• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN NILAI DAN NORMA DI KELAS XI IPS 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN NILAI DAN NORMA DI KELAS XI IPS 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PONTIANAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN NILAI DAN NORMA DI KELAS XI IPS 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

Desi, Nuraini Asriati, Sulistyarini Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan

Email : desinelliasari@gmail.com

Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai Penerapan Nilai dan Norma di Kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Nilai dan Norma di Kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak sudah dilaksanakan dengan baik antara lain seperti: kedisiplinan siswa untuk tidak terlambat masuk sekolah, kerapian siswa dalam berpakaian, siswa mengikuti sholat dzuhur maupun sholat jum’at berjama’ah, serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat siswa masing-masing. kendala yang dihadapi terletak pada siswa itu sendiri karena kurangnya kedisiplinan siswa dalam memanage diri sendiri dalam penegakan tata tertib, sehingga masih ada siswa yang belum bisa disiplin dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mematuhi Tata Tertib yang telah disepakati oleh sekolah.

Kata kunci: Nilai, Norma, Madrasah Aliyah

Abstract: This study aims to identify and obtain information on the Application Value and Norms in Class XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. The approach used is qualitative research with descriptive research method. The results showed that the application of Values and Norms in Class XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak has been properly implemented such as: discipline the students to not be late for school, students neatness of dress, as well as students attending midday prayers Friday prayers berjama 'ah, and following extracurricular activities according to each student's interests. constraints faced lies in the students themselves because of a lack of student discipline in managing oneself in the enforcement of the order, so there are students who can not be disciplined and responsible for themselves to adhere to the Code of Conduct has been agreed upon by the school.

(2)

ujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pada bab 2 pasal 3 menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan pendidikan menciptakan manusia berakhlak mulia dapat benar-benar diwujudkan, maka sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang menjadi tempat untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Dengan demikian pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, karena setiap manusia berhak mendapat pendidikan dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.

Nilai dan norma sosial memiliki peranan yang penting karena berfungsi sebagai pengatur tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, dan yang mempengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai itu. Didalam lingkungan pendidikan, ada norma-norma yang perlu dipatuhi, dan dianggap baik serta benar, bagi siswa, guru dan staf pegawai sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Muin (2006: 47), yang mengungkapkan bahwa, nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku social orang yang memiliki nilai sosial tersebut. Sedangkan nilai social adalah kualitas perilaku, pikiran dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan dan layak ditiru oleh orang lain. Nilai social merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang penting .

Norma adalah petunjuk atau patokan perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosial dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Perbedaan mendasar nilai dengan norma sosial adalah, dalam norma sosial ada sanksi sosial (penghargaan maupun hukuman) bagi orang yang menuruti atau melanggar norma tersebut. Berikut ini contoh perilaku penerapan nilai dan norma berupa tata tertib yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak secara umum yakni, Masuk sekolah harus tepat waktu, Berpakaian seragam dengan bersih, rapi dan sopan, Diwajibkan untuk sholat zuhur dan sholat jum’at secara berjamaah, serta Konsekuen dan tanggung jawab terhadap peraturan yang berlaku di sekolah. Hal tersebut merupakan tata tertib yang diberlakukan sekolah untuk siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.

Tata tertib yang diberikan oleh sekolah antara lain siswa yang datang lebih dari 07.05 WIBA dilarang masuk Madrasah (alpa) dan diwajibkan belajar dirumah, siswa yang terlambat sebelum pukul 07.05 tidak diperkeknankan masuk ke kelas tanpa seizin petugas piket. Siswa tidak masuk 3 hari berturut-turut orang tua diundang ke madrasah dan jika siswa tidak masuk 10% atau lebih dalam 1 semester dapat dipindahkan dari madrasah.

