• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI ARITMETIKA SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI ARITMETIKA SOSIAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

46 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN QUICK ON THE DRAW

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI ARITMETIKA SOSIAL Zumrotul Faizah

(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unisma)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw untuk meningkatkan pemahaman materi aritmetika sosial siswa kelas VII C SMP Wahid Hasyim tahun pelajaran 2012/2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam 2 siklus, pada setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII C SMP Wahid Hasyim Malang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 36 siswa. Adapun hasil analisis data pada siklus I dan siklus II yaitu: (1) hasil tes kemampuan memahami materi siswa mengalami peningkatan sebesar 20%, yakni 69,44 % pada pelaksanaan siklus I dan 83,33% pada pelaksanaan siklus II; (2) hasil observasi kesesuaian aktivitas guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw mengalami peningkatan sebesar 11,48% dari pelaksanaan siklus I 89,7% menjadi 100% pada pelaksanaan siklus II; (3) aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 42,61% dari pelaksanaan siklus I 68,06 % menjadi 97,06% pada pelaksanan siklus II. Dari seluruh hasil penelitian yang diperoleh telah menunjukkan bahwa hasil penelitian pada siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw dapat meningkatkan pemahaman materi aritmetika sosial siswa kelas VII C SMP Wahid Hasyim Malang tahun pelajaran 2012/2013.

Kata Kunci: Penerapan, Drill, Quick on The Draw, Pemahaman Materi

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui wawancara singkat peneliti dengan Ibu Siti Masruroh, S.Pd guru matematika kelas VII SMP Wahid Hasyim Malang, diperoleh informasi bahwa banyak kelas VII yang terdapat di SMP Wahid Hasyim sebanyak 3 kelas, yaitu kelas VIIA, VII B, dan VII C. Penetapan kelas VII C sebagai subyek penelitian ini didasari oleh beberapa hal antara lain: (1) Siswa di kelas tersebut dinilai kurang aktif dalam mengikuti pelajaran

khususnya pelajaran matematika. Ketika berhadapan dengan soal, kebanyakan siswa bingung maksud dan prosedur yang harus dipilih untuk menyelesaikan soal tersebut. (2) Siswa sering tidak memperhatikan penjelasan guru dan selalu mencari alasan untuk bisa keluar kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. (3) Siswa lemah dalam memahami materi matematika. (4) Nilai UTS dan nilai ulangan harian siswa kelas VII C tahun pelajaran 2012/2013 juga tergolong lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang

(2)

47 lain. Dimana hanya 2 dari 36 siswa yang

skornya memenuhi SKBM pada UTS semester ganjil. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, maka dikhawatirkan tingkat pemahaman siswa pada materi matematika semakin rendah.

Untuk mengatasi masalah di atas, peneliti mencoba untuk memberikan suatu cara agar proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas bisa lebih efektif Drill. Metode pembelajaran yang akan diterapkan yaitu metode Drill atau metode latihan dan Quick on The Draw. Metode Drill merupakan suatu metode atau cara mengajar yang membuat siswa melaksanakan kegiatan- kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2001:125). Kemudian Shalahuddin (dalam Muradi, 2006:4) menjelaskan bahwa Drill merupakan suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.

Metode drill atau metode latihan adalah suatu metode yang membuat siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2001:125). Sejalan dengan pengertian di atas, Djamarah dan Zain (2006:95) mengemukakan bahwa metode drill atau metode latihan adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.

Kemudian Quick on The Draw yang dikenalkan oleh Paul Ginnis (2008:163) ini merupakan sebuah aktivitas siswa dengan suasana permainan yang mengarah pada kerja kelompok dan kecepatan. Dengan suasana permainan dalam pembelajaran maka akan menarik dan menimbulkan efek rekreatif dalam belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam strategi

pembelajaran ini memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Dalam metode ini siswa dirancang untuk melakukan aktivitas berpikir, kemandirian, fun, saling ketergantungan, multi sensasi, artikulasi dan kecerdasan emosional. Elemen yang ada dalam aktivitas ini adalah kerja kelompok, membaca, bergerak, berbicara, menulis, mendengarkan, melihat dan kerja individu.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) karena penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki, meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkelanjutan dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi seorang guru di kelas. Jenis penelitian tindakan kelas yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) bentuk partisipan yaitu penelitian yang apabila peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan (Elibra, 2007:31).

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Wahid Hasyim Malang pada siswa kelas VII C semester I tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 36 siswa dan akan dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan Oktober 2013. Materi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah aritmetika sosial.

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan: (1) observasi, observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran siswa dan guru selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw, (2) tes, Dalam penelitian ini tes yang digunakan, yaitu: tes akhir siklus digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi aritmetika sosial siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw , (3) wawancara, wawancara dilakukan pada saat studi pendahuluan untuk mengetahui

(3)

kendala-48 kendala pada saat proses pembelajaran (4)

catatan lapangan, mencakup komentar dan saran pengamat terhadap peneliti sebagai pelaksana pembelajaran untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

Analisis data digunakan setelah pemberian tindakan. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari: (1) analisis data kualitatif, yang meliputi: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification), dan (2) analisis data kuantitatif, data kuantitatif yang akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu hasil tes akhir siklus. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis diskriptif dengan mencari presentase dan nilai rata-ratanya. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tabel di atas bisa dilihat, bahwa hasil observasi proses pembelajaran terhadap aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama yaitu 85,29% dengan taraf keberhasilan dapat dikategorikan sangat baik. Hasil observasi proses pembelajaran terhadap aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua yaitu 94,12%. Sehingga hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dari pertemuan I dan pertemuan II adalah 89,70%, dengan taraf keberhasilan sangat baik.

Pada tabel di atas bisa dilihat, bahwa hasil observasi proses pembelajaran terhadap aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama yaitu 58,34% dengan taraf keberhasilan tindakan baik. Hasil observasi proses pembelajaran terhadap aktivitas siswa pada siklus I pertemuan kedua yaitu 77,78% dengan taraf keberhasilan dapat dikategorikan baik. Sehingga hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I dari pertemuan I dan pertemuan II adalah 68,06%, dengan taraf keberhasilan baik.

Hasil Catatan Lapangan Pada Siklus I Dari hasil pedoman catatan lapangan yang dilakukan oleh pengamat I dan II menunjukkan bahwa keadaan kelas pada pembelajaran masih ada yang perlu dibenahi lagi walaupun sudah ada peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua.

Berdasarkan hasil tes akhir pada pelaksanaan siklus I menunjukkan ada 25 siswa yang tuntas belajar, dengan persentase 69,44% Hal ini sangat jauh dari yang ditargetkan peneliti yaitu ≥75% siswa mencapai skor tes ≥ 70 (skala 1-100). Dapat disimpulkan bahwa masih ada siswa yang belum tuntas dalam belajar, sehingga harus diadakan siklus II. Dari hasil observasi terhadap guru pada siklus II pertemuan pertama dan kedua adalah 100%, dengan taraf keberhasilan tindakan sangat baik. Maka dari hasil observasi terhadap guru pada pertemuan pertama dan kedua adalah 92,89%, dengan taraf keberhasilan tindakan sangat baik. Hasil Catatan Lapangan pada Siklus II

Dari hasil pedoman catatan lapangan yang dilakukan oleh pengamat I dan II menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran sudah tergolong sangat baik dan terdapat peningkatan pembelajaran dari siklus I. Dari hasil tes akhir pada pelaksanaan siklus II menunjukkan 30 dari 36 siswa tuntas belajar. Persentase siswa yang tuntas belajar adalah 83,33%. Hal ini lebih baik dari standar ketuntasan yang telah ditetapkan peneliti yaitu ≥75% siswa mencapai skor tes ≥ 70 (skala 1-100). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tes akhir siklus II sudah tuntas.

Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika diperoleh informasi bahwa kelas VII terdiri dari 3 kelas VIIA, VII B, VII C. Guru menyarankan peneliti untuk mengambil kelas VII C karena siswa kelas VII C merupakan siswa dengan kemampuan heterogen, hasil nilai ujian tengah semester rendah, disamping itu siswa bersifat pasif, dan kemampuan pemahaman materi matematika siswa juga rendah.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemahaman materi aritmetika soaial siswa sesuai indikator-indikator yang telah ditetapkan. Peningkatan tersebut antara lain yaitu peningkatan sebesar 42,61 % dari pelaksanaan siklus I 68,06 % menjadi 97,06% pada pelaksanan siklus II , dimana pada siklus I siswa yang tuntas belajar

(4)

49 hanya 25 dari 6 Siswa kemudian mengalami

peningkatan yaitu 30 siswa pada siklus II. Dengan melihat nilai tes akhir siklus I dan nilai tes akhir siklus II, dapat diketahui dengan jelas bahwa pemahaman materi siswa mengalami peningkatan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Drill dan Quick on The Draw dapat meningkatkan pemahaman materi aritmetika sosial siswa kelas VII C SMP Wahid Hasyim Malang tahun pelajaran 2012/2013.

Adapun beberapa saran yang dapat dilakemukakan sebagai berikut, (1) bagi guru pemahaman materi siswa hendaknya sering diasah atau dikembangkan dengan maksimal dalam setiap pembelajaran, salah satunya dengan menerapkan metode drill dan quick on the draw. Karena dengan latihan, siswa dapat menerapkan secara langsung konsep yang mereka terima sebelumnya. Selain itu siswa hendaknya juga dibiasakan untuk belajar dari sumber, (2) bagi pihak sekolah, disarankan untuk memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu alternatif dalam memilih metode pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut (3) bagi peneliti berikutnya, disarankan untuk berhati-hati dalam mengatur alokasi waktunya. Karena jika tidak maka penerapan metode pembelajaran Drill dan Quick On the Draw tidak dapat berjalan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W dan Krathwhol, David R. 2010. Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan

Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan

Aplikasi Pendidikan Karakter.

Bandung:Yrama Widya.

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.

2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Elibra, Ika. 2007.Penerapan Pembelajaran Partisipasif (Participatory Learning)

untuk Meningkatkan Pemahaman

Materi Segitiga Siswa Kelas VIIA MTs Al Ma’arif Singosari 01 Malang Thun Pelajaran 2006/2007. Skripsi tidak diterbitkan. Program Sarjana. UNISMA.

Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.

Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar. Jakarta: Indeks.

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan

Kurikulum dan Pembelajaran

Matematika. Universitas Negeri Malang K, Roestiyah N. 1989. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Partanto, Pius A. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:Arkola.

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah. 2008. Pengolahan dan Analisis Data Penelitian. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat jenderal peningkatan mutu Pendidik dan tenaga kependidikan Departemen pendidikan nasional.

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian rakyat. Riduwan dan Akdon. 2009. Rumus dan Data

dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

(5)

50 Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2010.

Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

Slamento. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa depan. Jakarta:Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Syifa’, Abdillah. 2008. Penerapan Metode

Pembelajaran Snowball Throwing

dengan Penilaian Portofolio dalam

Upaya untuk Meningkatkan

Pemahaman Materi Segitiga Siswa Kelas VII A SMP Islam 02 Pujon Tahun Pelajaran 2007/2008. Skripsi tidak diterbitkan. Program Sarjana. UNISMA.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005.

Kamus Besar bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Wardhani, Sri. 2010. Implikasi Karakteristik Matematika dalam Penacapaian Tujuan

Mata Pelajaran Matematika di

SMP/MTS. Yogyakarta: PPPPTK

Matematika. http://www.docstoc.com/ docs/ DownloadDoc.aspx?doc_id= 18529207&ref_url= diakses 12 Desember 2012).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari cara penyediaan (ekstrak etanol daun pegagan, daun segar dan rebusan) serta lama

Halaman Pernyataan ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Kerangka Konsep ... Kerangka Pemikiran ... Metode Penelitian ...

Media Pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, dimana hal ini dapat dilihat dengan adanya kemauan dan keinginan siswa dalam menerima pelajaran yang di

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual (persial) yakni dengan melihat pengaruh dari

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kemudahan, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: “

2 Selain itu diatur juga pengertian Pegawai Negeri Sipil menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang menyebutkan bahwa Pegawai Negeri

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan,

Di dalam Otonomi daerah selalu identik dengan yang namanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau yang sering disebut APBd.Di sini saya akan membahas