ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. BLU TRANSJAKARTA
3.1.1. Sejarah Organisasi
Transjakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Perencanaan busway telah dimulai sejak tahun 1997 oleh konsultan dari Inggris. Pada waktu itu direncanakan bus berjalan berlawanan dengan arus lalu-lintas (contra flow) supaya jalur tidak diserobot kendaraan lain, namun dibatalkan dengan pertimbangan keselamatan lalu-lintas. Meskipun busway di Jakarta meniru negara lain (Kolombia, Jepang, Australia), namun Jakarta memiliki jalur yang terpanjang dan terbanyak.
Badan Layanan Umum Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non struktural dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola (BP) Transjakarta Busway, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2003. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006, BP. Transjakarta busway diubah menjadi lembaga struktural dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perhubungan yang mendapat kewenangan pengelolaan keuangan berbasis PPK-BLUD, yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna busway.
Transjakarta Busway mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan dibukanya koridor 1 (Blok M-Kota). Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar 40.000 orang per hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi rata-rata 60.000 orang per hari. Tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan
koridor 3 (Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai 70.000 penumpang per hari. Pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. Melayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. Melayu) dengan rata-rata penumpang mencapai 180.000 penumpang. Pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang 250.000 per hari seluruh koridornya.
Transjakarta busway memiliki 141 halte disepanjang delapan koridor busway dengan ketinggian platform 110 centimeter dari tinggi permukaan jalan agar tersedia akses yang rata dengan bus. Setiap halte busway dilengkapi dengan akses untuk pejalan kaki yang terhubung dengan jembatan penyeberangan orang, yang dirancang khusus untuk mempermudah pengguna layanan busway. Sarana dan prasarana di halte adalah loket pembelian tiket, dan pintu barrier sebagai jalan masuk dan jalan keluar bagi pengguna jasa layanan. Selain itu disediakan fasilitas tempat sampah, informasi rute dan pintu otomatis untuk memberikan kenyamanan dan keamanan saat menunggu di halte.
Bus yang diberangkatkan pada titik awal diatur sesuai dengan waktu yang telah ditentukan baik pada jam sibuk maupun jam tidak sibuk. Selain rute regulator Koridor 1 dan 8, untuk meningkatkan pelayanan dan mengurangi kepadatan penumpang di halte transit, maka BLU Transjakarta Busway menambah rute-rute langsung yang berdasarkan sistem jaringan dan dapat diakses penumpang sesuai dengan tujuan perjalanannya. Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah :
• Koridor 1 : bus Mercedes-Benz dan Hino berwarna merah dan kuning • Koridor 2 : bus Daewoo berwarna biru - putih, dan warna abu-abu • Koridor 3 : bus Daewoo berwarna kuning - merah, dan warna abu-abu
• Koridor 4 : bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu • Koridor 5 : bus gandeng HuangHai (JMT), bus gandeng Komodo (LRN)
berwarna abu-abu
• Koridor 6 : bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu • Koridor 7 : bus Daewoo dan Hyundai (JMT), bus Hino (LRN) berwarna abu-abu • Koridor 8 : bus Hino (LRN) bus Hino (PP) berwarna abu-abu
• Koridor 9 : bus Hyundai,bus gandeng Komodo berwarna merah dan kuning • Koridor 10 : bus Hyundai, Mercedes-Benz dan Hino berwarna merah dan kuning Semua armada Transjakarta tersebut disertai dengan gambar elang bondol terbang sambil mencengkram beberapa buah salak di bagian eksterior. Bahan bakar yang digunakan di koridor 1 adalah bio solar. Untuk Koridor 2 - 8 berbahan bakar gas.
Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat.
Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus single di koridor 4 - 8 memiliki dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri
Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Untuk bus koridor 2 - 8, mekanisme pembukaan
pintu telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.
3.1.2. Struktur Organisasi
3.1.3. Visi dan Misi 3.1.3.1. Visi
Busway sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan publik yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya dan bertaraf internasional
3.1.3.2. Misi
1. Meningkatkan kualitas hidup pengguna jasa layanan Sistem Transjakarta dan masyarakat DKI Jakarta pada umumnya;
2. Menyediakan layanan transportasi publik yang aman, nyaman dan terjangkau di DKI Jakarta;
3. Mengoptimalisasikan layanan transportasi publik yang efisien dari sisi biaya dan investasi, sehingga dapat berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan dalam jangka panjang;
4. Mengefisiensikan waktu dari pengguna jasa layanan dan masyarakat pada umumnya, dengan berkurangnya waktu tempuh perjalanan;
5. Mengurangi pencemaran udara dan menjaga kesehatan lingkungan di DKI Jakarta; Memberikan kualitas pelayanan yang baik, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa layanan;
6. Mengusahakan tarif yang terjangkau bagi pengguna jasa layanan;
7. Meningkatkan penggunaan Sistem Transjakarta Busway seluas-luasnya bagi masyarakat;
8. Menjadikan BLU Transjakarta Busway sebagai pengelola Sistem Transjakarta Busway yang profesional, kompeten, dan mandiri dari segi ekonomi;
9. Mendorong penciptaan lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat melalui berbagai instansi dan perusahaan yang terkait dengan Sistem Transjakarta Busway; dan
10. Mendorong perubahan budaya transportasi di masyarakat yang menghargai kualitas hidup, efisiensi waktu dan kesetaraan.
3.1.4. Sistem yang sedang berjalan
Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain. Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang terpasang di beberapa bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat (koridor 1 - 3), 1 pintu darurat (koridor 4 - 8) yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang. Halte-halte Transjakarta berbeda dari halte-halte bus biasa. Selain letaknya yang berada di tengah jalan, bahkan di halte di depan gedung pertokoan Sarinah dan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa, diberi fasilitas lift. Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte. Jembatan penyebrangan yang menjadi penghubung halte dibuat landai (dengan perkecualian
beberapa halte, seperti halte Bunderan HI) agar lebih ramah terhadap orang cacat. Lantai jembatan menggunakan bahan yang sama dengan lantai halte (dengan pengecualian pada beberapa jembatan penyeberangan seperti halte Jelambar dan Bendungan Hilir yang masih menggunakan konstruksi beton). Waktu beroperasi halte-halte ini adalah 05:00–22:00. Apabila setelah pukul 22:00 masih ada penumpang di dalam halte yang belum terangkut karena kendala teknis operasional, maka jadwal operasi akan diperpanjang secukupnya untuk mengakomodasi kepentingan para penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket tersebut.
3.1.5. Analisis Permasalahan
Sistem yang ada masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan penumpang akan angkutan umum. Beberapa masalah yang menyebabkan hal ini adalah : 1. Sarana yang kurang memadai yang menyebabkan penumpukan penumpang
pada jam sibuk di beberapa halte di daerah ramai.
2. Tingkat keamanan yang masih rendah yang menyebabkan rasa was-was ketika menggunakan bus transjakarta.
3. Jalur khusus yang seharusnya eksklusif, justru digunakan oleh pengguna jalan lain sehingga menyebabkan bertambahnya waktu tempuh antar halte.
3.1.6. Usulan Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan rasa puas penumpang dan level servis, dari masalah-masalah di atas yang akan dilakukan optimisasi adalah dari segi jumlah armada bus yang tersedia, apabila jumlah armada ditambahkan sesuai dengan laju penumpang maka tidak akan terjadi penumpukan penumpang di halte-halte yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam menggunakan busway.
3.2. PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
Pada tahap perancangan ini, akan dibuat perancangan proses dan perancangan layar dari program aplikasi yang akan dibuat.
3.2.1. Perancangan Proses
Pada gambar berikut adalah State Transition Diagram dari proses pada program aplikasi yang akan dibuat.
Gambar 3.2 State Transition Diagram Menampilkan Menu Utama Menampilkan SplashScreen Menampilkan Layar Pembuka Menampilkan Data Pembuat Program Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Menampilkan Form Kalkulasi Menampilkan Hasil Kalkulasi Setelah semua input dimasukkan
Meminta direktori
Simpan gambar
Pada gambar berikut adalah gambar dari rancangan menu program aplikasi ini
Gambar 3.3 Rancangan Menu SplashScreen
Layar Start
Menu Utama
Hitung About Keluar
3.2.2. Rancangan Layar
Pada program ini penulis akan merancang 5 layar antarmuka. Layar-layar tersebut antara lain :
- Layar Splashscreen - Layar pembuka - Layar menu utama - Layar About - Layar perhitungan 3.2.2.1. Layar Splashscreen
Layar splashscreen adalah layar yang menampilkan gambar selama program sedang loading. Layar ini sangat sederhana dan berisi 1 gambar yaitu gambar logo TransJakarta
Gambar 3.4 Rancangan Layar SplashScreen Logo Transjakarta
3.2.2.2. Layar pembuka
Layar pembuka berfungsi sebagai pengantar sebelum memasuki layar utama
Gambar 3.5 Rancangan layar pembuka
Pengguna dapat menekan tombol ‘ENTER’ untuk melanjutkan ke layar menu utama.
Logo Transjakarta
Program Optimisasi Jumlah Bus Transjakarta
Dibuat Oleh : Fredy Wijaya, Bina Nusantara University 2010
3.2.2.3. Layar menu utama
Layar ini berisi navigasi utama yang dapat diakses baik melalui tombol-tombol yang berada pada bagian kanan layar ataupun dari menu yang dapat diakses di atas layar.
Gambar 3.6 Rancangan layar menu utama 3.2.2.4. Layar About
Layar ini berisi data pembuat dan perancang program aplikasi ini
Gambar 3.7 Rancangan layar about
Dibuat Oleh :
Fredy Wijaya
Logo Transjakarta
1000862525
Program Optimisasi Jumlah Bus Transjakarta Teknik Informatika dan Matematika
Bina Nusantara University 2010
Hitung
About Keluar File Edit Help
3.2.2.5. Layar perhitungan
Layar ini berisi form perhitungan, hasil dari perhitungan juga langsung ditampilkan disini
Gambar 3.8 Rancangan layar perhitungan
Simpan
Hasil Form Input
Form Hasil
3.2.3. Pseudocode
Dalam perancangan program ini, diperlukan fungsi-fungsi yang menjadi pendukung dan penyusun utama dalam proses berjalannya program. Berikut adalah pseudocode (algoritma) yang menjelaskan cara kerja program.
#include <GUIConstantsEx.au3> #include <GUIConstants.au3> #include <ButtonConstants.au3> #include <StaticConstants.au3> #include <WindowsConstants.au3> #include <GDIPlus.au3> #include <ScreenCapture.au3> #include <EditConstants.au3>
Jalankan fungsi _Main() Fungsi _aboutGUI()
Buat GUI About dengan Ukuran 480x320 posisi +100 dari jendela main menu
Buat gambar "pic/mainbg.jpg" pada 0,0 berukuran 480x320 Buat gambar "pic/binus.jpg" pada 50,70 berukuran 133x133 Cetak "Program Optimisasi Jumlah Bus TransJakarta" Cetak "Teknik Informatika dan Matematika"
Cetak "Bina Nusantara University 2010" Cetak "Dibuat oleh :"
Cetak "Fredy Wijaya" Cetak "1000862525" Tampilkan GUI Selama true Pilih
Kasus pesan = GUI_EVENT_CLOSE Jika pesan = aboutWin Maka Hapus about GUI
Keluar loop
ElseIf pesan = mainWin Maka Hapus GUI Keluar program Tutup Jika Tutup pilih Tutup selama Tutup Fungsi
Fungsi _calcGUI()
Buat GUI About dengan Ukuran 800x640 posisi -100 dari jendela main menu Cetak "Jumlah penumpang per-jam"
Cetak "Halte 1" Buat input box ip1 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 2" Buat input box ip2 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 3" Buat input box ip3 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 4" Buat input box ip4 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 5" Buat input box ip5 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 6" Buat input box ip6 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 7" Buat input box ip7 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 8" Buat input box ip8 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 9" Buat input box ip9 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 10" Buat input box ip10 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 11" Buat input box ip11 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 12" Buat input box ip12 Cetak "(orang) |" Cetak "Halte 13" Buat input box ip13 Cetak "(orang) |" Cetak "Kapasitas bus" Buat input box Ci Cetak "(orang)"
Cetak "Waktu perjalanan dari titik awal ke titik akhir" Buat input box Tabi
Cetak "(menit)"
Cetak "Waktu perjalanan dari titik akhir kembali ke titik awal" Buat input box Tbai
Cetak "(menit)" Buat tombol "Hitung" Tetapkan tombol ENTER Cetak "Hasil Perhitungan"
Cetak "Nilai headway / waktu antara (H) ideal" Cetak outputH
Cetak "(menit)"
Cetak "Perkiraan Waktu Sirkulasi" Cetak outputCTaba
Cetak "(menit)"
Cetak "Jumlah armada yang dibutuhkan" Cetak outputK
Cetak "(unit)" Buat tombol Simpan Masukkan image tombol Cetak "Simpan"
Ganti font menjadi "Calibri" Tampilkan GUI
Selama true Pilih
Kasus pesan = GUI_EVENT_CLOSE Jika pesan = aboutWin Maka Hapus about GUI Keluar loop
ElseIf pesan = mainWin Maka Hapus GUI
Keluar program Tutup Jika
Kasus pesan = GUI_EVENT_CLOSE Keluar loop
Kasus pesan = button1 C = Baca data(Ci) Tab = Baca data(Tabi) Tba = Baca data(Tbai) W = Baca data(Wi) p1 = Baca data(ip1) p2 = Baca data(ip2) p3 = Baca data(ip3) p4 = Baca data(ip4) p5 = Baca data(ip5) p6 = Baca data(ip6) p7 = Baca data(ip7)
p8 = Baca data(ip8) p9 = Baca data(ip9) p10 = Baca data(ip10) p11 = Baca data(ip11) p12 = Baca data(ip12) p13 = Baca data(ip13) p14 = Baca data(ip14) p15 = Baca data(ip15) p16 = Baca data(ip16)
Jalankan Fungsi _Hitung() Ganti data outputH menjadi H)
Ganti data outputCTaba menjadi CTaba) Ganti data outputK menjadi K)
Kasus pesan = button2
Direktori simpan = Buka jendela simpan Jika savePath ada Maka
savePath = string savePath ditambah '.bmp' Tunggu jendela simpan ditutup
Jalankan fungsi _SaveCapture() Tutup Jika
Tutup pilih Tutup selama Tutup Fungsi Fungsi _startGUI()
Buat GUI "Program Optimisasi Jumlah Bus TransJakarta" Buat gambar "pic/logo.JPG"
Cetak "Program Optimisasi Jumlah Bus TransJakarta" Buat tombol Lanjutkan
Tetapkan tombol ENTER Tampilkan GUI Selama true Pilih
Kasus pesan = GUI_EVENT_CLOSE Hapus GUI
Keluar program
Kasus pesan = tombol lanjut Hapus GUI
jalankan fungsi _mainGUI() Tutup pilih
Tutup selama Tutup Fungsi Fungsi _mainGUI()
Buat GUI "GUICreate("Program Optimisasi Jumlah Bus TransJakarta" Buat gambar "pic/mainpic.jpg"
Buat menu "File"
Buat sub menu "Hitung" Buat sub menu separator
Buat sub menu "Keluar program" Buat menu "Help"
Buat sub menu "About" Buat tombol "Hitung" Cetak "Hitung"
Buat tombol "About" Cetak "About"
Buat tombol "Keluar dari program" Cetak "Keluar"
Selama true Pilih
Kasus msg = GUI_EVENT_CLOSE Or msg = tombol keluar ExitLoop
Kasus msg = exititem ExitLoop
Kasus msg = button1 Or msg = menu hitung _calcGUI()
Kasus msg = helpitem1 Or msg = menu about _aboutGUI() Tutup pilih Tutup selama Hapus GUI Keluar program Tutup Fungsi Fungsi _SaveCapture() Ambil posisi layar hitung Pindahkan layar hitung ke 0,0 Jalankan GDI+ library
Ambil screenshot dan simpan pada direktori Kembalikan layar hitung ke posisi semula Tutup Fungsi Fungsi _Hitung() P = _LajuPenumpang() H = _Headway() CTaba = _WaktuSirkulasi() K = _ArmadaNormal() Tutup Fungsi Fungsi _LajuPenumpang() tot = p1+p2+p3+p4+p5+p6+p7+p8+p9+p10+p11+p12+p13+p14+p15+p16 Return tot Tutup Fungsi
Fungsi _Headway() headway = 60*C*0.9/P Return headway Tutup Fungsi Fungsi _WaktuSirkulasi() waktu = Tab+Tba+(0.05*Tab)^2+(0.05*Tba)^2+0.1*(Tab+Tba) Return waktu Tutup Fungsi Fungsi _ArmadaNormal() nArmada = Ceiling(CTaba/H) Return nArmada Tutup Fungsi Fungsi _Main()
Jalankan fungsi _splashScr() Tutup Fungsi