• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI ANALISIS SOAL DAN PENGOLAHAN NILAI UJIAN DI SD ISLAM AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI ANALISIS SOAL DAN PENGOLAHAN NILAI UJIAN DI SD ISLAM AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI ANALISIS SOAL DAN PENGOLAHAN NILAI UJIAN DI SD ISLAM AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA

Sarmidi 1, Nanang Durahman 2

1) Prodi Sistem Informasi STMIK DCI

Kp. Tanjungsari RT/RW 02/01 Kel.Suakanagara Kec. Purbaratu Kota Tasikmalaya E-mail: sarmidi_wj@yahoo.com

2) STMIK DCI

Cipasung Kel, Mugarsari Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya E-mail: nanang@stmik-dci.ac.id

ABSTRAK

Sekolah dasar merupakan pendidikan formal yang boleh dikatakan pondasi atau gerbang pendidikan formal yang lebih tinggi. Di sekolah dasar inilah dibentuknya pengetahuan siswa mengenai suatu ilmu. Membekali peserta didik agar cerdas secara intelektual pengetahuan adalah peran guru di sekolah. Maka guru sebagai pengajar maupun pendidik memiliki peran besar terhadap siswa dan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Guru harus menguasai keterampilan dalam mengajar agar dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas siswa yang sesuai dengan harapan para siswa. Guru dapat mengevaluasi kegiatan mengajar dengan salah satu kegiatan analisis soal dari hasil ujian peserta didik.

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah aplikasi yang membantu kerja dari para guru untuk mengevaluasi kegiatan mengajar dari hasil analisis soal ujian dan pengolahan nilai deangan baik dan akurat. Dalam implementasinya aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi XE5 dan database Microsoft Access

Kata Kunci: Analisis, Soal, Nilai

I. PENDAHULUAN

Sekolah dasar merupakan pendidikan formal yang boleh dikatakan pondasi atau gerbang pendidikan formal yang lebih tinggi. Di sekolah dasar inilah dibentuknya pengetahuan siswa mengenai suatu ilmu. Untuk menanamkan hal mendasar pada anak didik usia dini ini, ditentukan SDM yang handal.

Membekali peserta didik agar cerdas secara intelektual pengetahuan adalah peran guru di sekolah. Maka guru sebagai pengajar meupun pendidik memiliki peran besar terhadap siswa dan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Guru harus menguasai keterampilan dalam mengajar agar dapat mengelola proses pembelajaran

dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas siswa yang sesuai dengan harapan para siswa. Guru dapat mengoptimalkan perannya di kelas dengan menguasai keterampilan mengajar. Penguasaan keterampilan mengajar yang baik akan mempengaruhi tingkat kecerdasan siswa dalam memahami setiap materi pembelajaran yang di sampaikan oleh guru pengajarnya.

Sebuah hasil pembelajaran siswa salah satu bentuk acuan para guru melihat seberapa berhasilkah guru mengajarkan sebuah pelajaran kepada peserta didiknya, dari sanahlah guru bisa mengukur bagaimana mengajar peserta didik dengan

(2)

baik dan sesuai harapan para peserta didiknya.

Untuk membantu pengajar bisa melihat kemampuan peserta didik dari hasil ujian diperlukanlah alat bantu yang sudah terkomputerisasi yang hasilnya diperlukan secara detail dan akurat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk merancang sebuah aplikasi yang dapat membantu pengajar untuk bisa mengetahui kemampuan anak dari hasil ujian dan dari hasil cara mengajar terhadap peserta didik.

II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output (Menurut Jogiyanto, 1999:12).

Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang

dibuat untuk mengerjakan dan

melaksanakan tugas khusus dari pengguna (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998: 52).

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang melakukan input, proses dan menghasilkan output yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.

2.2 Analisis Soal

Kegiatan menganalisis butir soal

merupakan proses pengumpulan,

peringkasan dan penggunaan informasi dari

jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996).

