (release)

{ loadMovie("motivasi.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Motivasi” dengan memanggil file motivasi.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Menu Utama”

on (release)

{ loadMovie("menu.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Menu Utama”

dengan memanggil file menu.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Kembali Ke Awal”

on (release)

{ loadMovie("opening.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman Pembuka dengan

memanggil file opening.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Tujuan”

on (release)

(60)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Tujuan” dengan

memanggil file tujuan.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Keluar”

on(release)

{ fscommand("quit"); }

ActionScript ini berarti keluar dari program.

5. Pada halaman ”Struktur Organ Reproduksi Pria” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Bab Sebelumnya”

on (release)

{ loadMovie("bab1.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab I” dengan

memanggil file bab1.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bab Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("bab3.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab III” dengan memanggil file bab3.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("organwanita.swf", 0); }

(61)

“testis”,

on (release)

{ gotoAndStop(7); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 7 pada file

organPria.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut.

“vas deferens”,

on (release)

{ gotoAndStop(8); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 8 pada file organPria.swf , kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. ”uretra”,

on (release)

{ gotoAndStop(9); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 9 pada file

organPria.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut.

“prostat”,

on (release)

{ gotoAndStop(10); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 10 pada file organPria.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

(62)

“penis”,

on (release)

{ gotoAndStop(11); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 11 pada file

organPria.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut.

“glans”,

on (release)

{ gotoAndStop(12); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 12 pada file organPria.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. ”skrotum” ,

on (release)

{ gotoAndStop(13); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 13 pada file

organPria.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. Dengan fasilitas ini user dapat memilih yang dikehendaki.

6. Pada halaman ”Struktur Organ Reproduksi Wanita” tombol yang

aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Bab Sebelumnya”

on (release)

(63)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab I” dengan

memanggil file bab1.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bab Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("bab3.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab III” dengan memanggil file bab3.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Sebelumnya”

on (release)

{ loadMovie("organPria.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Struktur Organ Reproduksi Pria” dengan memanggil file organPria.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Pada halaman ini juga terdapat tombol aktif lainnya yang terdapat pada bagian materi, yaitu:

“ovarium”,

on (release)

{ gotoAndStop(7); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 7 pada file

organwanita.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut.

“tuba fallopi”,

on (release)

(64)

ActionScript ini berarti menuju ke frame 8 pada file

organwanita.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. “rahim (uterus)”,

on (release)

{ gotoAndStop(9); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 9 pada file organwanita.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. “vagina”,

on (release)

{ gotoAndStop(10); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 10 pada file

organwanita.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut.

“serviks (leher rahim)”, on (release)

{ gotoAndStop(11); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 11 pada file organwanita.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. “mulut vagina”,

on (release)

(65)

ActionScript ini berarti menuju ke frame 12 pada file

organwanita.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. “klitoris”,

on (release)

{ gotoAndStop(13); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 13 pada file organwanita.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut. Dengan fasilitas ini user dapat memilih yang dikehendaki.

7. Pada halaman ”Reproduksi Seksual” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Bab Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("bab2.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab II” dengan

memanggil file bab2.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Sebelumnya”

on (release)

{ loadMovie("bab1.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab I” dengan

(66)

b. Halaman “Bab I”

Gambar 4.2 Halaman ”Bab I”

Pada halaman “Bab I” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Menu Utama”

on (release)

{ loadMovie("menu.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Menu Utama”

dengan memanggil file menu.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bab Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("bab2.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab II” dengan memanggil file bab2.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Selanjutnya”

on (release)

(67)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Reproduksi

Seksual” dengan memanggil file bab1_1.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Latihan Soal”

on (release)

{ loadMovie("soal.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Latihan Soal”

dengan memanggil file soal.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Interface pada halaman Bab II dan Bab III, sama dengan interface pada halaman ”Bab I” (Gambar 4.2). Tetapi berbeda pada tombol yang aktiv serta contentnya. Berikut ini penjelasannya:

1. Pada halaman “Bab II” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Menu Utama”

on (release)

{ loadMovie("menu.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Menu Utama” dengan memanggil file menu.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bab Sebelumnya”

on (release)

{ loadMovie("bab1.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab I” dengan

(68)

• Tombol ”Bab Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("bab3.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab III” dengan

memanggil file bab3.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("organPria.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Struktur Organ

Reproduksi Pria” dengan memanggil file organPria.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

Pada halaman ini juga terdapat tombol aktif lainnya yang

terdapat pada bagian materi, yaitu ”pria” dan ”wanita” . Dengan fasilitas ini user dapat memilih yang dikehendaki.

