• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Abang songan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bbang songan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Abang songan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bbang songan."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA ABANG SONGAN

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : JAYA PRESHILAN NAIR JEYA PASKAR

FAK/PS : KEDOKTERAN /PENDIDIKAN DOKTER

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM UNUD periode XIII di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Jaya Preshilan Nair Jeya Paskar No. Mahasiswa : 1102005200

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM UNUD periode XIII tahun 2016 di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Bangli, 28 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

(Dr. Dra. Ni Wayan Bogoriani, M.Si) (I Wayan Lagas)

DPL Desa Bayung Gede KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui

(3)

iii KATA PENGHANTAR

Om Swastyastu,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN PPM di Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli sebagai salah satu tugas individu yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana untuk tugas individu laporan dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai 28 Agustus 2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdyaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilm yang didapat dari perkuliahan.

Dalam melaksanakan KKN di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dalam penyusunan laporan ini banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang berarti.

Dengan demikian melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak/Ibu Panitia KKN PPM Universitas Udayana 2016

2. Ibu Dr. Dra. Ni Wayan Bogoriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

3. Bapak Kepala Desa Bayung Gede beserta staf

4. Kelian Abang Songan dan Kelian Peludu Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangi

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………. i

HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii

KATA PENGHANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ………iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ……… 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ……….. 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1Permasalahan Keluarga ……….. 5

2.2 Masalah Prioritas ………...…………. 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan . ..9

3.2 Pemecahan Masalah dalam Kesehatan .9 3.3 Peningkatan perekonomian keluarga………. 10

3.4 Jadwal Kegiatan ... 11

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA…..12

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...16

5.2 Rekomendasi...16

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1. Profil Keluarga Dampingan

Program pendampingan keluarga merupakan program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. Sasaran dari program ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM), keluarga yang tergolong ke dalam keluarga prasejahtera, atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga memerlukan pendampingan. Program pendampingan keluarga atau KK Dampingan memiliki tujuan untuk secara khusus adalah mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki, dan meningkatkan kepedulian serta mengasah kemampuan untuk memberikan pemecahan pada setiap masalah yang timbul.

Di Desa Abang Songan periode 2016 ini, terdapat sebanyak 105 KK miskin dari total 376 KK.Untuk program KK Dampingan di Desa Abang Songan, masing-masing mahasiswa harus mendampingi satu keluarga dengan keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik yang tersebar di Desa Abang Songan. Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis laporan ini berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga tidak mampu di Desa Abang Songan. Kepala keluarga dari keluarga yang didampingi oleh penulis adalah Bapak I Wayan Lagas.Untuk lebih jelasnya biodata singkat tentang keluarga Bapak I Wayan Lagas akan dipaparkan dalam tabel berikut ini:

No Nama JK Status Umur Pend Pekerjaan Ket

1 I Wayan Lagas L Kawin 57 th SD Petani Suami

2 Ni Wayan

Sinak P Kawin 51 th SD Petani Istri

3 I Nengah

Mertayasa L

Sudah

Kawin 26 th SMA Belum bekerja Anak

4 I Nyoman

Aradana L Sudah Kawin 20 th SMP Belum bekerja Anak

(6)

