i PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : DESA ABANG SONGAN
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN/KOTA : BANGLI
NAMA MAHASISWA : JAYA PRESHILAN NAIR JEYA PASKAR
FAK/PS : KEDOKTERAN /PENDIDIKAN DOKTER
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
ii HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM UNUD periode XIII di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Jaya Preshilan Nair Jeya Paskar No. Mahasiswa : 1102005200
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM UNUD periode XIII tahun 2016 di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Bangli, 28 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
(Dr. Dra. Ni Wayan Bogoriani, M.Si) (I Wayan Lagas)
DPL Desa Bayung Gede KK Dampingan
Mengetahui/Menyetujui
iii KATA PENGHANTAR
Om Swastyastu,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN PPM di Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli sebagai salah satu tugas individu yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana untuk tugas individu laporan dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai 28 Agustus 2016.
Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdyaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilm yang didapat dari perkuliahan.
Dalam melaksanakan KKN di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dalam penyusunan laporan ini banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang berarti.
Dengan demikian melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak/Ibu Panitia KKN PPM Universitas Udayana 2016
2. Ibu Dr. Dra. Ni Wayan Bogoriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
3. Bapak Kepala Desa Bayung Gede beserta staf
4. Kelian Abang Songan dan Kelian Peludu Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangi
iv DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii
KATA PENGHANTAR ……….. iii
DAFTAR ISI ………iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ……… 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ……….. 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1Permasalahan Keluarga ……….. 5
2.2 Masalah Prioritas ………...…………. 7
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan . ..9
3.2 Pemecahan Masalah dalam Kesehatan .9 3.3 Peningkatan perekonomian keluarga………. 10
3.4 Jadwal Kegiatan ... 11
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA…..12
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...16
5.2 Rekomendasi...16
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1. Profil Keluarga Dampingan
Program pendampingan keluarga merupakan program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. Sasaran dari program ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM), keluarga yang tergolong ke dalam keluarga prasejahtera, atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga memerlukan pendampingan. Program pendampingan keluarga atau KK Dampingan memiliki tujuan untuk secara khusus adalah mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki, dan meningkatkan kepedulian serta mengasah kemampuan untuk memberikan pemecahan pada setiap masalah yang timbul.
Di Desa Abang Songan periode 2016 ini, terdapat sebanyak 105 KK miskin dari total 376 KK.Untuk program KK Dampingan di Desa Abang Songan, masing-masing mahasiswa harus mendampingi satu keluarga dengan keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik yang tersebar di Desa Abang Songan. Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis laporan ini berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga tidak mampu di Desa Abang Songan. Kepala keluarga dari keluarga yang didampingi oleh penulis adalah Bapak I Wayan Lagas.Untuk lebih jelasnya biodata singkat tentang keluarga Bapak I Wayan Lagas akan dipaparkan dalam tabel berikut ini:
No Nama JK Status Umur Pend Pekerjaan Ket
1 I Wayan Lagas L Kawin 57 th SD Petani Suami
2 Ni Wayan
Sinak P Kawin 51 th SD Petani Istri
3 I Nengah
Mertayasa L
Sudah
Kawin 26 th SMA Belum bekerja Anak
4 I Nyoman
Aradana L Sudah Kawin 20 th SMP Belum bekerja Anak
6 Ni Wayan
Artiniasih P Belum Kawin 13 th SD Belum Bekerja Anak
7 Ni Nengah Rat Miniasih
P Belum Kawin 8 th Belum
sekolah
Belum Bekerja
Anak
Keluarga I Wayan Lagas merupakan salah satu keluarga miskin yang ada di Desa Abang Songan. Keluarganya terdiri dari Bapak I Wayang Lagas dan istrinya Ibu Ni Wayan Sinak, anaknya I Nengah Mertayasa, I Nyoman Aredana, I Ketut Wirajaya, Ni Wayan Artiniasih, dan Ni Nengah Rat Miniasih. Anak—anak bapanya 2 sudah kawin.. Bapak Lagas tinggal satu tanah dengan keluarga besarnya. Bapak lagas Ada 5 anak 2 anaknya sudah kahwin dan tinggal bersama keluarga menantu masing-masing. 3 anaknya tinggal bersama bapak Lagas. Pekarangan Bapak Lagas yang luasnya kurang dari satu are ini terdiri dari satu bangunan, yaitu satu bangunan rumah serta satu bangunan dapur dan kamar mandi. Atapnya terbuat dari seng, dengan dinding batako yang disemen dan lantai semen tanpa ubin. Sedangkan, tembok dapur masih berupa batako yang tidak diplester dan berlantaikan semen. Bangunan rumah terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua ruang tidur dan satu ruang keluarga. Satu ruang tidur dipakai oleh Bapak Lagas beserta istrinya. Secara umum kondisi rumah terasa lembap karena ventilasi dan pencahayaan yang kurang. Keluarga Bapak I Wayan Lagas memasak dengan menggunakan kayu bakar sehingga membuat suasana pengap di bangunan dapur. Selain itu, asap hasil pembakaran mudah masuk ke dalam kamar tidur, karena posisi kamar tidur dan dapur saling berhadapan. Di lahan seluas 1 are ini terdapat 1 kamar mandi berukuran 2 x 1 meter. Sumber air didapatkan dari air hujan yang ditampung dan membeli air.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1. Pendapatan Keluarga
merupakan keluarga yang tergolong dalam ekonomi rendah. Penghasilan tersebut dirasakan
kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
2. Pengeluaran Keluarga
Penghasilan keluarga Bapak Lagas termasuk kurang jika dibandingkan dengan
pengeluaran yang dikeluarkan setiap hari. Pengeluaran keluarga diprioritaskan untuk:
a. Kebutuhan sehari – hari
Pendapatan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dapur seperti makan dan minum,
kurang lebihnya sebesar Rp 50.000,00 per harinya. Selain itu juga untuk kebutuhan
sembahyang sekitar Rp 3.000,00 per harinya. Keadaan keluarga dengan ekonomi rendah
mengharuskan Bapak Lagas sekeluarga untuk hidup serba kekurangan sehingga keluarga
biasanya mengkonsumsi nasi, sayur, tahu atau tempe saja. Terkadang apabila memperoleh
penghasilan lebih atau saat hari raya, keluarga dapat membeli daging ayam atau ikan untuk
dikonsumsi.
b. Kesehatan
Bapak Lagas memilik riwayat hipertensi yang didiagnosis 4-5 tahun yang lalu, dan sudah
menjalani pengobatan. Namun Bapak Lagas sering mengeluh pilek, nyeri kepala belakang
yang berat, nyeri pinggang yang memberat, pusing (black out), penglihatan yang memburuk
akhir-akhir ini. Jika Bapak Lagas merasakan sakit maka ia akan berobat ke pustu atau ke
praktek dokter umum untuk mendapatkan obat. Biaya yang dihabiskan setiap kali berobat
tidak menentu, tergantung dari apakah obat yang dibeli sudah ditanggung JKBM atau
belum. Apabila tidak memiliki biaya, maka Bapak Lagas tidak berobat dan hanya diam di
rumah.
c. Kebutuhan Rohani
Untuk kegiatan kerohanian, biasanya keluarga Bapak Lagas membuat sendiri banten untuk
persembahyanan sehari-hari. Apabila ada upacara besar keagamaan biasanya keluarga
Bapak Lagas dan Istrinya membeli janur untuk keperluan membuat banten. Selain itu
keluarga Bapak Lagas juga biasanya meminta dari tetangga untuk sarana perlengkapan
d. Kebutuhan Pendidikan
Anak Anak Bapa Lagas yang bernama I Ketut Wirajaya dan Ni Wayan Artiniasih. Untuk
pemenuhan kebutuhan sekolah anak, Bapak Lagas menanggung 2 orang anaknya, dimana 1
orang anak bersekolah di SMPN yang menghabiskan biaya saku perbulan Rp.
150.000,-sedangkan 1 orang anaknya lagi bersekolah di SD dimana kebutuhannya adalah biaya uang
saku sekolah perbulan Rp 60.000. Untuk pengeluran tak terduga nya meliputi uang buku,
uang spp dan lain-lainnya.
d. Kebutuhan sosial dan lain-lain
Kebutuhan ini yaitu biaya listrik, biaya air, dan biaya lainnya. Biaya listrik dikatakan sekitar
Rp 25.000,00 per bulan, sedangkan biaya air sekitar Rp 30.000,00 per bulan. Biaya lainnya
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas tersebut di atas dapat kami jabarkan
alternatif usaha pemecahannya yang selama ini saya rekomendasikan di lapangan bersama
keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang saya tawarkan antara lain:
3.1 Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi
rumah keluarga ini sangat tertutup sehingga sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara
yang tidak begitu baik, yang kemudian menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat. Untuk itu
disarankan agar dibuatkan ventilasi udara, misalnya dengan sering membuka pintu rumah, dan
rumah seharusnya rutin dibersihkan setiap harinya. Untuk lingkungan luar rumah disarankan
agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan
sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampahnya, sampah dapat dikelola
sesuai manfaatnya misalnya sampah organik sebagai pupuk kompos. Untuk pengcahayaan
disarankan untuk mengganti lampu yang lebih terang hanya diguna pada malam hari sahaja.
Dengan informasi-informasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan
adanya kesadaran akan pentingnya hidup sehat dalam keluarga.
3.2 Pemecahan Masalah dalam Kesehatan
Bapak Lagas memiliki riwayat Hipertensi yang didiagnosis 4 -5 tahun yang lalu. Awalnya,
Bapak Lagas mengeluh nyeri kepala yang luar biasa dan tiba tiba badannya berpeluh dan rasa
pusing. Bapak lagas sempat di bawa ke RS dan di dapat tensi yang sangat tinggi. Sekarang bapak
Lagas tensi darah masih dalam control iaitu 130/90 mmHG, Pak Lagas tidak selalu rutin cek
tensi darah dan kondisi dirinya. Stress yang bertambah dan keluhan yang lain seperti pilek, nyeri
kepala belakang, pusing, rasa tebal pada tangan dan penglihatan yang kabur adalah salah satu
komplikasi penyakit hipertensi dan kemungkinan menyebakan strok. Saat ini, sudah tiga bulan
Bapa Lagas tidak control ke puskesmas / RS untuk mendapat obat Hipertensi. Pengobatan
Hipertensi yang diberi bukan untuk menyembuh penyakit tetapi dapat mengkontrol tensi darah
sentiasa stress gejala gejala semakin bertambah. Maka dari itu, perilaku yang tepat dalam
menjaga kesehatan diri diperlukan selama masa ini. Faktor resiko perilaku yang ditemui pada
keluarga ini adalah kurangnya kesadaran tentang penyakit dan komplikasinya. Walaupun sering
ke pusat layanan kesehatan, apabila perilaku tetap belum bisa berubah, maka kondisi kesehatan
akan tetap tidak membaik. Tindakan pencegahan berupa edukasi tentang Penyakit hipertensi dan
Komplikasi diperlukan oleh keluarga Bapak Lagas, Edukasi tentang diet makanan Bapak Lagas
kerana makanan juga menjadi satu hal yang penting dan harus dikontrol seperti kurang makan
garam dan makanan yang berlemak dan edukasi tentang pengambilan obat pada waktu tepat dan
kepentinganya.
Keluarga ini berobat ke Puskesmas atau praktik dokter umum ketika mengalami keluhan
yang tidak membaik dengan istirahat. Untuk sekali pengobatan, biaya yang dikeluarkan sangat
tergantung pada jenis obat yang ditanggung, dan dalam sebulan biaya pengobatan untuk seluruh
keluarga dapat mencapai Rp 100.000,00. Biaya tersebut tentunya dapat diringankan dengan
menggunakan jaminan kesehatan, yang mana Bapak Lagas menggunakan JKBM. Jaminan
tersebut sayangnya hanya menanggung lebih sedikit obat dibandingkan BPJS Kesehatan, dan
juga Bapak Lagas merasa masih keberatan dengan itu. Mengingat sebentar lagi seluruh jaminan
kesehatan akan digabung dengan BPJS Kesehatan, mahasiswa menyarankan agar berpindah
jaminan kesehatan yang juga akan memudahkan dokter dalam memilih obat dan pemeriksaan
yang lain.
3.3 Peningkatan perekonomian keluarga
Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat
meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat
untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya.
3.4 Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal
kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di
• Perkenalan dengan KK Dampingan
No Kegiatan Tempat Org Jam Total
1. Bertemu dengan Kepala
Desa Abang Songan Kantor Desa 1 2 2
2. Bertemu dengan Kepala
Dusun Kantor Desa 1 2 2
3. Berkenalan dan sosialisasi kepada KK Dampingan
Rumah KK
Dampingan 1 6 6
Total 10
• Kunjungan ke KK Dampingan
No Kegiatan Tempat Org Jam Total
1. Kunjungan, inventarisasi masalah, dan pemecahannya
Rumah KK
Dampingan 1 42 42
Total 42
• Pembuatan laporan KK Dampingan
No Kegiatan Tempat Org Jam Total
1. Pengetikan laporan KK Dampingan
Posko
KKN-PPM 1 10 10
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas tersebut di atas dapat kami jabarkan
alternatif usaha pemecahannya yang selama ini saya rekomendasikan di lapangan bersama
keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang saya tawarkan antara lain:
3.1 Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi
rumah keluarga ini sangat tertutup sehingga sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara
yang tidak begitu baik, yang kemudian menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat. Untuk itu
disarankan agar dibuatkan ventilasi udara, misalnya dengan sering membuka pintu rumah, dan
rumah seharusnya rutin dibersihkan setiap harinya. Untuk lingkungan luar rumah disarankan
agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan
sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampahnya, sampah dapat dikelola
sesuai manfaatnya misalnya sampah organik sebagai pupuk kompos. Untuk pengcahayaan
disarankan untuk mengganti lampu yang lebih terang hanya diguna pada malam hari sahaja.
Dengan informasi-informasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan
adanya kesadaran akan pentingnya hidup sehat dalam keluarga.
3.2 Pemecahan Masalah dalam Kesehatan
Bapak Lagas memiliki riwayat Hipertensi yang didiagnosis 4 -5 tahun yang lalu. Awalnya,
Bapak Lagas mengeluh nyeri kepala yang luar biasa dan tiba tiba badannya berpeluh dan rasa
pusing. Bapak lagas sempat di bawa ke RS dan di dapat tensi yang sangat tinggi. Sekarang bapak
Lagas tensi darah masih dalam control iaitu 130/90 mmHG, Pak Lagas tidak selalu rutin cek
tensi darah dan kondisi dirinya. Stress yang bertambah dan keluhan yang lain seperti pilek, nyeri
kepala belakang, pusing, rasa tebal pada tangan dan penglihatan yang kabur adalah salah satu
komplikasi penyakit hipertensi dan kemungkinan menyebakan strok. Saat ini, sudah tiga bulan
Bapa Lagas tidak control ke puskesmas / RS untuk mendapat obat Hipertensi. Pengobatan
Hipertensi yang diberi bukan untuk menyembuh penyakit tetapi dapat mengkontrol tensi darah
sentiasa stress gejala gejala semakin bertambah. Maka dari itu, perilaku yang tepat dalam
menjaga kesehatan diri diperlukan selama masa ini. Faktor resiko perilaku yang ditemui pada
keluarga ini adalah kurangnya kesadaran tentang penyakit dan komplikasinya. Walaupun sering
ke pusat layanan kesehatan, apabila perilaku tetap belum bisa berubah, maka kondisi kesehatan
akan tetap tidak membaik. Tindakan pencegahan berupa edukasi tentang Penyakit hipertensi dan
Komplikasi diperlukan oleh keluarga Bapak Lagas, Edukasi tentang diet makanan Bapak Lagas
kerana makanan juga menjadi satu hal yang penting dan harus dikontrol seperti kurang makan
garam dan makanan yang berlemak dan edukasi tentang pengambilan obat pada waktu tepat dan
kepentinganya.
Keluarga ini berobat ke Puskesmas atau praktik dokter umum ketika mengalami keluhan
yang tidak membaik dengan istirahat. Untuk sekali pengobatan, biaya yang dikeluarkan sangat
tergantung pada jenis obat yang ditanggung, dan dalam sebulan biaya pengobatan untuk seluruh
keluarga dapat mencapai Rp 100.000,00. Biaya tersebut tentunya dapat diringankan dengan
menggunakan jaminan kesehatan, yang mana Bapak Lagas menggunakan JKBM. Jaminan
tersebut sayangnya hanya menanggung lebih sedikit obat dibandingkan BPJS Kesehatan, dan
juga Bapak Lagas merasa masih keberatan dengan itu. Mengingat sebentar lagi seluruh jaminan
kesehatan akan digabung dengan BPJS Kesehatan, mahasiswa menyarankan agar berpindah
jaminan kesehatan yang juga akan memudahkan dokter dalam memilih obat dan pemeriksaan
yang lain.
3.3 Peningkatan perekonomian keluarga
Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat
meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat
untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya.
3.4 Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal
kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di
• Perkenalan dengan KK Dampingan
No Kegiatan Tempat Org Jam Total
1. Bertemu dengan Kepala
Desa Abang Songan Kantor Desa 1 2 2
2. Bertemu dengan Kepala
Dusun Kantor Desa 1 2 2
3. Berkenalan dan sosialisasi kepada KK Dampingan
Rumah KK
Dampingan 1 6 6
Total 10
• Kunjungan ke KK Dampingan
No Kegiatan Tempat Org Jam Total
1. Kunjungan, inventarisasi masalah, dan pemecahannya
Rumah KK
Dampingan 1 42 42
Total 42
• Pembuatan laporan KK Dampingan
No Kegiatan Tempat Org Jam Total
1. Pengetikan laporan KK Dampingan
Posko
KKN-PPM 1 10 10
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN
4.1 Waktu
Waktu Pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dimulai pada tanggal
28 Juli 2016 hingga tanggal 27 Agustus 2016. Kunjungan dilakukan sebanyak 15 kali dimana
setiap kunjungan mahasiswa pendamping berusaha untuk membantu mengatasi permasalahan
yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Lagas.
4.2 Lokasi
Lokasi kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dilakukan di lingkungan Rumah
Bapak I Wayan LAgas di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan sehingga,
mahasiswa pendamping dapat membantu membantu untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dengan memberikan solusi maupun bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program KK Dampingan
No Hari / Tgl Waktu Agenda Kegiatan
14 Selasa,
4.4 Hasil Dan Kendala Pendampingan Keluarga
Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif
masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam
menjawab permasalahan–permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya
kondisi yang diinginkan. Pendampingan terhadap keluarga Bapak Lagas menghasilkan beberapa
hal positif seperti berikut:
1. Peningkatan Kesehatan Keluarga
Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan KK dampingan terdapat banyak perubahan
dalam hal kesehatan keluarga Bapak Lagas. Hal ini tampak dari keluhan semakin membaik.
Hal ini juga membuat Bapak Lagas tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk pergi ke
Puskesmas atau praktik dokter. Bapak Lagas juga sudah mulai mempertimbangkan untuk
mencoba menggunakan jaminan BPJS Kesehatan untuk memperingan biaya tanggungan
obat.
Untuk saat ini kemajuan yang tampak adalah lingkungan rumah baik di dalam maupun di
luar yang dari hari ke hari semakin bersih dan tertata dengan baik dan rapi. Untuk masalah
pengcahayaan bapak Lagas sudah tukar Lampu yang lebih terang. Hal ini dapat dilihat dari
membaiknya kondisi kesehatan Bapak Lagas dan juga tidak ada anggota keluarga yang
sehat menjadi sakit. Selain itu, keluarga dampingan merasa puas karena rumah sekarang
lebih nyaman untuk ditempati.
3. Peningkatan kesehatan diri
Untuk saat ini Bapak Lagas tidak lagi melakukan kerja yang berat dan mengambil obat
secara rutin. Bapak Lagas juga berjanji ke puskesmas sebulan sekali atau dua kali untuk
memeriksa tensi darah. Selain itu, Bapak Lagas sekarang menjaga pola makanan dan jenis
makanan sehari-harinya.
4. Peningkatan dalam pengertian tentang penyakit Hipertensi dan Komplikasi
Untuk sekarang Bapak Lagas tahu tentang penyakit Hipertensi lebih detail dan resiko
resiko yang akan memberatkan penyakitnya. Beliau kata akan berusaka mengurangkan
merokok dan mengambil sarapan dan obat secara dan. Bapak Mogok juga akan berusaha
untuk cek tensi darah secara rutin kerana cek Tensi adalah gratis di Puskesmas/ Pustu/
Pratek Dokter tidak jauh dari rumah.
Diharapkan perubahan-perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang lebih baik
dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak Lagas dapat
tercapai. Satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan penggunaan bahasa oleh kedua belah
pihak, mahasiswa kurang fasih berbahasa Bali dan keluarga kurang fasih berbahasa Indonesia,
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Simpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 1 bulan di
Desa Abang Songan adalah sebagi berikut :
Kesehatan keluarga dapat terwujud apabila seluruh anggota keluarga ikut
berpartisipasi dan saling bahu-membahu mengerjakan semua aktivitas
yang direncanakan dan berusaha hidup sehat.
Masalah ditemukan pada keluarga Bapak Lagas terutama masalah
kesehatan disebabkan oleh karena stress dan kebersihan lingkungan dan
makanan yang kurang ditambah lagi dengan kerentanan sistem tubuh
pasca penyakit hipetensi.
Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian mengingat
keluarga Bapak Lagas sangat rawan terkena penyakit yang disebabkan
minimnya pengertian tentang hidup sehat.
Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat
berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada
pada keluarga dampingan.
5.2. Saran
Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Lagas
maka selaku pemdamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai
berikut :
Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan
kesehatan sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai penyakit hipertensi dan
komplikasi sehingga terciptanya kesadaran tentang penyakit hipertensi. Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah hendaknya menjadi bahan
1 LAMPIRAN