2. Pada halaman “Bab III” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya,

diantaranya:

• Tombol ”Menu Utama”

on (release)

{ loadMovie("menu.swf", 0);}

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Menu Utama” dengan memanggil file menu.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Bab Sebelumnya”

on (release)

(69)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab II” dengan

memanggil file bab2.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("spermatogenesis.swf", 0); }

(70)

c. Halaman “Spermatogenesis”

Gambar 4.3 ”Spermatogenesis”

Pada halaman ini terdapat beberapa tombol yang aktif dengan ActionScript, diantaranya:

• Tombol ”Bab Sebelumnya”,

on (release)

{ loadMovie("bab2.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab II” dengan

memanggil file bab2.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Sebelumnya”

on (release)

{ loadMovie("bab3.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab III” dengan memanggil file bab3.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Selanjutnya”

on (release)

(71)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Oogenesis” dengan

memanggil file oogenesis.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Pada halaman ini juga terdapat tombol aktif lainnya yang terdapat pada bagian materi, yaitu ”Lanjut”. Dengan ActionScript:

on (release)

{ gotoAndStop(2); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 2 pada file spermatogenesis.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam frame

tersebut.

Interface pada halaman sub bab ”Oogenesis”, ”Siklus Menstruasi” dan ” Fertilisasi”, sama dengan interface pada halaman Sub Bab ”Spermatogenesis” (Gambar 4.3). Tetapi berbeda pada tombol yang aktiv serta contentnya. Berikut ini penjelasannya:

1. Pada halaman ”Oogenesis” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Bab Sebelumnya”,

on (release)

{ loadMovie("bab2.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab II” dengan

memanggil file bab2.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Sebelumnya”

on (release)

(72)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Spermatogenesis”

dengan memanggil file spermatogenesis.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("siklus.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Siklus Menstruasi”

dengan memanggil file siklus.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Pada halaman ini juga terdapat tombol aktif lainnya yang terdapat pada bagian materi, yaitu ”Lanjut”. Dengan ActionScript:

on (release)

{ gotoAndStop(2); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 2 pada file

oogenesis.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam frame

tersebut.

2. Pada halaman ”Siklus Menstruasi” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Bab Sebelumnya”

on (release)

{ loadMovie("bab2.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab II” dengan

(73)

• Tombol ”Halaman Selanjutnya”

on (release)

{ loadMovie("fertilisasi.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Fertilisasi” dengan

memanggil file fertilisasi.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Pada halaman ini juga terdapat tombol aktif lainnya yang terdapat pada bagian materi, yaitu ”fase aliran menstruasi”, “fase proliferasi” dan ”fase sekresi” . Dengan fasilitas ini user dapat memilih yang dikehendaki. Pada halaman ini juga terdapat tombol ”Lanjut”. Dengan ActionScript:

on (release)

{gotoAndStop(2); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 2 pada file siklus.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam frame tersebut.

3. Pada halaman ”Fertilisasi” tombol yang aktif beserta ActionScript-nya, diantaranya:

• Tombol ”Bab Sebelumnya”,

on (release)

{ loadMovie("bab2.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Bab II” dengan

memanggil file bab2.swf, yang dimulai pada frame ke-0.

• Tombol ”Halaman Sebelumnya”

on (release)

(74)

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Siklus Menstruasi”

dengan memanggil file siklus.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Pada halaman ini juga terdapat tombol aktif lainnya yang terdapat pada bagian materi, yaitu ”Lanjut”. Dengan ActionScript:

on (release)

{ gotoAndStop(2); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 2 pada file

fertilisasi.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam

frame tersebut.

d. Halaman movie ”Fertilisasi”

Gambar 4.4 Halaman Movie ”Fertilisasi”

Pada halaman ini terdapat tombol close movie , play movie dan sound. Berikut adalah ActionSkript tombol ”close”:

on (release)

{ gotoAndStop(1); }

(75)

e. Halaman lanjutan ”Siklus Menstruasi”

Gambar 4.5 Halaman Lanjutan”Siklus Menstruasi”

Pada halaman ini terdapat tombol aktif yang ada pada bagian materi, yaitu ”Kembali”. Berikut adalah ActionSkriptnya:

on (release)

{ loadMovie("sikluss.swf", 0); }

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Siklus Menstruasi” dengan memanggil file siklus.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Implementasi

(76)

f. Halaman ”Latihan Soal”

Gambar 4.6 Halaman ”Latihan Soal”

Hhalaman latihan soal ini ada pada Bab I, Bab II dan Bab III. Pada halaman ini terdapat tombol aktif yaitu benar dan salah. Berikut adalah ActionSkript tombol “Benar”:

on (release)

{ gotoAndStop(2); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 2 pada file soal.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam frame tersebut.