T

(3)

Tabel 1 Bentuk sanksi dan penanganan Tata Tertib di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak

Skor Huruf Sanksi Penanggung jawab Bentuk penanganan 3-15 A Dibimbing Wali kelas Pencatatan poin dan pengawasan. 16-25 B Diingatkan/

dibimbing Wali kelas / BK

Pencatatan poin, penegasan, pembinaan oleh BK. 26-45 C Diingatkan bersama orang tua Wali kelas, BK, Tatib

Panggil orang tua, surat pernyataan. 46-75 D Skorsing 3-7 hari Wali kelas, Tatib dan Kesiswaan Panggil orang tua, surat pernyataan. 76-100 E Dikembalikan ke orang tua Wali kelas, Tatib, Kesiswaan,

Kepsek.

Pembuatan surat mutasi. Sumber: Waka Kesiswaan

Nilai-nilai di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak yang diberikan antara lain masuk sekolah harus tepat waktu, berpakaian seragam dengan bersih, rapi dan sopan, diwajibkan untuk sholat zuhur dan sholat jum’at secara berjamaah, serta konsekuen dan tanggung jawab terhadap peraturan yang berlaku di sekolah. Hal tersebut merupakan tata tertib yang diberlakukan sekolah untuk siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah juga disertai sanksi bagi yang melakukan pelanggaran. Sanksi yang diberikan ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengatur setiap warga sekolah agar terbentuk keteraturan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada siswa yang melanggar nilai dan norma disekolah. Seperti masih ada siswa yang terlambat masuk sekolah dengan berbagai alasan antara lain bangun kesiangan, ban motor bocor, jalanan macet dan antri mengisi bensin di POM.

Siswa yang terlambat pasti akan mendapatkan sanksi yang tegas sepeti tidak boleh mengikuti pelajaran jika terlambat lebih dari pukul 07.05 siswa akan dipulangkan dan dianggap alpa. Untuk siswa yang terlambat sebelum pukul 07.05 dikenakan sanksi seperti membersihkan wc putri, bersih-bersih sekolah, piket UKS, piket mushola, bersihkan halaman sekolah, mungut sampah sekitar halaman sekolah, bersihkan tong sampah, nyapu dan ngepel, bersihkan wc guru, bersihkan ruang BK dan ada juga yang dihukum dengan disuruh menghafal surah-surah pendek. Setelah melaksanakan hukuman yang diberikan mereka diizinkan masuk ke kelas pada jam ke dua.

Nilai dan norma sosial memiliki peranan yang penting karena berfungsi sebagai pengatur tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, dan yang mempengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai itu. Didalam lingkungan pendidikan, ada patokan-patokan yang perlu dipatuhi, dianggap baik, benar, dan berharga bagi siswa, guru dan staf pegawai sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Muin (2006: 46), yang mengungkapkan bahwa, Nilai (value) adalah prinsip, standar, atau kualitas

(4)

yang dianggap berharga atau diinginkan oleh orang yang memegangnya. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku social orang yang memiliki nilai social tersebut. Sedangkan nilai social adalah kualitas perilaku, pikiran dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan dan layak ditiru oleh orang lain. Nilai social merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang penting Muin (2006: 47).

Norma merupakan suatu aturan-aturan yang berisi perintah, larangan, dan sanksi-sanksi bagi yang melanggarnya. Pada dasarnya norma merupakan nilai, tetapi disertai dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong seseorang atau kelompok secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan Nilai dan Norma di kelas XI IPS 1. Bentuk keberhasilan penelitian akan ditunjukkan dengan diterapkannya nilai dan norma oleh siswa (sesuai dengan tata tertib yang dibuat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak).

METODE

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Carl and louise (2003: 16), qualitative research is a research that involves analyzing and interpreting texst and interviews in order to discover meaningful patterns descriptive of a peticular phenomenon. Dapat dipahami, bahwa metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang melibatkan menganalisis dan menafsirkan texst dan wawancara dalam rangka untuk menemukan pola-pola bermakna deskriptif fenomena peticular.

Nazir (2005: 54), menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik antara lain; observasi atau pengamatan, wawancara langsung dengan responden dan dokumentasi atau pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian berupa sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan 1 orang Wakil kepala Kesiswaan, 1 orang Guru BK (bimbingan konseling) serta 10 orang siswa kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dengan meneliti arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang dimiliki seperti buku kasus dan buku piket sekolah.

Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: 1) observasi, 2) wawancara, 3) dokumentasi. Alat pengumpul data yang digunakan berupa 1) panduan observasi, 2) panduan wawancara, 3) buku catatan dan arsip-arsip. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Reduksi Data, 2) Display Data, 3) Pengambilan Keputusan atau Verifikasi.

(5)

Reduksi Data

Data lapangan kemudian direduksi, dirangkum, kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya (memulai proses penyuntingan, pemberian kode, dan pentabelan). Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung.

Display Data

Penyajian data dimaksudkan agar lebih mempermudah peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu data penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data kedalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data tersebut kemudian dipilah-pilah dan disisihkan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi.

Pengambilan Keputusan atau Verifikasi

Pada penelitian kualitatif, pengambilan keputusan atau verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan, sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Pada kelas ini akan diberikan perlakuan berupa penerapan nilai dan norma dengan metode deskriptif. Sumber data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan informan. Informan dari penelitian ini yaitu 1 orang Wakil kepala Kesiswaan, 1 orang Guru BK (bimbingan konseling) serta 10 orang siswa kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.

Dari hasil penelitian ini diperoleh dua kelompok data, yaitu berupa data observasi dilapangan dan data hasil wawancara. Hasil observasi dilapangan dapat disajikan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Hasil Observasi Penerapan Nilai dan Norma di Kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.

Aspek Observasi

Hasil

Pengamatan Keterangan

(6)

Penerapan nilai dan norma. Tepat waktu. Kehadiran/aktivitas siswa. kerapian pakaian. shalat dzuhur berjama’ah. Sanksi yang diberikan bagi

yang melanggar. • • • • •

Siswa sudah menerapkan nilai dan norma dengan baik namun masih ada beberapa siswa yang tidak menerapkan nilai dan norma yang ada. Seperti terlambat, alpa, pakaian tidak sesuai tata tertib, tidak

Mengikuti shalat dzuhur berjama’ah dengan alasan berhalangan bagi yang putri.

Sanksi yang diberikan berupa poin sesuai dengan tingkatan pelanggaran.

Berdasarkan Tabel 2 hasil dari observasi penerapan nilai dan norma di kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak menunjukkan bahwa sudah diterapkannya nilai dan norma yang disusun dalam bentuk Tata Tertib sekolah. Sanksi yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan siswa dengan mencatat poin dari tiap pelanggaran. Namun masih saja ada siswa yang terlambat masuk sekolah, pakaian tidak rapi dan tidak lengkap, serta tidak mengikuti shalat dzuhur berjama’ah bagi yang putri dengan alasan berhalangan. Sanksi yang diberikan masih mencakup poin-poin sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan siswa.

Pembahasan

Bentuk penerapan nilai dan norma disekolah disesuaikan dengan norma agama yang dianut. Bentuk konkritnya yaitu adanya sifat kebersamaan, toleransi, kejujuran, mandiri dan lainnya yang merupakan nilai dan norma yang diajarkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Selain itu, siswa juga harus memiliki sopan santun yang baik, berbudi pekerti dan memiliki akhlak/tingkah laku lebih baik sesuai ajaran agama. Penerapan nilai dan norma yang diberikan juga memerlukan peran guru BK yang sudah tertera didalam Tata tertib sekolah, yakni memberikan pengarahan serta pembinaan bagi siswa yang tidak mentaati peraturan serta memberikan pelayanan untuk siswa dalam bentuk curhatan baik itu didalam kelas maupun secara face to face antara guru dan siswa. Siswa juga diberi sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan dengan memberikan poin antara lain siswa yang skornya mencapai 20 poin akan dipanggil ke BK, jika 50 poin akan dipanggil orang tua, jika 100 poin akan di out/di stopkan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.

Faktor yang menjadi penghambat dalam menerapkan nilai dan norma yaitu kurangnya kedisiplinan siswa dalam memanage diri sendiri dan penegakan tata tertib. Cara mengatasinya yakni dengan mengadakan sosialisasi yang dilakukan oleh BK, koordinasi

(7)

dengan wali kelas dan semua guru beserta TU yang ada dilingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.

