• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Nyanglan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kyanglan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Nyanglan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kyanglan."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

Desa : Nyanglan Kecamatan : Banjarangkan Kabupaten : Klungkung Provinsi : Bali

Komang Ayu Sri Septiastuti 1301705049

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Komang Ayu Sri Septiastuti

No. Mahasiswa : 1301705049

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Nyanglan, 29 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

DPL Desa Nyanglan Kec. Banjarangkan KK Dampingan

I Putu Ari Sanjaya, ST, MT, MT I Wayan Ardana NIP: 197107101997031002

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Desa Nyanglan Kec. Banjarangkan

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi

Wasa) karena berkat anugerah serta rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan

Pendampingan Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya serta tidak lupa kerja keras dari

penulis untuk menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN PPM Periode

XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan

yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas

Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh

setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak mulai dari

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa serta I Wayan Ardana sebagai Kepala

Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi serta

tidak lupa penulis ucapkan terima kasih pada teman-teman atas kerjasamanya selama KKN

berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, karena

kesempurnaan itu hanyalah pada Tuhan Yang Maha Esa untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir

kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Nyanglan, Agustus 2016

(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PENGESAHAN………...ii

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI……….iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN………..1

1.1 Profil Keluarga Dampingan………...1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan……….4

1.2.1 Pendapatan Keluarga………4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga………...4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH………6

2.1 Permasalahan Keluarga……….……6

2.1.1 Masalah Ekonomi………6

2.1.2 Masalah Kurangnya Perhatian Orang Tua terhadap Anak………..6

2.1.3 Masalah Kurangnya Kesadaran terhadap Kesehatan………..7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH………8

3.1 Program………..……8

3.2 Jadwal Kegiatan……….8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN………..11

4.1 Pelaksanan……….11

4.1.1 Waktu………..11

4.1.2 Lokasi………..11

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan………..11

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga………...11

4.2 Kendala Pendampingan Keluarga………..12

BAB V PENUTUP……….13

5.1 Simpulan……….13

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah

satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan

Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Buku Pedoman KKN PPM

UNUD, 2013:5).

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah salah satu

kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan

pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu

dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan

tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia

akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis,

saling menerima dan mmberi serta saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dengan

masyarakat (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:6).

Ada beberapa macam program KKN PPM, diantaranya program pokok, program pokok

tambahan dan program bantu. Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap

mahasiswa KKN PPM. Mahasiswa yang bersangkutan bertangungjawab penuh atas program

tersebut, baik secara ilmiah maupun operasional. Program pokok terdiri dari dua jenis program,

yaitu program pokok tema dan non tema (program pendampingan keluarga) (Buku Pedoman KKN

PPM UNUD, 2015:23)

Program pokok non tema, yakni Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program

unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di

Universitas Udayana. PPK termasuk program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa

peserta KKN yang bersifat individu (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2015:62)

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan

(6)

mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan

rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan

ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya (Buku Pedoman KKN

PPM UNUD, 2015:62).

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam

keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu

pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib

mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera

(Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2015:62)

Secara administratif, Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung

memiliki 1 (satu) Desa Adat yakni Desa Adat Nyanglan. 2 (dua) Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas

Tengah dan Banjar Dinas Kelod. Serta 2 (dua) Dusun yakni Dusun Tengah dan Dusun Kelod.

Desa Nyanglan sendiri terdapat 57 KK (Kepala Kelurga) yang dikategorikan miskin/kurang

mampu/pra-sejahtera. Di Dusun Tengah sendiri terdapat kurang lebih 22 RTM. Salah satu KK

kurang mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Dusun Tengah adalah keluarga bapak I Wayan

Ardana. Bapak Ardana adalah seorang kepala keluarga yang memiliki 6 (enam) orang anak dan

seorang istri. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

(7)

5 I Nyoman

kejuruan di Denpasar. Anak pertamanya yang tinggal di Denpasar sembari bersekolah juga bekerja

untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Anak keduanya masih mengenyam pendidikan di SMP 2

Banjarangkan, duduk di kelas 9 (sembilan). Anak ketiganya I Nyoman Juliartawan duduk di kelas

7 (tujuh) di SMP 2 Banjarangkan. Putra kedua bapak Ardana ini demi memenuhi kebutuhan

sekolahnya Nyoman tinggal dan bekerja di Griya membantu memberi pakan babi. Ni Ketut Intan

Yani dan I Wayan Agus Saputra yang masih duduk di kelas 3 dan 2 SD N Nyanglan. Bungsu di

keluarga ini I Nengah Pendiarta baru saja terdaftar sebagai salah satu siswa di Taman Kanak-kanak

Nyanglan.

Bapak Ardana dengan istri dan 4 (empat) anaknya tinggal di atas lahan seluas 30 are. Luas

bangunan rumah yang ditinggali ± 16m x 12m dengan total 3 kamar dan ruang tamu. Bangunan

rumah tersebut memiliki dinding tembok, lantai keramik serta atap asbes. Pada sisi utara terdapat

dapur dan kamar mandi yang berlantaikan semen dan beratapkan asbes. Dapur masih

menggunakan kayu bakar untuk memasak dan tidak terlihat begitu banyak perabotan dapur di

dalamnya. Tempat MCK yang ada tepat di sebelah dapur menggunakan kloset leher angsa, namun

memiliki penerangan yang kurang. Air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan menggunakan

(8)

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak Ardana adalah seorang buruh bangunan. Jika mendapat proyek besar

penghasilannya bisa mencapai Rp 5.000.000 dalam 3 (tiga) bulan. Untuk membantu menambah

penghasilan, sang istri ibu Sumiasih bekerja sebagai buruh goreng kacang dengan pendapatan Rp

500.000 per bulannya. Namun, kurang lebih sudah sebulan terakhir ini bapak Ardana tidak dapat

bekerja dikarenakan mengalami kecelakaan saat bekerja sehingga mengalami patah tulang di

bagian pergelangan kaki kanannya dan harus di gips. Sehingga keluarga ini hanya mengandalkan

penghasilan dari ibu Sumiasih.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Dalam memenuhi kebutuannya sehari-hari keluarga bapak Ardana dapat menghabiskan sekitar

Rp 30.000 setiap harinya. Untuk biaya air dan listrik bapak Ardana hanya perlu membayar Rp

20.000 per bulan. Sekitar Rp 20.000 per bulannya disisihkan untuk keperluan upacara agama.

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga bapak Ardana adalah sebagai berikut :

Pengeluaran perbulan :

1. Kebutuhan sehari-hari : Rp. 900.000,00/bulan

2. Listrik dan air : Rp. 20.000,00/bulan

3. Upacara agama : Rp. 20.000,00/bulan

--- +

Total pengeluaran perbulan : Rp. 940.000,00/bulan

1.2.2.2 Pendidikan

Bapak Ardana menamatkan sekolahnya hingga bangku SMA. Sedangkan istrinya ibu

Sumiasih hanya tamatan SD. Anak pertamanya bersekolah di salah satu sekolah kejuruan di

Denpasar, jurusan perhotelan. Anak kedua dan ketiganya duduk di kelas 9 dan 7 SMP 2

Banjarangkan. Anak keempat dan kelima duduk di kelas 3 dan 2 SD N Nyanglan. Dan anak

keenamnya baru saja masuk sekplah Taman Kanak-kanak Nyanglan.

(9)

Keluarga bapak Ardana sudah memiliki jaminan kesehatan, yaitu Jaminan Kesehatan Bali

Mandara (JKBM). Program bantuan pemerintah dari dinas kesehatan tersebut sangat membantu

keluarga bapak Ardana. Dengan adanya JKBM bapak Ardana tidak perlu mengeluarkan banyak

biaya untuk pengobatan kakinya yang patah.

1.2.2.4 Sosial Budaya

Untuk biaya sosial, keluarga bapak Ardana menganggarkan secara khusus

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga bapak

Ardana, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan

tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan

ringan dengan keluarga bapak Ardana mengenai program KKN terutama program KK dampingan,

masalah kesehatan, masalah perekonomian, masalah pekerjaan, masalah pendidikan serta

mengamati suasana tempat tinggal.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 20 kali pertemuan dengan keluarga

bapak Ardana. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan pada

keluarga ini. Beberapa masalah yang dihadapi sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan

adalah sebagai berikut:

2.1.1 Masalah Ekonomi

Perekonomian keluarga bapak Ardana mengalami kesulitan, dikarenakan sebulan terakhir

bapak Ardana yang seorang buruh bangunan mengalami kecelakaan di tempat kerjanya.

