• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 210/SK/UNISNU/II/2015 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 210/SK/UNISNU/II/2015 TENTANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 210/SK/UNISNU/II/2015

TENTANG

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN DOSEN DAN KARYAWAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

Bismillahirrahmanirrahim

REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka membina dan meningkatkan moral, etika dan profesionalitas dosen dan karyawan UNISNU Jepara dipandang perlu Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen dan Karyawan;

b. bahwa dalam rangka penyusunan Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen dan Karyawan UNISNU Jepara sebagaimana tersebut dalam butir a, telah dibentuk Tim Penyusun;

c. bahwa Tim Penyusun sebagaimana tersebut dalam butir b, telah melaksanakan tugas dan menyelesaikan penyusunan Kode Eik dan Peraturan Disiplin Dosen dan Karyawan UNISNU Jepara;

d. bahwa Kode Eik dan Peraturan Disiplin Dosen dan Karyawan yang telah tersusun perlu diberlakukan dengan menerbitkan Keputusan Rektor.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 149/E/O/2013 tentang Penggabungan UNINSU, STIENU dan STTDNU Jepara menjadi UNISNU Jepara;

5. Statuta Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara;

6. Peraturan YAPTINU Jepara Nomor 1/PERT-YAPT/O/IX/2013 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Kepegawaian UNISNU Jepara;

7. Keputusan Rektor UNISNU Jepara Nomor : 132/SK/UNISNU/IX/2014 tentang Tim Penyusun Peraturan Disiplin dan Kode Etik Dosen/Karyawan UNISNU Jepara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA TENTANG KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN DOSEN DAN KARYAWAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Rektor ini, yang dimaksud dengan:

(2)

b. Asas Universitas adalah dasar penyelenggaraan Universitas yang terdiri dari asas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, moralitas yang tinggi, kebebasan akademik, kebebasan ilmiah, keuniversalan, kemandirian, akuntabilitas dan kualitas.

c. Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas yang berwenang dan bertanggungjawab atas pelaksanaan penyelenggaraan Universitas.

d. Wakil Rektor adalah para Wakil Rektor UNISNU Jepara.

e. Dekan adalah pimpinan Fakultas yang memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, membina tenaga pendidik, mahasiswa dan tenaga administrasi. f. Dosen adalah pegawai Universitas dengan tugas utama mendidik dan mengajar, serta

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik yang tetap maupun honorer. g. Karyawan adalah setiap pegawai Universitas baik yang sebagai tenaga administrasi maupun

tenaga penunjang baik yang berstatus tetap maupun kontrak.

h. Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi.

i. Kode Etik dan Peraturan Disiplin adalah pedoman tertulis yang berisi standar perilaku etis dan disiplin bagi dosen dan karyawan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dalam kehidupan berorganisasi dan dalam berinteraksi di lingkungan Universitas.

j. Kode Etik Dosen dan Karyawan adalah pedoman tertulis bagi dosen dan karyawan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara yang berisikan serangkaian norma-norma etik tentang hak dan kewajiban yang bersumber pada nilai-nilai etik dari ajaran Islam ahlussunnah wal-Jama’ah dan dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap dan bertindak dalam aktifitas-aktifitas yang menuntut tanggung jawab profesi.

k. Peraturan Disiplin Dosen adalah pedoman tertulis yang berisi standar disiplin bagi Dosen Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat, berorganisasi dan berinteraksi di lingkungan Universitas dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

l. Peraturan Disiplin Karyawan adalah pedoman tertulis yang berisi standar disiplin bagi karyawan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat, berorganisasi dan berinteraksi di lingkungan Universitas dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

m. Perilaku moral diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dasar Islam yang dijunjung tinggi oleh masyarakat manusia beragama dan beradab. Nilai-nilai dasar moral itu antara lain kebenaran absolut, kejujuran dan menyandarkan diri kepada kekuatan argumentasi dalam menilai kebenaran.

n. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di UNISNU Jepara.

o. Tujuan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara adalah: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia; Meningkatkan dan mengembangkan pendidikan tinggi menurut bidang ilmu/ prodi masing-masing; Meningkatkan penelitian untuk pengembangan ilmu menurut bidang ilmu/prodi masing-masing; Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat; Meningkatkan pembinaan civitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan sesuai dengan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja); Meningkatkan tata kelola dan penjaminan mutu serta pelayanan administrasi yang berbasis teknologi informasi; Meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi dan/ atau lembaga-lembaga lain, dalam dan luar negeri; Meningkatkan sistem pengendalian dan pengawasan internal secara terintegratif; Meningkatkan pengadaan dan pengelolaan sarana prasarana; Meningkatkan keunggulan kompetitif.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Maksud penyusunan Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen dan Karyawan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara adalah untuk memberikan pedoman dan ketentuan dispilin bagi seluruh Dosen dan Karyawan Universitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta beraktifitas baik didalam maupun diluar jam kerja.

(3)

Pasal 3

Tujuan yang ingin dicapai melalui Penyusunan dan Pelaksanaan Kode Etik dan Peraturan Displin Dosen dan Karyawan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara adalah:

a. Terbentuknya pegawai baik dosen dan karyawan Universitas yang bertaqwa, berbudi luhur, disiplin dan memiliki kinerja yang prima.

b. Terciptanya iklim akademik yang kondusif yang memperlancar terwujudnya visi, misi dan tujuan Universitas.

c. Mewujudkan keunggulan Akademik (academic excellence) dan kepeloporannya dalam masyarakat yang berwawasan global.

d. Terbentuknya komitmen bersama pegawai baik dosen dan karyawan Universitas untuk mendukung dan meningkatkan kepuasan mahasiswa, staf pengajar dan tenaga pendukung lainnya serta pemangku kepentingan (stakeholders) Universitas dan untuk mendukung terwujudnya visi, misi dan tujuan universitas.

e. Untuk mengangkat harkat dan martabat Dosen dan Karyawan Universitas. BAB III

SIKAP DASAR DAN KODE ETIK DOSEN DAN KARYAWAN Bagian Kesatu

Sikap Dasar Dosen dan Karyawan Pasal 4

Sikap Dasar Dosen

Setiap Dosen Universitas wajib mengembangkan perilaku etik yang mengacu kepada sikap dasar sebagai berikut:

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

c. Berkepribadian Islam Aswaja, berakhlaq mulia dan berwawasan nasional. d. Memiliki moralitas yang tinggi.

e. Memiliki ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undang yang berlaku. f. Menghormati hak asasi manusia.

g. Memiliki keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa. h. Memiliki integritas dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

i. Menghargai kebebasan akademik, kebebasan ilmiah, dan otonomi keilmuan.

j. Mengutamakan kepentingan negara, bangsa dan Universitas diatas kepentingan diri sendiri, seseorang atau kelompok.

k. Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan kualitas secara terus menerus. l. Bertindak profesional, netral, objektif dan tidak diskriminatif.

m. Bertindak memberikan pelayanan kesadaran dan semangat mencerdaskan anak bangsa dalam bentuk pelayanan pendidikan dan pengajaran tinggi yang bermutu, berkelanjutan dan penuh tanggung jawab.

n. Memberikan pelayanan yang optimum kepada masyarakat sesuai dengan keahliannya.

o. Berkewajiban menyajikan standar kemampuan, kejujuran dan keteladanan yang tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma.

Pasal 5

Sikap Dasar Karyawan

Setiap Karyawan Universitas wajib mengembangkan perilaku etik yang mengacu kepada sikap dasar sebagai berikut:

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

c. Berkepribadian Islam Aswaja, berakhlaq mulia dan berwawasan nasional. d. Memiliki moralitas yang tinggi.

(4)

f. Menghormati hak asasi manusia.

g. Memiliki keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa. h. Memiliki integritas dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

i. Menghargai kebebasan akademik, kebebasan ilmiah, dan otonomi keilmuan.

j. Mengutamakan kepentingan Universitas diatas kepentingan diri sendiri, seseorang atau kelompok.

k. Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan kualitas secara terus menerus. l. Bertindak profesional, netral, objektif dan tidak diskriminatif.

m. Bertindak memberikan pelayanan kesadaran dan semangat mencerdaskan anak bangsa dalam bentuk pelayanan pendidikan dan pengajaran tinggi yang bermutu, berkelanjutan dan penuh tanggung jawab.

