• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem berisi teori-teori tentang definisi sistem, pembelajaran berbasis web, dan sistem berbasis obyek .

2.1.1. Model Pembelajaran Berbasis Web

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas suatu proses pembelajaran adalah dengan memfasilitasi pembelajaran dengan media tertentu. Web merupakan salah satu media yang dapat digunakan suatu instansi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis web adalah suatu pembelajaran yang diakses melalui jaringan internet.

Pembelajaran berbasis web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning Environment). Lingkungan belajar yang disediakan oleh web dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat dikombinasikan penggunaannya untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain forum diskusi, chat, penilaian online, dan sistem administrasi.

Pembelajaran berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah aktifitas setiap individu atau kelompok, setiap bidang jasa, pendidikan maupun perusahaan dan lainnya. Dengan diterapkannya pembelajaran ini setiap orang tidak perlu datang langsung untuk mencari sebuah informasi yang dibutuhkan, cukup mengandalkan jaringan internet saja semua dapat dikerjakan dengan mudah. Seperti kemudahan dalam mencari informasi, bertukar informasi lewat jejaring sosial atau email, belajar dengan sistem e-learning, dan lain sebagainya.

(2)

1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web

a. Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun untuk memepelajari apapun.

b. Semua dapat menyesuaikan dengan karakteristik dan langkah dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual.

c. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pembelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik didalam maupun diluar lingkungan belajar.

d. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi semua orang yang tidak memiliki cukup waktu.

e. Dapat mendorong setiap orang untuk lebih aktif dan mandiri .

f. Menyediakan sumber informasi tambahan yang dapat digunakan untuk memperbanyak informasi.

g. Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.

h. Isi informasi dapat di perbaharui dengan mudah.

2. Fungsi Pembelajaran Berbasis Web

Fungsi dari pembelajaran berbasis web ini adalah untuk penyampaian informasi secara cepat dan efisien.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web merupakan sebuah kegiatan pembelajaran yang menjadikan internet atau web sebagai salah satu media paling efektif untuk mengetahui segala informasi dengan cepat tanpa batasan ruang dan waktu.

(3)

3. Penerapan Pembelajaran Berbasis Web Pada Cuti Karyawan

Pemanfaatan pembelajaran berbasis web tidak hanya digunakan dalam pendidikan saja, pembelajaran seperti ini juga dapat diterapkan oleh sebuah perusahaan untuk membantu kegiatannya baik secara internal maupun eksternal.

Dalam hal ini penulis mencoba memanfaatkan model pembelajaran berbasis web dalam proses pengajuan cuti karyawan. Dengan memanfaatkan model pembelajaran ini, maka kegiatan dalam proses pengajuan cuti dapat diakses oleh setiap karyawan yang ingin mengajukan cuti dan tetap dapat dipantau kegiatannya oleh Human Resources Departement (HRD) dan masing-masing kepala divisi dalam proses persetujuan/approval pengajuan cuti tersebut.

Sehingga proses pengajuan cuti ini menjadi lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan menggunakan sistem manual (tertulis) yang masih menggunakan kertas. Karyawan ataupun staff tidak perlu menemui pihak HRD atau atasan secara langsung, cukup dengan mengisi form cuti pada halaman web aplikasi yang telah disediakan, dan menunggu proses persetujuan sesuai waktu yang telah ditentukan. Sistem ini juga memberikan kemudahan bagi pihak HRD dalam pengolahan data laporan cuti, atasan atau manajer juga mudah dalam hal proses persetujuan cuti dan pengolahan data.

Dapat disimpulkan bahwa sistem pengajuan cuti berbasis web ini dapat memberikan kemudahan bagi karyawan, kepala divisi, HRD, atau manajer dalam mengolah data cuti. Dengan adanya sistem ini membuat semua penggunanya dapat mengajukan cuti kapan pun di perusahaan dan membuat penggunaan kertas menjadi berkurang.

(4)

2.1.2. Sistem 1. Definisi Sistem

Menurut L. James Havery dalam Achyani & Arviana (2018:179) “Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain”.

Menurut Arisandy, Harpepen, & Kurniawan (2017:49), “Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “sistema” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya”.

