• Tidak ada hasil yang ditemukan

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAPEN TAHUN 2015

ISSN

: 1858.0955

No. Publikasi

: 35110.1535

Katalog BPS

: 1101002.3511070

Ukuran Buku

: 18,2 cm x 25,7 cm

Jumlah Halaman

: v Hal. + 22 Hal.

Naskah :

Koordinator Statistik Kecamatan Tapen

Gambar Kulit :

Koordinator Statistik Kecamatan Tapen

Diterbitkan Oleh

:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso

(4)

KATA SAMBUTAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi

“Statistik

Daerah Kecamatan Tapen Tahun 2015”

yang dilakukan oleh

Badan PusatStatistik (BPS) Kabupaten Bondowoso. Penyusunan

publikasi Statistik Daerah Tahun 2015 ini merupakan inovasi Dan

pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan

informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujukan visi

“ BPS

sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua “.

Penerbitan publikasi

“Statistik Daerah Kecamatan Tapen Tahun 2015”

dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah tersedia di daerah

seperti Kecamatan Dalam Angka (KDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret

kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan

tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian deskriptif sederhana.

Saya berharap, publikasi

“Statistik Daerah Kecamatan Tapen Tahun 2015”

ini

mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan

masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan,monitor dan evaluasi

mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para

pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga

Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.

Kepala BPS Kabupaten

BONDOWOSO

Drs.Ec. MANU ATMOJO

NIP. 19620803 198202 1 001

(5)

DAFTAR ISI

1.

GEOGRAFI DAN IKLIM………....

1.

2.

PEMERINTAHAN……….…...

3.

3.

KEPENDUDUKAN……….…...

5.

4.

PENDIDIKAN………...

7.

5.

KESEHATAN………...

8.

6.

PERTANIAN………...

9.

7.

INDUSTRI………..………..

10.

8.

PARIWISATA……….……….

11.

9.

LAMPIRAN………...

12.

(6)

Kecamatan Tapen merupakan salah satu kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bondowoso dengan jarak kurang lebih 15 km arah Timur dari ibukota kabupaten. Secara geografis kecamatan Tapen terletak pada ketinggian antara 165 s/d 172 meter di atas permukaan laut.

Batas daerah : di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Taman Krocok, disebelah barat berbatasan dengan kecamatan Wonosari, disebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sukosari, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Klabang.

Kecamatan Tapen dengan luas wilayah 4.860,0 ha terdiri dari tanah Sawah 2 072,0 ha ; Tanah Tegalan seluas 1.661,0 ha; Tanah Pekarangan untuk bangunan dan halaman sekitar 487,0 ha; tambak/kolam 63,0 ha; perkebunan 213,0 ha; dan tanah kering lainnya 346,0 ha.

Mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Tapen bekerja di sektor pertanian khususnya pertanian tanaman pangan. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan jumlah rumah tangga yang berpenghasilan utama di sektor pertanian sebesar 13.940 rumah tangga. Hal ini sesuai dengan kondisi wilayah yang sebagian besar merupakan lahan pertanian.

PETA KEC. TAPEN

Statistik Geografi dan

Iklim Kecamatan Tapen

Uraian

Satuan

Tahun 2014

Luas Km2 4.860

Hari Hujan hari 76 Curah

hujan mm 1.480

Perbatasan

- Utara Kec. Tmn Krocok.

- Selatan Kec. Sukosari.

- Timur Kec. Klabang.

- Barat Kec. Wonosari.

(7)

GRAFIK CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN

MENURUT BULAN TAHUN 2014

Sumber : Dinas Pengairan *Stasiun Jeru

Lokasi Kecamatan Tapen yang terletak di wilayah timur Kabupaten Bondowoso berada di sekitar garis Khatulistiwa secara langsung mempengaruhi perubahan iklimnya, sehingga wilayah ini juga mempunyai perubahan musim sebanyak 2 musim setiap tahunnya yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai dengan Oktober dan musim penghujan terjadi pada bulan Nopember sampai dengan Mei. Akan tetapi bulan Mei, Juni dan Oktober merupakan bulan peralihan musim jadi walaupun terjadi hujan curah hujan masih relatif kecil.

