• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Pembelajaran berbasis masalah, Berpikir Kreatif, dan Hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci: Pembelajaran berbasis masalah, Berpikir Kreatif, dan Hasil"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

30 Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Berpikir Kreatif terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika di SMP Negeri 1 Babat Lamongan

Effects of Problem Based Learning Model and Creative Thinking on Mathematics Learning Results Subjects in SMP Negeri 1 Babat Lamongan

Suyitno, Nur Khotimah

ABSTRAK

Strategi pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal matematika dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-baiknya. Penerapan model pembelajaran Berbasis masalah ini dalam pembelajaran matematika melibatkan siswa untuk dapat memiliki berfikir kreatif yang tinggi dengan bimbingan guru, agar peningkatan kemampuan siswa dalam memahami konsep dapat terarah lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk : (a) mengetahui perbedaan antara model pembelajaran berbasis masalahdengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP, (b) mengetahui perbedaan berpikir kreatif tingkat tinggi dengan berpikir kreatif tingkat rendah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP (c) mengetahui ada interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan berfikir kreatif siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar rmatematika siswa kelas VIII SMP. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 32 siswa untuk kelompok control dan 32 siswa sebagai kelompok eksperimen kelas VIII yang berasal dari SMP Negeri 1 Babat,dengan teknik random sampling. Dengan pengambilan data dengan menggunakan soal tes dan angket motivasi, dengan pengujian menggunakan statistic uji Anava 2 jalur.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (a) Ada perbedaan antara model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP, (b) Ada perbedaan berpikir kreatif tingkat tinggi dengan berpikir kreatif tingkat rendah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP (c) Ada interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan berpikir kreatif siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Babat .

Guru harus sering mencoba berlatih tentang penerapan berbagai metode pembelajaran. Kepala Sekolah hendaknya sangat mendukung penggunaan metode Berbasis masalah sebagai alternatif pemilihan pembelajaran di sekolah. Peneliti seharusnya lebih sering melakukan penelitian untuk berfikir kreatif siswa dalam ruang lingkup pelajaran matematika SMP, guna peningkatan hasil belajar siswa.

(2)

31 PENDAHULUAN

Berawal hasil pengamatan pengajaran matematika di SMP Negeri 1 Babat di temukan beberapa kelemahan diantaranya adalah prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah. Fakta tersebut ditunjukkan oleh nilai hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 1 Babat adalah 65,5 dan hal ini berarti masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) seperti yang ditetapkan

oleh sekolah yang bersangkutan. Hal ini di pengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa khususnya pada siswa kelas VIII dalam pembelajaran matematika antara lain: 1) berfikir kreatif siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran masih belum tampak, 2) siswa jarang mengajukan pertanyaan, meskipun guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk

ABSTRACT

Problem Based Learning strategy is a way of presenting the lesson in the way students' creativity to create math problems and solve problems that have been created by a friend as well as possible. Application of this problem-based learning model in mathematics learning engages students to think creatively can have a high teacher-led, in order to increase the ability of students to understand the concept can be better targeted. This study aims to: (a) know the difference between the model-based learning masalahdengan conventional learning the results of students 'mathematics learning in class VIII SMP, (b) determine differences in creative thinking with a high level of creative thinking low level against the results of students' mathematics learning in class VIII SMP (c ) knows there is interaction between the problem based learning and creative thinking of students together on learning outcomes rmatematika eighth grade students of SMP. This study used a sample of 32 students for the control group and an experimental group of 32 students as a class VIII derived from SMP Negeri 1 Tripe, by random sampling technique. By collecting data using test questions and motivation questionnaire, by testing using the test statistic Anova 2 lane The results of this study are as follows: (a) There is a difference between the modl of problem-based learning with conventional learning the results of students 'mathematics learning in class VIII SMP, (b) There is a difference in creative thinking with a high level of creative thinking low level against the results of students' mathematics learning in class VIII SMP (c) There is an interaction between the model of problem-based learning and creative thinking of students towards mathematics learning outcomes eighth grade students of SMP Negeri 1 Tripe. Teachers must often try to practice on the application of various methods of learning. Principals should strongly support the use of alternative methods as problem-based learning in school elections. Researchers should often do research on creative thinking of students within the scope of junior high math, in order to improve student learning outcomes.

Keywords: Problem-based learning, Creative Thinking and Learning

(3)

32 bertanya tentang hal-hal yang belum

dipahami, 3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran yang masih kurang, 4) siswa di kelas VIII juga kurang mampu menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan dan menentukan rumus yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Selain dari faktor siswa dalam proses pembelajaran, peran guru juga sangat penting. Pada kondisi awalnya cara guru mengajar di SMP Negeri 1 Babat khususnya guru matematika rata-rata mengajar dengan metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam dengan mencatat dan menghafal. Pola penyampaian guru yang tidak terstruktur sehingga dalam pemahamannya siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi.

Salah satu alternative untuk mengatasi permasalahan di atas adalah Strategi pembelajaran Berbasis Masalah yaitu cara penyajian pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal matematika dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-baiknya. Penerapan model pembelajaran Berbasis masalah ini dalam pembelajaran matematika melibatkan siswa untuk dapat memiliki berfikir kreatif yang tinggi dengan bimbingan guru, agar peningkatan kemampuan siswa dalam memahami konsep dapat terarah lebih baik.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh hasil belajar matematika pada siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Babat (2) untuk mengetahui pengaruh berfikir kreatif tingkat tinggi dengan berpikir kreatif

tingkat rendah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Babat (3) untuk mengetahui pengaruh antara penggunaan model pembelajaran Berbasis Masalah dan berfikir kreatif siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar matemtaika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Babat.

Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning), selanjutnya disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. PBL adalah suatu model pembelajaran yang, melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah.

Untuk mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran dengan pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah perlu dirancang dengan baik mulai dari penyiapan masalah yang yang sesuai dengan kurikulum yang akan dikembangkan di kelas, memunculkan masalah dari peserta didik, peralatan yang mungkin diperlukan, dan penilaian yang digunakan. Pengajar yang menerapkan pendekatan ini harus mengembangkan diri melalui pengalaman mengelola di kelasnya, melalui pendidikan pelatihan atau pendidikan formal yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu peserta didik untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang

(4)

33 dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran

ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.

Munandar (1999) mengatakan ciri-ciri kemampuan kreativitas yang berhubungan dengan kognisi dapat dilihat dari keterampilan berfikir lancar, keterampilan berfikir luwes, keterampilan berfikir orisinil,dan keterampilan menilai. Keterampilan berfikir lancar memiliki ciri-ciri: (1) mencetuskan banyak gagasan dalam menyelesaikan masalah; (2) memberikan banyak cara atau saran untul melakukan berbagai hal; (3) bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak daripada yang lain. Kemampuan berfikir luwes mempunyai ciri-ciri: (1) menghasilkan gagasan penyelesaian masalah atau jawaban suatu pertanyaan yang bervariasi; (2) dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda; (3) menyajikan suatu konsep dengan cara yang berbeda.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian 3 variabel, yaitu variable pembelajaran kooperatif model Berbasis Masalah dan Pembelajaran Konvensional (X1) serta berfikir kreatif tingkat tinggi dan berpikir kreatif tingkat rendah (X2) sebagai variabel bebas dan hasil belajar matematika (Y) sebagai variabel terikat. Sedangkan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Keterangan :

X1 : Model pembelajaran berbasis

masalah (kel. Eksperimen) dan

Model pembelajaran

Konvensional (kel. Kontrol) X2 : Berfikir kreatif siswa (berfikir

kreatif tinggi dan berfikir kreatif rendah)

Y : Hasil belajar matematika HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Hasil belajar Kelas VIII SMPN 1 Babat mata pelajaran Matematika antara kelompok siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (kelompok eksprimen) dan Pembelajaran Konvensional (kelompok kontrol).

Dari hasil analisis statistik menggunakan Anova Dua Jalur dengan perhitungan SPSS, diketahui nilai Fhitung sebesar 12,297 dan signifikansi sebesar 0,001, maka H1 diterima dan Ho

ditolak, sehingga ada pengaruh Hasil belajar mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Babat antara kelompok eksperimen dan kontrol.

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pengaruh tersebut, sumber belajar adalah semua hal (data, orang dan barang) yang dapat dipergunakan pebelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam

Y X 2 X 1 X2 Y X1 Y

(5)

34 situasi informal untuk memberikan

fasilitas belajar. Sumber belajar itu meliputi kemampuan siswa, latar belakang sisiwa, peraga yang ada di sekolah masing-masing.

Dalam Pembelajaran berdasarkan masalah (Berbasis masalah), pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses atau upaya untuk mendapatkan suatu penyelesaian tugas atau situasi yang benar-benar nyata sebagai masalah dengan menggunakan aturan-aturan yang sudah diketahui. Jadi Pembelajaran berdasarkan masalah (Berbasis masalah) adalah lebih memfokuskan pada masalah kehidupan nyata yang bermakna bagi siswa. Dalam proses pembelajaran memecahkan masalah berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga di dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar.. Rusman (2013).

Pengaruh Hasil belajar Kelas VIII SMPN 1 Babat mata pelajaran Matematika antara kelompok siswa dengan Berfikir kreatif tinggi dan Berfikir kreatif rendah. Dengan menggunakan rumus Anova Dua jalur diketahui nilai Fhitung sebesar 4,754 dan signifikansi sebesar 0,023 , maka H1

diterima dan Ho ditolak, sehingga ada pengaruh Hasil belajar mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Babat antara yang memiliki Berfikir kreatif tinggi dan yang memiliki Berfikir kreatif rendah.

Kelompok siswa dengan Berpikir kreatif siswa tinggi memiliki nilai rata-rata hasil belajar yang lebih baik daripada kelompok siswa yang Berpikir kreatifnya rendah. Nilai rata-rata selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Perbedaan

tersebut dikarenakan Berpikir kreatif sangat erat kaitannya dengan kemampuan, sehingga orang mengatakan ada kemampuan yang terkandung di dalam pribadi orang yang penuh Berpikir kreatif.

Menurut Rusman (2013), kreativitas adalah kemampuan dan sikap seseorang untuk membuat produk yang baru. Kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan kaitan-kaitan yang baru, lemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang yang baru, dan kemampuan untuk membentuk kombinasi-kombinasi dari banyak konsep yang ada pada fikiran. Kreativitas bukanlah mengadakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada, akan tetapi kretivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dengan cara membuat kombinasi, membuat perubahan, atau mengaplikasikan ide-ide yang ada pada wilayah yang berbeda

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Berpikir kreatif siswa mempengaruhi kesiapan, mendorong serta mengarahkan kegiatan individu, bahkan menentukan tingkat usaha yang mungkin dilakukan dan hasil yang diperoleh dalam mencapai tujuan, termasuk tujuan belajar .

Pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis masalah dan berfikir kreatif terhadap hasil belajar Kelas VIII SMPN 1 Babat mata pelajaran Matematika

Dengan menggunakan teknik statistik Anova Dua Jalur diketahui nilai Fhitung sebesar 4,353 dan signifikansi sebesar 0,029, maka H1 diterima dan Ho ditolak,

sehingga ada pengaruh penggunaan kelompok eksperimen dan kontrol serta Berfikir kreatif secara bersama-sama terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Babat .

(6)

35 Adanya pengaruh antara penggunaan

pembelajaran Berbasis masalah dengan Berpikir kreatif siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Babat dikarenakan penggunaan pembelajaran dipilih secara tepat dan dipergunakan sebagai sumber belajar, serta Berpikir kreatif siswa yang mendorong seseorang berpacu dengan keunggulan orang lain dan keunggulan diri sendiri serta kecenderungan seseorang untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan dalam semua bidang dengan standar kualitas sebagai pedomannya, yang pada akhimya hasil belajar siswa dapat diketahui setelah perlakuan pembelajaran dengan instrumen tes Hasil belajar matematika kelas VIII SMPN 1 Babat.

Berpikir kreatif siswa sangat erat kaitannya dengan kemampuan, sehingga orang mengatakan ada kemampuan yang terkandung di dalam pribadi orang yang penuh Berpikir kreatif. Berpikir kreatif siswa merupakan kecenderungan seseorang untuk mereaksi terhadap situasi untuk mencapai suatu Hasil yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku. Berpikir kreatif siswa merupakan motif yang mendorong seseorang berpacu dengan keunggulan orang lain dan keunggulan diri sendiri.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil perhitungan statistik diketahui nilai harga F hitung sebesar 12,297 dan signifikansi sebesar 0,001, maka H1 diterima dan Ho ditolak,

sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh Hasil belajar Kelas VIII SMP mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Babat antara kelompok eksperimen dan kontrol.

Dari hasil perhitungan statistik diketahui nilai Fhitung sebesar 4,754 dan signifikansi sebesar 0,023 , maka H1

diterima dan Ho ditolak, sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh Hasil belajar Kelas VIII SMP mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Babat antara yang memiliki Berfikir kreatif tinggi dan yang memiliki Berfikir kreatif rendah. Dari hasil perhitungan statistik diketahui nilai Fhitung sebesar 4,353 dan signifikansi sebesar 0,029, maka H1

diterima dan Ho ditolak, sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan kelompok eksperimen dan kontrol serta Berfikir kreatif secara bersama-sama terhadap hasil belajar Kelas VIII SMP mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Babat

Adapun saran kepada guru mata pelajaran matematika hendaknya dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode seperti Berbasis masalah supaya lebih efektif.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta.

Dewey, Jhon. 2009. Pendidkan Berbasis Pengalaman. Jakarta: PT Indonesia Publishing.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Direktorat Dikmenum, 2000. Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Buku Konsep I dan Pelaksanaan MPMBS. Departemen Pendidikan Nasional

Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning; Analisis Model Pembelajaran. Jakarta : BumiAksara HM, Ahmad, R. 2004. Pengelolaan

(7)

36 Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru

Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Rosda. Bandung Nurhadi dkk. 2004. Pembelajaran

Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) Dan Penerapannya Dalam KBK.Edisi Revisi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Rooijakkers, Ad. 2010 Mengajar Dengan

Sukses. Jakarta: PT Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia). Rusman, 2013. Model-model

pembelajaran, edisi 2. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Uno, Hamzah. B, 2007, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Moh. Uzer. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Http://Jurnal.Fmipa.Unila.Ac.Id/Index.Ph p/Semirata/Article/Viewfile/769/589, Pengruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X Sma St.Yoseph Medan, Derlina, Melda Irmawati Sihotang. Diakses tanggal 14 Agustus 2014

Http://gurukreatif.wordpress.com/2008/0 3/26/6-indikator-pengelolaan-kelas-yang-berhasil/

Referensi

Dokumen terkait

Bertolak dari pembelajaran membaca pemahaman seperti itulah maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “ Penerapan metode SQ3R untuk

This chapter involves data analysis, research finding and discussion deals with the form of deixis used in Ernest Hemingway’s “ The Killers ” short story. Chapter V is conclusion

Berdasarkan analisis statistik kelangsungan hidup ikan nila selama 30 hari perlakuan pakan (Lampiran 2) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) antara

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode Bamboo Dancing dalam pembelajaran IPA daur air pada

Cost reduction is the most important driver of IT outsourcing satisfaction, followed by flexibility, access to IT expertise and skills, and focus on core competencies albeit only

Penelitian untuk menentukan letak dan kedalaman akuifer air tanah telah dilakukan di Jorong Ranah Salido Kanagarian Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat.. Penelitian

Formula untuk metoda uji simpangan baku dan uji sisa ter-student dapat dibandingkan secara teoritis dimana jika suatu data terdeteksi sebagai pencilan dengan uji

Pada hari ini Sabtu tanggal Tiga Belas bulan April Tahun Dua Ribu Tiga Belas (13 - 04 - 2013 ), kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah