• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Oemi Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Oemi Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Agung, Laksamana. 2010. Internal Public Relations. Jakarta: Republika.

Anhold, Simon. 2007. Competitive Identity, The New Brand Management for Nations, Cities and Region. Palgrace Macmillan

Bungin, Burhan. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Cutlip, Scott M., Allen H. Center, Glen M. Broom. Effective Public Relations,

Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Dogan, Muzzelec L. dan M. Lambkin. Jurnal Corporate Rebranding, An Exploratory Review, Irish Marketing Review Vol. 2.

Effendy, Onong U. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gunawan, Ary H. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisa Sosiologi Tentang Berbagai Problem Pendidikan.

Harun, H. Rochajat dan Elvinaro Ardianto. 2011. Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial: Perspektif Dominan, Kaji Ulang dan Teori Kritis. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium 2. PT Prenhalindo. Jakarta. Kriyantono, Rachmat. 2012. Public Relations & Crisis Management, Pendekatan

Critical Public Relations Etnografi Kritis & Kualitatif.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi Cetakan keduapuluh dua. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Arni. 2008. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.

Mulyana, Deddy. 2005. Human Communication: Prinsip-prinsip Dasar.

(2)

Romli, Khomsarial, 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT Grasindo Ruslan, Rosady. 2005. Kampanye Public Relations. Jakarta: Grafindo.

Soekanto, Sorjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Bapak Harri Kuswanda untuk Pra Penelitian

(8)

Wawancara dengan Bapak Harri Kuswanda Untuk Wawancara Mendalam

(9)

Wawancara dengan Ibu Maria Emmy Maharjati Untuk Wawancara Mendalam

(10)

Wawancara dengan Bapak Ariyanto Untuk Wawancara Mendalam

(11)

PEDOMAN WAWANCARA

Daftar pertanyaan untuk Key Informan: Ibu Maria Emmy M. Selaku Penata Madya Komunikasi Internal

A. MENDEFINISIKAN PROBLEM

1. Apa yang dimaksud dengan rebranding?

2. Apa yang melatarbelakangi adanya sosialisasi rebranding PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan?

3. Selain karena latar belakang adanya transformasi yang terjadi, apa problem yang menjadi alasan diharuskannya BPJS Ketenagakerjaan melakukan sosialisasi rebranding?

4. Bagaimana cara BPJS Ketenagakerjaan melakukan riset atau menemukan masalah-masalah yang ada terkait transformasi Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan?

B. PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN

1. Bagaimana cara mengimplementasikan program rebranding tersebut? 2. Siapa saja sasaran khalayak kegiatan Workshop Brand Engagement?

3. Kapan Workshop Brand Engagement dilaksanakan?

4. Apa tujuan dari kegiatan Workshop Brand Engagement?

5. Berapa perencanaan biaya untuk Workshop Brand Engagement?

6. Dari mana asal sumber dananya?

C. TINDAKAN DAN KOMUNIKASI

1. Media apa yang digunakan dalam mendukung kegiatan sosialisasi?

2. Apakah menggunakan media khusus selain media yang sudah tadi disebutkan?

(12)

4. Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan sosialisasi melalui kegiatan Workshop Brand Engagement ini?

5. Apa strategi yang digunakan Humas Internal dalam sosialisasi rebranding?

6. Apa saja agenda dalam kegiatan Wokrshop Brand Engagement?

D. MENGEVALUASI PROGRAM

1. Bagaimana cara Humas Internal mengevaluasi kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement?

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi?

3. Bagaimana hasil dari kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement yang sudah dilaksanakan ini?

4. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan sosialisasi? 5. Bagaimana Anda mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

(13)

Daftar Pertanyaan untuk informan 1: Bapak Harri Kuswanda Selaku Kepala Urusan Komunikasi Internal BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat

A. MENDEFINISIKAN PROBLEM

1. Apa yang melatarbelakangi adanya sosialisasi rebranding kepada pihak internal BPJS Ketenagakerjaan?

2. Dengan cara apa Humas melakukan riset untuk menemukan masalah yang

terjadi terkait dengan transformasi Jamsostek menjadi BPJS

Ketenagakerjaan?

B. PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN

1. Bagaimana cara mengimplementasikan program sosialisasi rebranding tersebut?

2. Apa yang dimaksud dengan workshop brand engagement?

3. Siapa saja sasaran khalayak kegiatan Workshop Brand Engagement?

4. Berapa biaya yang digunakan untuk kegiatan Wokrshop Brand

Engagement?

5. Dari mana asal sumber dananya?

6. Kapan dan dimana kegiatan Workshop Brand Engagement dilaksanakan?

C. MENGAMBIL TINDAKAN DAN BERKOMUNIKASI

1. Apa pesan yang ingin disampaikan kepada para peserta di dalam kegiatan Workshop Brand Engagement?

2. Media apa yang digunakan dalam mendukung kegiatan sosialisasi?

3. Apakah menggunakan media khusus?

4. Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan sosialisasi melalui kegiatan Workshop Brand Engagement ini?

(14)

D. MENGEVALUASI PROGRAM

1. Bagaimana cara Humas mengevaluasi kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement?

2. Kapan humas melakukan evaluasi dari kegiatan sosialisasi?

3. Apakah kegiatan Workshop Brand Engagement ini sudah berhasil?

4. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan sosialisasi rebranding?

(15)

Daftar pertanyaan untuk informan 2: Bapak Ariyanto selaku Penata Muda Dokumentasi Komunikasi Internal

A. MENDEFINISIKAN PROBLEM

1. Apa yang melatarbelakangi adanya sosialisasi rebranding PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan?

2. Bagaimana cara BPJS Ketenagakerjaan melakukan riset dan apa tujuan dilakukan riset?

B. PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN

1. Program apa yang digunakan untuk melakukan sosialisasi rebranding? 2. Kegiatan apa yang paling efektif untuk mensosialisasikan rebranding itu

sendiri?

