• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN BEDORO I KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN BEDORO I KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Peran guru sangat penting untuk mendukung keberhasilan pendidikan oleh karena itu perlu bagi guru untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru dalam pembelajaran selalu menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik memahami materi yang diajarkannya. Namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkannya.

Berbagai pendekatan dan model pembelajaran dapat dilakukan guru dalam setiap pembelajaran di kelas. Pembelajaran berkualitas dapat dicapai apabila guru mau melakukan berbagai strategi, pendekatan , dan model pembelajaran. Dengan menerapkan model-model pembelajaran, guru dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara optimal dan meningkatkan prestasi belajar.

(2)

daya nalar serta kreatifitas siswa. Kurikulum IPA di sekolah dasar menyatakan bahwa IPA adalah hasil dari kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

Pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia menganut sistem spiral, artinya beberapa materi/konsep dibahas ulang di tingkat pendidikan berikutnya dan semakin tinggi tingkatan pendidikan pembahasan materi lebih kompleks dan mendalam. Namun prinsip tersebut bukan berarti bahwa dengan membahas permasalahan yang lebih mendalam kemudian membuat guru berpikir secara skepatif sehingga melupakan keterkaitan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain.

Pengetahuan IPA lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara langsung dalam mengkaji alam sekitar, untuk menganalisis, memahami konsep-konsep di dalamnya dan merumuskan hukum berdasarkan generalisasi dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hukum IPA secara memadai. Oleh karena itu, pada mata pelajaran IPA dapat kita lihat bahwa, siswa akan belajar efektif apabila mereka terlibat secara langsung dalam pengorganisasian dan pertemuan ataupun pertalian serta hubungan-hubungan dengan informasi yang dihadapinya.

(3)

bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali. Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan.

(4)

IPA pada siswa kelas IV, namun hasilnya tetap sama yaitu siswa yang mendapat nilai tuntas hanya 7 orang siswa dari 20 siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti berusaha melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode eksperimen yaitu metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode eksperimen ini siswa dapat lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku, dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi dan dengan metode eksperimen ini siswa akan terbina menjadi manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “ Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Gerak Benda Melalui

(5)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di identifikasikan masalah berkenaan dengan pembelajaran mata pelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar adalah::

1. Proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar belum banyak memanfaatkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran khususnya metode eksperimen dan hanya terfokus pada pengajaran modul, dan eksperimen dimana guru belum menempatkan diri sebagai fasilitator. 2. Metode eksperimen memungkinkan siswa dapat belajar lebih aktif dan

semangat.

3. Pemantapan alat peraga dalam mata pelajaran IPA masih jarang dilakukan dan masih banyak terfokus pada alam.

C. Pembatasan Masalah

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini pada siswa kelas IV SD Negeri Bedoro 1 tahun pelajaran 2010/2011.

2.Objek Penelitian

Objek Penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran gerak benda menggunakan metode eksperimen.

(6)

D. Perumusan Masalah

Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran eksperimen pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan rumusan masalah sebagai berikut : “ Apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak benda pada siswa kelas IV SDN Bedoro I Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”.

E. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep gerak benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN Bedoro I.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Manfaat Teoritis

(7)

b. Sebagai bahan kajian untuk meningkatkan pemahaman konsep gerak benda melalui metode eksperimen.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Peserta didik dapat membiasakan diri berpikir logis mengenai hubungan sebab akibat serta dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran pada konsep gerak benda.

2) Peserta didik dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami mata pelajaran. Dengan cara pembelajaran yang menarik, dan tidak membosankan.

3) Peserta didik akan lebih aktif belajar dan mereka bisa lebih mudah dalam memahami pelajaran.

4) Peserta didik dapat menyimak pelajaran dengan semangat sehingga peserta dididik akan memperoleh hasil yang baik. b. Bagi Guru

1) Meningkatkan kinerja guru karena dengan metode eksperimen dapat mengefektifkan waktu pembelajaran.

2) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa.

(8)

c. Bagi Sekolah

1) Dengan penelitian ini diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan pemberdayaan metode eksperimen agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaraan lain.

2) Dengan penelitian ini diharapkan sekolah dapat memperoleh alat peraga di sekolah.

d. Bagi Pengembangan Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Setelah proses sintesa bahan dilakukan karakterisasi menggunakan X-ray Diffractometer (XRD) dan Brunauer, Emmet, Teller (BET).. Hasil identifikasi menggunakan XRD menunjukkan

Dengan adanya macam-macam salon, justru mendorong persaingan antar salon agar memberikan suatu ketertarikan bagi masyarakat untuk memilih salon yang tepat bagi mereka. Dimana

[r]

terdapat pengaruh yang signifikan antara masa kerja dengan kinerja bidan desa. Menurut Muchlas (1999) kemampuan kerja adalah kapasitas

Landsat perekaman 1990 sehingga data tersebut mempunyai nilai spektral yang sama untuk setiap band dengan data Landsat perekaman 2000. Selanjutnya persamaan regresi

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2006 tentang Tata Kearsipan Di Lingkungan Departemen

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA BID ANG PENYELENGGARAAN D AN EVALUASI TERHAD AP KINERJA PEGAWAI D I PUSAT PEND IDIKAN D AN PELATIHAN (PUSD IKLAT) GEOLOGI BAND UNG Universitas

Secara keseluruhan Schurtz memusatkan perhatian pada hubungan dialektika antara cara individu membangun realitas sosial dan realitas kultural yang mereka warisi dari para