6 Ni Wayan

Artiniasih P Belum Kawin 13 th SD Belum Bekerja Anak

7 Ni Nengah Rat Miniasih

P Belum Kawin 8 th Belum

sekolah

Belum Bekerja

Anak

Keluarga I Wayan Lagas merupakan salah satu keluarga miskin yang ada di Desa Abang Songan. Keluarganya terdiri dari Bapak I Wayang Lagas dan istrinya Ibu Ni Wayan Sinak, anaknya I Nengah Mertayasa, I Nyoman Aredana, I Ketut Wirajaya, Ni Wayan Artiniasih, dan Ni Nengah Rat Miniasih. Anak—anak bapanya 2 sudah kawin.. Bapak Lagas tinggal satu tanah dengan keluarga besarnya. Bapak lagas Ada 5 anak 2 anaknya sudah kahwin dan tinggal bersama keluarga menantu masing-masing. 3 anaknya tinggal bersama bapak Lagas. Pekarangan Bapak Lagas yang luasnya kurang dari satu are ini terdiri dari satu bangunan, yaitu satu bangunan rumah serta satu bangunan dapur dan kamar mandi. Atapnya terbuat dari seng, dengan dinding batako yang disemen dan lantai semen tanpa ubin. Sedangkan, tembok dapur masih berupa batako yang tidak diplester dan berlantaikan semen. Bangunan rumah terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua ruang tidur dan satu ruang keluarga. Satu ruang tidur dipakai oleh Bapak Lagas beserta istrinya. Secara umum kondisi rumah terasa lembap karena ventilasi dan pencahayaan yang kurang. Keluarga Bapak I Wayan Lagas memasak dengan menggunakan kayu bakar sehingga membuat suasana pengap di bangunan dapur. Selain itu, asap hasil pembakaran mudah masuk ke dalam kamar tidur, karena posisi kamar tidur dan dapur saling berhadapan. Di lahan seluas 1 are ini terdapat 1 kamar mandi berukuran 2 x 1 meter. Sumber air didapatkan dari air hujan yang ditampung dan membeli air.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1. Pendapatan Keluarga

(7)

merupakan keluarga yang tergolong dalam ekonomi rendah. Penghasilan tersebut dirasakan

kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

2. Pengeluaran Keluarga

Penghasilan keluarga Bapak Lagas termasuk kurang jika dibandingkan dengan

pengeluaran yang dikeluarkan setiap hari. Pengeluaran keluarga diprioritaskan untuk:

a. Kebutuhan sehari – hari

Pendapatan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dapur seperti makan dan minum,

kurang lebihnya sebesar Rp 50.000,00 per harinya. Selain itu juga untuk kebutuhan

sembahyang sekitar Rp 3.000,00 per harinya. Keadaan keluarga dengan ekonomi rendah

mengharuskan Bapak Lagas sekeluarga untuk hidup serba kekurangan sehingga keluarga

biasanya mengkonsumsi nasi, sayur, tahu atau tempe saja. Terkadang apabila memperoleh

penghasilan lebih atau saat hari raya, keluarga dapat membeli daging ayam atau ikan untuk

dikonsumsi.

b. Kesehatan

Bapak Lagas memilik riwayat hipertensi yang didiagnosis 4-5 tahun yang lalu, dan sudah

menjalani pengobatan. Namun Bapak Lagas sering mengeluh pilek, nyeri kepala belakang

yang berat, nyeri pinggang yang memberat, pusing (black out), penglihatan yang memburuk

akhir-akhir ini. Jika Bapak Lagas merasakan sakit maka ia akan berobat ke pustu atau ke

praktek dokter umum untuk mendapatkan obat. Biaya yang dihabiskan setiap kali berobat

tidak menentu, tergantung dari apakah obat yang dibeli sudah ditanggung JKBM atau

belum. Apabila tidak memiliki biaya, maka Bapak Lagas tidak berobat dan hanya diam di

rumah.

c. Kebutuhan Rohani

Untuk kegiatan kerohanian, biasanya keluarga Bapak Lagas membuat sendiri banten untuk

persembahyanan sehari-hari. Apabila ada upacara besar keagamaan biasanya keluarga

Bapak Lagas dan Istrinya membeli janur untuk keperluan membuat banten. Selain itu

keluarga Bapak Lagas juga biasanya meminta dari tetangga untuk sarana perlengkapan

(8)

d. Kebutuhan Pendidikan

Anak Anak Bapa Lagas yang bernama I Ketut Wirajaya dan Ni Wayan Artiniasih. Untuk

pemenuhan kebutuhan sekolah anak, Bapak Lagas menanggung 2 orang anaknya, dimana 1

orang anak bersekolah di SMPN yang menghabiskan biaya saku perbulan Rp.

150.000,-sedangkan 1 orang anaknya lagi bersekolah di SD dimana kebutuhannya adalah biaya uang

saku sekolah perbulan Rp 60.000. Untuk pengeluran tak terduga nya meliputi uang buku,

uang spp dan lain-lainnya.

d. Kebutuhan sosial dan lain-lain

Kebutuhan ini yaitu biaya listrik, biaya air, dan biaya lainnya. Biaya listrik dikatakan sekitar

Rp 25.000,00 per bulan, sedangkan biaya air sekitar Rp 30.000,00 per bulan. Biaya lainnya

(9)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas tersebut di atas dapat kami jabarkan

alternatif usaha pemecahannya yang selama ini saya rekomendasikan di lapangan bersama

keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang saya tawarkan antara lain:

3.1 Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi

rumah keluarga ini sangat tertutup sehingga sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara

yang tidak begitu baik, yang kemudian menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat. Untuk itu

disarankan agar dibuatkan ventilasi udara, misalnya dengan sering membuka pintu rumah, dan

rumah seharusnya rutin dibersihkan setiap harinya. Untuk lingkungan luar rumah disarankan

agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan

sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampahnya, sampah dapat dikelola

sesuai manfaatnya misalnya sampah organik sebagai pupuk kompos. Untuk pengcahayaan

disarankan untuk mengganti lampu yang lebih terang hanya diguna pada malam hari sahaja.

Dengan informasi-informasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan

adanya kesadaran akan pentingnya hidup sehat dalam keluarga.

3.2 Pemecahan Masalah dalam Kesehatan

Bapak Lagas memiliki riwayat Hipertensi yang didiagnosis 4 -5 tahun yang lalu. Awalnya,

Bapak Lagas mengeluh nyeri kepala yang luar biasa dan tiba tiba badannya berpeluh dan rasa

pusing. Bapak lagas sempat di bawa ke RS dan di dapat tensi yang sangat tinggi. Sekarang bapak

Lagas tensi darah masih dalam control iaitu 130/90 mmHG, Pak Lagas tidak selalu rutin cek

tensi darah dan kondisi dirinya. Stress yang bertambah dan keluhan yang lain seperti pilek, nyeri

kepala belakang, pusing, rasa tebal pada tangan dan penglihatan yang kabur adalah salah satu

komplikasi penyakit hipertensi dan kemungkinan menyebakan strok. Saat ini, sudah tiga bulan

Bapa Lagas tidak control ke puskesmas / RS untuk mendapat obat Hipertensi. Pengobatan

Hipertensi yang diberi bukan untuk menyembuh penyakit tetapi dapat mengkontrol tensi darah

(10)

sentiasa stress gejala gejala semakin bertambah. Maka dari itu, perilaku yang tepat dalam

menjaga kesehatan diri diperlukan selama masa ini. Faktor resiko perilaku yang ditemui pada

keluarga ini adalah kurangnya kesadaran tentang penyakit dan komplikasinya. Walaupun sering

ke pusat layanan kesehatan, apabila perilaku tetap belum bisa berubah, maka kondisi kesehatan

akan tetap tidak membaik. Tindakan pencegahan berupa edukasi tentang Penyakit hipertensi dan

Komplikasi diperlukan oleh keluarga Bapak Lagas, Edukasi tentang diet makanan Bapak Lagas

kerana makanan juga menjadi satu hal yang penting dan harus dikontrol seperti kurang makan

garam dan makanan yang berlemak dan edukasi tentang pengambilan obat pada waktu tepat dan

kepentinganya.

Keluarga ini berobat ke Puskesmas atau praktik dokter umum ketika mengalami keluhan

yang tidak membaik dengan istirahat. Untuk sekali pengobatan, biaya yang dikeluarkan sangat

tergantung pada jenis obat yang ditanggung, dan dalam sebulan biaya pengobatan untuk seluruh

keluarga dapat mencapai Rp 100.000,00. Biaya tersebut tentunya dapat diringankan dengan

menggunakan jaminan kesehatan, yang mana Bapak Lagas menggunakan JKBM. Jaminan

tersebut sayangnya hanya menanggung lebih sedikit obat dibandingkan BPJS Kesehatan, dan

juga Bapak Lagas merasa masih keberatan dengan itu. Mengingat sebentar lagi seluruh jaminan

kesehatan akan digabung dengan BPJS Kesehatan, mahasiswa menyarankan agar berpindah

jaminan kesehatan yang juga akan memudahkan dokter dalam memilih obat dan pemeriksaan

yang lain.

3.3 Peningkatan perekonomian keluarga

Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat

meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat

untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya.

3.4 Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal

kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di

(11)

Perkenalan dengan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Bertemu dengan Kepala

Desa Abang Songan Kantor Desa 1 2 2

2. Bertemu dengan Kepala

Dusun Kantor Desa 1 2 2

3. Berkenalan dan sosialisasi kepada KK Dampingan

Rumah KK

Dampingan 1 6 6

Total 10

Kunjungan ke KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Kunjungan, inventarisasi masalah, dan pemecahannya

Rumah KK

Dampingan 1 42 42

Total 42

Pembuatan laporan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Pengetikan laporan KK Dampingan

Posko

KKN-PPM 1 10 10

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas tersebut di atas dapat kami jabarkan

alternatif usaha pemecahannya yang selama ini saya rekomendasikan di lapangan bersama

keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang saya tawarkan antara lain:

3.1 Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi

rumah keluarga ini sangat tertutup sehingga sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara

yang tidak begitu baik, yang kemudian menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat. Untuk itu

disarankan agar dibuatkan ventilasi udara, misalnya dengan sering membuka pintu rumah, dan

rumah seharusnya rutin dibersihkan setiap harinya. Untuk lingkungan luar rumah disarankan

agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan

sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampahnya, sampah dapat dikelola

sesuai manfaatnya misalnya sampah organik sebagai pupuk kompos. Untuk pengcahayaan

disarankan untuk mengganti lampu yang lebih terang hanya diguna pada malam hari sahaja.

Dengan informasi-informasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan

adanya kesadaran akan pentingnya hidup sehat dalam keluarga.

3.2 Pemecahan Masalah dalam Kesehatan

Bapak Lagas memiliki riwayat Hipertensi yang didiagnosis 4 -5 tahun yang lalu. Awalnya,

Bapak Lagas mengeluh nyeri kepala yang luar biasa dan tiba tiba badannya berpeluh dan rasa

pusing. Bapak lagas sempat di bawa ke RS dan di dapat tensi yang sangat tinggi. Sekarang bapak

Lagas tensi darah masih dalam control iaitu 130/90 mmHG, Pak Lagas tidak selalu rutin cek

tensi darah dan kondisi dirinya. Stress yang bertambah dan keluhan yang lain seperti pilek, nyeri

kepala belakang, pusing, rasa tebal pada tangan dan penglihatan yang kabur adalah salah satu

komplikasi penyakit hipertensi dan kemungkinan menyebakan strok. Saat ini, sudah tiga bulan

Bapa Lagas tidak control ke puskesmas / RS untuk mendapat obat Hipertensi. Pengobatan

Hipertensi yang diberi bukan untuk menyembuh penyakit tetapi dapat mengkontrol tensi darah

(13)

sentiasa stress gejala gejala semakin bertambah. Maka dari itu, perilaku yang tepat dalam

menjaga kesehatan diri diperlukan selama masa ini. Faktor resiko perilaku yang ditemui pada

keluarga ini adalah kurangnya kesadaran tentang penyakit dan komplikasinya. Walaupun sering

ke pusat layanan kesehatan, apabila perilaku tetap belum bisa berubah, maka kondisi kesehatan

akan tetap tidak membaik. Tindakan pencegahan berupa edukasi tentang Penyakit hipertensi dan

Komplikasi diperlukan oleh keluarga Bapak Lagas, Edukasi tentang diet makanan Bapak Lagas

kerana makanan juga menjadi satu hal yang penting dan harus dikontrol seperti kurang makan

garam dan makanan yang berlemak dan edukasi tentang pengambilan obat pada waktu tepat dan

kepentinganya.