Sejalan dengan pernyataan di atas, maka evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran, umpan balik bagi proses pembelajaran, sebagai dasar untuk menyusun laporan kemajuan belajar siswa, sebagai dasar merumuskan kriteria ketuntasan minimal dan untuk mengetahui sejauh mana kualitas butir soal yang disusun. Butir soal merupakan perangkat utama dalam sistem penilaian terhadap siswa di sekolah.

Adapun tujuan dilakukannya analisis butir soal adalah:

1. Mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan. 2. Membantu meningkatkan kualitas

tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif.

3. Mengetahui informasi diagnostik pada siswa, sudahkan mereka memahami materi yang telah diajarkan

Manfaat dari analisis butir soal adalah : 1. Membantu para pengguna tes

dalam evaluasi atas tes yang digunakan

2. Sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal (seperti tes yang disiapkan guru di kelas)

3. Mendukung penulisan butir soal yang efektif

4. Secara materi dapat memperbaiki tes di kelas

5. Meningkatkan validitas dan reliabilitas soal

6. Menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan

(3)

7. Memberi masukan kepada siswa tentang kemampuan dan sebagian dasar untuk bahan diskusi di kelas 8. Memberi masukan kepada guru

tentang kesulitan siswa

9. Memberi masukan pada aspek tertentu untuk pengembangan kurikulum

10. Merevisi materi yang dinilai atau diukur

11. Meningkatkan keterampilan penulisan soal

2.2.1. Kriteria Dan Syarat – Syarat Butir Soal

Alat evaluasi yang berupa tes tertulis harus memiliki karakteristik atau syarat-syarat sebagai alat evaluasi yang baik, diantaranya harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Oleh karena itu menganalisis butir soal harus merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak dapat ditinggalkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan mana soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi

penggunaannya. Pendidik perlu

meningkatkan kualitas butir soal melalui analisis terhadap komponen-komponen utama dari tiap-tiap butir soal yang meliputi:

1.Validitas

2.Tingkat kesukaran 3.Daya pembeda

4.Efektifitas pengecoh soal 5.Reliabilitas

2.2.1.1. Validitas

Validitas merupakan produk dari validasi. Validasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh penyusun atau pengguna instrumen untuk mengumpulkan data

secara empiris guna mendukung

kesimpulan yang dihasilkan oleh skor instrumen. Sedangkan validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasaran ukurnya.

2.2.1.2. Kesukaran Butir Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha pemecahannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut dengan indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan kalau soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Indeks kesukaran butir yang baik berkisar antara 0,3-0,7 paling baik pada 0,5. Dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P singkatan ari proporsi. Dengan demikian maka soal dengan P = 0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P = 0,20. sebaliknya soal dengan P = 0,30 lebih sukar daripada soal dengan P = 0,80.

Rumusan mencari indeks kesukaran menurut Daryanto (2005,180) adalah : 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝑃) = 𝑥(𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑠𝑢𝑐𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑠)𝑛(𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑧𝑒) atau

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑒𝑠𝑢𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 (𝑃) =

𝐵

𝐽𝑆

Dimana : P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

(4)

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes. Misalkan :

Jumlah siswa peserta tes dalam suatu kelas ada 40 orang.dari 40 orang siswa tersebut 12 orang dapat mengerjakan soal no 1 dengan betul. Maka indeks kesukarannya adalah:

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑒𝑠𝑢𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛(𝑃) =

𝐵

𝐽𝑆

P=12/40=0,3

Berarti soal ini berada dalam kategori sedang

Berdasarkan ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut :

– soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

– soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

– soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

2.2.1.3. Daya Pembeda

Daya pembeda soal yaitu

kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara siswa yang

berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D), dan nilainya berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Pada daya pembeda ini berlaku tanda negatif yang digunakan jika sesuatu soal “terbalik” menunjukkan kualitas testee yaitu anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai.

