• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Allard, R. W Principle of Plant Breeding. John Wiley & Sons, Inc. New York. 485p.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Allard, R. W Principle of Plant Breeding. John Wiley & Sons, Inc. New York. 485p."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adie, M. M., dan A. Krisnawati. 2007. Biologi tanaman kedelai, hal 45-73. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kasi (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Allard, R. W. 1960. Principle of Plant Breeding. John Wiley & Sons, Inc. New York. 485p.

Allen, O. N dan E. K. Allen. 1981. The Leguminosae a Source Book of Characteristc, Uses, and Nodulation. The University of Wisconsin Press. 812p.

Arsyad, D. M. 2000. Varietas unggul dan strategi pemuliaan kedelai di Indonesia, hal 39-42. Dalam L. W. Gunawan, L. Sunarlin, T. Handayani, B. Sugiharto, W. Adil, B. Priyanto, Suwarno (Eds). Penelitian dan Pengembangan Produksi Kedelai di Indonesia. BPPT. Jakarta.

Arsyad, D. M., M. M. Adie, dan H. Kuswantoro. 2007. Perakitan varietas unggul kedelai spesifik agroekologi, hal 205-228. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kasi (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Badan Pusat Statistik. 2009. Data Kedelai 2009. http://www.bps.go.id. [10

November 2009].

Baharsjah, J., D. Suardi, dan I. Las. 1985. Hubungan iklim dengan pertumbuhan kedelai, hal 87-102. Dalam S. Somaatmadja, M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, O. Manurung, dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Budiarti T., dan S. Hadi. 2006. Komersialisasi varietas unggul dan perbenihan kedelai di Indonesia, hal 350-360. Dalam D. Harnowo, A. S. Rahmiana, Suharsono, M. M. Adie, F. Rozi, Subandi, A. K. Makarim (Eds.). Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung kemandirian Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Chozin, M. A., A. Haris, I. Las, dan D. Soepandie. 1998. Karekteristik ekositem tanaman sela padi gogo dengan tanaman karet. Prosiding Seminar Peningkatan Produksi Padi Nasional, Bandar Lampung. Vol. I:449-454. Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Produksi Kedelai.

http://www.litbang.deptan.go.id. [10 November 2009].

Departemen Pertanian. 2008. Perkiraan Kebutuhan Kedelai Nasional.

(2)

Direktorat Jendral Perkebunan. 2009. Data Perkebunan Karet di Indonesia.

http://www.ditjenbun.go.id. [ 1 Desember 2009].

Fahmi, Z. I. 2003. Studi karakteristik iklim mikro dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan, produksi, dan daya adaptasi genetik kedelai (Glicine max (L). Merr) pada empat tingkat naungan buatan. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, IPB. Bogor.

Fitter, A. H. and R. K. M. Hay. 1981. Enviromental Physiology of Plant. Academic Press, Inc. London. 421p.

Goldsworthy, R. P., dan N. M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Penerjemah Tohari. The Physiology of Tropical Field Crops. Gajah Mada University Press. 874 hal.

Gomez, K. A., dan A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian. Edisi kedua. Penerjemah E. Sjamsudin dan J. E. Baharsjah. Statistical Procedure for Agriculture Reseach. UI –PRESS. Jakarta. 698 hal.

Hanafiyah, A. 2007. Uji daya hasil kedelai toleran naungan di bawah tegakan karet di kebun karet Cilangkap, Sukabumi. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, IPB. Bogor.

Handayani, T. 2003. Pola pewarisan sifat toleran terhadap intensitas cahaya rendah pada kedelai [Glycine max (L.) Merr.] dengan penciri spesifik karakter anatomi, morfologi dan molekuler. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Haris, A. 1999. Karakteristik iklim mikro dan respon tanaman padi gogo pada pola tanam sela dengan tanaman karet. Tesis. Program Pasca Sarjana, IPB. Harnowo, D. 2000. Pertumbuhan kecambah kedelai akibat cekaman salinitas, hal

199-202. Dalam L. W. Gunawan, L. Sunarlin, T. Handayani, B. Sugiharto, W Adil, B. Priyanto, Suwarno (Eds). Penelitian dan Pengembangan Produksi Kedelai di Indonesia. BPPT. Jakarta.

