• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas - Institut Seni Tari di Kota Semarang - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III : ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas - Institut Seni Tari di Kota Semarang - Unika Repository"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III : ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktivitas

A. Pengelompokan Aktivitas

Tabel 3.Pengelompakan Aktivitas

No Pelaku Kegiatan Ruang Sifat

.

1 Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik

g

Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Ruang Private

Rektor

Rapat Ruang Rapat Private

Mengikuti Lapangan Publik

Kegiatan

Outdoor

Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Servic

e

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

2 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik

Rektor g

Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Ruang Private

Sekretaris

Rektor

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

Sholat Mushola Servic

e

3 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik

I g

Datang/Pulan Area Drop Publik

(2)

Bekerja Ruang Wakil Private

Rektor I

Rapat Ruang Rapat Private

Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Servic

e

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

4 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik

II g

Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Ruang Wakil Private

Rektor II

Rapat Ruang Rapat Private

Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Servic

e

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

5 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik

Perpustakaa g

n

Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Kantor Private

Kepala

Melihat Perpustakaa Publik

Perpustakaan n

Mengikuti Ruang Rapat Private

Rapat

Mengikuti Lapangan Publik

acara Outdoor

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

Sholat Mushola Servic

e

6 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik

Bagian g

Studio Tari

Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Kantor Private

(3)

Mengontrol Studio Tari Private

Studio Tari

Mengikuti Ruang Rapat Private

Rapat

Mengikuti Lapangan Publik

acara Outdoor

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

Sholat Mushola Servic

e

7 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik

Progdi Seni g

Tari Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Kantor Progdi Private

Seni Tari

Mengikuti Ruang Rapat Private

Rapat

Mengajar Ruang Kelas Private

Kelas Teori

Studio Tari Private

Asistensi Ruang Dosen Private

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

Sholat Mushola Servic

e

8 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik

Progdi Seni g

Tari Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Kantor Progdi Private

Seni Tari

Mengikuti Ruang Rapat Private

Rapat

Mengajar Ruang Kelas Private

Kelas Teori

Studio Tari Private

Asistensi Ruang Dosen Private

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

Sholat Mushola Servic

(4)

9 Kepala BAU Datang/Pulan Area Parkir Publik

& BAK g

Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Bekerja Kantor Private

Kepala

Mengontrol Ruang BAU Private

BAU & BAK & BAK

Mengikuti Ruang Rapat Private

Rapat

Makan Kantin Publik

Mengikuti Lapangan Publik

acara Outdoor

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

Sholat Mushola Servic

e

10 Senat Datang/Pulan Area Parkir Publik

Mahasiswa g

Datang/Pulan Area Drop Publik

g Off

Kegiatan Ruang Senat Private

Senat

Mengikuti Ruang Rapat Private

rapat

Mengikuti Lapangan Publik

acara Outdoor

Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Servic

e

Keperluan Toilet Servic

Pribadi e

Tabel 4.Pengelompokan Aktivitas Dosen dan Staff

No Nama Aktvitas Area Sifat

Pelaku

1 Dosen Datang/Pulang Area Parkir Publik

Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Bekerja Ruang Dosen Private

Mengikuti Ruang Rapat Private

(5)

Mengajar Ruang Kelas Private

Teori

Studio Tari Private

Asistensi Ruang Dosen Private

Mengikuti Lapangan Publik

kegiatan

Outdoor

Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Service

Keperluan Kantin Service

Pribadi

2 Staff BAU Datang/Pulang Area Parkir Publik

dan BAAK Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Mengurus Ruang BAAK Private

Administrasi

Menginventaris Ruang BAU Private

Sarana

Mengikuti Ruang BAU Private

Rapat

Mengikuti Lapangan Publik

kegiatan

Outdoor

Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Service

Keperluan Toilet Service

Pribadi

3 Administrasi Datang/Pulang Area Parkir Publik

Program Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Studi Mengurus Ruang Private

Keperluan Program

Program Studi Studi

Mengikuti Ruang rapat Private

rapat

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Service

Pribadi

Sholat Mushola Service

4 Petugas Datang/Pulang Area Parkir Publik

Perpustakaan Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Bekerja Perpustakaan Semi

Private

Mengikuti Ruang Rapat Private

(6)

5 Cleaning Service

6 Satpam

Mengikuti Lapangan Publik

kegiatan Outdoor

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Service

Pribadi

Sholat Mushola Service

Datang/Pulang Area Parkir Publik

Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Membersihkan Seluruh Service

ruangan ruang

Menyimpan Gudang Service

peralatan

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Service

Pribadi

Sholat Mushola Service

Datang/Pulang Area Parkir Publik

Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Mengecek Ruang CCTV Private

CCTV

Menjaga Seluruh Service

Keamanan ruang

Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Service

Pribadi

Sholat Mushola Service

Tabel 5.Pengelompokan Aktivitas Mahasiswa dan Pengunjung

No Pelaku Kegiatan Area Sifat

1 Mahasiswa Datang/Pulang Area Parkir Publik

Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Belajar ( teori ) Ruang Kelas Private

Teori

Belajar ( Studio Tari Private

praktik)

Asistensi Ruang Dosen Private

Mencari Perpustakaan Private

(7)

Mengikuti Lapangan Publik

kegiatan

Outdoor

Makan Kantin Publik

Seminar Auditorium Publik

Menonton Auditorium Publik

Pertunjukan

Keperluan Kooperasi Semi

kampus Private

Keperluan Toilet Service

Pribadi

Sholat Mushola Service

2 Pengunjung Datang/Pulang Area Parkir Publik

/ tamu Datang/Pulang Area Drop Off Publik

Berkunjung Institut Seni Private

Tari

Makan Kantin Publik

Bertanya- Ruang Semi

tanya Informasi Private

Publik

Keperluan Toilet Service

Pribadi

(8)

B. Pola Aktivitas

MAIN ENTRANCE INSTITUT

BERJALAN KAKI

MOTOR MOBIL

MAIN DOOR

BANGUNAN

Skema 5 : Skema Pola Aktivitas Datang

Sumber : Analisis Pribadi

BANGUNAN MAIN DOOR

BERJALAN KAKI

MOTOR MOBIL

TAPAK

Skema 6 : Skema Pola Aktivitas Keluar

(9)

\\

DATANG BEKERJA

AREA PARKIR MAKAN

DROP OFF BEKERJA

PULANG

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

REKTOR

WAKIL REKTOR

KEPALA PERPUSTAKAAN

KEPALA STUDIO TARI

KETUA DAN SEKRETARIS PROGDI SENI

TARI

KEPALA BAU

KEPALA BAAK

SENAT

Skema 7 : Pola Aktivitas Pimpinan Institusi

(10)

DATANG BEKERJA

AREA PARKIR MAKAN

DROP OFF BEKERJA

PULANG

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

DOSEN

KOORDINATOR STUDIO TARI

STAFF BAU

STAFF BAAK

STAFF ADMINISTRASI

PROGDI

CLEANING SERVICE

PETUGAS PERPUSTAKAAN

SATPAM

PETUGAS KLINIK

PETUGAS KANTIN

Skema 8 : Pola Aktivitas Pengelola Institusi

(11)

DATANG

KULIAH

AREA PARKIR MAKAN

DROP OFF KULIAH

PULANG

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

Skema 9 : Pola Aktivitas Mahasiswa

Sumber : Analisis Pribadi

KELAS TEORI

KELAS PRAKTEK

KEGIATAN ORGANISASI

BERLATIH TARI

BELAJAR BERSAMA

(12)

DATANG

AREA PARKIR BERKUNJUNG PULANG

DROP OFF MAKAN

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

Skema 10 : Pola Aktivitas Pengunjung

Sumber : Analisis Pribadi

Perhitungan Jumlah Pelaku pada Institut Seni Tari

Tabel 6. Jumlah pelaku dalam Institut Seni Tari

no pelaku jumlah

1 rektor 1

2 sekretaris rektor 1

3 wakil rektor I 1

4 wakil rektor II 1

5 kepala studio tari 1

6 kepala perpustakaan 1

7 kepala BAU 1

8 kepala BAAK 1

9 ketua progdi S! Seni tari 1

sekretaris progdi S1 Seni

10 Tari 1

11 Staff BAAK 4

12 Staff BAU 4

13 Petugas Perpustakaan 2

(13)

15 Security 3

16 Cleaning Service 8

17 Pegawai Kantin 3

Tabel 7.Jumlah Peserta dalam Mata Kuliah di Institut Seni Tari

Jumlah

Mata kuliah SKS Peserta

Kewarganegaraan 2 35

Agama 2 35

Bahasa Inggris 2 35

Seni Pertunjukan

Indonesia 2 35

Olah Tubuh I 2 35

Kreativitas Gerak 3 20

Musik Tradisi I 3 20

Tari Yogyakarta

Tunggal 3 20

Tari Bali Tunggal 2 35

Filsafat Seni 2 35

Sejarah Tari 2 35

Tata Cahaya 2 35

Dasar – dasar

Koreografi 3 35

Tari Yogyakarta Duet 3 20

Tari Surakarta Duet dan

Kelompok 3 20

Tekhnik Tari Modern 3 20

Tari Aceh 3 20

Teori Budaya 2 35

Tari Modern 3 35

Tari Kontemporer 3 35

Sosiologi Tari 2 30

Musik Tari 2 30

Produksi Tari 3 25

Tari Yogyakarta

Kelompok 3 20

Koreografi Kelompok 3 25

Literatur Tari 3 35

Semiotika 3 25

(14)

Proposal Tugas Akhir 2 20

Koreografi Mandiri 3 20

Tari Bali Duet dan

Kelompok 3 30

Seminar 2 30

Struktur Organisasi Institut

REKTOR SEKRETARIS REKTOR

WAKIL

ALUMNI REKTOR i

SENAT WAKIL

REKTOR ii BEM

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA PROGDI BAU BAAK STUDIO PERPUSTA

TARI KAAN

Skema 11 : Struktur Organisasi Institut

Sumber : Analisis Pribadi berdasarkan Struktur Organisasi UNIKA

Pola Hubungan Ruang.

Pola Hubungan Mikro

Unit Service

SHAFT

(15)

Skema 12 : Skema Unit Service Sumber : Analisis Pribadi

Unit Kesehatan ( Klinik )

RUANG RUANG

TUNGGU PERIKSA

KLINIK

RUANG OBAT

Skema 13 : Skema Hubungan ruang Unit Kesehatan Sumber : Analisis Pribadi

Unit Pengelola

RUANG SEKRETARIS RUANG RUANG REKTOR REKTOR RAPAT VIP

RUANG WAKIL REKTOR l

RUANG WAKIL

REKTOR lI

(16)

Unit Aktivitas

RUANG KELAS

STUDIO TARI TEORI

LAB

KOMPUTER AUDITORIUM

PERPUSTAKAAN RUANG BACA

RUANG PENYIMPANAN BUKU

Skema 15 : Hubungan Ruang Mikro Unit Aktivitas Sumber : Analisis Pribadi

Pola Hubungan Makro

PARKIR DROP OFF

LOBBY UNIT KESEHATAN

UNIT

PENGELOLA KANTIN LAPANGAN

UNIT

PERPUSTAKAAN SERVICE

UNIT KEGIATAN

(17)

3.1.2 Studi Fasilitas

Tabel 7.Kebutuhan Ruang dan Studi Ruang

(18)

1 Ruang Kelas Meja Belajar berukuran 0.8 M x

Teori Kecil 0.8 M x 20 buah = 12,8 m2

Meja Dosen berukuran 1,6 m x

0,8 m x 1 buah = 1,28 m2

Kursi dosen berukuran 0,5 x 0,5

x 1 = 0,25 m2

Kursi berukuran 0.4 m x 0.4 m x

20 buah = 3,2 m2

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x

1 buah = 1 m2

Total Luasan Perabot = 18,62

m2

Sirkulas 200 % = 37,24 m2 +

18,62 m2 = 55,86 m2

700

Gambar 14: Ruang Kelas Teori Kecil

8

(19)

7x 8 m Sumber : Analisis Pribadi

Kapasitas 20 orang

2 Ruang Kelas Meja Belajar berukuran 1,8 m x

800

Teori Sedang 0,6 m x 12 buah = 12,96 m2

Kursi berukuran 0,4 x 0,4 x 36

buah = 5,76 m2

8

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x

0

1 buah = 1 m2

0

Meja Dosen berukuran 1,6 m x

0,8 m x 1 buah = 1,28 m2

Kursi dosen berukuran 0,5 m x

0,5 m x 1 buah = 0,25 m2 Gambar 15 : Ruang Kelas Teori Sedang

(20)

Sirkulasi 200 % = 21,25 + 42,5 =

63,75 m2

8 x 8 m

Kapasitas 36 orang

3 Ruang Kelas Meja Berukuran 0,6 x 0,6 x 45

1400

Teori Besar buah = 45,36 m2

Meja Dosen berukuran 1,2 m x

0,6 m x 1 buah = 0,72 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x

1

2

45 buah = 7,2 m2

0

0

Kursi Dosen berukuran 0,5 x 0,5

x 1 buah = 0,25 m2

(21)

Lemari berukuran 2 m x 0,5 x

1 buah = 1 m2

Luasan Perabot = 54,53 m2

Sirkulasi 200 % = 54,53 + 109,06

= 163,59 m2

14 x 12 m

Kapasitas 45 orang

Gambar 16 : Ruang Kelas Besar

(22)

4 Ruang Studio Sofa untuk 3 orang berukuran

Tari 1,4 m x 0,6 m x 2 buah = 1,68

m2

Sofa untuk 4 orang berukuran

1,8 m x 0,6 m x 1 buah = 1,08

m2

Meja berukuran 0,6 m x 0,6 m x

1 buah = 0,36 m2

Area Kontrol berukuran 2 m x 1,5

m x 1 = 3 m2

Luas Perabot Ruang Tunggu =

6,36 m2

Sirkulasi Ruang Tunggu = 100%

=6,36+6,36 = 12,72 m2

2300

Gambar 17 : Studio Tari

Sumber : Analisis Pribadi

(23)

Area Tari = 1,6 m x 1,6 m ( 1

orang ) x 25 orang = 64 m2

Sirkulasi area tari = 200 % =

128+64 = 192 m2

Total = 192 + 12,72 = 204,72 m2

23 x 9

Kapasitas 25 orang penari dan

10 orang menunggu di ruang

tunggu

5 Ruang BAU Lemari berukuran 2m x 0,5 x 1

buah ( Kepala BAU ) = 1 m2

Meja Kepala BAU berukuran 1,6

m x 0,6 m x 1 buah = 0,96 m2

(24)

Kursi Kepala BAU berukuran 0,5

x 0 ,5 x 1 = 0,25 m2

Kursi Tamu Kepala BAU = 0,4 m

x 0,4 m x1 buah = 0,16 m2

Total Luasan Perabot Kepala

BAU = 2,37 m2 + sirkulasi 200

% = 7,11 m2

Ruang Kepala BAU = 3 x 2.5 m

Lemari Ruang Staff BAU = 2 m x

0,5 m x 3 buah = 3 m2

Meja Staff BAU = 0,6 m x 0,6 m

x 3 = 1,08 m2

Meja Panjang berukuran 1,8 m

x 0,6 m x 1 buah = 1,08 m2

300

2

5

0

200

5

5

3

0

0

0

500

Gambar 18 : Ruang BAU

(25)

Total Luasan Perabot staff BAU =

5,16 m2

Sirkulasi 200 % = 5,16 m2 +

10,32 m2 = 15,48 m2

Luasan staff BAU = 3 x 5 m

Kapasitas 3 staff BAU dan 1

kepala BAU beserta 2 tamu

6 Ruang BAAK Lemari berukuran 2m x 0,5 x 1

buah ( Kepala BAAK ) = 1 m2

Meja Kepala BAAK berukuran 1,6

m x 0,6 m x 1 buah = 0,96 m2

Kursi Kepala BAAK berukuran

(26)

Kursi Tamu Kepala BAAK = 0,4

m x 0,4 m x1 buah = 0,16 m2

Total Luasan Perabot Kepala

BAAK = 2,37 m2 + sirkulasi

200 % = 7,11 m2

Ruang Kepala BAAK = 3 x 2.5 m

Lemari Ruang Staff BAAK = 2 m

x 0,5 m x 3 buah = 3 m2

Meja Staff BAAK = 0,6 m x 0,6

m x 3 = 1,08 m2

Meja Panjang berukuran 1,8 m

x 0,6 m x 1 buah = 1,08 m2

Total Luasan Perabot staff

BAAK = 5,16 m2

300

2

5

0

200

5

5

0

3

0

0

500

Gambar 20 : Ruang Kepala BAAK

(27)