Keluarga hanya bergantungg pada penghasilan dari ibu Sumiasih yang bekerja sebagai buruh

goreng kacang. Dari penghasilan yang tidak seberapa tersebut masih belum mampu menutupi

kebutuhan keluarga dalam sebulan.

2.1.2 Masalah Kurangnya Perhatian Orang tua terhadap Anak

Sudah seharusnya proses belajar anak tidak terbatas ketika jam sekolah saja dan bukan hanya menjadi tanggung jawab dari guru saja, namun juga dibutuhkan campur tangan dari orang

tua anak tersebut. Jam belajar anak akan semakin banyak jika di rumah para orang tua mau ikut

terlibat dalam proses belajar anaknya. Seorang anak akan sangat senang jika orang tuanya tahu

hal-hal apa yang telah ia pelajari dan yang telah dicapainya. Perlunya pujian dan rasa bangga

(11)

prestasi anak tersebut. Sebaliknya anak-anak yang kurang perhatian orang tuanya akan kurang

dalam akademis ataupun non-akademisnya. Karena ke dua orang tua sibuk bekerja di luar

sehingga anak-anaknya menjadi kurang terurus. Dari bidang akademis anak-anak bapak ardana

kurang menonjol karena kurangnya peran orang tua dalam proses belajar anak di rumah.

2.1.3 Masalah Kurangnya Kesadaran tentang Kebersihan

Kebersihan adalah salah satu element penting dalam hidup. Lingkungan yang bersih akan

menghasilkan manusia-manusia yang sehat. Karena itu kesadaran akan kebersihan begitulah

penting. Namun ini tidak terlihat di keluarga bapak Ardana. Anak-anak yang berpenampilan

kurang rapih dan pakaian yang digunakan terlihat kotor. Dan juga cara menjemur pakaian di

rumah dengan menjejerkannya di lantai yang terbuat dari semen.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga bapak

ardana adalah masalah ekonomi. Dikarenakan sumber penghasilan dari keluarga ini hanya

mengandalkan dari pekerjaan goreng kacang ibu sumiasih dan harus bisa memenuhi kebutuhan

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah:

a. Memberikan bantuan pengajaran kepada anak bapak Ardana

Dengan memberikan bantuan pengajaran pada anak bapak Ardana, yaitu Agus. Agus

sudah duduk di kelas 2 namun masih belum bisa membaca dengan baik, sehingga diberikan

pelajaran membaca dengan tentu saja ikut melibatkan bapak Ardana dalam proses

mengajar.

b. Peningkatan Perekonomian Keluarga

Untuk masalah perekonomian keluarga, Bapak Ardana memelihara 5 ekor anak babi

di pekarangan rumahnya. Siang hari membantu ibu Sumiasih memberi babi-babinya

makan. Babi-babi itu nantinya akan dijual untuk menambah penghasilan atau jika ada

keperluan mendesak.

c. Penyuluhan Kebersihan

Dengan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya kebersihan diharapkan dapat

meningkatkan taraf hidup dan juga kesehatan anggota keluarga. Dengan melakukan MCK

yang bersih dan rajin membersihkan lingkungan sekitaran tempat tinggal. Diharapkan

terbentuknya generasi yang sehat dari keluarga bapak Ardana.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah bapak Ardana

sebanyak 20 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama

kunjungan tersebut adalah sebagai berikut:

No. Tanggal Kegiatan

1. 25 Juli 2016 Bertemu dengan kepala desa membahas KK dampingan

2. 26 Juli 2016 Mengunjungi KK Dampingan bapak Ardana untuk

(13)

3. 28 Juli 2016 Mengunjungi keluarga bapak Ardana dan melakukan

pendekatan dengan anak-anak bapak Ardana.