3. Apa tujuan dari kegiatan Workshop Brand Engagement itu sendiri? 4. Bagaimana format kegiatannya?

C. MENGAMBIL TINDAKAN DAN BERKOMUNIKASI

1. Pesan apa yang ingin disampaikan dalam kegiatan Workshop Brand Engagement?

2. Media apa yang digunakan dalam mendukung kegiatan sosialisasi? 3. Apa alasan memilih media tersebut?

4. Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan Workshop Brand Engagement?

5. Apa peran Anda dalam kegiatan workshop brand engagement?

D. MENGEVALUASI PROGRAM

1. Bagaimana cara Humas Internal mengevaluasi kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement?

2. Bagaimana hasil dari sosialisasi rebranding melalui Workshop Brand Engagement?

(16)

3. Apakah banyak yang menolak akan perubahan yang sudah disosialisasikan itu?

4. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam sosialisasi melalui kegiatan workshop brand engagement?

(17)

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Key Informan : Ibu Maria Emmy Maharjati

Waktu wawancara : 12 Februari 2015

Tempat wawancara : di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat

A. MENDEFINISIKAN PROBLEM

1. Apa yang dimaksud dengan rebranding?

Jawab: Rebranding adalah suatu upaya melakukan perubahan yang bukan hanya merubah identitas saja tetapi juga merubah persepsi di masyarakat luas.

2. Apa yang melatarbelakangi adanya sosialisasi rebranding PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan?

Jawab: Pada saat transformasi tanggal 1 Januari 2014, PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) yang mengharuskan transformasi ini terjadi. Perubahan ini menimbulkan perbedaan persepsi di kalangan masyarakat dan pihak internal harus mengetahui hal tersebut dan bisa dipahami oleh mereka. Hal itu tidak berlaku di kantor pusat saja tetapi juga di kantor wilayah dan kantor cabang. Apa isi dari perubahan itu harus di ‘getok tularkan’ kepada seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan baik kantor pusat maupun kantor daerahnya. Jadi karena itulah kita harus melakukan sosialisasi.

3. Selain karena latar belakang adanya transformasi yang terjadi, apa problem yang menjadi alasan diharuskannya BPJS Ketenagakerjaan melakukan sosialisasi rebranding?

Jawab: transformasi pada BPJS Ketenagakerjaan bukan hanya logo saja yang berubah, bukan hanya warna yang berubah tapi apa yang ada di dalam itu, jadi seperti tagline “Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja” itu juga

(18)

diinformasikan. Jadi bagaimana kita mau meningkatkan diri kita sebagai jembatan para pekerja itu untuk mencapai kesejahteraan bila kita tidak menginformasikan kepada para karyawan BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri.

4. Bagaimana cara BPJS Ketenagakerjaan melakukan riset atau menemukan masalah-masalah yang ada terkait transformasi Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan?

Jawab: Kita memang tidak terjun langsung ke lapangan karena alasan yang pertama adalah karena waktu dan biaya, akhirnya kita bekerja sama dengan pihak konsultan untuk melakukan wawancara ke lapangan atau ke masyarakat langsung untuk mengkaji, menganalisa para karyawan juga dari pengetahuan kita dan data-data yang ada, data-data kantor cabang, bisa minta dari divisi yang terkait. Jadi dari divisi-divisi terkait seperti data kantor cabang mana yang kita coba petakan mana yang kantor wilayah yang mempunyai kantor cabang yang dekat. Lalu juga dari pengalaman kerja para karyawannya sendiri karena karyawan yang bekerja di kantor pusat juga banyak yang dulunya bekerja di kantor cabang.

B. PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN

1. Bagaimana cara mengimplementasikan program rebranding tersebut? Jawab: Dalam rebranding, pertama prosesnya ada wawancara dengan khalayak atau melakukan sebuah riset, kemudian setelah riset keluarlah yang namanya logo, warna, aplikasi, nametag dan lain-lain, kemudian ada yang namanya office branding. Office branding ini adalah bagaimana kita mem-brandingkan sebuah kantor agar feel-nya tetap sama dengan kantor yang dulu, salah satunya adalah dengan “brand engagement” para karyawan. Brand engagement tersebut dilakukan dengan mengadakan suatu acara atau yang disebut Workshop Brand Engagement. Alasan memilih kegiatan tersebut adalah karena kita ingin meng-“getok tularkan” informasi tentang perubahan transformasi kepada pihak internal BPJS Ketenagakerjaan dan bagaimana kita

(19)

mau memberitahukan perubahan-perubahan yang terjadi yaitu dengan cara atau melalui workshop brand engagement.

2. Siapa saja sasaran khalayak kegiatan Workshop Brand Engagement? Jawab: Workshop brand engagement diperuntukan untuk pihak internal BPJS Ketenagakerjaan saja, dari Board of Director (BOD) dan para PIC Kehumasan setiap kantor wilayah dan kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.

3. Kapan Workshop Brand Engagement dilaksanakan?

Jawab: yang pertama diadakan di Bandung tanggal 20 Mei 2014, lalu kota Surabaya tanggal 24 Mei 2014, kota Semarang tanggal 20 Juni 2014 dan kota Medan tanggal 14 Juni 2014.

4. Apa tujuan dari kegiatan Workshop Brand Engagement?

Jawab: Kegiatan brand engagement itu yang pertama ingin menghidupkan semangat perubahan di kantor pusat, kantor wilayah dan kantor cabang. Menghidupkan kembali semangat perubahan, karena hasil riset yang telah ditemukan adalah suatu keinginan dari pihak eksternal dan pihak internal yang mengharuskan Jamsostek ini berubah, bukan hanya logonya saja yang berubah tetapi juga isi di dalamnya harus berubah. Lalu mempermudah sosialisasi Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, memastikan keterlibatan kantor wilayah dan kantor cabang dengan menumbuhkan rasa memiliki karena kita akan mencintai kantor kita kalau karyawannya juga mempunyai rasa memiliki.

5. Berapa perencanaan biaya untuk Workshop Brand Engagement?

Jawab: Untuk kegiatan Brand Engagement Workshop, rencana anggaran biayanya sekitar 1 Miliar rupiah.

6. Dari mana asal sumber dananya?

Jawab: Sumber dananya berasal dari rencana anggaran tahunan Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat.