Bagian Kedua Pasal 6

Kode Etik Dosen dan Karyawan

(1) Dalam pelaksanaan tugas Universitas dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari, setiap dosen dan karyawan UNISNU Jepara wajib berpedoman pada standar etika bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, etika terhadap pimpinan, etika sesama dosen dan karyawan, mahasiswa serta terhadap diri sendiri yang mengacu pada nilai-nilai dalam sikap dasar dosen dan karyawan Universitas.

(2) Etika bernegara , meliputi:

a. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara.

c. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. d. Mengutamakan kepentingan negara dan bangsa dari kepentingan pribadi dan/atau

golongan.

e. Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas. f. Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan tata kelola yang bersih.

g. Tanggap, terbuka, jujur dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap kebijakan dan program.

h. Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya secara efisien dan efektif. (3) Etika dalam berorganisasi meliputi:

a. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku. b. Menjaga informasi yang bersifat rahasia.

c. Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan.

d. Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi.

e. Menjamin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan.

f. Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas.

g. Patuh dan taat terhadap pimpinan dan standar operasional serta tata kerja.

h. Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kinerja organisasi.

i. Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

j. Menghindarkan diri dari penyalahgunaan institusi/Universitas untuk kepentingan pribadi. (4) Etika dalam bermasyarakat, meliputi:

a. Menghormati setiap warga negara tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras dan status sosial.

b. Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur paksaan.

c. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka dan asli serta tidak diskriminatif. d. Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat.

(5) Etika terhadap diri sendiri, meliputi:

a. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar. b. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.

(5)

d. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap.

e. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani. f. Berpenampilan sederhana, rapi dan sopan.

(6) Etika terhadap sesama dosen dan karyawan, meliputi:

a. Menghormati sesama warga Universitas tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras dan status sosial.

b. Memelihara rasa persatuan dan kesatuan.

c. Saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horizontal dalam suatu unit kerja, instansi maupun antar instansi.

d. Menghargai perbedaan pendapat.

e. Menjunjung tinggi harkat dan martabat sesama dosen dan karyawan.

f. Menjaga dan menjalin kerjasama yang kooperatif sesama dosen dan karyawan. g. Menjaga dan menjalin rasa solidaritas.

(7) Etika terhadap mahasiswa, meliputi:

a. Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa.

b. Menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.

c. Memberikan pelayanan dengan empati, santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan. d. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka dan adil serta tidak diskriminatif. e. Tanggap terhadap keadaan mahasiswa.

f. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar kepada mahasiswa. g. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.

h. Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan.

i. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan keterampilan dan sikap para mahasiswa.

j. Selalu berusaha untuk menjadi teladan bagi mahasiswa. Bagian Ketiga

Etika Dosen dalam Pelaksanaan Tri Dharma Pasal 7

Etika Dosen Pada Bidang Pendidikan

Dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuan wajib menjunjung tinggi hak mengajar yang diberikan kepadanya dengan semangat profesionalisme yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan keteladanan, yaitu:

a. Melaksanakan pengajaran dengan penuh rasa tanggungjawab, disiplin dan arif serta menguasai bidang ilmunya.

b. Melaksanakan proses belajar mengajar (tatap muka) dengan baik, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan tidak dibenarkan memanipulasi kehadiran mengajar.

c. Menetapkan nilai dan kelulusan mahasiswa secara objectif, transparan, dan akuntabel. d. Mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku di Universitas.

e. Menjauhi dan menghindari hal-hal yang mengarah pada kemungkinan terjadinya pertentangan kepentingan pribadi dalam proses belajar mengajar.

f. Menjauhi dan menghindari hal-hal atau perbuatan yang dapat merendahkan derajat dan martabat dosen sebagai profesi pendidik yang terhormat.

g. Tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari mahasiswa, dengan tujuan mempermudah pemberian nilai dan kelulusan mahasiswa.

h. Memberikan motivasi kepada mahasiswa sehingga dapat merangsang daya fikir dan kemauan untuk belajar yang keras.

i. Memberikan bimbingan dan layanan informasi yang diperlukan oleh mahasiswa dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya dengan penuh kearifan serta rasa asih dan asuh.