Upaya/ kebijakan yang dilakukan dalam menerapkan nilai dan norma adalah dengan Melakukan pembinaan dalam hal positif seperti memberikan pengarahan atau penggalian bakat minat siswa sesuai dengan yang diinginkan mereka. Memberikan pendekatan kepada siswa supaya bisa berani mengemukakan keluhannya alias curhat masalah yang dihadapi. Selain itu, kebijakan lain yang diberikan dari sekolah yakni jika siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak melakukan kesalahan yang ringan maka akan mendapatkan poin sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, dan jika siswa telah melanggar mencapai poin 100 siswa tersebut akan dikeluarkan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.

Manfaat diterapkannya nilai dan norma di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak sangat banyak, selain menjadi lebih disiplin dengan tidak terlambat masuk sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan tidak merokok dilingkungan sekolah, siswa juga mengetahui bagaimana adab sopan santun terhadap orang lain.

Bentuk penerapan yang diberikan sudah dilaksanakan sesuai tata tertib , bentuk penerapan yang diberikan tergolong “Baik” karena sesuai dengan tata tertib yang telah dibuat dan disepakati bersama serta dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan wawancara dengan Waka Kesiswaan salah satu bentuk kebijakan yang diberikan sekolah kepada siswa merupakan hal yang sudah disepakati bersama. Sebagai contoh sekolah melakukan pembinaan kepada siswa yang melanggar nilai dan norma dalam hal positif seperti memberikan pengarahan atau penggalian bakat minat siswa sesuai dengan yang diinginkan mereka.

Penerapan nilai yang diberikan terdapat didalam tata tertib yang dibuat sekolah. Siswa diwajibkan untuk mematuhi tata tertib tersebut dengan berbagai peraturan yang dibuat dan disepakati bersama. Bentuk penerapan yang diberikan tidak lah semata-mata untuk sekedar mengatur siswa saat berada disekolah. Siswa juga dituntut untuk dapat mengamalkannya ketika berada dimasyarakat. Sesuai dengan Visi Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak yaitu mewujudkan generasi yang agamis dan berprestasi. Tentu harapan Madrasah Aliyah Negeri 1 bahwa semua siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 memiliki karakter yang baik disesuaikan dengan norma agama yang dianutnya. Kebersamaan, toleransi, kejujuran, mandiri dan lainnya merupakan bentuk penerapan nilai dan norma yang diajarkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.

Berdasarkan data hasil wawancara dan observasi ditemukan bahwa bentuk penerapan yang diberikan selama ini adalah untuk kebaikan siswa itu sendiri. Tujuannya adalah agar siswa memiliki karakter yang sesuai dengan norma agama serta berbudi pekerti luhur. Bentuk penerapan yang diberikan tidak saja sekedar tuntutan siswa di sekolah namun juga sebagai pedoman siswa di masyarakat yakni sebagai penuntun mereka dalam kehidupan sehari-harinya.

Kendala yang dihadapi dalam menerapkan nilai dan norma di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak terletak pada siswa itu sendiri. Dimana kurangnya kedisiplinan siswa dalam memanage diri sendiri dalam penegakan tata tertib, sehingga sulitnya dari pihak sekolah untuk lebih memacu siswa agar menaati nilai dan norma yang sudah tertera kedalam tata tertib Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Berdasarkan data hasil

(8)

wawancara dan observasi, maka secara umum kendala yang dihadapi sekolah terletak pada siswanya. Kurangnya kesadaran dari siswa untuk disiplin dan bertanggung jawab sehingga sulitnya untuk lebih menerapkan nilai dan norma agar berjalan sesuai harapan.

Kebijakan sekolah dalam menerapkan nilai dan norma di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak berupa sanksi sesuai dengan besarnya pelanggaran yang dilakukan. Selain itu kebijakan lain yakni dengan memberikan poin kepada siswa yang melanggar nilai dan norma yang sudah dibuat sesuai dengan hasil kesepakatan bersama. Sanksi yang diberikan oleh sekolah juga bertahap sesuai dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, seperti melakukan pembinaan terhadap siswa dimulai dari wali kelas dan BK, melakukan pemanggilan orang tua dengan memberikan peringatan pertama, kedua sampai ketiga, hingga melakukan tindakan lanjut apabila skor pelanggaran sudah melebihi batas yang dibolehkan, maka orang tua berhak mengambil atau memindahkan anaknya kesekolah lain atau sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak berhak mengembalikan siswa tersebut kepada orang tuanya kembali.

Upaya lain yang dilakukan sekolah yakni dengan melakukan pembinaan dalam hal positif seperti memberikan pengarahan atau penggalian bakat minat siswa sesuai dengan yang diinginkan mereka. Dari pihak sekolah juga melakukan pendekatan kepada siswa supaya bisa berani mengemukakan keluhannya alias curhat masalah yang dihadapi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa penerapan nilai dan norma di kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak telah dilaksanakan dengan baik, karena sudah sesuai dengan tata tertib yang dibuat dan telah disepakati bersama. Bentuk penerapan yang diberikan dalam menerapkan nilai dan norma khususnya di kelas XI IPS 1 yaitu berupa tata tertib sekolah seperti: kedisiplinan siswa untuk tidak terlambat masuk sekolah, kerapian siswa dalam berpakaian, siswa mengikuti sholat dzuhur maupun sholat jum’at berjama’ah. Kendala dalam menerapkan nilai dan norma terletak pada siswa itu sendiri. Masih ada siswa yang belum bisa disiplin dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mematuhi tata tertib. Kebijakan dari sekolah dalam menerapkan nilai dan norma yang diberikan yaitu seperti melakukan pembinaan dalam hal positif yakni memberikan pengarahan atau penggalian bakat minat siswa sesuai dengan yang diinginkan mereka. Dari pihak sekolah juga melakukan pendekatan kepada siswa supaya bisa berani mengemukakan keluhannya (curhat) masalah yang dihadapi.

Saran

Saran untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) hendaknya pihak sekolah lebih tegas dalam memberikan pembinaan dan pengarahan agar siswa benar-benar jera untuk mengulangi kesalahan yang sama dan sekolah lebih mengontrol siswa, (2) hendaknya Waka Kesiswaan Sering melakukan sosialisasi mengenai tata tertib sekolah agar siswa benar-benar memahami isi dari tata tertib yang dibuat dan telah disepakati, (3) hendaknya kebijakan yang dibuat sebisa mungkin dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku, sebaiknya menambah kebijakan berupa pengawasan terhadap pergaulan siswa.

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Ali Usman Hasyim. 2010. Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. (Online). (http://aliusmanhs.wordpress.Com/ 2010/ 07/18/ lampiran-permendiknas-nomor-22-tahun-2006-tanggal-23-mei-2006, dikunjungi 04 april 2013).

Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. (Cetakan ke-1). Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Auerbach, Carl. F and Louise. B Silverstein. 2003. An Introduction to Coding and Analysis Qualitative Data. New York: New York University Press.

Idianto Muin. 2006. Sosiologi SMA/MA Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. J. P. Chaplin. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

……….... (2012). Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1 Bentuk sanksi dan penanganan Tata Tertib di Madrasah Aliyah Negeri 1  Pontianak

Referensi

Dokumen terkait

smartphone mengakses fungsi pengecekan level baterai pada sistem operasi android. Selanjutnya, data level pengisian baterai tersebut dibuatkan algoritmanya agar level

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Pengaruh Tipe Kepribadian Locus of Control dan Self

Kuva 12: Kesän (kesä-elokuu) suurimpien vuorokausisademäärien muutos (harmaat neliöt) ja suurimpien kolmen tunnin sadekertymien muutos (mustat kallellaan seisovat neliöt)

Penerapan TQM dengan pendekatan PDCA dimana plan melakukan pengamatan terhadap proses kerja, Do melakukan perbaikan menggunakan tabel 5W+1H adalah melakukan evaluasi kinerja

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan penelitian dengan judul “Pengetahuan keluarga tentang mobilisasi

Hasil observasi dan hasil tes siswa dianalisis bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan metode belajar kelompok, pelaksanaannya sudah sesuai dengan