Harsono, A., R. D. Purwaningrahayu, dan A. Taufiq. 2007. Pegelolaan air dan drainase pada budidaya kedelai, hal 253-280. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kasi (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Hasnah, L. R. 2003. Daya adaptasi beberapa genetik kedelai (Glycine max (L)

Merr.) pada berbagai tingkat naungan pohon karet. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, IPB. Bogor.

Hidayat. O. O. 1985. Morfologi tanaman kedelai, hal 73-84. Dalam S. Somaatmadja, M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, O. Manurung, dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

(3)

Irianto, G., P. Rejekiningrum., E. Surmaini., dan W. Estiningtyas. 2005. Pewilayahan dan pengembangan kedelai di lahan suboptimum, hal 55-71. Dalam A. K. Makarim, Suharsono, D. M. Arsyad, T. Adisarwanto, Marwoto, N. Saleh (Eds.). Pengembangan Kedelai di Lahan Sub-Optimum. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Kisman. 2007. Analisis genetik dan molekuler adatapsi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah berdasarkan karakter morfo-fisiologi daun. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Lersten, N. R. and J. B. Carlson. 1987. Vegetative Morphology. P 95-132. In J. R. Wilcox (Ed.). Soybeans: Improvement, Production, and Uses, American Society of Agronomy. Inc. Wisconsin.

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. 182 Hal. Nugraha, S. U., Djoko, S. D., dan S. Widowati. 2000. Pengembangan mutu

kedelai untuk agroindustri hal 27-38. Dalam L. W. Gunawan, L. Sunarlin, T. Handayani, B. Sugiharto, W Adil, B. Priyanto, Suwarno (Eds). Penelitian dan Pengembangan Produksi Kedelai di Indonesia. BPPT. Jakarta.

Poespodarsono, S. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor. Bogor. 169 hal.

Prihatman, K. 2000. Kedelai (Glycine max). http://www. ristek.go.id. [ 14 Mei 2008].

Purwono dan H. Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 139 hal.

Riyanto, D., M. Suhardjo, dan A. M. Sudihardjo. 2005. Pengkajian daya hasil lanjutan beberapa varietas kedelai pada tiga jenis tanah berbeda di Provinsi D.I. Yogyakarta. http://www.deptan.go.id. [14 Mei 2008].

Roy, D. 2000. Plant Breeding: Analysis and Exploitation of Variation. Narosa Publishing House. New Delhi. 701 p.

Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Terjemahan D. R. Lukman dan Sumargono. Plant Physiology. Penerbit ITB. Bandung. 173 hal.

Semangun, H. 1991. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gajah Mada University press. Jogjakarta. 449 hal.

Singh, R. K., and B. D. Chaudary, 1979. Biometrical Methods in Quantitative Genetics Analysis. Kalyani Publishers. Indiana New Delhi. 304p.

(4)

Soepandie, D. 2006. Prespektif Fisiologi dalam Pengembangan Tanaman Pangan di Lahan Marjinal. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Fisiologi Tanaman. Fakultas pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sopandie, D., Trikoesoemaningtyas, dan N. Khumaida. 2006. Fisiologi, Genetik, dan Molekuler Adaptasi Terhadap Intensitas Cahaya Rendah: Pengembangan Varietas Unggul Kedelai sebagai Tanaman Sela. Laporan Akhir Penelitian Hibah Penelitian Tim Pasca Sarjana-HPTP Angkatan II Tahun 2004-2006. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor. 159 hal.

Sugiharto, A. H., J. D. Latupapua, Suciatmin, dan S. Widawati. 2000. Pengaruh pemeberian inokulum tunggal dan gabungan rhyzobium dan mikoriza pada kedelai, hal 137-140. Dalam L. W. Gunawan, L. Sunarlin, T. Handayani, B. Sugiharto, W Adil, B. Priyanto, Suwarno (Eds). Penelitian dan Pengembangan Produksi Kedelai di Indonesia. BPPT. Jakarta.

Somaatmadja, S. 1985. Peningkatan produksi kedelai melalui perakitan varietas, hal 243-261. Dalam S. Somaatmadja, M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, O. Manurung, dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Subandi, A. Harsono, dan H. Kuntyastuti. 2007. Areal pertanaman dan sistem produksi kedelai di Indonesia, hal 104-129. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kusi (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Sumarno. 1985. Teknik pemuliaan kedelai, hal 263-294. Dalam S. Somaatmadja,

M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, O. Manurung, dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Sumarno. 2005. Strategi pengembangan kedelai di lahan masam, hal 37- 46. Dalam A. K. Makarim, Suharsono, D. M. Arsyad, T. Adisarwanto, Marwoto, N. Saleh (Eds.). Pengembangan Kedelai di Lahan Sub-Optimum. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Sumarno dan A. G. Manshuri. 2007. Persyaratan tumbuh dan wilayah produksi kedelai di Indonesia, hal 74-103. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kasi (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Susanto, G. W. A., dan M. M Adie. 2006. Sidik lintas dan implkasinya pada seleksi kedelai, hal 12-22. Dalam D. Harnowo, A. S. Rahmiana, Suharsono, M. M. Adie, F. Rozi, Subandi, A. K. Makarim (Eds.). Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung kemandirian Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

(5)

Suyamto. 2007. Pewarisan karakter warna bunga dan bulu polong pada kedelai, hal 9-13. Dalam D. Harnowo, A. S. Rahmiana, Suharsono, M. Muchlish Adie, F. Rozi, Subandi, A. K. Makarim (Eds.). Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung kemandirian Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Suyamto dan T. Adisarwanto. 2006. Evaluasi galur kedelai toleran kekeringan, hal 62-69. Dalam D. Harnowo, A. S. Rahmiana, Suharsono, M. Muchlish Adie, F. Rozi, Subandi, A. K. Makarim (Eds.). Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung kemandirian Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Trikoesomaningtyas. 2008. Laporan Akhir Uji Daya Hasil Galur-Galur kedelai Toleran Naungan Hasil Seleksi Marka Morfologi dan Molekuler. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 45 hal.

Wardoyo, S. D. Y. 2009. Uji daya hasil lanjutan galur – galur harapan kedelai (Glycine max (L) Merr.) berdaya hasil tinggi. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura. IPB. Bogor

Wirnas D. 2007. Pemilihan karakter seleksi berdasarkan analisis biometrik dan molekuler untuk merakit kedelai toleran intensitas cahaya rendah. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Wirnas, D. I. Widodo., Sobir., Trikoesoemaningtyas, dan D. Soepandie. 2006. Pemilihan karakter agronomi untuk menyusun indeks seleksi pada 11 populasi kedelai generasi F6. Bul. Agron. (34)(1): 19-24.

Yullianida dan G. W. A. Susanto. 2006. Karakteristik hasil galur-galur kedelai umur genjah, hal 77-87. Dalam D. Harnowo, A. S. Rahmiana, Suharsono, M. Muchlish Adie, F. Rozi, Subandi, A. K. Makarim (Eds.). Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung kemandirian Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Yutono. 1985. Inokulasi rhizobium pada kedelai, hal 217-230. Dalam S. Somaatdja, M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, O. Manurung, dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan benih udang windu ( Penaeus monodon ) meningkat pesat pada kelompok hewan uji yang diberi pakan yang mengandung tepung cacing lur 30% dan penambahan

Setelah itu dilakukan pengujian koefisien determinasi yang mana menghasilkan dapat diketahui bahwa nilai korelasi (R-Square) sebesar 0,285 atau 28,5% dengan demikian

Menyambut cabaran itu, maka pada tahun 2004, masyarakat Lun Dayeh, Kelabit, Lun Bawang dan Sa’ban (Bario, Ba’ Kelalan, Long Semadoh, Sarawak; Long Pasia and Long Mio, Ulu Padas,

Namun kenyataannya sistem instalasi pengolahan air laut atau sea water reverse osmosis tidak begitu efesian didalam masyarakat, terbukti dengan sedikit atau segelintir

-indakan karantina dan kontrol )uga harus segera dilakukan )ika mun$ul dugaan penyakit ini pada suatu 7ilayah tertentu# inimal radius 1 km dari 7ilayah yang terkena harus

Meskipun temuan-temuan pada policy brief berdasar atau dibangun dalam konteks akademik yang kuat (dengan metodologi ilmiah), namun target pembaca dari policy brief

Panel actions merupakan sebuah panel yang berfungsi untuk membuat atau menyediakan kebutuhan untuk berinteraksi dengan bahasa pemrograman ActionScript dan pada

Login Profil Informasi Umum Sejarah Informasi Layanan Perpus Start Finish Input Username Password Data base Tampilan Menu Home Layanan Data Buku Data Peminjam