Pasal 8

Etika Dosen Pada Bidang Penelitian

(6)

a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran (jujur terhadap diri sendiri dan jujur terhadap orang lain), kebenaran, keterbukaan, bersifat objektif dan bertanggungjawab.

b. Bersikap dan berpikir analitis dan kritis.

c. Tidak memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil penelitian.

d. Tidak dibenarkan melakukan tindakan plagiat terhadap karya ilmiah orang lain.

e. Menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi Universitas secara ilmiah, institusional, dan finansial.

f. Tidak membuatkan usulan penelitian atau proposal penelitian mahasiswa untuk skripsi, tesis dan disertasi.

g. Tidak mengerjakan hasil penelitian mahasiswa seperti skripsi, tesis dan disertasi, dengan imbalan berupa uang atau bentuk apapun.

h. Tidak berbohong dan hindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasil penelitian.

i. Bersikap terbuka, saling berbagi data, hasil, metode, dan gagasan yang lain, kecuali data yang dapat dipatenkan.

j. Bertanggung jawab memberikan interpretasi atas hasil dan kesimpulan penelitian agar hasil penelitian dapat dipahami.

k. Bertanggung jawab pada rekan seprofesinya.

l. Tidak menutupi kelemahan atau membesar-besarkan hasil temuannya.

m. Dalam melakukan penelitian, seorang dosen seharusnya melibatkan mahasiswa sebagai pemenuhan persyaratan akademik atau arena belajar dan aktualitas kompetensi bidang keilmuan serta pengembangan pribadi.

Pasal 9

Etika Dosen Pada Bidang Pengabdian pada Masyarakat

Dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, seorang dosen harus memperhatikan prinsip-prinsip:

a. Jujur, adil dan bijaksana serta mengutamakan kepentingan masyarakat.

b. Profesional dan ditunjang oleh kompetensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan pengabdian.

c. Dapat bekerjasama dengan mahasiswa, dosen dan mayarakat serta kompatibel dengan berbagai macam disiplin ilmu.

d. Menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan program-program pengabdian yang akan dilakukan.

e. Tidak memaksakan kehendak kepada masyarakat, sebaiknya merujuk kepada kebutuhan masyarakat.

f. Dapat melaksanakan program pengabdian pada masyarakat yang memberi manfaat bagi civitas akademika dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

g. Tidak menerima imbalan yang bersifat illegal dan tidak melakukan pengabdian secara fiktif. h. Menolak program pengabdian yang bertentangan dengan tata nilai dan norma-norma yang

berlaku.

BAB IV

PENEGAKAN KODE ETIK Bagian Kesatu

Pembentukan Lembaga Kode Etik Pasal 10

(1) Untuk penegakan kode etik dosen dan karyawan, maka Rektor membentuk Lembaga Kode Etik.

(2) Lembaga Kode Etik sebagaimana ayat 1 (satu), komponennya terdiri dari Warek I, Warek II, Warek III, dan satu orang perwakilan dari masing-masing Fakultas dan Pascasarjana.

(3) Lembaga Kode Etik sebagaimana ayat 1 (satu) dipimpin oleh Warek II dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(7)

a. Memeriksa dosen atau karyawan yang disangka melakukan pelanggaran kode etik dan pelanggaran kedisiplinan yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan.

b. Meminta keterangan dari pihak lain atau pejabat lain yang dipandang perlu.

c. Mendengarkan pembelaan diri dari dosen atau karyawan yang diduga melakukan pelanggaran kode etik.

d. Memberikan rekomendasi kepada Rektor mengenai pemberian sanksi. e. Menyusun laporan hasil pemeriksaan pelanggaran kode etik.

Pasal 11

Pejabat yang Berwenang Memberikan Sanksi (1) Pejabat yang berwenang memberikan sanksi adalah Rektor.