Kalau dilihat banyaknya curah hujan selama tahun 2015 terbesar terjadi di bulanJanuari yakni sebanyak 384 mm dengan hari hujan sebanyak 22 hari/ bulan, sedangkan terkecil terjadi pada bulan Juli sebanyak 15 mm dengan hari hujan hanya 1 hari /bulan.

(8)

Pemerintah adalah suatu sistem yang mengatur segala kegiatan masyarakat dalam suatu daerah/wilayah/negarayyangmmel iputi segala aspek kehidupan berdasarkannnorma-norma terten tu.

Tapen merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bondowoso yang mempunyai sistem pemerintahan yang sama dengan kecamatan lain di. Unit pemerintahan dibawah kecamatan secara langsung adalah desa, masing-masing desa terbagi menjadi beberapa dusun/pedukuhan dan dibawah dusun/ pedukuhan adalah RW yang kemudian terbagi habis menjadi beberapa RT.Wilayah kecamatan Tapen terdiri dari 9 desa, 54 dusun / pedukuhan, 101 RW dan 308 RT.

Berdasarkanlluas wilayah nya desa terluas di Kecamatan Tapen adalah desa Wonokusumo dengan luas sebesar 8,45 km2, sedangkan desa dengan luas wilayah terkecil adalah desa Cindogo yang luasnya sebesar 3,45 km2.

WILAYAH ADMINISTRASI

KECAMATAN TAPEN TAHUN 2014

Desa

Dusun

RW

RT

Luas

Km

2 (1) (2) (3) (4) (5)

1

Wonokusumo

7

13

43

8,45

2

Mangli Wetan

5

13

28

8,38

3

Gg. Anyar

5

9

38

6,36

4

Jurangsapi

10

19

59

3,73

5

Cindogo

4

12

30

3,45

6

Kalitapen

4

11

29

4,28

7

Merawan

7

8

20

3,84

8

Taal

7

5

17

6,5

9

Tapen

5

14

44

3,61

Jumlah

54

101

308

48.60

Sumber : Kantor Kecamatan Tapen

. Kantor Kecamatan Tapen

(9)

Target dan Realisasi

Penerimaan PBB Tahun 2014

Desa

Target

Realisasi

(1) (2) (3)

1 Wonokusumo

57.316.189

68.069.644

2 Mangli wetan

29.401.733

34.917.979

3 Gg. Anyar

44.777.742

53.178.779

4 Jurangsapi

56.451.759

67.043.033

5 Cindogo

46.688.632

48.747.211

6 Kalitapen

52.351.512

50.381.126

7 Merawan

34.468.721

26.059.978

8 Taal

35.127.748

32.924.799

9 Tapen

61.399.152

36.135.314

Jumlah

417.983.196

417.457.863

Sumber : Kantor Kecamatan Tapen.

Jumlah pegawai di kantor Kecamatan Tapen adalah 82 orang, sedangkan jumlah pegawai di seluruh desa yang disebut juga perangkat desa mencapai 107 orang. Selain perangkat desa, di tingkat desa terdapat pula anggota Hansip yang merupakan salah satu aparat desa di bidang keamanan dan ketertiban. Anggota hansip di seluruh desa di Kecamatan Tapen berjumlah 81 orang.

Dalam hal anggaran secara adiminstrasi pemerintahan di seluruh kecamatan dan desa di Kabupaten Bondowoso mempunyai peran sebagai pengguna anggaran. Setiap tahunnya, kecamatan dan desa memperoleh anggaran untuk operasional dan pelayanan kepada masyarakat.

Pada tahun 2013, realisasi pajak bumi dan bangunan di seluruh desa di wilayah Kecamatan Tapen mencapai Rp 417.457.863. Realisasi tersebut sesuai dengan dari target yang dicanangkan atau sudah 100 persen dari target. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk membayar pajak di Kecamatan Tapen sudah sangat tinggi, seperti yang diharapkan walaupun ada beberapa desa yang pembayaran pajaknya dibiayai oleh Kepala desa terpilih sebagai bukti pada saat kampanye pencalonannya terdahulu.

(10)

Berdasarkanhhasil proyek si penduduk Kecamatan Tapen, penduduk Kecamatan Tapen yang tersebar di 9 wilayah desa, pada tahun 2014, tercatat sebanyak 33.358 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.021 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 17.337 jiwa. Jika dilihat menurut desa tercatat Desa Jurang Sapi memiliki jumlah penduduk tertinggi dibanding desa lain yaitu sebanyak 5.410 jiwa, dengan penduduk laki-laki sebanyak 2.639 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.771 jiwa.

Sexrratioaadalah perbandi ngan penduduk laki-laki dan pen-duduk perempuan. Jika nilai Sex Ratio diatas 100 berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan, jika nilai rasio dibawah 100 berarti jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki. Namun secara umum Sex Ratio di kecamatan Tapen sebesar 94,93.

Sedangkankkepadatan pe nduduk menunjukkan persebaran penduduk di suatu daerah tertentu. Kepadatan penduduk merupakan jumlah penduduk dibagi luas wilayah. Pada tahun 2014 kepadatan penduduk Kecamatan Tapen adalah 33.358 jiwa per km2, dengan desa terpadat adalah Desa Jurangsapi dengan 1.465 jiwa per km2, sedangkan desa yangssedikitkkepadatan penduduk nya adalah desa Mangli Wetan dengan jumlah 301 jiwa.

Jumlah Penduduk Menurut

Jenis Kelamin, Kepadatan, Sex Ratio

per Desa Hasil Proyeksi Tahun 2014

Desa

Jenis Kelamin Kepada

-tan (jw/km2) Sex Ratio Laki-laki Pere mpu an Juml lah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Wonokusumo 2.098 2.253 4.351 515 93,11 2 Mangli Wetan 1.185 1.335 2.520 301 88,74 3 Gg. Anyar 2.005 2.150 4.155 653 93,25 4 Jurangsapi 2.639 2.771 5.410 1.450 95,25 5 Cindogo 1.620 1.741 3.361 974 93,05 6 Kalitapen 1.854 1.956 3.810 890 94,80 7 Merawan 1.108 1.221 2.328 606 90,73 8 Taal 1.437 1.616 3.053 470 88,94 9 Tapen 2.075 2.294 4.370 1.211 90,45 Jumlah 16.021 17.337 33.358 686 192,41 Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Bondowoso.

(11)

Dilihat dari

strukturnya,

Komposisi penduduk kecamatan

Tapen didominasi oleh penduduk

usia tua, penduduk usia muda/

dewasa dan penduduk usia anak.

Dilihat pada piramida Penduduk

bahwa penduduk kecamatanTapen

banyak terdapat pada kelompok

umur 5 - 9 , 1 0 – 1 4 , 25 – 29, 35 -

39, 40-44 tahun.

Hal menarik yang dapat

diamati pada piramida penduduk

usia 65+ adalah penduduk Laki-laki

jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan penduduk perempuan,

artinya bahwa tingkat harapan

hidup laki-laki lebih tinggi dari

pada perempuan.

Dari hasil registrasi

penduduk akhir tahun 2014,

jumlah penduduk Kecamatan

Tapen mencapai 33358 jiwa yang

terdiri dari 16021 jiwa laki – laki

dan 17337 jiwa perempuan.

Rasio jenis kelamin adalah

perbandingan penduduk laki–laki

dan penduduk perempuan. Jika

nilai rasio di atas 100 berarti jumlah

penduduk perempuan lebih banyak

dari penduduk laki–laki.

Jumlah Penduduk menurut Kelompok

Umur, Jenis Kelamin dan Sex Ratio,

Hasil Registrasi Tahun 2014

Kelompok Umur Jenis Kelamin Sex Ratio Laki-laki Perem puan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) 1 0 - 4 1.111 998 2.109 111,32 2 5 - 9 1.215 1.214 2.429 100,08 3 10 - 14 1.218 1.134 2.352 107,41 4 15 - 19 1.073 1.061 2.134 101,13 5 20 - 24 1.033 1.103 2.136 93,65 6 25 - 29 1.045 1.166 2.211 89,62 7 30 - 34 1.130 1.243 2.373 90,91 8 35 - 39 1.257 1.325 2.582 94,87 9 40 - 44 1.222 1.305 2.527 93,64 10 45 - 49 1.314 1.350 2.664 97,33 11 50 - 54 1.227 1.294 2.521 94,82 12 55 - 59 979 1.018 1.997 96,17 13 60 - 64 839 963 1.802 87,12 14 65 + 1.358 2.163 3.521 62,78 Jumlah 16.021 17.337 33.358 92,41 Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Bondowoso.

0

500

1000

1500

2000

2500

0 – 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65+ Peremp uan

(12)

Pencapaian di bidang pendidikan ini terkait erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. di kecamatan Tapen pada tahun 2014, fasilitas gedung sekolah SD diknas sebanyak 25 dan non diknas sebanyak 4 gedung sekolah, SMP diknas sebanyak 2 sekolah dan non diknas sebanyak 5 sekolah, SMU diknas di kecamatan Tapen 1 gedung sekolah, untuk non diknas sebanyak 1 gedung sekolah .

Pada tabel disamping di perlihatkan jumlah siswa siswi yang terdaftar di SDN adalah 2.474,, tenaga pengajar sebanyak 359 guru. Untuk SMP jumlah siswa – siswinya 1.260, gurunya 77, SMU 447 siswa-siswi dengan guru 36 0rang, tidak kalah di kalangan swasta sangat berpartisipasi untuk memajukan dunia pendidikan dengan jumlah tenaga dan fasilitas sebagai berikut : siswa – siswi SD non diknas sebanyak 197, guru 47 orang. Tingkat SMP non diknas 243, guru 28 orang, sedangkan tingkat SMU diknas 60 guru sedangkan siswanya 20 anak didik. di Tambah 1 sekolah menengah kejurua yaitu 402 siswa , guru yang mengajar sebanyak 25 orang.

JUMLAH SEKOLAH,MURID DAN GURU

KEC. TAPEN TAHUN 2014

(13)

Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapen

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia. Oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kesehatan sangatlah penting.. Dari tahun ke tahun jumlah fasilitas kesehatan menunjukkan trend yang terus meningkat. Di bidang kesehatan, Kecamatan Tapen didukung oleh fasilitas dan tenaga kesehatan yang cukup memadai yaitu 1 Puskesmas, 2 Puskesmas pembantu (Pustu) dan 9 Poskesdes / Polindes yang tersebar di setiap desa.

Selain fasilitas fisik kesehatan, hal lain yang juga sangat penting adalah ketersediaan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang tercatat di Kecamatan Tapen adalah dokter, mantri kesehatan / perawat, dan bidan termasuk dukun bayi yang sudah terdaftar di Dinas Kesehatan. Total tenaga kesehatan yang tercatat pada tahun 2013 berjumlah 47 orang.

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit. Terlihat digrafik bahwa imunisasi jenis PoIio di kecamatan tapen memiliki jumlah tertinggi dibanding jenis imunisasi yang lain. Jumlah bayi yang di berikan mencapai 511 bayi. Sedangkan imunisasi Hepatitis hanya 453 bayi, terkecil diantara imunisasi yang ada.

Jumlah Fasilitas dan Tenaga

Kesehatan Tahun 2014

No Uraian Jumlah 1 Puskesmas 1 2 Puskesmas Pembantu 2 3 Poskesdes 7 4 Dokter praktek 3 5 Mantri Kesehatan 14 6 Bidan 11 7 Praktek Bidan 10

Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapen

Jumlah Bayi yang Diimunisasi

menurut Jenis Imunisasi dan

(14)

Kecamatan Tapen merupakan daerah agraris sehingga sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian di masyarakat. Dengan demikian, apabila potensi sektor pertanian mendapat perhatian serius, maka tujuan pembangunan dalam era otonomi akan cepat tercapai, yaitu kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.

Dari seluruh luas wilayah yang ada di Kecamatan Tapen 90,92 persen digunakan untuk pertanian yaitu persawahan, tanah kering, perkebunan, dan kehutanan. Bila dirinci menurut penggunaannya, lahan terluas digunakan untuk kehutanan yaitu sebesar 32,77 persen. Kemudian urutan terluas berikutnya adalah lahan yang digunakan untuk persawahan sebesar 20,75 persen dan digunakan tegalan / tanah kering 32,66 persen sedangkan digunakan untuk bangunan dan halaman 9,68 persen dan sisanya untuk perkebunan.

Potensi tanaman pangan yang dapat mendorong perkembangan perekonomian kecamatan Tapen adalah komoditas padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang hijau, kacang tanah, kedelai, sayuran dan buah-buahan. Pada tahun 2013 baik produktivitas maupun produksinya ada beberapa komoditi yang meningkat dan ada pula yang menurun.

LUAS PANEN DAN PRODUKSI

TANAMAN PANGAN

MENURUT JENISNYA TAHUN 2014

(15)

Komoditas Industri Unggulan

menurut Desa Tahun 2014

Desa

Komoditi Industri Unggulan

Ge

nte

ng

Ba

tu

Ba

ta

Kuni

ngan

Lido-Lido

(1)

(3)

(4)

(5)

(6)

1 Wonokusumo

-

4

-

-

2 Mangli Wetan

-

2

-

-

3 Gg. Anyar

-

8

-

-

4 Jurangsapi

-

26

10

-

5 Cindogo

-

2

7

-

6 Kalitapen

-

5

-

3

7 Merawan

-

-

-

-

8 Taal

-

2

-

-

9 Tapen

1

-

-

-

Jumlah

1

49

17

3

Sumber : Kantor Kecamatan Tapen

KecamatanTTapen merupa kan salah satu pengrajin industri kuningan terbesar di kabupaten bondowoso. Terutama di desa Jurang sapi dan desa Cindogo. Dan beberapa industri kecil menengah lainnya selain industri kuningan tersebut. Sekitar antara tahun 2000 s/d 2005 industri kuningan di kecamatan tapen maju sangat pesat bahkan sampai menembus pasar internasional. Hal ini terbukti dari export hasil industri kuningan per bulan bisa mencapai angka ribuan. Pada akhir tahun 2006 industri kuningan di tapen mengalami masa-masa sulit baik dari segi permodalan maupun pemasaran, hal ini dikarenakan banyaknya pekerja industri kuningan yg keluar dari bondowoso untuk bekerja di industri kuningan di kota malang.

Hal tersebut membuat industri kuningan di kecamatan tapen mengalami kemunduran dan bahkan banyak dari pengrajin tersebut menutup industri mereka. Sangat disayangkankan industri yg mampu menembus pangsa pasar dunia tersebut tidak lagi sekuat dulu. Di tahun 2015 ini industri kuningan di kecamatan tapen sudah banyak yg tutup atau tidak beroperasi lagi dan hanya bisa dihitung dalam angka satuan saja. Selain industri kuningan banyak juga terdapat industri-industri kecil menengah seperti kebanyakan ditemui di kecamatan lainnya. Misalnya industri genteng, batu bata, makanan dan minuman.