(20)

C. MENGAMBIL TINDAKAN DAN BERKOMUNIKASI 1. Media apa yang digunakan dalam sosialisasi?

Jawab: Kita mencoba melalui media fisical afedence, yaitu pembaharuan kantor, perkembangan dari office branding. Kita mencoba untuk

mem-brandingkan 1 kantor lewat itu. Lalu melalui website

www.bpjsketenagakerjaan.go.id, melalui budaya kerja “TOPAS”, logo, PIC Kehumasan yang mengikuti kegiatan Workshop Brand Engagement, melalui email korporat yaitu dengan mengirimkan pesan broadcast email khusus dan melalui intranet BPJS Ketenagakerjaan yang bernama iKnow.

2. Apakah menggunakan media khusus selain media yang sudah tadi disebutkan?

Jawab: Rencananya adalah agar para karyawan bisa lebih intens dalalm mempelajari apa itu rebranding, kita mencoba memasukan materi rebranding di dalam E-learning. E-learning adalah tugas yang harus dikerjakan oleh semua para karyawan dan akan masuk dalam penilaian. Lalu selain itu kita juga telah menggunakan buku pedoman visual yang dikerluarkan berdasarkan SK (Surat Keputusan) No. 25/09/2014. Jadi buku itu kita sebarkan dengan mengirimkan softcopy melalui CD dan hardcopy yang disebarluaskan ke seluruh Indonesia.

3. Apa alasan memilih media tersebut?

Jawab: Kalau buku pedoman visual dianggap efektif dalam menyebarkan informasi, karena kita berharap rebranding ini tidak sekedar akan selesai pada penggunaan pergantian logo saja tapi bagaimana karyawan akan mengingat semua itu dengan adanya buku pedoman. Lalu bila dengan online yang tadi sudah disebutkan karena dengan melalui cara itu kita bisa dengan cepat memberikan segala informasi yang terkait dengan BPJS Ketenagakerjaan ke seluruh personil BPJS Ketenagakerjaan.

(21)

4. Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan sosialisasi melalui kegiatan Workshop Brand Engagement ini?

Jawab: Kalau secara teknisnya memang itu adalah tanggung jawab seluruh karyawan di Divisi Komunikasi Kantor Pusat tapi untuk pelaksanaan kegiatan workshop ini adalah tanggung jawab Urusan Komunikasi Internal atau Humas Internal. Selain itu juga dengan kerja sama dengan konsultan rebranding “DMID Holland” yang membantu melakukan riset dan memberikan arahan materi dari kegiatan workshop itu sendiri.

5. Apa strategi yang digunakan Humas Internal dalam sosialisasi rebranding?

Jawab: Untuk sosialisasi ke BOD dan eselon 1 kita menggunakan cara yang berbeda, karena BOD dan eselon 1 berpikir secara strategic tapi pada saat kita mengajarkan rebranding ke kepala cabang atau staff itu beda. Kalau BOD dan eselon 1 lebih diajarkan konsepnya tapi untuk kepala cabang atau staff lebih ke bagaimana teknisnya, misalnya bagaimana cara menghadapi consumer yang melakukan complain.

6. Apa saja agenda dalam kegiatan Wokrshop Brand Engagement?

Jawab: Kegiatan Brand Engagement Workshop diadakan selama 2 hari dan memiliki agenda atau materi yang berbeda. Agenda di hari pertama adalah membahas tentang Our Dream Excellence, New Brand Sneak Peak dan Special Delivery. Sedangkan agenda di hari kedua yaitu The Art of Communication, Winning Together, Motivation, Thet Net dan Group Pledge & Individual Commitment. Semua isi materi disusun dengan rapi dan dikemas dengan komunikasi yang mudah dicerna bagi peserta workshop.

D. MENGEVALUASI PROGRAM

1. Bagaimana cara Humas Internal mengevaluasi kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement?

(22)

Jawab: Ada laporan penyelenggaraan peserta Workshop Brand Engagement BPJS Ketenagakerjaan. Jadi waktu pada saat pelaksanaan workshop, mereka diminta untuk mengisi pertanyaan, ada kolom-kolom misalnya apa sih yang akan dilakukan 30 hari kedepan, kemudian kendala apa saja dan hasil apa yang diharapkan. Jadi semua pesertanya harus mengisi itu, kemudian setelah 30 hari kami kumpulkan menjadi 1 laporan.

2. Berapa lama waktu yang digunakan untuk melakukan evaluasi?

Jawab: Dari pelaksanaan kegiatan dimulai dari 30 hari kemudian dilakukan evaluasi.

3. Bagaimana hasil dari kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement yang sudah dilaksanakan ini?

Jawab: Secara keseluruhan hasilnya menunjukkan bahwa para peserta antusias dengan kegiatan tersebut, jadi sebenarnya mereka mengerti, mereka tahu apa ingatannya, apa kendala dan mereka pengen hasilnya bagus. Mereka sebenarnya tahu dan mereka aware apa sih yang terjadi di dalam transformasi dan tetap berdasarkan pada visi misi kita.

4. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan sosialisasi? Jawab: Yang pertama pasti kendala waktu, dengan jumlah personil yang tidak banyak tetapi kita harus mencapai ke seluruh kantor wilayah dan kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. Lalu dengan efisiensi biaya, makanya kita melakukan riset, karena meskipun buku pedoman visual telah dibagikan ke seluruh kantor BPJS Ketenagakerjaan, buku pedoman visual itu bisa saja tidak sampai ke kantor wilyah atau ke kantor cabang tersebut karena adanya miscommunication. Hal tersebut diketahui saat saya sendiri mengunjungi kantor cabang dalam rangka Best Service Awards, ditemukan fakta bahwa terdapat kantor yang tidak memiliki buku pedoman visual, dan ketidaktahuan karyawan bahwa informasi yang ada di dalam buku tersebut harus disebarluaskan karena surat edarannya tidak dibaca.

