• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREVALENSI INFEKSI PROTOZOA Balantidium sp PADA SAPI BALI DI PROVINSI BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PREVALENSI INFEKSI PROTOZOA Balantidium sp PADA SAPI BALI DI PROVINSI BALI."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PREVALENSI INFEKSI PROTOZOA Balantidium sp PADA SAPI BALI DI PROVINSI BALI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

Oleh

Ida Bagus Gde Rama Wisesa NIM. 1109005083

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Denpasar, Bali pada tanggal 27 November 1993. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan dari Bapak Ida Bagus Alit Wetan, S.Ag dan Ibu Ida Ayu Putu Pujaningsih, SE. Penulis menyelesaikan pendidikan TK di Bhayangkari pada tahun 1999, pada tahun 2005 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDK Anugrah Denpasar, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP N 5 Denpasar pada tahun 2008 dan pada tahun 2011 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 7 Denpasar.

(5)

v ABSTRAK

Balantidiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa Balantidium sp yang bersifat zoonosis atau dapat menular dari hewan ke manusia

maupun sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi protozoa Balantidium sp pada Sapi Bali (Bos sondaicus) di Provinsi Bali terkait perbedaan lokasi pemeliharaan sapi, curah hujan, sistem pemeliharaan, jenis kelamin dan umur sapi sebagai faktor resiko terhadap prevalensi infeksinya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan Cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah feses sapi Bali yang masih segar berjumlah 320 sampel, berasal dari delapan daerah yang ditentukan secara purposif di Provinsi Bali. Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode konsentrasi apung di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Hasil penelitian didapatkan prevalensi infeksi protozoa Balantidium sp pada Sapi Bali (Bos sondaicus) di Provinsi Bali secara keseluruhan adalah 17,19%. Terdapat hubungan yang nyata (P<0,05) antara lokasi pemeliharaan, curah hujan, sistem pemeliharaan, dan jenis kelamin sapi dengan prevalensi infeksi Balantidium sp, namun tidak terdapat hubungan (P>0,05) dengan umur sapi.

(6)

ABSTRACT

Balantidiosis is a protozoal zoonotic disease caused by Balantidium sp which can be transmitted from animals to humans reversibly. The aim of this study is to determine the prevalence of Balantidium sp infection in bali cattle (Bos sondaicus) in Bali Province and the risk factor related to the prevalence

Balantidium sp including the origin of cattle, rainfall factor, maintenance system,

sex and age of the cattle. This study was an observational study using cross-sectional design. A total of 320 feces of bali cattles had been used in this study, which were derived purposively from eight area in the province of Bali. Feces examination was conducted using float concentrations method in Laboratory of Parasitology, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University. The results showed that the prevalence of Balantidium sp infection in bali cattle (Bos sondaicus) in Bali Province is 17.19% generally. There was a significant

relationship (P <0.05) between the origin of cattle, rainfall factor, maintenance system, sex with the prevalence of Balantidium sp infection in bali cattle (Bos sondaicus) in Bali Province. But there was no correlation (P> 0.05) between the

age of cattle with the prevalence of Balantidium sp infection in bali cattle.

(7)

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Prevalensi Infeksi Protozoa Balantidium sp Pada Sapi Bali Di Provinsi Bali”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar “Sarjana Kedokteran Hewan” pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Penulis menyadari keberhasilan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang sudah memberikan ide, bimbingan dan dorongan semangat, doa serta dukungan moral maupun material. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. drh Nyoman Adi Suratma, MP, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan pembimbing I atas bimbingan, nasehat serta motivasi yang terus diberikan selama penelitian dan penulisan skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak drh. Ida Bagus Made Oka, M.kes, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis selama penelitian sampai penulisan skripsi ini selesai.

3. Ibu Dr.drh. Ida Ayu Pasti Apsari, MP, Bapak drh. I Made Dwinata, M.kes dan drh. Anak Agung Gde Arjana, M.Kes selaku penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan saran, bimbingan, masukan, kritikan dan nasehat kepada penulis yang sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr.drh I Ketut Suatha, M.Si selaku pembimbing akademik atas motivasi dan dukungan yang diberikan selama proses perkuliahan hingga dalam penyusunan skripsi ini.

(8)

6. Kedua orang tua Bapak Ida Bagus Alit Wetan, S.Ag dan Ibu Ida Ayu Putu Pujaningsih, SE, Nenek Jro Nengah Puspa serta adik-adik Ida Ayu Kade Ratih Prisma Laksmi, Ida Bagus Komang Bayu Anugrah dan Ida Bagus Ketut Bayu Kharisma atas doa, nasehat, motivasi, dukungan moral dan kasih sayang yang diberikan.

7. Saudari Claudia Murti Andari,SKH yang sudah memberikan dukungan,, motivasi, kasih sayang dan nasehat selama perkuliahan sampai skripsi ini selesai.

8. Teman – teman seperjuangan dalam penelitian ini, Kadek Wijaya Kusuma, Made Dwicky Widya Iswara, dan Anak Agung Raka Pramasudha atas semangat dan kerjasamanya dalam suka maupun duka. 9. Teman – teman Rajiber, khususnya Ferbian Milas Siswanto, Putu Bulan

Sasmita Dewi, Ayu Widya Nareswari, Wayan Gunawan, Ida Bagus Putu Raka Sapta Guna, Kadek Nining Laksmi Dewi, Ragem Santika yang telah membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. 10.Teman- teman Angkatan 2011, teman – teman kelas 2011 B, Senat

Mahasiswa FKH, MBA, Suka Duka FKH, Kolega Veceriner, Kadek Andre Sulaksana, Kadek Andi Jaya Wiryanata, Made Adi Parama Putra, Ida Bagus Indra Kusuma, Made Yudha Yuliantika, Yogi Indra Yuda dan Putu Nova Ardinata.

