3
ABSTRAK
PELANGGARAN HUKUM ATAS WILAYAH UDARA DENGAN MASUKNYA PESAWAT ASING DALAM PERSPEKTIF
HUKUM INTERNASIONAL
(Studi Kasus Pelanggaran oleh Heinz Peier yang memasuki Wilayah Udara Indonesia)
Pelanggaran wilayah udara adalah suatu keadaan, di mana pesawat terbang suatu negara sipil atau militer memasuki wilayah udara negara lain tanpa izin sebelumnya dari negara yang dimasukinya.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana Pengaturan hukum wilayah udara negara Indonesia. Bagaimana Pengaturan hukum atas wilayah udara dalam perspektif hukum internasional. Bagaimana Pelanggaran hukum atas wilayah udara dengan masuknya pesawat asing dalam perspektif hukum internasional. Metode yang digunakan dalam penulisan ialah hukum normatif yang bersifat deskriptif berdasarkan penelitian pustaka (library research) yaitu memperoleh bahan-bahan dari buku dan berbagai literatur termasuk peraturan perundang-undangan.
Pengaturan hukum wilayah udara negara Indonesia, bahwa Indonesia mempunyai wilayah kedaulatan atas ruang udara nasional sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 4 dan Pasal 5 UU No. 15 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Pengaturan hukum atas wilayah udara dalam perspektif hukum internasional, Paris Convention, beberapa bulan sebelum ditanda tanganinya perjanjian perdamaian di versailles, Dewan tertinggi dari Konferesi perdamaian memutuskan untuk mengadakan suatu panitia penerbangan dan memberi tugas kepadanya untuk menyiapkan suatu peraturan guna mengatur lalu lintas udara internasional dimasa yang akan datang. Konvensi Chicago Menjelang berakhirnya perang dunia II, pemerintah Amerika Serikat yang pada waktu itu dijabat oleh Presiden Roosevelt telah mengambil inisiatif untuk mengundang berbagai Negara, baik Negara-negara sekutunya maupun Negara-negara netral di Eropa dan Asia. Pelanggaran hukum atas wilayah udara dengan masuknya pesawat asing dalam perspektif hukum internasional, suatu negara dapat melakukan tindakan hukum dengan alasan “the Right of Self -Defence”, apabila: Teritorialnya, kapal atau pesawat udara berkebangsaan dari negaranya berada dalam ancaman atau diserang.
Kata Kunci : Pelanggaran Hukum, Wilayah Udara, Hukum Internasional