(2) Rektor membuat keputusan berdasarkan pertimbangan dari Lembaga Kode Etik. Bagian Kedua

Pelaporan dan Pemeriksaan Pasal 12

Untuk pelaporan dan pemeriksaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Dugaan terjadinya pelanggaran kode etik diperoleh dari pengaduan tertulis atau temuan atasan dosen atau karyawan.

b. Setiap yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran kode etik menyampaikan pengaduan kepada Lembaga Kode Etik.

c. Penyampaian pengaduan sebagaimana huruf b dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan dugaan pelanggaran yang dilakukan, bukti-bukti dan identitas pelapor.

d. Setiap orang yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Dosen dan Karyawan memiliki hak untuk melaporkan kepada Lembaga Kode Etik, dengan disertai bukti permulaan yang cukup. Identitas pelapor dapat dirahasiakan, kecuali terhadap pelapor dari luar Universitas, identitas pelapor harus disebutkan secara jelas.

e. Lembaga Kode Etik memanggil pegawai yang bersangkutan, pelapor dan pihak-pihak lain jika diperlukan untuk diperiksa dan dimintai keterangan.

f. Setiap pemeriksaan dilakukan secara tertutup.

g. Lembaga Kode Etik wajib menyelesaikan pemeriksaannya dan memutuskan jenis sanksi moral dalam waktu yang tidak melebihi 14 (empatbelas) hari kerja. Apabila waktu tersebut tidak tercapai, maka pegawai yang bersangkutan tidak dapat dikenakan sanksi.

h. Salinan hasil pemeriksaan dan keputusan sanksi yang dijatuhkan disampaikan kepada Rektor sebagai laporan.

i. Setiap dosen dan karyawan diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam proses pemeriksaan.

j. Setiap dosen dan karyawan memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam setiap tingkatan proses pemeriksaan.

Bagian Ketiga Sanksi Pasal 13

(1) Dosen dan karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik dikenakan sanksi moral dan sanksi administratif.

(2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa: a. Teguran Lisan;

b. Pernyataan Tertulis;

c. Bagi dosen, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi selama 2 (dua) semester dan diberhentikan sementara sebagai dosen paling lama 2 (dua) semester

d. Bagi karyawan, diberhentikan sementara sebagai karyawan paling lama 1 tahun.

(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah penundaan kenaikan pangkat paling lama 1 (satu) tahun.

(8)

(4) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) poin b,c, dibuat secara tertulis.

(5) Dalam pemberian sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus disebutkan jenis pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dosen dan karyawan.

BAB V

PERATURAN DISPLIN DOSEN DAN KARYAWAN Bagian Kesatu

Kewajiban Dosen Pasal 14

Kewajiban Dosen Terhadap Diri Sendiri Dosen berkewajiban:

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi hukum berdasarkan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Sumpah Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Universitas dan Sumpah Jabatan.

b. Menjungjung tinggi tatasusila dengan keinsafan bertanggungjawab atas kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya.

c. Menjunjung tinggi sifat universal dan objektif ilmu pengetahuan untuk mencapai kenyataan dan kebenaran.

d. Menjunjung tinggi sifat beradab dan teologis usaha ilmu pengetahuan guna keberadaan, kemanfaatan dan kebahagiaan kemanusiaan.

e. Bagi dosen perempuan berpakaian Islami antara lain berjilbab, berpakaian lengan panjang, tidak ketat, tidak transparan, sopan dan menjadi tauladan mahasiswa.

f. Bagi dosen laki-laki berpakaian Islami.

g. Harus bersepatu baik saat mengajar maupun saat jam kerja. Pasal 15

Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik yaitu kewajiban untuk memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan melalui kajian, penelitian, pembahasan atau penyebarluasan ilmu kepada mahasiswa, sesama dosen dan masyarakat, secara bertanggungjawab, mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan, yaitu:

a. Kejujuran, berwawasan luas/semesta, kebersamaan dan cara berfikir ilmiah; b. Menghargai penemuan dan pendapat akademisi lain;

c. Tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi. Pasal 16

(1) Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik, yaitu kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lignkungan serta forum akademik dalam bentuk ceramah, seminar dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan. (2) Seorang dosen wajib selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerjanya sebagai dosen dalam

membina dan mengembangkan karier akademik dan profesinya.

(3) Seorang dosen wajib menumbuh kembangkan suasana akademik di lingkungan kerjanya. (4) Sebagai seorang ilmuan, seorang dosen dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun

tertulis diharapkan menggunakan bahasa yang sopan dan santun, tidak emosional, berfikir jernih dan tidak menyinggung perasaan orang lain.

Pasal 17

Seorang dosen wajib memelihara dan menumbuhkembangkan masyarakat akademik antar dosen dengan jalan:

a. Memegang teguh dan menghormati hak dan kebebasan akademik serta hak kebebasan mimbar akademik antar dosen.

b. Menghayati dasar-dasar kemasyarakatan dalam penyelenggaraan Universitas dalam bentuk tugas sosial dengan ikut serta menyelenggarakan usaha membangun, memelihara dan mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan.

(9)

c. Menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan Universitas berdasarkan Statuta Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara.

Pasal 18

Seorang dosen wajib senantiasa menjaga kelestarian keutuhan keluarga, keharmonisan dan kesejahteraan keluarga serta reputasi sosialnya di masyarakat.

Kewajiban Dosen Terhadap Universitas Pasal 19

(1) Seorang dosen wajib menjunjung tinggi visi, misi dan tujuan Universitas.

(2) Seorang dosen wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(3) Berperan aktif memelihara dan mengembangkan keberadaan Universitas. (4) Menjaga dan meningkatkan nama baik Universitas.

(5) Mentaati peraturan yang berlaku di Universitas. Bagian Kedua

Tanggung Jawab Dosen Terhadap Universitas Pasal 20

(1) Tanggung jawab dosen dalam bidang pendidikan

a. Mengajar dan memberikan layanan akademik dengan cara terbaik menurut kemampuannya serta penuh dedikasi, disiplin dan kearifan.

b. Menjauhi dan menghidandari hal-hal yang mengarah pada kemungkinan terjadinya pertentangan kepentingan pribadi dalam proses belajar mengajar.

c. Menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat menurunkan derajat dan martabat dosen sebagai profesi pendidik yang terhormat

d. Memberikan motivasi kepada anak didik sehingga dapat merangsang daya fikir.

e. Seorang dosen wajib memberikan bimbingan dan layanan informasi yang diperlukan oleh mahasiswa dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya dengan penuh kearifan. (2) Tanggung jawab dosen dalam bidang penelitian

a. Bersikap, bermental akademik serta berfikir analitis dan kritis.

b. Jujur, objektif dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian serta tidak boleh memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil penelitian.

c. Menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasil penelitian d. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metode, dan gagasan yang lain, kecuali data

yang dapat dipatenkan.

e. Memperlakukan teman sejawat dengan sopan.

f. Menghormati dan menghargai objek penelitian, baik yang berupa manusia maupun hewan, baik yang hidup maupun yang sudah mati.

g. Seorang dosen yang melakukan penelitian seharusnya:

1. Bersifat ilmiah, fakta diperoleh secara objektif, melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian yang sahih.

2. Merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan.

3. Bersifat jujur, profesional, berperikemanusiaan dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan dan kecermatan, perasaan religius serta keadilan gender. 4. Memberikan penemuan yang baru.

5. Bermaanfaat bagi Universitas secara ilmiah, institusional dan finansial. 6. Berbasis kompetensi dan logis.

7. Mengingat aspek akuntabilitas.

(3) Tanggung jawab dosen dalam bidang pengabdian masyarakat

a. Dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, seorang dosen:

1. Wajib bekerja secara sinergis dengan dosen dari berbagai macam disiplin ilmu.

2. Wajib menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan program-program pengabdian.

(10)

3. Tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada masyarakat.

b. Seorang dosen wajib mendudukkan mahasiswa sebagai sahabat kerja yang masih memerlukan proses belajar kemasyarakat.

c. Seorang dosen yang melakukan pengabdian kepada masyarakat seharusnya: 1. Merujuk kepada kebutuhan masyarakat.

2. Dapat mencerminkan kontribusi nyata Universitas.

3. Dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk masyarakat.

4. Melibatkan peran serta mahasiswa.

5. Dapat memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta bermanfaat bagi segenap civitas akademik.

Bagian Ketiga Kewajiban Karyawan

Pasal 21 Setiap karyawan Universitas berkewajiban:

a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah.

b. Mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri atau pihak lain.

c. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat bangsa, negara dan Universitas. d. Menyimpan rahasia Universitas dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya.

e. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Universitas baik yang langsung menyangkut tugas Universitas maupun yang belaku secara umum.

f. Melaksanakan tugas Universitas dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.

g. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara dan Universitas.

h. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan Korps Pegawai Universitas.

i. Segera melaporkan kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara/pemerintah atau Universitas, terutama di bidang keamanan, keuangan dan materi.

j. Mentaati ketentuan jam kerja.

k. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

l. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Universitas dengan sebaik-baiknya. m. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya

masing-masing.

n. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya. o. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugasnya.

p. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahan. q. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerja.

r. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan kariernya. s. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tertang perpajakan.

t. Bagi karyawan perempuan berjilbab, berpakaian lengan panjang, tidak ketat, tidak transparan, rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat, sesama dan terhadap atasan.

u. Karyawan laki-laki berpakaian Islami v. Bersepatu saat jam kerja.

w. Saling hormat menghormati antara sesama warga negara yang baik dalam masyarakat. x. Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat.

y. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku. z. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.

aa. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin.

(11)

Bagian Keempat Perbuatan yang Dilarang

Pasal 22 Setiap dosen dan karyawan Universitas dilarang:

a. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat negara, bangsa dan Universitas.

b. Menyalahgunakan wewenangnya.

c. Tanpa izin Universitas menjadi pegawai atau bekerja untuk lembaga lain baik di dalam negeri maupun lembaga asing.

d. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik Universitas.

e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau menjaminkan barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik Universitas secara tidak sah.

f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untung keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Universitas. g. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap

bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya.

h. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau sebagai pegawai Universitas.

i. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Universitas, kecuali untuk kepentingan jabatan.

j. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya.

k. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani.

l. Menghalangi berjalannya tugas Universitas.

m. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Universitas yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

n. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari Universitas.

o. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

BAB VI

PENEGAKAN PERATURAN DISIPLIN Bagian Kesatu

Pasal 23 Pelanggaran Disiplin

(1) Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan dosen dan karyawan yang melanggar ketentuan tersebut sebagaimana pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, pasal 18, pasal 19, pasal 20, pasal 21 dan pasal 22 adalah pelanggaran disiplin.

(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang menghukum.

Bagian Kedua Pasal 24

Pejabat yang Berwenang Memberikan Hukuman Disiplin

(1) Untuk kepastian penegakan peraturan disiplin pegawai, maka peraturan disiplin ini dijadikan sebagai bagian dari tata tertib yang berlaku di lingkungan Universitas.

(12)

(2) Setia dosen yang terbukti melanggar peraturan disiplin, dikenakan hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang memberikan hukuman.

(3) Pejabat yang berwenang memberikan hukuman disiplin adalah Rektor. Bagian Ketiga

Pelaporan dan Pemeriksaan Pasal 25

(1) Dalam hal memberikan laporan:

a. Setiap orang yang mengetahui telah terjadinya pelanggaran peraturan disiplin memiliki hak untuk melaporkan kepada Dekan atau kepala Unit kerja yang terkait dengan disertai bukti permulaan yang cukup.

b. Identitas pelapor dapat dirahasiakan, kecuali terhadap pelapor dari luar Universitas, identitasnya pelapor harus disebutkan secara jelas.

c. Dekan atau Kepala Unit Kerja menyerahkan laporan atau bukti yang diserahkan pelapor kepada Rektor.

(2) Rektor dapat menyerahkan kewenangannya kepada Lembaga Kode Etik dengan mengeluarkan Surat Perintah kepada Lembaga Kode Etik untuk memanggil dan melakukan pemeriksaan terhadap pegawai yang dilaporkan pelapor atau pihak-pihak lain yang dipandang perlu.

(3) Setiap pemeriksaan dilakukan secara rahasia dan tertutup. Bagian Keempat

Rekomendasi, Keberatan dan Keputusan Penghukuman Pasal 26

(1) Lembaga Kode Etik wajib menyelesaikan pemeriksaannya dan mengeluarkan rekomendasi tentang jenis hukuman disiplin dalam waktu yang tidak melebihi 14 (empat belas) hari kerja. Apabila waktu tersebut tidak tercapai, maka dosen yang bersangkutan tidak dapat diberikan hukuman.

(2) Salinan hasil pemeriksaan dan rekomendasi jenis hukuman disiplin oleh Lembaga Kode Etik disampaikan kepada pimpinan Universitas.