Menurut Nugroho (2017:40), “Sistem adalah kumpulan dari berbagai parameter yang menuju keteraturan untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati dalam suatu organisasi atau kelompok yang satu visi dan satu misi”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin atau alat dan prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.

2. Sistem Informasi Cuti

Cuti secara umum dapat diartikan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Jadi sistem informasi cuti adalah suatu sistem pengolahan data karyawan yang digunakan untuk proses pengajuan cuti secara cepat dan efisien.

Cuti diatur didalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 Pasal 79 ayat (2) yang berisi “Cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus”.

(5)

3. Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Subagia (2018:4), “Object Oriented Programming (OOP) merupakan suatu pendekatan pemrograman menggunakan objek dan class yang bertujuan untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program dengan menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari”.

Dalam membuat program dengan konsep OOP memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya :

a. Kelebihan Object Oriented Programming (OOP)

1) Data dan fungsi dikemas dalam class-class atau objek-objek.

2) Efektif digunkan untuk menyelesaikan masalah yang cukup besar karena OOP terdiri dari class-class yang memisahkan setiap kode program menjadi kelompok-kelompok kecil.

3) Objek dan class dapat digunakan berkali-kali, sehingga dapat menghemat tempat (space/memory).

4) Setiap objek dapat ditambah kemampuannya tanpa mengganggu objek lain. 5) Setiap objek dapat dipakai dalam projek yang lain tanpa perlu banyak

penyesuaian.

6) Fungsi-fungsi algoritma dibagi menjadi beberapa class yang memudahkan dalam memahami program ketika ada kesalahan program (bug/error), sehingga lebih mudah menemukan penyebab error.

b. Kekurangan Object Oriented Programming (OOP)

Programmer yang terbiasa membuat program dengan konsep prosedural sering merasa kesulitan ketika dihadapkan dengan OOP, biasanya mereka akan merasa kebingungan dengan banyak istilah-istilah OOP.

(6)

Dalam implementasinya, OOP banyak digunakan oleh framework PHP yang berbasis arsitektur Model-View-Controller (MVC) seperti Laravel, CodeIgniter, CakePHP, Yii, Zend, dan sebagainya.

4. Model-View-Controller (MVC)

Penjelasan lengkap mengenai Model-View-Controller (MVC) menurut Subagia (2018:9) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1. Konsep MVC Sumber : Subagia (2018:9)

a. Model, merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, maupun search), menangani validasi dari bagian Controller, namun tidak dapat langsung berhubungan dengan bagian View.

b. View, merupakan bagian yang berisi script untuk menerima dan mepresentasikan data kepada user. Bagian ini biasanya berupa tampilan

View (melihat tampilan)

Controller (mengatur tampilan & data) Model

(7)

tamplate HTML yang penampilannya diatur oleh Controller. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian Model.

c. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian Model dan bagian View. Berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses.

5. Framework PHP

Dalam bahasa inggris framework berarti kerangka kerja. Secara harfiah framework dapat diartikan sebagai sebuah tools yang berfungsi untuk membantu sebuah pekerjaan.

Menurut Anhar (2018:16) menyimpulkan bahwa :

Framework PHP merupakan kumpulan fungsi (libraries), seorang programmer tidak perlu lagi membuat fungsi-fungsi (libraries) dari awal, programmer tinggal memanggil kumpulan library atau fungsi yang sudah ada didalam framework, tentunya cara menggunakan fungsi-fungsi itu sudah ditentukan aturannya oleh framework.

Disini penulis menggunakan framework Laravel sebagai kerangka kerja pembuatan aplikasi berbasis web. Menurut Anhar (2018:18), “Laravel merupakan web application framework berbasis PHP yang Open Source, menggunakan konsep Model-View-Controller (MVC)”.

2.1.3. Konsep Rancangan Website

Konsep rancangan website berisi tentang definisi internet, website, basis data, bahasa pemrograman yang digunakan oleh penulis, dan model pengembangan sistem yang digunakan.

(8)

1. Internet

Internet adalah sebagai jaringan komputer yang sangat luas dan besar dan mendunia, menghubungkan pemakai komputer dari satu negara ke negara lain di seluruh dunia,dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber informasi dan fasilitas–fasilitas layanan internet. Hastanti, Eka, Indah, & Wardati (2015:2).

Tidak ada satupun orang, kelompok, atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet. Mekanisme kerja internet tidak didasarkan pada manusia, tetapi merupakan mekanisme kerja elektronik. Masing-masing jaringan yang terhubung satu dengan yang lainnya, berkomunikasi dengan protocol-protocol tertentu, seperti Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (TP).

2. Website

Menurut Anhar (2018:2), “Website atau situs web adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai dengan gambar, video atau jenis-jenis berkas lainnya”.

Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan WWW. Sebuah website biasanya ditempatkan pada sebuah server web yang dapat diakses melalui alamat internet yang dikenali sebagai Uniform Resource Locator (URL).

a. Web Browser

Menurut Anhar (2018:3), “Web Browser adalah aplikasi yang digunakan untuk menjelajahi internet atau untuk melihat halaman website, contoh web browser adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan Internet Explorer”.

(9)

b. Web Server

Menurut Anhar (2018:3), “Web Server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari kliennya (Web Browser), penyimpanan data website di internet disebut dengan hosting”.

3. Bahasa Pemrograman

a. PHP-Hypertext Pre-Processor (PHP)

Menurut Yudhanto & Purbayu (2014:2), “PHP adalah kependekan dari PHP-Hypertext Pre-Processor, PHP merupakan suatu bahasa pemrograman berbasis web yang menyatu dengan Hypertext Markup Languange (HTML) dan dijalankan oleh server side”. Sedangkan menurut Subagia (2018:1), “PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server (server side)”.

b. JavaScript

Menurut Subagia (2018:14), “Javascript merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat Client Side Programming, artinya pemrosesan dilakukan disisi klien”.

Menurut Kadir dalam Fridayanthie & Mahdiati ( 2016:131) “Javascript adalah bahasa script yang biasa diletakkan bersama kode HTML untuk menentukan suatu aksi”.

2.1.4. Basis Data (Database)

Menurut Arisandy et al. (2017:161-162), “Basis Data (Database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,

(10)

basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak”.

Menurut Asrianda dalam Hendini (2016:107-108), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang saling berelasi, relasi tersebut bisa ditunjukkan dengan kunci dari tiap tabel yang ada”.

Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat dalam basis data, yaitu : Tabel, Field, Record, Primary Key, Foreign Key dan Index.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan informasi yang tersimpan didalam komputer yang dapat diubah dan diolah menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan informasi.

1. XAMPP

Menurut Wicaksono dalam Fridayanthie & Mahdiati (2016:129) menjelaskan bahwa, “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal”.

XAMPP berperan sebagai server web pada komputer lokal. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat dimodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

2. MySQL

Menurut Yudhanto & Purbayu (2014:67), “MySQL adalah software yang termasuk dalam sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau dikenal juga dengan DBMS yang multithread dan multi-user”.

(11)

Menurut Subagia (2018:67-68), “MySQL merupakan software database open source yang paling populer di dunia, dengan kehandalan, kecepatan dan kemudahan penggunaannya,” MySQL menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang software dan aplikasi baik di platform web maupun desktop.

3. Structure Query Language (SQL)

Menurut Subagia (2018:67), “Structure Query Language (SQL) merupakan bahasa yang banyak digunakan dalam berbagai produk database”. Sedangkan menurut Yudhanto & Purbayu (2014:67), “SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database terutama untuk pemilihan, seleksi dan pemasukkan data”.

2.1.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2015:28), “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle), yang menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut”.

Berikut metode waterfall terbagi menjadi 5 tahapan yaitu: 1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

(12)

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat di implementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahapan ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakuka untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai yang diinginkan.

5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulai proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebab berikut:

(13)

1. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur perkembangan. 2. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal

alur perkembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem yang lebih lanjut.

3. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir alur pengembangan.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.

Model air terjun sangat cocok digunakan dalam menganalisa kebutuhan pengguna, sangat mudah dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil.

2.2. Teori Pendukung

Untuk membantu dalam penyusunan sebuah sistem maka diperlukan peralatan pendukung. Adapun peralatan pendukung guna merancang sebuah sistem sebagai berikut :

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2015:50), “Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Jika menggunakan Object Oriented Database Management System (OODBMS) maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.

1. Komponen Entity Relationship Diagram (ERD)

(14)

a. Entity

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

b. Atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas. c. Atribut kunci primer

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkannya; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

d. Atribut multinilai atau multivalue

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

e. Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas. Biasanya diawali dengan kata kerja.

f. Asosiasi (association)

Penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain

(15)

disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.

2.2.2. Logical Relational Structure (LRS)

Logical Record Structure (LRS) Menurut Tabrani dalam Putri (2018:39) “Logical Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan dengan kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik”.

Menurut Simarmata dan Paryudi dalam Fridayanthie & Mahdiati (2016:132-133) “Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.

1. One to one (1 : 1)

Pada kardinalitas one to one, sebaiknya panah diarahkan ke entity dengan jumlah atribut sedikit.

2. One to many (1 : M)

Pada kardinalitas ini maka relasi harus digabungkan dengan entity pada pihak yang many, dan tidak perlu melihat banyak sedikitnya atribut.

3. Many to many

Maka relationship berubah status menjadi file konektor (yang akan merubah kardinalitas many to many seolah-olah menjadi one to many) sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record tersendiri. Dalam kaitanya dengan konvensi ke LRS.

Pola atau aturan dalam pemodelan LRS:

(16)

b. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika berhubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi).

c. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.

2.2.3. Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2015:137) , berpendapat bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah “Salah satu standarisasi bahasa pemodelan untuk pengembangan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek”. Sedangkan UML menurut Yasin dalam Destiana & Fajrin (2014:34), “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Dari beberapa penjelasan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa yang sering digunakan untuk membangun sebuah sistem perangkat lunak dengan melakukan penganalisaan desain dan spesifikasi dalam pemrograman berorintasi objek. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

(17)

menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek

1. Use Case Diagram

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2015:155), “use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”.

Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

2. Activity Diagram

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2015:161), “diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.

Yang perlu di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

3. Class Diagram

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2015:144-142), “diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”.

(18)

Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan method atau operasi. Berikut penjelasan atribut dan method :

1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. 2. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

4. Sequence Diagram

Sukamto & Shalahuddin (2015:165) menyimpulkan bahwa :

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan massage yang dikirimkan dan diterima antar objek, oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram sekuen sehingga semakin banyak usecase yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

Gambar

Gambar 2.1. Konsep MVC  Sumber : Subagia (2018:9)
Diagram  sekuen  menggambarkan  kelakuan  objek  pada  use  case  dengan  mendeskripsikan  waktu  hidup  objek  dengan  massage  yang  dikirimkan  dan  diterima antar objek, oleh karena  itu untuk  menggambarkan diagram sekuen  maka harus diketahui objek-o

Referensi

Dokumen terkait

Teori yang digunakan yaitu bahasa ragam jual beli, pragmatik dalam teori pregmatik terdiri dari pengertian pragmatik dan aspek-aspek situasi tutur, dalam

Berdasarkan hasil tersebut maka perlu penelitian lanjutan untuk menentukan metode konsolidasi kayu, menentukan metode aplikasi terbaik, menentukan bahan injeksi pada

Tahun 2003 menjadi awal titik balik dari perkembangan BMT Ki Ageng Pandanaran, dibawah pengurus baru ini BMT dapat berkembang dengan baik, karena pengurus dan anggota koperasi

  Kegiatan  membaca  dengan  penentuan  target,  memungkinkan  para  siswa  untuk  menentukan  suatu  sasaran  bagi  suatu  tingkat  kecepatan  minimal. 

Dengan sinyal penting ini, maka tidak dapat tidak, pemerataan kesempatan untuk berpartisipasi di PT harus juga diikuti berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas

· Lepaskan selalu daya listrik AC dengan mencabut kabel daya dari colokan daya sebelum menginstal atau melepaskan motherboard atau komponen perangkat keras lainnya.. ·

Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Pertumbuhan ikan papuyu sistem bioflok dengan perlakuan sumber probiotik yang berbeda memperoleh nilai yang sama dengan probiotik komersial, sehingga semua