• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM daf0f7f446 BAB IIIBAB 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM daf0f7f446 BAB IIIBAB 3"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

BAB III

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA

Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang.

Struktur ruang adalah susunan pusat pusat permukiman dan sisitem jaringan

prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi

masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola

ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang melipti

peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi

budidaya. Pembangunan Bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan

struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan

permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mweujudkan tujuan

dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam

dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan

sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta

pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan

akibat pemanfaatan ruang.

3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan

Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN)

yang dijadikan sebagai pedoman untuk :

a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional, b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,

c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan

antarwilayah provinsi, serta keserasian antar sektor, e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan

g. Penataaan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindak lanjuti ke dalam

RPI2JM kabupaten/kota sebagai berikut :

a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kriteria :

i. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

utama kegiatan ekpor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan

(2)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat

kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani

beberapa provinsi, dan/atau

iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagi simpul

utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi. b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

Kriteria :

i. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN

ii. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat

kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau

beberapa kabupaten/kota dan/atau

iii. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

transportasi yang melayani skala nasional atau melayani beberapa

provinsi.

c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategi Nasional (PKSN)

Kriteria :

i. Pusat Perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas

batas dengan negara tetangga,

ii. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional

yang menghubungkan dengan negara tetangga,

iii. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang

menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau

iv. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang

dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.

d. Penetapan Kawasan Strategi Nasional (KSN)

Penetapan kawasan strategi nasional dilakukan berdasarkan kepentingan :

i. Pertahanan dan Keamanan,

a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan

pertahanan negara berdasarakan geostrategi nasional,

b) diperuntukan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah

pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang

amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan

industri sistem pertahanan, atau

c) merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau pulau kecil

terluar yang berbatsan langsung dengan negara tetangga dan/atau

laut lepas.

ii. Pertumbuhan Ekonomi,

(3)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan

ekonomi nasional,

c) memiliki potensi ekspor,

d) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan

ekonomi,

e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi, f) berfungsi untuk mempertahankan tinggi produksi pangan nasional

dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,

g) berfungsi untuk mempertahankan tinggi produksi sumber energi

dalam rangka mewujudkan ketahanan energi, atau

h) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal. iii. Sosial dan Budaya,

a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau

budaya nasional,

b) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati

diri bangsa,

c) merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi

dan dilestarikan,

d) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional, e) memberikan perlindungan terhadap keanakaragaman budaya, atau f) memiliki potensi kawasan terhadap konflik sosial skala nasional. iv. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi,

a) diperuntukkan bagi kepentingan diperuntukkan bagi kepentingan

pengembangan ilmu,

b) pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam

strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan

nuklir, atau

c) berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis. v. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

a) merupakan tempat perlindungan keanakaragaman hayati, b) merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang,

c) ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang

hampir punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan,

d) memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap

tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,

e) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro, f) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup, g) rawan bencana alam nasional,

h) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai

dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

(9)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

STATUS

PROVINSI

(1) (2) (3) (4)

1

Kota Sabang

I/A/2 : Pengembangan

Baru

A c e h

2

Kota Dumai

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

R i a u

3

Kota Batam

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

Kep. Riau

4

Ranai (Ibukota

Kab. Natuna)

I/A/2 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

Kep. Riau

5

Atambua

(Ibukota

Kab.Natuna)

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

Nusa Tenggara

Timur

6

Kalabahi

(Ibukota Kab.

Alor)

II/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap II)

Nusa Tenggara

Timur

7

Kefamenanu

(Ibukota Kab.

Timor Tengah

Utara)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Nusa Tenggara

Timur

8

Paloh-Aruk (Kab.

Sambas)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Kalimantan Barat

9

Jagoi babang

(Kab.Bengkayan

g)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Kalimantan Barat

10

Nangabadau

(Kab. Kapuas

Hulu)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Kalimantan Barat

11

Entikong (Kab.

Sanggau)

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

Kalimantan Barat

12

Jasa (Kab.

Sintang)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap II)

Kalimantan Barat

13

Nunukan

(Ibukota Kab.

Nunukan)

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi

Kalimantan Timur

14

Simanggaris

(Kab. Nunukan)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

(10)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

15

Long Midang

(Kab. Nunukan)

II/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Kalimantan Timur

16

Long Pahangai

(Kab. Kutai

Barat)

II/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Kalimantan Timur

17

Long Nawan

(Kab. Malinau)

II/A/2 :Pengembangan

Baru (Tahap II)

Kalimantan Timur

18

Melonguane(Ibu

kota Kab.

Talaud)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Sulawesi Utara

19

Tahuna (Ibukota

Kab. Kep.

Sangihe)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Sulawesi Utara

20

Saumlaki (Kab.

Maluku

Tenggara Barat)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Maluku

21

Ilwaki (Kab.

Maluku Barat

Daya)

II/A/2 :Pengembangan

Baru (Tahap II)

Maluku

22

Dobo (Kab. Kep.

Aru)

II/A/2 :Pengembangan

Baru (Tahap II)

Maluku

23

Daruba (Kab.

Pulau Marotai)

I/A/2 : Pengembangan

Baru (Tahap I)

Maluku Utara

24

Kota Jaya Pura

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

Papua

25

Kota Tanah

Merah (Ibukota

Kab.Tanah

Merah)

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

Papua

26

Kota Meurake

(Ibukota Kab.

Meurake)

I/A/1 :

Pengembangan/Penin

gkatan Fungsi (Tahap

I)

Papua

Tabel 3.3 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Berdasarkan PP Nomor 26 tahun2008 tentang RTRWN

NO KAWASAN STRATEGINASIONAL KEPENTINGANSUDUT KABUPATENKOTA/ PROVINSI STATUSHUKUM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1

Kawasan Industri

Lhokseumawe

Ekonomi

Kota

Lhokseuma

we

A c e h

2

Kawasan

Perdagangan

Bebas dan

Pelabuhan Bebas

Sabang

Ekonomi

Kota

Sabang

(11)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

3

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi terpadu

Banda Aceh

Darussalam

Ekonomi

Kota Banda

Aceh

A c e h

4

Kawasan

Ekosistem Lauser

Lingkungan

Hidup

13

Kabupaten

(Aceh Barat

daya,

Nagan

Raya, Aceh

Barat, Aceh

Selatan,

Gayo Lues,

Aceh

Tengah,

Bener

Meriah,

Aceh Utara,

Aceh Timur,

dan Aceh

Tamiang)

A c e h

5

Kawasan

Perbatasan Laut

RI termasuk 2

Pulau kecil terluar

(P. Rondo dan

Berhala) dgn

Negara

India/Thailand/Ma

laysia

Sumater

a Utara

6

Kawasan

Perkotaan

Medan-Binjai-Deli

Serdang-Karo

(Mebidangro)

Ekonomi

Kota

Medan,

Binjai, Deli

Serdang,

Karo

Sumater

a Utara

(12)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

Serdang

dan Karo

7

Kawasan danau

Toba dan

sekitarnya

Utara, Kab.

Humbang,

Hasundutan

, Kab. Dairi,

Kab. Karo,

Kab.

Simalungun

, Kab.Toba,

Kab. Pakpak

Bharat

Sumater

a Utara

8

Kawasan Stasiun

Pengamat

Dirgantara

Kotatabang

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

Kab. Agam

Sumater

a Barat

9

Kawasan Hutan

Lindung Bukit

Batabuh

dan Kab.

Indragiri

Hulu

R i a u

10

Kawasan Hutan

Lindung Mahato

Lingkungan

Hidup

Kab. Rokan

Hilir

R i a u

11

Kawasan

Perbatasan Laut

RI termasuk 20

pulau kecil terluar

(P. Sentut, Tokong

Malang Biru,

Damar, Mangkai,

Tokong, Belayar,

Tokong Boro,

Semiun, Sebetul,

Sekatung, Senua,

Subi Kecil, Nipa,

Pelampong, Batu

Berhenti, dan

Nongsa) dgn

negara

Malaysia/Vietnam

/Singapura

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

Kab. Bintan,

Kab.

Natuna,

Kab. Kep.

Anambas,

Kab.

Karimun,

Kota Batam

Kepulau

an Riau

(13)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

Bintan, dan

Karimun

Kab.

Natuna,

Kab.

Karimun,

Kota Batam

an Riau

Nomor

87

13

Kawasan

Lingkungan Hidup

Taman Nasional

Kerinci Seblat

Lingkungan

Kab. Lubuk

Linggau,

Kab. Rejang

Lebong

Jambi,

Sumater

a Barat,

Bengkul

u dan

Sumater

a

Selatan

14

Kawasan Taman

Nasional Berbak

Lingkungan

Hidup

Kab. Muaro

Jambi

Jambi

15

Kawasan Taman

Nasional Bukit

TigaPuluh

Barat, Kab.

Tebo

Jambi

dan

Riau

16

Kawasan Taman

Nasional Bukit

Duabelas

17

Kawasan Selat

Sunda

Ekonomi

Kota

Serang,

Kota Bandar

(14)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

18

Kawasan Instalasi

Lingkungan dan

Cuaca

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

Kota Jakarta

Pusat

DKI

Jakarta

19

Kawasan Fasilitas

Pengolahan Data

dan Satelit

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

DKI

Jakarta

20

Kawasan

Perkotaan

Jabodetabek-Punjur termasuk

Kepulauan Seribu

Ekonomi

Kota

Jakarta(Utar

a,Selatan,

Barat,

Timur,

Pusat) Kota

Bogor, Kab.

Bogor, Kota

Depok, Kota

Tangerang,

Kota Bekasi,

Kab. Bekasi,

Kab. Cianjur

DKI

21

Kawasan

Perkotaan

Cekungan

Bandung

Ekonomi

Kota

Bandung,

Kab.

Bandung

Jawa

Barat

22

Kawasan Fasilitas

Uji Terbang Roket

Pamengpeuk

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

Kab. Garut

Jawa

Barat

23

Kawasan stasiun

Pengamat

Dirgantara

Pamengpeuk

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

Kab. Garut

Jawa

Barat

24

Kawasan stasiun

Pengamat

Dirgantara

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

Kab.

Sumedang

(15)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

Tanjung Sari

dan

Teknologi

Tinggi

25

Kawasan stasiun

Telecomand

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

Jawa

Barat

26

Kawasan stasiun

Bumi Penerima

satelit Mikro

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

27

Kawasan

Pangandaran-

Kalipuncang-Segara

Anakan-Nusakambangan

28

Kawasan

Perkotaan

Kendal-

Demak-

Unggaran-

Salatiga-

Semarang-Purwodadi

(Kedung Sepur)

Ekonomi

Kab.

Kendal,

29

Kawasan

Borobudur dan

sekitarnya

30

Kawasan Candi

Prambanan

Lingkungan

Hidup

Kab. Klaten,

Kab.

Sleman

Jawa

Tengah

31

Kawasan Taman

Nasional Gunung

Merapi

Kab. Klaten,

Kab.

32

Kawasan

Perkotaan

Gresik-Ekonomi

Kab. Gresik,

Kab.

(16)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

33

Kawasan Stasiun

Pengamat

Dirgantara

Watukosek

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

34

Kawasan Taman

Nasional Ujung

Kulon

35

Kawasan

Perkotaan

Denpasar-

Badung-Gianyar-Tabanan

(Sarbagita)

Ekonomi

Kota

Denpasar,

36

Kawasan

Pengembanagan

Ekonomi Terpadu

Bima

Ekonomi

Kab. Bima,

Kab. Dompu

Nusa

Tenggar

a Barat

37

Kawasan Taman

Nasional Komodo

Lingkungan

a Barat

38

Kawasan Gunung

Rinjani

Lingkungan

Hidup

Kab.

Lombok

Utara, Kab.

Lombok

(17)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

39

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi Terpadu

Mbay

Ekonomi

Kab. Ngada

Nusa

Tenggar

a Timur

40

Kawasan

Perbatasan Darat

RI dgn negara

Timor Leste

Pertahanan

dan

Keamanan

Kab.

Kupang,

Kab. Timor

Tengah

Utara, Kab.

Belu

Nusa

Tenggar

a Timur

41

Kawasan

Perbatasan Laut

Ri termasuk 5

pulau kecil terluar

(P.Alor, Batek,

Dana, Ndana, dan

Mangudu) dgn

negara Timor

Leste/Australia

Kab. Timor

Tengah

Utara, Kab.

Belu

Nusa

Tenggar

a Timur

42

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi Terpadu

Khatulistiwa

Ekonomi

Kab.

Sanggau

Kaliman

tan

Barat

43

Kawasan stasiun

pengamat

Dirgantara

Pontianak

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

44

Kawasan Taman

Nasional Betung

Kerihun

45

Kawasan

Perbatasan Darat

RI dan Jantung

Kalimantan

(Heart of Borneo)

Pertahanan

Hulu, Kab.

Sanggau

46

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi Terpadu

Daerah Aliran

Kahayan Kapuas

dan Barito

Ekonomi

Kota

Palangkaray

a, Kab.

Pulang

Pisang, Kab.

Kapuas,

Kab. Barito

Selatan

Kaliman

tan

Tengah

47

Kawasan Taman

Nasional Tanjung

Putting

Lingkungan

Hidup

Kab.

Kotawaringi

n Barat,

Kab.

(18)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

Seruyan

48

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi Terpadu

Batulicin

Ekonomi

Kab.

Kotabaru,

Kab. Kab.

Tanah

Tumbuh

Kaliman

tan

Selatan

49

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi Terpadu

samarinda,

Sanga-Sanga,

Muara Jawa dan

Balikpapan

Ekonomi

Kota

samarinda,

Kab. Kutai

Kaliman

tan

Timur

50

Kawasan

Perbatasan Laut

RI termasuk 18

pulau kecil terluar

(P.Sebatik,

Gosong

Makassar,

Maratua, Sambit,

Lingian, Salondo,

Dolangan,

Bangkit,

Mantewaru,

Makalehi,

Kawalusu, Kawio,

Marore, Batu,

Bawaikang,

Miangas,

Marampit, Intata,

dan Kakarutan)

dgn negara

Malaysia dan

Philipina

Kab. Berau,

Kab. Tolitoli,

Kab.

Boolang,

Kab.

Mongondow

Utara, Kab.

Kep Sitaro,

Kab. Kep

Sangihe,

Kab.

Sangihe,

Kab. Talaud,

Kab Kep.

Talaud

51

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi terpadu

Manado-Belitung

Ekonomi

Kota

Manado,Kot

a Belitung

Sulawesi

Utara

52

Kawasan

konservasi dan

wisata daerah

aliran sungai

Tondano

Utara, Kota

Tomohon,

Kota

Manado

Sulawesi

Utara

53

Kawasan

pengembanagan

Ekonomi terpadu

Ekonomi

Kab.

Banggai

(19)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

Batul

54

Kawasan Poso

dan sekitarnya

Sosial

Budaya

Kab. Poso

Sulawesi

Tengah

55

Kawasan kritis

lingkungan

Balingara

Lingkungan

hidup

Kab. Tojo

Una Una

Sulawesi

Tengah

56

Kawasan kritis

lingkungan

Buol-Lambunu

Lingkungan

hidup

Kab. Buol,

Kab.

Donggala,

Kab.Parigi,

Kab.

Moutong,

Kab. Toli Toli

Sulawesi

Tengah

57

Kawasan

Perkotaan

Makassar-Maros-

Sungguminasa-Takalar(Maminasa

ta)

Ekonomi

Kab. Takalar

Tata

Ruang

58

Kawasan

Pengembangan

Ekonomi terpadu

Parepare

Ekonomi

Kab. Pare

pare, Kab.

Barru

Sulawesi

Selatan

59

Kawasan Toraja

dan sekitarnya

Sosial

budaya

Kab.

Tanatoraja,

Kab. Toraja

Utara

Sulawesi

Selatan

60

Kawasan stasiun

bumi sumber

alam parepare

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

61

Kawasan Soroaka

dan sekitarnya

Sosial

budaya

Kab. Luwu

Sulawesi

Selatan

62

Kawasan

pengembangan

ekonomi terpadu

Buton, Kolaka,

dan Kendari

Ekonomi

Kab. Buton,

Kab. Kolaka,

Kab.

Kendari

Sulawesi

Tenggar

a

63

Kawasan Taman

Nasional Rawa

Aopa-Watumohai

dan Rawa

Tinondo

Lingkungan

hidup

Kota

Kendari,

Kab. Kolaka,

Kab. Buton

Sulawesi

Tenggar

(20)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

64

Kawasan

pengembangan

ekonomi terpadu

Seram

Ekonomi

Pulau

Seram, kab.

Maluku,

Kab. Maluku

Tengah

Sulawesi

Tenggar

a

65

Kawasan Laut

Banda

Sosial

Budaya

Kab. Maluku

Tengah

Maluku

66

Kawasan

perbatasan laut

RI termasuk 20

pulau kecil terluar

(P. Ararkula,

Karaweira,

Panambulai,

Kultubai Utara,

Kultubai Selatan,

Karang, Enu, Batu

goyang, Larat,

Asutubun, Selaru,

Batarkusu,

Masela,

Miatimarang,

Leti, Kisar, Wetar,

Liran, Kelopon,

dan Laag) dgn

negara Timor

Leste/Australia

Kab. Maluku

Tenggara,

Kota Tual,

Kab. Kep

Aru, Kab.

Maluku

Tenggara

Barat, Kab.

Maluku

Barat Daya,

Prov. Papua,

Kab.

Merauke

Maluku

dan

Papua

67

Kawasan

perbatasan laut

RI termasuk 8

pulau kecil terluar

(P Jiew, Budd,

Fani, Miossi,

Fanildo, Bras,

Bepondi, dan Liki)

dgn negara Palau

Pertahanan

Kab. Biak

Numfor,

68

Kawasan

konservasi

keanekaragaman

hayati Raja

Ampat

Lingkungan

hidup

Kab. Raja

Ampat

Papua

Barat

69

Kawasan

Pengembangan

ekonomi terpadu

Biak

Ekonomi

Kab. Biak

Numfor

Papua

70

Kawasan stasiun

Bumi Satelit

Cuaca dan

Lingkungan

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Kab. Biak

Numfor

(21)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

Tinggi

71

Kawasan stasiun

Telemetry

Tracking and

command

Wahana Peluncur

Satelit

Penggunaa

n Sumber

Daya Alam

dan

Teknologi

Tinggi

Kab. Biak

Numfor

Papua

72

Kawasan Timika

Lingkungan

hidup

Kab. Biak

Numfor

Papua

73

Kawasan Taman

Nasional Lorentz

Lingkungan

hidup

Kab.

Mimika,

Kab. Asmat,

Kab. Nduga,

Kab.

Yahukimo,

Kab.

Jayawijaya,

Kab. Lanny

Jaya, Kab.

Puncak

Jaya, Kab.

Puncak,

Kab. Panial

Papua

74

Kawasan

konservasi

keanekaragaman

hayati Teluk

Bintuni

Lingkungan

hidup

Kab. Teluk

Bintuni

Papua

75

Kawasan

perbatasan

Negara termasuk

19 pulau kecil

terluar

(P.Simeulucut,

Salaut Besar,

Raya Rusa,

Benggala, Simuk,

Wungu,

Sibarubaru,

Sinyaunyau,

Enggano, Mega,

Batu kecil, Deli,

Manuk, Nusa

Kambangan,

Barung, Sekel,

Panehan, dan

Sophialoucisa)

yang berhadapan

laut lepas

Pertahanan

dan

keamanan

Prov. NAD,

Kab.

Simelue,

Kab. Aceh

Barat, Kab.

Aceh Besar,

Prov.

Sumut, Kab.

Nias, Prov.

Sumbar,

Utara, Kab.

Prov.

Lampung,

Kab.

Tanggamus,

(22)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

Banten,

Kab.

Pandeglang

, Prov.

Jabar, Kab.

Tasikmalaya

, Prov.

Jateng, Kab.

Cilacap,

Prov. Jatim,

Kab.

Jember,

Kab.

Tranggalek,

Prov. NTB,

Kab.

Lombok

3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN)

Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan

RPI2-JM Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

a. Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN

b. Penentuan Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah delinasi KSN masih dapat

berubah

sebelum Perpres RTRW KSN ditetapkan.

i. Ekonomi

ii. Lingkungan Hidup iii. Sosial Budaya

iv. Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi v. Pertahanan dan Keamanan

c. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup :

i. Arahan pengembangan pola ruang :

a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti

pengembangan RTH.

ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti

pengembangan sarana air minum, air limbah, persampahan, dan

drainase.

iii. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan

struktur ruang khususnya untuk bidang cipta karya.

(23)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

a. Perpres Nomor 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur ;

b. Perpres Nomor 45 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan

Perkotaan Denpasar, Bandung, Gianyar, dan Tabanan ;

c. Perpres Nomor 55 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan

Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, Takelar ;

d. Perpres Nomor 62 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan

Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo ;

e. Perpres Nomor 86 tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis

dan Infrastruktur Selat Sunda ;

f. Perpres Nomor 87 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam,

Bintan, dan Karimun ;

3.3 Arahan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau

Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan

operasionalisasi dari RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR

Pulau untuk penyusunan RPI2JM Kabupaten/Kota adalah :

a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup

arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan

pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti

pengembangan RTH.

b. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang dapat dikembangkan dan

yang harus dikendalikan.

c. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya

untuk bidang Cipta Karya seperti pengembangan prasarana sarana air

minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, Agropolitan.

Hingga saat ini RTRW Pulau yang telah ditetapkan adalah :

a. Perpres Nomor 88 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi; b. Perpres Nomor 3 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan; c. Perpres Nomor 13 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera; d. Perpres Nomor 28 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali.

3.4 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ditetapkan melalui Peraturan

Daerah Provinsi, dan beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW Provinsi

untuk penyusunan RTRW Kabupaten/Kota adalah :

a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup : i. Arahan pengembangan pola ruang :

a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya.

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti

(24)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

c) Arahan pengembangan struktur ruang terkait keCipta Karyaan seperti

pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan,

dan drainase.

b. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya

untuk bidang Cipta Karya.

Hingga saat ini, RTRW Provinsi yang telah memiliki Perda/Qanun adalah sebagai

berikut :

a. Perda No. 16 tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali; b. Perda No. 2 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Banten;

c. Perda No. 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Bengkulu;

d. Perda No. 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

e. Perda No. 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Gorontalo;

f. Perda No. 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Barat;

g. Perda No. 6 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Tengah;

h. Perda No. 5 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Timur;

i. Perda No. 1 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Lampung;

j. Perda No. 3 tahun tentang Rencana Tata Runag Wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Barat;

k. Perda No. 1 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Timur;

l. Perda No. 9 tahun 2009 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Sulawesi Selatan;

m. Perda No. 13 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Sumatera Barat;

3.5 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota

Sesuai dengan amanat UU No. 26 tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Adapun arahan

dalam RTRW Kota Subulussalam yang perlu diperhatikan dalam penyusunan

RPI2JM Kota Subulussalam adalah sebagai berikut :

a. Penetapan kawasan strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut

kepentingan :

(25)

Visi : “Subulussalam Sejahtera, Berkualitas Dan Islami”

iii. Lingkungan hidup iv. Sosial budaya

v. Pendayagunaan sumber daya alam atau teknologi tinggi.

b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup : i. Arahan pengembangan pola ruang :

a. Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya.

b. Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta karya seperti

pengembangan kawasan RTH.

ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti

pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan dan

drainase, RTH, maupun agropolitan.

c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya

yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi

untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan

prasarana.

d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur

Gambar

Tabel  3.2  Penetapan  Lokasi  Pusat  Kegiatan  strategi  Nasional  (PKSN)Berdasarkan PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN
Tabel 3.3 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Berdasarkan PPNomor 26 tahun2008 tentang RTRWN

Referensi

Dokumen terkait

Data Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Tata Cara Menyikat Gigi Dengan Benar Pada Siswa/I Kelas IVB Di SD Negeri Baru 08 Pagi Jakarta Timur bahwa dari 30

Data Flow Diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk komponen

Dengan cara makan sahur menggunakan kurma atau makanan yang bergizi bukan hanya sekedar menjalankan sunnah Rosul melainkan juga mendapatkan banyak manfaat dari

Seluruh Dosen Pengajar di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu pengetahuan

yang mendapat pendidikan seks mengatakan tidak berhubungan seks sebelum usia

Hasil yang diperoleh adalah: penerimaan pajak daerah dalam kurun waktu 2002 – 2009 mengalami peningkatan yang baik dan secara umum berada pada kategori sangat

Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Univesitas Negeri Padang bekejasama dengan Pirnpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian

[r]