Sirkulasi 200 % = 5,16 m2

+ 10,32 m2 = 15,48 m2

Luasan staff BAAK = 3 x 5 m

Kapasitas 3 staff BAAK dan 1

kepala BAAK beserta 2 tamu

7 Kantin Meja untuk 4 orang

berukuran 0,6 m x 0,6 m x 20

buah = 7,2 m2

Meja untuk 6 orang berukuran 0,8

x 1,2 m x 25 buah = 25,96 m2

Kursi berukuran 0,4 x 0,4 m x 230

(28)

Total luasan Perabot area makan

2000

= 69,96 m2 + sirkulasi 200 % =

209,88 m2

10 tenant dengan ukuran 3 x 3 =

90 m2

Total Luasan 299,88 m2

Luasan 20 x 15 m

Kapasitas 230 orang

Gambar 20 : Kantin

Sumber : Analisis Pribadi

8 Ruang Rektor, Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 5

Wakil Rektor, ( ruang rektor ) = 5 m2

250

Kursi berukuran 0,5 m x 0,5 m x1

buah = 0,25 m2

(29)

dan Sekretaris Meja rektor berukuran 1,6 m x 0,6

Rektor m x 1 buah = 0,96 m2

Kursi tamu rektor berukuran 0,4

m x0,4 m x 2 = 0,32 m2

Total Luasan perabot ruang

rektor = 6,53 m2 + sirkulasi 300

% = 26, 12 m2

Total Luasan ruang rektor = 6 x 4

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2

( sekretaris rektor ) = 2 m2

Meja Sekretaris rektor berukuran

1 x 0,6 m x 1 buah = 0,6 m

2

0 0

Gambar 21 : Ruang Rektor dan Sekretaris Rektor

(30)

Luasan perabot ruang sekretaris

rektor = 2,6 m2 + sirkulasi 200 %

= 7,8 m2 > 4 x 2 m

Meja wakil rektor = 1 m x 0,6 x 1

= 0,6 m2

Kursi Wakil rektor = 0,4 x 0,4 x

3 buah = 0,48 m2

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x

2 buah = 2 m2

Total Luasan Perabot Wakil

Rektor = 2,48 m2 + 300% = 9,92

m2 > 2,5 m x 4 m

250

250

250

250

Gambar 23 : Ruang Wakil Rektor

(31)

9 Ruang Dosen Lemari Rak berukuran 2 m x 0,5

x 2 = 2 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x

3 = 0,48 m2

Meja Dosen berukuran 1,2 x 0,6

m = 0,72 m2

Total Luasan Perabot = 3,18 m2

+ sirkulasi 200 % = 9,54 m2 x 10

ruangan = 95,4 m2

Luas ruang dosen = 2 x 5

Kapasitas 1 Dosen dan 2 orang

mahasiswa

Gambar 23 : Ruang Dosen

(32)

10 Ruang Lemari karyawan berukuran 1m x

Karyawan 1m x 20 buah = 20 m2

Meja Karyawan berukuran 2 m x

0,8 m x 1 buah = 1,6 m2

Kursi karyawang berukuran 2 m

x 0,4 m x 2 buah = 1,6 m2

Total Luasan = 23,2 m2 + 100%

sirkulasi = 46,4 m2 > 9 x 5

5

0

0

Gambar 24 : Ruang Karyawan

(33)

11 Ruang Ka Lemari berukuran 2 m x 0,5 x 1

Progdi buah = 1m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x

3 buah = 0,48 m2

Meja Berukuran 1m x 0,6 m x 1

buah = 0,6 m2

Total Luasan Perabot = 2,08m2

+ sirkulasi 200 % = 6,24 m2

300

2

0

0

Gambar 25 : Ruang Ka Progdi

(34)

12 Lab Komputer Meja Komputer = 0,8 x 0,8 x 10 =

1000

6,4 m2

Kursi = 0,4 x 0,4 x 11 = 1,76 m2

3

Lemari = 2 m x 0,5 m x 4 = 4 m2

8

0

Meja Pengawas = 0,8 x 0,6 x 1

buah = 0,48 m2

1000

Total Luasan = 12,64 m2 +

sirkulasi 200 % = 37,92 m2 Gambar 26 : Lab Komputer

10 m x 3,8 m Sumber : Analisis Pribadi

Kapasitas = 10 orang dan 1

orang pengawas

13 Ruang Senat Meja Komputer = 0,8 x 0,8 x 1 =

0,64 m2

(35)

Lemari = 2 m x 0,5 x 3 buah =

3 m2

Kursi = 0,4 m x 0,4 m x 10

buah = 1,6 m2

Total Luasan Perabot = 5,24 m2

+ sirkulasi 200 % = 15,72 m2

Luasan = 3 x 5 m

Gambar 27 : Ruang Senat

(36)

14Ruang BEM Area rapat = 1,2 m x 1,2 m x 20

orang = 28,8 m2

Lemari = 2 m x 0,5 m x 3 = 3 m2

Meja Panjang = 2,8 m x 0,5 x 1

buah = 1,4 m2

Total luasan = 33,2 m2 + 200 %

sirkulasi = 99,6 m2

Gambar 28 : Ruang BEM

Sumber : Analisis Pribadi

15 Ruang UKMLemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2 = 2 m2

Kursi 0,4 m x 0,4 m x 3 = 0,48 m2

Meja berukuran 1,4 m x 0,5 = 0,7

(37)

Total Luasan perabot = 3,18 m2 + Gambar 29

400

: Ruang

200 % sirkulasi = 9,54 m2 UKM

4 m x 2,5 m Sumber :

2

Analisis Pribadi

5

0

16Ruang Tata Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 3

500

Usaha buah = 3 m2

Meja berukuran 0,8 m x 0,6 m x 4

buah = 1,92 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x 4

buah = 0,64 m2

Gambar 30 : Ruang Tata Usaha

(38)

Total Luasan Perabot = 5,56 m2 +

200 % sirkulasi = 16,68 m2

5 m x 3 m

Kapasitas 4 orang staff

17 Perpustakaan Rak Buku berukuran 6 m x 0,4 m x

1050

6 buah = 14,4 m2

Meja berukuran 1 x 0,5 m2 x 21

buah = 10,5 m2 8

0

Kursi berukuran 0,4 x 0,4 x 21 = 0

3,36 m2

Total Luasan Perabot = 28,26 m2

Gambar 31 : Perpustakaan

+ sirkulasi 200 % = 84,78 m2 Sumber : Analisis Pribadi

10,5 m x 8 m

(39)

18 Ruang Informasi Meja berukuran 1,6 x 0,6 m x 1

Publik buah = 0.96 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x 3

buah = 0,48 m2

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2

buah = 2 m2

Total Luasan Perabot = 3,44 m2 +

200 % sirkulasi = 10,32 m2

3,5 m x 3 m

350

3

3

0

0

0

0

350

Gambar 32 : Ruang Informasi Publik

(40)

19 Klinik Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 1

buah = 1 m2

Meja dokter berukuran 1,2 m x 0,5

m x 1 buah = 0,6 m2

Tempat tidur pasien berukuran 2,1

m x 0,9 m x 1 buah = 1,89 m2

Kursi tunggu berukuran 0,4 m x

0,4 m x 10 buah = 1,6 m2 Gambar 33 : Klinik

Meja pengambilan obat berukuran

Sumber : Analisis Pribadi

2m x 0,5 x 1 buah = 1 m2

Kursi berukuran 0,5 m x 0,5 m x 3

buah = 0,75 m2

Total luasan perabot = 5,24 m2+

(41)

Besaran : 3 x 6 M

20 ATM Centre ATM Machine 0,9 x 0,9 x6 = 4,86

300

m2

Sirkulasi 200 % = 14,58 m2

5

3 x 5 m2 0

0

Kapasitas = 6 mesin dengan 4

orang antri tiap mesin

Gambar 34 : ATM Centre

Sumber : Analisis Pribadi

(42)

21 Dancing Hall10 pasang dengan perhitungan setiap

pasang 1,8 m x 1,8 m x 10 = 32,4

m2

Sirkulas 200 % = 97,2 m2

Total Luasan = 9,5 x 9,5 m

Kapasitas 10 pasang penari

Gambar 35 : Dancing Hall

Sumber : Analisis Pribadi

22 PendopoArea pertemuan kapasitas 40 orang = 1 m x

(43)