(23)

5. Bagaimana Anda mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Jawab: Sosialisasi yang dilakukan melalui perwakilan-perwakilan dari PIC Kehumasan tersebut memang sudah baik, cuma memang butuh tahap lebih lanjut, karena kan harus bener-bener massive ke seluruh jajaran personil BPJS Ketenagakerjaan. Maka dari itu, kenapa sosialisasi rebranding ini harus dilakukan secara kontinyu, kalau yang belum tahu diberitahu dan kalau sudah tahu lalu kita ingatkan lagi.

(24)

Informan 1 : Bapak Harri Kuswanda

Waktu wawancara : 23 Februari 2015

Tempat wawancara : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat

A. MENDEFINISIKAN PROBLEM

1. Apa yang melatarbelakangi adanya sosialisasi rebranding kepada pihak internal BPJS Ketenagakerjaan?

Jawab: Program sosialisasi ini memang awalnya didasarkan pada Undang-undang yang mengharuskan namanya berubah dari Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, jadi dibuatlah brand baru. Selain itu, karena adanya perubahan jaman, dimana kami dituntut untuk bisa mengubah diri menjadi lebih responsif terhadap perubahan itu sendiri, bagaimana kita mau mengubah para karyawannya agar sesuai dengan visi misi BPJS Ketenagakerjaan jika tidak diadakannya sosialisasi.

2. Dengan cara apa Humas melakukan riset untuk menemukan masalah yang terjadi terkait dengan transformasi Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan?

Jawab: Kami melakukan wawancara dengan bantuan dari konsultan dan melihat secara tidak langsung juga melalui media sosial twitter dan facebook BPJS Ketenagakerjaan yang banyak memberikan pertanyaan serta masukan tentang transformasi Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

B. PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN

7. Bagaimana cara mengimplementasikan program sosialisasi rebranding tersebut?

Jawab: Sosialisasi rebranding tersebut dilakukan dengan bentuk kegiatan edukasi “Workshop Brand Engagement”.

(25)

Jawab: Brand engagement adalah salah satu kegiatan atau suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk lebih menguatkan nilai-nilai brand ke dalam perilaku karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Karyawan diharapkan bisa mempersuasi, mempresentasikan brand tersebut ke dalam kehidupannya sehari-hari, termasuk dalam pelatihan memberikan pelayanan kepada karyawan BPJS Ketenagakerjaan dan menginformasikan kepada masyarakat luas tentang BPJS Ketenagakerjaan.

9. Siapa saja sasaran khalayak kegiatan Workshop Brand Engagement? Jawab: Sasaran khalayaknya adalah seluruh personil BPJS Ketenagakerjaan, mulai dari level Direksi sampai ke staff. Dari Direksi lalu kepala divisi, kepala kantor wilayah, kepala kantor cabang, kepala bidang pemasaran dan juga marketing officer atau relationship officer dan kabid umum dan juga staff di bidang pelayanan.

10.Berapa biaya yang digunakan untuk kegiatan Wokrshop Brand Engagement?

Jawab: Sekitar 1 Miliar rupiah.

11.Dari mana asal sumber dananya?

Jawab: Dari anggaran kerja tahunan Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat.

12.Kapan dan dimana kegiatan Workshop Brand Engagement dilaksanakan?

Jawab: Pertama akan diadakan di Kota Bandung pada tanggal 20 Mei 2014, lalu di Kota Surabaya tanggal 24 Mei 2014, kota Semarang tanggal 10 Juni 2014 dan kota Meda tanggal 14 Juni 2014.

C. MENGAMBIL TINDAKAN DAN BERKOMUNIKASI

6. Apa pesan yang ingin disampaikan kepada para peserta di dalam kegiatan Workshop Brand Engagement?

(26)

Jawab: Brand engegament ini dilakukan agar pihak internal memahami filosofi identitas merek BPJS Ketenagakerjaan dan membentuk nilai budaya perusahaan yan baru dengan hadirnya merek baru serta membangun kerjasama di internal BPJS Ketenagakerjaan.

7. Media apa yang digunakan dalam mendukung kegiatan sosialisasi?

Jawab: Dari peserta yang ikut dalam workshop brand engagement, mereka akan memberikan informasi paling tidak pada perilaku mereka yang akan mencerminkan brand BPJS Ketenagakerjaan. Paling tidak para peserta workshop ini tahu dulu dan mereka membuat janji-janji untuk tindak lanjut yang akan mereka informasikan kepada seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Mereka bisa menunjukkan melalui contoh-contoh perilaku misalkan bagimana mereka datang tepat waktu, kemudian bagaimana mereka bangga menggunakan seragam BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri. Lalu juga menggunakan arahan dengan adanya penyebaran informasi melalui buku pedoman visual yang disebarkan ke seluruh kantor BPJS Ketenagakerjaan.

8. Apakah menggunakan media khusus?

Jawab: Tidak, karena brand engagement ini lebih ke pihak internal sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang melibatkan karyawan dan karyawati BPJS Ketenagakerjaan.

9. Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan sosialisasi melalui kegiatan Workshop Brand Engagement ini?

Jawab: Secara luas itu adalah tanggung jawab dari seluruh personil atau staff yang ada di Divisi Komunikasi, tapi bila secara sempit yang bertanggung jawab adalah Urusan Komunikasi Internal atau Humas Internal BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat.

(27)

Jawab: Kalau pada saat itu peran kami sebagai Humas Internal adalah mengawasi proses brand engagement berlangsung dengan lancar kemudian memastikan melalui evaluasi apakah brand engagement ini memang memberikan dampak yang signifikan terhadap rasa memiliki dari para karyawan atau tidak.

D. MENGEVALUASI PROGRAM

6. Bagaimana cara Humas mengevaluasi kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement?

Jawab: Caranya adalah dengan membuat laporan evaluasi yang dikirim kepada para peserta workshop brand engagement dan mengumpulkan laporan tersebut dan melihat bagaimana hasil dari kegiatan workshop itu sendiri.

7. Kapan humas melakukan evaluasi dari kegiatan sosialisasi?

Jawab: Idealnya adalah 30 hari setelah kegiatan workshop brand engagemeny itu dilaksanakan.

8. Apakah kegiatan Workshop Brand Engagement ini sudah berhasil? Jawab: Kalau untuk keberhasilan saya kira perlu dievaluasi lagi. Kalau menurut hasil evaluasi yang kemarin rasanya sih belum ya, perlu dibuat lagi kegiatan-kegiatan yang lain yang tujuannya adalah men-support kegiatan brand engagement.

9. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan sosialisasi rebranding?

Jawab: Pertama hambatannya adalah keinginan dari pihak karyawan dan karyawati BPJS Ketenagakerjaan untuk lebih tahu tentang brand ya, memahami esensi dari merek itu apa. Yang kedua adalah hambatannya apakah nanti mereka akan meneruskan informasi ini mengenai esensi dan lain sebagainya dalam workshop tersebut pada seluruh karyawan yang ada di dalam BPJS Ketenagakerjaan.

(28)

10.Bagaimana Anda mengatasi hambatan-hambatan yang ada?

Jawab: Sosialisasi rebranding ini tidak dapat dilakukan hanya satu kali saja, artinya harus dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan sehingga pihak karyawan pada akhirnya bisa mempresentasikan itu, bahkan secara konsisten nanti bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

(29)

Informan 2 : Bapak Ariyanto

Waktu wawancara : 12 Februari 2015

Tempat wawancara : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat

A. MENDEFINISIKAN PROBLEM

1. Apa yang melatarbelakangi adanya sosialisasi rebranding PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan?

Jawab: Karena adanya Undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang mengaharuskan PT Jamsostek bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Perubahan tersebut harus diketahui baik pihak internal maupun pihak eskternal demi terjalinnya hubungan yang baik dan karena semua itulah maka diadakannya sosialisasi.

2. Bagaimana cara BPJS Ketenagakerjaan melakukan riset dan apa tujuan dilakukan riset?

Jawab: Dengan melihat di surat kabar seperti Koran dan berita online tentang BPJS Ketenagakerjaan, melihat di akun media sosial twitter dan facebook BPJS Ketenagakerjaan lalu disusun dalam bentuk kliping dan evaluasi media dari temuan-temuan tersebut untuk dikaji. Riset dilakukan untuk mengetahui

bagaimana persepsi masyarakat mengenai transformasi BPJS

Ketenagakerjaan, apakah masih banyak perbedaan pendapat atau tidak.

B. PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN

5. Program apa yang digunakan untuk melakukan sosialisasi rebranding? Jawab: Perubahan merek itu disebut juga dengan rebranding, rebranding ini dilakukan juga dengan berbagai cara, pertama-tama kita melakukan kegiatan workshop brand engagement, lalu ada juga melalui beberapa perlombaan, ada foto selfie dengan logo BPJS Ketenagakerjaan karena waktu itu kami berpikir dengan 1 orang yang foto lalu diupload ke facebooknya maka otomatis teman yang ada di dalam facebooknya akan ikut melihat. Lalu ada juga lomba yel-yel

(30)

untuk para karyawan di seluruh kantor BPJS Ketenagakerjaan, baik di kantor pusat maupun untuk kantor daerah yaitu kantor wilayah dan kantor cabang.

6. Kegiatan apa yang paling efektif untuk mensosialisasikan rebranding itu sendiri?

Jawab: Saya rasa, workshop brand engagement adalah kegiatan yang paling efektif, karena kegiatan tersebut juga adalah kegiatan pertama kali yang dirancang dan dilaksanakan guna untuk menginformasikan kepada pihak internal BPJS Ketenagakerjaan. Brand engagement itu juga adalah pengentalan brand pada internal.

7. Apa tujuan dari kegiatan Workshop Brand Engagement itu sendiri? Jawab: Tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali semangat perubahan di seluruh kantor wilayah dan kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan,

mempermudah sosialisasi perubahan Jamsostek menjadi BPJS

Ketenagakerjaan, memastikan keterlibatan kantor wilayah dan kantor cabang dalam proses transformasi dan menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap perubahan Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan di kantor wilayah dan kantor cabang.

8. Bagaimana format kegiatannya?

Jawab: Secara umum kegiatan workshop akan dilakukan di dalam ruangan (in-door), seperti diskusi yang dihadiri oleh seluruh peserta yang meliputi tim manajemen dan karyawan kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.

C. MENGAMBIL TINDAKAN DAN BERKOMUNIKASI

6. Pesan apa yang ingin disampaikan dalam kegiatan Workshop Brand Engagement?

Jawab: Pihak internal BPJS Ketenagakerjaan diajak untuk aktif tidak hanya pada pemahaman mengenai pelayanan saja tetapi juga untuk membangun

(31)

prinsip dan kunci dasar sebagai jalan menuju kesuksesan masa depan karyawan bersama BPJS Ketenagakerjaan.

7. Media apa yang digunakan dalam mendukung kegiatan sosialisasi?

Jawab: Jadi semua itu kita buatkan brand guideline nya dan garis besarnya BPJS Ketenagakerjaan seperti apa, bahkan kursi yang digunakan di kantor seperti apa, bahkan kita juga ada pelayanan prima, jadi posisi duduknya orang BPJS itu seperti apa. Jadi supaya keliatan ada, budaya itu terbuat karena biasa, karna keterusan sehingga menjadi budaya, nah itu yang kita inginkan kepada seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan, bahwa brand ini kita budayakan dengan karakternya sehingga menjadi budaya.

8. Apa alasan memilih media tersebut?

Jawab: Buku pedoman atau buku guide line tersebut sudah lengkap dan mencakup seluruh perubahan-perubahan yang harus dirubah dan harus diterapkan pada seluruh personil BPJS Ketenagakerjaan, dengan adanya buku tersebut diharapkan seluruh karyawan bisa mengikuti, menerapkan dan membuat pelayanan dan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan menjadi lebih baik lagi.

9. Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan Workshop Brand Engagement?

Jawab: Kegiatan ini adalah tanggung jawab dari seluruh personil dari Divisi Komunikasi dan Urusan Komunikasi Internal yang mempunyai job title yang lebih mengarah dan lebih spesifik dalam pelaksanaannya.

10.Apa peran Anda dalam kegiatan workshop brand engagement?

Jawab: Tugas saya adalah membantu untuk mengedukasi, lebih “menancapkan” lagi informasi tersebut kepada seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan melalui sarana yang ada. Kita membuat juga sarana-sarana dan kegiatannya dalam rangka mendukung brand engagement yang tadi.

(32)

D. MENGEVALUASI PROGRAM

6. Bagaimana cara Humas Internal mengevaluasi kegiatan sosialisasi melalui Workshop Brand Engagement?

Jawab: Dengan membuat laporan kegiatan yang dikirim kepada peserta yang mengikuti workshop brand engagement lalu dikumpulkan dan dikirimkan kembali kepada kami.

7. Bagaimana hasil dari sosialisasi rebranding melalui Workshop Brand Engagement?

Jawab: Saat ini sedang dilakukan sidak, pengecekan fisik namanya. Itu dilakukan oleh timnya Mba Emmy yang sudah berkeliling melihat gedung-gedung yang sudah direnovasi, nanti kurangnya apa, salahnya apa, itu adalah tugasnya mba Emmy untuk meliput dan selanjutnya nanti juga Direksi ikut mengecek apa kekurangannya karena semua harus sama sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

8. Apakah banyak yang menolak akan perubahan yang sudah disosialisasikan itu?

Jawab: Banyak karena ini awal, jadi misalnya dalam membuat spanduk yang ada logo BPJS Ketenagakerjaan, ada yang menaruh logo di bagian bawah atau di posisi sembarang tempat dan tidak sesuai dengan aturannya padahal tidak bisa sembarangan seperti itu karena akan mempunyai arti atau makna yang berbeda pula.

9. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi dalam sosialisasi melalui kegiatan workshop brand engagement?

Jawab: Hambatan dari sosialisasi tersebut yaitu kita belum punya sistem yang bisa mengakomodir pada satu tempat yang bisa digunakan oleh semua kantor cabang.

(33)

10.Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut?

Jawab: Dengan akan hadirnya intranet BPJS Ketenagakerjaan nanti bisa dijadikan salah satu sarana untuk penguatan brand pada BPJS dan diharapkan nanti pada buku brand guideline pada bentuk softcopy nya bisa kita upload agar temen-temen bisa tahu informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan. Karena jika hanya mengandalkan dari buku dalam bentuk hardcopy bisa saja ada yang tidak membaca bukunya.

(34)

Yth, Saudara Ali,

Tidak terasa sudah 1 bulan berlalu sejak penyelenggaraan Workshop Brand Engagement BPJS Ketenagakerjaan di Bandung tanggal 24 Mei 2014. Sekali lagi kami sangat menghargai semangat & antusiasme anda mengikuti workshop. Tujuan dari pelaksanaan workshop tersebut untuk memberikan pemahaman mengenai Brand Visual & Philosophy BPJS Ketenagakerjaan. Di akhir workshop seluruh peserta, termasuk anda membuat Rencana Kerja 30 Hari mengenai perubahan bermakna yang akan dilakukan ditempat kerja.

Kami mohon kesediaan anda untuk melengkapi tabel dibawah ini dengan contoh nyata implementasi rencana kerja tersebut, berikut success story maupun kendalanya. Hasil implementasi rencana kerja anda ini akan kami sampaikan kepada top management BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapat perhatian dan tidak lanjut. Terima kasih untuk kerjasamanya. Sukses untuk kita semua.

Salam.

DM-IDHolland

Rencana Kerja 30 Hari Keberhasilan Kendala

• Menerapkan service

blue print kepada customer

Dapat memberikan pelayanan kepada customer, dari lebih baik menjadi yang terbaik dengan cara memberikan vasilitas yang dapat memudahkan proses percepatan pendaftaran, klaim dll dan keramahtamahan karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung I. Contohnya setiap pagi hari karja diwajibkan karyawan

mengucapkan dengan menghafal Visi, Misi, Motto, IPTIK, TOPAS dan Service Value

(35)

• Mensukseskan program transformasi BPJS Ketenagakerjaanmelalui media social : Twitter, Facebook, Instagram PRIMA Dengan menyebarluaskan informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan tentang manfaat yang dapat diberikan apabila menjadi peserta

program tersebut melalui Twiter dll

(36)

Yth, Saudara Sapto,

Tidak terasa sudah 1 bulan berlalu sejak penyelenggaraan Workshop Brand Engagement BPJS Ketenagakerjaan di Surabaya tanggal 14 Juni 2014. Sekali lagi kami sangat menghargai semangat & antusiasme anda mengikuti workshop. Tujuan dari pelaksanaan workshop tersebut untuk memberikan pemahaman mengenai Brand Visual & Philosophy BPJS Ketenagakerjaan. Di akhir workshop seluruh peserta, termasuk anda membuat Rencana Kerja 30 Hari mengenai perubahan bermakna yang akan dilakukan ditempat kerja.

Kami mohon kesediaan anda untuk melengkapi tabel dibawah ini dengan contoh nyata implementasi rencana kerja tersebut, berikut success story maupun kendalanya. Hasil implementasi rencana kerja anda ini akan kami sampaikan kepada top management BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapat perhatian dan tidak lanjut. Terima kasih untuk kerjasamanya. Sukses untuk kita semua.

Salam.

DM-IDHolland

Rencana Kerja 30 Hari Keberhasilan Kendala

• Saya akan lebih meningkatkan

kedisiplinan saya dalam melaksanakan rencana kerja

• Akan menerapkan pengetahuan saya

dalam hal transformasi BPJS Ketenagakerjaan Mengidentifikasikan secara harian perusahaan perusahaan yang masih PDS TK, PDS UPAH dan perusahaan nunggak iuran sebagai dasar untuk rencana kerja

Mempelajari peraturan – peraturan serta perubahan sikap yang harus diterapkan di BPJS ketenagakerjaan Megidentifikasikan Perusahaan PDS TK Masih sulit meninggalkan persepsi paradigma lama bahwa BPJS ketenagakerjaan sama dengan PT Jamsostek

(37)

Yth, Saudari Erni,

Tidak terasa sudah 1 bulan berlalu sejak penyelenggaraan Workshop Brand Engagement BPJS Ketenagakerjaan di Medan tanggal 11 Juni 2014. Sekali lagi kami sangat menghargai semangat & antusiasme anda mengikuti workshop. Tujuan dari pelaksanaan workshop tersebut untuk memberikan pemahaman mengenai Brand Visual & Philosophy BPJS Ketenagakerjaan. Di akhir workshop seluruh peserta, termasuk anda membuat Rencana Kerja 30 Hari mengenai perubahan bermakna yang akan dilakukan ditempat kerja.

Kami mohon kesediaan anda untuk melengkapi tabel dibawah ini dengan contoh nyata implementasi rencana kerja tersebut, berikut success story maupun kendalanya. Hasil implementasi rencana kerja anda ini akan kami sampaikan kepada top management BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapat perhatian dan tidak lanjut. Terima kasih untuk kerjasamanya. Sukses untuk kita semua.

Salam.

DM-IDHolland

Rencana Kerja 30 Hari Keberhasilan Kendala

• Tidak berbelit-belit dalam

pembuatan laporan kerja

• Seluruh cabang BPJS

Ketenagakerjaan harus mensukseskan

Transformasi.

• Telah dilakukan upaya untuk

memudahkan dalam pembuatan laporan kerja.

• Seluruh pegawai BPJS TK

khususnya Binjai, telah berperan aktif dalam

(38)

Yth, Saudari Ida,

Tidak terasa sudah 1 bulan berlalu sejak penyelenggaraan Workshop Brand Engagement BPJS Ketenagakerjaan di Semarang tanggal 4 Juni 2014. Sekali lagi kami sangat menghargai semangat & antusiasme anda mengikuti workshop. Tujuan dari pelaksanaan workshop tersebut untuk memberikan pemahaman mengenai Brand Visual & Philosophy BPJS Ketenagakerjaan. Di akhir workshop seluruh peserta, termasuk anda membuat Rencana Kerja 30 Hari mengenai perubahan bermakna yang akan dilakukan ditempat kerja.

Kami mohon kesediaan anda untuk melengkapi tabel dibawah ini dengan contoh nyata implementasi rencana kerja tersebut, berikut success story maupun kendalanya. Hasil implementasi rencana kerja anda ini akan kami sampaikan kepada top management BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapat perhatian dan tidak lanjut. Terima kasih untuk kerjasamanya. Sukses untuk kita semua.

Salam.

DM-IDHolland

Rencana Kerja 30 Hari Keberhasilan Kendala

• Mensosialisasikan

kepada rekan kerja tentang Brand Engagement • Memberikan informasi yang positif kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan

Bangga dan cinta terhadap BPJS Ketenagakerjaan dan persamaan jawaban dalam menjawab segala pertanyaan tentang BPJS Ketenagakerjaan

Peserta jadi lebih paham tentang BPJS Ketenegakerjaan dan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan

Perbedaan persepsi

Pada awalnya peserta masih ada yang rancu dengan BPJS Kesehatan. Dan masih banyak yang menyebut BPJS

Ketenagakerjaan dengan Jamsostek ( belum familiar dengan BPJS

(39)

Date : April 15

PROPOSAL WORKSHOP

BRAND ENGAGEMENT

BPJS KETENAGAKERJAAN 2014

2

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

LATAR BELAKANG

q Perubahan PT. Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan (rebranding) diharapkan membawa semangat baru bagi insan BPJS Ketenagakerjaan maupun para pemangku kepentingan dengan tagline Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja.

q Rebranding bukan hanya perubahan identitas organisasi saja tetapi juga merubah persepsi di masyarakat luas.

q Namun sebelum merubah persepsi masyarakat mengenai perubahan merk (rebranding) Jamsostek ke BPJS Ketenagakerjaan, diperlukan salah satu tahapan brand engagement pada pihak internal BPJS Ketenagakerjaan.

q Untuk itu sosialisasi perihal rebranding dan esensinya diharapkan mampu dipahami oleh seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan dari kantor pusat sampai dengan kantor daerah.

(40)

3

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

TUJUAN

1. Menghidupkan kembali semangat perubahan di seluruh kantor wilayah dan kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.

2. Mempermudah sosialisasi perubahan Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

3. Memastikan keterlibatan kantor wilayah dan kantor cabang dalam proses transformasi.

4. Menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap

perubahan Jamsostek menjadi BPJS

Ketenagakerjaan di kantor wilayah dan kantor cabang.

4

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

BANDUNG, 20 MEI 2014 (Jam 08.00 – 18.00 WIB) Peserta :

1. Kanwil Jawa Barat 2. Kacab Bandung I 3. Kacab Bandung II 4. Kacab Cimahi 5. Kacab Majalaya

SURABAYA, 24 MEI 2014 (Jam 08.00 – 18.00 WIB) Peserta :

1. Kanwil Jawa Timur 2. Kacab Karimunjawa 3. Kacab Rungkut 4. Kacab Darmo 5. Kacab Gresik 6. Kacab Sidoarjo

(41)

5

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

SEMARANG, 10 JUNI 2014 (Jam 08.00 – 18.00 WIB) Peserta :

1. Kanwil Jawa Tengah & DIY 2. Kacab Semarang I

3. Kacab Semarang II 4. Kacab Ungaran 5. Kacab Kudus

MEDAN, 14 JUNI 2014 (Jam 08.00 – 18.00 WIB) Peserta :

1. Kanwil Sumbagut 2. Kacab Medan 3. Kacab Belawan 4. Kacab Binjai

5. Kacab Tanjung Morawa

6

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

PESERTA

Peserta Kantor Wilayah terdiri dari : 1. Kepala Kantor Wilayah

2. Kepala Pemasaran 3. Kepala Pelayanan 4. Kepala Umum dan SDM 5. Change Agent

6. Person In Charge (PIC) Kehumasan Kanwil Peserta Kantor Cabang terdiri dari : 1. Kepala Kantor Cabang

2. Kepala Bidang Pemasaran 3. Kepala Bidang Umum dan SDM 4. Change Agent

5. PIC Kehumasan Kacab

6. Marketing Officer/Relationship Officer

(42)

7

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

RUNDOWN ACARA Topik Waktu Pelaksanaan Inti Pembelajaran

Pembukaan & Perkenalan 08.30 – 09.00 WIB 1. Ice Breaking

2. Pesan dari Direktur Utama

Branding at a Glance 09.00 – 10.30 WIB 1. What is Branding

2. Branded Customer Experience

3. Hierarchy of Customer Values

Branded Customer Experience

10.30 – 14.30 WIB 1. Understanding & Depending New

Brand Values 2. Group Discussion on

Identifiying a spesicfic behaviour for BPJS Ketenagakerjaan

3. Practicing & Demonstrating new brand behaviours

Role Play 14.30 – 15.30 WIB 1. Handling question & concern

2. Giving & Receiving

Constructive Feedback

Leading Change 15.30 – 16.30 1. Why Change? Introduction to

Change

2. How to motivate : What’s in

it for me? BPJS Ketenagakerjaan

Esprit De Corps

16.30 – 18.00 1. Strive for Excellence, Can do

& Will do attitude

(43)

9

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

BIAYA KEGIATAN BANDUNG

No Uraian Kuantitas Harga Total

1 Biaya Konsultan 1 110.000.000 110.000.000

2 Uang Saku

Kakanwil 1 200.000 200.000

Kepala Pemasaran 1 200.000 200.000

Kepala Pelayanan 1 200.000 200.000

Kepala Umum & SDM 1 200.000 200.000

Change Agent 6 200.000 1.200.000 PIC Kehumasan 1 200.000 200.000 Kakacab 5 200.000 1.000.000 Kabid 10 200.000 2.000.000 Staf 15 200.000 3.000.000 Personil BSP 3 3.200.000 3 Konsumsi 50 80.000 4.000.000 4 Akomodasi

Personil BSP & Konsultan 6 12.500.000

TOTAL 137.900.000

10

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

BIAYA KEGIATAN SURABAYA

No Uraian Kuantitas Harga Total

1 Biaya Konsultan 1 110.000.000 110.000.000

2 Uang Saku

Kakanwil 1 200.000 200.000

Kepala Pemasaran 1 200.000 200.000

Kepala Pelayanan 1 200.000 200.000

Kepala Umum & SDM 1 200.000 200.000

Change Agent 6 200.000 1.200.000 PIC Kehumasan 6 200.000 1.200.000 Kakacab 5 200.000 1.000.000 Kabid 10 200.000 2.000.000 Staf 10 200.000 2.000.000 Personil BSP 3 3.200.000 3 Konsumsi 50 80.000 4.000.000

4 Akomodasi BSP & Konsultan 6 5.200.000

5 Tiket BSP & Konsultan 6 24.499.000

(44)

11

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

BIAYA KEGIATAN SEMARANG

No Uraian Kuantitas Harga Total

1 Biaya Konsultan 1 110.000.000 110.000.000

2 Uang Saku

Kakanwil 1 200.000 200.000

Kepala Pemasaran 1 200.000 200.000

Kepala Pelayanan 1 200.000 200.000

Kepala Umum & SDM 1 200.000 200.000

Change Agent 5 200.000 1.000.000 PIC Kehumasan 5 200.000 1.000.000 Kakacab 4 200.000 800.000 Kabid 8 200.000 1.600.000 Staf 8 200.000 1.600.000 Personil BSP 3 3.800.000 3 Konsumsi 50 80.000 4.000.000

4 Akomodasi BSP & Konsultan 6 5.200.000

5 Tiket BSP & Konsultan 6 22.266.400

TOTAL 152.066.400

12

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

BIAYA KEGIATAN MEDAN

No Uraian Kuantitas Harga Total

1 Biaya Konsultan 1 110.000.000 110.000.000

2 Uang Saku

Kakanwil 1 200.000 200.000

Kepala Pemasaran 1 200.000 200.000

Kepala Pelayanan 1 200.000 200.000

Kepala Umum & SDM 1 200.000 200.000

Change Agent 5 200.000 1.000.000 PIC Kehumasan 5 200.000 1.000.000 Kakacab 4 200.000 800.000 Kabid 8 200.000 1.600.000 Staf 8 200.000 1.600.000 Personil BSP 3 3.800.000 3 Konsumsi 50 80.000 4.000.000

4 Akomodasi BSP & Konsultan 6 5.200.000

5 Tiket BSP & Konsultan 6 38.932.200

(45)

13

Project Name - Topic – April 15

Workshop Brand Engagement

TOTAL BIAYA KEGIATAN

BIAYA KEGIATAN 1. BANDUNG Rp 137.900.000 2. SURABAYA Rp 155.099.000 3. SEMARANG Rp 152.066.400 4. MEDAN Rp 168.732.200 + TOTAL Rp 613.797.600 ANGGARAN SOSIALISASI REBRANDING RKAT 2014 :

Sosialisasi Rebranding ke 11 Kanwil Rp 1.650.000.000

Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan Gedung Jamsostek

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan – 12930

T (021) 520 7797

F (021) 520 2310

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi hambatan tersebut, usaha yang dilakukan sebagian besar mahasiswa baru sebesar 78,95% yaitu mencari informasi serupa pada sumber informasi lain yang biayanya lebih

Bagi peserta yang dinyatakan Tidak Lulus Seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Buton Selatan Tahun 2019 sebagaimana tercantum pada lampiran pengumuman ini dapat melakukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar..

Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja (yang terjadi beberapa tahun kemudian setelah pertumbuhan penduduk) secara tradisional dianggap sebagai salah

Bahan kimia yang diperlukan dalam penelitian meliputi udara (20% mengandung O 2 ) digunakan sebagai bahan baku pembentuk gas ozon, fenol C 6 H 5 OH (p.a. merck) sebagai obyek

Semakin banyak yang dapat dipelajari para manajer tentang sikap-sikap kunci tertentu, semakin siap mereka untuk memahami mengapa orang-orang berperilaku seperti yang mereka

Berapa banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf pada kata KEYBOARD apabila kata KEY selalu bersama-sama..

Hal tersebut bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Desa pasal 11, bahwa kegiatan yang