• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya adalah perairan dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan dunia. Sehingga peran pelabuhan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi maupun mobilitas sosial dan perdagangan di wilayah ini sangat besar. Oleh karenanya pelabuhan menjadi faktor penting bagi pemerintah dalam menjalankan roda perekonomian Negara. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) merupakan salah satu badan usaha milik negara yang diposisikan untuk mendukung kebijakan pemerintah dan program pembangunan nasional, ekonomi serta untuk mencari keuntungan dengan menyediakan pelayanan jasa kepelabuhan dan aktivitas bisnis lainnya. Perusahaan ini merupakan cabang Teluk Bayur beralamat di Jalan Semarang No.3 Teluk Bayur Padang Selatan.

Sebelum tahun 1960 perusahaan-perusahaan pelabuhan di Indonesia perusahaanya didasarkan pada IBW (Indische Bedrijventwet) untuk pelabuhan besar, sedangkan untuk pelabuhan kecil perusahaannya berdasarkan ICW (Indische Comtabilitestwet). Pada tanggal 30 April 1960 keluar UU No.19 Tahun 1960 PERPU (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) tentang Perusahaan Negara yang menyatakan semua pelabuhan di Indonesia dikelola oleh Perusahaan Negara. Pelabuhan yang ada di Indonesia dibagi menjadi 7 (tujuh) Pelabuhan. Pembagian PN (Perusahaan Negara) Pelabuhan ini didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Perhubungan Laut Nomor:

1. Tahun 5 / 1 / 7 Tanggal 13 Januari 1965, PN Pelabuhan I 2. Tahun 5 / 1 / 8 Tanggal 13 Januari 1965, PN Pelabuhan II 3. Tahun 5 / 1 / 9 Tanggal 13 Januari 1965, PN Pelabuhan III 4. Tahun 5 / 1 / 10 Tanggal 13 Januari 1965, PN Pelabuhan IV 5. Tahun 5 / 1 / 11 Tanggal 13 Januari 1965, PN Pelabuhan V 6. Tahun 5 / 1 / 12 Tanggal 13 Januari 1965, PN Pelabuhan VI 7. Tahun 5 / 1 / 13 Tanggal 13 Januari 1965, PN Pelabuhan VII

(2)

2 Dengan berubahnya bentuk PN (Perusahaan Negara) pelabuhan menjadi BPP (Badan Pengusaha Pelabuhan), sehingga susunan dan tata kerja pelabuhanpun diatur kembali untuk menerbitkan mekanisme kerja antar Instansi Kepelabuhan yang berfungsi sebagai badan pengusaha tunggal dilingkungan pelabuhan sekaligus bertanggung jawab di bidang pengusahaan jasa pelabuhan. Pada tanggal 25 April 1983 keluar UU No.11 PP (Peraturan Pemerintah) tentang pembinaan kepelabuhan yang mengatur masalah pembinaan pelabuhan. Tujuan Peraturan Pemerintah ini adalah untuk dapat lebih meningkatkan peranan pelabuhan sebagai salah satu faktor pendukung kelancaran angkutan laut. Status Perusahaan Negara Pelabuhan dalam likuidasi diakhiri dan dialihkan ke dalam bentuk Perusahaan Umum Pelabuhan (Perum. Pelabuhan).

Peraturan Pemerintah II ini kemudian di ikuti dengan keluarnya: 1. PP . 14 / 1983 tentang Perum Pelabuhan I, junto PP. 4 / 1985 2. PP . 15 / 1983 tentang Perum Pelabuhan II, junto PP. 5 / 1985 3. PP . 16 / 1983 tentang Perum Pelabuhan III, junto PP. 6 / 1985 4. PP . 17 / 1983 tentang Perum Pelabuhan IV, junto PP. 7 / 1985 5. PP . 18 / 1983 tentang Perum Pelabuhan Pengerukan

Pembagian Perum Pelabuhan di atas memiliki kantor pusat yang diatur sistemnya oleh Menteri Perhubungan sebagai berikut :

