• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Tangerang Barat. Agustus Sebelumnya KPP Pratama Tangerang Barat merupakan bagian dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Tangerang Barat. Agustus Sebelumnya KPP Pratama Tangerang Barat merupakan bagian dari"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK PENELITIAN III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Tangerang Barat III.1.1. Sejarah Singkat

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tangerang Barat diresmikan pada tanggal 28

Agustus 2007. Sebelumnya KPP Pratama Tangerang Barat merupakan bagian dari wilayah KPP Tangerang yang diresmikan pada tanggal 1 Maret 1989 oleh Direktur Jenderal Pajak saat itu, Marie Muhamad. Wilayah kerja KPP Tangerang meliputi Kotamadya dan Kabupaten Tangerang. Kantor Pelayanan Pajak dahulu bernama Kantor Inspeksi Pajak (KIP) yang kemudian dengan Keputusan Menteri Keuangan, KIP berganti nama menjadi Kantor Pajak (KPP). Kantor Inspeksi Pajak (KIP) Serang yang merupakan instansi awal dari KPP Tangerang, mempunyai Kantor Dinas Luar (KDL) yang meliputi :

1. KDL Ciputat

2. KDL Balaraja

3. KDL Tangerang

Kantor Dinas Luar (KDL) ini kemudian berubah nama menjadi Kantor Penyuluhan Pajak. Kemudian Kantor Penyuluhan Pajak, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 berubah menjadi Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4).

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Tangerang semula berada di bawah koordinasi Kantor Wilayah (KANWIL) VII Bandung. Akan tetapi dengan terbentuknya Propinsi Banten, KPP Tangerang dialihkan menjadi di bawah koordinasi Kantor Wilayah

(2)

(KANWIL) VIII Serang pada bulan Januari 2002. Kantor Wilayah (KANWIL) VII Bandung kemudian berubah namanya menjadi Kantor Wilayah IX Bandung dan Kantor Wilayah (KANWIL) VIII Serang berubah menjadi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Bagian Barat I dan sekarang berubah menjadi Kantor Wilayah DJP Banten.

Kemudian sekitar tahun 1994 Kantor Wilayah Pelayanan Pajak dipecah menjadi:

1. Kantor Pelayanan Pajak Tangerang, yang wilayah kerjanya meliputi Kotamadya

Tangerang.

2. Kantor Pelayanan Pajak Serpong, yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten

Tangerang.

Dipecahnya Kantor Pelayanan Pajak Tangerang disebabkan karena adanya perkembangan wilayah Kabupaten dan Kotamadya Tangerang. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemantauan Wajib Pajak, pengawasan pajak, dan untuk memberi pelayanan perpajakan yang lebih maksimal kepada Wajib Pajak.

III.1.2. Gambaran Wilayah Kerja

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tangerang Barat merupakan unsur pelaksana di bawah koordinasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten dan bertanggung jawab pada Kantor Wilayah. KPP Pratama Tangerang Barat dipimpin oleh seorang Pejabat

Kepala Kantor yaitu Bapak Elfian dan berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Nomor 47

Tangerang.

Luas wilayah kerja KPP Pratama Tangerang Barat adalah 69,04 km2 yang

merupakan 48,28% dari wilayah kota Tangerang secara keseluruhan. Jumlah penduduk yang tercatat dalam wilayah KPP Pratama Tangerang Barat sebesar 634.266 jiwa. Sektor

(3)

usaha yang memberikan kontribusi dalam penerimaan pajak yaitu berasal dari sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, serta sektor usaha lainnya. Dari sektor-sektor usaha tersebut, industri pengolahan memberikan kontribusi yang paling besar bagi penerimaan pajak di KPP Pratama Tangerang Barat, yaitu dengan kontribusi 34,74% dari total penerimaan.

Tabel 3.1

Pembagian Wilayah Kerja Per-Waskon (Seksi Pengawasan dan Konsultasi) Waskon I : Kecamatan Neglasari dan Cibodas

No.

Nama Account

Representative Wilayah

1

Moch. Kurniawan

Cibodasari, Cibodas, Cibodas Baru, Panunggangan Barat, Mekarsari

2

Trie Rudi Hartono

Uwung Jaya, Jatiuwung, Neglasari, Kedaung Wetan, Kedaung Baru

3

Delora L.Toruan Karang Sari, Selapang Jaya, Karanganyar

Waskon II: Kecamatan Karawaci

No.

Nama Account

Representative Wilayah

1 Yosep K. Pasar Baru, Sukajadi, Bugel, Cimone Jaya

2 Harris Rinaldi Karawaci, Grendeng, Karawaci Baru, Bojong Jaya

3 Ary Widiastuti Pabuaran Tumpeng, Pabuaran, Cimone, Margasari

(4)

Waskon III : Kecamatan Benda dan Periuk

No.

Nama Account

Representative Wilayah

1 Rudi Benda, Periuk, Gembor

2 Johan Jurumudi, Jurumudi baru, Sangiang Jaya

3 Agus Belendung, Pajang, Periuk Jaya, Gebang Raya

Waskon IV : Kecamatan Jatiuwung

No.

Nama Account

Representative Wilayah

1 Eyo Suryadi Jatake, Keroncong

2 Edwin Kurniawan Pasir Jaya, Alam Jaya, Manis Jaya

3 Inuta Twinda Gandasari

Sumber : Seksi Waskon KPP Pratama Tangerang Barat

Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tangerang Barat mencakup 6 kecamatan yang meliputi:

a. Kecamatan Karawaci, yang terdiri dari 16 kelurahan yaitu:

1) Karawaci Baru. 9) Bojong Jaya.

2) Karawaci. 10) Sukajadi.

3) Gerendeng. 11)Sumur Pacing.

4) Pabuaran. 12) Cimone Jaya.

5) Cimone. 13) Margasari.

6) Pabuaran Tumpeng. 14) Nambo Jaya.

7) Pasar Baru. 15) Koang Jaya.

(5)

b. Kecamatan Jatiuwung, yang terdiri dari 6 kelurahan yaitu:

1) Pasir Jaya. 4) Keroncong.

2) Jatake. 5) Manis Jaya.

3) Gandasari. 6) Alam Jaya.

c. Kecamatan Cibodas, yang terdiri dari 6 kelurahan yaitu:

1) Panunggangan Barat. 4) Uwung Jaya.

2) Cibodasari. 5) Jatiuwung.

3) Cibodas. 6) Cibodas Baru.

d. Kecamatan Periuk, yang terdiri dari 5 kelurahan yaitu:

1) Gembor. 4) Periuk Raya.

2) Gebang Raya. 5) Sangiang Jaya.

3) Periuk.

e. Kecamatan Benda, yang terdiri dari 5 kelurahan yaitu:

1) Jurumudi. 4) Benda.

2) Jurumudi Baru. 5) Belendung.

3) Pajang.

f. Kecamatan Neglasari, yang terdiri dari 7 kelurahan yaitu:

1) Karang Anyar. 5) Kedaung Baru.

2) Neglasari. 6) Mekarsari.

3) Karangsari. 7) Selapajang Jaya.

(6)

III.2. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Tangerang Barat

KPP Pratama Tangerang Barat mempunyai tugas utama antara lain adalah melaksanakan kegiatan operasional pelayanan, pengawasan administrasi, pemeriksaan sederhana terhadap Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL) dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut di atas, KPP Pratama Tangerang Barat menyelenggarakan fungsi :

a. Pengumpulan dan pengolahan data, pengujian informasi perpajakan, pengamatan

potensi perpajakan dan ekstensifikasi Wajib Pajak;

b. Penelitian dan penatausahaan SPT Tahunan, SPT Masa, serta berkas Wajib

Pajak;

c. Pengawasan pembayaran masa PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL, serta pembayaran

PBB dan BPHTB;

d. Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan,

penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL, serta PBB dan BPHTB;

e. Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan;

f. Penerbitan dan pembetulan Surat Ketetapan Pajak;

g. Pengurangan sanksi pajak;

h. Penyuluhan dan konsultasi pajak;

(7)

III.3. Visi dan Misi KPP Pratama Tangerang Barat

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tangerang Barat yang telah menggunakan Sistem Administrasi Perpajakan Modern yaitu Kantor Pelayanan Pajak dengan sistem organisasi yang berbasis fungsi. Dengan sistem baru ini Fiskus dapat lebih cepat dan seksama dalam memberikan pelayanan, pembinaan dan pengawasan kepada Wajib Pajak sehingga tercipta hubungan yang baik diantara keduanya. Dengan demikian akan membantu terciptanya visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat. 2. Misi

• Fiskal, menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu

menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

• Ekonomi, mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan

ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajakan yang minimizing distortion.

• Politik, mendukung proses demokratisasi bangsa.

• Kelembagaan, senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi

masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi perpajakan mutakhir. III.4. Struktur Organisasi KPP Pratama Tangerang Barat

Struktur organisasi dan tata kerja KPP Pratama Tangerang Barat adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2000 tanggal 23 Juli 2001

(8)

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP). KPP Pratama Tangerang Barat termasuk klasifikasi Kantor Pelayanan Pajak Tipe A yang dikepalai oleh seorang Kepala Kantor dan membawahi 86

orang karyawan. KPP Pratama Tangerang Barat mempunyai bagan atau struktur

organisasi yang menunjukkan fungsi dan wewenang dari puncak pimpinan (Kepala Kantor) sampai dengan satuan organisasi atau jabatan terendah.

Susunan organisasi KPP Pratama Tangerang Barat terdiri dari:

1) Kepala Kantor,

2) Sub Bagian Umum,

3) Seksi Pengolahan Data dan Informasi,

4) Seksi Pelayanan,

5) Seksi Pemeriksaan,

6) Seksi Penagihan,

7) Seksi Ekstensifikasi Perpajakan,

8) Seksi Pengawasan dan Konsultasi (ada 4 seksi),

9) Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas dan fungsinya antara lain:

1) Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama berfungsi melaksanakan urusan:

•Penyuluhan,

•Pelayanan,

(9)

Kepala KPP Pratama membawahi Kepala Sub Bagian Umum, Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi, Kepala Seksi Pelayanan, Kepala Seksi Pemeriksaan, Kepala Seksi Penagihan, Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV.

2) Kepala Sub Bagian Umum

Kepala Sub Bagian Umum bertugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.

3) Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi bertugas untuk pengamatan potensi perpajakan, pencarian dan pengolahan data, perekaman dokumen perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pelayanan dukungan teknik komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling, melakukan penyiapan, pencetakan dan pengiriman laporan kinerja.

4) Kepala Seksi Pelayanan

Kepala Seksi Pelayanan bertugas melaksanakan urusan penerbitan produk hukum, administrasi dan penyimpanan produk-produk hukum, penyuluhan perpajakan, penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT), dan surat-surat permohonan, ekstensifikasi dan kerja sama perpajakan.

5) Kepala Seksi Pemeriksaan

Kepala Seksi Pemeriksaan bertugas melaksanakan urusan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan

(10)

penyaluran surat perintah pemeriksaan pajak, administrasi pemeriksaan pajak lainnya.

6) Kepala Seksi Penagihan

Kepala Seksi Penagihan bertugas melaksanakan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, pembuatan usulan pelelangan dan penghapusan piutang pajak, dan penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

7) Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan bertugas melaksanakan urusan pengamatan potensi perpajakan, pendataan Objek dan Subjek Pajak, dan penilaian Objek Pajak dalam rangka ekstensifikasi.

8) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi bertugas melaksanakan urusan pengawasan kepatuhan Wajib Pajak, bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak, penyusunan profil Wajib Pajak, dan rekonsiliasi Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi. Pada satu Kantor Pelayanan Pajak terdapat 4 (empat) Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang bertanggung jawab untuk melayani dan mengawasi kepatuhan sejumlah Wajib Pajak.

9) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(11)

III.5. Hasil Observasi dan Wawancara

Pada tanggal 18 dan 28 Februari 2009 dilakukan kegiatan observasi di KPP

Pratama Tangerang Barat dengan objek penelitian adalah data yang ada di bagian Seksi Pelayanan dan PDI serta kegiatan para Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh dalam rangka Sunset Policy. Kegiatan observasi baru dilakukan pada tanggal tersebut di atas karena penelitian ini mulai dilakukan pada tanggal dan bulan yang sama dengan awal pelaksanaan observasi. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung kegiatan para Wajib Pajak yang menyampaikan atau membetulkan SPT Tahunan PPh dan bagaimana para petugas memberikan pelayanannya di KPP Pratama Tangerang Barat.

Adapun hasil observasinya adalah sebagai berikut:

a. Jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh pada tanggal 18 dan

28 Februari 2009 adalah:

• Tanggal 18 Februari 2009, terdapat 67 Wajib Pajak Orang Pribadi yang

menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan PPh dalam rangka Sunset Policy. Sedangkan pada tanggal yang sama tidak ada Wajib Pajak Badan yang datang menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam rangka Sunset Policy.

• Tanggal 28 Februari 2009, terdapat 339 Wajib Pajak Orang Pribadi dan 89

Wajib Pajak Badan yang menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam rangka Sunset Policy.

b. Pada tanggal 28 Februari 2009, merupakan hari terakhir pelaksanaan Sunset

Policy, KPP Pratama Tangerang Barat tetap buka mulai jam 07.30 s.d. 19.00 wib. Berdasarkan pengamatan atas data yang diperoleh dari salah satu petugas di KPP

(12)

Pratama Tangerang Barat, jumlah Wajib Pajak yang datang dan tercatat menyampaikan SPT Tahunan PPh pada hari tersebut lebih sedikit dibandingkan pada tanggal 31 December 2008 yang berjumlah 510 Wajib Pajak (sudah termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan).

c. Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa meja help desk yang berada di lantai 1 terlihat kosong karena setiap Wajib Pajak yang ingin menyampaikan atau membetulkan Surat Pemberitahuan Tahunan PPh di KPP Pratama Tangerang Barat dalam rangka Sunset Policy langsung menemui Account Representative di meja kerjanya masing-masing yang berada di lantai 2. Hal tersebut disebabkan agar tidak terjadi kepadatan Wajib Pajak di lantai 1. Account Representative menerima SPT Tahunan PPh yang disampaikan oleh Wajib Pajak menurut wilayah kerjanya masing-masing.

Selain itu, untuk mendapatkan informasi rinci yang dibutuhkan tentang kegiatan Sunset Policy, penulis melakukan wawancara dengan salah satu petugas Waskon II pada hari yang sama dilakukannya observasi. Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan jawaban yang diberikan oleh petugas yang bersangkutan:

1. Kapan awal mulainya dilaksanakan program Sunset Policy di KPP Pratama

Tangerang Barat atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak yang diterbitkan pada tanggal 19 Juni 2008 dan berlaku surut mulai 1 Januari 2008?

Jawab:

Pelaksanaan Sunset Policy mulai efektif dilaksanakan di KPP Pratama Tangerang Barat pada akhir bulan Juli 2008 dengan diawali kegiatan sosialisasi untuk

(13)

memperkenalkan program Sunset Policy ke masyarakat di wilayah kerja KPP Pratama Tangerang Barat.

2. Bentuk sosialisasi apa saja yang dilakukan pada awal pelaksanaannya? Dan apakah

sampai saat ini masih dilakukan? Jawab:

Bentuk sosialisasi yang dilakukan salah satunya adalah dalam bentuk seminar yang diadakan di Kantor Walikota Tangerang bekerja sama dengan KPP Pratama Tangerang Timur. Adapun seminar tersebut bebas biaya dan ditujukan kepada masyarakat luas, khususnya para professional pemilik NPWP. Para peserta pun diberikan sertifikat sebagai tanda terima kasih.

Sedangkan bentuk-bentuk sosialisasi lainnya, seperti:

• Pemasangan spanduk di beberapa tempat;

• Pembagian brosur, leaflet dan booklet;

• Pengadaan tax counter di Bandara Soekarno-Hatta;

• Pengadaan mobil keliling di sekitar Tangerang dan di beberapa tempat parkir

Mall di Tangerang;

Person to person.

Kegiatan-kegiatan sosialisasi masih berjalan hingga saat ini dengan mensosialisasikannya ke tempat-tempat dan/atau kantor-kantor yang memiliki banyak karyawan.

(14)

3. Siapa saja pelaksana yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Sunset Policy di KPP Pratama Tangerang Barat?

Jawab:

Dalam hal berhubungan dengan Wajib Pajak, petugas yang terlibat adalah dari seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon) I s.d. IV dan seksi Pelayanan (TPT). Tetapi bisa juga melibatkan dari bagian/seksi lainnya yang ada di KPP Pratama Tangerang Barat.

4. Apakah ada pedoman atau dasar hukum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan

Sunset Policy? Jika ada apa sajakah pedoman tersebut? Jawab:

Dasar hukum pelaksanaan Sunset Policy yang digunakan yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.03/2008 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.03/2009, Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-27/PJ./2008 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-13/PJ./2009, dan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-33/PJ/2008.

5. Apakah pelaksanaan Sunset Policy di KPP Pratama Tangerang Barat sudah cukup

efektif? Jawab:

Sejauh ini pelaksanaan Sunset Policy dirasakan sudah cukup efektif. Hal tersebut terlihat hingga pertengahan bulan Februari terjadi peningkatan jumlah penerimaan pajak seiring dengan adanya peningkatan jumlah Wajib Pajak. Bahkan peningkatannya cukup banyak karena masyarakat sudah mulai memiliki kesadaran

(15)

perpajakan yang lebih baik sehingga sebagian dari masyarakat mau memanfaatkan program Sunset Policy tersebut.

6. Apakah ada hambatan atau kendala yang menjadi permasalahan dalam

pelaksanaan Sunset Policy di KPP Pratama Tangerang Barat? Jawab:

Ada beberapa kendala atau hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan Sunset Policy di KPP Pratama Tangerang Barat, diantaranya adalah:

a. Pihak petugas pajak, diantaranya yaitu masalah terbatasnya jumlah SDM di

KPP Pratama Tangerang Barat.

b. Pihak masyarakat atau Wajib Pajak, yaitu masih rendahnya tingkat kesadaran

perpajakan masyarakat Tangerang.

7. Apakah upaya-upaya yang dilakukan oleh KPP Pratama Tangerang Barat sebagai

pemecahan dari permasalahan yang dihadapi? Jawab:

a. Dalam hal kendala di pihak petugas pajak, upaya yang dilakukan untuk

memecahkan kendala tersebut adalah dengan melakukan pembagian waktu dan tugas dengan baik antara tugas di kantor dan sosialisasi di luar kantor serta mengikutsertakan seluruh bagian/seksi yang ada di KPP Pratama Tangerang Barat.

b. Dalam hal kendala di pihak masyarakat atau Wajib Pajak, upaya yang

dilakukan untuk memecahkan kendala tersebut adalah dengan pengadaan sosialisasi yang lebih efektif dengan terjun langsung ke masyarakat.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat”.. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Tabel 1.2 Jumlah Wajib Pajak Yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen WPYang Tahun WP Orang % Kepatuhan Menyampaikan Pribadi SPT Tahunan Terdaftar 2013 8.022

Dapat dilihat dari tabel di atas Penerimaan Pajak yang terdapat di Kantor Pelayanan Pajak Pandeglang dengan jenis Pajak PPH dari tahun ke tahun mengalami Kenaikan di karenakan

(1) Wajib Pajak yang menyampaikan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sebelum Tahun Pajak 2007, yang mengakibatkan pajak yang masih harus dibayar menjadi

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota memiliki tugas untuk melaksanakan penyuluhan , pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pengawasa Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Penjualan Atas Barang

Rasio kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) pada tahun 2009 adalah perbandingan antara jumlah seluruh

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota memiliki tugas untuk melaksanakan penyuluhan , pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak