• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWITA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1434 H/2012 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWITA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1434 H/2012 M"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

i

SURAT PENDEK MELALUI STRATEGI KARTU SORTIR

PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 021

AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR

KABUPATEN KAMPAR

Oleh

MURNI DEWITA

NIM. 10911009214

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

(2)

ii

SURAT PENDEK MELALUI STRATEGI KARTU SORTIR

PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 021

AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR

KABUPATEN KAMPAR

Skripsi

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I.)

Oleh

MURNI DEWITA

NIM. 10911009214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

(3)

i

Murni Dewita (2011) : Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mengartikan Surat Pendek melalui Strategi Kartu Sortir pada Kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan Surat Pendek. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah melalui strategi kartu sortir dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan Surat Pendek.

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar yang berjumlah 14 orang siswa. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi kartu sortir untuk meningkatkan hasil Belajar siswa dalam mengartikan surat pendek. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi, dan teknik tes.

Berhasilnya penerapan strategi kartu sortir pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I, siklus II dan siklus III. Pada sebelum tindakan siswa yang tuntas sebanyak 6 (42,9%), sedangkan pada siklus pertama meningkat menjadi 8 orang siswa atau ketuntasan telah mencapai 57,1%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 10 orang siswa atau ketuntasan telah mencapai 71,4%. Walaupun ketuntasan siswa meningkat dari sebelum tindakan ke siklus II, namun secara klasikal atau secara keseluruhan hasil belajar siswa belum 75% mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 65, secara individu sebagian masih ada siswa yang tidak tuntas. Setelah dilakukan tindakan perbaikan yaitu pada siklus III ternyata ketuntasan siwa mencapai 13 orang siswa atau dengan persentase 92,9%. Artinya hasil belajar siswa telah 75% mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan melalui strategi kartu sortir, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan Surat Pendek.

(4)

ii

Murni Dewita (2011): Increasing Student’s Learning Results in Translating Short Surah through Sort Card Strategy at the Fifth Year of State Elementary School 021 Air Tiris District of Kampar the Regency of Kampar.

The background of this research is the low of students’ results in translating short Surah through sort card strategy at the fifth year of state elementary school 021 Air Tiris district of Kampar the regency of Kampar. The formulation of this research is whether sort card strategy improves student’s learning results in translating short Surah at the fifth year of state elementary school 021 Air Tiris district of Kampar the regency of Kampar.

The subject of this research fifth year students of state elementary school 021 Air Tiris district of Kampar the regency of Kampar which are numbering 14 students while the object of this research is the implementation of card sort strategy to improve student’s learning results in translating short Surah. The data have been collected by using observation and test techniques.

The success of sort card implementation was known from the improvement of students’ results before action, at the first cycle, the second cycle and the third cycle. The number of success students before action is 6 students (42.9%) and this number improves in the first cycle it is around 8 or 57.1%). In the second cycle the number of success students improves again they are 10 students or with the percentage is around 71.4% but it has not been 75% reach minimum criteria specified it is 65. And some students have failed. The number of success students in the third cycle has improved they are 13 students with the percentage is 92,9% or students’ results have been 75% reached minimum score specified it is 65. The writer concludes that card sort has improved student’s learning results in translating short Surah at the fifth year of state elementary school 021 Air Tiris district of Kampar the regency of Kampar

(5)

iii

ﺎﺘﯾﻮﯾد ﻲﻧرﻮﻣ

)

2011

:(

ﺔﯿﻗﺮﺗ

ﻟا

لﻮﺼﺤ

ﺔﯿﺳارﺪﻟا

بﻼﻄﻟا يﺪﻟ

ةﺮﯿﺼﻘﻟا رﻮﺴﻟا ﺔﻤﺟﺮﺗ ﻲﻓ

ﺔﺳرﺪﻤﻟﺎﺑ ﺲﻣﺎﺨﻟا ﻒﺼﻟا ﺔﺒﻠﻄﻟ ﺔﻗﺎﻄﺒﻟا ﻊﯾﻮﻨﺗ ﺔﻄﺧ ﺔﻄﺳاﻮﺑ

ﺔﯿﻣﻮﻜﺤﻟا ﺔﯿﺋاﺪﺘﺑﻻا

021

رﺎﺒﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻣ رﺎﺒﻤﻛ ﺰﻛﺮﻤﺑ ﺲﯾﺮﯿﺗ ﺮﯾأ

.

ﺲﻣﺎﺨﻟا ﻒﺼﻟا ﺔﺒﻠﻄﻟ ﺔﯿﺳارﺪﻟا بﻼﻄﻟا لﻮﺼﺣ صﺎﻔﺨﻧإ ﺚﺤﺒﻟا اﺬھ ءارو ﻊﻓاوﺪﻟا نإ

ﻮﻜﺤﻟا ﺔﯿﺋاﺪﺘﺑﻻا ﺔﺳرﺪﻤﻟﺎﺑ

ﺔﯿﻣ

021

رﻮﺴﻟا ﺔﻤﺟﺮﺗ ﻲﻓ رﺎﺒﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻣ رﺎﺒﻤﻛ ﺰﻛﺮﻤﺑ ﺲﯾﺮﯿﺗ ﺮﯾأ

ﺔﻄﺳاﻮﺑ ةﺮﯿﺼﻘﻟا

.

لﻮﺼﺣ رﻮﻄﺗ ﺔﻗﺎﻄﺒﻟا ﻊﯾﻮﻨﺗ ﺔﻄﺧ ءاﻮﺳ ﺚﺤﺒﻟا اﺬھ ﻲﻓ ﺔﻠﻜﺸﻤﻟا ﺔﻐﯿﺻو

ﺲﻣﺎﺨﻟا ﻒﺼﻟا ﺔﺒﻠﻄﻟ ﺔﻗﺎﻄﺒﻟا ﻊﯾﻮﻨﺗ ﺔﻄﺧ ﺔﻄﺳاﻮﺑ ةﺮﯿﺼﻘﻟا رﻮﺴﻟا ﺔﻤﺟﺮﺗ ﻲﻓ ﺔﯿﺳارﺪﻟا بﻼﻄﻟا

ﺔﯿﻣﻮﻜﺤﻟا ﺔﯿﺋاﺪﺘﺑﻻا ﺔﺳرﺪﻤﻟﺎﺑ

021

ﺮﯿﺗ ﺮﯾأ

رﺎﺒﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻣ رﺎﺒﻤﻛ ﺰﻛﺮﻤﺑ ﺲﯾ

.

ﺔﯿﻣﻮﻜﺤﻟا ﺔﯿﺋاﺪﺘﺑﻻا ﺔﺳرﺪﻤﻟﺎﺑ ﺲﻣﺎﺨﻟا ﻒﺼﻟا ﺔﺒﻠط ﺚﺤﺒﻟا اﺬھ ﻲﻓ عﻮﺿﻮﻤﻟا

021

ﺮﯾأ

رﺪﻘﺑ رﺎﺒﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻣ رﺎﺒﻤﻛ ﺰﻛﺮﻤﺑ ﺲﯾﺮﯿﺗ

14

ﻊﯾﻮﻨﺗ ﺔﻄﺧ ﻖﯿﺒﻄﺗ ﺚﺤﺒﻟا اﺬھ ﻲﻓ فﺪﮭﻟا ﺎﻤﻨﯿﺑ ﺎﺒﻟﺎط

ﻟ ﺔﻗﺎﻄﺒﻟا

ﺔﯿﻗﺮﺘ

بﻼﻄﻟا لﻮﺼﺣ

ةﺮﯿﺼﻘﻟا رﻮﺴﻟا ﺔﻤﺟﺮﺗ ﻲﻓ ﺔﯿﺳارﺪﻟا

.

ﺚﺤﺒﻟا اﺬھ ﻲﻓ تﺎﻧﺎﯿﺒﻟا ﻊﻤﺠﺗ

رﺎﺒﺘﺧﻻا و ﺔﻈﺣﻼﻤﻟا ماﺪﺨﺘﺳﺎﺑ

.

بﻼﻄﻟا لﻮﺼﺣ ةدﺎﯾز ﻦﻣ ﺔﯿﻣﻼﺳﻹا ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا سرد ﻲﻓ ﺔﻗﺎﻄﺒﻟا ﻊﯾﻮﻨﺗ ﺔﻄﺧ حﺎﺠﻧ كردأ

ﺚﻟﺎﺜﻟا و ﻲﻧﺎﺜﻟا و لوﻷا روﺪﻟا ﻲﻓ ﺔﯿﻠﻤﻌﻟا ﻞﺒﻗ ﺔﯿﺳارﺪﻟا

.

ﻞﺒﻗ ﻦﯿﺤﺟﺎﻨﻟا بﻼﻄﻟا عﻮﻤﺠﻣ نﺎﻛ

ﯿﻠﻤﻌﻟا

ﻮﺤﻧ ﺔ

6

بﻼط

)

42،9

ﺔﺋﺎﻤﻟا ﻲﻓ

(

ﻮﺤﻧ لوﻷا روﺪﻟا ﻲﻓ ﻢھدﺪﻋ دادﺰﯾ و

8

بﻼط

)

57،1

ﻲﻓ

ﺔﺋﺎﻤﻟا

.(

ﻮﺤﻧ ﻲﻧﺎﺜﻟا روﺪﻟا ﻲﻓ ﻢھدﺪﻋ دادﺰﯾ و

10

بﻼط

)

71،4

ﺔﺋﺎﻤﻟا ﻲﻓ

(

لﻮﺼﺣ ﻞﺼﺗ ﻢﻟو

ﺎﮭﻌﯿﻤﺟ بﻼﻄﻟا

75

ﻲھو ةرﺮﻘﻤﻟا ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا رﺎﯿﻌﻣ ﻰﻠﻏ ﺔﺋﺎﻤﻟا ﻲﻓ

65

بﻼﻄﻟا ﺾﻌﺑ كﺎﻨھ و

ﻦﯿﻠﺷﺎﻔﻟا

.

ﺪﻟا ﻲﻓ و

ﺢﺠﻧ ﺚﻟﺎﺜﻟا رو

13

وأ بﻼط

)

92،9

ﺔﺋﺎﻤﻟا ﻲﻓ

(

اﻮﻠﺼﺣ ﺪﻗ بﻼﻄﻟا نأ وأ

75

ةرﺮﻘﻤﻟا ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا رﺎﯿﻌﻣ ﻰﻟإ ﺔﺋﺎﻤﻟا ﻲﻓ

.

بﻼﻄﻟا لﻮﺼﺣ رﻮﻄﺗ ﺔﻗﺎﻄﺒﻟا ﻊﯾﻮﻨﺗ ﺔﻄﺧ نأ طﺎﺒﻨﺘﺳﻻا

ﺔﺳرﺪﻤﻟﺎﺑ ﺲﻣﺎﺨﻟا ﻒﺼﻟا ﺔﺒﻠﻄﻟ ﺔﻗﺎﻄﺒﻟا ﻊﯾﻮﻨﺗ ﺔﻄﺧ ﺔﻄﺳاﻮﺑ ةﺮﯿﺼﻘﻟا رﻮﺴﻟا ﺔﻤﺟﺮﺗ ﻲﻓ ﺔﯿﺳارﺪﻟا

ﺔﯿﻣﻮﻜﺤﻟا ﺔﯿﺋاﺪﺘﺑﻻا

021

رﺎﺒﻤﻛ ﺔﻘﻄﻨﻣ رﺎﺒﻤﻛ ﺰﻛﺮﻤﺑ ﺲﯾﺮﯿﺗ ﺮﯾأ

.

(6)

i

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mengartikan Surat Pendek Melalui Strategi Kartu Sortir Pada Kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar”.

Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang peneliti miliki, maka dengan tangan terbuka dan hati yang lapang peneliti menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, terutama kepada kedua orang tua yang telah berjasa membesarkan dan mendidik penulis, sehingga penulis bisa mendapatkan gelar Sarjana. Kemudian pada kesempatan ini peneliti mengucapkan ribuan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Nazir selaku Rektor UIN SUSKA Riau.

2. Ibu Dr. Hj. Helmiati, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau.

3. Bapak Drs. Azwir Salam, M.Ag selaku Pembantu Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau.

4. Bapak Drs. Hartono, M.Pd selaku Pembantu Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau.

5. Bapak Prof. Dr. H. Salfen Hasri, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau.

(7)

ii

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

7. Ibu Prof. Dr. Muhmidayeli selaku pembimbing yang telah banyak berperan dan memberikan pertunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.

8. Ibu Sri Murhayati, S.Ag., M.Ag, selaku Ketua Program Peningkatan Kualifikasi Guru S1 Bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar Melalui Mode System Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

9. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau yang telah membekali ilmu kepada peneliti.

10. Rekan-rekan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

Terakhir atas segala jasa dan budi baik dari semua pihak yang tersebut di atas peneliti mengucapkan terima kasih. Semoga segala bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin …

Pekanbaru, Mei 2012

(8)

i

PERSETUJUAN ... i

PENGESAHAN ... ii

PENGHARGAAN ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Definisi Istilah ... 5

C. Permasalahan ... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI... 7

A. Kerangka Teoretis ... 7

B. Penelitian yang Relevan... 14

C. Hipotesis Tindakan ... 14

D. Indikator Keberhasilan ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

A. Objek dan Subjek Penelitian ... 17

B. Tempat Penelitian ... 17

C. Rancangan Penelitian ... 17

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 20

E. Teknik Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 23

A. Deskripsi Setting Penelitian ... 23

B. Hasil Penelitian ... 27 C. Pembahasan ... 56 D. Pengujian Hipotesis ... 61 BAB V PENUTUP ... 63 A. Kesimpulan... 63 B. Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

i

Halaman

1. Keadaan Guru SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar ... 24

2. Keadaan Siswa SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar ... 25

3. Kurikulum SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar ... 26

4. Sarana dan Prasarana SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar ... 27

5. Hasil Belajar Siswa Pada Sebelum Tindakan ... 27

6. Aktivitas Guru pada Siklus I ... 32

7. Aktivitas siswa pada Siklus I ... 34

8. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 36

9. Aktivitas Guru pada Siklus II ... 42

10. Aktivitas Siswa pada Siklus II ... 43

11. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II... 45

12. Aktivitas Guru pada Siklus III ... 51

13. Aktivitas Siswa pada Siklus III ... 52

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu. Berbeda halnya dengan kegiatan yang dilakukan oleh binatang (yang sering juga dikatakan sebagai belajar).1

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah suatu proses dalam diri seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Perubahan tingkah laku dalam belajar sudah ditentukan terlebih dahulu, sedangkan hasil belajar ditentukan berdasarkan kemampuan siswa.2

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.

1

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2009), hlm. 37

2Nashar, Peranan Motivasi & Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta, Delia

Press, 2004), hlm. 77

(11)

Untuk itu, agar siswa memperoleh hasil belajar yang baik, guru memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, dan karenanya peningkatan mutu guru sangat urgen. Hal ini dipertegas Kunandar bahwa :

Dalam menjalankan tugasnya seorang guru setidaknya harus memiliki kemampuan dan sikap sebagai berikut: pertama, mengusai kurikulum. Guru harus tahu batas-batas materi yang harus disajikan dalam kegiatan belajar mengajar, baik keluasan materi, konsep, maupun tingkat kesulitannya sesuai dengan yang digariskan dalam kurikulum. Kedua, menguasai substansi materi yang diajarkannya. Guru tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan bahan pelajaran yang ditetapkan, tetapi guru juga harus menguasai dan menghayati secara mendalam semua materi yang diajarkan. Ketiga, menguasai strategi dan evaluasi belajar. Keempat, tanggung jawab terhadap tugas. Kelima, disiplin dalam arti luas.3

Erman Suherman menjelaskan agar proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam berjalan dengan baik di kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, seoarang guru disadari atau tidak, harus memilih strategi tertentu agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berjalan lancar dan hasilnya optimal. Tidak ada seorangpun guru yang tidak mengharapkan demikian, karena setiap individu guru masih mempunyai nurani yang peka terhadap anak didiknya. Tidak ada guru yang menginginkan kondisi pembelajaran yang kacau dengan hasil belajar yang jelek, sehingga setiap guru pasti akan mempersiapkan strategi pembelajaran yang matang dan tepat.4

Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar khususnya pada kelas V terdapat pokok bahasan yang seharusnya dikuasai oleh siswa, diantaranya yaitu mengartikan surat-surat pendek, terutama surah AL-Lahab. Dari pokok bahasan tersebut siswa

3Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 60

4 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung,

(12)

diharapkan mampu menguasainya dengan baik, dan mampu untuk mengartikannya. Dalam kegiatan belajar tersebut keterlibatan siswa dan guru sangat di harapkan. Guru dalam hal ini harus menguasai teknik dan strategi metode mengajar.

Berdasarkan pengamatan awal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, dalam proses pembelajaran peneliti melihat guru telah berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek dengan memberi latihan dalam mengartikan surat pendek dengan memberi latihan–latihan kepada siswa tentang materi pelajaran, kemudian memberikan penugasan-penugasan namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Selanjutnya dalam meningkatkan hasil belajar, guru juga berusaha dengan memberikan pengantar pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Namun hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek masih rendah.

Melihat keadaan diatas, dan berdasarkan pengamatan peneliti di kelas V SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, di temui gejala–gejala khususnya pada pelajaran Agama Islam sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil ulangan, dari 14 orang siswa hanya sekitar 6 (42,9%) orang siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah di tetapkan, yaitu 65.

2. Siswa terkesan sulit menjawab soal ulangan, hal ini terlihat ketika dilakukan ulangan hanya sebagian siswa yang dapat menjawab soal dengan benar.

Dari fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam masih tergolong rendah. Oleh sebab itu, penulis akan mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai

(13)

upaya dalam melakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa melalui strategi kartu sortir.

Strategi kartu sortir merupakan cara mendorong kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif (kerjasama). Strategi ini bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karekteristik, klarifikasi, dan fakta tentang suatu objek, atau mereview materi yang telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya.5

Berdasarkan permasalahan dan penerapan strategi kartu sortir di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mengartikan Surat Pendek Melalui Strategi Kartu Sortir pada Kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar.

B. Definisi Istilah

1. Peningkatan adalah menaikkan, proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan dsb).6 Adapun yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan Surat Pendek.

2. Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan

5

Bahrissalim & Abdul Haris, Modul Strategi dan Model-model PAIKEM, (Jakarta, Kemeneg, 2011), hlm. 79

(14)

pengajaran.7 Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

3. Strategi kartu sortir merupakan cara mendorong kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif (kerjasama). Strategi ini bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karekteristik, klarifikasi, dan fakta tentang suatu objek, atau mereview materi yang telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya.8

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan dalam penelitian ini adalah ”Apakah melalui strategi kartu sortir dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan Surat Pendek?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui strategi kartu sortir dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan Surat Pendek.

2. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

7Dimyati dan Midjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2006), hlm. 3 8Bahrissalim & Abdul Haris, Loc.Cit.

(15)

a. Bagi siswa

1) Dapat memperbaiki hasil belajar siswa V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar yang cenderung rendah. 2) Dapat mendongrak siswa agar lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran. b. Bagi guru

1) Dapat memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

2) Memudahkan guru dalam mengorganisasikan pembelajaran. c. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas guru dan meningkatkan hasil belajar di sekolah.

(16)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Siswa

a. Pengertian Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah suatu proses dalam diri seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Perubahan tingkah laku dalam belajar sudah ditentukan terlebih dahulu, sedangkan hasil belajar ditentukan berdasarkan kemampuan siswa.1

“Nashar mengutip pendapat Keller menyatakan bahwa hasil belajar merupakan sebagai keluaran dari berbagai masukan. Beberapa masukan tersebut menurut Keller dapat dibedakan menjadi dua kelompok, masukan pribadi (personal inputs) dan masukan yang berasal dari lingkungan (environmental inputs). Dalam hal ini penekanan hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivisional tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar.”2

Eko Putro Widoyoko menyatakan hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas system penilaiannya. Lebih lanjut Eko Putro Widoyoko mengutip pendapat Popham menjelaskan bahwa hasil belajar dalam konteks pendidikan sebagai sebuah

1Nashar, Loc.Cit. 2Ibid, hlm. 77-78

(17)

usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenan dengan berbagai kepentingan pendidikan.3

Sedangkan menurut Agus Suprijono menjelaskan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Agus Suprijono menjelaskan hasil belajar berupa :

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analistis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.4

Menurut Mulyono Abdurrahman mengutip pendapat Romiszowski bahwa hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system pemrosesan masukan (inputs). Masukan dari system tersebut berupa bermacam-macam informasi, sedangkan kekeluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).5 Lebih lanjut Romiszowski menambahkah hasil belajar dapat dikelompokkan dalam dua macama saja, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri terdiri dari empat kategori, yaitu :

3Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009),

hlm. 29

4 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Surabaya, Pustaka

Pelajar, 2009), hlm. 5-6

5 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta, PT. Rineka

(18)

1) Pengetahuan tentang fakta. 2) Pengetahuan tentang prosedur 3) Pengetahuan tentang konsep 4) Pengetahuan tentang prinsip.6

Sedangkan keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu : 1) Keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif.

2) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik. 3) Keterampilan untuk bereaksi atau bersikap.

4) Keterampilan berinteraksi.7

Kualitas pembentukan kompetensi dari segi hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) sesuai dengan kompetensi dasar.8

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Muhibbin Syah menyatakan bahwa secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni: 1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani

dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi stategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.9.

Aunurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar siswa disamping ditentukan oleh faktor-faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah: 1) ciri khas/karakteristik siswa, 2) Sikap terhadap belajar, 3) Motivasi belajar, 4)

6Ibid, hlm. 38 7Ibid, hlm. 38 8

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 257

(19)

Konsentrasi belajar, 5) Mengolah bahan belajar, 6) Menggali hasil belajar, 7) Rasa percaya diri, dan 8) Kebiasaan belajar. 10 Sedangkan faktor eksternal adalah segala faktor yang ada di luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain adalah :

1) Faktor Guru, dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memiliki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya. Keterampilan yang dimaksud adalah : a) Memahami peserta didik, b) merancang pembelajaran, c) melaksanakan pembelajaran, d) merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, dan 4) mengembangkan peserta didk untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2) Faktor Lingkungan sosial (termasuk teman sebaya), lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengeruh negatif terhadap hasil belajar siswa.

3) Kurikulum Sekolah, dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah, kurikulum merupakan panduan yang dijadikan sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Sarana dan prasarana, prasarana dan sarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa.11

10Aunurrahman, Op.Cit, hlm. 177-185 11Ibid, hlm. 188-195

(20)

2. Strategi Kartu Sortir

a. Pengertian Strategi Kartu Sortir

Strategi kartu sortir merupakan cara mendorong kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif (kerjasama). Strategi ini bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karekteristik, klarifikasi, dan fakta tentang suatu objek, atau mereview materi yang telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya.12

Menurut Hisyam Zaini strategi kartu sortir merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep karakteristik, klasifikasi, faktor, tentang objek atau mereview imformasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan.13

Hal senada yang dinyatakan Silbermen bahwa strategi kartu sortir merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi infomasi14.

b. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Kartu Sortir

Keunggulan strategi kartu sortir adalah sebagai berikut :

1) Pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih sistematis dan terarah. 2) Pembelajaran melibatkan murid secara aktif

3) Mendorong kerjasama siswa dalam belajar

4) Memperbaiki hasil belajar siswa yang cenderung rendah.15

12Bahrissalim & Abdul Haris, Loc.Cit

13Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta, CTSD, 2011), hlm. 53 14

Silbermen, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta, Nusamedia, 2009), hlm. 157

(21)

Sedangakan kelemahan strategi kartu sortir adalah membutuhkan pengawasan yang tegas dari guru untuk menjaga ketenangan kelas.

c. Langkah-Langkah Strategi Kartu Sortir

Adapun langkah-langkah Strategi Kartu Sortir menurut Hartono adalah sebagai berikut:

1) Masing-masing siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran. Kartu indek dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisikan aliran empiris dengan kartu pendidikan makin banyak siswa, makin banyak pula pasangan kartunya.

2) Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.

3) Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakukan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama. 4) Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat proses

tejadi.16

Hal senada yang dinyatakan Bahrissalim & Abdul Haris bahwa ada beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penerapan strategi Card Sort :

1) Bagilah kelas ke dalam beberapa kelompok

2) Bagikan kertas plano yang telah diberi tulisan kata kunci atau informasi tertentu atau kategori tertentu secara acak kepada setiap kelompok.

3) Pada tempat terpisah, guru meletakkan kartu warna-warni yang berisikan jawaban/informasi yang tepat untuk masing-masing kata kunci. Buatlah kartu-kartu itu tercampur aduk.

4) Mintalah setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan katak kunci tersebut. Jelaskan setiap kepada setiap kelompok bahwa kegiatan ini merupakan latihan pencocokkan.

5) Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi.17

16Hartono, Strategi Pembelajaran, (Pekanbaru, LSFK2P, 2007), hlm. 47 17Bahrissalim & Abdul Haris, Loc.Cit.

(22)

d. Keterkaitan Strategi Kartu Sortir dengan Hasil Belajar

Sebagaimana diketahui salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor eksternal yaitu segala faktor yang ada di luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa antara lain guru, dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memiliki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya, salah satunya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat.

Untuk itu strategi pembelajaran kartu sortir merupakan strategi yang bisa mengaktifkan siswa baik secara individu maupun secara berpasangan, sehingga melalui strategi ini dapat mengurangi kegagalan siswa dalam belajar, sehingga memicu meningkatnya hasil belajar.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrawati Syofyan tahun 2008 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV A SDN 012 Sipungguk Kecamatan Salo”. Adapun unsur relevannya adalah sama-sama menggunakan kartu sortir atau Card Sort, namun dengan tujuan yang berbeda. Hasil belajar siswa lebih dengan menggunakan Model Pembelajaran Card Sort. Dari hasil tes pada Siklus I rata-rata hasil belajar siswa hanya mencapai 68,89 yaitu dalam kriteria sedang karena berada pada rentang 56-70 Sedangkan hasil pengamatan pada siklus II rata-rata hasil belajar mencapai 84,07, yaitu karena berada pada rentang 71-85. (dalam kriteria tinggi).

(23)

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan maka peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah melalui strategi kartu sortir, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan Surat Pendek.

D. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Aktivitas Guru

Indikator penerapan aktvitas guru melalui strategi kartu sortir dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Guru menjelaskan materi pelajaran.

b. Guru mengajak siswa membacakan surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama.

c. Guru meminta siswa duduk dalam kelompok

d. Guru membagikan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat kepada setiap kelompok.

e. Pada tempat terpisah, guru meletakkan kartu warna-warni yang berisikan potongan arti yang tepat untuk masing-masing potongan ayat.

f. Guru meminta setiap kelompok untuk mencari kartu yang bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka.

g. Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan arti di papan tulis sehingga menjadi satu.

(24)

h. Sebelum mengakhiri proses pembelajaran, guru kembali membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama.

2. Indikator Aktivitas Siswa

Indikator penerapan aktvitas siswa melalui strategi kartu sortir dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran.

b. Siswa membacakan surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama. c. Siswa duduk dalam kelompok dengan tertib

d. Siswa bersama kelompok mencari kartu yang bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka.

e. Siswa bersama kelompok menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan-potongan arti di papan tulis sehingga menjadi satu.

f. Siswa kembali membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama.

3. Indikator Hasil Belajar

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa 75% mencapai nilai 65.18Artinya dengan persentase tersebut, hasil belajar siswa tergolong sangat tinggi, hal ini sesuai dengan ketentuan kurikulum, yaitu sebagai berikut : 19

18

Mulyasa, Loc.Cit.

19 Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),

(25)

Tabel. 1 Interval dan Kategori Hasil Belajar No Interval (%) Kategori 1 85 - 100 Sangat Tinggi 2 71 - 84 Tinggi 3 65 - 70 Cukup 4 < 65 Rendah

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian in adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar yang berjumlah 14 orang siswa. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi kartu sortir untuk meningkatkan hasil Belajar siswa dalam mengartikan surat pendek.

Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1) penerapan strategi kartu sortir (Variabel X), dan 2) hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek (Variabel Y).

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar khususnya pada kelas V. Mata pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

C. Rancangan Penelitian

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai dengan Oktober 2011. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh karena itu, maka rancangan Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus dan tiap siklus dilakukan dalam 1 kali pertemuan. Masing-masing siklus berisi pokok-pokok kegiatan sebagai berikut.1

1Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, Rineka Cipta, 2007), hlm. 16

(27)

1. Perencanaan/Persiapan Tindakan

Dalam tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Silabus

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Guru meminta teman sejawat sebagai observasi.

d. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran melalui strategi kartu sortir. e. Guru mempersiapkan kartu sortir

Refleksi Awal Perencanaan

SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Perencanaan SIKLUS III Pengamatan Pelaksanaan Refleksi

(28)

2. Implementasi Tindakan

a. Guru menjelaskan materi pelajaran.

b. Guru mengajak siswa membacakan surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama.

c. Guru meminta siswa duduk dalam kelompok

d. Guru membagikan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat kepada setiap kelompok.

e. Pada tempat terpisah, guru meletakkan kartu warna-warni yang berisikan potongan arti yang tepat untuk masing-masing potongan ayat.

f. Guru meminta setiap kelompok untuk mencari kartu yang bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka.

g. Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan arti di papan tulis sehingga menjadi satu.

h. Sebelum mengakhiri proses pembelajaran, guru kembali membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk memberi masukan dan pendapat terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Observasi ini dilakukan untuk mengamati dengan perencanaan yang telah dibuat untuk mencari data hasil penerapan pembelajaran, pengambilan data dari hasil pembelajaran ini dengan melihat proses pembelajaran dengan melakukan observasi.

(29)

4. Refleksi

Tahapan ini dicapai setelah melakukan observasi langsung. Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi atau analisis yang dilakukan peneliti dengan cara berdiskusi kepada pengamat terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas. Penelitian yang diperoleh dari analisa data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang dirancang atau dari hasil pembelajaran dalam penelitian ini, sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

Berdasarkan masalah-masalah yang muncul pada refleksi hasil penelitian siklus I, maka akan ditentukan oleh peneliti apakah tindakan yang dilaksanakan sebagai pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti menentukan keputusan untuk mengambil siklus lanjutan ataukah berhenti.

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu : jenis data kualitatif dan data kuantitatif, yang terdiri dari :

a. Aktivitas Guru

Yaitu data tentang aktivitas guru selama pembelajaran dengan penerapan strategi kartu sortir diperoleh melalui lembar observasi.

b. Hasil Belajar

Yaitu data tentang hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I, II dan siklus III yang diperoleh melalui tes.

(30)

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah : a. Observasi

1) Untuk mengamati aktivitas guru selama pembelajaran dengan penerapan strategi kartu sortir.

2) Untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran dengan penerapan strategi kartu sortir.

b. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mengartikan surat pendek pada tindakan siklus I dan tindakan siklus II.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan keadaan sekolah, guru, siswa, sarana dan prasarana, serta kurikulum yang digunakan.

E. Teknik Analisis Data

1. Aktivitas Guru dan Siswa

Setelah data aktivitas guru dan siswa dengan penerapan strategi kartu sortir terkumpul melalui observasi, data tersebut diolah dengan menggunakan rumus persentase2, yaitu sebagai berikut :

P 100% N F x  Keterangan:

2 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.

(31)

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = Angka persentase

Dalam menentukan kriteria penilaian tentang aktivitas guru dan siswa, maka dilakukan pengelompokkan atas 4 kriteria penilaian yaitu tinggi, cukup tinggi, kurang tinggi dan tidak sempurna. Adapun kriteria persentase tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Apabila persentase antara 76% -100% dikatakan “Baik” b. Apabila persentase antara 56% -75% dikatakan “CukupBaik” c. Apabila persentase antara 40% -55% dikatakan “KurangBaik” d. Apabila persentase kurang dari 40% dikatakan “TidakBaik”.3 2. Hasil Belajar

Ketuntasan belajar siswa pada setiap pembelajaran dan seluruh individu dihitung dengan rumus:

Jumlah Skor yang dicapai Murid Skor Maksimum

KBSI =

Keterangan : KBSI = ketuntasan belajar siswa secara individu.4 Sedangkan untuk mengukur ketuntasan klaskikal dengan rumus 5:

Jumlah Siswa yang Tuntas Jumlah Keseluruhan Ketuntasan Klasikal =

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta.

1998), hlm. 246.

4 Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),

(Yogyakarta, Pustaka Yustisia, 2008), hlm. 362

5 Depdiknas, Rambu-Rambu Penetapan Ketuntasan Belajar Minimum dan Analisis Hasil Pencapaian Standar Ketuntasan Belajar, (Jakarta, Depdinkas, 2004), hlm. 24

X 100% X 100%

(32)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Berdiriya SDN 021 Airtiris

SDN 021 Airtiris berawal dari SDN 072 yang berkedudukan + 700 M dari Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, tepatnya di RW 01 Kelurahan Air Tiris. Berdirinya SDN ini pada tahun 1981 yang mana di SDN ini terjadi beberapa kali pergantian nama dari SDN 072 diganti menjadi SDN 052 dan sekarang diganti menjadi SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar.

Adapun nama – nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SDN 021 Airtiris dari tahun 1981 hingga sekarang adalah :

a. Bapak Yurnalis b. Bapak Saharuddin c. Bapak Syafri d. Bapak Syamsurizal e. Bu Hj. Elizarti f. Bu Hj. Nurbaiti .BA g. Dasril S.Pd

2. Visi dan Misi Pendidikan SD Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar

Visi SD Negeri 021 Airtiris

Menjadi Sekolah terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar.

(33)

Misi SD Negeri 021 Airtiris

a. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang Imtaq dan Iptek b. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan

perkembangan zaman.

c. Mengembangkan citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat. 3. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan guru

Guru sebagai komponen utama dalam kegiatan pendidikan di tuntut untuk mampu mengimbangi kemajuan teknologi. Guru adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan. Tanpa guru proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar. Di SDN 021 AirTiris. Guru yang mengajar di SDN 021 AirTiris terdiri dari PNS, GTT dan guru honor yang berjumlah 13 orang, guru laki-laki berjumlah 2 orang dan guru perempuan berjumlah 11 orang.

Tabel IV. 1

Keadaan Guru SDN 021 Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar

No NAMA JABATAN

1 DASRIL, SPd KEPALA SEKOLAH

2 ADINAR, SPd SD GURU KELAS 1

3 ZAIMARNI, SPd SD GURU KELAS V1

4 HARMIDI.A.M.a.Pd GURU PENJAS KES

5 ZUMNITA.S.Pd GURU KELAS 1V

6 ROSMAINUR, S.Pd GURU KELAS V

7 ELYA NOVITA, A.Ma.Pd GURU KELAS 111

8 MARTALENA, S.Pd.I GURU PAI

9 YENNITA GURU ARMEL

10 SUHARNI, A.Ma.Pd GURU KELAS 11

11 MURNI DEWITA GURU ARMEL

12 FITRIANIS GURU PAI

13 MARINI GURU ARMEL

(34)

b. Keadaan Siswa

Murid merupakan salah satu komponen penting bagi pendidikan di sekolah. Tanpa murid tidak akan ada tercipta proses pembelajaran. Adapun keadaan murid SD Negeri 021 Air Tiris tahun ajaran 2011/ 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV. 2

Keadaan Siswa SD Negeri 021 Airtiris

No Kelas Laki–laki Perempuan Jumlah Keterangan

1 I 9 5 14 2 I 9 4 13 3 III 10 8 18 4 IV 7 8 15 5 V 9 5 14 6 VI 16 6 22 Jumlah 6 60 36 96

Sumber Sekolah Dasar Negeri 021 AirTiris 4. Kurikulum dan Proses Pembelajaran

Kurikulum merupakan acuan dalam meyelenggarakan pendidikan disuatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan lembaga pendidikan tersebut. Mata pelajaran yang di gunakan SDN 021 Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar ada 8 Mata Pelajaran pokok dan pelajaran Muatan Lokal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(35)

Tabel 1V. 3

Kurikulum SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. No Mata Pelajaran Pokok Mata Pelajaran Muatan Lokal

1 Pendidikan Agama Islam Arab Melayu ( I sampai VI ) 2 Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Inggris (kelas I sampai VI) 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sains 6 IPS 7 Penjaskes 8 KTK ( Keterampilan dan Kesenian) Sumber : SDN 021 AirTiris 5. Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar tidak dapat berjalan sebagaimana di harapkan tanpa di dukung oleh sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai. Di satu sisi fasilitas dipandang sebagai alat dalam proses pendidikan atau proses belajar mengajar, namun di sisi lain fasilitas itu di pandang sebagai sarana dan prasarana yang di miliki SD Negeri 021 Air Tiris dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(36)

Tabel IV. 4

Sarana dan Prasarana yang dimiliki SD Negeri 021 Airtiris

No Jenis Ruang Jumlah Unit Kondisi

1 Ruang kepala sekolah 1 Baik

2 Ruang majelis guru 1 Baik

3 Ruang kelas/ Belajar 6 Baik

4 Ruang kantor/ TU 1 Baik

5 Ruang perpustakaan 1 Baik

6 WC Guru 1 Baik

7 WC Siswa 2 Baik

8 Gudang 1 Baik

Sumber : SDN 021 AirTris B. Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan

Setelah menganalisis hasil tes sebelum tindakan, dari 14 orang siswa hanya 6 orang siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel. IV. 5

Hasil Belajar Siswa Pada Sebelum Tindakan

No Kategori Nilai Frek %

1 Sangat Tinggi 85 - 100 0 0.0% 2 Tinggi 71 - 84 0 0.0% 3 Cukup 65 - 70 6 42.9% 4 Rendah < 65 8 57.1% 6 42.9% 8 57.1% Tuntas/Persentase Tidak Tuntas/Persentase

Sumber : Hasil Tes, 2011

Dari tabel IV.5, dapat dilihat bahwa pada sebelum tindakan jumlah siswa yang tuntas secara klasikal adalah 6 atau dengan persentase 42,9%. Sedangkan

(37)

siswa yang tidak tuntas secara klasikal adalah 8 orang siswa atau dengan persentase 57,1%. Sedangkan rincian hasil belajar siswa pada sebelum tindakan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Siswa yang mendapatkan nilai antara 85 – 100 tidak ada dengan persentase 0,0%.

b. Siswa yang mendapatkan nilai antara 71–84 tidak ada atau dengan persentase 0,0%.

c. Siswa yang mendapatkan nilai antara 65 – 70 sebanyak 6 orang siswa atau dengan persentase 42,9%.

d. Sedangkan siswa yang mendapatkan <65 atau dibawah nilai KKM sebanyak 8 orang siswa atau dengan persentase 57,1%.

Berdasarkan hasil belajar siswa yang diperoleh pada sebelum, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan surat pendek masih banyak yang memperoleh nilai <65. Kemudian ketuntasan siswa masih mencapai 42,9% atau belum mencapai 75% sebagai suatu keberhasilan. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan langkah-langkah dalam pembelajaran untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam mengartikan surat pendek pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan penerapan strategi kartu sortir pada siklus I.

(38)

2. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Silabus

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Guru meminta teman sejawat sebagai observasi.

4) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran melalui strategi kartu sortir.

5) Guru mempersiapkan kartu sortir.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 September 2011. Jadwal penelitian ini sesuai dengan jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan di kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, yang mana dalam satu minggu terdapat 1 kali pertemuan, yang terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Siklus pertama dilaksankan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-1). Pada siklus I membahas tentang surat pendek pilihan dan menjelaskan isi kandungan dari surat pendek pilihan.

Pokok bahasan yang dibahas adalah surat Al–Lahab, dengan standar kompetensi mengartikan Al–Qur’an surat pendek pilihan. Sedangkan kompetensi dasar yang dicapai adalah membaca surat Al–Lahab. Observasi

(39)

yang dilakukan dalam penelitian ini dipusatkan pada proses maupun hasil tindak pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa dengan menerapkan strategi kartu sortir. Aktivitas guru dan aktivitas siswa diobservasi sedemikian rupa yaitu oleh teman sejawat. Aktivitas guru tersebut adalah gambaran pelaksanaan pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir proses pembelajaran. Untuk lebih jelas kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 Menit)

a) Guru membuka pelajaran dengan membaca doa secara bersama-sama dan mengabsen siswa.

b) Guru memulai pelajaran, dengan mengajak siswa untuk membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an selama 5 menit.

c) Guru memberi motivasi kepada siswa yang berhubungan dengan matari pelajaran

d) Guru mempersiapkan kartu yang akan dibagikan kepada siswa.

e) Guru menerangkan cara kerja strategi pembelajaran dengan kalimat yang mudah di pahami.

2) Kegiatan Inti (45 menit):

a) Guru menjelaskan materi pelajaran.

b) Guru mengajak siswa membacakan surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama.

(40)

d) Guru membagikan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat kepada setiap kelompok.

e) Pada tempat terpisah, guru meletakkan kartu warna-warni yang berisikan potongan arti yang tepat untuk masing-masing potongan ayat. f) Guru meminta setiap kelompok untuk mencari kartu yang bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka. g) Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka

menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan arti di papan tulis sehingga menjadi satu.

h) Sebelum mengakhiri proses pembelajaran, guru kembali membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama.

3) Kegiatan Akhir (15 menit):

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang berhubungan dengan matei pelajaran.

b) Guru mengakhiri proses dengan memberikan pekerjaan rumah (PR)

c. Observasi (Pengamatan)

Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, maka hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus I dapat disajikan dibawah ini.:

(41)

Tabel IV. 6

Aktivitas Guru Pada Siklus I

Ya Tidak

1 Guru menjelaskan materi pelajaran. √

2 Guru mengajak siswa membacakan surat Al-Lahab beserta

artinya secara bersama-sama. √

3 Guru meminta siswa duduk dalam kelompok 4 Guru membagikan kartu yang bertulis potongan-potongan

ayat kepada setiap kelompok. √

5 Pada tempat terpisah, guru meletakkan kartu warna-warni

yang berisikan potongan arti yang tepat untuk masing-masing potongan ayat.

6 Guru meminta setiap kelompok untuk mencari kartu yang

bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka.

7 Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan-potongan arti di papan tulis sehingga

8 Sebelum mengakhiri proses pembelajaran, guru kembali

membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama

JUMLAH 5 3

RATA-RATA 62.5% 37.5%

NO AKTIVITAS YANG DIAMATI

SIKLUS I

ALTERNATIF

Sumber: Data Hasil Observasi, 2011

Dari tabel IV.6, alternatif “Ya” pada aktivitas guru dengan penerapan strategi kartu sortir pada siklus I adalah 5 dengan persentase 62,5%. Sedangkan alternatif “Tidak” diperoleh 3 dengan persentase 37,5%. Maka aktivitas guru dengan penerapan strategi kartu sortir pada siklus 1 ini berada pada klasifikasi “Cukup Baik”, karena 62,5% berada pada rentang 56-75%. Selanjutnya yang menjadi kelemahan aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan penerapan strategi kartu sortir adalah sebagai berikut :

(42)

1) Pada siklus I guru langsung meminta siswa duduk pada dalam kelompok, kegiatan menjelaskan materi pelajaran dan mengajak siswa membaca surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama tidak dilaksanakan guru, akibatnya materi yang dipelajari masih sulit dipahami siswa, sehingga masih sulitnya siswa untuk mengartikan surat Al-Lahab dengan baik. 2) Guru masih belum mampu mengatur waktu dengan maksimal, akibatnya

pada akhir proses pembelajaran, guru tidak berkesempatan untuk membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama, sehingga ini berdampak pada sulitnya siswa untuk mengartikan surat Al-Lahab dengan baik dan benar.

3) Kelemahan aktivitas guru yang lain adalah masih kurangnya guru mengawasi siswa ketika membentuk kelompok, sehingga sebagian siswa banyak yang bermain dengan teman yang lain.

Kekurangan aktivitas guru pada siklus I sangat berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam belajar. Setelah di bahas dan di analisis bersama observer, maka hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus pertama adalah :

(43)

Tabel IV. 7

Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I

1 2 3 4 5 6 YA TIDAK 1 FERNANDO √ √ √ √ 4 2 2 KHAIRI WALDI √ √ 2 4 3 M. IRFAN ALJAMHIRI √ √ √ √ √ 5 1 4 M. IRFIN ALJAMHIRI √ √ 2 4 5 MARTA LENA √ √ √ √ √ 5 1 6 M. YOANDA √ √ √ 3 3 7 M. HIDAYAT SAFELIN √ √ √ √ 4 2 8 MAIDELI SAPUTRI √ √ √ √ 4 2 9 M. ARIF FADILA √ √ √ 3 3 10 NIKMATUL AKBAR √ √ √ 3 3 11 NIA FEBRIANA √ √ √ 3 3

12 RIO DWI ANDIKA √ √ √ √ 4 2

13 YATI MURNI √ √ √ 3 3 14 VIVI KRISDAYANTI √ √ √ √ 4 2 JUMLAH 10 7 7 9 10 6 49 35 RATA-RATA 71.4% 50.0% 50.0% 64.3% 71.4% 42.9% 58.3% 41.7% NAMA SISWA NO F SIKLUS I INDIKATOR AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Sumber: Data Hasil Observasi, 2011

Keterangan aktivitas belajar Siswa :

1) Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran.

2) Siswa membacakan surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama. 3) Siswa duduk dalam kelompok dengan tertib

4) Siswa bersama kelompok mencari kartu yang bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka.

5) Siswa bersama kelompok menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan-potongan arti di papan tulis sehingga menjadi satu. 6) Siswa kembali membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara

bersama-sama.

Dari tabel IV.7, persentase alternatif “Ya” pada aktivitas siswa dengan penerapan strategi kartu sortir pada siklus I adalah 58,3%. Sedangkan persentase alternatif “Tidak” diperoleh 41,7%. Maka aktivitas siswa dengan penerapan strategi kartu sortir pada siklus 1ini berada pada klasifikasi “Cukup Tinggi”, karena 58,3% berada pada rentang 56-75%. Sedangkan rincian aktivitas siswa pada siklus I adalah :

(44)

1) Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran. Setelah diamati, pada aspek ini terdapat 10 orang siswa yang aktif dari 14 orang siswa atau dengan persentase 71,4%.

2) Siswa membacakan surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama. Setelah diamati, pada aspek ini terdapat 7 orang siswa yang aktif dari 14 orang siswa atau dengan persentase 50,0%.

3) Siswa duduk dalam kelompok dengan tertib. Setelah diamati, pada aspek ini terdapat 7 orang siswa yang aktif dari 14 orang siswa atau dengan persentase 50,0%

4) Siswa bersama kelompok mencari kartu yang bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka. Setelah diamati, pada aspek ini terdapat 9 orang siswa yang aktif dari 14 orang siswa atau dengan persentase 64,3%

5) Siswa bersama kelompok menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan-potongan arti di papan tulis sehingga menjadi satu. Setelah diamati, pada aspek ini terdapat 10 orang siswa yang aktif dari 14 orang siswa atau dengan persentase 71,4%

6) Siswa kembali membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama. Setelah diamati, pada aspek ini terdapat 6 orang siswa yang aktif dari 14 orang siswa atau dengan persentase 42,9%

Setelah pelaksanaan tindakan dengan penerapan strategi kartu sortir dilaksanakan, maka dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar

(45)

dalam mengartikan surat pendek. Adapun hasil tes siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. IV.8

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No Kategori Nilai Frek %

1 Sangat Tinggi 85 - 100 0 0.0% 2 Tinggi 71 - 84 2 14.3% 3 Cukup 65 - 70 6 42.9% 4 Rendah < 65 6 42.9% 8 57.1% 6 42.9% Tidak Tuntas/Persentase Tuntas/Persentase

Sumber : Hasil Tes, 2011

Dari tabel IV.8, dapat dilihat bahwa pada siklus I jumlah siswa yang tuntas secara klasikal adalah 8 atau dengan persentase 57,1%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas secara klasikal adalah 6 orang siswa atau dengan persentase 42,9%. Sedangkan rincian hasil belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Siswa yang mendapatkan nilai antara 85–100 tidak ada dengan persentase 0,0%.

2) Siswa yang mendapatkan nilai antara 71 –84 sebanyak 2 orang siswa atau dengan persentase 14,3%.

3) Siswa yang mendapatkan nilai antara 65 –70 sebanyak 6 orang siswa atau dengan persentase 42,9%.

4) Sedangkan siswa yang mendapatkan <65 atau dibawah nilai KKM sebanyak 6 orang siswa atau dengan persentase 42,9%.

Berdasarkan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

(46)

021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam mengartikan surat pendek masih banyak yang memperoleh nilai <65. Kemudian ketuntasan siswa masih mencapai 57,1% atau belum mencapai 75% sebagai suatu keberhasilan. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan langkah-langkah dalam pembelajaran untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam mengartikan surat pendek pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan penerapan strategi kartu sortir pada siklus II.

d. Refleksi Siklus I

Melihat hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, maka hasil belajar siswa belum mencapai 75%. Artinya masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang ditetapkan, yaitu 65. Maka berdasarkan hasil analisis bersama observer pada siklus I, maka kelemahan yang terjadi adalah :

1) Pada siklus I guru langsung meminta siswa duduk pada dalam kelompok, kegiatan menjelaskan materi pelajaran dan mengajak siswa membaca surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama tidak dilaksanakan guru, akibatnya materi yang dipelajari masih sulit dipahami siswa, sehingga masih sulitnya siswa untuk mengartikan surat Al-Lahab dengan baik.

2) Guru masih belum mampu mengatur waktu dengan maksimal, akibatnya pada akhir proses pembelajaran, guru tidak berkesempatan untuk membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab

(47)

secara bersama-sama, sehingga ini berdampak pada sulitnya siswa untuk mengartikan surat Al-Lahab dengan baik dan benar.

3) Kelemahan aktivitas guru yang lain adalah masih kurangnya guru mengawasi siswa ketika membentuk kelompok, sehingga sebagian siswa banyak yang bermain dengan teman yang lain.

Berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan observer pada siklus I, diketahui kelemahan-kelamahan yang perlu dibenahi adalah :

1) Guru akan menjelaskan materi pelajaran dan mengajak siswa membaca surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama terlebih dahulu, agar materi yang dipelajari dapat dipahami siswa, dalam mengartikan surat Al-Lahab dapat dilaksanakan siswa dengan baik, sehingga hasil belajar siswa akan lebih meningkat.

2) Guru akan berusaha mengatur waktu dengan maksimal, agar pada akhir proses pembelajaran, guru dapat berkesempatan untuk membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama. 3) Guru akan mengawasi siswa ketika membentuk kelompok, agar tidak

terdapat siswa yang bermain dengan teman yang lain.

3. Siklus Kedua

a. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Silabus

(48)

3) Guru meminta teman sejawat sebagai observasi.

4) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran melalui strategi kartu sortir.

5) Guru mempersiapkan kartu sortir.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 September 2011. Jadwal penelitian ini sesuai dengan jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan di kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 021 Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, yang mana dalam satu minggu terdapat 1 kali pertemuan, yang terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Siklus II dilaksankan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2). Pada siklus II membahas tentang surat pendek pilihan dan menjelaskan isi kandungan dari surat pendek pilihan.

Pokok bahasan yang dibahas adalah surat Al–Lahab, dengan standar kompetensi mengartikan Al–Qur’an surat pendek pilihan. Sedangkan kompetensi dasar yang dicapai adalah membaca surat Al–Lahab. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dipusatkan pada proses maupun hasil tindak pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa dengan menerapkan strategi kartu sortir. Aktivitas guru dan aktivitas siswa diobservasi sedemikian rupa yaitu oleh teman sejawat. Aktivitas guru tersebut adalah gambaran pelaksanaan pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir proses pembelajaran. Untuk

(49)

lebih jelas kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 Menit)

a) Guru membuka pelajaran dengan membaca doa secara bersama-sama dan mengabsen siswa.

b) Guru memulai pelajaran, dengan mengajak siswa untuk membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an selama 5 menit.

c) Guru memberi motivasi kepada siswa yang berhubungan dengan matari pelajaran

d) Guru mempersiapkan kartu yang akan dibagikan kepada siswa.

e) Guru menerangkan cara kerja strategi pembelajaran dengan kalimat yang mudah di pahami.

2) Kegiatan Inti (45 menit):

a) Guru menjelaskan materi pelajaran.

b) Guru mengajak siswa membacakan surat Al-Lahab beserta artinya secara bersama-sama.

c) Guru meminta siswa duduk dalam kelompok

d) Guru membagikan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat kepada setiap kelompok.

e) Pada tempat terpisah, guru meletakkan kartu warna-warni yang berisikan potongan arti yang tepat untuk masing-masing potongan ayat. f) Guru meminta setiap kelompok untuk mencari kartu yang bertulis potogan arti yang cocok dengan potongan ayat yang ada pada mereka.

(50)

g) Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka menempelkan kartu yang bertulis potongan-potongan ayat dan potongan arti di papan tulis sehingga menjadi satu.

h) Sebelum mengakhiri proses pembelajaran, guru kembali membimbing siswa untuk membaca dan mengartikan surat Al-Lahab secara bersama-sama.

3) Kegiatan Akhir (15 menit):

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang berhubungan dengan matei pelajaran.

b) Guru mengakhiri proses dengan memberikan pekerjaan rumah (PR)

c. Observasi (Pengamatan)

Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, maka hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus II dapat disajikan dibawah ini.:

Gambar

Tabel IV. 2
Tabel IV. 4
Tabel IV. 6
Tabel IV. 7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data pada Tabel 1.2 di atas yang diterima HRD di PT. BFI Finance Indonesia Tbk mengemukakan karyawan yang melakukan turnover intention dari perusahaan kaitannya

Container house ini akan dirancang menggunakan dinding yang memiliki daya isolator panas dengan baik, sehingga ruangan menjadi nyaman meskipun tanpa menggunakan AC dan kipas

Karena di Indonesia gigi tiruan akrilik lebih banyak dibuat dibandingkan dengan gigi tiruan rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi tiruan

Pengembangan sumber – sumber pendapatan daerah, melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah serta melakukan koordinasi yang intensif dengan Pemerintah Provinsi

Metode pengumpulan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja) di UMKM Sijarwo Desa Wonorejo Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar dengan pertimbangan bahwa UMKM

Bagaimana peran UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat di Wilayah Kalurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon serta apa saja yang menjadi hambatan

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa konstruksi sosial tentang sungai yang terbentuk bagi masyarakat bantaran sungai Tegal Konas dipahami dalam dua sudut pandang yang

Pada metode Euler memberikan hasil yang kurang teliti maka untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti perlu diperhitungkan suku yang lebih banyak dari deret Taylor atau