Untuk ttombol “Salah”, berikut adalah ActionSkriptnya:

on (release)

{ gotoAndStop(3); }

(77)

Gambar 4.7 Halaman Message Box

Pada halaman ini jika klik pada tombol ”OK”, maka akan menavigasi ke halaman berikutnya, tetapi untuk pernyataan ke-5 akan menavigasi ke halaman bab. Berikut adalah ActionSkriptnya:

on (release)

{ gotoAndStop(4); }

ActionScript ini berarti menuju ke frame 4 pada file soal.swf, kemudian menghentikan movie flash dalam frame tersebut.

on (release)

{ loadMovie("bab1.swf", 0); }

(78)

B. Analisa Hasil Uji Coba Sistem

Dari hasil pembuatan sistem kemudian penulis melakukan evaluasi terhadap program yang dibuat, dengan cara menyebar kuisioner kepada 30 siswa SMA Negeri I Kotagajah Lampung Tengah yang dipilih secara acak. Hal ini dilakukan agar penulis dapat melihat kelayakan sistem yang telah dibuat. Selain itu penyebaran kuisioner ini ditujukan agar penulis dapat menerima masukan berupa saran dan kritik untuk kemajuan dari sistem yang telah atau akan dibuatnya dikemudian hari.

(79)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan program Computer Assisted Instruction (CAI)tentang Sistem Reproduksi Manusia ini adalah:

1. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa CAI sudah menvisualisasikan materi tentang Sistem Reproduksi Manusia.

2. Program CAI tentang Sistem Reproduksi Manusia ini dapat menjadi media alternatif dalam belajar materi tentang Sistem Reproduksi Manusia.

B. Saran

(80)

DAFTAR PUSTAKA

Budiarjo, Bagio. 1991. Komputer dan Masyarakat. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo Kelompok Gramedia.

Departemen Penelitian dan Pengembangan. (2004). Membuat Animasi Dengan Macromedia Flash Mx 2004. Yogyakarta: Andi.

Efisitek.com. (2006). Menyulap Komputer Anda Menjadi Komputer Multimedia. Bandung: Yrama Widya.

Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Herman D.S. (1994). The development of computer-assisted instruction (CAI) using the ABC authoring system for teaching basic electronics (Master Thesis). Ames, IA: Iowa State University.

Hernawo, Toto. 2007. http://blog.persimpangan.com/blog/author/totohernawo. Diakses tanggal 14 April 2008.

Kumala, Budi. (2003). Seri Penuntun Praktis Macromedia Flash Mx. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Mahyuzir, Tavri D. (1991). Pengantar Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Mustolih. 2007. Pengantar Media Pembelajaran.

http://mustolihbrs.wordpress.com. Diakses tanggal 11 Febuari 2008. Pratiwi, dkk. 2003. Biologi SMU (jilid dua). Jakarta : Erlangga.

(81)

Putranti, Nurita. 2007. Komputer Sebagai Alat Bantu Pembelajaran. http://nuritaputranti.wordpress.com. Diakses tanggal 11 Febuari 2008.

Raharjo, Budi. 1991. Internet untuk Pendidikan. http://budi.insan.com. Diakses tanggal 28 Maret 2008.

Syaifudin, H. 1997. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Wahyudi S.,R. 2000. Modul I Kesehatan Repoduksi Remaja. PKBI, IPPF,

BKKBN, UNFPA.

Widyawati, Penny. 2007. Reproduksi Pada Manusia. http://madrasah-muallimaat.sch.id. Diakses tanggal 28 Maret 2008.

Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. http:/unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDS. Diakses tanggal 14 April 2008. http://www.youtube.com/. Diakses tanggal 14 April 2008.

(82)

Gambar

Gambar 2.3 Diagram Sederhana Spermatogenesis
Gambar 2.4 Diagram Sederhana Oogenesis
Gambar 2.5 Siklus Menstruasi
Gambar 2.6 Proses Perkembangan Embrio
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Apakah pembelajaran biologi dengan pemanfaatan media foto materi sistem reproduksi manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kembang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan software Camtasia dan software CourseLab pada materi sistem reproduksi manusia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Lembar Kegiatan Siswa Sistem Reproduksi pada SubMateri Gestasi dan Keluarga Berencana untuk Siswa SMA kelas XI Semester II

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis tindakan telah dicapai yaitu ada peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 4 Ambon pada materi irisan kerucut

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana penerapan metode resitasi pada pokok bahasan sistem reproduksi, perbedaan antara hasil belajar siswa yang

Hal tersebut berarti bahwa kriteria baik mutlak menjadi modus dalam penelitian ini yang berarti kualitas aspek kesesuaian dengan kompetensi secara umum modul

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2013) dengan judul hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan sikap