4. 29 Juli 2016 Belajar bersama Agus dengan didampingi bapak Ardana.

5. 31 Juli 2016 Mengunjungi rumah bapak Ardana untuk melihat keadaan

rumah dan masalah kebersihan dan bermain dengan anak

bungsu bapak Ardana

6. 1 Agustus 2016 Berbincang-bincang dengan keluarga bapak Ardana

mengenai masalah keluarga secara umum dan mengajar

Agus membaca.

7. 3 Agustus 2016 Berbincang – bincang dengan bapak Ardana terkait masalah ekonomi.

8. 4 Agustus 2016 Berbincang – bincang dengan bapak Ardana terkait keluarga, masalah ekonomi, listrik dan air.

9. 5 Agustus 2016 Berbincang – bincang dengan keluarga bapak Ardana terkait masalah pendidikan anak-anaknya, kesehatan dan

biaya pengeluaran sehari-hari.

10. 7 Agustus 2016 Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kebersihan di

lingkungan rumah tangga.

11. 8 Agustus 2016 Berbincang – bincang dengan bapak Ardana mengenai pendidikan. Dan mengajari Agus membaca dengan

melibatkan bapak Ardana.

12. 9 Agustus 2016 Membantu ibu Sumiasih memberi makan babi. Dan

mengajar Agus membaca.

13. 10 Agustus 2016 Mengajar Agus membaca dibantu oleh bapak Ardana.

14. 11 Agustus 2016 Membantu ibu Sumiasih memberi makan babi.

15. 12 Agustus 2016 Mengajar Agus membaca dibantu oleh bapak Ardana.

16. 13 Agustus 2016 Membantu ibu Sumiasih memberi makan babi. Dan

memberi penyuluhan pada anak-anak mengenai pentingnya

(14)

17. 16 Agustus 2016 Berbincang- bincang dengan bapak Ardana mengenai

rumah. Dan mengajar Agus membaca.

18. 18 Agustus 2016 Mengajar Agus membaca dibantu oleh bapak Ardana.

19. 20 agustus 2016 Membantu ibu Sumiasih memberi makan babi.

20. 25 Agustus 2016 Memberikan bingkisan kepada keluarga bapak Ardana

sekaligus perpisahan.

No Jenis kegiatan Tempat Tim Jam Volume

1. Perkenalan dengan keluarga bapak Ardana dan mendekatkan diri dengan anak-anak bapak Ardana

2. Membicarakan masalah umum yang dialami keluarga. Dan menganalisis hal yang dibutuhkan kk dampingan.

3. Membantu kegiatan rumah tangga, seperti membantu

memberi makan ternak. Sekaligus memantau interaksi antar anggota keluarga.

4. Mengajari anak bapak Ardana, yaitu Agus membaca dengan melibatkan bapak Ardana dalam proses belajar.

5. Memberikan penyuluhan pentingnya kebersihan terutama di lingkungan rumah tangga. Dan pentingnya kebersihan bagi

(15)
(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

4.1 Pelaksanaan 4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif

Mahasiswa (JKEM). Waktu dimanfaatkan seefektif mungkin agar dapat membantu lebih banyak

di rumah keluarga dampingan. Total pertemuan yang dilakukan sebanyak 20 kali selama 91 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan.

Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten

Klungkung. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah bapak Ardana dusun

tengah, desa Nyanglan.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa

Nyanglan. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga bapak Ardana. Selama

kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk

menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang

mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan

dilakukan sebanyak 20 kali selama sebulan, dimana kunjungan rata-rata 2-5 jam untuk tiap

kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 91 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Ardana, yaitu:

1. Bantuan pengajaran

Untuk masalah bantuan pengajaran belajar membaca dengan melibatkan bapak Ardana sebagai

sosok penting dalam proses belajar anaknya. Untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak dan

(17)

proses belajar anaknya terutama Agus. Beliau mau mengajari dan membimbing Agus dengan

sabar, dan memuji jika Agus bisa melakukan sesuatu dengan baik.

2. Perekonomian Keluarga

Dengan penghasilan ibu Sumiasih yang pas-pasan dan juga keadaan bapak Ardana yang

belum bisa bekerja, membuat keluarga ini tidak memiliki uang lebih jika ada keperluan mendesak.

Solusi dari keluarga adalah dengan memelihara ternak babi. Ternak tersebut bisa menjadi salah

satu sumber penghasilan kelurga.

3. Penyuluhan Kebersihan

Dengan penyuluhan yang dilakukan dan menggunakan metode pendekatan pada anak-anak

tentang pentingnya kebersihan, kesadaran akan pentingnya kebersihan demi kesehatan meningkat

pada keluarga bapak Ardana. Rasa peduli akan kebersihan mulai diterapkan contohnya, dalam

kebiasaan sehari-hari dengan rajin mandi dan mencuci pakaian dengan bersih.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat beberapa kendala dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga dengan

keluarga bapak Ardana, yaitu ibu Sumiasih memiliki waktu kerja yang panjang sehingga sangat

sulit bertemu dengan beliau. Anak-anak bapak Ardana tidak semuanya tinggal bersama dirumah.

I Nengah Juliarta lebih suka bermain dan pergi bersama temannya. Sedangkan I Ketut Intan Yani

anak yang sulit untuk didekati, dia lebih suka latihan menari di posko KKN. Hanya Agus dan

adiknya Nengah yang mau belajar bersama. Namun ada kalanya Agus tidak ingin belajar dan lebih

(18)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan yang didapatkan setelah melakukan pendampingan keluarga Bapak I Wayan Ardana

ini adalah:

a. KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian

kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan

terpadu. Salah satu program KKN PPM ini adalah program pendampingan keluarga yang

bertujuan untuk membantu

b. Keluarga dampingan tersebut adalah keluarga bapak I Wayan Ardana. Masalah yang

terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi dan kurangnya peran orang tua

dalam proses belajar anak serta kurangnya kesadaran akan kebersihan.

c. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang pas-pasan dan tidak

dapat mencukupi kehidupan sehari-hari, dimana solusinya adalah memelihara ternak

berupa babi.

d. Dengan adanya keterlibatan orang tua dalam proses belajar-mengajar anak di rumah.

Diharapkan dapak meningkatkan rasa percaya diri pada anak, sehingga dapat

meningkatkan prestasi anak di sekolah.

e. Dengan diberikan penyuluhan tentang pentingnya kebersihan menjadikan rasa peduli akan

kebersihan lingkungan dan diri menjadi meningkat. Demi meningkatkan taraf hidup dan

juga kesehatan keluarga.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, yaitu keluarga

bapak I Wayan Ardana, maka rekomendasi yang dapat diberikan, antara lain :

Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini

mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK bersangkutan

hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

Keluarga bapak I Wayan Ardana diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi yang

(19)

Lampiran

Gambar 1. Dapur

Gambar 2. Rumah dengan 3 kamar dan

ruang tamu.

Gambar 3. Jemuran dan tempat pakaian.

Gambar 4. Kamar mandi dengan kloset leher

angsa

Gambar 5. Ternak babi

Gambar. 6 Pemberian bingkisan dan hari

(20)
(21)

Gambar

Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan
Gambar 5. Ternak babi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dan pemodelan dari aplikasi yang dirancang adalah aplikasi ini berfungsi sebagai sarana pemasaran dan penjualan dengan fitur-fitur seperti pencarian produk,

[r]

Website pemesanan dan penjualan buku membantu instansi dalam mengirimkan nomor bukti pengiriman kepada setiap member yang telah melakukan pembelian buku yang

[r]

Dari permasalahan yang ditemukan, yang dapat dijadikan solusi adalah pengelolaan keuangan yang lebih baik.Bapak I Gusti Nyoman Ngurah sendiri merupakan seorang

Sedangkan dari hasil kuesioner dan pembelajaran di kelas yang diperoleh melalui data observer memperoleh skor 88,89% dengan predikat sangat baik dengan memanfaatkan program

Berdasarkan fenomena yang terjadi tersebut, maka peneliti melakukan suatu penelitian dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi dan

Dari hasil pendampingan tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan permasalahan yang menjadi prioritas yang dihadapi Bapak Wayan yaitu yang pertama tentang