Cara menentukan daya pembeda (nilai D) yaitu perlu dibedakan antara kelompok kecil (kurang dari 100) dan kelompok besar (100 orang ke atas). a. Untuk kelompok besar

Mengingat biaya dan waktu

menganalisis, maka untuk kelompok besar biasanya hanya diambil dua kutub saja yaitu 27% skor teratas sebagai

kelompok atas (JA) dan 27 % skor terbawahsebagai kelompok bawah (JB) b. Untuk kelompok kecil

Seluruh kelompok tes di bagi dua sama besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah

2.2.1.4. Efektifitas Pengecoh

Efektifitas pengecoh, yaitu distribusi siswa dalam hal menentukan pilihan pada soal bentuk pilihan ganda. Fungsi distraktor ini diperoleh dengan menghitung banyaknya siswa yang memilih pilihan jawaban a, b, c, d dan e yang tidak memiliki pilihan manapun. Dalam istilah evaluasi disebut omit disingkat O.

Dari pola jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh siswa berarti pengecoh itu jelek, dan terlalu menyolok menyesatkan. Sebaliknya sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan. Dengan melihat pola jawaban soal, dapat diketahui :

a. taraf kesukaran soal b. taraf pembeda soal c. baik tidaknya distraktor.

2.2.1.5. Reabilitas

Reliabilitas instrumen adalah keadaan instrumen yang menunjukkan hasil pengukuran yang reliable (tidak berubah-ubah, konsisten). Instrumen yang reliable adalah instrumen yang apabila digunakan untuk mengukur subyek atau objek yang sama pada waktu yang berbeda dan pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda hasilnya tetap sama. Beberapa

(5)

faktor penting yang mempengaruhi reliabilitas suatu tes yaitu:

1. Kemampuan peserta tes atau subjek uji coba. Makin heterogen atau makin berbeda kemampuan peserta tes makin tinggi reliabilitas tes.

2. Semakin besar jumlah peserta tes semakin besar reliabilitas, karena semakin banyak peserta tes maka semakin beragam kemampuannya. 3. Panjang pendeknya tes. Jumlah item tes

yang banyak dengan mengkaji beberapa tujuan akan lebih reliable dibandingkan dengan jumlah item yang sedikit, karena akan lebih representatif. Namun jumlah item tes yang terlalu banyak akan

melelahkan dan mengganggu

konsentrasi sehingga hasil yang diperoleh tidak tepat lagi.

4. Evaluasi yang subjektif juga akan menurunkan reliabilitas.

5. Hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tes.

2.3. Pengolahan Nilai

Proses penilaian adalah suatu prroses membandingkan skor yang diperoleh tiap siswa dengan acuan yang dipakai penilaian aturan patokan atau penilaian aturan normal (PAN atau PAP), yang hasilnya berbentuk nilai dengan skala 0 – 10 atau A – E. dalam proses tersebut dapat dilihat bahwa penskoran atau scoring

adalah pemberian angka-angka terhadap prestasi seseorang sesudah melaksanakan suatu tugas tertentu. Setelah selesai pengukuran yang salah satu alatnya biasa disebut tes, barulah dilakukan perbandingan hasil pengukuran yang berbentuk biji/ skor dengan acuan yang dipakai yang dihasilkan nilai tersebut kita kenal dengan pemberian nilai atau granding.

Dalam suatu tes dengan banyak soal 150, dan dengan ketentuan satu jawaban benar = 1 dan satu jawaban salah= 0, maka bila si Ani hanya dapat menjawab secara benar sebanyak 75, dia akan memperoleh skor 75. Skor setinggi 75 ini baru memiliki makna bila dibandingkan dengan suatu acuan.

III. ANALISIS SISTEM 3.1. Analisis Sistem

Tujuan analisis sistem adalah untuk menganalisis terhadap sistem yang sedang berjalan di SDI Al – Azhar 33 Tasikmalaya serta pengembangan sistem tersebut melalui perbaikan dan penerapan sistem komputerisasi, sehingga pengolahan nilai ujian peserta didik di SDI Al – Azhar 33 Tasikmalaya dapat menghasilkan nilai sekaligus menganalisis bobot soal yang diberikan terhadap peserta didik dengan cepat dan akurat.

(6)

3.2. Flow Map Pengolahan Nilai

SISWA GURU KEPALA SEKOLAH

Mulai Siswa mengambil mata pelajaran Ujian Input Hasil Test Proses Pengolahan Nilai Ujian Analisis Hasil Ujian/test Transkrip Pemeriksaan Hasil Ujian Sesuai KKM Tidak

Nilai Hasil Ujian

Rekap Nilai Ya Transkrip Nilai Ujian Arsip Akhir Hasil Analisis Arsip Akhir

Gambar 3.1 Flow Map Pengolahan Nilai

IV. PERANCANGAN SISTEM

Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis. Perancangan sistem juga merupakan suatu determinasi dari proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Jika sistem tersebut berbasis komputer maka

perancangan dapat memasukkan

spesifikasi dari tipe perangkat yang digunakan.

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah supaya struktur dan operasi yang dibuat dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya dapat mudah diikuti. Selain itu juga, untuk memenuhi kebutuhan dari pemakai mengenai gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibuat serta implementasinya.

(7)

4.1 Rancangan Data Flow Diagram (DFD)

4.1.1 Diagram Konteks Aplikasi Analisis Soal dan Pengolahan Nilai Ujian di SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalaya

Gambar 4.1 Diagram Konteks

4.1.2 DFD Level 1 dari diagram konteks Guru Kelas Aplikasi Analisis Soal dan Pengolahan Nilai Ujian di SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalaya

(8)

Gambar 4.2 DFD Level 1 dari diagram konteks

4.1.3 DFD Level 1 dari diagram konteks laporan pengolahan data nilai

Gambar 4.3 DFD Level 1 dari diagram konteks laporan pengolahan data nilai

4.2 Rancangan Entity Relationship Diagram (ERD)

Mengambil Mengajar Menghasilkan Memberi Mendapatkan N N N N N N N N N N #NISN #Kode_MP

Peserta Didik Mata Pelajaran

Guru

Analisis Nilai

Gambar 4.4 ERD Pengolahan Data Nilai Ujian dan Analisis Soal

V. IMPLEMENTASI PROGRAM

Program yang penulis buat adalah program mengenai Aplikasi Analisis Soal dan Pengolahan Nilai Ujian DI SD Islam Al

Azhar 33 Tasikmalaya, sebelum

mengimplementasi program ini penulis

menguraikan tentang penggunaan

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan oleh sistem yang dibuat, bahasa pemograman yang digunakan, sistem operasi (operating system), perangkat alat bantu yang mendukung dalam proses pembuatan sistem ini serta hal-hal yang berhubungan dengan implementasi program.

Berikut ini adalah uraian mengenai kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan implememtasi program yang

penulis buat, diantaranya adalah sebagai berikut:

5.1 Implementasi

5.1.1 Perangkat Keras (Hardware) / Perangkat Lunak (Software) yang digunakan

Dalam mengimplementasi program yang penulis buat, maka mengunakan perangkat keras dan perangkat lunak antara lain:

a. Perangkat keras yang digunakan : 1. Prosesor minimum yang digunakan

1,5 Ghz;

2. RAM minimum yang digunakan 512 Mb;

3. Ruang kosong di hardisk 170 Mb; 4. Monitor;

5. Printer;

(9)

1. Proses pembuatan aplikasi (coding)

dengan menggunakan Bahasa

Pemrograman Delphi XE5.