Sirkulasi 200 % = 120 m2

Gambar 36 : 3D Pendopo

Sumber : Analisis Pribadi

Gambar 37 : Layout denah Pendopo

(44)

24Area Penari berjumlah 20 orang dengan

1900

Pertunjukan standar 1,8 m x 1,8 m x 20 : 64,8

1

m

0

Sirkulasi : 200 % = 194,4 m2

0

19 M x 10 M

0

Gambar 38 : Area Pertunjukan Tari Modern

(45)

Persyaratan Ruang

Tabel 8. Persyaratan Ruang

No Nama Ruang Akustik Pencahayaan

Stabil Tenang Alami Buatan

Ruang Kelas Teori

1 Kecil ● ●

Ruang Kelas Teori

2 Sedang ● ●

Ruang Kelas Teori

3 Besar ● ●

4 Studio Tari Kecil ● ●

5 Studio Tari Sedang ● ●

6 Lobby ● ●

7 Lab Komputer ● ●

8 Ruang BAU ● ●

9 Ruang BAAK ● ●

10 Ruang Rapat VIP ● ●

11 Ruang Rapat ● ●

12 Ruang Progdi ● ●

13 Ruang Dosen ● ●

(46)

15 Ruang BEM ● ●

16 Ruang UKM ● ●

Ruang Rektor dan

17 Sekretaris Rektor ● ●

18 Ruang Wakil Rektor ● ●

19 Ruang Tata Usaha ● ●

20 Ruang Perpustakaan ● ●

Ruang Informasi

21 Publik ● ●

22 Toilet ● ●

Ruang Karyawan (

23 Cleaning Service) ● ●

24 Musholla ● ●

25 Ruang Pengajaran ● ●

26 Kantin ● ●

27 Klinik ● ●

28 Gudang ● ●

Ruang

29 Genset,Pompa,AHU ● ●

30 ATM Centre ● ●

31 Dancing Hall ● ●

Area Pertunjukan

32 Modern ● ●

(47)

Tabel 9. Persyaratan Ruang

No Nama Ruang Penghawaan Keamanan

Alami Buatan Kebakaran Kecelakaan

Ruang Kelas

1 Teori Kecil ● ●

Ruang Kelas

2 Teori Sedang ● ●

Ruang Kelas

3 Teori Besar ● ●

4 Studio Tari Kecil ● ●

Studio Tari

5 Sedang ● ●

6 Lobby ● ●

7 Lab Komputer ● ●

8 Ruang BAU ● ●

9 Ruang BAAK ● ●

Ruang Rapat

10 VIP ● ●

11 Ruang Rapat ● ●

12 Ruang Progdi ● ●

13 Ruang Dosen ● ●

14 Ruang Senat ● ●

15 Ruang BEM ● ●

(48)

Ruang Rektor dan Sekretaris

17 Rektor ● ●

Ruang Wakil

18 Rektor ● ●

Ruang Tata

19 Usaha ● ●

Ruang

20 Perpustakaan ● ●

Ruang Informasi

21 Publik ● ●

22 Toilet ● ● ●

Ruang Karyawan ( Cleaning

23 Service) ● ● ●

24 Musholla ● ● ●

Ruang

25 Pengajaran ● ● ●

26 Kantin ● ● ● ●

27 Klinik ● ●

28 Gudang ● ●

Ruang Mekanikal

29 Elektrikal ● ●

30 ATM Centre ● ●

(49)

Area

Pertunjukan

32 Modern ● ●

33 Pendopo ● ●

Tabel 10. Persyaratan Ruang

No Nama Ruang Kesehatan

Radiasi Kelembapan

Ruang Kelas Teori

1 Kecil ●

Ruang Kelas Teori

2 Sedang ●

Ruang Kelas Teori

3 Besar ●

4 Studio Tari Kecil ●

5 Studio Tari Besar ●

6 Lobby ●

7 Lab Komputer ●

8 Ruang BAU ●

9 Ruang BAAK ●

10 Ruang Rapat VIP ●

11 Ruang Rapat ●

(50)

13 Ruang Dosen ●

14 Ruang Senat ●

15 Ruang BEM ●

16 Ruang UKM ●

Ruang Rektor dan

17 Sekretaris Rektor ●

18 Ruang Wakil Rektor ●

19 Ruang Tata Usaha ●

20 Ruang Perpustakaan ●

Ruang Informasi

21 Publik ●

22 Toilet ●

Ruang Karyawan (

23 Cleaning Service) ●

24 Musholla ●

25 Ruang Pengajaran ●

26 Kantin ●

27 Klinik ●

28 Gudang Ruang

29 Genset,Pompa,AHU ●

30 ATM Centre ●

31 Dancing Hall ●

Area Pertunjukan

32 Modern ●

(51)

3.1.3 Studi Ruang Khusus

Beberapa ruang membutuhkan perhatian khusus dalam sebuah

bangunan terutama sebuah Institut dibutuhkan penanganan

khusus untuk berbagai ruang dan penataan ruang harus

disesuaikan dengan fungsi dan jenis kegiatan yang dilakukan

antara lain adalah :

Studio tari

Ditinjau dari fungsi dari ruangan tersebut maka ruangan

ini difungsikan sebagai tempat latian tari dan secara tidak

langsung harus memiliki akustik yang baik agar suara

tidak memberikan efek pemantulan dan memiliki lantai

yang tidak licin.

Studio Tari Tradisional

Untuk perancangan studio tari tradisional akan

menggunakan pendopo dikarenakan pada tari tradisional

membutuhkan space yang cukup besar sehingga

dibutuhkan pendopo untuk mencakup semua kebutuhan

tersebut tetapi tetap disediakan studio indoor untuk yang

(52)

Gambar 39 : 3D Pendopo Sumber : Analisis Pribadi

Untuk tari tradisional lebih fleksibel dari tari modern

dikarenakan pada tari tradisional sendiri tidak

membutuhkan alas kaki untuk menari sedangkan pada tari

modern membutuhkan alas kaki untuk menari ( Sumber :

wawancara dengan salah satu penari tradisional di Kota

Semarang ) dan banyak yang menggunakan pendopo

dikarenakan pendopo memiliki luasan yang cukup besar

dibanding dengan sanggar tari.

Studio Tari Modern

Untuk studio tari modern disediakan berbagai macam

ukuran dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam tari

modern itu sendiri maka hal itu ada 3 macam ukuran

(53)

besar dan semua disesuaikan kebutuhan dari seni tari

itu sendiri.

Gambar 40 : 3 D Studio Tari Sumber : Analisis Pribadi

Untuk studio tari modern sendiri akan menggunakan

bentuk tata ruang seperti sanggar tari pada umumnya

dengan menggunakan space ruang yang cukup besar

untuk mengakomodasi gerakan tari di dalamnya dan

untuk desain terhadap studio tari modern adalah

menggunakan :

1. Lantai parket kayu agar tidak licin dan memberikan

kesan hangat dan elegan

(54)

3. Bentuk ruangan yang memanjang untuk lebih

mengakomodasi banyak orang untuk berlatih

4. Pemberian dinding diberi lapisan karpet dan

kedap suara untuk penanganan terhadap akustik

sehingga suara tidak memantul

Auditorium

Ditinjau dari fungsi dari ruangan tersebut maka ruangan

ini difungsikan untuk tempat performance sebuah tarian

dan tentu saja jika sebuah tempat performance

dibutuhkan penanganan akustik yang lebih karena setiap

orang yang duduk harus bisa menerima kualitas suara

yang sama dan ruangan juga harus memiliki persyaratan

yaitu kedap suara agar kualitas suara tetap terjaga dan

ada penataan terhadap kualitas pencahayaan agar

setiap orang bisa menonton pertunjukan dengan baik.

