• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISKURSUS PELESTARIAN SENI BUDAYA KERONCONG (Deskriptif Kualitatif Pada Komunitas Seni Keroncong Swastika di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta) - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DISKURSUS PELESTARIAN SENI BUDAYA KERONCONG (Deskriptif Kualitatif Pada Komunitas Seni Keroncong Swastika di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta) - UNS Institutional Repository"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i DISKURSUS PELESTARIAN SENI BUDAYA KERONCONG

(Deskriptif Kualitatif Pada Komunitas Seni Keroncong Swastika di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta)

Oleh :

Natan Henry

D0310047

SKRIPSI

Disusun guna memenuhi persyaratan mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Sosiologi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

“Perhatikan perbedaan antara apa yang terjadi bila seseorang berkata, “Saya telah gagal tiga kali”, dan apa yang terjadi bila ia berkata, “Saya orang yang gagal”.

(S. I. Hayakawa)

“Musisi harus menciptakan musik. Pelukis harus menggoreskan lukisannya. Penyair harus menulis sajaknya. Mereka harus melakukannya agar mencapai puncak kedamaian dalam diri mereka sendiri. Seseorang harus menjadi apa yang mereka bisa

jadi.”

(Abraham Maslow)

“Akulah yang nantinya akan mati ketika tiba saatnya untuk mati, jadi biarkanlah aku menjalani hidup seperti yang aku mau.”

(Jimi Hendrix)

“Lebih baik di benci karena jadi dirimu sendiri daripada di sukai untuk berpura pura jadi orang lain.”

(Kurt Cobain)

"Keberhasilan adalah suatu proses. Keberhasilanku, dinilai dari proses yang telah aku lalui. Bukan dari proses yang orang lain lalui."

(Natan Henry)

(5)

v Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Ibu Johanna Luturmas

Yang selalu mendoakan, menyemangati, dan memberikan kasih sayangnya kepada saya. Dan selalu ingin melihat putranya wisuda

Kakakku, Naomi Yulia

Yang sudah menambah rasa hangat dengan kebersamaannya. Serta turut berpartisipasi dalam memberikan arahan dan dorongan kepada adiknya.

Almarhum Ayah, Petrus D.H.

Terimakasih Kepada almarhum ayah yang selama masa hidupnya turut membantu membiayai proses perkuliahan. Serta membantu dan memberikan arahan dan

dorongan kepada putranya.

Sahabat – Sahabatku

Family in Solo, Ex – Wisma Regen (Pongsong), teman pertamaku di UNS Kharisma Narendra, Rio Bobby, Yansan, Landi, Bewok, Eiji robot, Andre, Subul, dan Prabu sebagai anggota dari kontrakan Mojosongo, Teman – teman Sosiologi 2010 seperti Yusuf Wibowo, Ronny Gilang, Purwito Zanuar, Hanif, pakde Indra, Lutfi. Dan kepada teman terdekat saya sekaligus teman sekelas saya, kepada RE Bhisma dan Tonny Yudya Manggala, dan juga kepada teman – teman yang tidak bisa disebutkan

satu persatu terimakasih atas bantuan dan dukungannya selama ini kepada saya. Tanpa kehadiran kalian, kegiatan perkuliahanku di solo ini pastilah berbeda.

(6)

KATA PENGANTAR

Setelah melalui masa pendidikan yang cukup panjang, telah sampailah penulis pada tahapan penyelesaian skripsi. Skripsi yang berjudul “DISKURUS PELESTARIAN SENI BUDAYA KERONCONG. (Deskriptif Kualitatif Pada Komunitas Seni Keroncong Swastika di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta).” Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Proses menyelesaikan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan perhatian banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terimakasih untuk semua pihak yang berperan dalam kehidupan perkuliahan penulis. Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada:

1. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Ahmad Zuber, S.Sos, D.E.A, selaku Ketua Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof. Dr. Mahendra Wijaya, M.S., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan karyawan yang telah membantu dan memfasilitasi proses pembelajaran di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Orang tua penulis, yang selalu mendukung, dan juga menyemangati putranya.

(7)

vii 7. Teman satu kosan hingga teman satu kontrakan yang selama berada di Solo (Familly in Solo). Yang mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.

8. RE Bhisma dan Tonny Yudya, anggota EA Sports FIFA Club yang telah menghabiskan waktunya bersama penulis selama ini dengan bermain FIFA setiap pekan, semoga persahabatan kita sejahtera kekal abadi makmur jaya.

9. Bapak Sapto Haryono, Bapak Danis Sugiyanto, Ibu Yanti Mboel, mbak Fauziah Anggita, mbak Fillaine Malik Finta, Bapak Heru Setiadi, dan juga kepada mas Bimo selaku anggota Komunitas seni keroncong Swastika, dan juga kepada responden yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10.Semua teman - teman seperjuangan Sosiologi angkatan 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Khususnya kepada Joko kelas A, Hanif, Madenatul, dan juga Laffran Franz kelas B. Agar segera menyusul menyelesaikan proses skripsi.

11.Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini. 12.Diri sendiri yang telah berjuang untuk menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap kritikan dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis mohon maaf atas semua kesalahan. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis.

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ... ..ii

HALAMAN PENGESAHAN ... ..iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR MATRIKS ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BABIPENDAHULUAN ... ...1

A. LATAR BELAKANG ... ...1

B. RUMUSAN MASALAH ... 6

C. TUJUAN PENELITIAN... 6

D. MANFAAT PENELITIAN ... 6

BABIITINJAUANPUSTAKA ... 8

A. BATASAN KONSEP ... 8

1. Komunitas ... 8

2. Kebudayaan ... 10

3. Tindakan Komunikasi ... 11

(9)

ix

5. Musik Keroncong ... 13

B. PENELITIAN TERDAHULU ... 16

C. LANDASAN TEORI ... 19

1. Tindakan Komunikasi ... 19

1.1. Ruang Publik ... 19

1.2. Tindakan Komunikasi ... 20

1.3. Diskursus ... 21

1.4. Konsensus ... 23

1.5. Praksis ... 23

2. Perubahan Sosial ... 24

3. Modal Kultural ... 26

D. KERANGKA BERPIKIR ... 27

BABIIIMETODEPENELITIAN ... 29

A. BENTUK DAN STRATEGI PENELITIAN ... 29

B. LOKASI PENELITIAN ... 30

C. SUMBER DATA ... 30

1. Data Primer ... 30

2. Data Sekunder ... 31

D. SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ... 31

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ... 32

1. Observasi Langsung ... 32

2. Wawancara Mendalam ... 32

2. Dokumentasi ... 32

F. ANALISIS DATA ... 32

(10)

BABIVHASILDANPEMBAHASAN ... 37

A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 37

1.1. Kota Surakarta ... 37

1.2. Kecamatan Banjarsari ... 42

1.3. Kelurahan Mangkubumen ... 43

2. Seni Budaya Keroncong Di Kota Surakarta ... 44

2.1. Sejarah Keroncong Di Kota Surakarta ... 43

2.2. Ikon Keroncong Kota Surakarta... 47

2.2.1. Bapak Gesang... 47

2.2.2. Ibu Waljinah ... 49

3. Profil Informan ... 51

3.1. Informan Kunci ... 54

3.2. Informan Pendukung ... 54

4. Karakteristik Sosial Budaya Komunitas Seni Keroncong Swastika .... 55

4.1. Sejarah Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 55

4.2. Keanggotaan Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 58

4.2.1. Anggota Senior ... 58

4.2.2. Anggota Junior ... 60

4.3. Kegiatan Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 62

4.3.1. Kegiatan Rutin Anggota Senior Komunitas ... 63

4.3.2. Kegiatan Rutin Anggota Junior Komunitas ... 66

4.2.3. Kegiatan Tidak Rutin Anggota Senior Komunitas ... 68

4.2.4. Kegiatan Tidak Rutin Anggota Junior Komunitas ... 70

4.4. Partisipasi Dan Prestasi Komunitas Swastika ... 71

4.5. Karya Dari Komunitas Swastika ... 72

5. Modal Budaya Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 76

5.1. Modal Budaya Anggota Senior Komunitas Swastika ... 78

(11)

xi

6. Diskursus Pelestarian Seni Keroncong Komunitas Swastika ... 88

6.1. Diskursus ... 88

6.1.1. Klaim Ketepatan ... 89

6.1.2. Klaim Kebenaran... 91

6.1.3. Klaim Kejujuran ... 94

6.1.4. Komprehensif ... 94

6.2. Konsensus ... 99

6.2.1. Faktor Pendukung Terjadinya Konsensus ... 99

6.2.1.1. Banyak Seniman Legendaris Di Surakarta ... 100

6.2.1.2. Kreativitas Dan Inovasi Seniman Surakarta ... 102

6.2.1.3. Peran HAMKRI ... 106

6.2.1.4. Banyaknya Pagelaran ... 107

6.2.1.5. SKF (Solo Keroncong Festival) ... 110

6.2.1.6. Studio Lokananta ... 112

6.2.2. Konsensus... 115

6.3. Praksis ... 116

6.3.1. Melestarikan Keroncong ... 116

6.3.1.1. Mengaransemen Lagu ... 117

6.3.1.2. Anggota Senior Mengajar Di Tempat Lain ... 121

6.3.1.3. Menciptakan Sebuah Karya ... 122

6.3.1.4. Mengikuti Berbagai Pagelaran Seni ... 123

6.3.2. Meningkatkan Kualitas Dalam Bermusik ... 125

6.4. Perubahan Sosial ... 127

6.4.1. Anggota Junior Yang Telah Menjadi Anggota Senior .... 129

6.4.2. Anggota Junior Yang Sudah Berani Mengaransemen .... 130

B. PEMBAHASAN ... 133

BABVPENUTUP ... 139

A. KESIMPULAN ... 138

(12)

1. Implikasi Empiris ... 140

2. Implikasi Teoritis ... 140

3. Implikasi Metodologis... 140

B. Saran ... 141

1. Kepada Pemerintah Kota Surakarta ... 141

2. Kepada Komunitas Keroncong ... 141

3. Kepada Pembaca ... 141

DAFTARPUSTAKA ... 142

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Kerangka Berpikir ... 28

Gambar II. Skema Model Analsisi ... 34

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil Informan ... 54

Tabel II. Kegiatan Rutin Anggota Senior ... 63

Tabel III. Kegiatan Rutin Anggota Junior ... 66

Tabel IV. Kegiatan Tidak Rutin Anggota Senior ... 68

(15)

xv DAFTAR MATRIKS

Matriks I. Karakteristik Sosial Budaya Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 73

Matriks II. Modal Budaya Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 86

Matriks III. Klaim Diskursus Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 97

Matriks IV. Faktor Pendukung Konsensus Komunitas Seni Keroncong Swastika .. 114

Matriks V. Praksis Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 126

Matriks VI. Perubahan Sosial Komunitas Seni Keroncong Swastika ... 131

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Surat Izin Penelitian ...

LAMPIRAN 2. Surat Penelitian dari komunitas Keroncong Swastika ...

LAMPIRAN 3. Foto Informan ...

LAMPIRAN 4. Brosur Kegiatan ...

LAMPIRAN 5. Legenda Keroncong ...

LAMPIRAN 6. Foto Kegiatan Komunitas ...

LAMPIRAN 7. Foto Wilayah Penelitian ...

LAMPIRAN 8. Foto HAMKRI Surakarta ...

(17)

xvii ABSTRAK

DISKURSUS PELESTARIAN SENI BUDAYA KERONCONG

(Deskriptif Kualitatif Pada Komunitas Seni Keroncong Swastika di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta)

Oleh:

NATAN HENRY

D0310047

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik sosial budaya seni keroncong komunitas Swastika, mengetahui modal budaya yang dimiliki oleh komunitas seni keroncong Swastika, mengetahui diskursus pelestarian yang dilakukan oleh komunitas seni keroncong Swastika. Peneliti menggunakan teori tindakan komunikasi, konsep modal budaya dan juga teori perubahan sosial. Dalam teori tindakan komunikasi, Habermas menjelaskan bahwa tindakan komunikasi akan terjadi apabila terdapat dua orang atau lebih. Disini diwakili oleh komunikator dan komunikan. Tindakan komunikasi Habermas ini digabungkan dengan teori Bourdieu, dimana dalam tindakan komunikasi yang diinteraksikan adalah sebuah modal kultural. Yang nantinya akan menciptakan sebuah perubahan sosial. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis menggunakan analisis data model interaktif dan untuk menguji validitas datanya digunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskursus pelestarian seni budaya keroncong yang dilakukan oleh komunitas Swastika disini dinilai berhasil. Hal ini diindikasikan oleh ternjadinya perubahan sosial yang terjadi pada anggota junior komunitas seni keroncong Swastika.

(18)

ABSTRACT

DISCURSUS OF PRESERVATION OF KERONCONG AS CULTURAL ART

(Descriptive Qualitative Study at Art Community Keroncong Swastika in Banjarsari District Surakarta City)

by:

NATAN HENRY

D0310047

The purpose of this research is to ascertain culture and social characterictics of keroncong art of Swastika community, to find out the cultural capital that Swastika community has, to knowing the preservation discursus that has been done by Swastika community. The researcher uses the theory of communication act, cultural capital concept, and social change theory. In the theory of communication act, habermas explained that communication act will happen if there are two persons or more. Here represented by communicator and communican. Comunication act by Habermas will be joined with the theory by Bourdieu in which the communication act that has been interacted is a cultural capital that eventually will forms a social change. The methoed used in this research is qualitative with descriptive qualitaive approach. Data collecting technique has been done by using in-depth interview and observation. Whereas sample collecting technique has been done by using purpossive sampling. Analysis technique is using interactive model data analysis and to verify data validity is using source triangulation. The result shows that preservation discursus of keroncong as cultural art that has been done by Swastika community is successful. This matter indicated by social change that happened in junior members of Swastika community.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi :Penerapan Cooperative Learning “Model Examples Non Examples” Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pelaksanaan Operasi Penanganan

Status gizi yang tidak baik memiliki hubungan kejadian campak, dan status gizi bukan merupakan faktor risiko terjadinya kejadian campak pada bayi dan balita., Ibu yang

Secara umum, masalah utama yang dihadapi oleh ruang gagas seniman Bandung pasca boom seni rupa 2000an adalah kekurangan sumber dana dan tenaga kerja.. Hingga saat ini ketiga

Anambas dalam membiayai pembangunan di bidang cipta karya 5 tahun kedepan, hal tersebut tergambar dari angka net public saving dimana selisih antara penerimaan

601 MUHAMMAD ILHAM AKBAR SDI AL AZHAR 9 KEMANG PRATAMA 4MP C 602 MUHAMMAD ZIDAN AYMAN ANGGORO SDI AL AZHAR 9 KEMANG PRATAMA 4MP C 603 MUHAMAD HAMIZ GHANI AYUSHA SDI AL AZHAR 15

Penelitian nu telah mendapat persetujuan dari komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten OKU dengan

Hasil angket tersebut didukung oleh penelitian (Rahmayanti, 2013) yang berjudul “pelaksanaan perawatan metode kangurupada ibu yang memiliki BBLR di RS Budi

Mata kuliah ini berusaha memberikan gambaran tentang hal-hal yang mencakup pengertian, latar belakang atau sejarah terbentuknya Psikologi Kognitif, teori-teori dalam