2. Pembuatan struktur tabel basisdata dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Access 2007;

3. Menggunakan Microsoft Office Word 2010 sebagai alat bantu pengolahan kata dalam pembuatan laporan Proyek Perangkat Lunak;

4. Menggunakan Microsoft Visio 2003 sebagai alat bantu dalam mendesain rancangan-rancangan DFD, ERD,

rancangan form dan rancangan laporan-laporan.

5.1.2 Tampilan Form yang Dibuat

Setelah melakukan proses

identifikasi data, analisis sistem serta perancangan aplikasi yang akan dibuat, maka berikut ini adalah beberapa tampilan form yang merupakan interaksi program dari Aplikasi Analisis Soal dan Pengolahan Nilai Ujian DI SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalaya, adalah sebagai berikut

1.Form Menu Utama 2. From Bobot Skor Uraian

3 From Pengolahan Nilai Ujian 4. From Analisa Soal

(10)

5.1.3 Tampilan laporan

1.Daftar Nilai 2. Analisis Soal

VI. KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis terhadap aplikasi analisis soal dan pengolahan nilai ujian di SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalaya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pengelolaan nilai ujian dan analisis soal dari ujian di SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalaya masih menggunakan sistem

manual, sehingga terkadang

menimbulkan kesalahan. Dengan sistem yang dirancang oleh penulis yang didasarkan pada analisis dan perancangan sistem yang dilakukan, akan membuat kerja menjadi efektif baik dalam segi waktu maupun ketelitian.

2. Mempermudah para staf pengajar atau guru kelas maupun guru bidang dalam pembuatan laporan hasil analisis soal

ujian dan mempermudah dalam

pengolahan nilai hasil ujian peserta didik laporan sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan pengolahan nilai yang diakibatkan tidak atau kurang jelasnya informasi yang didapat.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Azwar, S. 2005. Tes prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Djaali dan Pudji Muljono. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Ebel, R. L. 1979. Essentials of Educational Measurement. (2nd ed.). Englewood Cliff, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Eko,S. Putro. 2016. Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jogiyanto,H.M. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi; Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta: Andy Offeset Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1998

Mardapi, D., 2004. Penyusunan tes hasil belajar. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY Nurkancana, W. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Slamet, Drs. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sudijono, A., 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafinfo Persada

(11)

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cetakan ketiga. Bandung: PT Remaja RosdaKarya. 1991.

Gambar

Gambar 3.1 Flow Map Pengolahan Nilai  IV.    PERANCANGAN SISTEM
Gambar 4.1 Diagram Konteks
Gambar 4.2 DFD Level 1 dari diagram konteks  4.1.3  DFD Level 1 dari diagram konteks laporan pengolahan data nilai

Referensi

Dokumen terkait

Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai yang melewati wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta. sungai ciliwung telah dikategorikan sebagai sungai yang tercemar

Meskipun Amerika adalah negara adidaya satu- satunya setelah Perang dingin, namun itu tidak menjadikannya terlepas dari masalah terorisme, dan meskipun Amerika telah memiliki

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pereboom di Netherlands mengenai pengetahuan dan prilaku wanita hamil terhadap pencegahan toxoplamsosis menunjukan sebagian

32 Maka dipanggil oleh Jesus akan murid-muridnja, lalu katanja, "Hatiku sangat kasihan akan orang banjak ini, karena sudah tiga hari lamanja mereka itu tinggal bersama-sama

Pada pengamatan pengaruh mulsa terhadap kelembaban tanah pada hari 60 hst diperoleh bahwa perlakuan mulsa sekam lebih tinggi dibandingkan dengan mulsa lainnya,

Telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Duyung Kecamatan trawas Kabupaten Mojokerto Jawa Timur dengan mitra kelompok petani budidaya jamur tiram. Tujuan dari

Guru mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan pembelajaran dengan.. Allah Bapa kami di Surga, terima kasih untuk berkat dan rahmat-Mu bagi kami yang sedang berkumpul di

Pemer intahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemer intah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan