STUDI BENTUK KARYA SENI PATUNG PRIMITIF
BERBAHAN BATU OLEH KOMUNITAS ATARAN
DI DESA SOSORGALUNG TUK- TUK
SIADONG KABUPATEN SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
IRWANSON TAMBA
209351010
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Irwanson Tamba, NIM. 209351010. STUDI BENTUK KARYA SENI PATUNG PRIMITIF BERBAHAN BATU OLEH KOMUNITAS
ATARAN DI DESA SOSORGALUNG TUK- TUK SIADONG
KABUPATEN SAMOSIR, Skripsi, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan
seni, Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, teknik dan bentuk dari karya seni patung primitif berbahan batu oleh komunitas Ataran di Desa Sosorgalung Tuk- tuk Siadong. Penelitianinimenggunakanpendekatandeskriptif kualitatif sebagai acuan. Subjek dari penelitian ini adalah patung primitif berbahan batu dan yang menjadi sampel 15 karya patung batu.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa Patung primitif berbahan batu merupakan Bentuk Karya Seni Patung pada Komunitas Ataranmengacupada bentuk Patung primitif orang batak dan hewan. Denganacuantersebutpengrajin patung menciptakan karya - karya yang lebih mendominasi ke patung duduk. Bahan yang digunakan adalah jenis batu Padas dan batu garam dan kegunaan kedua jenis bahan baku adalah untuk membuat patung primitif bentuk figure manusia dan bentuk figure hewan juga relief. Patung 1. Berdoa yang menyimbolkan seseorang dalam keadaan berdoa, Patung 2. Ibu dan anak yang menyimbolkan bentuk kasih sayang, patung 3. Nenek menyimbolkan orang tua, patung 4. Memyusui menyimbolkan nilai kasih sayang, patung 5. Hoda (kuda) yang menyimbolkan karakter pahlawan, patung 6. Patung duduk yang menyimbolkan seseorang dalam keadaan duduk, patung 7. Bersedih menyimbolkan seseorang dalam keadan berduka, patung 8. Penghulu yang menyimbolkan seseorang yang dihormati didesa, patung 9. Menyembah yang menyimbolkan seseorang lagi memohon, patung 10. Potret yang menyimbolkan wajah manusia, patung 11. Gajah yang menyimbolkan kekuatan, patung 12. Kodok yang menyimbolkan hujan, patung 13. Cicak yang menyimbolkan kemakmuran, patung 14. Losung yang menyimbolkan tempat menumbuk padi, patung 15. Raja batak yang menyimbolkan orang nomor 1 di bangso batak.
DAFTAR ISI
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. TujuanPenelitian ... 4
F. ManfaatPenelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teroritis ... 6
1. Pengertian Studi ... 6
2. Sejarah Munculnya Patung ... 8
3. Hakikat Patung ... 10
4. Pengertian Patung... 11
5. Jenis- Jenis Patung ... 11
6. Patung Primitif Sebagai Karya Seni dan Simbol ... 13
7. Unsur Seni Patung ... 16
8. Prinsip Pengorganisasian Patung... ... 19
9. Media Seni Patung ... 20
10.Gaya Dalam Seni Patung ... 21
11.Teknik Penciptaan Patung ... 25
ix
13.Fungsi Patung ... 30
14.Batu ... 31
15.Alat Pahat Batu ... 33
16.Komunitas ... 34
B. Kerangka Konseptual ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37
B. Lokasi Penelitian ... 38
C. Populasi Dan Sampel ... 39
D. Instrumen Data ... 39
E. Teknik Pengumpulan Data ... 40
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 44
B. Konsep desain Produk Kerajinan patung Batu... 46
C. Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Patung Batu ... 47
D. Alat Yang Digunakan Dalam Pembuatan Patung Batu... 47
E. Deskripsi Dan Pembahasan Karya ... 50
1. Patung Manusia ... 50
2. Patung Hewan ... 60
3. Patung Relief ... 61
F. Proses Pengerjaan Patung ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 73
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Patung Gaya Primitif ... 22
Gambar 2.2. Patung Gaya Klasik ... 23
Gambar 2.3. Patung Gaya Naturalis ... 23
Gambar 2.4. Patung Gaya Dekoratif ... 24
Gambar 2.5. Patung Realis ... 24
Gambar 2.6.patung abstrak ... 25
Gambar 2.7. Teknik Memahat Patung ... 26
Gambar 2.8. Teknik Modeling ... 27
Gambar 2.9. Teknik Ansambling ... 28
Gambar 2.10. Batuan Beku ... 31
Gambar 2.11.Batuan Endapan ... 32
Gambar 2.12. Batuan Malihan………...33
Gambar 2.13. Pahat Batu ... 34
Gambar 4.1. Pahat Batu yang Dipakai ... 49
Gambar 4.2. Berdoa ... 50
Gambar 4.3. Ibu dan Anak ... 51
Gambar 4.4. Nenek ... 52
Gambar 4.5. Menyusui ... 53
Gambar 4.6. Hoda ... 54
Gambar 4.7. Patung Duduk ... 55
Gambar 4.8. Bersedih ... 56
ix
Gambar 4.16. Raja Batak ... 63
Gambar 4.17.Memilih batu untuk di pahat ... 65
Gambar 4.18.Mulai mengerjakan patung secara global. ... 66
Gambar 4.19.Membuat skets patung. ... 66
Gambar 4.20. Membentuk patung ... 67
Gambar 4.21.Membuat pola patung ... 68
Gambar 4.22.Mulai membuat detail patung ... 68
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seni tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia dengan kreativitas yang dimiliki manusia selalu berusaha mengembangkan seni baik kualitas maupun kuantitasnya termasuk pada perwujudan sebuah karya seni rupa sebagai ekspresi hidup. Wujud karya seni rupa dari ide- ide penciptaannya dapat dituangkan melaui karya dua dimensional seperti seni lukis, seni kaligrafi, sablon, fotografi, grafis komputer, dan tiga dimensional seperti karya patung, kriya kayu, relief, arsitektur, keramik, anyaman, dan lain sebagainya.
Kabupaten Samosir merupakan sebuah pulau yang keberadaannya di kelilingi Danau yang indah. Daerah ini merupakan daerah kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Seperti kita ketahui bahwa di daerah ini banyak masyarakatnya yang hidup dengan dunia kesenirupaan, sebagian besar dengan membuka usaha toko sendiri untuk menjual hasil kerajinan yang diciptakan. Diantara sejumlah perupa yang ada di daerah ini antara lain : kerajinan ulos Batak, kerajinan seni ukir kayu, dan kerajinan seni ukir patung batu. Sejak dahulu kala ukir batu sudah lama dikenal di daerah ini, membuat patung- patung primitif dan benda- benda pakai lainnya. Namun semakin lama semakin menghilang karena pematung/ senimannya sudah sangat berkurang ( langka ). Apakah karena seni patung batu ini sudah tidak diminati atau proses pengerjaannya terlalu sulit ?
2
Namun 5 ( lima ) tahun terakhir ini ada sebuah komunitas atau kelompok pengukir batu yang terdapat di daerah Sosorgalung Tuk-tuk Siadong. Kelompok tersebut bernama Ataran. Peneliti akan memberikan penjelasan tentang Ataran yang di maksud peneliti di dalam skripsi.
3
Seni Patung Primitif Berbahan Batu oleh komunitas Ataran di Desa Sosorgalung Tuk-tuk Siadong Kabupaten Samosir”. Penulis ingin mendeskripsikan tentang karya- karya seni patung primitif yang terkandung di dalamnya.
B. Identifikasi Masalah
Untuk memperjelas masalah yang ingin diteliti serta sebagai pedoman penulis dalam melakukan penelitian dengan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah penelitian ini:
1. Jenis karya patung primitif apa yang terdapat pada Komunitas Ataran di desa Sosorgalung.
2. Apakah seniman/pengukir yang membuat karya patung batu tersebut berlatar belakang akademis atau otodidak.
3. Bagaimana teknik yang digunakan dalam penciptaan patung primitif dengan baik.
4. Apakah susunan unsur-unsur yang terkandung dalam visualisasi bentuk patung tersebut telah memvisualisasikan bentuk yang ideal.
5. Bagaimanakah proses penciptaan karya patung batu di komunitas tersebut. 6. Bagaimana fungsi maupun kegunaan patung tersebut di Desa Sosorgalung
Tuk- tuk Siadong.
4
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan secara terarah, maka masalah dibatasi pada.
1. Jenis- jenis karya patung batu pada komunitas Ataran di desa Sosorgalung Tuk- tuk Siadong ?
2. Bagaimana bentuk – bentuk karya patung primitif yang ada pada komunitas Ataran tersebut ?
3. Bagaimana teknik pembuatan karya seni patung primitif pada komunitas tersebut ?
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah diatas, identifikasi dan perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan adalah : Bagaimana bentuk- bentuk karya seni patung primitif dan bagaimana jenis dan teknik – teknik pembuatannya yang ada pada komunitas Ataran di desa Sosorgalung Tuk-tuk Siadong.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis, teknik dan bentuk dari karya seni patung primitif berbahan batu oleh komunitas Ataran di Desa Sosorgalung Tuk- tuk Siadong.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
5
2. Bagi mahasiswa, penelitian ini berguna sebagai masukan bahwa kesenian itu saling berhubungan antara satu dan yang lainnya sehingga diharapkan mahasiswa memahami sedikit tentang seni Patung Batu.
3. Bagi masyarakat umum, penelitian ini berguna untuk mengenalkan kembali hasil karya patung batu, apalagi seni patung ini terdapat di daerah wisata, yaitu Tuk- tuk Siadong sehingga wisatawan lokal maupun wisatawan asing mengetahui bahwa di daerah tersebut ada kelompok seni patung batu.
4. Untuk melestarikan kembali budaya batak dari seni patung batu, serta mempromosikan atau memperkenalkan karya patung batu kepada masyarakat umum juga kepada wisatawan, serta melaui skripsi ini dapat memperkenalkan patung batu kepada mahasiswa seni rupa.
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Jenis Patung yang terdapat pada komunitas Ataran adalah patung batu 3 Dimensi .
2. Bentuk Karya Seni Patung Pada Komunitas Ataran mengacu pada bentuk Patung Primitif orang Batak dan hewan. Dengan acuan tersebut pengrajin patung tersebut menciptakan karya - karya yang lebih mendominasi ke patung duduk. Bahan yang digunakan adalah jenis batu Padas dan batu Garam dan kegunaan kedua jenis bahan baku adalah untuk membuat patung primitif bentuk figur manusia dan bentuk figur hewan juga relief. 3. Teknik yang digunakan meliputi :
Proses produksi karya patung pada komunitas ataran meliputi : 1) Persiapan
(1). Pemilihan bahan baku, (2). Pemotongan dan pembelahan bahan baku (3) membuat sketsa pada batu.
2) Pemahatan
Yaitu proses pembentukan dengan menggunakan alat pemahatan dan peralatan penunjang. Proses pemahatan ini meliputi :
2
3) Finishing
Yaitu menggunakan warna alam itu sendiri, maksudnya dengan warna alam ialah dengan membiarkan karya patung itu berada di luar ruangan sekaligus sebagai pemajangan langsung, karena sesuai dengan pendapat pengrajin, semakin patung tersebut berlumut maka harga satu karya patung batu akan lebih mahal karena terlihat antik dan berlumut. Patung tersebut berlumut karena kena hujan dan panas matahari.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mengajukan saran kepada Komunitas Ataran perusahaan, yaitu sebagai
berikut :
1. Konsep bentuk patung tidak terbatas pada acuan perilaku manusia dan hewan saja akan tetapi bisa diperluas lagi dengan mengacu pada bentuk flora ataupun abstrak.
2. Tidak terpancang pada dua jenis bahan baku saja, bisa menggunakan alternatif bahan lain atau perpaduan dengan bahan lain seperti batu candi, marmer, dan batu hijau yang bisa di dapatkan dari luar daerah atau kota.
3. Peralatan yang digunakan sebaiknya dilengkapi dengan peralatan mesin.
3
1
Daftar Pustaka
Adam, leonhard. 1949. Primitiv art. Penguin book, Harmondsworth Middlesex. Andrianto, Ambar.2010.” Profil Seni Patung Jalanan Di Yogyakarta .
Jurnal Sejarah dan Budaya Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta”.vol. V Juni.2010, Yogyakarta.
Anandita dan Warsidi, 2010. Prasasti dan Bangunan Bersejarah Indonesia. Bekasi. Adhi Aksara Abadi Indonesia.
Arikunto. S. 2006. Hasil Belajar Siswa. Bumi Aksara. Jakarta.
Arifin dalam Kartika., 2004. Gaya Dalam Seni Patung. Rekayasa Sains. Bandung. Darmawan. 1989. Prinsip-prinsip Seni Patung. Jakarta. Erlangga.
Davidson, basil. 1984. Kerajaan- kerajaan afrika. Tira pustaka, jakarta. Dharsono.2004. Seni Rupa Modern. Rekayasa Sains. Bandung.
Gregory.A. 2012. Seni Rupa Dasar. Rekayasa Sains. Bandung. Hartoko.D. 1984. Manusia dan Seni. Kanisius. Jogyakarta.
Harun. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.
Hermawan, Kertajaya.2008. komunitas. Bumi Aksara. Jakarta
I Ketut, Buda.1993. Peranan seni patung I Nyoman cokot dalam perkembangan seni patung diBali”. Vol XX. Majalah Ilmiah Universitas
Udayana.
Iskandar. 2009. Metodeologi penelitian kualitatif. Jakarta : Gaung Persada Press.
Kuntjojo. 2009. Metodeologi penelitian. Kediri : Universitas Nusantara PGRI.
2
Miles. 2005. Teknik Pengumpulan Data. Jakarta. Erlangga.
Manurung. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta. Erlangga.
Machfud. 2008. Kamus Istilah Penelitian, Istilah KTI Skripsi dan Tesis. Rekayasa Sains. Bandung.
Moleong, Lexy. J. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moh, Nasir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Muhni, Djuretna A.imam. 1994. Moral dan religi Menurut Emilie Duekhein & Henri Bergson.Kasinisius, Yogyakarta.
Muchtar, But.1992. Seni Patung Dalam kaitannyaDengan Kehidupan Manusia. Dalam Soedarso.SP (ed). Seni Patung Indonesia.BP ISI. Yogyakarta.
Myers, Bernard. 1961. Undesrtanding The Arts, Holt, Rinehart and winston, New York.
Pollit, Hungler.1999. Esesnsi Studi Kasus. Jakarta. Erlangga.
Sahman. 1993. Seni patung. Jakarta. Erlangga
Saragih, Daulat.2007.”Dimensi Simbolis Patung Primitif Batak kajian Menurut Estetika Susanne Knauth Langer”.Jurnal Seni Rupa 1.(1) 30-36 FBS _ UNIMED.
Soedarso SP. (ed). 1992.Seni Patung Indonesia. BP.ISI, Yogyakarta.
Soni Kartika, Dharsono. 2004. Seni Rupa Modern, Bandung. Rekayasa Sains.
Sudarson. 2011. Analisis Nilai Estesis Pada Tugu Marga Di Kecamatan Pagaran Tapanuli Utara. Universitas Negeri Medan
Sugiono. 2008. Metode Penelitian. Jakarta. Erlangga.
Susanto, Mikke. 2011. Seni Rupa dan Desain, Bandung. Rekayasa Sains.
3
Soenarno dalam kertajaya. 2008. Komunitas. Rekayasa Sains. Bandung.
Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. 1991. Kamus Oxford. Depertemen pendidikan dan kebudayaan Balai Pustaka.
The Liang Gie, 1996. Filsafat Seni. Pusat Belajar Ilmu Berguna ( PBIB ), Yogyakarta.
Widyosiswoyo.S. 2002. Sejarah Seni Rupa Indonesia II. Universitas Tri Sakti Jakarta.
Wahyu, Komang.2008.”Kerajinan Patung Cendera Mata "Pop Art" Di Desa Tegalalang”. Jurnal Seni Rupa Murni. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
http://www.blogster art's n religi
http://www. Stonshaper.com
http ://www.bstribalart.sumatra.com