Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel Brand Association
Item Pernyataan N Mean Std Deviation
Produk dan merek Telkom speedy mempunyai daya tarik sendiri.
200 3.57 0.865 Produk dan merek Telkom speedy berbeda
dibandingkan dengan produk pesaing lainnya yang
200 3.46 0.950 Saya percaya dengan dengan produk Telkom speedy
dapat bersaing dengan kompotitor lainnya.
200 3.48 0.929 Produk dan merek Telkom speedy sangat mudah
dikenali.
200 3.43 0.969 Saya mengetahui telkom speedy muncul diberbagai
media.
200 3.48 0.929
Rata-rata 200 3.53 0.928
Sumber: data kuesioner diolah menggunakan SPSS 11.5 (lihat lampiran)
Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa rata-rata brand association memiliki nilai 3,53. Artinya rata-rata responden cukup mendapat informasi mengenai merek Telkom speedy (brand association). Hal ini dapat dilihat dari jumlah reponden yang menyatakan bahwa Telkom speedy tidak terlalu mudah dikenali
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Brand Loyalty
Item Pernyataan N Mean Std Deviation
Saya biasanya menggunakan produk dan merek Telkom speedy.
200 3.60 0.880 Saya biasanya menggunakan produk dan merek
Telkom speedy, untuk membandingkan dengan produk lain.
200 3.59 0.876
Saya akan merekomendasikan produk dan merek Telkom speedy ke teman-teman saya.
Lanjutan Statistik Deskriptif Brand Loyalty
Item Pernyataan N Mean Std Deviation
Saya tidak akan beralih ke produk dan merek lain. 200 3.49 0.935
Saya puas dengan Telkom speedy. 200 3.59 0.963
Rata-rata 200 3.54 0.918
Sumber : data kuesioner diolah menggunakan SPSS 11.5 (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahawa rata-rata brand loyalty memiliki nilai 3.54. Artinya rata-rata responden cukup setia terhadap produk Telkom speedy untuk melakukan pembelian secara berulang (brand loyalty). Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa Telkom speedy tidak terlalu dijadikan sebagai bahan pertimbangan merek yang dijadikan sebagai pilihan utama.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Brand Awareness
Item Pernyataan N Mean Std Deviation
Saya dapat dengan cepat mengenali produk dan merek Telkom speedy.
200 3.49 0.908 Saya dapat membandingkan dan membedakan produk
Telkom speedy dengan produk lain.
200 3.62 0.933 Saya mengetahui produk dan merek Telkom speedy. 200 3.45 0.955 Saya dapat dengan mudah mengingat logo atau
symbol Telkom speedy.
200 3.49 0.913 Saya mengetahui karakteristik dari Telkom speedy. 200 3.55 0.890
Rata-rata 200 3.52 0.919
Sumber : data kuesioner diolah menggunakan SPSS 11.5 (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahawa rata-rata brand awareness memiliki nilai 3,52. Artinya responden cukup baik mengingat merek Telkom speedy (brand awareness). Hal ini dapat dilihat bahwa dari jawaban responden yang menyatakan bahwa Telkom speedy tidak terlalu mudah dingat.
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Brand Image
Item pernyataan N Mean Std Deviation
Saya mengetahui produk dan mere Telkom speedy sudah memiliki citra yang baik.
200 3.47 0.966 Saya sudah mengetahui Telkom speedy merupakan
produk yang sangat terekenal.
200 3.63 0.881 Saya sudah mengetahui produk dan merek Telkom
speedy memiliki citra yang baik dibandingkan dengan produk lain.
200 3.49 0.913
Rata-rata 200 3.53 0.92
Sumber: data kuesioner diolah menggunakan SPSS 11.5 (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahawa rata-rata brand image memiliki nilai 3,53. Artinya rata-rata responden cukup yakin mengenai reputasi merek Telkom speedy (brand image). Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa Telkom speedy tidak terlalu baik reputasinya.
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Brand Equity
Item Pernyataan N Mean Std Deviation
Sangat masuk akal membeli produk Telkom speedy walaupun ada merek lain yang mempunyai fitur yang sama.
200 3.47 1.007
Saya akan tetap menggunakan Telkom speedy walaupun banayk merek lain yang mempunyai fitur yang sama.
200 3.42 0.942
Rata-rata 200 3.45 0.975
Sumber: data kuesioner diolah menggunakan SPSS 11.5 (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahawa rata-rata brand equity memiliki nilai 3,45. Artinya rata-rata responden cukup mendapatkan nilai tambah dari merek Telkom speedy (brand equity). Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa Telkom speedy tidak terlalu menambah nilai pada mereknya.
4.2 Hasil Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pengaruh antar variabel yang dianalisa dengan menggunakan analisis multiple regression. Adapun dasar pengambilan keputusan uji hipotesis adalah dengan dengan membandingkan besarnya p-value dengan level of sifnifikansi sebesar 5% (alpha 0,05). Jika p-p-value alpha kurang dari 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak,yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Berikut ini masing-masing hipotesis dari penelitian.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Estimate /
Beta (B)
p-value Keputusan
H1 : Terdapat pengaruh positif Brand Association terhadap Brand Equity.
0,431 0,000 H1 Didukung H2 : Terdapat pengaruh positif Brand
Loyalty terhadap Brand Equity.
0,457 0,000 H2 Didukung H3 : Terdapat pengaruh positif Brand
Awareness Terhadap Brand Equity.
0,395 0,000 H3 Didukung H 4 : Terdapat pengaruh positif Brand
Image terhadap Brand Equity.
0,672 0,000 H4 Didukung
Sumber: data kuesioner diolah menggunakan SPSS 11.5 (lihat lampiran)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ditampilkan pada tabel 4.6 diatas, maka hasil pengujian hipotesis dapat diintepretasikan sebagai berikut.
Hipotesis 1
Hipotesis pertama mengaji dampak positif brand association terhadap brand equity.
Berikut ini adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut :
Ho1 : Brand Association tidak memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Ha1 : Brand Association memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Hasil yang didapat dari pengujian hipotesis pada tabel diatas membuktikan bahwa untuk hipotesis pertama (H1) terlihat pada tabel 4.6 diatas menunjukan nilai p-value sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) dengan nilai positif sebesar 0,431, maka Ho ditolak yang artinya brand association meiliki dampak positif terhadap barand equity.
Hipotesis 2
Hipotesis kedua mengaji dampak positif brand loyalty terhadap brand equity. Berikut ini adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut :
Ho2 : Brand Loyalty itidak memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Ha2 : Brand Loyalty memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Hasil yang didapat dari pengujian hipotesis pada tabel diatas membuktikan bahwa untuk hipotesis kedua (H2) terlihat pada tabel 4.6 diatas menunjukan nilai p-value sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) dengan nilai positif sebesar 0,457, maka Ho ditolak yang artinya brand loyalty meiliki dampak positif terhadap barand equity.
Hipotesis 3
Hipotesis ketiga mengaji dampak positif brand awareness terhadap brand equity. Berikut ini adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut :
Ho3 : Brand Awareness itidak memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Ha3 : Brand Awareness memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Hasil yang didapat dari pengujian hipotesis pada tabel diatas membuktikan bahwa untuk hipotesis ketiga (H3) terlihat pada tabel 4.6 diatas menunjukan nilai p-value sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) dengan nilai posirif sebesar 0,395, maka Ho ditolak yang artinya brand awareness meiliki dampak positif terhadap barand equity.
Hipotesis 4
Hipotesis keempat mengaji dampak positif brand image terhadap brand equity.
Berikut ini adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut :
Ho4 : Brand Image itidak memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Ha4 : Brand Image memiliki dampak positif terhadap Brand Equity.
Hasil yang didapat dari pengujian hipotesis pada tabel diatas membuktikan bahwa untuk hipotesis keempat (H4) terlihat pada tabel 4.6 diatas menunjukan nilai p-value
sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) dengan nilai posirif sebesar 0,672, maka Ho ditolak yang artinya brand image meiliki dampak positif terhadap barand equity.
4.3 Pembahasan Hipotesis Penelitian
Hipotesis pertama (H1). Terdapat pengaruh brand association terhadap brand
equity.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan bahwa brand association memiliki pengaruh positif terhadap brand equity. Artinya, semakin tinggi asosiasi merek (brand association) maka semakin tinggi tingkat ekuitas merek (barand equity). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh samiati dan suki (2014) yang menyatakan bahwa asosiasi merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekuitas merek, jika konsumen menyadari produk dan merek Telkom speedy mempunyai daya tarik sendiri, menetahui produk dan merek Telkom speedy berbeda dibandingkan dengan produk pesaing lainnya, percaya dengan produk dan merek Telkom speedy dapat bersaing dengan kompotitor lainnya, mengetahui produk dsn merek Telkom speedy sangat mudah dikenali, menyadari produk dan merek Telkom speedy muncul dimedia social. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi asosiasi merek maka akan semakin berdampak positik terhadap ekuitas merek.
Hipotesis kedua (H2). Terdapat pengaruh brand loyalty terhadap brand equity.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan bahwa brand loyalty memiliki pengaruh positif terhadap brand equity. Artinya, semakin tinggi loyalitas merek (brand
loyalty) maka semakin tinggi tingkat ekuitas merek (barand equity). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh samiati dan suki (2014) yang menyatakan bahwa loyalitas merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekuitas merek, jika konsumen selalu menggunakan produk dan merek Telkom speedy, selalu membandingkan produk dan merek Telkom speedy dengan kompotitor lainnya, dan akan merekomendasikan produk dan merek etelkom speedy ke teman-teman lainnya, terus setia dan tidak berealih ke produk lainnya, dan merasa puas terhadap produk dan merek Telkom speedy. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi loyalitas merek maka akan semakin berdampak positif terhadap ekuitas merek.
Hipotesis ketiga (H3). Terdapat pengaruh brand awareness terhadap brand
equity.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa brand awareness memiliki pengaruh positif terhadap brand equity. Artinya, semakin tinggi kesadaran merek (brand association) maka semakin tinggi tingkat ekuitas merek (barand equity). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh samiati dan suki (2014) yang menyatakan bahwa kesadaran akan merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekuitas merek, jika produk dan merek Telkom speedy dapat dengan cepat dikenali, dapat membandingkan produk dan merek Telkom speedy dengan produk lainnya, dapat diketahui produk dan merek Telkom speedy, dan dapat dengan mudah mengingat logo dan symbol Telkom speedy, dan mengetahui karakteristik produk dan
merek Telkom speedy. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi kesadaran akan merek maka akan semakin berdampak positif terhadap ekuitas merek.
Hipotesis keempat (H4). Terdapat pengaruh brand image terhadap brand
equity.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan bahwa brand image memiliki pengaruh positif terhadap brand equity. Artinya, semakin tinggi citra merek (brand image) maka semakin tinggi tingkat ekuitas merek (barand equity). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh samiati dan suki (2014) yang menyatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekuitas merek, jika produk dan merek Telkom speedy sudah mempunyai citra yang baik, mengetahui produk dan merek Telkom speedy merupakan produk yang terkenal, dan mempunyai citra yang baik dibandingkan kompotitor lainnya. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi citra merek maka akan semakin berdampak positif terhadap ekuitas merek.