11.Rekan-rekan serta pihak yang sudah terlibat serta memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, dan untuk itu segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Besar harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, Juli 2015

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1Pulau Bali ... 5

2.2.Sapi Bali ... 5

2.3. Protozoa ... 7

2.4. Ciliata ... 8

2.5 Balantidum sp ... 8

2.5.1 Taksonomi ... 8

2.5.2 Morfologi ... 9

2.5.3 Siklus Hidup dan Cara Penularan ... 9

2.5.4 Patogenitas ... 10

2.6 Kerangka Konsep ... 10

2.7 Hipotesis ... 11

BAB III MATERI DAN METODE ... 12

3.1 Materi Penelitian ... 12

3.1.1 Bahan ... 12

3.1.2 Alat ... 12

3.2 Metode Penelitian... 12

3.2.1 Rancangan penelitian ... 12

3.2.2 Sampel wilayah ... 12

3.2.3 Sampel sapi ... 12

3.2.4 Jumlah sampel sapi ... 13

3.2.5 Prevalensi ... 13

3.3 Variabel Penelitian ... 14

3.3.1 Variabel bebas ... 14

3.3.2 Variabel terikat ... 14

(10)

3.4 Prosedur Penelitian... 14

3.4.1 Pengambilan sampel ... 14

3.4.2 Metode kerja ... 14

3.4.3 Identifikasi protozoa ... 15

3.5 Analisis Data ... 15

3.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

4.1 Prevalensi Infeksi Balantidium sp Secara Umum ... 16

4.2 Prevalensi Infeksi Balantidium sp Berdasarkan Lokasi Pemeliharaan Sapi ... 17

4.3 Prevalensi Infeksi Balantidium sp Berdasarkan Curah Hujan ... 19

4.4 Prevalensi Infeksi Balantidium sp Berdasarkan Sistem Pemeliharaan ... 20

4.5 Prevalensi Infeksi Balantidium sp Berdasarkan Jenis Kelamin Sapi ... 22

4.6 Prevalensi Infeksi Balantidium sp Berdasarkan Umur Sapi ... 24

4.7 Pengujian Hipotesis ... 25

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 26

4.1 Simpulan ... 26

4.2 Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Prevalensi infeksi Balantidium sp

pada sapi bali di Provinsi Bali ... 16 Tabel 4.2 Prevalensi temuan infeksi Balantidium sp

berdasarkan lokasi asal sapi ... 17 Tabel 4.5 Prevalensi temuan infeksi Balantidium sp

berdasarkan curah hujan ... 19 Tabel 4.8 Prevalensi temuan infeksi Balantidium sp berdasarkan sistem

pemeliharaan ... 21 Tabel 4.11 Prevalensi temuan infeksi Balantidium sp

berdasarkan jenis kelamin ... 22 Tabel 4.14 Prevalensi temuan infeksi Balantidium sp

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 30

Tabel 4.3 Hasil analisis Chi Square lokasi asal sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 31

Tabel 4.4 Hasil analisis odds ratio lokasi asal sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 31

Tabel 4.6 Hasil analisis Chi Square curah hujan wilayah asal sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 32

Tabel 4.7 Hasil analisis odds ratio curah hujan wilayah asal sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 32

Tabel 4.9 Hasil analisis Chi Square sistem pemeliharaan sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 33

Tabel 4.10 Hasil analisis odds ratio sistem pemeliharaan sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 33

Tabel 4.12 Hasil analisis Chi Square jenis kelamin sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 34

Tabel 4.13 Hasil analisis odds ratio jenis kelamin sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 34

Tabel 4.15 Hasil analisis Chi Square umur sapi sebagai faktor resiko terjadinya infeksi Balantidium sp ... 35

Lampiran 2 ... 36

Gambar 1 Pengambilan Data Sampel ... 37

Gambar 2 Keadaan Kandang di Daerah dataran Tinggi ... 37

Gambar 3 Keadaan Kandang di Daerah dataran Rendah ... 38

Gambar 4 Keadaan Ternak Digembalakan ... 38

Gambar 5 Jenis Pakan Sapi Bali di Daerah Dataran Rendah ... 39

Gambar 6 Jenis Pakan Sapi Bali di Daerah Dataran Tinggi ... 39

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada CV Maju Mapan mengenai hubungan sistem informasi akuntansi penjualan dengan efektivitas pengendalian

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN

Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan dua variabel

Untuk mendeteksi sinyal yang telah melewati suatu kanal multipath yaitu dengan cara menggunakan equalizer dalam domain frekuensi, equalizer dalam domain frekuensi

lii tamlik. Artinya bahwa kewajiban ayah memberi nafkah kepada anak adalah bersifat memberi manfaat dan untuk diambil manfaatnya oleh anak tersebut, bukan kemudian

3.4 Mampu memahami dan menjelaskan patogenesis demam tifoid. Salmonella Typhi dapat hidup di dalam tubuh manusia.Manusia yang terinfeksi bakteri Salmonella Typhi dapat

analisa model dengan beban dinamis yang diukur per 10% dari nilai beban statis (2174 N/m^2) pada kedua konstruksi Deck Longitudinal Model dan Corrugated Deck Model, hasil ini

Disini disajikan batasan atribut yang mempengaruhi konsumen berpindah dari satu varietas satu ke varietas yang lain adalah harga, jenis/fanatisme, kemasan