Keluarga ini berobat ke Puskesmas atau praktik dokter umum ketika mengalami keluhan

yang tidak membaik dengan istirahat. Untuk sekali pengobatan, biaya yang dikeluarkan sangat

tergantung pada jenis obat yang ditanggung, dan dalam sebulan biaya pengobatan untuk seluruh

keluarga dapat mencapai Rp 100.000,00. Biaya tersebut tentunya dapat diringankan dengan

menggunakan jaminan kesehatan, yang mana Bapak Lagas menggunakan JKBM. Jaminan

tersebut sayangnya hanya menanggung lebih sedikit obat dibandingkan BPJS Kesehatan, dan

juga Bapak Lagas merasa masih keberatan dengan itu. Mengingat sebentar lagi seluruh jaminan

kesehatan akan digabung dengan BPJS Kesehatan, mahasiswa menyarankan agar berpindah

jaminan kesehatan yang juga akan memudahkan dokter dalam memilih obat dan pemeriksaan

yang lain.

3.3 Peningkatan perekonomian keluarga

Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat

meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat

untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya.

3.4 Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal

kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di

(14)

Perkenalan dengan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Bertemu dengan Kepala

Desa Abang Songan Kantor Desa 1 2 2

2. Bertemu dengan Kepala

Dusun Kantor Desa 1 2 2

3. Berkenalan dan sosialisasi kepada KK Dampingan

Rumah KK

Dampingan 1 6 6

Total 10

Kunjungan ke KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Kunjungan, inventarisasi masalah, dan pemecahannya

Rumah KK

Dampingan 1 42 42

Total 42

Pembuatan laporan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Pengetikan laporan KK Dampingan

Posko

KKN-PPM 1 10 10

(15)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN

4.1 Waktu

Waktu Pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dimulai pada tanggal

28 Juli 2016 hingga tanggal 27 Agustus 2016. Kunjungan dilakukan sebanyak 15 kali dimana

setiap kunjungan mahasiswa pendamping berusaha untuk membantu mengatasi permasalahan

yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Lagas.

4.2 Lokasi

Lokasi kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dilakukan di lingkungan Rumah

Bapak I Wayan LAgas di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan sehingga,

mahasiswa pendamping dapat membantu membantu untuk memecahkan masalah yang

dihadapi dengan memberikan solusi maupun bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program KK Dampingan

No Hari / Tgl Waktu Agenda Kegiatan

(16)
(17)

14 Selasa,

4.4 Hasil Dan Kendala Pendampingan Keluarga

Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif

masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam

menjawab permasalahan–permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya

kondisi yang diinginkan. Pendampingan terhadap keluarga Bapak Lagas menghasilkan beberapa

hal positif seperti berikut:

1. Peningkatan Kesehatan Keluarga

Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan KK dampingan terdapat banyak perubahan

dalam hal kesehatan keluarga Bapak Lagas. Hal ini tampak dari keluhan semakin membaik.

Hal ini juga membuat Bapak Lagas tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk pergi ke

Puskesmas atau praktik dokter. Bapak Lagas juga sudah mulai mempertimbangkan untuk

mencoba menggunakan jaminan BPJS Kesehatan untuk memperingan biaya tanggungan

obat.

(18)

Untuk saat ini kemajuan yang tampak adalah lingkungan rumah baik di dalam maupun di

luar yang dari hari ke hari semakin bersih dan tertata dengan baik dan rapi. Untuk masalah

pengcahayaan bapak Lagas sudah tukar Lampu yang lebih terang. Hal ini dapat dilihat dari

membaiknya kondisi kesehatan Bapak Lagas dan juga tidak ada anggota keluarga yang

sehat menjadi sakit. Selain itu, keluarga dampingan merasa puas karena rumah sekarang

lebih nyaman untuk ditempati.

3. Peningkatan kesehatan diri

Untuk saat ini Bapak Lagas tidak lagi melakukan kerja yang berat dan mengambil obat

secara rutin. Bapak Lagas juga berjanji ke puskesmas sebulan sekali atau dua kali untuk

memeriksa tensi darah. Selain itu, Bapak Lagas sekarang menjaga pola makanan dan jenis

makanan sehari-harinya.

4. Peningkatan dalam pengertian tentang penyakit Hipertensi dan Komplikasi

Untuk sekarang Bapak Lagas tahu tentang penyakit Hipertensi lebih detail dan resiko

resiko yang akan memberatkan penyakitnya. Beliau kata akan berusaka mengurangkan

merokok dan mengambil sarapan dan obat secara dan. Bapak Mogok juga akan berusaha

untuk cek tensi darah secara rutin kerana cek Tensi adalah gratis di Puskesmas/ Pustu/

Pratek Dokter tidak jauh dari rumah.

Diharapkan perubahan-perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang lebih baik

dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak Lagas dapat

tercapai. Satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan penggunaan bahasa oleh kedua belah

pihak, mahasiswa kurang fasih berbahasa Bali dan keluarga kurang fasih berbahasa Indonesia,

(19)

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 1 bulan di

Desa Abang Songan adalah sebagi berikut :

Kesehatan keluarga dapat terwujud apabila seluruh anggota keluarga ikut

berpartisipasi dan saling bahu-membahu mengerjakan semua aktivitas

yang direncanakan dan berusaha hidup sehat.

Masalah ditemukan pada keluarga Bapak Lagas terutama masalah

kesehatan disebabkan oleh karena stress dan kebersihan lingkungan dan

makanan yang kurang ditambah lagi dengan kerentanan sistem tubuh

pasca penyakit hipetensi.

Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian mengingat

keluarga Bapak Lagas sangat rawan terkena penyakit yang disebabkan

minimnya pengertian tentang hidup sehat.

Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat

berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada

pada keluarga dampingan.

5.2. Saran

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Lagas

maka selaku pemdamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai

berikut :

Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan

kesehatan sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai penyakit hipertensi dan

komplikasi sehingga terciptanya kesadaran tentang penyakit hipertensi.  Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah hendaknya menjadi bahan

(20)

1 LAMPIRAN

(21)
(22)

Gambar

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program KK Dampingan
Gambar 1 Foto Kunjungan ke KK Dampingan
Gambar 2 Kondisi Rumah KK Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara pelatihan kerja

Mengetahui aktivitas antioksidan yang terkandung pada minuman kopi arabika gayo dan arabika toraja yang diseduh dengan menggunakan metode penyeduhan yang berbeda

Hal ini dapat terlihat dari faktor ketersediaan dana BPLM yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan menjadi nilai lebih dari program BPLM (terletak pada kuadran II)

Sebagai salah satu ilmu, Desain Komunikasi Visual, dapat mengkomunikasikan kepada masyarakat di kota Bandung, khusunya para calon ibu, untuk meningkatkan kesadarannya akan

[r]

[r]

Tuduhan zina adalah kasus pencemaran Nama baik, di dalam al-Quran terdapat cara menanggulanginya secara bijak dan tanpa emosi yang berlebihan dengan kepala dingin

Peneliti menyarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai Stage of Integrity pada mahasiswa Pemimpin Kelompok Kecil PMK di Universitas “X” Bandung, dengan