1. Perum Pelabuhan Indonesia I berpusat di Medan. 2. Perum Pelabuhan Indonesia II berpusat di Jakarta. 3. Perum Pelabuhan Indonesia III berpusat di Surabaya. 4. Perum Pelabuhan Indonesia IV berpusat di Ujung Pandang Perum Pelabuhan Indonesia II mempunyai 13 kantor cabang: 1. Pelabuhan Cabang Tanjung Priok

2. Pelabuhan Cabang Palembang 3. Pelabuhan Cabang Panjang 4. Palabuhan Cabang Teluk Bayur 5. Pelabuhan Cabang Cirebon 6. Pelabuhan Cabang Pontianak 7. Pelabuhan Cabang Sunda Kelapa

(3)

3 9. Pelabuhan Cabang Bengkulu

10. Pelabuhan Cabang Pangkal Balam 11. Pelabuhan Cabang Jambi

12. Pelabuhan Cabang Tanjung Pandan 13. Pelabuhan Cabang Sintete

1.1.2 Logo PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Pada tanggal 22 Februari 2012, PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II meluncurkan identitas baru Pelindo II dalam bertransformasi menjadi IPC (Indonesia Port Corporation), perusahaan penyedia layanan kepelabuhanan di Indonesia yang lebih efisien dan modern dalam berbagai aspek operasinya guna mencapai tujuan menjadi operator pelabuhan berkelas dunia. Nilai‐nilai yang terkandung di dalam warna jingga di logo baru ini adalah semangat perubahan, kekuatan, optimisme, serta kebanggaan setiap karyawan, untuk bersama-sama berdiri di garis terdepan dalam mencapai tujuan organisasi. Sisi biru pada logo menggambarkan kesiapan memasuki era baru yang dinamis dan fleksibilitas setiap komponen dalam perusahaan menghadapi berbagai tantangan guna mencapai tujuan perusahaan, sebagai world-class port operator.

Secara geografis Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur terletak di Pantai Barat Sumatera pada posisi 01o 00' 04" Lintang Selatan dan 100o 21' 00" Bujur Timur, dari kota Padang. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Cabang Teluk Bayur merupakan pelabuhan samudera yang terbuka untuk kegiatan perdagangan internasional yang berlokasi di provinsi Sumatera Barat. Pelabuhan ini memiliki beberapa kawasan yang merupakan sentral kegiatan ekonomi di Sumatera Barat meliputi Muara Padang dan Air Bangis.

Sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk pengembangan ekonomi regional, Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur terus berbenah diri dan secara berkelanjutan melengkapi dirinya dengan berbagai sarana dan prasarana yang mampu mendukung percepatan serta kelancaran kegiatan pelayanan kapal dan barang. Saat ini Pelabuhan Teluk Bayur telah dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu menangani berbagai jenis barang antara lain barang curah seperti batu bara, semen, klinker, CPO (Crude Palm Oil)

(4)

4 serta komoditas yang menggunakan petikemas seperti kayu manis, teh, moulding, furniture dan karet yang merupakan komoditas unggulan ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Asia, Australia dan Afrika.

Gambar 1.1

Logo PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.57 tanggal 19 Oktober 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Pelabuhan II menjadi Perseroan (Persero), mulai berlaku terhitung sejak ditetapkan yaitu tanggal 19 Oktober 1991 status Badan Hukum Perum Pelabuhan II berubah menjadi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Pengalihan bentuk Perum Pelabuhan II menjadi Perusahaan Perseorangan juga dikukuhkan dengan akta No. 3 tanggal 1 Desember 1992 dan diperbaiki dengan akta No.41 tanggal 26 April 1993 keduanya dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republlik Indonesia dengan keputusan No.C2-4754 HT.01.01 tanggal 17 Juni 1993 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.68/LEG/1994 tanggal 31 Januari 1994.

Dengan dialihkannya bentuk Perum Pelabuhan II menjadi Persero, maka Perum Pelabuhan II dinyatakan bubar pada saat Pendirian PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan ketentuan bahwa segala hak dan kewajiban, kekayaan, serta Pegawai Perum Pelabuhan II yang ada pada saat pembubarannya beralih kepada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) termasuk pelabuhan-pelabuhan cabangnya. Setelah adanya perubahan status Persero, PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) berada dibawah Kementrian BUMN. Pelabuhan Teluk Bayur merupakan satu-satunya pelabuhan laut yang terletak di pantai Barat dan sering dikunjungi oleh kapal-kapal Samudera. Sehingga Pelabuhan Teluk Bayur mempunyai kedudukan yang penting, bukan hanya

(5)

5 untuk Propinsi Sumatera Barat tetapi juga untuk Propinsi di sekitarnya. PT. Pelabuhan Indonesia II ( Persero ) Cab. Teluk Bayur yang terletak di Jalan Semarang No. 3 Teluk Bayur, Padang Selatan, Indonesia.

1.1.3 Visi dan Misi

1.1.3.1.Visi perusahaan

Visi dari PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah Menyediakan pelayanan berkualitas pelabuhan kelas dunia sebagai pelabuhan laut di Pantai Barat Sumatera.

Untuk menjadi pelabuhan kelas dunia, manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) menyediakan dan mendukung palayanan sebagai berikut:

1. Menyediakan dan mendukung pelayanan-pelayanan pelabuhan berkualitas terbaik ;

2. Memenuhi dan melebihi kebutuhan pelanggan ; 3. Menjadikan perusaahaan profesional dan sehat ; 4. Mendukung pertumbuhan perekonomian nasional ;

5. Pengiriman cepat, tepat, aman & terjamin dengan biaya standar ; 6. Resposif dan antisipatif tehadap perkembangan regional, nasional,

dan internasional ;

7. Berkontribusi sebagai bagian dari mata rantai rute pelayanan & perdagangan internasional.

1.1.3.2 Misi perusahaan

Merealisasikan visi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan komitmen perusahaan pada rekanan atau pelanggan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kinerja perusahaan secara profesional dan

mendukung pertumbuhan perekonomian nasional ;

2. Menyediakan pelayanan berkualitas pelabuhan kelas dunia ;

3. Menciptakan kerjasama saling menguntungkan di antara parakomunitas;

(6)

6 4. Meningkatkan pengetahuan dan teknologi, juga menciptakan insan yang jujur, berkualitas, berhasil dan berguna untuk perusahaan intern dan ekstern.

1.1.4 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur

PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur merupakan perusahaan jasa milik Negara dibawah Dinas Perhubungan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhan. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur di pimpin oleh seorang General manager yang dibantu oleh beberapa staf. Untuk dapat menjalankan program kerja perusahaan dengan baik, General Manager juga dibantu oleh beberapa divisi yang dipimpin oleh seorang Manager Divisi yang membawahi beberapa Asisten Manager sesuai bidang masing-masing. Untuk struktur organisasi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur dapat dilihat pada Gambar 1.2 dibawah ini:

(7)

7 Gambar 1.2

Strukutur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur

ADVISOR PENGAMANAN

DAN SMKJ

ADVISOR MANAJEMEN RESIKO DAN JAMINAN MUTU

ADVISOR PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

ASISTEN PENGENDALIAN KINERJA DAN PFSO GENERAL MANAGER ADVISOR HUKUM MANAGERSUNBER DAYAMANUSIA, UMUM, DAN PENGADAAN MANAGER KEUANAGAN MANAGER TEKNIK, SISTEM INFORMASI MANAGER USAHA TERMINAL MANAGERPERENCANAAN PENGENDALIAN OPERASI MANAGER KEPANDUAN ASISTEN MANAGER PEMANDUAN ASISTEN MANAGER PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ASISTEN MANAGER PELAYANAN PETIKEMAS ASISTEN MANAGER TEKNIK SIPIL ASISTEN MANAGER ANGGARAN DAN AKUNTANSI ASISTEN MANAGER SUMBER DAYA MANUSIA ASISTEN MANAGER SISTEM INFORMASI MANAGER TERMINAL PETIKEMAS ASISTEN MANAGER PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ASISTENMANAGER SARANA KEPANDUAN ASISTEN MANAGER PELAYANAN KAPAL, BARANG DAN UMUM

ASISTEN MANAGER PELAYANAN CURAH,

MULTI PURPUSE

ASISTEN MANAGER TEKNIK MESIN DAN

LISTRIK ASISTEN MANAGER PENDAPATAN DAN PERBENDAHARAAN ASISTEN MANAGER UMUM DAN PENGAADAAN ASISTEN MANAGER OPERASI ASISTEN MANAGER PERALATAN DAN ADM

(8)

8

Gambar 1.3

Strukutur Organisasi Divisi Usaha Terminal PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur

ASMAN PELAYANAN CURAH & MULTIPURPOSE

MANAGER USAHA TERMINAL

SUPERVISOR PELAYANAN CURAH

ASMAN ADMINISTRASI & PERALATAN SUPERVISOR ADMINISTRASI & KEUANGAN OPERATOR SUPERVISOR PELAYANAN MULTI PURPOSE PELAKSANA ADMINISTRASI PERALATAN PELAKSANA ADMINISTRASI

& TATA USAHA

MEKANIK KOORDINATOR CURAH PELAKSANA MULTIPURPOSE KOORDINATOR MULTIPURPOSE PELAKSANA CURAH SUPERVISOR PERALATAN

(9)

9 PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur terbagi menjadi 8 (delapan) Divisi, yang terdiri dari :

1. Divisi Kepanduan

Divisi Kepanduan merupakan divisi yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengendalian pemanduan kapal untuk labuh, tambat dan sampai kapal keluar baik dengan menggunakan kapal pandu atau dengan media elektronik. Pada Divisi Kepanduan Struktur tertinggi dipegang oleh seorang Manager yang dibantu oleh dua unit bagian yaitu: Unit Pemanduan dan Unit Sarana. Masing-masing unit tersebut dipimpin oleh seorang Asisten Manager.

2. Divisi Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Divisi Perencanaan dan Pengendalian Operasi merupakan divisi yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengendalian kapal untuk labuh, tambat dan keluar serta dalam kegiatan bongkar muat barang dan jasa pelayanan kapal lainnya pada Pelabuhan Teluk Bayur. Divisi ini dipimpin oleh seorang Manager dan dibantu dua unit bagian yaitu: Unit Pengendalian dan Perencanaan dan Unit Pelayanan Kapal, Barang dan Umum. Masing-masing unit tersebut dipimpin oleh seorang Asisten Manager.

3. Divisi Terminal Petikemas

Divisi Terminal Petikemas merupakan divisi yang bertanggung jawab untuk bidang penyediaan fasilitas terminal petikemas untuk perdagangan domestik maupun internasional bagi pelaku usaha di wilayah Sumatera Barat. Terminal Petikemas juga menyediakan jasa transportasi pengiriman barang secara efisien dan tepat waktu. Divisi ini dipimpin oleh seorang Manager dan dibantu tiga unit bagian yaitu: Unit Perencanaan, Unit Operasi, dan Unit Perlatan. Masing-masing unit tersebut dipimpin oleh seorang Asisten Manager.

4. Divisi Usaha Terminal

Divisi Usaha Terminal merupakan divisi yang bertanggung jawab untuk perencanaan dan pengendalian dalam penanganan Bongkar Muat Curah serta Multipurpose penggunaan alat, gudang dan lapangan penumpukan. Divisi Usaha Terminal ini dipimpin oleh seorang Manager yang dibantu oleh dua unit bagian yaitu: Unit Pelayanan Termiinal Curah serta Unit ADM dan Perlatan, unit Operasi dan unit Peralatan dan ADM.

(10)

10 5. Divisi Teknik dan Sistem Informasi

Divisi Teknik dan Sistem Informasi merupakan divisi yang bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana, alat, serta sitem informasi untuk menunjang kerja karyawan. Pada divisi ini kekuasaan tertinggi di pegang oleh seorang Manager yang dibantu oleh tiga unit bagian yaitu: Unit Teknik Sipil, Unit Teknik Mesin dan Listrik serta Unit Teknik Informasi yang masing-masingnya dipimpin oleh seorang Asisten Manager.

6. Divisi Keuangan

Divisi Keuangan merupakan divisi yang mengelola keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur. Divisi ini dipimpin oleh seorang Manager dan dibantu oleh dua unit bagian yaitu: Unit Anggaran dan Akutansi dan Unit Pendapatan dan Perbendaharaan yang masing-masingnya dipimpin oleh seorang Asisten Manager.

7. Divisi Sumber Daya Manusia, Umum dan Pengadaan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah sumber daya manusia, umum dan pengadaan seluruh sarana dan prasarana yang menunjang dalam melakasanakan pekerjaan. Divisi Sumber Daya Manusia, Umum dan Pengadaan ini dipimpin oleh seorang manager yang dibantu oleh dua unit bagian yaitu: Unit Sumber Daya Manusia dan Unit Umum dan Pengadaan yang masing-masingnya dipimpin oleh seorang Asisten Manager.

8. Divisi Pengendalian Kinerja dan PFSO

Bertanggung jawab melakukan fungsi hukum dan pengendalian kinerja struktur tertinggi Ass. GM Pengendalian Kinerja dan PFSO dibantu oleh beberapa unit yaitu Pengamanan & SMK3, Manajemen Resiko & Jaminan Mutu,dan Pemesaran & Pelayanan Pelanggan.

1.2 Latar Belakang Masalah

Divisi Usaha Terminal merupakan divisi yang bertanggung jawab untuk perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan alat, gudang dan lapangan penumpukan. Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara 2010 : 67). Pada Divisi Usaha Terminal terlihat jelas bahwa kinerja dari pegawai dalam

(11)

11 melaksanakan tugasnya tidak berjalan dengan baik dan tidak sesuai dengan tanggung jawab dari tugas masing–masing yang diberikan oleh atasanya kepada para pegawai. Terlihat dari pengumpulan dokumen administrasi yang harus di siapkan setelah melakukan kegiatan bongkar muat barang agar menjadi sebuah pranota untuk bukti pembayaran hasil kegiatan bongkar muat barang masih tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan yaitu dengan batas waktu selama 1 minggu. Hal tersebut menyebabkan penumpukan kapal di antrian untuk menunggu giliran bongkar muat barang dikarenakan masih banyaknya kapal bersandar di dermaga yang menunggu kelengkapan dokumen. Semua itu disebabkan oleh kerja sama tim antar kordinator beserta para bawahanya tidak berjalan dengan baik dikarenakan para bawahanya sering kali tidak berada di tempat yang sudah ditentukan oleh setiap kordinator. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Divisi Usaha Terminal pada PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur, melalui data hasil kegiatan

Praktek Industri (magang) dan hasil wawancara dengan karyawan diperoleh informasi gaya kepemimpinan pada Divisi Usaha Terminal yang diterapkan belum optimal sehingga dapat mempengaruhi kondisi kinerja karyawan yang belum efektif. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dari studi pendahuluan, hasil kinerja karyawan belum optimal disebabkan beberapa alasan yang dilontarkan pengelola perusahaan dan karyawan yang beranggapan bahwa :

1. Tanggung jawab akan tugasnya masing–masing pada karyawan masih sangat kurang.

2. Masih sering terjadinya keterlambatan dalam pengumpulan dokumen dari waktu yang telah ditentukan.

3. Karyawan yang sudah absen pagi sering kali tidak ada di dalam ruangan di Divisi Usaha Terminal.

Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus (Kartono, 2010). Kepemimpinan yang diterapkan pada Divisi Usaha Terminal tidak mampu mempengaruhi para karyawanya untuk melakukan tugasnya sesuai dengan baik, serta pimpinan sulit untuk menerima saran dan kritikan–kritikan dari bawahanya sehingga kinerja karyawan menjadi kurang efektif. Sementara dari karyawan pada Divisi Usaha Terminal terungkap keluhan

(12)

12 menyatakan bahwa pimpinan dalam penugasannya menggunakan sistem perintah/komando, kaku dan sering kurang bijaksana kurang menghendaki saran, usul dan kritikan-kritikan dari bawahan, sehingga produktifitas kinerja kurang efektif. Beberapa hal yang menghambat efektifitas kinerja karyawan yang disebabkan oleh gaya kepempinan pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur di Divisi Usaha Terminal antara lain :

1. Komunikasi dari atasan kepada bawahan kurang baik oleh karena itu karyawan merasa kurang dengan informasi yang disampaikan.

2. Pengambilan keputusan sering dilakukan dengan sendiri tanpa memberikan kesempatan kepada bawahan untuk memberikan saran.

3. Teknik komunikasi yang digunakan untuk penyampaian sebuah informasi atau tugas dinilai kurang baik.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pada Divisi Usaha Terminal Di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan intruksi pada Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur ? 2. Bagaimana persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan konsultasi pada

Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur ?

3. Bagaimana persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan partisipasi pada Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur ?

4. Bagaimana persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan delegasi pada Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur ? 5. Bagaimana kinerja karyawan di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang

(13)

13 6. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan intruksi, konsultasi, partisipasi, dan delegasi terhadap kinerja pada Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur ?

1.4 Tujuan Penelitian Penilitian ini bertujuan :

1. Menganalisis persepsi karyawan terhadap gaya kepimpinan intruksi pada Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur 2. Menganalisis persepsi karyawan terhadap gaya kepimpinan konsultasi pada Divisi

Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur 3. Menganalisis persepsi karyawan terhadap gaya kepimpinan partisipasi pada

Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur

4. Menganalisis persepsi karyawan terhadap gaya kepimpinan delegasi pada Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur 5. Mengetahui kinerja karyawan pada Divisi Usaha Terminal Di PT. Pelabuhan

Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur

6. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan intruksi, konsultasi, partisipasi, dan delegasi terhadap kinerja karyawan pada Divisi Usaha Terminal di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya keilmuan dalam bidang kepemimpinan terhadap kinerja pada Divisi Usaha Terminal Di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada Divisi Usaha Terminal Di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur terhadap kepemimpinan yang mereka terapkan di perusahaan.

(14)

14 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan, adapun sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II ini berisi uraian umum tentang teori-teori yang digunakan dan literatur-literatu, kajian kepustakaan (reference review)yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan perbandingan dalam masalah yang terjadi sehingga akan diperoleh gambaran yang cukup jelas.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III berisi mengenai jenis penelitian, operasional variabel, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, teknik analisis data, analisis data yang digunakan dalam penelitian, teknik analisis konsistensi, dan tahapan penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini menceritakan hasil dan pembahasan serta analisis-analisis yang dilakukan sehingga dapat menjawab rumusan masalah. Analisis dan interprestasi atas data yang dihasilkan baik pada kajian lapangan (field review) maupun pada kajian kepustakaan (reference review) serta data yang digali dan dikonfirmasi dari hasil pengamatan pada study pendahuluan, wawancara dan hasil penyebaran angket. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini berisi kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran atau rekomendasi bagi perusahaan yang diteliti dan peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi kajian kepustakaan (reference review) yang merupakan sumber berupa buku, email atau peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam penulisan penelitian ini

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pada lampiran penelitian ini berisi tentang data-data hasil pengamatan, wawancara dan instrumen angket.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

Terapi kognitif adalah suatu pendekatan yang mengombinasikan penggunaan teknik kognitif untuk membantu individu memodifikasi mood dan perilakunya dengan mengubah pikiran

Hasil pengujian memperlihatkan hasil pengukuran pada sisi sekunder memberikan hasil dekomposisi wavelet yang lebih mudah untuk membedakan keadaan gangguan hubung

mempersiapkan diri kita!. Dalam perjamuan kudus, Kristus mengingatkan kita kepada anugerah pengorbanan-Nya bagi pengampunan dosa dan keselamatan kita. Kristus juga

Berdasarkan hasil analisis penelitian untuk uji T, bahwa variabel VACA terhadap ROA menunjukkan bahwa VACA tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).. Hasil analisis

Dengan segenap kerendahan hati yang tulus dan rasa hormat, kami melalui proposal ini berharap agar pihak – pihak yang terkait dengan berjalan- nya acara ini dapat turut serta

Permohonan perubahan produk pangan diajukan secara tertulis kepada Kepala Badan menggunakan formulir P5 (Lampiran 9). Perubahan produk pangan dapat dilakukan setelah

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik