• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT

ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

(An Experimental Research at the X class in MAN Awipari Tasikmalaya Academic Year 2015/2016)

Ihsan Haeruman Kamil., Edi Hernawan, M.Pd., Suharsono M.Pd Ihsan.haeruman@gmail.com

Biology Education Department Faculty of Teacher Training and Education Siliwangi University Tasikmalaya

ABSTRACT

This research is conducted to determine the influence of Problem based learning model on the student learning result on the ecosystem concept at Class X of MAN Awipari Kota Tasikmalaya academic year 2015/2016.

This research is conducted on Desemberv 2015 to Mei 2016 at MAN Awipari Kota Tasikmalaya. The method used in this research is pre-experimental. The population in this research are all students at the class X of MAN Awipari Kota Tasikmalaya a for classes, with the total of students as many as 126 people. The sample is 31 students at the class X of MIA 1 and class X MIA 2 are 31 students in MAN Awipari Kota Tasikmalaya.

The sample is taken using cluster random sampling. Instruments used in this research was the test of student learning result in the ecosystem concept. This is multiple choice test of 40 items with five options. Data analysis technique used was t test with significance level (α) = 5%.

From the research, processing, and data analysis, showed that there was the improvement at the student learning result using Problem based learning model in MAN Awipari Kota Tasikmalaya.

(2)

2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI EKOSISTEM

(Studi Eksperimen di Kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar peserta didik pada konsep Ekosistem di Kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan April 2016 di SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya sebanyak dua belas kelas, dengan jumlah peserta didik sebanyak 407 orang.

Sampel penelitian sebanyak 31 orang peserta didik di kelas X MIA 1 dan di kelas X MIA 2 sebanyak 31 orang peserta didik di MAN Awipari Kota Tasikmalaya. Sampel diambil dengan teknik clusterrandom sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada konsep Pencemaran Lingkungan. Tes ini berupa pilihan majemuk sebanyak 40 butir soal dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t

dengan taraf signifikan (α)=5%.

Dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem based learning di MAN Awipari Kota Tasikmalaya.

(3)

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara berkembang, negara kepulauan yang luas, dengan teritorialnya meliputi daratan dan lautan. Negara dengan populasi penduduk ke tiga terbesar di dunia, dengan macam bahasa dan suku terbanyak di dunia. Negara dengan poetensi alam yang melimpah ruah, dengan hutan yang luas sumber mineral yang melimpah dan lautan yang membentang dari ujung ke ujung. Mengapa Indonesia masih menjadi negara berkembang dengan potensi alam yang melimpah ruah indonesia masih menjadi negara berkembang, salah satunya disebabkan pendidikan yang masih tertinggal dengan negara lain dan masih kurangnya sumberdaya manusia yang berkualitas untuk memanfaatkan potensi alam yang ada. Peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas sumberdaya manusia itu harus dibarengi dengan kualitas para guru dalam mengembangkan potensi peserta didik di dalam kelas. Faktanya sebagian guru cenderung monoton dalam proses pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah. Seharusnya para guru lebih berinovasi dan menggunakan model-model yang berbeda dalam proses pembelajaran untuk lebih mengembangkan potensi peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya, sistem pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah dengan metode konvensional yang dalam proses belajarnya berpusat pada guru (teacher centered learning). Proses evaluasi pada pelajaran biologi dalam materi Ekosistem pada tahun ajaran 2014-2015 terbilang rendah atau tidak mencapai KKM. Nilai KKM yang harus dicapai oleh peserta didik adalah 75. Dari jumlah peserta didik 33 orang, hanya 23 orang yang mampu mencapai KKM sedangkan 10 orang sisanya masih belum mencapai KKM, dengan nilai rata-rata peserta didk 59,67. Semua itu terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya adalah cara mengajar guru yang menjenuhkan dan kurangnya motivasi kepada peserta didik.

Salah satu dari upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah dengan cara belajar yang inovatif dan bervariasi, yakni dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda dalam setiap pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik mencoba apakah terdapat pengaruh model pembelajaran

(4)

4 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “apakah terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan bantuan media video terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ekosistem di kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016?”.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (pre eksperiment).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Peserta didik kelas X MIA MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016 sebanyak empat kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 126 orang. Populasi dianggap homogen dilihat dari nilai rata-rata nilai ulangan harian setiap kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik sebanyak dua kelas dari populasi dengan menggunakan teknik cluster random sampling.

Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study, artinya penulis mengadakan perlakuan satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh, kemudian dilakukan tes. Desain penelitian yang digunakan menurut Arikunto, Suharsimi (2013:124) adalah:

Pola : kelas eksperimen I R X1 O kelas eksperimen II R X2 O

Keterangan:

R : randomisasi

X1 : perlakuan yang diberikan pada kelas pertama dengan

menggunakan model pembelajaran Problem based learning

X2 : perlakuan yang diberikan pada kelas ke dua dengan

menggunakan model pembelajaran langsung

O : hasil observasi sesudah diberikan treatment/perlakuan Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu: tahap persiapan yang meliputi observasi, pengajuan judul, penyusunan proposal dan instrumen penelitian, seminar penelitian, uji coba instrumen penelitian; tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan pembelajaran, posttest; dan tahap pengolahan data seperti pengolahan dan analisis data terhadap hasil belajar yang diperoleh dari penelitian seta membuat kesimpulan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes dilakukan agar hasil belajar Peserta didik pada materi tumbuhan biji yang proses pembelajarannya menggunakan Problem based learning.

(5)

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar Peserta didik pada materi tumbuhan biji berupa tes bentuk pilihan majemuk dengan lima alternatif pilihan. Uji validitas tiap butir soal menggunakan teknik dengan rumus rpbis. Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan

rumus di atas, diperoleh 40 butir soal yang memenuhi kriteria valid dan 10 butir soal yang tidak memenuhi kriteria valid. maka diperoleh K.R11= 0,92 yang berarti

bahwa tes yang diberikan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analis data dalam penelitian ini yaitu dengan uji persyaratan analisis menggunakan Uji normalitas dengan uji Lilliefors dan Uji homogenitas dengan uji Fmaksimum, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis

menggunakan uji t. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Awipari Kota Tasikmalaya pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data post test pada konsep Ekosistem di kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya.

Tabel 1

Statistik hasil belajar Peserta didik

Statistik Nilai Post test

X MIA 1 X MIA 2 Minimum 38 33 Maksimum 21 16 Rata-rata 16,78 21,21 Standar deviasi 4,09 4,60 Varians 31,77 28,85

(6)

6 Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji chi-kuadrat (χ2) dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar Peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem based learning pada konsep Sistem Pencernaan pada Manusia berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Tabel 3

Ringkasan Hasil Uji Homogenitas

Fhitung Ftabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan analisis 1,26 1,84 Fhitung< Ftabel Terima Ho Kedua varians

homogen Berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut diperoleh nilai Fhitung= 1,26

sedangkan Ftabel= 1,84. Jadi menurut perhitungan tersebut, maka di dapat Fhitung<

Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut memiliki

varians yang homogen. Pengujian Hipotesis

Tabel 4

Ringkasan Hasil Uji t

t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpulan

Analisis Kesimpulan Penelitian 5,5 2,00 thitung berada didaerah penolakan H0 Tolak Ho Terdapat perbedaan rata-rata antara dua kelompok

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan “terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan bantuan media video terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ekosistem di kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya yang dijadikan sampel menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem based learning dengan bantuan media video dan model pembelajaran langsung (metode ceramah) memberikan hasil yang tidak sama, artinya terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Problem based learning dengan bantuan media video dan model pembelajaran langsung (metode ceramah) pada materi ekosistem.

Adanya perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh perbedaan proses pembelajaran diantaranya, situasi pembelajaran di kelas X MIA 2 yang menggunakan model pembelajaran Problem based learning dengan bantuan media video, peserta didik ketika diskusi antar kelompok lebih aktif dalam mengeluarkan ide atau pendapatnya pada saat diskusi kelompok berlangsung.

(7)

Dalam pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran Problem based learning

peserta didik dikelompokkan secara heterogen didalam kelompok tersebut terdiri dari enam orang peserta didik, setiap kelompok diberi lembar kerja peserta didik untuk dijadikan bahan diskusi, setelah selesai berdiskusi kemudian peserta didik merumuskan hipotesis dan mengolah data sampai peserta didik mendapatkan solusi dari suatu permasalahan.

Sedangkan situasi di kelas X MIA 1 atau kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung (ceramah), peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa melibatkan peserta didik. Sehingga peserta didik merasa bosan dan jenuh dalam menerima materi yang akibatnya hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan. Hasil dari proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning

dengan bantuan media video memberikan hasil yang positif. Hal ini ditandai dengan rata-rata hasil belajar peserta didik yang menunjukkan adanya skor dengan angka lebih tinggi yaitu sebesar 31,77. Model pembelajaran Problem based learning dengan bantuan media video memberikan adanya pengaruh dan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan model pembelajaran langsung (ceramah) dengan rata – rata hasil belajar peserta didik yaitu sebesar 28,58.

Dengan demikian model pembelajaran Problem based learning cocok diterapkan pada proses pembelajaran materi Ekosistem di kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya karena rata-rata skor yang diperoleh peserta didik melebihi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 30. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning dengan bantuan media video, peserta didik dihadapkan pada permasalahan dan peserta didik dituntut untuk mencari solusinya. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning dengan bantuan media video di kelas eksperimen dapat diketahui kelebihan dan kekurangan model tersebut.

Kelebihan dari model pembelajaran Problem based learning yaitu membantu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam minat dan prestasi belajar sehingga peserta didik bisa saling membantu dalam memecahkan masalah, kecenderungan belajar peserta didik menjadi lebih bermakna, meningkatkan

(8)

8 pembelajaran Problem based learning dengan bantuan media video, Model pembelajaran Problem based learning merupakan model pembelajaran yang merangsang peserta didik untuk berfikir kritis dan mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan model ini dapat memfasilitasi peserta didik agar dapat berperan aktif dalam kelas melalui aktifitas memikirkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka penulis memperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar peserta didik pada konsep Ekosistem di kelas X MAN Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016.

SARAN

Dalam penyampaian materi seorang guru hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat dan bervariasi, agar materi yang disampaikan lebih cepat dipahami dan peserta didik cenderung tidak monoton, lebih termotivasi lagi untuk belajar dan hendaknya guru dapat mengkondisikan waktu dan tempat dengan tepat dalam kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajran Dalam Konteks kurikulum

2013.Bandung:PT Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hernawan, Edi. (2014). Pengantar Statistika Parametrik untuk Penelitian

Pendidikan. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. Isjoni.(2014). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Rososoedarmo, Soedjiran, et.al.(1984). Pengantar Ekologi. Jakarta: PT. Etasa Dinamika.

Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sarwono, SarlitoWirawan. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta: PT. Grasindo. Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Suprapto, Purwati Kuswarini. (2014). EkologiHewan.Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Widodo, Ari. 2005. “Taksonomi Tujuan Pembelajaran Didaktis”. Universitas Perguruan Tinggi Indonesia.

Widyaningsih, Dedeh. (2011). Evaluasi Pembelajaran Matematika.Tasikmalaya: TidakDiterbitkan.

Yamin, Martinis. (2012). Paradigm Pendidikan Konstruktivistik.Jakarta: Gaung Persada Press.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Famili Antennariidae hanya ditemukan di Lokasi 2 (Laut Bangsring utara) karena memang habitat dari famili ini banyak ditemukan di Lokasi 2 (Laut Bangsring utara)

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN. IPS : penelitian tindakan kelas di

Pelanggaran hukum atas wilayah udara dengan masuknya pesawat asing dalam perspektif hukum internasional, suatu negara dapat melakukan tindakan hukum dengan alasan

Tabel 4.7 Mekanisme yang ditempuh mahasiswa dalam melakukan demonstrasi yang berujung pada perilaku kekerasan

Keempat : Anggaran yang diperlukan untuk kepentingan Tim Penilai Angka Kredit dan Kinerja SAPPK dibebankan kepada Anggaran SAPPK ITB. Kelima : Keputusan ini mulai

Pada saat demonstrasi berlangsung, mahasiswa kadang-kadang tidak terkontrol, tidak sabar, lemahnya komunikasi atau negosiasi, mudah terprovokasi, dan sangat

Identifikasi Deskripsi Prosedur Pengujian Keluaran yang diharapkan Kriteria Evaluasi Hasil Hasil yang didapat Hasil Uji Uji-SKPL- ACD-02-02 Menampilkan Halaman Sony HVR- Z1. 

[r]