• Tidak ada hasil yang ditemukan

AD/ART ORGANISASI KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA ITB. Disempurnakan dalam Rangkaian Sidang Istimewa Kongres 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AD/ART ORGANISASI KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA ITB. Disempurnakan dalam Rangkaian Sidang Istimewa Kongres 2010"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

AD/ART

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

KELUARGA MAHASISWA ITB

Disempurnakan dalam

Rangkaian Sidang Istimewa Kongres 2010

1-6 Februari 2010

(2)

ANGGARAN DASAR – ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Bahwa sesungguhnya generasi muda memiliki peran dalam perjuangan pembangunan bangsa dan negara yang mencita-citakan kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan yang diridhai Tuhan Yang Maha Esa.

Institut Teknologi Bandung sebagai sebuah perguruan tinggi yang dinamis berkewajiban menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan, lembaga penelitian ilmiah, dan lembaga pengabdian kepada masyarakat demi mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia.

Sadar akan peran, fungsi, dan kewajibannya sebagai generasi muda bangsa, mahasiswa Institut Teknologi Bandung bertekad untuk belajar, berkarya, dan berjuang dengan dilandasi oleh rasa pengabdian dan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan almamater.

Didorong oleh keyakinan dan kemurnian hati bahwa tekad tersebut dapat terlaksana dengan usaha-usaha yang teratur, terencana, dan penuh kebijaksanaan maka dengan ini mahasiswa Institut Teknologi Bandung, berhimpun dalam Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, menurut anggaran dasar sebagai berikut.

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1 : Nama organisasi adalah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang

selanjutnya disingkat KM-ITB.

Pasal 2 : KM-ITB disahkan kembali pada tanggal 19 bulan Januari tahun 1996 untuk waktu

yang tidak ditentukan.

Pasal 3 : KM-ITB berkedudukan di tempat Institut Teknologi Bandung berada.

BAB II ASAS DAN SIFAT

Pasal 4 : KM-ITB berasaskan Pancasila dan kebenaran ilmiah.

Pasal 5 : Sifat KM-ITB :

1.Mandiri

2.Kekeluargaan

3.Adil

4.Aspiratif dan partisipatif

5.Representatif

6.Efektif dan efisien

7.Transparan

BAB III TUJUAN

Pasal 6 : Tujuan :

1.Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana yang berbudi

pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis, dan bertanggung jawab.

2.Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan penggerak dalam

kehidupan berbangsa.

3.Ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan kehidupan bangsa.

4.Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di lingkungan civitas

(3)

5.Mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta memperjuangkan kepentingan mahasiswa di lingkungan kampus.

BAB IV BASIS ORGANISASI

Pasal 7 : KM-ITB berbasis Himpunan Mahasiswa Jurusan

BAB V KEANGGOTAAN

Pasal 8 : Anggota KM-ITB adalah seluruh mahasiswa S1 (program sarjana) yang terdaftar

secara resmi di ITB dan anggota kehormatan yang disahkan oleh Kongres KM ITB.

Pasal 9 : Anggota KM-ITB terdiri atas :

1.Anggota muda

2.Anggota biasa

3.Anggota kehormatan

BAB VI KEDAULATAN

Pasal 10 : Kedaulatan tertinggi berada di tangan seluruh mahasiswa S1 ITB.

BAB VII

KELENGKAPAN ORGANISASI Kelengkapan organisasi KM-ITB terdiri atas:

Pasal 11 : Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, selanjutnya disingkat

Kongres KM-ITB, adalah lembaga pemegang kekuasaan legislatif di tingkat pusat dalam kehidupan kemahasiswaan di Institut Teknologi Bandung yang merupakan perwakilan dari mahasiswa yang terorganisasi dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan di Institut Teknologi Bandung.

Pasal 12 : Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, selanjutnya disingkat

Kabinet KM-ITB, adalah lembaga eksekutif tertinggi di tingkat pusat dalam kehidupan kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung dan bertanggung jawab kepada Kongres KM-ITB.

Pasal 13 : Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi di tingkat jurusan yang menghimpun

mahasiswa Institut Teknologi Bandung sesuai dengan jurusannya di Institut Teknologi Bandung.

Pasal 14 : Unit Kegiatan Mahasiswa adalah organisasi yang berada di Institut Teknologi

Bandung yang menghimpun mahasiswa Institut Teknologi Bandung untuk berkegiatan dalam bidang-bidang yang terdiri dari keagamaan, pendidikan, olah raga, media, kesenian dan kebudayaan, yang telah melakukan pemberitahuan secara resmi atau registrasi ke KM-ITB.

Pasal 15 : Tim Beasiswa KM ITB adalah badan independen eksekutif yang bertanggung jawab

kepada Kongres KM ITB dan seluruh mahasiswa ITB dalam penyelenggaraan beasiswa KM ITB

Pasal 16 : Majelis wali amanat (MWA) wakil mahasiswa adalah perwakilan mahasiswa dalam

majelis pemegang kekuasaan tertinggi di ITB.

Pasal 17 : Tim MWA wakil mahasiswa KM ITB adalah Tim yang dibentuk oleh MWA wakil

mahasiswa untuk memudahkan dan membantu tugas-tugas wakil mahasiswa di MWA. BAB VIII

LAMBANG DAN BENDERA

Pasal 18 : Lambang KM-ITB terdiri dari gambar Ganesha dan tulisan Keluarga Mahasiswa ITB.

Pasal 19 : Bendera KM-ITB berwarna dasar biru serta memuat lambang dan semboyan Keluarga

(4)

BAB IX SEMBOYAN

Pasal 20 : Semboyan KM-ITB adalah untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater.

BAB X KEUANGAN

Pasal 21 : Keuangan KM-ITB diperoleh dari:

1.Iuran anggota KM-ITB

2.Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat

3.Usaha-usaha lain yang halal dan sah serta tidak bertentangan dengan asas dan tujuan

KM-ITB

BAB XI

PERUBAHAN KONSEPSI, ANGGARAN DASAR,

ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN LANDASAN KEMAHASISWAAN KM-ITB

Pasal 22 : Perubahan Konsepsi, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Landasan

Kemahaiswaan KM-ITB dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3/4 jumlah anggota Kongres KM-ITB harus hadir dan keputusan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dalam Sidang Istimewa Kongres KM-ITB yang sah dan khusus untuk itu.

BAB XII PEMBUBARAN KM-ITB Pasal 23 :

1. Pembubaran KM-ITB dilakukan melalui referendum.

2. Referendum untuk pembubaran KM-ITB merupakan hasil sidang yang dihadiri paling sedikit 3/4 jumlah anggota Kongres KM-ITB dan keputusan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir dalam Sidang Istimewa Kongres KM-ITB yang sah dan khusus untuk itu.

BAB XIII ATURAN PERALIHAN

Pasal 24 : Dalam masa peralihan, kekuasaan legislatif dipegang oleh ketua-ketua Himpunan

Mahasiswa Jurusan

BAB XIV PENUTUP

Pasal 25 : Hal-hal lain yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

Pasal 26 : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM-ITB ini ditetapkan pada tanggal 6

Februari 2010 dalam Sidang Istimewa Kongres KM ITB di Sekretariat Kongres KM ITB Jl. Ganesha 10 Bandung dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pasal 27 : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM-ITB ini merupakan revisi dari

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM-ITB hasil Sidang Istimewa Kongres Mahasiswa Institut Teknologi Bandung pada tanggal 12 Februari 2008.

Pasal 28 : Dengan ditetapkan Anggaran Dasar KM-ITB ini, maka Anggaran Dasar KM-ITB

sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Disahkan oleh Kongres KM ITB Bandung Tanggal 06 Februari 2010 Jam 21.21 WIB

(5)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1 : Anggota Muda adalah seluruh mahasiswa S1 Institut Teknologi Bandung yang belum

genap satu tahun terdaftar sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung.

Pasal 2 : Anggota Biasa adalah seluruh mahasiswa S1 Institut Teknologi Bandung yang telah

genap satu tahun terdaftar sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung.

Pasal 3 : Anggota Kehormatan adalah mahasiswa atau bukan mahasiswa yang tidak termasuk

anggota muda dan anggota biasa KM ITB, yang diangkat menjadi anggota KM-ITB karena hal-hal khusus. Pengangkatan anggota kehormatan harus disetujui dan disahkan oleh Kongres KM-ITB.

Pasal 4 : Keluarga Mahasiswa berkewajiban untuk melaksanakan proses pembinaan bagi

setiap anggota muda.

Pasal 5 : Hak dan Kewajiban anggota KM-ITB :

1. Setiap anggota KM-ITB berkewajiban menjunjung tinggi dan menaati Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga ITB serta peraturan-peraturan yang berlaku di dalam KM-ITB.

2. Setiap anggota KM-ITB wajib menjaga dan memelihara nama baik KM-ITB.

3. Setiap anggota biasa KM-ITB wajib membayar iuran anggota sesuai dengan aturan yang

sudah ditetapkan.

4. Setiap anggota KM-ITB berhak membela diri.

5. Setiap anggota KM-ITB berhak mengeluarkan pendapat.

6. Setiap anggota KM-ITB berhak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hal membela

diri, hak bicara, mengeluarkan pendapat, dan mengikuti kegiatan KM-ITB.

7. Setiap anggota KM ITB berhak mendapat pembelaan dari KM ITB selama tidak

bertentangan dengan AD ART KM ITB dengan persetujuan Kongres KM ITB.

8. Setiap anggota biasa KM-ITB memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

9. Anggota Muda KM-ITB tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih dalam Pemilu Raya.

10. Anggota Kehormatan KM-ITB tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih dalam

Pemilu Raya.

11. Prosedur penggunaan hak dan kewajiban anggota diatur berdasarkan peraturan

tersendiri.

Pasal 6 : Keanggotaan KM-ITB hilang karena :

1. Meninggal dunia.

2. Tidak menjadi mahasiswa ITB lagi kecuali untuk anggota kehormatan.

3. Dicabut dari keanggotaan ITB oleh Kabinet ITB dengan persetujuan Kongres

KM-ITB.

4. Mengundurkan diri.

BAB II KONGRES KM-ITB Pasal 7 : Hak dan kewajiban:

1. Kongres KM-ITB menentukan garis besar kebijaksanaan dalam kehidupan kemahasiswaan

di ITB.

2. Kongres KM-ITB berkewajiban mengawasi pelaksanaan asas dan tujuan KM-ITB.

3. Kongres KM-ITB berkewajiban menjunjung tingggi AD/ART KM-ITB.

4. Kongres KM-ITB berkewajiban mengesahkan ketua Kabinet KM-ITB dan MWA wakil

mahasiswa hasil pemilu raya.

5. Kongres ITB berhak dan berkewajiban melakukan pengawasan terhadap Kabinet

KM-ITB dan MWA wakil mahasiswa serta meminta pertanggungjawaban Kabinet KM-KM-ITB dan MWA wakil mahasiswa sewaktu-waktu bila dipandang perlu.

6. Kongres KM-ITB berkewajiban menyusun kriteria program (Garis Besar Haluan Program)

bagi Kabinet KM-ITB dengan pertimbangan aspirasi dan program kerja yang berkembang di himpunan dan unit serta aspirasi program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa.

(6)

7. Kongres KM-ITB berwenang untuk mengesahkan atau tidak mengesahkan program kerja yang diajukan oleh Kabinet.

8. Kongres KM-ITB (melalui anggotanya) berkewajiban menjamin tersedianya sumber daya

untuk melaksanakan program terpusat yang telah disetujui oleh Kongres KM-ITB.

9. Kongres KM-ITB memiliki wewenang untuk mengesahkan atau tidak mengesahkan

susunan Kabinet KM-ITB yang diajukan oleh ketua Kabinet KM-ITB dengan mekanisme yang ditetapkan Kongres KM-ITB.

10. Kongres KM-ITB memiliki wewenang untuk membatalkan rencana program atau

menghentikan program yang dilaksanakan oleh Kabinet KM-ITB melalui mekanisme yang ditetapkan Kongres KM-ITB.

11. Apabila dalam pandangan Kongres KM-ITB, Kabinet KM-ITB tidak melaksanakan

tugasnya atau keluar dari arah kebijaksanaan KM-ITB maka Kongres KM-ITB berkewajiban mengeluarkan memorandum I dengan batas waktu tiga minggu sesudah keputusan dikeluarkan Kabinet KM-ITB harus memperbaikinya. Kemudian apabila sesudah batas waktu tersebut Kabinet KM-ITB masih melakukan kesalahan maka Kongres KM-ITB berkewajiban mengeluarkan memorandum II dengan batas waktu maksimum dua minggu setelah keputusan dikeluarkan Kabinet KM-ITB harus memperbaikinya. Dan apabila sesudah batas waktu tersebut Kabinet ITB tidak memperbaikinya maka Kongres KM-ITB dapat mengadakan referendum untuk menurunkan jabatan ketua Kabinet KM-KM-ITB.

12. Dalam hal ketua Kabinet KM-ITB berhenti di tengah jabatannya, untuk mengisi

kekosongan jabatan dipilih pejabat sementara yang diangkat oleh Kongres KM-ITB sampai terpilih ketua Kabinet KM-ITB yang baru.

13. Kongres KM-ITB berkewajiban menyusun arahan kerja bagi MWA wakil mahasiswa

dan tim MWA dengan pertimbangan aspirasi.

14. Kongres KM-ITB memiliki wewenang untuk mengesahkan atau tidak mengesahkan

usulan susunan tim MWA yang diajukan oleh MWA wakil mahasiswa.

15. Kongres KM-ITB memiliki wewenang untuk tidak menyetujui penyikapan yang akan

dibawa MWA wakil mahasiswa pada sidang MWA.

16. Apabila dalam pandangan Kongres KM-ITB, MWA wakil mahasiswa tidak

melaksanakan tugasnya atau keluar dari arah kebijaksanaan KM-ITB maka Kongres KM-ITB berkewajiban mengeluarkan memorandum I dengan batas waktu tiga minggu sesudah keputusan dikeluarkan MWA wakil mahasiswa harus memperbaikinya. Kemudian apabila sesudah batas waktu tersebut MWA wakil mahasiswa masih melakukan kesalahan maka Kongres KM-ITB berkewajiban mengeluarkan memorandum II dengan batas waktu maksimum dua minggu setelah keputusan dikeluarkan MWA wakil mahasiswa harus memperbaikinya. Dan apabila sesudah batas waktu tersebut MWA wakil mahasiswa tidak memperbaikinya maka Kongres KM-ITB dapat mengadakan referendum untuk menurunkan jabatan MWA wakil mahasiswa.

17. Dalam hal MWA wakil mahasiswa berhenti di tengah jabatannya, untuk mengisi

kekosongan jabatan dipilih pejabat sementara yang diangkat oleh Kongres KM-ITB sampai terpilih MWA wakil mahasiswa yang baru.

18. Kongres KM-ITB dapat membentuk organ kegiatan lainnya untuk tugas-tugas

legislatif.

19. Kongres KM ITB berwenang menyelenggarakan referendum sebagai alternatif

mekanisme pengambilan kebijakan.

20. Kongres KM ITB berwenang menyelenggarakan pemilu raya untuk memilih ketua

kabinet KM ITB dan MWA wakil mahasiswa.

21. Kongres KM-ITB berhak membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk

dapat melaksanakan asas dan tujuan KM-ITB.

22. Kongres KM-ITB berhak mengubah AD/ART KM-ITB.

23. Kongres KM ITB melalui komisi yang terkait, berkewajiban untuk mengontrol kinerja

senator secara periodik dan membuat batas kuantifikasi atas kehadiran senator

24. Dalam melakukan fungsi kontrol terhadap kinerja senator, Kongres KM ITB

berkoordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan

25. Kongres KM ITB berwenang memberikan teguran hingga rekomendasi penggantian

(7)

26. Kongres KM-ITB berkewajiban membuat forum secara terbuka kepada seluruh mahasiswa ITB untuk melaporkan kinerja dan menampung aspirasi, sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan.

27. Kongres KM ITB berkewajiban melakukan penerjemahan aspirasi dalam bentuk

pembahasan sekurang – kurangnya di tingkat sidang komisi Kongres KM ITB berkewajiban melakukan tindak lanjut penerjemahan aspirasi.

28. Kongres KM-ITB berkewajiban memberikan laporan secara tertulis melalui publikasi

kepada seluruh mahasiswa ITB, sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan.

Pasal 8 : Pembentukan Kongres KM ITB dapat dilakukan apabila minimal syarat 2/3 jumlah

total senator Himpunan Mahasiswa Jurusan telah terpenuhi

Pasal 9 : Keanggotaan:

1. Anggota Kongres KM-ITB merupakan perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan

2. Setiap Himpunan Mahasiswa Jurusan diwakili oleh satu orang anggota Kongres KM ITB

3. Pemilihan anggota Kongres KM-ITB dengan mekanisme sebagai berikut:

 Anggota Kongres KM-ITB dipilih melalui mekanisme pemilu di Himpunan Mahasiswa

Jurusan.

 Dalam kondisi tertentu, Himpunan Mahasiswa Jurusan tidak dapat melakukan pemilu,

maka dapat dilakukan mekanisme lain dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada kongres KM-ITB.

 Anggota Kongres KM-ITB sah bila didukung oleh sekurang-kurangnya 10% dari anggota

Himpunan Mahasiswa Jurusan masing-masing yang berhak memilih.

4. Anggota Kongres KM-ITB disebut senator dengan masa jabatan selama satu tahun dan

dapat dipilih kembali, sebanyak-banyaknya 2 periode.

5. Pergantian Anggota Kongres KM-ITB diotonomikan kepada masing-masing Himpunan

Mahasiswa Jurusan ITB

6. Syarat-syarat calon Anggota Kongres KM-ITB

 Warga Negara Indonesia

 Telah dua tahun menjadi anggota KM ITB

 Tidak terkena sanksi organisasi KM ITB

7. Hak dan kewajiban Anggota Kongres KM-ITB:

 Tiap anggota Kongres KM-ITB berhak untuk bicara.

 Tiap anggota Kongres KM-ITB memiliki hak satu suara.

 Tiap anggota Kongres KM-ITB wajib menjalankan fungsinya sebagai wakil Himpunan

Mahasiswa Jurusan.

 Anggota Kongres KM-ITB tidak diperkenankan memegang jabatan lain di lingkungan

KM-ITB

8. Anggota Kongres KM-ITB berkewajiban menyelenggarakan forum dengan Himpunan

Mahasiswa Jurusan untuk melaporkan kinerjanya dan menampung aspirasi sekurang-kurangnya sebulan sekali.

9. Anggota Kongres KM-ITB berkewajiban menyelenggarakan forum dengan rumpun unit dan

mahasiswa tingkat satu fakultas untuk menampung aspirasi sesuai dengan kesepakatan antara rumpun unit dan kongres.

10. Keanggotaan Kongres KM-ITB gugur apabila:

 Tidak menjadi anggota KM-ITB

 Terbukti melakukan kecurangan saat proses pemilihan.

 Di-recall oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan yang diwakilinya dengan mekanisme yang

diotonomikan kepada masing-masing Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Pasal 10 : Tim senator

1. Senator dapat dibantu tim senator dalam melaksanakan tugasnya.

2. Tim senator adalah anggota himpunan dengan masa jabatan disesuaikan dengan

kebijakan yang berlaku di himpunan yang bersangkutan.

3. Jumlah tim senator disesuaikan dengan kebijakan himpunan yang bersangkutan.

4. Hal-hal yang berkaitan dengan tim senator yang tidak diatur dalam AD ART

ditentukan lebih lanjut dalam rapat kongres.

Pasal 11 : Pimpinan Kongres KM-ITB:

(8)

 Staf sekretariat diangkat oleh ketua Kongres KM-ITB

 Staf sekretariat diambil dari anggota KM-ITB

 Staf sekretariat tidak mempunyai hak suara dalam sidang Kongres KM-ITB.

 Staf sekretariat berkewajiban membuat laporan kegiatan anggota Kongres KM-ITB.

2. Ketua Kongres KM-ITB diangkat dari dan oleh anggota Kongres KM-ITB dalam sidang

paripurna.

3. Ketua Kongres KM-ITB tidak berhak untuk mengatasnamakan Kongres KM-ITB dan

mengeluarkan keputusan kecuali hasil keputusan sidang.

4. Ketua Kongres KM-ITB bertanggung jawab terhadap anggota Kongres KM-ITB. Bila ketua

Kongres KM-ITB tidak melaksanakan tugasnya atau melakukan sesuatu yang melebihi haknya dapat dimintai pertanggungjawaban sekurang-kurangnya diusulkan oleh 1/5 anggota Kongres KM-ITB.

Pasal 12 : Tata tertib sidang:

1. Pengesahan acara sidang Kongres KM-ITB dilakukan oleh pimpinan sidang tersebut.

2. Keputusan diambil dengan cara musyawarah, dan apabila dengan cara ini tidak dapat

diambil keputusan, maka keputusan diambil dengan cara pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.

3. Bila dalam cara pemungutan suara dihasilkan suara seimbang, dan pengulangan sudah

dilakukan sebanyak tiga kali dengan hasil yang sama, maka ketua Kongres KM-ITB berwenang mengambil kebijaksanaan dalam cara penyelesaian.

4. Anggota Kongres KM-ITB yang meninggalkan sidang kehilangan hak suaranya.

Pasal 13 : Waktu-waktu sidang:

1. Kongres KM-ITB mengadakan sidang untuk mengesahkan ketua Kabinet KM-ITB

Mahasiswa dan penentuan garis besar kebijaksanaan KM-ITB.

2. Kongres ITB bersidang sewaktu-waktu bila dipandang perlu oleh ketua Kongres

KM-ITB atau atas usul sekurang-kurangnya 1/5 anggota Kongres KM-KM-ITB.

3. Kongres KM-ITB dapat bersidang atas permintan ketua Kabinet KM-ITB.

Pasal 14 : Macam-macam sidang:

1. Sidang istimewa

 Sidang istimewa merupakan sidang khusus untuk pembahasan perubahan Konsepsi,

AD/ART KM-ITB, referendum dan landasan kemahasiswaan KM ITB.

 Sidang istimewa dianggap sah bila dihadiri oleh 3/4 anggota Kongres KM-ITB.

 Keputusan sidang istimewa sah bila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 anggota yang

hadir.

2. Sidang paripurna

 Sidang paripurna merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kongres KM-ITB.

 Sidang paripurna dianggap sah bila dihadiri oleh (n/2)+1 anggota Kongres KM-ITB.

 Sidang paripurna mempunyai wewenang untuk memilih ketua Kongres KM-ITB,

pengesahan ketua Kabinet KM-ITB, membuat keputusan-keputusan Kongres KM-ITB, menentukan garis besar kebijaksanaan KM-ITB selama setahun masa jabatan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan garis besar kebijaksanaan KM-ITB.

3. Sidang komisi

 Setiap anggota Kongres KM-ITB memilih untuk menjadi anggota salah satu komisi

selama masa kerja Kongres KM-ITB.

 Jumlah komisi ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

 Komisi Kongres KM-ITB dipimpin oleh seorang ketua dan dapat dibantu oleh seorang

sekretaris. Ketua komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi dengan dikukuhkan oleh ketetapan Kongres KM-ITB.

 Sidang komisi Kongres KM-ITB dipimpin oleh ketua komisi. Sidang komisi diadakan

untuk membahas lebih mendalam masalah dibidangnya, menentukan rencana kerja, dan menanggapi masalah-masalah sesuai dengan bidangnya masing-masing.

4. Sidang darurat

 Dalam hal sidang paripurna Kongres KM-ITB tidak dapat dilaksanakan, maka atas usul

ketua Kongres KM-ITB atau sekurang-kurangnya 1/5 anggota Kongres KM-ITB dapat diadakan sidang darurat pengganti sidang paripurna.

 Sidang darurat hanya diadakan karena ha-hal mendesak dan memerlukan

(9)

 Sidang darurat tidak berwenang memilih pimpinan Kongres KM-ITB dan menetapkan garis kebijaksanaan KM-ITB.

 Keputusan sidang darurat sah bila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 anggota

yang hadir.

 Keputusan sidang darurat berlaku paling lama 1 bulan sejak ditetapkan. Hasil dari

sidang darurat ini dapat tetap berlaku atau digugurkan melalui sidang paripurna.

 Sidang darurat dianggap sah apabila dihadiri oleh 1/5 anggota Kongres KM-ITB.

BAB III KABINET KM-ITB

Pasal 15 : Hak dan kewajiban:

1. Melaksanakan dan menjunjung tinggi asas dan tujuan KM-ITB.

2. Melaksanakan segala ketetapan Kongres KM-ITB.

3. Kabinet KM-ITB wajib menjunjung tinggi AD/ART KM-ITB.

4. Kabinet KM-ITB adalah pelaksana garis-garis kebijaksanaan KM-ITB.

5. Membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan garis-garis

kebijaksanaan kemahasiswaan KM-ITB.

6. Kabinet KM-ITB mewakili mahasiswa ITB baik ke dalam maupun ke luar.

7. Kabinet KM ITB berkewajiban menyusun program kerja sesuai kriteria program (Garis

Besar Haluan Program) yang dibuat oleh Kongres KM ITB dengan tetap mengutamakan pembangunan masyarakat mahasiswa yang aktif-partisipatif

8. Kabinet KM ITB berhak mendapatkan dukungan sumber daya dari himpunan mahasiswa

jurusan dan unit kegiatan mahasiswa untuk melaksanaan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa dan program terpusat yang telah disetujui oleh Kongres KM ITB.

9. Kabinet KM ITB berwenang mengkoordinasikan himpunan mahasiswa jurusan dan unit

kegiatan mahasiswa untuk melaksanakan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa dan program terpusat setelah mendapatkan persetujuan dari Kongres KM ITB

10. Kabinet KM-ITB wajib mengutamakan aspirasi dari anggota KM-ITB dalam membuat

rencana kerja organisasi.

11. Kabinet KM-ITB melaporkan rencana kerja organisasinya kepada Kongres KM-ITB.

12. Kabinet KM-ITB memberikan pertanggungjawaban secara periodik dan bila dipandang

perlu oleh Kongres KM-ITB.

13. Pada akhir masa jabatannya Kabinet KM-ITB wajib melakukan laporan kinerja dalam

sebuah forum terbuka kepada seluruh Mahasiswa ITB.

14. Kabinet KM-ITB berhak memberikan sanksi organisasi kepada anggota KM-ITB dengan

ketentuan sebagai berikut:

 Setiap anggota dapat dikenakan sanksi apabila melanggar AD/ART dan

peraturan-peraturan yang berlaku di KM-ITB,

 Pencabutan keanggotaan KM-ITB dilakukan oleh Kabinet KM-ITB dianggap sah apabila

mendapat persetujuan dari Kongres KM-ITB,

 Tata cara pemberian sanksi diatur dengan peraturan tersendiri berdasarkan ketetapan

Kongres KM-ITB.

Pasal 16 : Pembentukan:

1. Ketua Kabinet KM-ITB dipilih oleh anggota biasa KM-ITB melalui sistem Pemilu Raya.

2. Tata tertib dan cara pemilihan diatur oleh Kongres KM-ITB.

3. Ketua Kabinet ITB terpilih mengajukan susunan Kabinet ITB kepada Kongres

KM-ITB.

4. Persyaratan calon ketua Kabinet KM-ITB:

 Warga Negara Indonesia,

 Anggota biasa KM-ITB dan tidak terkena sanksi dan kasus akademis maupun sanksi

organisasi KM-ITB,

 Sudah dua tahun menjadi anggota KM-ITB,

 Dan persyaratan lainnya yang ditetapkan dalam aturan pemilu.

(10)

6. Kabinet KM-ITB tidak diperkenankan merangkap jabatan pengurus organisasi, intern dan/atau ekstern kampus pada semua tempat dan tingkat.

7. Kabinet KM-ITB adalah lembaga konsultatif atau koordinatif untuk program-program

himpunan dan unit kegiatan mahasiswa.

Pasal 17 : Kepengurusan:

1. Kabinet KM-ITB terdiri atas seorang ketua, sekretaris, bendahara, dan ketua bidang

atau sebutan sejenisnya.

2. Jumlah bidang atau sebutan sejenisnya disusun menurut kebutuhan.

3. Masa jabatan ketua Kabinet KM-ITB adalah satu tahun kepengurusan dan sesudahnya

tidak dapat dipilih kembali.

4. Persyaratan staf Kabinet KM-ITB:

 Warga Negara Indonesia,

 Anggota biasa ITB dan tidak terkena sanksi akademis maupun sanksi organisasi

KM-ITB,

5. Ketua Kabinet KM-ITB dinyatakan berhalangan tetap bila:

 Tidak lagi menjadi anggota KM-ITB,

 Mengundurkan diri,

 Dijatuhkan oleh Kongres KM-ITB melalui referendum,

Pasal 18 : Rapat Kabinet KM-ITB diatur dalam tata tertib organisasi Kabinet KM-ITB.

BAB IV

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN

Pasal 19 : Pengertian:

Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi yang berada di Institut Teknologi Bandung yang menghimpun mahasiswa Institut Teknologi Bandung sesuai dengan jurusannya di Institut Teknologi Bandung.

Pasal 20 : Kedudukan:

Himpunan Mahasiswa Jurusan berkedudukan di tingkat jurusan di tempat ITB berada.

Pasal 21 : Keanggotaan:

Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah mahasiswa yang sah dan terdaftar di Jurusan dan sudah menjalani peraturan masa penerimaan anggota baru yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Pasal 22 : Kepengurusan:

1. Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan hak otonomi Himpunan

Mahasiswa jurusan menurut AD/ART masing-masing Himpunan Mahasiswa jurusan.

2. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dipilih oleh anggota Himpunan Mahasiswa jurusan

melalui mekanisme di Himpunan Mahasiswa jurusan masing-masing.

3. Ketua Himpunan Mahasiswa jurusan bertanggung jawab kepada anggota Himpunan

Mahasiswa jurusan.

Pasal 23 : Himpunan Mahasiswa Jurusan mempunyai otonomi di tingkat jurusan

Pasal 24 : Hubungan dengan KM-ITB:

1. Himpunan Mahasiswa jurusan merupakan badan kelengkapan KM-ITB di tingkat jurusan.

2. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban melaksanakan dan menjunjung tinggi AD

ART KM ITB

3. Himpunan Mahasiswa jurusan memiliki hubungan koordinasi dengan Kabinet KM-ITB.

4. Untuk kegiatan intern Himpunan Mahasiswa jurusan memiliki hak otonomi sedangkan

untuk kegiatan ekstern yang membawa nama KM-ITB harus melakukan koordinasi dengan Kabinet KM-ITB.

5. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan terpusat yang dilaksanakan oleh Kabinet KM-ITB.

6. Himpunan Mahasiswa jurusan berada di bawah koordinasi Kabinet KM-ITB.

7. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban memberikan sumber daya kepada kabinet

KM ITB untuk melaksanakan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa dan program terpusat yang telah disetujui oleh Kongres KM ITB.

(11)

BAB V

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 25 : Pengertian:

Unit Kegiatan Mahasiswa adalah organisasi yang berada di Institut Teknologi Bandung yang menghimpun mahasiswa Institut Teknologi Bandung untuk berkegiatan dalam bidang-bidang yang terdiri dari keagamaan, pendidikan, olah raga, media, kesenian dan kebudayaan, yang telah melakukan pemberitahuan secara resmi atau registrasi ke Kongres KM-ITB.

Pasal 26 : Keanggotaan

Anggota unit kegiatan mahasiswa yang diakui oleh KM ITB adalah mahasiswa S1 ITB yang sudah menjalani peraturan masa penerimaan anggota baru yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa.

Pasal 27 : Kepengurusan :

1. Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan hak otonomi Unit Kegiatan

Mahasiswa menurut AD/ART masing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa.

2. Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa dipilih oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa

masing-masing melalui mekanisme di Unit Kegiatan Mahasiswa masing-masing-masing-masing.

3. Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa betanggungjawab kepada anggota Unit Kegiatan

Mahasiswa.

Pasal 28 : Hubungan dengan KM-ITB:

1. Unit Kegiatan Mahasiswa memiliki hubungan koordinasi dengan Kabinet KM-ITB.

2. Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban melaksanakan dan menjunjung tinggi AD ART KM

ITB

3. Untuk kegiatan intern, Unit Kegiatan Mahasiswa memiliki hak otonomi sedangkan untuk

kegiatan ekstern yang membawa nama KM-ITB harus melakukan koordinasi dengan Kabinet KM-ITB.

4. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan terpusat yang dilaksanakan oleh Kabinet KM-ITB,

Unit Kegiatan Mahasiswa berada di bawah koordinasi Kabinet KM-ITB.

5. Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban memberikan sumber daya kepada kabinet KM

ITB untuk melaksanakan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa dan program terpusat yang telah disetujui oleh Kongres KM ITB.

BAB VI

FORUM RUMPUN UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 29 : Pengertian:

Forum Rumpun Unit Kegiatan Mahasiswa adalah wadah aspirasi yang berfungsi sebagai penyaluran aspirasi dari unit kegiatan mahasiswa yang memiliki kesamaan bidang.

Pasal 30 : Keanggotaan :

Anggota Forum Rumpun Unit Kegiatan Mahasiswa adalah perwakilan dari unit kegiatan mahasiswa.

Pasal 31 : Peran dan fungsi :

Forum rumpun unit berhak menyampaikan aspirasi kepada Kabinet maupun Kongres KM ITB.

BAB VII TIM BEASISWA

Pasal 32 : Pengertian :

Tim Beasiswa adalah badan independen eksekutif yang bertanggung jawab kepada Kongres KM ITB yang sah dan seluruh mahasiswa ITB dalam penyelenggaraan beasiswa KM ITB

Pasal 33 : Hubungan di dalam KM ITB

1. Dalam hubungannya dengan Kabinet KM ITB, Tim Beasiswa KM ITB melakukan koordinasi

(12)

2. Program kerja dan kebijakan tim beasiswa ditentukan oleh pengurus tim beasiswa yang sah dengan mekanisme pengesahan berdasarkan Musyawarah Anggota Tim Beasiswa.

3. Keuangan Tim Beasiswa KM ITB dapat diaudit oleh civitas akademika setiap waktu

diperlukan

4. Tim beasiswa KM ITB dalam kegiatannya bersifat sosial dan tidak politis.

BAB VIII

MWA WAKIL MAHASISWA DAN TIM MWA WAKIL MAHASISWA KM ITB

Pasal 34 : Pengertian

1. Majelis wali amanat (MWA) wakil mahasiswa adalah perwakilan mahasiswa dalam

majelis pemegang kekuasaan tertinggi di ITB

2. Tim MWA wakil mahasiswa KM ITB adalah tim untuk memudahkan dan membantu

tugas-tugas wakil mahasiswa di MWA.

Pasal 35 : Pembentukan MWA Wakil Mahasiswa

1. MWA wakil mahasiswa dipilih oleh anggota biasa KM ITB melalui sistem pemilu raya

2. Masa jabatan MWA Wakil Mahasiswa yaitu satu tahun, setelah itu digantikan oleh MWA

wakil mahasiswa ITB terpilih berikutnya

3. Pengesahan wakil mahasiswa di MWA dilakukan oleh Kongres KM ITB

4. Wakil mahasiswa di MWA memberikan pertanggungjawabannya kepada kongres KM ITB

5. Pembentukan MWA wakil mahasiswa juga diatur melalui peraturan ITB

6. MWA wakil mahasiswa tidak diperkenankan merangkap jabatan pengurus organisasi,

intern dan/atau ekstern kampus pada semua tempat dan tingkat.

Pasal 36 : Kepengurusan TIM MWA Wakil Mahasiswa

1. Wakil mahasiswa di MWA berhak membentuk tim MWA untuk memudahkan dan

membantu tugas-tugas wakil mahasiswa di MWA

2. Persyaratan staf tim MWA:

 Seluruh mahasiswa S1(program sarjana) yang terdaftar secara resmi di ITB

 Tidak terkena sanksi akademis maupun sanksi organisasi KM-ITB

3. Pengesahan susunan tim MWA wakil mahasiswa dilakukan oleh Kongres KM ITB

Pasal 37 : Hak dan Kewajiban MWA wakil mahasiswa dan tim MWA

1. Melaksanakan dan menjunjung tinggi asas dan tujuan KM-ITB

2. Melaksanakan segala ketetapan Kongres KM-ITB

3. Wakil mahasiswa di MWA dan staf tim wakil mahasiswa wajib menjunjung tinggi AD/ART

KM-ITB

4. Wakil mahasiswa di MWA dan staf tim wakil mahasiswa wajib melaporkan rencana kerja

organisasinya kepada Kongres KM-ITB

5. MWA wakil mahasiswa dan tim MWA wajib menyampaikan dan mensosialisasikan semua

hasil keputusan yang diambil di MWA melalui mekanisme Kongres KM-ITB

6. MWA wakil mahasiswa berhak mengatasnamakan seluruh mahasiswa ITB di MWA ITB

7. MWA wakil mahasiswa dan tim MWA memberikan pertanggungjawaban secara periodik

dan bila dipandang perlu oleh Kongres KM-ITB

Pasal 38 : Kongres KM ITB berhak untuk menarik perwakilan mahasiswa dari MWA ITB.

BAB IX KEUANGAN

Pasal 39 : Anggaran:

1. Kabinet KM-ITB pada permulaan masa tugasnya berkewajiban menyusun Anggaran

Pendapatan dan Belanja KM-ITB yang disetujui oleh Kongres KM-ITB

2. Dalam hal dibutuhkan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja KM-ITB, Kabinet KM-ITB

berhak mengadakan perubahan anggaran tersebut dengan persetujuan Kongres KM-ITB.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja KM-ITB harus dilaporkan secara transparan kepada

seluruh Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa.

Pasal 40 : Iuran Anggota:

1. Iuran Anggota dipungut pada permulaan tahun ajaran.

2. Besar dan pemungutan iuran anggota KM-ITB diserahkan kepada kebijaksanaan Kabinet

(13)

3. Dana yang diperuntukkan untuk Kongres KM-ITB adalah 15% dari iuran anggota KM-ITB yang diperoleh Kabinet KM-ITB.

Pasal 41 : Dana Sumbangan:

1. Dana Sumbangan adalah dana yang didapat dari berbagai macam sumber di luar KM-ITB

2. Himpunan dan Unit yang memperoleh Dana Sumbangan dengan membawa nama KM-ITB

harus memberi laporan kepada Kabinet KM-ITB.

Pasal 42 : Dana Hasil Kegiatan KM-ITB:

1. Dana Hasil Kegiatan KM-ITB adalah hasil yang berupa uang atau materi yang dapat

diuangkan dari kegiatan-kegiatan di lingkungan KM-ITB, dengan menggunakan fasilitas KM-ITB atau yang dikuasakan kepada KM-ITB

2. Hal-hal mengenai peraturan pembagian dana hasil kegiatan KM-ITB dalam lingkungan

KM-ITB diatur dalam aturan tersendiri dalam Kabinet KM-ITB

Pasal 43 : Dana Kegiatan Himpunan Mahasiswa jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa:

1. Pendanaan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa menjadi otonomi

Himpunan Mahasiswa jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa itu sendiri

2. Himpunan Mahasiswa jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa berhak mengajukan

permohonan dana kepada Kabinet KM-ITB.

3. Himpunan Mahasiswa jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa melaporkan kepada Kabinet

KM-ITB tentang penggunaan dana yang berasal dari dana Kabinet KM-ITB. BAB X

PERUBAHAN KONSEPSI, ANGGARAN DASAR,

ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN LANDASAN KEMAHASISWAAN KM ITB Pasal 44 :

1. Usulan perubahan Konsepsi, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Landasan

Kemahasiswaan KM-ITB diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/5 dari jumlah anggota Kongres KM-ITB

2. Perubahan Konsepsi, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Landasan

Kemahasiswaan KM-ITB dilakukan melalui mekanisme Sidang Istimewa. BAB XI

PEMBUBARAN KM-ITB Pasal 45 :

1. Usulan sidang untuk pembahasan referendum pembubaran KM-ITB diajukan oleh

sekurang-kurangnya 1/5 dari jumlah anggota kongres KM-ITB.

2. Sidang untuk pembahasan referendum dilakukan melalui mekanisme Sidang Istimewa.

BAB XII

ATURAN MASA PERALIHAN Pasal 46 :

1. Yang dimaksud dengan masa peralihan adalah masa sejak kongres KM-ITB telah habis

masa jabatannya dan belum terbentuk Kongres KM-ITB yang baru karena sesuatu hal.

2. Apabila dalam masa peralihan perlu dilakukan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga KM-ITB, maka perubahan itu hanya dapat dilakukan apabila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah ketua-ketua Himpunan Mahasiswa jurusan melalui mekanisme Musyawarah Kerja perwakilan Himpunan Mahasiswa jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa ITB.

3. Pemilu raya dan Pemilu anggota Kongres KM-ITB diselenggarakan oleh Ketua-ketua

(14)

BAB XIII PENUTUP Pasal 47 :

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM-ITB

akan diatur dalam ketetapan dan keputusan Kongres KM-ITB.

2. Dengan ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga KM-ITB ini, maka Anggaran Rumah

Tangga KM-ITB sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Disahkan oleh Kongres KM ITB Bandung Tanggal 06 Februari 2010 Jam 21.43 WIB

(15)

PENJELASAN

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA ITB

ANGGARAN DASAR KM-ITB MUKADDIMAH

Sudah Jelas

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1 : Sudah jelas

Pasal 2 : KM-ITB ini merupakan revisi dan kelanjutan dari KM-ITB yang didirikan pada tanggal

29 bulan November tahun 1960 di Institut Teknologi Bandung.

Pasal 3 : Sudah jelas

BAB II ASAS DAN SIFAT

Pasal 4 : Sudah jelas

Pasal 5 :

1. Mandiri, artinya organisasi kemahasiswaan memiliki hak dan kewenangan penuh untuk

menentukan aktivitas dan kelangsungan hidupnya. Batas hak dan kewenangan itu terletak pada persinggungan dengan hak lembaga/institusi lain di luar organisasi kemahasiswaan. Oleh karena itu pola hubungan antara organisasi kemahasiswaan dengan lembaga/institusi lain bukanlah merupakan pola superordinat-subordinat atau subyek-obyek. Pola hubungan yang dikembangkan dengan institusi lain adalah pola hubungan kerja sama dalam suasana saling menghormati dan saling bertanggung jawab dengan dilandasi oleh aturan-aturan hukum maupun moral yang telah disepakati bersama.

2. Kekeluargaan, artinya sistem dan mekanisme yang dikembangkan dalam pola hubungan

internal antarelemen dalam organisasi kemahasiswaan maupun pola hubungan eksternal dengan institusi lain di luar organisasi mahasiswa dilaksanakan dalam suasana dan semangat yang bersifat kekeluargaan.

3. Adil, artinya sistem dan mekanisme yang diberlakukan dalam kehidupan kemahasiswaan

menjamin seluruh elemen dalam organisasi kemahasiswaan untuk memiliki hak, wewenang, dan kewajiban yang seimbang dan proporsional sesuai dengan perannya. Setiap elemen memiliki kesempatan dan kebebasan yang sama untuk mempergunakan haknya. Dalam konteks kontrol kebijakan organisasi, kesempatan, dan kebebasan untuk mempergunakan haknya ini diartikan dalam bentuk dibuka dan dihidupkannya ruang bagi oposisi dalam organisasi.

4. Aspiratif dan partisipatif, artinya sistem yang berkembang menempatkan naiknya

aspirasi dan semaraknya partisipasi dari bawah sebagai target utama, sehingga akan tercipta dinamisasi dunia kemahasiswaan yang kokoh di tingkat bawah. Sistem akan menjamin berlangsungnya proses pembelajaran, pencerdasan, dan pemberdayaan seluruh elemen organisasi di setiap lini.

5. Representatif, artinya sistem yang dipergunakan dalam mekanisme pengambilan

keputusan dan tindakan badan kelengkapan organisasi betul-betul merupakan perwujudan atau representasi dari keinginan seluruh mahasiswa di tingkatnya masing-masing. Artinya, kebijakan dan sistem perwakilan yang dipergunakan mencakup seluruh unsur secara proporsional.

6. Efisien dan efektif, artinya struktur, mekanisme, dan fungsi berbagai elemen yang

dibentuk dalam organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Birokratisasi, dualisme fungsi, dan tumpang-tindihnya.

7. Transparan artinya sistem yang dipergunkan dalam mekanisme organisasi harus dapat

dipertanggungjawabkan secara terbuka. Mekanisme-mekanisme pengambilan keputusan harus terbuka dan dapat diketahui oleh publik.

(16)

BAB III TUJUAN

Pasal 6 : Sudah Jelas

BAB IV BASIS ORGANISASI

Pasal 7 : Landasan gerak KM ITB berdasarkan aspirasi himpunan

BAB V KEANGGOTAAN

Pasal 8 : Sudah jelas

Pasal 9 : Sudah Jelas

BAB VI KEDAULATAN

Pasal 10 : Sudah Jelas

BAB VII KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 11 : Sudah jelas

Pasal 12 : Sudah jelas

Pasal 13 : Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR), Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF),

HIMA-SITH `Nymphaea', Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (HME), dan Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) adalah pengecualian.

Pasal 14 : Sudah Jelas

Pasal 15 : Sudah jelas

Pasal 16 : Sudah jelas

Pasal 17 : sudah jelas

BAB VIII LAMBANG DAN BENDERA

Pasal 18 : Lambang KM-ITB bergambar ganesha berwarna kuning emas. Tulisan Keluarga

Mahasiswa ITB berwarna kuning emas.

Pasal 19 : Bendera KM-ITB berwarna dasar biru ultramarine.

BAB IX SEMBOYAN

Pasal 20 : Lambang dan tulisan semboyan KM-ITB berwarna kuning emas.

BAB X KEUANGAN

Pasal 21 : Sudah Jelas

BAB XI PERUBAHAN KONSEPSI, ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN LANDASAN KEMAHASISWAAN KM-ITB

Pasal 22 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar perubahan Konsepsi, AD/ART, dan

Landasan Kemahasiswaan KM-ITB dianggap sah. Jika menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka perubahan Konsepsi, AD/ART, dan Landasan Kemahasiswaan KM-ITB tidak sah. Yang dimaksud landasan kemahasiswaan adalah dasar-dasar kemahasiswaan KM ITB (misal : Rancangan Umum Kaderisasi (RUK))

BAB XII PEMBUBARAN KM-ITB

Pasal 23 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar pembubaran KM-ITB diangap sah. Jika

menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka pembubaran KM-ITB dianggap tidak sah.

BAB XIII PERATURAN PERALIHAN

Pasal 24 : Sudah jelas

BAB XIV PENUTUP

Pasal 25 : Sudah Jelas

Pasal 26 : Sampai tahun 2010 telah terjadi 5 (lima) kali Amandemen AD/ART KM ITB, yaitu

pada tanggal 16-22 April 2001 melalui Musyawarah Kerja Perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa ITB, pada tanggal 13 Februari 2006 melalui Sidang Istimewa Kongres KM ITB, pada tanggal 19 Februari 2007 melalui Sidang Istimewa Kongres

(17)

KM ITB, pada tanggal 12 Februari 2008 melalui Sidang Istimewa Kongres KM ITB, dan 6 Februari 2010 melalui Sidang Istimewa Kongres KM ITB.

Pasal 27 : Sudah Jelas.

Pasal 28 : Sudah Jelas

ANGGARAN RUMAH TANGGA KM-ITB BAB I KEANGGOTAAN

Pasal 1 : Sudah jelas

Pasal 2 : Sudah jelas

Pasal 3 : Pengangkatan anggota kehormatan harus dikaitkan dengan independensi KM-ITB.

Pasal 4 : Sudah jelas.

Pasal 5 : Hak dan Kewajiban Anggota KM ITB

Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6,7 : sudah jelas.

Ayat 8 : Ketentuan akan hak memilih dan dipilih dalam pemilihan anggota Kongres KM-ITB di tingkat jurusan dan forum unit diotonomikan kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan. Ayat 9, 10,11 : sudah jelas.

Pasal 6 : Sudah jelas.

BAB II KONGRES KM-ITB

Pasal 7 : Hak dan Kewajiban.

Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9,10 : sudah jelas

Ayat 11 : Selama proses referendum untuk pembubaran Kabinet ITB, Kabinet

KM-ITB tidak didemisionerkan oleh Kongres KM-KM-ITB.

Ayat 12 : Tugas pejabat sementara hanya untuk menyelenggarakan Pemilu Raya

sampai terpilih ketua Kabinet KM-ITB baru dalam waktu sesingkat-singkatnya. Penentuan waktu Pemilu Raya berdasarkan pertimbangan Kongres KM-ITB.

Ayat 16 : Selama proses referendum untuk pembubaran MWA Wakil Mahasiswa dan

Tim MWA, MWA Wakil Mahasiswa dan Tim MWA tidak didemisionerkan oleh Kongres KM-ITB.

Ayat 17 : Tugas pejabat sementara hanya untuk menyelenggarakan Pemilu Raya

sampai terpilih MWA Wakil Mahasiswa baru dalam waktu sesingkat-singkatnya. Penentuan waktu Pemilu Raya berdasarkan pertimbangan Kongres KM-ITB.

Ayat 13,14,15,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28 : sudah jelas

Pasal 8 : sudah jelas

Pasal 9 : Keanggotaan.

Ayat 1 : sudah jelas. Ayat 2 : sudah jelas.

Ayat 3 : Yang dimaksud kondisi tertentu adalah apabila dalam AD/ART dan atau Ketetapan masing-masing Himpunan Mahasiswa Jurusan atau rumpun unit mengharuskan mekanisme lain selain Pemilu

Ayat 4 : 1 (satu) tahun yang dimaksud disini adalah 1(satu) tahun kepengurusan yang ditentukan oleh Kongres KM ITB.

Ayat 5 : mekanisme pergantian anggota Kongres KM-ITB ditengah-tengah masa jabatan diotonomikan kepada masing-masing Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Ayat 6 : pengecualian terhadap himpunan mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen yang hanya mempunyai masa studi 3 tahun.

Ayat 7,8,9,10,11,12,13,14 : sudah jelas

Pasal 10 : Tim Senator

Sudah jelas

Pasal 11 : Pimpinan Kongres KM-ITB

Ayat 1, 2, 3, 4 : sudah jelas.

Pasal 12 : Tata Tertib Sidang.

Ayat 1, 2, 3, 4 : sudah jelas.

Pasal 13 : Waktu-waktu Sidang.

Ayat 1, 2, 3 : sudah jelas.

(18)

Ayat 1, 2, 3, 4 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar sidang diangap sah. Jika menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka sidang dianggap tidak sah.

BAB III KABINET KM-ITB

Pasal 15 : Hak dan Kewajiban.

Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6,7,8,9 : sudah jelas.

Ayat 10 : Kabinet KM-ITB hanya diperkenankan menyusun program kerja yang

meliputi program stimulasi dan dina-misasi massa grassroot, program-program rutin yang telah jelas merupakan kebutuhan seluruh mahasiswa, dan program yang membutuhkan penyikapan cepat.

Ayat 11,12,13 : sudah jelas.

Ayat 14 : Pencabutan keanggotaan KM-ITB dilakukan Kabinet KM-ITB dianggap sah

setelah melalui pertimbangan khusus di Kongres KM-ITB dan berkaitan dengan pelanggaran hak dan kewajiban anggota KM-ITB.

Pasal 16 : Pembentukan.

Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 : sudah jelas.

Pasal 17 : Kepengurusan.

Ayat 1, 2, 3, 4, 5 : sudah jelas.

Pasal 18 : Sudah jelas.

BAB IV HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN

Pasal 19 : Pengertian.

Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR), Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF), HIMA-SITH `Nymphaea', Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (HME), dan Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) adalah pengecualian.

Pasal 20 : Kedudukan.

Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR), Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF), HIMA-SITH `Nymphaea', Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (HME), dan Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) adalah pengecualian.

Pasal 21 : Keanggotaan

Sudah jelas

Pasal 22 : Kepengurusan.

Ayat 1,2,3 : Sudah jelas.

Pasal 23 : Sudah jelas.

Pasal 24 : Hubungan dengan KM-ITB.

Ayat 1,2 : Sudah jelas.

Ayat 3 : Yang dimaksud dengan koordinasi di sini adalah dalam bentuk pembagian wilayah kerja. Untuk penanganan aspirasi diotonomikan kepada masing-masing Himpunan Mahasiswa Jurusan

Ayat 4,5,6 : Sudah jelas.

BAB V UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 25 : Pengertian.

Sudah jelas.

Pasal 26 : Keanggotaan.

Sudah jelas.

Pasal 27 : Kepengurusan.

Ayat 1,2,3 : Sudah jelas.

Pasal 28 : Hubungan dengan KM-ITB.

Ayat 1 : Yang dimaksud dengan koordinasi di sini adalah dalam bentuk pembagian wilayah kerja. Untuk penanganan aspirasi diotonomikan kepada masing-masing forum rumpun unit

Ayat 2,3,4,5 : Sudah jelas.

BAB VI FORUM RUMPUN UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 29 : Pengertian.

Terdapat lima forum rumpun unit kegiatan mahasiswa yaitu forum rumpun unit keagamaan, olahraga, seni budaya, media, dan pendidikan.

(19)

Pasal 30 : Keanggotaan. Sudah jelas.

Pasal 31 : Peran dan fungsi

Sudah jelas. BAB VII TIM BEASISWA

Pasal 32 : sudah jelas

Pasal 33 : sudah jelas

BAB VIII MWA WAKIL MAHASISWA DAN TIM MWA ITB Pasal 34,35,36,37,38 : sudah jelas

BAB IX KEUANGAN

Pasal 39 : Anggaran:

Sudah jelas.

Pasal 40 : Iuran anggota.

Sudah jelas.

Pasal 41 : Dana sumbangan.

Sudah jelas.

Pasal 42 : Dana Hasil Kegiatan KM-ITB.

Sudah jelas.

Pasal 43 : Dana Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa.

Sudah jelas.

BAB X PERUBAHAN KONSEPSI, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN LANDASAN KEMAHASISWAAN KM-ITB

Pasal 44 : Ayat 1 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar perubahan Konsepsi, Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Landasan Kemahasiswaan KM-ITB dianggap sah. Jika menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka perubahan Konsepsi, AD/ART, dan Landasan Kemahasiswaan KM-ITB tidak sah.Yang dimaksud landasan kemahasiswaan adalah dasar-dasar kemahasiswaan KM ITB (misal : Rancangan Umum Kaderisasi (RUK))

Ayat 2 : Sudah jelas. BAB XI PEMBUBARAN KM-ITB

Pasal 45: Ayat 1 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar pembuba-ran KM-ITB diangap

sah. Jika menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka pembubaran KM-ITB dianggap tidak sah.

Ayat 2 : Sudah jelas. BAB XII ATURAN MASA PERALIHAN

Pasal 46 : Ayat 1 : Sudah jelas.

Ayat 2 : Aturan-aturan tersebut harus dipenuhi agar peruba-han AD/ART KM-ITB dianggap sah. Jika menggunakan konvensi atau aturan-aturan lain maka peru-bahan AD/ART KM-ITB tidak sah.

Ayat 3 : Sudah jelas. BAB XIII PENUTUP

Pasal 47 : Ayat 1, 2 : Sudah jelas.

Disahkan Oleh Kongres KM ITB Bandung Tanggal 06 Februari 2010 Jam 21.43 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada data dan analisa serta pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pembangkit arus pulsa berbasis mikrokontroler ATmega8535 untuk

Bahwa perusahaan memiliki tingkat Nilai signifikan sebelum melakukan akuisisi dan merger sebesar 0,021 < 0,05 maka bisa ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini berdistribusi

untuk memenuhi persyaratan kuorum Rapat, akan tetapi tidak berhak mengeluarkan suara dalam pemungutan suara yang tidak setuju atau yang setuju atas usulan keputusan Rapat, yaitu: ---

Pemerintah berencana akan menaikkan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak(PTKP) menjadi Rp54 juta per tahun dari sebelumnya Rp36 juta per tahun, yang mulai ber- laku pada bulan Juni

organ indera atau suatu organ internal ke SSP. b) Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. c) Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam

Hal tersebut membuktikan bahwa pada bukaan 270 o , gas dan udara telah bercampur baik yang menyebabkan pembakaran dalam ruang bakar mesin meningkat sehingga menghasilkan

total fungi diperoleh dengan metode pour plate menggunakan tekhnik pengenceran sampai 10 ⁻⁸. Penentuan faktor edafik diukur dengan soil tester.Pengukuran C organik tanah

Anın derdi ile daim yine bu yüreğim yane Kodu canımda aşk odun ezelden ta ebed yane Beşarettir bana yanmak yolunda baş u can vermek. Bu bezirganlık özgedir erişmez sud u husrane