Area Pertunjukan tradisional

Untuk area pertunjukan tradisional adalah tergantung dari

jenis tarian yang dilakukan dan dimana tarian itu ditarikan;

dan jika tarian yang di tarikan adalah tarian klasik seperti

tari keraton surakarta dan Yogyakarta memiliki peraturan

khusus seperti saat ditarikan di pendopo tidak boleh

(55)

dalam pilar tersebut tetapi jika menari di tempat selain

pendopo aturan yang harus dipegang adalah tidak boleh

menyalahi filosofi dan gerakan dari tarian klasik tersebut

( Sumber : wawancara dengan Didi Nini Thowok)

Gambar 41 : Soko Guru Sumber : Google Image

Area Pertunjukan Modern

Dalam area pertunjukan modern tidak diperlukan

penanganan khusus hanya saja terdapa pada lantai yang

digunakan dalam area pertunjukan modern haruslah

yang nyaman dalam artian tidak terlalu licin sehingga

memudahkan untuk bergerak dalam menarikan tarian

modern.

Dalam panggung yang digunakan dalam area pertunjukan

tari modern hal utama yang paling dibutuhkan adalah

(56)

kecelakaan saat melakukan tarian modern dan itu berlaku

untuk segala jenis tarian modern.

3.1.4 Studi Besaran Bangunan dan Lahan Parkir

Tabel 11. Studi Besaran Bangunan

Total Besaran Ruang

Total

no Nama Ruang Besaran Ruang Jumlah

1 Ruang Kelas Teori Kecil 76,23 4 304,92

2 Ruang Kelas Teori Sedang 125 2 250

3 Ruang Kelas Teori Besar 191,1 1 191,1

4 Studio Tari Besar 120 4 824

5 Lobby 84 1 84

6 Ruang Rektor 80 1 80

7 Ruang Sekretaris Rektor 12 1 12

7 Ruang Program Studi 30 1 30

8 Ruang BAU 30 1 30

9 Ruang BAAK 30 1 30

10 Perpustakaan 168 1 168

11 Musholla 68,9 2 137,8

12 Toilet 25,2 12 302,4

13 Auditorium 375 1 375

14 Ruang Karyawan 27 4 108

15 Kantin 660 1 660

16 ATM Centre 22 1 22

17 Ruang Senat 15 1 15

18 Ruang BEM 50 1 50

19 Ruang UKM 13,5 6 81

20 Ruang Ka'Progdi 12 1 12

21 Lab Komputer 40 1 40

22 Ruang Tata Usaha / Pengajaran 21 1 21

23 Ruang Informasi Publik 14 1 14

24 Klinik 17,12 1 17,12

25 Ruang Genset 24,2 1 24,2

26 Ruang Dosen 57,5 1 57,5

27 Lobby 432 1 432

(57)

30 Pendopo 120 1 120

31 Area Pertunjukan Modern 132 1 132

Total luasan 5022

Sirkulasi 15 % 753

Total Luasan + Sirkulasi 15 % 5776

Kebutuhan Lahan Parkir

Pengelola dan staff institut berjumlah 44

orang Tamu berjumlah kurang lebih 106 orang

Total : 500 orang dari jumlah tamu yang datang dengan

pengelola dan staff yang dihitung berdasarkan rasio yaitu

1 : 15 pada bangunan Institut ini sendiri sedangkan

mahasiswa dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang

masuk adalah 75 anak tiap semesternya dan diakumulasi

selama 4 tahun sehingga berjumlah 350 mahasiswa

dengan pola pertumbuhan sebanyak 10

% setiap tahunnya

Asumsi parkir adalah 70 % motor dan 30 % mobil

70% x 500 = 350 parkir motor dengan luasan 2 m2 per

motor ( 1 x 2 m ) dengan total = 700 m2

30 % x 500 = 150 parkir mobil dengan luas 15 m2 per

(58)

Parkir bus dengan asumsi 40 % total pengunjung dengan

asumsi bus membutuhkan 45 m2 ( 5x9 ) dengan total = 90

m2

Total = 700 + 2250 + 90 = 3040 m2 didapat dari parkiran

motor berjumlah 700 m2 dengan total adalah 350 motor

dan 2.250 m2 untuk parkiran mobil dengan total adalah

150 parkiran mobil ditambah 90 m2 untuk bus dengan

total adalah 2 bus sehingga menghasilkan kebutuhan

luasan parkir sebesar 3040 m2 yang akan dibagi parkiran

outdoor dan indoor

40 % Outdoor 60 % Indoor

o Outdoor 1216 m2

o Indoor 1824 m2

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan 3.2.1 Studi Sistem Struktur

Tabel 12. Tabel Studi Sistem Struktur

Sumber : Analisis Pribadi

N Sistem Struktur Karakteristik

(59)

1 Struktur Rangka

Gambar 42 : Struktur Rangka

Sumber :

http://citrakarismautama.co.id/2017/02/0 8/struktur-bangunan/

Beban disalurkan

secara vertikal

dan horisontal

pada kolom

struktur dan balok

penopang plat

lantai

Penggunaan

Material : beton

bertulang, baja,

bambu, dan kayu

( untuk bangunan

yang tidak berat )

Membutuhkan

ketelitian dalam

mendesain

struktur rangka

Bukaan

bisa lebar

Dinding pengisi

dapat berupa

(60)

bata, dan lain-

lain

Sebagai

penerima panas

disesuaikan

penggunaan

material elemen

pengisi

bangunan

2 Plat Dinding sejajar Pembagian

ruang lebih

efisien

Bentang tidak

terbatas jika

menggunakan

struktur plat

dinding sejajar Gambar 43 : Plat Dinding Sejajar

Sumber : Bukaan hanya

http://blogs.upnjatim.ac.id/strukturbangu

diperbolehkan 30 nan/files/2007/02/blok1.jpg

%

Lemah terhadap

(61)

yang melawan

arah dinding

sejajar

Penyusunan 1

arah

3 Struktur Dinding Masif Mampu menahan

panas yang

datan dan

memiliki

ketabalan

minimal 20 cm

dengan beton

dan 30 cm

dengan batu bata

Gambar 44 : Struktur Dinding Masif

Sumber : Buku PTSB I Penyaluran

beban merata

pada seluruh

bagian

Bukaan hanya

dibolehkan

mencapai 30 %

(62)

Susunan ruang

membentuk

ruang

Struktur Primer

Setelah melihat struktur yang akan digunakan; maka akan

dipikirkan struktur dari bawah sampai atas dari pondasi, plat

lantai sampai struktur atap

Tabel 13. Studi Sistem Pondasi

Sumber : Analisis Pribadi

No Sistem Pondasi Karakteristik

1 Pondasi Footplate Secara

ekonomis

biaya murah

Bangunan 2 –

3 lantai

direkomendasi

Gambar 45 : Pondasi Footplat

menggunakan

Sumber : http://duniatekniksipil.web.id/

pondasi ini

Gakuab tabah

hanya pada

(63)

tempat

meletakkan

pondasi

Perbandingan

pengisian

adalah 1 PC :

3 PS : 5 kerikil

2 Pondasi Mini Pile Pondasi mini

pile adalah

pondasi tiang

yang

berukuran

kecil dan

untuk

bangunan

rendah

Dapat

menahan

beban dari 25

– 50 ton

tergantung

bentuk

(64)

penampang

tiang pancang

Panjang dari 3

– 12 Meter

Uk 20x20x2

3 Pondasi Sumuran Pondasi

sumuran

adalah

peralihan

antara

pondasi

dangkal dan

tiang

Pondasi

digunakaan

Gambar 46 : Pondasi Sumuran saat tanah

Sumber : dasar terletak

http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-

jenis-pondasi.html pada

kedalaman

yang relatif

dalam

(65)

Menggunakan

batu belah

dan beton

sebagai

pengisinya

Tabel 14. Studi Konstruksi Plat Lantai

No Konstruksi Plat Lantai Karakteristik

1 Konstruksi Plat Beton Bertulang Material terbuat

dari beton

bertulang

dengan bidang

horisontal dan

beban tegak

lurus

Gambar 47 : Struktur Plat Beton Bertulang Berfungsi

Sumber : rebanas.com sebagai unsur

pengaku

horizontal yang

bermanfaat

untuk

(66)

mendukung

balok

Digunakan

untuk lantai

bangunan,

lnatai atap,

lantai jembatan.