(16)

BOSAMBA merupakan singkatan dari BOndowoso SAmpean BAru, yaitu jalur aliran sungai yang membelah kota Bondowoso dan bermuara di Daerah Situbondo kota tetangga yang dekat dengan pantai. Diantara jalur aliran sungai itu terdapat Bendungan/Waduk irigasi Sampean Baru di daerah Kec. Tapen yang masih masuk wilayah Kab. Bondowoso. Pada jalur sungai tersebut saat ini sudah dijadikan tempat wisata Rafting atau arung jeram yang memiliki kelebihan akan pemandangan tebing sungai yang sangat memukau diselingi dengan adanya air terjun dan Gua kelelawar yang masih Alami.

Potensi daerah Bondowoso untuk kita “Jual” dan kemas dalam bentuk Paket Wisata, salah satu tempat yang layak untuk dijadikan lokasi wisata yaitu memanfaatkan aliran dari sungai Sampean Baru yang membelah kota Bondowoso untuk dimanfaatkan menjadi sarana Wisata Air berupa rafting Adventure atau arung jeram. Kalau kita lihat debit air sungai ini berhulu dari Pegunungan di sekitar wilayah Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso dan bergabung dengan beberapa anak sungai lainnya dan bermuara di wilayah kab Situbondo. Tipe Sungai ini bisa kita kategorikan tenang pada musim kemarau tapi sangat deras bila musim Hujan dan cenderung berpotensi menjadi banjir, Hal ini dikarenakan Sungai ini menjadi induk atau pertemuan dari beberapa anak sungai yang ada di wilayah kab. Bondowoso. Kita Tunggu Gebrakan Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan Kelebihan atau potensi daerah yang dimiliki.

Jumlah Kunjungan Wisata Kecamatan Tapen Tahun 2014

Nama Objek Wisata Ketin ggian (M) Kunjungan Wisatawan Jumlah Asing Lokal (1) (2) (3) (4) (5) 1 Arung Jeram Bosamba - - 624 624 2 Bendungan Sampean Baru 165 - 725 725 3 Megalitikum Mangli Wetan 170 2 17 19 4 Megalitikum Merawan 169 1 8 9 5 Megalitikum Ta’al 164 1 12 13

Sumber : Kantor Pariwisata kab. Bondowoso.

(17)
(18)

Tabel : 001

Luas Wilayah Desa menurut Klasifikasi Tanah Tahun 2015

Desa

Luas (Ha)

Jumlah Sawah Tegalan Tambak/

kolam Per kebunan Bangunan & halaman Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Wonokusumo 231 527 - 12 50 25 845 2 Mangli Wetan 135 559 24 5 65 42 830 3 Gunung Anyar 148 370 6 8 62 42 636 4 Jurangsapi 289 8 5 4 59 8 373 5 Cindogo 266 11 7 6 34 8 332 6 Kalitapen 250 45 16 42 48 17 418 7 Merawan 288 21 5 7 58 4 383 8 Taal 141 110 - 129 53 189 622 9 Tapen 324 10 - - 58 11 403 Jumlah 2.072 1.661 63 213 487 346 4.860

(19)

Tabel : 002

Curah Hujan dan Hari Hujan menurut BulanTahun 2015

Bulan

Stasiun Jeru Stasiun Taal

Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) (1) (3) (4) (5) (6) 1 Januari 384 22 342 19 2 Pebruari 288 16 288 16 3 Maret 164 8 150 7 4 April 171 8 182 8 5 Mei 123 5 132 5 6 Juni - - - - 7 Juli 15 1 17 1 8 Agustus - - - - 9 September - - - - 10 Oktober - - - - 11 November 148 8 154 8 12 Desember 187 12 169 12 Jumlah 1.480 104 3.101 76

Rata-Rata 123 7 120 6

(20)

Tabel : 003

Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Sektor per Desa Tahun 2013 (Rp. )

Desa Pedesaan Perko

taan Kehu tanan Perke bunan Pertam bangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Wonokusumo 68.069.644 - - - - 2 Mangli wetan 34.917.979 - - - - 3 Gunung Anyar 53.178.779 - - - - 4 Jurangsapi 67.043.033 - - - - 5 Cindogo 48.747.211 - - - - 6 Kalitapen 50.381.126 - - - - 7 Merawan 26.059.978 - - - - 8 Taal 32.924.799 - - - - 9 Tapen 36.135.314 - - - - Jumlah 417.457.863 - - - -

(21)

Tabel : 004

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Ratio per Desa Hasil Proyeksi Tahun 2014

Desa

Jenis Kelamin

Sex Ratio

Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Wonokusumo 2.098 2.253 4.351 93,11 2 Mangli Wetan 1.185 1.335 2.520 88,74 3 Gunung Anyar 2.005 2.150 4.155 93,25 4 Jurangsapi 2.639 2.771 5.410 95,25 5 Cindogo 1.620 1.741 3.361 93,05 6 Kalitapen 1.854 1.956 3.810 94,80 7 Merawan 1.108 1.221 2.328 90,73 8 Taal 1.437 1.616 3.053 88,94 9 Tapen 2.075 2.294 4.370 90,45 Jumlah 16.021 17.337 33.358 92,41

(22)

Tabel : 005

Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Sex Ratio, Hasil Registrasi Tahun 2014

Kelompok Umur Jenis Kelamin Sex Ratio

Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) 1 0 - 4 1.111 998 2.109 111,32 2 5 - 9 1.215 1.214 2.429 100,08 3 10 - 14 1.218 1.134 2.352 107,41 4 15 - 19 1.073 1.061 2.134 101,13 5 20 - 24 1.033 1.103 2.136 93,65 6 25 - 29 1.045 1.166 2.211 89,62 7 30 - 34 1.130 1.243 2.373 90,91 8 35 - 39 1.257 1.325 2.582 94,87 9 40 - 44 1.222 1.305 2.527 93,64 10 45 - 49 1.314 1.350 2.664 97,33 11 50 - 54 1.227 1.294 2.521 94,82 12 55 - 59 979 1.018 1.997 96,17 13 60 - 64 839 963 1.802 87,12 14 65 + 1.358 2.163 3.521 62,78 Jumlah 16.021 17.337 33.358 92,41

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Bondowoso. .

(23)

Tabel : 006

.Jumlah Gedung Sekolah menurut Pengelola

per Desa Tahun 2015

Desa Negeri Swasta Jumlah

(1) (2) (3) (4) 1 Wonokusumo 4 1 5 2 Mangli Wetan 2 - 2 3 Gunung Anyar 2 2 4 4 Jurangsapi 4 - 4 5 Cindogo 5 2 7 6 Kalitapen 3 1 4 7 Merawan 2 1 3 8 Taal 3 1 4 9 Tapen 4 1 5 Jumlah 29 9 38

(24)

Tabel : 007

Jumlah Pengunjung Sarana Kesehatan menurut Desa Tahun 2013

Desa Puskesmas Rumah

Bersalin Polindes Puskesmas Pembantu Posyandu (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Wonokusumo - - - 1.041 43 2 Mangli Wetan - - - 1.134 21 3 Gunung Anyar - - 952 - 33 4 Jurangsapi - - 876 - 42 5 Cindogo - - 988 - 26 6 Kalitapen - - 943 - 37 7 Merawan - - 582 - 22 8 Taal - - 821 - 29 9 Tapen 8.667 - - - 49 Jumlah 8.667 - 5.162 2.175 302

(25)

Tabel : 008

Luas Tanam, Panen dan Produksi Tanaman Padi menurut Desa Tahun 2015

Desa Luas Tanam

(Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) 1 Wonokusumo 359 359 2.248 2 Mangli Wetan 293 293 1.841 3 Gunung Anyar 257 257 1.606 4 Jurangsapi 400 400 2.520 5 Cindogo 601 601 3.962 6 Kalitapen 566 566 3.724 7 Merawan 419 419 2.745 8 Taal 738 738 4.718 9 Tapen 267 267 1.730 Jumlah 3.900 3 900 25.084

(26)

Tabel : 009

Jumlah Kerajinan/Industri menurut Jenisnya dan Jumlah Tenaga KerjaTahun 2015

Jenis Kerajinan/Industri Desa Wonoku sumo Mangli Wetan Gunung Anyar Jurang Sapi Cindogo (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Selep/Penggilingan - Jagung 3 6 3 3 3 - Gabah 16 8 4 5 3 - Tepung 4 6 7 5 5

2 Alat -alat Rumah Tangga dan Mainan 1

- Meubelair - - 1 2 1 - Sapu Ijuk - - 1 12 2 - Anyaman Bambu 2 - 1 - - - Pande Besi 1 - - 2 - 3 Makanan / Minuman 1 - tempe - - 2 1 5 - Tape - 3 - 2 - - Kue-kue 4 5 2 12 - - Krupuk 2 1 - 3 3 4 Alat/Barang Bangunan - Batu Bata 4 2 8 26 2 - Batu Galian 2 - - 1 -

- Anyaman Bambu 3 1 - 2 3

(27)

Lanjutan Tabel : 009

Jumlah Kerajinan/Industri menurut Jenisnya dan Jumlah Tenaga KerjaTahun 2015

Jenis Kerajinan/Industri

Desa

Kalitapen Mrawan Taal Tapen Jumlah

(1) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Selep/Penggilingan

- Jagung 9 1 6 2 36

- Gabah 3 2 6 8 77

- Tepung 8 1 6 3 45

2 Alat -alat Rumah Tangga dan Mainan

- Meubelair 2 1 2 - 9 - Sapu Ijuk - 5 5 - 25 - Anyaman Bambu - - - - 3 - Pande Besi - - 1 - 4 3 Makanan / Minuman - tempe 1 - - 1 10 - Tape - - 4 - 9 - Kue-kue 7 - 2 - 32 - Krupuk / Kripik 13 - 6 3 31 4 Alat/Barang Bangunan - Batu Bata 5 - 2 - 49 - Batu Galian 3 - 3 - 9

- Anyaman Bambu 6 1 6 - 22

(28)

Gambar

GRAFIK CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN  MENURUT BULAN TAHUN 2014

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel skor aktivitas siswa di atas terdapat enam indikator pada fase TANDUR dan perolehan skor dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan I indikator yang

Yang dilakukan guru .Pada siklus II aktivitas guru juga mengalami peningkatan .pada pertemuan pertama siklus IIaktivitas guru meningat menjadi 83,3% dengan kategori

Penerapan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan proses pembelajaran, dapat dilihat data berikut: aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama

Kepercayaan merek ( brand trust ) mempunyai pengaruh terhadap loyalitas nasabah pada PT Bank Syariah Mandiri KCP Gowa, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien

o Dari hasil ekplorasi dengan pemakaian semua operator, ternyata sudah tidak ada node yang memiliki nilai heuristik yang lebih kecil dibanding dengan nilai heuristik DBCA,

Berdasarkan distribusi frekuensi seperti yang terangkum dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa kepuasan pasien rawat jalan pada dimensi Assurance yang terdapat di item keempat

Berdasarkan hasil wawancara kepada informan menunjukkan bahwa PDAM Tirtanadi Medan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 agar perusahaan dapat berjalan dengan baik

Faktor yang dapat mempengaruhi adanya laporan ketidaksesuaian produk masuk pada departemen produksi adalah manusia yaitu operator, mesin yaitu mesin pembakaran mesin pembakaran