(3) Rekomendasi disampaikan kepada dosen atau karyawan yang diperiksa selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah rekomendasi dikeluarkan oleh Lembaga Kode Etik.

(4) Dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja telah menerima rekomendasi dari Lembaga Kode Etik, pegawai yang bersangkutan dapat mengajukan keberatan kepada pimpinan Universitas atas rekomendasi yang menjatuhkan hukuman disiplin sedang dan berat.

(5) Rektor mengeluarkan surat keputusan tentang hukuman disiplin terhadap pegawai yang bersangkutan dengan memperhatikan hasil pemeriksaan dan rekomendasi Lembaga Kode Etik serta keberatan dosen.

(6) Setiap Dosen dan Karyawan diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam setiap proses pemeriksaan.

(7) Setiap dosen dan karyawan memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam proses pemeriksaan.

BAB VII

TINGKAT DAN JENIS SANKSI PERATURAN DISIPLIN Pasal 27

(1) Tingkat hukuman ringan, apabila pegawai melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, pasal 18, pasal 19, pasal 20 dan pasal 21.

(2) Tingkat hukuman berat, apabila pegawai melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam pasal 22.

(13)

(3) Jenis sanksi hukuman disiplin terdiri dari: a. Sanksi hukuman disiplin ringan, terdiri dari:

1. Teguran Lisan; 2. Teguran Tertulis;

3. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun;

4. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; dan

5. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun. b. Sanksi hukuman disiplin berat, terdiri dari:

1. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun;

2. Pembebasan dari jabatan;

3. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri; dan

4. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai dosen dan karyawan Universitas.

(4) Pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman untuk setiap pelanggaran peraturan disiplin adalah Rektor dengan berdasarkan hasil pemeriksaan, kesimpulan dan rekomendasi mengenai jenis sanksi hukuman yang dikeluarkan oleh Lembaga Kode Etik serta keberatan yang diajukan dosen dan karyawan yang bersangkutan.

(5) Keberatan terhadap keputusan penjatuhan hukuman disiplin dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 28

(1) Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen dan Karyawan ini merupakan wujud komitmen bersama dari seluruh dosen dan karyawan dalam rangka mendukung terwujudnya azas, visi, misi dan tujuan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara.

(2) Setiap dosen dan karyawan UNISNU memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen dan Karyawan ini.

Pasal 29

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jepara

Pada tanggal : 16 Februari 2015 Rektor,

Prof. Dr. H. MUHTAROM H.M. NIY. 2 420919 11 114

Tembusan:

1. Ketua Umum YAPTINU Jepara; 2. Wakil Rektor; 3. Dekan Fakultas; 4. Direktur Pascasarjana; 5. Ketua Lembaga; 6. Kepala UPT; 7. Kepala Biro; 8. Arsip.

Referensi

Dokumen terkait

1) Mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran kode etik wajib memenuhi panggilan etik etik sesuai dengan yang ditentukan dalam pemberitahuan resmi.. 2) Mahasiswa yang diperiksa

Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA TENTANG TATA CARA DAN IZIN PENGGUNAAN GEDUNG DAN/ATAU RUANG TERBUKA DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS GADJAH MADA

Peraturan Rektor Nomor 11 tahun 2017 tentang Capaian Pembelajaran Lulusan Universitas dan Mata Kuliah Wajib Universitas sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

b) Program tersebut bisa merupakan kombinasi beberapa mata kuliah dari berbagai program studi yang ditawarkan oleh Fakultas yang ada di dalam perguruan tinggi

Menetapkan : Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Unisnu Jepara Tentang Penunjukan Dosen Penguji Kompetensi bagi Mahasiswa Angkatan 2020 Program Studi

Pejabat yang berwenang, menerapkan hukuman disiplin Praja sebagaimana diatur dalam Pasal 24 dan Pasal 25 Peraturan Menteri Dalam Negerl Nomor 40 Tahun 2009

(3) Dengan berlakukan Peraturan Rektor ini, maka Peraturan Rektor Nomor 3 tahun 2015 tentang pedoman penetapan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian prestasi kerja bagi

Pejabat/dosen/tenaga kependidikan yang membina kegiatan kemahasiswaan berhak melakukan pendampingan di organisasi mahasiswa berdasarkan surat keputusan Rektor; (10)