2 Konstruksi Plat Lantai Beton Full Precast Fabrikasi

berasal dari

pabrik

Kontrol kualitas

baik

Mutu terjamin

Gambar 48 : Lantai Beton Full Precast Cepat

Sumber : https://panellantaiaac.com

Ramah

lingkungan

Butuh biaya

tambahan

untuk

tansportasi

Ada biaya tak

terduga

(67)

Tabel 15. Studi Sistem Atap Bangunan

No Studi Sistem Atap Karakteristik

1 Dak Beton Sifatnya fleksibel

dibentuk sesuai

kebutuhan

Permukaan datar

Gambar 49 : Atap Dak Beton dapat dimanfaatkan

Sumber : rumahidolaku.com untuk hal lain

Perawatan mudah

Mampu meredam

panas

Studi Sistem Enclosure Bangunan

No Elemen Pengisi Kolom Karakteristik

(68)

1 Dinding Batu Bata Bersifat

Natural dan

alami dan

dapat

diekspose

sesuai

kebutuhan

Gambar 50 : Dinding Batu Bata

Sumbe : http://www.bangunrumah.name/tips-jitu-

desain

membuat-pasangan-batu-bata-rapi-indah/ Penyelesaian

dapat

difinishing

dengan cat

Tebal 15 cm

Murah

2 Dinding Beton Pelaksanaan

cepat

Begesting

lebih sedikit

Ramah

lingkungan

Gambar 51 : Dinding Beton Tahan api

Mutu terjamin

(69)

Sumber :

https://www.indonetwork.co.id/product/panel-

dinding-beton-34precast-ringan34-5287988

3 Partisi Kayu Kesan elegan

dan mewah

Fleksibel

Ringan

Pelaksanaan

cepat

Gambar 52 : Partisi Kayu

Sumber :

http://maxximagrosir.blogspot.co.id/2014/02/sekat-

ruangan-partisi-pelapis-plafon.html

3 Partisi Gypsum Kesan Mewah

Menyesuaikan aktivitas ruangan Perawatan mudah Model

Gambar 53 : Partisi Gypsum bervariasi

(70)

Tabel 16. Studi Sistem penutup lantai

Sumber : Analisis Pribadi

N Studi Sistem Penutup Lantai Karakteristik

o

1 Lantai keramik Motif

menyesuaikan

desain dan

layout denah

dari bangunan

Pemasangan

Gambar 54 : Lantai Keramik

mudah dan

Sumber : http://mafiaharga.com/620-harga-

keramik-lantai-terbaru/ cepat dan ada

berbagai

macam ukuran

Licin jika

basah

Perawatan

mudah

Cukup murah

(71)

2 Lantai Parquet Kayu Segi biaya

cukup mahal

Bagus untuk

seni

Kesan mewah

Gambar 55 : Lantai Parket Kayu

dan elegan

Sumber :

http://www.blogrumahminimalis.web.id/2015/12/la Tidak

ntai-kayu.html

menimbulkan

rasa dingin

Tidak licin

3 Lantai Kaca Memberi

kesan expose

pada lantai

Memberi

kesan artistik

pada ruangan

Mengurangi

privacy pada

Gambar 56 : Lantai Kaca

sebuah

Sumber : merdeka.com

ruangan

(72)

Tabel 17.Studi Sistem Penutup Plafond

No Studi Sistem Plafond Karakteristik

1 Plafond Gypsum Kesan mewah

Perawatan

mudah

Model

vervariasi

Pemasangan

cepat dan rapi

Gambar 57 : Plafond Gypsum Tidak tahan air

Sumber :

http://www.kontraktorproperty.com/category/jasa-

pemasangan-plafon-gypsum/

2 Plafond Kayu Mewah dan

elegan

Natural

Rentan

terhadap

rayap

Gambar 58 : Plafon Kayu Lebih mahal

Sumber :

http://pediskus.blogspot.co.id/2015/02/40-desain-

plafon-kayu-minimalis-modern.html

3 Beton Expose Cukup murah

(73)

Kesan

kontemporer

Penggunaan

semen agar

tidak lembab

Gambar 59 : Plafon Beton Expose

Sumber : http://www.jasasipil.com/2015/10/cara-membuat-plafon-ekspos-dengan-mudah.html

3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

Tabel 18.Studi Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan

No Studi Sistem Pencahayaan Alami dan Karakteristik

Buatan

Sistem Pencahayaan Alami

1 Penggunaan Skylight Penerangan

alami pada siang

hari dan interior

terlihat lebih

segar dan alami

(74)

Gambar 60 : Skylight

Sumber : archdaily.com

Alternatif

penghematan

listrik

Menurut

penelitian dari

facilitiesnet.com

sinar matahari

akan membuat

produktivitas

meningkat

Perawatan harus

sering dilakukan

Perhitungan dan

pemasangan

harus dirancang

dengan baik

PENCAHAYAAN BUATAN

1 Direct Lighting Direct Lighting

digunakan pada

ruangan dengan

(75)

maka diperlukan direct

lighting

2 Lampu TL Hemat energi

Untuk menerangi

ruangan kelas

Daya tahan cukup

lama mencapai

15.000 jam

Relatif lebih terang

dari lampu pijar

Gambar 61 : Lampu TL LED

Sumber : bukalapak.com

3 Lampu Pijar Lampu pijar

digunakan untuk

ruangan yang tidak

membutuhkan

penerangan yang

tinggi

Memiliki durability

Gambar 62 : Lampu pijar

(76)

4 Cove Lighting Cove Lighting

digunakan pada ruang –

ruang private seperti

ruang rapat vip, ruang

rektor dan ruang dimana

pencahayaan tidak

secara langsung dan

tidak terpancar ke mata

Gambar 63 : Cove Lighting

Sumber : pinterest.com

5Lampu Taman Lampu taman

digunakan sebagai

penerangan pada taman

atau tempat outdoor

untuk memberi kesan

mewah dan natural

(77)

Sumber : hargajual.com

6 Lampu Sorot Lampu sorot digunakan

sebagai lampu di

auditorium dan

digunakaan saat ada

pertunjukan / pargelaran

seni yang membutuhkan

sebuah lampu sorot

sebagai pendukung

Gambar 65 : Lampu Sorot sebuah pertunjukan

Sumber : iprice.co.id

Tabel 19. Studi Sistem Penghawaan

Sumber : Analisis Pribadi

No Studi Sistem Penghawaan Karakteristik

Penghawaan Alami

1 Penggunaan Ventilasi dan bukaan Pergantian udara alami berarti tidak

yang cukup pada area tertentu membutuhkan peralatan mekanis

(78)

Gambar 66: Pencahayaan alami

Sumber : Academia.edu

Gambar 67 : Pencahayaan Alami

Sumber : Academia.edu

dalam pembuatannya dan dalam

mendesain sebuah penghawaan

alami dibutuhkan :

Tersedia udara luar yang sehat

Suhu udara luar tidak terlalu

tinggi

Tidak banyak bangunan di

sekitar yang menghalangi udara

Lingkungan tidak bising

Karakteristik lain dari

penghawaan alami :

Ramah lingkungan

Lebih hemat energi

Suhu,angin,kelembapan,dan

kualitas udara tidak mudah

diatur

Gangguan serangga

Gangguan lingkungan

(79)

1 Air Conditioner ( AC ) Air Conditioner digunakan sebagai penghasil udara segar dan ditujukan

agar ruangan tidak panas dan

sistem yang digunakan adalah AC

split karena kegiatan dalam ruangan

bersifat beda-beda dan bergantung

dari kebutuhannya

Gambar 68 : AC Split

Sumber : http://pekerja-

jenius.blogspot.co.id/2015/09/cara-

purging-pada-ac-split.html

2 Exhaust Fan Exhaust Fan adalah alat untuk

melancarkan sirkulasi udara dan

menghilangkan udara kotor dalam

bangunan dan menghilangkan

pengap dalam sebuah ruangan

walau tanpa menggunaakn AC

Gambar 69 : Exhaust Fan

(80)

3.2.3 Studi sistem Utilitas

Perancangan Plumbing dan Sanitasi

Air Bersih

Pada perancangan air bersih dibagi menjadi dua sistem yaitu

sistem air bersih secara upfeed dan sistem air bersih secara

downfeed.

Sistem upfeed adalah air dipompakan dari bawah tanah

menuju ke outlet air sedangkan sistem downfeed adalah air

dipompa dari bawah menuju reservoir atas, lalu disalurkan

menuju ke outlet air secara gravitasi.

Untuk Up Feed System pipa distribusi langsung dari ground

tank dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama

penyediaan air bersih pada bangunan dan berharap hanya pada

pompa saja dan karena keterbatasan tekanan dalam pipa dan

ukuran maka sistem ini lebih diutamakan pada bangunan kecil

dan perumahan; Pembuatannya relatif murah; tetapi pompa

bekerja terus menerus dan memiliki ketinggian yang terbatas

(81)

Sementara untuk Down Feed System air ditampung di

ground tank lalu dipompa menuju bak reservoir yang berada

diatas bangunan dan setelah itu air didistribusikan menuju

seluruh outlet air di bangunan. Sistem ini cukup efisien karena

saat air digunakan perubahan tekanan terhadap plumbing tidak

memberi dampak apapun, sistem pompa bekerja secara

otomatis dengan cara yang lebih sederhana, tetapi kekurangan

sendiri adalah membutuhkan biaya tambahan untuk tank,

menambah beban struktural bangunan dan biaya pemeliharaan

Untuk sumber air sendiri berasal dari PAM, atau

menggunakan sumur dalam yang nantinya akan ditampung

dalam reservoir atau tanki dan tanki air akan diletakkan diatas

bangunan.

Proses untuk mendapatkan air bersih melalui PDAM dan

penyaringan air hujan dan sistem penyaluran air bersih adalah :

PDAM METERAN BAK RESERVOIR

POMPA BANGUNAN

Skema 19 : Proses Penyaluran Air Bersih

(82)

Limbah Bangunan

Jaringan air kotor dibedakan menjadi 2 yaitu :

Limbah padat

o Kantin ( makanan, sampah plastik, kertas, dsb)

o Dan lain-lain

Limbah Cair

o Rembesan dan Luapan

o Air Hujan

o Toilet ( BAB)

o Grey Water

Sistem pengolahan limbah ada pada skema di bawah ini :

LIMBAH DARI BANGUNAN

LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR

SHAFT

SEPTICTANK

SAMPAH

RESAPAN TPA

Skema 20 : Sistem Pengolahan Limbah

Sumber : Analisis Pribadi

(83)

Sumber Listrik diperoleh melalui PLN dan genset. Proses

sistem listrik pada skema dibawah ini :

PLN

GARDU/TRAFO METERAN

GENSET AUTOMATIC TRANSFER SWITCH

PANEL POMPA

JARINGAN PERALATAN PENERANGAN

Skema 21 : Proses Sistem Listrik

Sumber : http://galeriarsitektur.blogspot.co.id/2011/07/blog-post.html

Perancangan Jaringan Komunikasi

Jaringan Komunikasi Internal

Jaringan Komunikasi yang digunakan adalah PABX ( Panel

Automatic Brance Exchange) karena komunikasi internal sangat

diperlukan dan Skema dari sistem PABX ada pada gambar

(84)

Gambar 70 : Jaringan PABX

Sumber :

http://yayasoraya16.blogspot.co.id/2015/02/penjelasan-pbx-dan-pabx.html

Jaringan Komunikasi Eksternal

Menggunakan sistem kabel telepon biasa yang dapat

menghubungkan dari projek ke masyarakat atau pun sebaliknya

Perancangan Keamanan Bangunan

Sistem keamanan bangunan adalah salah satu yang menjadi

(85)

memiliki perilaku yang berbeda-beda karena ada berbagai

kalangan umur.

Sistem keamanan diperlukan untuk mencegah hal yang tidak

diinginkan terjadi baik dari tingkat bahaya kecil ataupun yang

sangat berbahaya. Bentuk sistem keamanan bangunan ada

pada tabel dibawah ini :

Sistem Keamanan Pada Bangunan

No Sistem Keamanan Keterangan

1 Pagar Berfungsi sebagai

pembatas dalam sebuah

projek bangunan dan

menjadi pembatas antara

bangunan yang satu

Gambar 71 : Pagar dengan bangunan yang

Sumber : lain selain sebagai

https://hunianmurahsolo.word

press.com/2015/10/12/progre pembatas pagar

s-pemasangan-pagar-

entrance-taman-kuantan- difungsikan sebagai

singopuran/

keamanan

2 Pos Satpam Pos satpam diletakkan di

beberapa sektor yaitu

pada area institut, pintu

(86)

masuk, pintu keluar dan

beberapa area yang

membutuhkan penjagaan

lebih di bangunan dan

menggunakan sistem

shift

Gambar 72 : Pos Satpam

Sumber :

https://www.goaceh.co/berita/

baca/2015/12/30/ini-yang-

bikin-pos-satpam-pt-perta-

arun-gas-sabet-

penghargaan-pos-satpam-

terbaik

Sistem keamanan pada kebakaran

1 Smoke Detector Smoke Detector adalah

alat peka terhadap asap

bangunan dan sensor

yang dibuat peka

terhadap berbagai

macam asap dan bunyi

yang dihasilkan harus

(87)

Sumber : keras untuk menunjukan safetycustodian.com

adanya bahaya

2 Heat Detector Alat untuk mendeteksi kenaikan suhu dalam

sebuah ruangan dan

peka terhadap panas

Gambar 74 : Heat Detector

Sumber :

https://www.safelincs.co.uk/a

pollo-xp95-heat-detector/

3 Sprinkler Sistem pemadam kebakaran otomatis

dengan radius 6 – 9

meter dan aktif pada

suhu 65 derajat Celcius

dengan debit air 4L/menit

(88)

Sumber :

https://www.indiamart.com/pr oddetail/ceiling-fire-sprinkler- 14461863548.html

4 Hydrant Pillar Alat Pemadam

Kebakaran yang dapat

dibawa secara manual

dengan peletakan

maksimal antar Hydrant

Gambar 76 : Hydrant Pillar

adalah 25 M

Sumber :

https://contractorfirehydrant.w

ordpress.com/tag/jual-

hydrant-pillar-box-di-

surabaya-jawa-timur/

5 Fire Hose Reel Sejenis alat pemadam

kebakaran yang terdiri

dari pompa,pipa, supply

air dan hose reels yang

terletak pada lokasi

strategis di bangunan

(89)

untuk menangani

kebakaran

Gambar 77 : Fire Hose Reel

Sumber :

https://www.wormald.com.au/ product/fire-hose-reels

Perancangan transportasi dalam bangunan

N Studi Perancangan Transportasi Keterangan

o bangunan

1 Tangga Alat Transportasi

Vertikal dari lantai

bawah ke lantai

atas maupun

sebaliknya

dengan

pengaturan lebar

anak tangga

(90)

dan tinggi sebsar

17 cm

Gambar 78 : Tangga

Sumber :

http://www.rumahhokie.com/beritaproperti/ menurut-feng-shui-tangga-putar-tak- selamanya-bawa-sial/

2 Escalator Alat transportasi

vertikal otomatis

dari lantai bawah

ke lantai atas

maupun

sebaliknya

Gambar 79 : Escalator

(91)

3 Lift Alat transportasi vertikal otomatis

dari lantai ke

lantai dengan

kapasitas yang

Gambar 80 : Lift dirancang 6 – 10

Sumber : http://www.ijandk.com orang dan

bersifat senagai

core bangunan

3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi

No Studi Pemanfaatan Keterangan

Teknologi

1 Double Skin Facade Double Skin Facade adalah

lapisan yang dipasang di

bagian luar bangunan yang

memiliki rongga udara untuk

mengalirkan udara di

dalamnya untuk menjaga

(92)

ruangan dan sebagai shading

bangunan dan menjadi

pencahayaan alami

Double Skin Facade

dipasang jarak 20 cm – 200

cn dari dinding terluar

Pemasangan menggunakan

material kaca, besi hollow,

kayu, dan lain lain

3.3 Analisis Konteks Lingkungan 3.3.1 Analisis Pemilihan Lokasi

A. Analisa Pemilihan Lokasi Secara Makro

Dalam pemilihan lokasi secara makro untuk perancangan

projek ini yaitu Institut seni Tari di kota Semarang harus

memenuhi persyaratan dianta lain adalah :

Berada dalam kawasan pengembangan pendidikan

seperti tercantung pada Rencana Tata Ruang Wilayah

(93)

Kemudahan dalam transportasi menuju ke lokasi

ataupun dari lokasi menuju ke lokasi lainnya

Berdekatan dengan fasilitas publik sebagai penunjang

projek

Bebas bencana dalam ( banjir, tanah longsor)

Memiliki jaringan utilitas yang memadai seperti PDAM,

jaringan telepon, jaringan listrik, dan drainase kota

Lokasi yang masih hijau menjadi poin tambahan dalam

pemilihan lokasi

Alternatif Lokasi Makro

Gambar 81 : Peta BWK Kota Semarang

Sumber : http://opendata.semarangkota.go.id

Kriteria utama dalam pemilihan lokasi pada projek

(94)

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam

pengembangan di bidang pendidikan. Dengan demikian,

beberapa alternatif dalam pemilihan BWK yang sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan adalah :

Tabel 20. Wilayah Pengembangan

Sumber : Analisis Pribadi

Wilayah

Pengembang Kecamata

an BWK n Fungsi

BWK Semarang Perkantoran, Perdangangan, dan

WP I I Tengah Jasa

Semarang Timur Semarang Selatan BWK Gajah

II Mungkur Pendidikan,dan Olahraga

Candisari

Permukiman,Perdangangan dan

BWK Semarang jasa,rekreasi,industri,dan fasilitas

III Barat umum

Semarang Utara BWK

wp ii IV Genuk Industri dan Transportasi

BWK

X Ngaliyan Industri dan Rekreasi

Tugu BWK Gayam

WP III V Sari Pengembangan Permukiman

Pedurung an

BWK Tembalan Pendidikan dan Pengembangan

VI g Permukiman

BWK Banyuman Kawasan khusus militer, rekreasi

(95)

BWK Gunung

WP IV VIII Pati Pertanian dan Rekreasi

BWK Permukiman,Perdagangan,Perkant

IX Mijen oran, Industry, rekreasi,Olahraga

BWK II

Gambar 82 : Peta BWK II

Sumber : Tugas Kelompok Mata Kuliah P2P

BWK II meliputi Kecamatan Gajah Mungkur dan

kecamatan Candi sari dan memiliki batas – batas

sebagai berikut :

(96)

Selatan : Kecamatan Semarang Barat dan

Ngaliyan

Barat :Kecamatan Banyumanik dan

Gunungpati

Timur : Kecamatan Tembalang

Fungsi Badan Wilayah Kota II ( BWK II )

menurut Peraturan Daerah Kota Semarang No.7

Tahun 2004 tentang RDTRK Kota Semarang BWK II

yaitu :

Permukiman

Perdagangan dan

Jasa Perkantoran

Perguruang Tinggi

Olahraga dan Rekreasi

Potensi yang dimiliki oleh BWK II adalah :

Memiliki jarignan utilitas dan transportasi yang

lengkap

Berada di pusat kota Semarang dengan

aksesbilitas mudah menuju ke pusat kota

Untuk sarana pendidikan bisa mencapai 5

(97)

Bukan daerah banjir

Banyak fasilitas seperti mall, supermarket,

restoran, cafe, hotel, dan sebagainya

Kendala yang ditemui di BWK II adalah :

Cenderung berkontur

Lebih mudah longsor sehingga pemilihan

struktur harus tepat

Harga tanah relatif mahal

BWK VI ( Tembalang )

BWK VI Tembalang memiliki luas 4.420.057 Ha. Dan

memiliki batas-batas yaitu :

Utara : Kecamatan Pedurungan dan

Gayamsari

Selatan : Kecamatan Ungaran Kabupaten

Semarang

Timur : Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak

Barat : Kecamatan Candisari dan

(98)

Fungsi BWK VI menurut Peraturan Daerah Kota

Semarang No. 11 Tahun 2004 tentang RDTRK Kota

Semarang adalah :

Permukiman

Perguruan Tinggi

Perdagangan dan

Jasa Perkantoran

Konservasi

Pemilihan Lokasi Makro

Tabel 21. Pemilihan Lokasi Secara BWK

Sumber : Analisis Pribadi

Kategori Bobot Alternatif I: Alternatif II

BWK II :

BWK VI

Berada pada 25 % 25 25

Kawasan

Fungsi

Pendidikan

Adanya 20 % 20 10

fasilitas publik

(99)

Bebas 10 % 5 5

Bencana

Jaringan 25 % 25 20

Utilitas

Lengkap

Aksesbilitas 20 % 20 5

Mudah

Total 100% 95 65

Jadi lokasi makro yang terpilih adalah BWK II Kota

Semarang yang meliputi kecamatan Candisari dan

gajahmungkur yang terdiri dari 15 kelurahan dengan

luas 1.320.516 Ha.

B. Analisa Pemilihan Lokasi Secara Mikro

Kriteria Pemilihan Lokasi Mikro

Parameter yang digunakan adalah :

Secara iklim diperlukan iklim yang tidak terlalu

lembap ataupun tidak terlalu kering

Secara ekologi membutuhkan bangunan yang bisa

memberikan ketenangan dan masih memiliki

(100)

Lingkungan sekitar mendukung fungsi bangunan

sebagai bangunan edukasi

Peraturan kota yang mendukung bangunan edukasi

Jaringan utilitas yang mendukung

Fasilitas sekitar yang mendukung bangunan

Alternatif Lokasi Mikro

1. Alternatif 1 : Jalan Sriwijaya

Kelebihan : Memiliki banyak fasilitas umum

seperti pom bensin,pertokoan,mall

Mempunyai jaringan utilitas lengkap seperti

transportasi,jaringan telepon, jaringan listrik, dan

drainase

Aksesbilitas mudah

Dekat dengan Taman Budaya Raden Saleh

yang menjadi sasaran utama dalam Institut ini

Kekurangan :

Kebisingan di jam-jam tertentu

Jalan tidak terlalu lebar dan hanya memiliki

dua jalur

2. Alternatif 2 : Jalan Sisingamangaraja

(101)

Jalan sejuk banyak vegetasi

Lokasi relative tenang

Memiliki 2 jalan terpisah, 1 arah

Potensi view cukup baik

Infrastruktur lengkap

Kekurangan :

Harga tanah cukup tinggi

Aksesbilitas untuk kendaraan umum belum

ada fasilitasnya

Tabel 22. Perbandingan Lokasi

Sumber : Analisis Pribadi

Kategori Bobot Sriwijaya Sisingamaraja

Lokasi 35 25 30

Tata Ruang 25 20 15

Kota

Aksesbilitas 20 15 15

Lingkungan 10 7 5

Pendukung

Dan lain lain 10 10 5

Total 100 77 70

Jadi Pemilihan lokasi adalah di Sriwijaya

karena sriwijaya termasuk lokasi yang strategis

(102)

pengembangan dalam sarana edukasi

yang nantinya akan menjadi sebuah Institut

3.3.2 Analisis Pemilihan Tapak

A. Kriteria Pemilihan Tapak

Jalan Sriwijaya menjadi lokasi terpilih dikarenakan memiliki

beberapa tuntutan yaitu :

Secara vegetasi sriwijaya masih tergolong sejuk dan

memiliki banyak vegetasi

Lingkungan sekitar di Jalan Sriwijaya termasuk Jalan

Kolektif Sekunder

KDB 60 % menurut Perda RDTRK mengenai

penentuan KDB Pasal 30

KLB 3,0 maksimal lantai adalah 5 menurut perda

RDTRK mengenai penentuan KLB pasal 33

Memenuhi persyaratan RDTRK BWK II

mengenai fungsi edukasi

Gambar

Tabel 7.Kebutuhan Ruang dan Studi Ruang
Gambar 14: Ruang Kelas Teori Kecil
Gambar 15 : Ruang Kelas Teori Sedang
Gambar 21 : Ruang Rektor dan Sekretaris Rektor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengolahan data, diperoleh ragam konsep diri. Ragam konsep diri yang muncul seperti, diri yang besar dan kuat, sehat atau sakit, rapi dan tampan terkait dalam aspek

Adapun keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan adanya kerjasama di bidang servis AC ini yaitu gedung kantor Anda akan terasa jauh lebih nyaman ketika digunakan untuk bekerja

Karena berkat rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan skripsi sampai proses penyusunan skripsi ini dengan baik, Laporan ini saya persembahkan

Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan (2014) Ibu Kota Kec.. Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan (2014) Ibu

Pada langkah ini dapat meningkatkan semua indikator pemahaman konsep karena pada langkah ini siswa bertukar peran, berdiskusi dan mencocokkan jawaban dengan

Pada tahap ini dilakukan perhitungan kecepatan air yang bisa dipompa oleh piston untuk masing-masing variasi ukuran tabung karena untuk. setiap ukuran tabung

Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan

Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil simulasi total deformation yang terjadi pada material steel 4130 dan pada material fiber carbon – epoxy. Hal ini